Anda di halaman 1dari 23

BAB VI

MODUL PRAKTIKUM
KALIBRASI MASSA DAN TIMBANGAN
6.1 PENGETAHUAN MASSA DAN TIMBANGAN
Terminologi
Massa/Bobot (Weight) adalah materi yang menyatakan ukuran massa, dalam hal
ini mengacu pada karakteristik fisik dan metrologi: bentuk,
dimensi, bahan, kualitas permukaan, nilai nominal dan maksimum error yg
diijinkan
Akurasi Kelas Massa adalah kelas massa yg sesuai dgn persyaratan metrologi
tertentu utk menjaga error agar sesuai dgn spesifikasi.
Scope (Ruang Lingkup)
Memberikan rekomendasi berupa karakteristik fisik dan metrologi agar sesuai
dgn persyaratan massa yg digunakan:
a. menguji sebuah instrumen penimbangan
b. menguji kelas massa dgn akurasi yg lebih rendah
c. bersama dgn instrumen penimbangan
Kelas massa yg digunakan utk menguji kelas massa dgn akurasi yg lebih rendah,
diantaranya
a. E1 : Bobot yg digunakan utk melakukan penelusuran (sesuai dgn Standar
Internasional OIML) antara massa standar nasional dan kelas E2 atau
yg lebih rendah.
b. E2 : massa yg digunakan utk melakukan pengujian awal terhadap kelas massa
F1 ( bisa digunakan sebagai kelas massa E1 jika di dalam sertifikat
kalibrasi dilengkapi dgn data tingkat kekerasan permukaan dan faktor
efek medan magnet )
c. F1 : massa yg digunakan untuk melakukan pengujian awal terhadap massa
F2.
d. F2 : massa yg digunakan utk melakukan pengujian awal thd massa M1
e. M1 : massa yg digunakan utk melakukan pengujian awal thd massa M2
f. M2 : massa yg digunakan untuk melakukan pengujian awal terhadap massa
M3
Akurasi Minimum Kelas Massa yang digunakan pada instrumen penimbangan
Modul Ajar Sistem Pengukuran dan Kalibrasi (Sistem Kalibrasi )

Akurasi kelas massa yang digunakan pada instrumen penimbangan harus dipilih
sesuai dengan persyaratan OIML ( Instrumen penimbangan non automatic)
- F1, E1 : Massa yg digunakan pada penimbangan dgn akurasi kelas I
- F2

: Massa yg digunakan utk melakukan transaksi komersial yang sangat


berharga (seperti emas dan batu permata) pada instrumen
penimbangan dgn akurasi kelas II.

- M1

: Massa yg digunakan pada instrumen penimbangan dgn


akurasi kelas II

- M2

: Massa yg digunakan utk transaksi komersial biasa pada instrumen


penimbangan dengan akurasi kelas II

Error maksimum yg diijinkan dalam melakukan pengujian


Error maksimum yg diijinkan pada pengujian awal dan seterusnya untuk masingmasing massa diberikan pada tabel 1.
Untuk masing-masing massa, ketidakpastian diperluas U pada k = 2 massa
konvensionalnya harus kurang/ sama dgn 1/3x error maksimum yg diberikan pada
tabel 1.
Utk masing-masing massa konvensional dapa dihitung dengan menggunakan :
Mo (m U) Mc Mo + (m U)
Tabel 1 Error Pengujian
m (mg)

Nilai Nominal
E1

E2

F1

F2

M1

M2

M3

50 kg

25

75

250

750

2500

7500

25000

20 kg

10

30

100

300

1000

3000

10000

10 kg

15

50

150

500

1500

5000

5 kg

2.5

7.5

25

75

250

750

2500

2 gr

0.012

0.04

0.12

0.4

1.2

12

1 gr

0.01

0.03

0.1

0.3

10

500 mg

0.008

0.025

0.08

0.25

0.8

2.5

Tabel 1 lanjutan...
Modul Ajar Sistem Pengukuran dan Kalibrasi (Sistem Kalibrasi )

