Anda di halaman 1dari 11

Literature :

OIML (Organization International Metrology Legal) / CD R111

Member of
Pendahuluan
Definisi

Kelas Akurasi: Penunjukan kelas untuk sebuah massa atau satu set massa menurut
ketentuan-ketentuan metrologi untuk menjaga kesalahannya dalam batas-batas spesifikasi.
Timbangan : Gaya berat yang menunjukan kepekaan terhadap terhadap gaya sebagai berikut
:
Fg = m x g ; dimana
Fg =gaya berat;
m = massa konvensional ;
g = gaya gravitasi

Standar Kerja : Standar yang digunakan sebagai bagian dari proses kontrol statistik untuk
melakukan pengecekan terhadap proses dan standar untuk menjamin standar,hasil
pengukuran dan proses pengukuran masih didalam batas statistik yang diterima.

Sumber :International Vocabulary of Basic an General Terms in Metrology,1993 and


Vocabulary of Legal Metrology,1978 and Vocabulary of International Metrology
Pendahuluan
Definisi
Metoda Perbandingan : Suatu metode pengukuran berdasarkan
perbandingan suatu nilai yang diukur bersama dengan nilai yang diketahui
dari jumlah yang sama (VML A.5.2.5)

Massa Konvensional : nilai hasil penimbangan suatu benda di udara, disebut


massa,mc, dari standar pada kondisi yang dipilih; Kondisi yang dipilih tersebut
adalah tref = 20 oC, o =1,2 kg/m3 (nilai referensi untuk densitas udara) dan ref
= 8000 kg/m3 (Nilai referensi untuk densitas massa).

Massa tes : massa yang dites sesuai dengan rekomendasi metode ini

Sumber :International Vocabulary of Basic an General Terms in Metrology,1993 and


Vocabulary of Legal Metrology,1978 and Vocabulary of International Metrology
Persyaratan Metrologi

1. Kesalahan Maksimum yang dibolehkan (Max. Permissible Error)


Max, Permissible Error disajikan dalam tabel 1

2. Ketidakpastian Diperluas (Expanded Uncertainty)


Untuk setiap massa, exp.unc,U, untuk k=2, harus lebih kecil dari atau sama
dengan 1/3 dari max. permissible error.
U(k=2) = < 1/3 m(tabel 1)
3. Massa Konvensional
Untuk setiap massa,massa konvensional,mc (ditetapkan bersama dengan
Exp.Unc) tidak boleh berdeda lebih dari perbedaan max.permissible error
dan exp. Unc, dari nilai nominal massa, mo
mo - (m- U) < mc < mo + (m- U)
Persyaratan Teknis

1. Massa harus mempunyai bentuk geometris yang sederhana,tidak mempunyai pojok


yang tajam untuk menghindari perubahan (karena benturan)dan tidak mempunyai
lubang untuk menghindari kotoran (seperti debu) pada permukaannya.
2. Massa (1 set) harus mempunyai bentuk yang sama,kecuali untuk massa 1 gram
atau kurang.
3. Untuk massa 1 gram atau kurang harus mempunyai bentuk ploligonal rata atau
kawat dengan bentuk yang tepat agar mudah dalam memegang. Bentuk harus
mengindikasikan nilai nominalnya.
4. Untuk massa 1 gram sampai 50 kg :
a) Mempunyai bentuk silinder atau agak kerucut,tingginya sekitar
diameternya.
b) Massa juga boleh mempunyai knob (pegangan) yang tingginya kali
diameternya.
Persyaratan Teknis

1. Konstruksinya adalah sebagai berikut :


A. Kelas E1 dan E2 :
Massa kelas E1 dan E2 harus padat dan tidak ada lubang yang
berhubungan dengan udara dan harus mempunyai konstruksi
yang utuh (mengandung bahan yang sama).

B. Kelas F1 dan F2 :
Massa Kelas F1 dan F2,1 gram sampai 50 kg harus terbuat
dari bahan yang sama.
Boleh mempunyai lubang untuk pengaturan bobot,tetapi
volume lubangnya tidak boleh lebih dari 1/5 volume totalnya.
Lubang harus tertutup oleh knobnya..
Persyaratan Teknis

C. Massa Kelas M1 :
Massa Kelas M1,100 g sampai 50 kg boleh mempunyai lubang
pengaturan bobot, untuk massa 1 g sd 50 gram lubang
pengaturan bobot merupakan pilihan sedangkan untuk nominal 1
g s/d 10 gram disarankan tidak mempunyai lubang pengaturan
bobot.

Lubang pengaturan bobot harus ditutup dengan baut (yang dapat


dibuka dengan screw driver) yang terbuat dari kuningan, volume
lubang pengaturan bobot tidak lebih dari 1/3 volume total massa.

Setelah pengaturan bobot, kira-kira 2/3 volume lubang harus


kosong.
Persyaratan Teknis

6. Material

A. Persyaratan Umum :
Massa harus tahan karat,kualitas material harus sesuai dengan kelasnya
yang berhubungan dengan permissible error.
B. Massa Kelas E1 dan E2 :
Kekerasan dan ketahanan materialnya harus sama atau lebih dari
kekerasan stainless steel.
Logam atau campuran logam yang digunakan untuk massa kelas E1 dan
E2 harus tidak mengandung magnet (suspectibility magnet E1 <0,01 dan
E2 <0,03).
C. Massa Kelas F1 dan F2 :
Kekerasan dan kerapuhan material massa Kelas F1 dan F2 harus sama
dengan kuningan.
Logam atau logam campuran material Massa Kelas F1 dan F2 harus tidak
mengandung magnet (suspectibility magnet < 0,05).
Metode Kalibrasi

Metode kalibrasi massa (anak timbangan) menggunakan metode


perbandingan langsung antara massa standar dan massa tes dengan
menggunakan media komparator atau timbangan.

Pengamatan dilakukan dengan menggunakan 3 (tiga) seri


penimbangan STTS (Standar,Tes,Tes,Standar) dengan waktu putar
yang seragam. Kemudian dihitung selisih antara Standar dan Tes pada
masing-masing seri, sehingga diperoleh 6 set data yang dapat dihitung
Standar Deviasinya.
Perhitungan Nilai Massa Konvensional

Karena kondisi penimbangan harus memenuhi kondisi konvensional,


maka koreksi bouyancy tidak diperhitungkan, sehingga nilai massa
konvensional dari anak timbangan tes dapat dihitung dengan rumus :

MT = Ms + m

Dimana : MT = Massa Tes


Ms = Massa Standar
m = selisih pembacaan standar dan tes

Anda mungkin juga menyukai