LAPORAN PRAKTIKUM
PENGUJIAN & PENGAWASAN ALAT UKUR BESARAN MASSA 1
Halaman 1
BAB I
TUJUAN PRAKTIKUM
Dari perhitungan sebelumnya, diperoleh BKD timbanhan pada muatan uji 10 kg sebesar 10g Sehingga,
Artinya, AT Standar 10 kg yang digunakan harus memiliki kesalahan (BKD) yang lebih kecil atau sama
dengan 3330 mg.
Berdasarkan Tabel Kesalahan Maksimum Anak Timbangan, untuk muatan 10 kg yang kesalahannya lebih
kecil dari 3330 mg adalah menimal Anak Timbangan Kelas 𝑀2
BKD AT Standar Kelas 𝑀2 (10 kg) ≤ 3333 mg
1500 mg ≤ 3333 mg
Dengan demikian, untuk menguji timbangan meja kapasitas 10 kg, kita harus mempunyai minimal anak
timbangan kelas 𝑀2 untuk dijadikan sebagai standar.
3.3 Cerapan Uji Kebenaran
Muatan (g) Imbuh 1 BKD (g) Pengamatan Kesetibangan
10000 g 10 g √ SAH Bergerak minimal ke posisi setimbang
Tidak bergerak atau bergerak < posisi
BATAL
setimbang
3. 5 Cerapan Eksentristas
(Tabel terdapat pada lampiran.)
pengamatan indeks atau tolok pada timbangan sudah setimbang, selanjutnya pada posisi 4 dan 4
selanjutnya di perlukan kembali imbuh sebesar BKD dan dengan hasil indeks atau tolok setimbang,
selanjutnya pada posisi 5 dan 3 dilakukan pengujian yang sama dan diberikan imbuh dengan ukuran 6g
dan diperoleh hasil setimbang. Dan yang terakhir pada posisi 3 dan 5 diperlukan imbuh sebesar BKD dan
diperoleh nilai setimbang. Berikut di lampirkan tabel pengujian eksentrisitas.
Apabila semua posisi uji “SAH” maka pengujian eksentrisitas dinyatakan “SAH” dengan kata lain
kesalahan penunjukan seluruh titik uji pada uji eksentrisitas tidak melebihi BKD, maka Uji eksentrisitas
dinyatakan “SAH”, namun jika salah satu atau lebih posisi uji “BATAL” maka pengujian eksentrisitas
dinyatakan “BATAL”
Selanjutnya pengujian kemampuan ulang atau repeatability adalah kemampuan
timbangan untuk memberikan hasil-hasil penimbangan yang mendekati satu sama lain bila dimuati
berulang dengan muatan dan cara yang sama ke atas penerima muatan pada kondisi pengujian yang relatif
tetap. Prosedur kerja pengujian kemampuan ulang atau repeatability hal yang pertama dilakukan ialah
memastikan indeks timbangan dan tolok timbangan dalam keadaan setimbang, selanjutnya muati dengan
anak timbangan standar pada muatan maksimal, kemudian tekan lantai muatan dan lepas, amati indeks dan
tolok pada timbangan, jika tidak setimbang tambahkan imbuh sebesar BKD. Selanjutnya utuk mengetahui
ketidaktetapannya lakukan minmum tiga kali. Selisih penunjukan yang terbesar tidak boleh melibihi BKD
untuk muatan uji. Pada praktikum kali ini di peroleh hasil pengujian
Sesuai dengan SK Dirjen SPK/131/2015 mengenai Syarat Teknis Timbangan Bukan
Otomatis, pada bab V yang dijelaskan “sesuai dengan ketentuan yang berlaku, timbangan yang telah
memenuhi persyaratan tersebut di atas disahkan dengan membubuhkan tanda tera.”(4.2 Pengujian tera dan
tera ulang Point (d)).
Tanda Tera Daerah (D4), tanda
Pegawai Berhak (H4) dan tanda Tera
Sah (SL6) dibubuhkan berdampingan
pada tuas utama dibagian sebelah kanan.
Tanda tera jaminan (J4) dibubuhkan
pada piring muatan.
Tanda Tera Sah (SL4)
dibubuhkan/dicapkan diatas sumbat cap,
yang terletak tidak jauh dari sisi tanda
tera sebelumnya
Prinsip kerja pada timbangan meja (beranger). Prinsip utama dalam penimbangan timbangan meja
adalah bahwa massa pada penerima muatan akan sama dengan massa anak timbangan. Oleh karena itu
untuk mendapatkan hasil yang benar dalam penimbangan harus dilihat dulu apakah timbangan dalam
keadaan tidak bermuatan telah setimbang atau tidak. Dimana jika tidak dalam setimbang pada muatan nol,
maka timbangan meja tersebut harus dibuat setimbang terlebih dahulu, yaitu dengan cara menambah atau
mengurangi timah/imbuh yang terletak khusus di bawah daun tempat anak timbangan, dimana tempat
timah tersebut dinamakan dengan alat penyetel nol timbangan. Apabila dalam muatan nol tidak seimbang,
dimana lebih berat ke daun tempat penerima muatan sehingga daun tempat anak timbangan harus
ditambahkan imbuh sebesar ∆G supaya setimbang, maka persamaan kesetimbangannya ketika muatan nol
sbb:
(Go + ∆G ) . g = Lo . l
Go . g + ∆G . G = Lo . l........................................(1)