200 mg

0.006

0.02

0.06

0.2

0.6

100 mg

0.005

0.015

0.05

0.15

0.5

1.5

50 mg

0.004

0.012

0.04

0.12

0.4

20 mg

0.003

0.01

0.03

0.1

0.3

10 mg

0.002

0.008

0.025

0.08

0.25

5 mg

0.002

0.006

0.02

0.06

0.2

2 mg

0.002

0.006

0.02

0.06

0.2

1 mg

0.002

0.006

0.02

0.06

0.2

Bentuk (Shape)
Deskripsi umum
- massa harus memiliki bentuk geometris sederhana untuk memudahkan
pembuatannya, massa juga tidak boleh memiliki ujung yang tajam serta tidak
diperbolehkan ada cekungan (untuk menghindari adanya deposit)
- massa-massa yg dikumpulkan dalam satu set harus memiliki bentuk yg sama (kecuali
massa 1 gram ke bawah)
Massa yang kurang /sama dgn 1 gram
- massa yg kurang /sama dgn 1 gram harus dibentuk dalam kawat persegi agar mudah
diambil (karena bentuk akan menunjukkan nilai nominal massa) lihat table 2 di
bawah ini:
Tabel 2 ukuran dan bentuk massa
Nilai Nominal
(mg)

Bentuk Segi

Kawat
(Segmen)

5-50-500

Segilima

5 segmen

2-20-200

Persegi

2 segmen

1-10-100-1000

Segitiga

1 segmen

Modul Ajar Sistem Pengukuran dan Kalibrasi (Sistem Kalibrasi )

- massa yang dikumpulkan dalam satu set, membentuk rangkaian massa bisa memiliki
bentuk yang berbeda-beda.
Massa sama dengan / lebih besar dari 1 gram
- nilai nominal massa 1 50 gram bisa memiliki dimensi yang bervariasi. (misal
berbentuk silinder atau kerucut, dimana tingginya mendekati diameter utama dan [3/4
5/4] dari diameternya)
- kelas M1,M2 dan M3 dgn nilai nominal 5 50 kg bisa juga memiliki bentuk persegi
dgn ujung yg dibulatkan
Susunan (Konstruksi)
Kelas massa E1 dan E2 harus padat dan tidak memiliki lobang udara serta terbuat
dari bahan yg sama dan merata.
Kelas massa F1 dan F2 dari 1 gram - 50 kg bisa terdiri dari satu atau lebih
material dan boleh memiliki lubang angin (cavity) yg tdk melebihi 1/5 dari total
volume massa
Kelas massa M1, dari 100 gr 50 kg harus memiliki cavity yg bisa diatur sesuai
dgn standar. Sedangkan utk massa dari 1 -50 gr, adanya cavity hanya merupakan
pilihan. Akan tetapi utk 1 10 gr, direkomendasikan agar tdk menggunakan
cavity
Kelas massa M2 dan M3 dari 100 gr 50 kg harus memiliki cavity adjusting
sedangkan untuk kelas M2 dari 20 50 kg adanya cavity sebagai opsi dan utk
massa M2 lebih kecil dari 10 gr, direkomendasikan utk tidak menggunakan cavity
adjusting.
Bahan (Material)
Bahan/material pembuatan massa haruslah tahan korosi dan juga jika terjadi perubahan,
maka tidak melebihi batas maksimum error yg diijinkan
Kelas massa E1 dan E2 terbuat dari logam atau campuran dgn ketentuan bahan
non magnetik [magnetic suspectibility (k) tidak melebihi 0.01 dan 0.03]
Kelas massa F1 dan F2 terbuat dari logam atau campuran dgn ketentuan bahan
non magnetik (k tidak melebihi 0.05)
Kelas massa M1 terbuat dari kuningan atau material yg lebih baik dari ini.
Kelas massa M2 dan M3 (untuk M2 dan M3 antara 5 50 kg harus terbuat dari
besi atau material yang kualitasnya sama/lebih baik)
Modul Ajar Sistem Pengukuran dan Kalibrasi (Sistem Kalibrasi )

(a)

Modul Ajar Sistem Pengukuran dan Kalibrasi (Sistem Kalibrasi )

( b)

(c)
Gambar 6.1 ukuran dan dimensi massa
Modul Ajar Sistem Pengukuran dan Kalibrasi (Sistem Kalibrasi )

