LAPORAN PKL
Oleh :
SIRAJUL AFKAR
NIS : 3042
KELAS XI TKJ 3
Disusun Oleh :
SIRAJUL AFKAR
NIS : 3042
SMK N 1 SINTUK TOBOH GADANG
Padang, 05 April 2018
Menyetujui,
Pembimbing Lapangan1 Pembimbing Lapangan2 Pembimbing Lapangan3
MISRA HELDI,S.T
NIP. 6182148
Di Sahkan Oleh :
KA.BIRO ICT OPERASIONAL SP
REFCAN AFIVI,SE.MM
NIP. 6890130
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
TERMINASI KONEKTOR DAN PEMASANGAN KABEL FIBER OPTIK
DI PT. SEMEN PADANG
Disusun Oleh :
SIRAJUL AFKAR
NIS : 3042
KELAS XI TKJ3
Disetujui Oleh :
Mengetahui,
iii
KATA PENGANTAR
iv
9. Bapak Jamal Syarif, S.Pd, selaku Guru Pembiming.
10. Seluruh Guru, Staf dan Karyawan SMK Negeri 1 Sintuk Toboh Gadang dan
teman-teman seperjuangan praktek kerja lapangan (PKL) di Biro Operasional
ICT Sisfo PT. Semen Padang Indonesia yang ikut membantu selama penulis
melaksanakan PKL.
11. Ayahanda dan Ibunda tercinta serta seluruh keluarga yang telah memberi
motivasi dan bantuan baik yang bersifat moril maupun materil.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu penulis mengharapkan saran dan kritikn yang bersifat konstruktif dari
pembaca. Harapan penulis semoga laporan ini bermanfaat bagikita semua,
khususnya bagi diri penulis pribadi serta rekan-rekan angkatan berikutnya, Insya
Allah.
Padang Pariaman, April 2018
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... viii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II ..................................................................................................................... 4
vi
2.1.10 MISI .................................................................................................. 7
BAB IV ................................................................................................................. 20
PEMBAHASAN ................................................................................................... 20
BAB V................................................................................................................... 30
PENUTUP ............................................................................................................. 30
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Oleh karena itu, dari latar belakang di atas penulis mengambil judul
“Terminasi Konektor dan Pemasangan Kabel Fiber Optik” sebagai laporan
praktek kerja lapangan.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari Prakter Kerja Lapangan ini adalah untuk menambah
wawasan dan pengalaman secara langsung pada dunia kerja terutama dalam
bidang teknologi dan informasi.
1.3 Manfaat
BAB I PENDAHULUAN
2
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
3
BAB II
PROFIL PT. SEMEN PADANG INDONESIA
4
2.1.2 Periode II tahun 1942-1945
Ketika Jepang kalah tahun 1945, pabrik diambil alih oleh karyawan dan
selanjutnya diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia dan berganti nama
menjadi Kilang Semen Indarung.
Agresi militer Belanda tahun 1947, pabrik dikuasai kembali oleh Belanda
dan namanya diganti menjadi NV Padang Portland Cement Maatschappij (NV
PPCM). Jumlah produksi sangat sedikit sekali karena banyak karyawan yang
mengungsi. Setelah Konferensi Meja Bundar pabrik dapat berjalan kembali
dengan normal dan tahun 1957 dapat menghasilkan produksi sebesar 154.000 ton.
5
tanggal 4 Juli 1972 berdasarkan akte notaris No.5 tahun 1972 seluruh saham
dimiliki oleh pemerintah Republik Indonesia. Produksi tertinggi terjadi pada tahun
1971 sebesar 172.071 ton.
6
Dengan diresmikannya pabrik Indarung V pada tanggal 16 Desember
1998, maka kapasitas produksi meningkat menjadi 5.570.000 ton semen per tahun
dan saat ini PT. Semen Padang sedang melaksanakanpembangunan pabrik
Indarung VI dan telah diresmikan oleh Mentri BUMN pada tanggal 26 Mei 2014.
Dengan dibangunnya pabrik Indarung VI ini dapat meningkatkan kapasitas
produksi yang lebih memadai serta dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru
yang berkapasitas 3.000.000 ton / tahun, dengan waktu penyelesaian kuartal IV
2015.
2.1.9 VISI
2.1.10 MISI
7
Berikut adalah gambar kantor pusat PT. Semen Padang:
8
Gambar 2 .2 Struktur Organisasi PT.Semen Padang
9
Divisi penempatan, selama Praktek Kerja Lapangan (PKL) penulis di
tempatkan pada bagian Kantor Pusat lantai 5 Departement perasi ICT
(InformationCommunication, Technology) Grup Section of PT. Semen Padang
Network Support di PT Semen Indonesia-Persero Tbk. (Biro Operasi ICT PT.
