A. Pengertian Idealisme
Kata idealisme dalam filsafat mempunyai arti yang sangat berbeda dari artinya dalam
bahasa sehari- hari. Secara umum kata itu berarti : pertama, seorang yang menerima ukuran
moral yang tinggi, estetika dan agama serta menghayatinya; kedua, orang yang dapat melukiskan
dan menganjurkan suatu rencana atau program yang belum ada. Tiap pembaharu social adalah
seorang idealis dalam arti kedua ini, karena ia menyokong sesuatu yang belum ada.
Arti falsafi dari kata idealisme ditentukan oleh arti biasa dari kata ide. Ringkasnya, idealism
mengatakan bahwa realitas terdiri atas ide-ide, fikiran-fikiran, akal (mind) atau jiwa (selves) dan
bukan benda material dan kekuatan. Idealism menekankan mind sebagai hal yang lebih dahulu
daripada materi. Idealisme adalah suatu pandangan dunia atau metafisik yang mengatakan bahwa
realitas dasar terdiri atas, atau sangat erat hubungannya dengan ide, fikiran atau jiwa. Dunia
dipahami dan ditafsirkan oleh penyelidikan tentang hokum-hukum fikiran dan kesadaran, dan
Idealisme adalah suatu aliran yang mengajarkan bahwa hakikat dunia fisik hanya dapat dipahami
dalam kaitannya dengan jiwa , dan roh. Istilah idealisme diambil dari kata idea, yaitu sesuatu
yang hadir dalam jiwa. Pandangan ini telah dimiliki oleh plato dan pada filsapat modern
Idealisme secara umum selalu berhubungan dengan rasionalisme. Ini adalah mazhab
epistemologi yang mengajarkan bahwa pengetahuan apriori atau deduktif dapat diperoleh
manusia dengan akalnya. Lawan rasionalisme dalam epistemologi ialah empiris yang
mengatakan bahwa pengetahuan bukan diperoleh melalui rasio (akal), melainkan melalui
pengalaman empiris. Orang-orang empiris amat sulit menerima paham bahwa semua realitas
1
adalah mental atau tergantung kepada jiwa atau roh karena pandangan itu melibatkan dogma
metafisik. Plato sering disebut sebagai idealis sekalipun ideanya tidak khusus (spesipik) mental,
tetapi lebih merupakan objek universal (mirip dengan definisi pada aristoteles, pengertian umum
pada Socrates). Akan tetapi , ia sependapat dengan idealisme modern yang mengajarkan bahwa
hakikat penampakan (yang Nampak) itu berwatak (khas) spiritual. Ini terlihat dengan jelas pada
--------------------
1 hal. 29
2 hal. 26
Ada dua teori untuk mengetahui hakikat kebenaran itu. Pertama realisme, yang
mempunyai pandangan realistis terhadap alam. Pengetahuan, menurut realisme, adalah gambaran
atau kopi yang sebenarnya dari apa yang ada dalam alam raya (darifakta atau hakikat).
Pengetahuan atau gambaran yang ada dalam akal adalah kopi dari yang asli yang ada diluar akal.
Hal ini tidak ubahnyaseperti gambaran yang terdapat dalam foto. Dengan demikian , realism
berpendapat bahwa pengetahuan adalah benar dan tepat bila sesuai dengan kenyataan.
a. Ajaran realisme percaya bahwa dengan sesuatu atau lain cara, ada hal-hal yang hanya
terdapat didalam dan tentang dirinya sendiri, serta yang hakikatnya tidak terpengaruh oleh
seseorang. Contohnya, fakta menunjukan, suatu meja tetap sebagaimana adanya kendati tidak
ada orang di dalam ruangan itu yang menangkapnya. Jadi, meja itu tidak tergantung kepada
gagasan kita mengenainya. Menurut Prof. Dr. Rasjidi, penganut agama perlu sekali dalam
2
Dengan menjelaskan kesulitan-kesulitan yang terdapat dalam pikiran. Kesulitan fikiran
tersebut adalah pendapat yang mengatakan bahwa tiap-tiap kejadian dapat diketahui hanya dari
segi subjektif.kalau seseorang melihat batang pohon, tentu pohon itu memang pohon yang dilihat
oleh sisubyek.