Pengantar Timbangan
Penimbangan adalah salah satu bentuk tertua dari pengukuran dan juga salah satu
alat penimbangan yang paling tepat. Penimbangan banyak digunakan pada industri dan
perdagangan, oleh karena itu penting, bahwa kecermatan dalam mengoperasikan
timbangan

perlu dilakukan agar bisa terhindar dari kecurangan dan kerugian yang

disebabkan oleh kesalahan dalam penimbangan. Pada materi pengenalan timbangan ini
hanya disampaikan untuk timbangan yang digunakan pada ilmu pengetahuan (ranah
ilmiah ) dan industri, sedangkan untuk penimbangan pada perdagangan tidak dibahas.
Definisi dan Simbol
Definisi Dibawah ini banyak digunakan pada kegiatan kalibrasi timbangan. Definisi ini
berdasarkan pada OIML Vocabulary of Legal Metrology 1978.
Analitik : Timbangan yang dilengkapi dgn bawah penimbangan dan resolusi lebih
kecil dari 2 bagian dalam 1000000 (0.000002).
Buoyancy : Gaya pada objek cairan yang terendam biasanya udara, normalnya
dinyatakan dalam unit massa.
Koreksi : Harga yang harus ditambahkan secara aljabar pada hasil pengukuran
untuk mendapatkan nilai yang benar.
Koreksi = nilai sebenarnya pembacaan
Penyimpangan dari harga nominal : penyimpangan pembacaan pada instrumen
dari nilai yg benar atau nominal. Ini sama dengan koreksi tetapi tandanya
berlawanan.
Dial pembaca : Pembacaan digital atau dial mekanik yg digunakan utk
pembacaan harga dari massa yg terletak pada dudukan utk timbangan pan
tunggal/timbangan pan ganda.
Digit : Unit terkecil dari pembacaan digital.
Resolusi : Perubahan terkecildari massa yg dapat di deteksi alih timbangan.
Kesalahan (Error) : Sejunlah pembacaan yg menyimpang dari hari harga
sebenarnya. Kesalahan = pembacaan harga sebenarnya. Kesalahan adalah
harga negatif dari koreksinya.
Repeatibility : Pendekatan antara hasil pengukuran berikutnya dari media yg sama
yg dikerjakan dengan metode yang sama oleh pengamat yang sama pada waktu
tertentu.

Modul Ajar Sistem Pengukuran dan Kalibrasi (Sistem Kalibrasi )

Skala : Satu set tombol dikerjakan oleh alat penunjuk timbangan, dapat berupa
mekanik atau optik.
Divisi Skala : Interval antara dua tanda skala yg berdekatan.
Nilai Skala : Untuk timbangan pan tunggal, nilai pembacaan timbangan ketika
berdekatan pada harga nominal pada skala penuh.
Standar Deviasi : Nilai matematik yang digunakan untuk mengekspresikan
stabilitas dan mampu ulang timbangan, standar deviasi di definisikan sbb:
= [(xi-x)/(n-1)
dimana : n = jumlah data xi
x = rata-rata dari jumlah data xi
Tara = Fasilitas pada timbangan memungkinkan pembacaan timbangan utk dibuat
sama dengan 0 dengan objek di atas pan.
Penimbangan : proses menentukan nilai massa.
Simbul
Berikut ini simbul-simbul yg biasa digunakan pada kalibrasi timbangan :
C : Koreksi
d : berat jenis udara
D : berat jenis objek yg ditimbang
g : percepatan thd gravitasi lokal, simbul, untuk
gram
m : pembacaan pada timbangan
M : massa standar
n : jumlah pembacaan
z : pembacaan nol timbangan
: standar deviasi
U : ketidakpastian
Tipe Timbangan
Timbangan dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kategori sbb:
Timbangan Dua Pan, Tiga Pisau (Two-Pan, Three Kinfe Edge Balances)
Timbangan ini dikenal sbg timbangan sama lengan, karena ujung pisau
mendukung pan, tiga pisau tersebut menyeimbangkannya.

Modul Ajar Sistem Pengukuran dan Kalibrasi (Sistem Kalibrasi )

Gambar 6.2 Timbangan Dua Pan, Tiga Pisau


Timbangan Pan Tunggal, Dua Pisau (Single-Pan, Two Knife-Edge Balances)
Timbangan ini biasanya dibagi menjadi dua kategori yaitu timbangan
pembebanan di atas ( Top Loading) dan timbangan analitik. Diagram timbangan analitik
dinyatakan seperti pada gambar berikut:

Gambar 6.3 Timbangan Pan Tunggal, Dua Pisau


Modul Ajar Sistem Pengukuran dan Kalibrasi (Sistem Kalibrasi )

Timbangan

Kompensasi-Gaya-Elektromagnit

(Electromagnetic-Force-

Compensation Balances)
Gambar 6.4 di bawah ini menunjukkan prinsip dari timbangan tsb. Konstruksinya
kebanyakan top loading, sebuah koil kaku terpasang di sela-sela magnet. Ketika massa
ditambahkan di atas pan,

sensor mendeteksi dan menyebabkan arus melalui koil

bertambah.