Semen Padang).
Gambar 2 .3 Struktur Dept. Operasi ICT Grup (Biro Operasi ICT SP)
10
2.4.3 Tugas Biro Operasi ICT Semen Padang
11
3. Legalisasi penggunaan software
4. Penyempurnaan struktur organisasi dan kompetensi
Untuk kebutuhan operasional PT Semen Padang dipegang oleh Biro
Operasi ICT SP. Biro operasi ICT SP terdiri atas dua bagian bidang kerja, yaitu
seksi dukungan aplikasi dan seksi dukungan infrastruktur. Seksi dukungan
aplikasi bertugas melayani permintaan pengembangan aplikasi, operasional,
supporting untuk setiap aplikasi. Sedangkan seksi dukungan infrastruktur dalam
pekerjaannya berhubungan dengan jaringan, hardware, telepon dan lain
sebagainya.
2.4.4 Sarana dan Fasilitas yang ada Di Biro ICT Semen Padang
Biro ICT Semen Padang yang terletak di kantor pusat lantai 5 Departemen
operasi ICT, Memberikan sarana dan fasilitas yang memadai bagi Para karyawan
maupun para peserta PKL yang sedang Melaksanakan Praktek kerja di Biro ICT
SP. sarana dan fasilitasnya di antaranya memberikan akses WIFI bagi para pesrta
PKL agar dapat mencari informasi Teknologi yang diperlukan dalam PKL, Biro
ICT Semen Padang memiliki sebuah museum mini.
12
Museum mini ini Memiliki Banyak sejarah di PT semen padang, dalam
Memberikan akses Informasi dan Komunikasi kepada para karyawan, museum
mini ini dapat memberi kita pelajaran bagai mana PT.semen padang Dapat
berkomunikasi dan memberikan informasi kepada para karyawan pada sekitar saat
abat ke-20 (1910-1980).
Mesin ini merukan Check Clock jam listrik dari japan yang bekerja
pada suatu perusahaan. Mesin ini dapat mengapsensi lebih dari 750
pegawai pada suatu perusahhan.
2. Mesin Ketik Triumph tahun 1955
13
Mesin ketik ini di impor oleh Carl Schlieper NV. Mesin ketik ini
adalah subuah alat electonik yang apabila tombolnya di tekan akan
tercetak sebuah huruf ke dokumen. Mesin ketik ini dulu banyak di pakai
oleh penulis professional pada saat itu.
3. Telepon Putar Ericsson Tahun 1970
Pada tahun 1976 floppy disk di buat oleh Alan Shugart atas
perminttan perusahhan computer Laboratories. Dengan kapasitas data 110
Kb, disket ini sangat populer di tahun 1970-an.
14
BAB III
DASAR TEORI
15
sangat kecil dan halus bahkan lebih kecil dari sehelai rambut karena kabel
ini memiliki diameter kurang lebih 120 micrometer, dan untuk sumber
cahaya yang digunakan mengirim informasi biasanya menggunakan sinar
cahaya LED atau Laser. Perkembangan pengiriman data menggunakan
kabel fiber optik saat ini mampu menghasilkan pelemahan (attenuation)
kurang dari 20 decibels (dB)/km. Dengan memiliki lebar jalur atau
bandwidth yang lebih lebar maka sudah pasti kabel fiber optik mampu
mengirim informasi yang lebih banyak dan cepat dari pada penggunaan
kabel tembaga pada umumnya.
2. Splicer
Diperlukan pada sistem fiber optik bila ada 2 fiber yang
akan dihubugkan secara permanen. Bentuknya ada 2
macam antara lain :Outside plant splice dan Pitgail splice.
16
Gambar 3.3 Splicer
Terdapat 2 jenis kabel fiber optik yang ada, antara lain adalah :
17
1. Menurut mode yang dirambatkan
Single mode :fiber optik yang memiliki inti sangat semoit hingga
mendekati panjang gelombang sehingga cahaya tidak terpantul ke
dinding selongsong. Pada baagian inti fiber optik singe mode
terbuat dari bahan kaca Silika (SiO2) dan sejumlah kecil kaca
Germania (GeO2). Sedangkan pada selongsongnya, untuk
mendapatkan performa yang baik ukuran yang dimiliki sekitar 15
kali lipat lebih besar dari ukuran intinya (sekitar 125 mikron).