Dengan jaln memberi pertimbangan pertimbangan yang positip. Contohnya apa yang
menyebabkan ahmad sakit. Biasanya kita hanya puas kalu dikatakan karena kuman, sebab sakit
sesuai dengan kenyataan adalah mustahil. Pengetahuan adalah proses-proses mental atau proses
psikologis yang bersifat subyektif. Oleh karena itu, pengetahuan bagi seorang idealis hanya
merupakan gambaran subjektif dan bukan gambaran objektif tentang realitas. Subyek dipandang
sebagai suatu yang mengetahui, pengetahuan menurut teori ini, tidak menggambarkan kebenaran
yang sebenarnya. Yang diberikan pengetahuan hanyalah gambaran menurut pendapat atau
penglihatan orang yang mengetahui. Bagi idealisme, dunia dan bagian-bagiannya harus
dipandang sebagai hal-hal yang mempunyai hubungan, seperti organism dengan bagian-
bagiannya. Dunia merupakan suatu kebulatan bukan kasatuan mekanik, tetapi kebulatan organic
yang sesungguhnya yang sedemikian rupa, sehingga suatu bagian darinya dipandang sebagai
H. M. Rasjidi menganggap bahwa subjektifitas idealism ini berbahaya bagi agama. subjektifisme
berarti anggapan bahwa kebenaran sesuatu hal ditentukan oleh si subyek. Oleh karena itu,
menurut rasjidi bisa saja dikatakan bahwa tuhan itu mungkin ada untuk si a, tetapi si b tidak
mengakuinya.(3)
---------
3
3 hal. 40
ekstrem bisa sampai pada monism materialistic atau dualism. Seorang pengikut materialism
mengatakan jika demikian halnya, sudah barang tentu dapat juga dikatakan bahwa jiwa dan
materi sepenuhnya sama. Lebih lanjut, realisme tidak terlalu mementingkan subjek sebagai
penilai, tetapi hanya memfokuskan pada objek yang dinilai. Padahal, subjek antara objek dengan
Idealisme subjektif juga akan menimbulkan kebenaran yang relative karena setiap
individu berhak untuk menolak kebenaran yang datang dari luar dirinya. Akibatnya, kebenaran
yang bersifat universal tidak diakui. Kalau demikian jadinya, maka aturan-aturan agama dan
kemasyarakatan hanya bisa benar untuk kelompok tertentu dan tidak berlaku bagi kelompok
yang lain. Selain itu, idealisme terlalu mengutamakan subjek sebagai si penilai, dengan
merendahkan objek yang dinilai. Sebab, subjek yang menilai kadangkala berada pada keadaan
Kaum idealis menekankan kesatuan organic dari proses dunia. Keseluruhan dan bagian-
bagiannya tidak dapat dipisahkan kecuali dengan menggunakan abstaksi yang membahayakan,
yakni yang memusatkan perhatian terhadap aspek-aspek tertentu dari benda dengan
mengesampingkan aspek-aspek lain yang sama pentingnya. Menurut dari sebagian idealis,
terdapat kesatuan yang dalam, suatu rangkaian tingkatan yang mengungkapkan, dari materi,
melalui bentuk tumbuh-tumbuhan kemudian melalui bentuk binatang hingga sampai kepada
bentuk manusia, akal dan jiwa. Dengan demikian, maka prinsip idealisme yang pokok adalah
kesatuan organic. Kaum idealis condong untuk menekankan teori koherensi atau konsistensi dari
4
percobaan kebenaran, yakni suatu putusan (judgement) akan benar jika ia sesuai dengan putusan-
------------------
4 hal. 41
5 hal. 30
Pada abad ketujuh belas, cartesianisme membagi realitas kepada mental dan material.
Dualism ini berisikan sebuah reaksi monistik, dimana didalamnya dikatakan bahwa realitas
realitas dari sudut pandang diri dari dalam keluar, jika dibandingkan dengan realisme yang
mendekati realitas dari luar kedalam. Realitas dipahami sebagai pengetahuan itu sendiri.
Idealisme modern memiliki beberapa bentuk dalam memberi teori terhadap realitas, ada yang
bersifat monistik, dualistic, ataupun pluralistic. Aliran idealism yang paling banyak
mempengaruhi filsafat barat maupun timur adalah monisme dan seperti halnya teori dualistik
atau pluralistik tentang realitas lainnya, monism cenderung mengtransendenkan kategori ini
1. Platonic atau idealisme klasik, yang teorinya bersifat dualistic dan aksiologis-penekanan-
realitas.
3. Kantian atau idealisme kritis yang teorinya juga bersifat dualistic dan aksiologis, seperti
5
4. Idealism voluntaristik, seperti dikemukakan Schopenhauer, yang teorinya bersifat
5. Lotzean atau idealisme personal, yang teorinya bersifat pluralistic dan mengartikan
6. Hegelian atau idealism objektif atau idealisme absolute, yang teorinya lebih menekankan
Berbagai idealisme tersebut dapat ditemukan diindia dan china serta dalam filsafat barat.
Teori-teori tersebut tidak eksklusif satu dengan yang lainnya, namun perbedaannya terletak pada
titik penekanannya dalam melihat realitas yang berhubungan dengan unsure-unsur dari keenam
--------------------
7 hal. 150
7 hal. 151
Filsafat abad ke 18 didominasi oleh kaum empiris inggris, di mana locke,Berkeley, dan
hume bisa dikatakan sebagai para wakilnya. Pada diri mereka terdapat konflik, yang sepertinya
tidak mereka sadari, antara temperamen pemikiran, mereka adalah warga Negara yang
bermental social, tidak menonjolkan diri, tidak terlalu menginginkan kekuasaan, dan mendorong
terwujudnya dunia yang toleran dimana, dalam batas-batas hokum pidana, setiap orang bisa
melakukan hal-hal yang disukainya. Mereka memiliki sifat-sifat baik, berfikiran luas,
Mereka memiliki sifat social , namun filsafat teoritis mereka condong kesubyektisme.