Gambar 6.4 Timbangan Kompensasi-Gaya-Elektromagnit

Modul Ajar Sistem Pengukuran dan Kalibrasi (Sistem Kalibrasi )

10

6.2 PROSEDUR KALIBRASI MASSA DAN TIMBANGAN


6.2.1 Ruang Lingkup
Metode ini digunakan untuk melaksanakan kalibrasi timbangan analitik elektronik dgn
rentang ukur/kapasitas sampaidengan 200 gram. Metode ini juga digunakan untuk
pemeriksaan bulanan dan enam bulanan sesuai butir 6.2.5.1 dan 6.2.5.2
6.2.2 Standar Metode
The Calibration of Balances, David B. Prowse, CSIRO, Australia, 1995, butir 6
Technical Note 13 NATA, Australia, Agustus, 1994.
6.2.3. Peralatan
Massa (anak timbangan), yg sudah dikalibrasi beserta sertifikat.
Pinset yg ujungya plastik.
Termometer dgn resolusi 1C
Tissue halus
6.2.4. Persiapan
Catat semua spesifikasi timbangan pada lembar kerja
Periksa bahwa timbangan bekerja baik
Letakkan timbangan pada tempat yg kokoh dan rata (level)
Bersihkan dudukan timbangan dari debu
Hidupkan timbangan selama 30 menit untuk pemanasan
Buat beberapa percobaan pengukuran
6.2.5. Prosedur
6.2.5.1 Pemeriksaan Skala
1. Pilih massa yg mendekati Calibration Mode
2. Nol kan timbangan, catat pembacaan pada kolom 3 sebagai z1.
3. Timbang massa standar (M) dan catat pada kolom 3 sbg m1.
4. Sentuh pan diamkan 30 detik dan catat pada kolom 3 sbg m2.
5. Ambil massa dan tunggu sampai nol, lalu catat pada kolom 3 sbg z2
6. Hitung rata-rata dari z dan m lalu catat hasilnya pada kolom 4
7. Hitung koreksi C dgn rumus:
Modul Ajar Sistem Pengukuran dan Kalibrasi (Sistem Kalibrasi )

11

C = M (m z) dan catat pada kolom 5


8. Jika koreksi lebih besar dari 3, dimana adalah standar deviasi dari
kemampuan baca sebelumnya diketahui maka timbangan perlu disetel
9. Setelah timbangan disetel maka ulangi butir 1 sampai 8
10. Hitung ketidakpastian dari kemampuan baca timbangan yang didapat dari
resolusi timbangan
UR = Resolusi/2
3
6.2.5.2. Kemampuan Baca Kembali
Lakukan untuk dua posisi yaitu setengah kapasitas dan kapasitas penuh dari
Timbangan.
1. Nol kan timbangan catat pada kolom 1 sbg z1
2. Timbang massa standar (M) yg mendekati setengah kapasitas dan catat
pembacaan pada kolom 2 sbg m1.
3. Ambil massa, tunggu sampai stabil dan catat kolom 1 berikutnya z1.
4. Ulangi butir 1 sampai dengan 3 sampai 10 kali pembacaan
5. Hitung perbedaan (ri) dgn rumus
ri = mi zi,
kapasitas setengah/penuh dan catat pada kolom 3
6. Hitung standar deviasi dari perbedaan dgn rumus :
=(ri r)
n1
dimana : ri = perbedaan ke-1..,n
r = rata-rata perbedaan
n = jumlah pembacaan = 10
Catat pada baris 11
7. Tentukan dan catat perbedaan maksimum berturut-turut dan catat pada
baris 12 dgn cara mengurangkan dari pembacaan satu thd berikutnya.
8. Ulangi butir 1 sampai dengan 7 untuk kapasitas penuh
9. Catat standar deviasi maksimum pada baris 13. Catatan: Gunakan standar
deviasi terbesar untuk perhitungan ketidakpastian.
10. Hitung ketidakpastian standar, Ut ;
Ut = maks/n

Modul Ajar Sistem Pengukuran dan Kalibrasi (Sistem Kalibrasi )