Kelebihan dari fiber optik singe mode yaitu mampu beroperasi
hingga jarak lebih dari lima mil, sedangkan kekurangan fiber optik
single mode adalah cahaya hanya berjalan ke pusat inti, kemudian
penggunaan dioda laser yang lebih kompleks dan mahal
dibandingkan dioda pemancar cahaya atau LED.
Multi mode :fiber optik yang memiliki inti dengan ukuran yang
lebih besar dari pada fiber optik single mode sehingga cahaya akan
terpantul – pantul ke dinding selongsong. Hal tersebut dapat
membuat bandwidth atau lebar jalur menjadi sempit. Kelebihan
dari fiber optik multi mode yaitu menggunakan LED yang lebih
murah dan tahan lama dibangdingkan dioda laser, daya juga
dikontribusikan ke inti dan dinding selongsong. Sedangkan
kekurangan fiber optik multi mode adalah kemampuannya untuk
beroperasi kurang dari lima mil, ukuran inti yang lebar sehingga
bandwidth semakin kecil.
18
2. Berdasarkan Indeks Bias Inti
Step Indeks : Pada fiber optik step indeks, inti memiliki indeks bias
yang homogen
Graded Indeks : Pada fiber optik graded indeks, inti memiliki
indeks bias yang mendekati dinding selongsong semakin kecil,
sehingga pelebaran pulsa dapat meminimalisir agar lebar jalur atau
bandwidth semakin besar.
19
BAB IV
PEMBAHASAN
(clading)
teknik peleburan
2. Alkohol
20
3. Tissue
4. Sleve/conector
6. PVC tape
21
3. Pemotongan core
Setelah core dibersihkan dengan tissue, masukkan core kedalam
pemotong (fiber cleaver) dimana menempatkan pada skala 15 dan 20 mm,
lalu potong.
22
Gambar 4.5 Penyambungan Core (Splicing)
23
4.4 Langkah-langkah Terminasi Konektor Fiber Optik
2. Kelupas kulit luar kabel kurang lebih sepanjang 3 cm. Potong juga
serabut pelindung kabel dan sisakan kurang lebih 5 mm. (Pada kabel
indoor, hanya dua kulit yang perlu dikupas sebelum menemukan core FO)
24
3. Kelupas kulit dalam kabel kurang lebih sepanjang 2 cm. Ketika
mengelupas kulit bagian dalam, tangan yang memegang tang tetap lurus
searah kabel, tidak membelokkan ke atas atau ke bawah agar kaca/core
tidak patah. Juga dianjurkan untuk tidak mengelupasnya langsung
sepanjang 2 cm, tapi dilakukan secara bertahap dan perlahan. Setidaknya
dilakukan 3 kali pengelupasan (kira-kira setiap 7 mm) untuk mengelupas
kulit dalam sepanjang 2 cm. Hal ini dilakukan agar tidak terlampau berat
ketika melakukan pengelupasan.
25
Gambar 5.5 Bersihkan core
6. Keringkan core dengan pengering. Hal ini dilakukan agar lem yang ada
di bagian dalam konektor segera kering jika bertemu dengan core yang
sudah disemprot pengering. Ada dua jenis pengering yang bisa digunakan,
yang berbentuk semprotan (seperti terlihat di gambar) atau yang berbentuk
kuas.
26
8. Potong sisa core yang keluar dengan bolpen pemotong. Pada prakteknya
istilah memotong core ini lebih dekat dengan mengiris core. Karena kita
tidak langsung memotong kabel dengan pemotong, melainkan mengiris
sisa core secara melingkar mengikuti silinder core. Yang perlu
diperhatikan adalah, iris sisa core secara perlahan agar tidak langsung
putus.
27
10. Setelah selesai dipotong, masih tersisa sedikit core di permukaan
keramik. Langkah selanjutnya, kita akan merapikan sisa potongan core
dengan menggunakan amplas khusus kabel FO. Ada dua tahapan
mengamplas untuk menghasilkan terminasi yang bagus. Tahap pertama
adalah mengamplas lembut sisa core dengan cara menggerakkan amplas
pada keramik konektor dengan tekanan yang lembut. Hal ini dilakukan
kurang lebih selama 10 detik.
28
12. Lakukan pengujian hasil terminasi dengan menggunakan mikroskop
khusus. Jika di dalam mikroskop tampak sebuah lingkaran bulat sempurna
bisa dipastikan terminasi berjalan dengan baik. Jika yang tampak adalah
lingkaran tidak sempurna (hanya separo, atau ada yang cuil, atau ada
lubang putih di dalam lingkaran hitam), kemungkinan besar anda harus
melakukan terminasi ulang.
29
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
30
DAFTAR PUSTAKA
31