Kecondongan ini muncul lagi dijaman modern oleh cogito-nya Descartes dan mencapai titik
6
kulminasi sementara dari monade tak berjendela nya Leibniz. Dia percaya bahwa segala sesuatu
dalam pengalamannya tidak akan berubah sekalipun seluruh dunia ini dimusnahkan, meski
demikian, dia mengabdikan dirinya bagi reunifikasi gereja-gereja katolik dan protestan.
Pada locke, inkonsistensinya masih sebatas teori. Locke mengatakan disatu sisi, karena
fikiran, dalam semua pemikiran dan penalarannya, tidak memiliki obyek perantara selain
gagasannya sendiri, yang secara tersendiri mampu berkontemplasi, terbukti bahwa pengetahuan
ada hanyalah pikiran berikut gagasan-gagasannya dunia fisikal tidaklah ada. Namun dia masih
belum mampu memahami semua konsekuensi prinsip-prinsip epistemologi yang diambil alih
dari Locke.
logisnya, mengarah kepada hasil-hasil yang hanya bisa diterima oleh segelintir manusia, dan
menghapuskan pembedaan antara kepercayaan dan keyakinan rasional pada seluruh bidang ilmu
pengetahuan.
Di Jerman, reaksi terhadap agnotisme hume muncul dalam bentuk yang lebih nyata dan
tajam disbanding reaksi rousseau terhadapnya. Kant, fichte dan hegel membangun filsafat jenis
Johan Gottlieb fichte adalah filosof jerman. Ia belajar teologi dijena pada tahun 1780-
1788m. berkenalan dengan filsafat kant di Leipzig 1790m. berkelana ke Konigsberg untuk
7
menemui kant dan menulis critique of revalation pada zaman kant. Bukuitu dipersembahkannya
---------------
deduktif, Fichte mencoba menerangkan hubungan aku (ego) dengan adanya benda-benda (non-
Secara sederhana, dialektika fichte itu dapat diterangkan sebagai berikut : manusia memandang
Friedrich wilhem joseph schelling telh mencapai kematangan sebagi filosof pada waktu
itu ia masih sangat muda. Pada tahun 1798m, ketika usianya baru 23tahun, ia telah menjadi guru
Seperti fichte, schelling mula-mula berusaha menggambarkan jalan yang dilalui intelek
Reese (1980 : 511) menyatakan bahwa filsafat schelling berkembang melalaui lima tahap:
Filsafat alam
Pada tahap ini, ia menerapkan prinsip atraksi dan repuls dalam berbagai problem filsapat dan
sains. Alam dilihatnya sebagai vitalistis, self-creative, dan motivasi oleh suatu proses
dialektif.
Filsafat alam dilengkapi oleh suatu kesadaran absolute dalam sejarah. Filsafatnya tentang
seni memperhatikan pendapat itu. Ia menyatakan bahwa seni merupakan kesatuan antara
8
keharusan dan kebebasan, yang didamaikan oleh persediaan menerima hukuman secara
jantan. Hukuman itu memperlihatkan kesediaan kita menerima realitas dan identitas.
Filsafat Identitas
Pada tahap ini yang absolute itu menjadi lebih penting kedudukannya, dipandang sebagai
Filsafat fositif
Pada tahap terakhir ini pemikirannya menekankan nilai mitologi dan mengakui perbedaan
yang jelas antara tuhan dan alam semesta. Tahap ini mengakui sebagian pemikiran Jacob
----------------
Dalam filsafatnya , ia mengatakan bahwa jika kita memikirkan pengetahuan kita (objek
pemikiran), kita akan membedakan antara objek yang diluar kita dan penggambaran objek-objek
itu secara subjektif didalam diri kita (subjek). Penggambaran yang subjektif itu kemudian
George wilhem friedrich hegel dilahirkan pada tahun 1770m distuttgart. Ini adalag tahun-
masa hegel. Ia adalah salah satu filosf terkenal dari dunia barat. Inti filsafat hegel adalah konsep
geits (roh,spirit), suatu istilah yang dipahami didalam agamanya. Ia mencoba menghubungkan
yang mutlak dengan yang tidak mutlak. Yang mutlak itu adalah roh,menjelma pada alam
9
Seluruh idealisme jerman memiliki hubungan dengan gerakan romantisme. Hubungan itu
tampak jelas pada diri fichte, terlebih lagi pada schellingnamun tidak begitu kentara pada hegel.
Kant, pendiri idealism jerman, buaknlah orang yang penting secara politis, meski dia menulis
sejumlah esai menarik tentang pokok bahasan politik. Fichte dan hegel, disisi lain, sama sama
membuat doktrin politik yang hingga kini masih memiliki pengaruh kuat terhadap jalannya
sejarah. Keduanya tidaklah dapat dipahami bila sebelumnya tidak ada karya Kant.
10