12

dimana : maks = standar deviasi maksimum Pada butir 9


n = jumlah pembacaan = 10, Catat hasilnya pada baris 14
6.2.5.3. Penyimpangan Nilai Nominal
1. Pilih 10 titik pada daerah kapasitas timbangan dgn pembagian teratur.
2. Nol kan timbangan dan catat pada kolom 5 sebagai z1.
3. Timbang Massa Standar yang sesuai pada penimbangan pertama dan catat
pada kolom 5 sebagai m1.
4. Sentuh Pan, tunggu 30 detik kemudian catat pada skala 5 sebagai m1.
5. Ambil Massa Standar, tunggu sampai stabil dan catat pada kolom 5 sbg z 2.
Jangan me-nol-kan timbangan.
6. Hitung rata-rata pembacaan nol dan catat pada kolom 6 sbg z1.
7. Hitung rata-rata pembacaan massa pada timbangan dan catat pada kolom
6 sebagai m1.
8. Hitung perbedaan ri = mi zi dan catat pada kolom 7 sebagai ri.
9. Hitung koreksi dgn rumus C = M ri dan catat pada kolom 8 sbg C1.
10. Ulangi butir 2 sampai dengan 9 utk titik lainnya sampai 100% kapasitas
timbangan
11. Pilih nilai koreksi maksimum sebagai Q.
12. Jumlahkan ketidakpastian dari Massa Standar yg digunakan, catat pada
kolom 3
13. Hitung ketidakpastian Massa Standar
UMc = (UMi)
6.2.5.4. Pengaruh Pembebanan Di Tengah
1. Lakukan pada penimbangan kira-kira 1/3 dari kapasitas maksimum
timbangan, jika dispesifikasikan pabrik pembuat maka lakukan sesuai
dengan pabrik pembuat.
2. Catat ukuran dan bentuk Pan.
3. Letakkan massa standar ditengah-tengah pan, timbangan di Tare dan
catat pembacaan pada kolom 2.
4. Pindahkan massa ke depan, belakang, kiri, dan kanan pada daerah garis
Pan dan catat pembacaannya pada kolom 2.

Modul Ajar Sistem Pengukuran dan Kalibrasi (Sistem Kalibrasi )

13

5. Hitung perbedaan maksimum dgn cara mengurangkan hasil terbesar dgn


hasil terkecil. Jika massa lebih dari 500 g maka gunakan piringan non
magnetik dgn diameter yg sesuai dgn besarnya diameter massa.
6.2.5.5 Batas Unjuk Kerja Timbangan
Hitung dengan rumus sbb:
F = 2maks + Q
Dimana :
maks = Standar deviasi maksimum pada kemampuan baca kembali,
Q

= Nilai koreksi maksimum dari penyimpangan nilai nominal

6.2.5.6. Ketidakpastian Penimbangan


Hitung dengan rumus sbb :
U95

= k . Uc
= 2.(UR) + (Ut) + (UM)

Dimana :
UR = Ketidakpastian standar dari kemampuan baca (resolusi) timbangan
Ut = Ketidakpastian standar dari kemampuan baca kembali timbangan
UM = Ketidakpastian dari massa standar
6.2.5.7 Formulir
Lembar kerja yg digunakan No. QF.FKT
Sertifikat kalibrasi yg digunakan No. QF.SKT

Modul Ajar Sistem Pengukuran dan Kalibrasi (Sistem Kalibrasi )

14

6.3 LEMBAR KERJA KALIBRASI

LEMBAR KERJA KALIBRASI MASSA


No. Sertifikat
Nama Alat
Kapasitas
Resolusi
Type / Model
Nomor Seri
Merk / butan
Kelas
Metode kalibrasi
Acuan

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

Tgl Diterima
Nama Standard
No. Sertifikat
Ketelusuran
Lokasi Kalibrasi
Kondisi Lingkungan
Nama Standard
No. Sertifikat
Ketelusuran

:
:
:
:
:
:
:
:
:

HASIL KALIBRASI
1. PEMBACAAN BERULANG
Massa
(..)
Pembacaan Standar (M)
Pembacaan Uji (m)
Pembacaan Standar (M)
Pembacaan Uji (m)
Pembacaan Standar (M)
Pembacaan Uji (m)
Pembacaan Standar (M)
Pembacaan Uji (m)
Pembacaan Standar (M)
Pembacaan Uji (m)
Rata rata pembacaan Standar ( M )
Rata rata Pembacaan Uji ( m )
Perbedaaan (D) = M - m
Rata rata perbedaan ( D)

Disetujui :
Tanggal :

Uji (1)
(..)

Diperiksa :
Tanggal :

FKM-01

Modul Ajar Sistem Pengukuran dan Kalibrasi (Sistem Kalibrasi )

Uji ( 2)
()

Uji (3)
(.)

Dikalibrasi :
Tanggal
:

Hal : 1 dari 2

15

2. KETIDAKPASTIAN KALIBRASI MASSA


Nilai konvensional massa
dikalibrasi (m) = M - D
Simpangan baku () (dari D)

yang

Ketidakpastian Standar , U1
Ketidakpastian Timbangan ,U2
Ketidakpastian resolusi Timbangan, U3
Ketidakpastian massa Standar , U4
Ketidakpastian Kombinasi, UC
Derajat Kebebsan Effektif, Veff
Faktor Cakupan. k
Ketidakpastian diperluas ( Uexp)
Faktor cakupan diambil dari tabel T-Student distribution dengan mengambil
timgkat Kepercayaan 95 % dan derajat kebebasan v = n- 1

Disetujui :
Tanggal :

Diperiksa :
Tanggal :

FKM-02

Modul Ajar Sistem Pengukuran dan Kalibrasi (Sistem Kalibrasi )

Dikalibrasi :
Tanggal :

hal : 2 dari 2

16

LEMBAR KERJA KALIBRASI TIMBANGAN ANALITIK ELEKTRONIK


No. Sertifikat
Nama Alat
Kapasitas
Resolusi
Type / Model
Nomor Seri
Merk / butan
Kelas
Metode kalibrasi
Acuan

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

Tgl Diterima
Nama Standard
No. Sertifikat
Ketelusuran
Lokasi Kalibrasi
Kondisi Lingkungan
Nama Standard
No. Sertifikat
Ketelusuran

:
:
:
:
:
:
:
:
:

1. HASIL KALIBRASI
1. PEMERIKSAAN NILAI SKALA / PEMERIKSAAN MASSA
Posisi
1
Sebelum
Disetel

Setelah
Disetel

Massa Standar (M)


(.)
2
0
0
0
0

Standar Deviasi Sebelumnya

Disetujui :
Tanggal :

Pembacaan
(..)
3
Z1 =
m1 =
m1=
Z2 =
Z1 =
m1 =
m1=
Z2 =

Rata rata z dan m Koreksi ( C )


(.. )
(.. )
4
5
z=
m=
z=
m=

:g

Diperiksa :
Tanggal :

FKT-01

Modul Ajar Sistem Pengukuran dan Kalibrasi (Sistem Kalibrasi )

Dikalibrasi :
Tanggal
:

Hal : 1 dari 4

17

2. KEMAMPUAN BACA KEMBALI


Massa Standar ( M ) = .g
Kapasitas Setengah
(.)
Nol (zi)
Pembacaan
Perbedaan
(.)
(mi)
(ri)
(.)
(..)
1
2
3

Massa Standar ( M ) = .g
Kapasitas Penuh
(...)
Nol (zi) Pembacaan (mi)
Perbedaan
(..)
()
(ri)
()
1
2
3

13

Standar Deviasi : .g
Perbedaan maksimum antara pembacaan
berikutnya, r maks :.g
Standar deviasi maks ( maks )

14

Ketidakpatian Standar Ut,

15

Ketidakpastian Resolusi UR

No

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Disetujui :
Tanggal :

g
g

Diperiksa :
Tanggal :

FKT-01

Modul Ajar Sistem Pengukuran dan Kalibrasi (Sistem Kalibrasi )

Dikalibrasi :
Tanggal
:

Hal : 2 dari 4

18

3. PENYIMPANGAN DARI NILAI NOMINAL


No

Massa Standar (M)

Nilai
konvensional
(..)
2

Ketidakpastian
(.)

Beban diatas
pan
(.)

Pembacaan
(.)

5
Z1 =
m1 =
m1=
Z2 =
M2 =
M2=

FKL-02
dari 3
SERTIFIKAT KALIBRASI
CALIBRATION CERTIFICATE
Nomor : 03-L Lab.RI-12
Number

Z3 =
M3 =
M3=
Z4 =
M4 =
M4=
Z5 =
M5 =
M5=
Z6 =
M6 =
M6=

Rata rata
(.)

6
z1 =

Perbedaan (ri)
(.)

Koreksi (C )
(.)

m1 =

z1 =
m1 =
z1 =

hal : 3

m1 =

z1 =
m1 =
z1 =
m1 =

z1 =
m =

1
ALAT
Z7 =
z1 =
Equipment
M7 =
M7=
1. Nama
: Multimeter
4. NomormSeri
: PN 643 657
1 =
Name
Serial
Number
Z8 =
z1 =
M8 =5. Merek / buatan
2. Kapasitas
: 200 A
: USA
M8=
=
m
Capacity
Manufacture
1
3. Tipe / model
: Fluke 16 Z9 =
6.zLain-lain
: 50
1 =
M9 =
400 Hz
M9=
m1 =
Type / model
Others
Z10 =
z
1 =
Pemilik
m10 =
Owner
m10=
m1 =
1. Nama
: SKE -Surabaya Z10=
Name
2. Alamat
: Perum ITS Blok V 11 Surabaya
Koreksi
minium
=..,
Harga Mutlak dari koreksi Minimum = g
Address

Koreksi maksimum =...g


Standar

Hitung Umc
= .. g
Standard
Hitung
Ureg
= ...g
1. Nama
: Fluke E 20
Nilai Koreksi
maks
Q
=
.
g
Name
2. Ketelusuran
: KIM- LIPI
Disetujui:Traceability
Diperiksa:
Dikalibrasi :
TANGGAL
Tanggal : DITERIMA
Tanggal : : 12 Januari 2003 Tanggal :
Date of acceptance
TANGGAL DI KALIBRASI
: 15 Januari 2003
Date
of
Calibration
FKT-01
Hal 3 dari 4
LOKASI KALIBRASI
: Lab. Kalibrasi Dept. Teknik Fisika-FTI
ITS
Location of calibration

Modul Ajar Sistem Pengukuran dan Kalibrasi (Sistem Kalibrasi )

19

KONDISI LINGKUNGAN KALIBRASI : Suhu : 21 oC 23.5 o C / RH :55 60 %


Environment Condition of calibration
METODE KALIBRASI
: FCC Part 15 Class B
Calibration Method
ACUAN
: VDE-0871B & EN-61010-1
Reference
HASIL
KALIBRASI
DAN KETIDAKPASTIAN
KALIBRASI: (Terlampir )
4.
PENGARUH
PEMBEBANAN
DI TENGAH
Sebuah massa yang harganya mendekati ..g ditempatkan pada piringan
yang memiliki ukuran .mm dan digerakkan kesegala arah pada pan.
Pembacaan timbangan yang diperoleh dituliskan berikut ini:
Posisi

Pembacaan
(..)
2

Perbedaan Maksimum
(.)
3

1
Tengah
Depan
Belakang
Kiri
Kanan
Bentuk Pan:, ukuran:.mm

5. BATAS UNJUKKERJA TIMBANGAN


F

= 2maks + Q
= .g
= .g

Keterangan:
maks
= Standar deviasi maksimum dari kemampuan baca kembali
Q
= Nilai maksimum dari penyimpangan nilai nominal

6. KETIDAKPASTIAN PENIMBANGAN
U95 = + k.

(U R ) 2 (U t ) 2 (U Mc ) 2 U reg

= +....g
= + ...g
keterangan :
UR
= Ketidakpastian Standar dari kemampuan baca ( Resolusi ) timbangan sesuai
butir 5.1.10
Ut
= ketidakpstian Standar dari kemmapuan baca kembali timbangan sesuai butir 10
UMC
= Ketidakpastian dari massa Standar sesuai butir 5.3.12
Ureg
= Ketidakpastian Regresi
Catatan:
1. Timbangan telah diuji sesuai dengan spesifikasi dibawah ini :
The Calibration Of balance, David B.Prowse, CSIRO Natinonal Measurement laboratory.
2. Apabila tanda koreksi adalah positif (+) jumlah harus ditambahkan terhadap pembacaan skala untuk
memperoleh nilai yang benar dan apabila negatif dikurangi
3. Koreksi gaya apung udara sesuai dengan objek penimbangan yang seimbang dengan massa jenis hipotetik 8000
kg /m3 yang diukuru di udara
4.
Batas
unjuk
kerja
adalah daerah
toleransi pembacaan
yang akan
Modul
Ajar
Sistem
Pengukuran
dan Kalibrasi
(Sistem Kalibrasi
) diperoleh
20
5. Ketidakpastian yang dicantumkan dalam sertifikat ini telah diestimasikan dengan tingkat keperayaan 95 %,
Faktor cakupan 2,0

Srtd

SERTIFIKAT KALIBRASI
CALIBRATION CERTIFICATE
Nomor :
Number
ALAT
Equipment
1. Nama
:
Name
2. Kapasitas
:
Capacity
3. Tipe / model :
Type / model
Pemilik
Owner
1. Nama
:
Name
2. Alamat
:
Address
Standar
Standard
1. Nama
:
Name
2. Ketelusuran
:
Traceability
TANGGAL DITERIMA
Date of acceptance
TANGGAL DI KALIBRASI
Date of Calibration
LOKASI KALIBRASI
:
Location of calibration
KONDISI LINGKUNGAN KALIBRASI
Environment Condition of calibration
METODE KALIBRASI
Calibration Method
ACUAN
Reference

4. Nomor Seri
Serial Number
5. Merek / buatan
Manufacture
6. Lain-lain
Others

:
:
:

:
:

:
:
:

HASIL KALIBRASI DAN KETIDAKPASTIAN KALIBRASI: (Terlampir )


Result of calibration & uncertainty of calibration
DITERBITKAN

:
Disahkan oleh
Approved by
Kepala laboratorium
Head of Laboratory

Modul Ajar Sistem Pengukuran dan Kalibrasi (Sistem Kalibrasi )

()
21
NIP.

LAMPIRAN SERTIFIKAT KALIBRASI

1.1.1LAMPIRAN SERTIFIKAT
AttachmentKALIBRASI
of Calibration Certification
1.1.1.1

Nomor
Attachment of Calibration Certification

:..

Number

1.HASIL
KALIBRASI
Nomor
:..
Result of Number
Calibration
1.1.1.1.1

1. KEMAMPUAN BACA KEMBALI

1. HASIL KALIBRASI
1.1.1.1.1.1 Result of Calibration
Kapasitas

Standar Deviasi Pembacaan


(..)

Perbedaan maksimum antar


pembacaan berikutnya
( .)

Standar Deviasi Pembacaan


(..)

Perbedaan maksimum antar


pembacaan berikutnya
( .)

1. KEMAMPUAN BACA KEMBALI


Setengah =
Penuh Kapasitas
=

2. PENYIMPANGAN DARI NILAI NOMINAL

Setengah =
Penuh =Pembacaan Nominal
(..)

Koreksi
()

2. PENYIMPANGAN DARI NILAI NOMINAL


Pembacaan Nominal
(..)

Koreksi
()

3. PENGARUH PEMBEBANAN DITENGAH


Sebuah massa yang harganya mendekati .g ditempatkan pada piringan yang mempunyai
diameter .mm dan digerakkan ke sagala arah pada Pan. Pembacaan timbangan yang
diperoleh memiliki perbedaan maksimum g
BATAS UNJUK KERJA TIMBANGAN =+ ..g
3.4.PENGARUH
PEMBEBANAN DITENGAH
5. KETIDAKPASTIAN PENIMBANGAN =+ .....g
Sebuah massa yang harganya mendekati .g ditempatkan pada piringan yang mempunyai
diameter
.mm dan digerakkan ke sagala arah pada Pan. Pembacaan timbangan yang
2. EVALUASI
diperoleh
memiliki perbedaan maksimum g
Evaluation
Alat tersebut memenuhi / tidak memenuhi persyaratan acuan..

4. The
BATAS
UNJUK
TIMBANGAN
=+ ..g
instrument
pass /KERJA
fail to Requirement
of.
5. Catatan:
KETIDAKPASTIAN PENIMBANGAN
1.

=+ .....g

Timbangan telah diuji sesuai dengan spesifikasi dibawah ini :


The
Calibration Of balance, David B.Prowse, CSIRO Natinonal Measurement laboratory.
2. EVALUASI
2. Apabila tanda koreksi adalah positif (+) jumlah harus ditambahkan terhadap pembacaan skala untuk
Evaluation
memperoleh nilai yang benar dan apabila negatif dikurangi
3. Koreksi gaya apung udara sesuai dengan objek penimbangan yang seimbang dengan massa jenis hipotetik
Alat
8000
tersebut
kg /m3 yang
memenuhi
diukuru /ditidak
udara memenuhi persyaratan acuan..
Modul
Ajar
Sistem
Pengukuran
Kalibrasi
(Sistem
Kalibrasi
) akan diperoleh
22
4.The
Batas
unjuk
kerja
adalah
daerah
toleransi
pembacaan
yang
instrument
pass
/ dan
fail
to Requirement
of.
5. Ketidakpastian yang dicantumkan dalam sertifikat ini telah diestimasikan dengan tingkat keperayaan 95
%, Faktor cakupan 2,0
Hal: 2 dari 2

Hal: 2 dari 2

Modul Ajar Sistem Pengukuran dan Kalibrasi (Sistem Kalibrasi )

23

Anda mungkin juga menyukai