Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kepemimpinan Manajerial Islami
yang diampu oleh Bapak Nursya’bani Purnama, S.E., M.Si.
Disusun oleh:
Rahmawati (16311344)
FAKULTAS EKONOMI
MEI 2019
3 Kisah Sahabat Nabi yang Sukses Berbisnis
Dengan modal secukupnya, beliau berjualan keju dan minyak samin serta
bangkit dan menikah dengan salah satu perempuan Anshar. Rasulullah sangat
menghargai kemandirian Abdurrahman bin Auf dalam hal ekonomi. Nabi SAW
bersabda, “Seseorang yang mencari kayu lalu memanggulnya lebih baik daripada orang
yang mengemis yang kadangkala diberi atau ditolak.” (H.R Bukhari)
2. Urwah Al Bariqi
Kemudian, dia kembali dengan membawa dua kambing. Dalam suatu riwayat,
Urwah juga dikisahkan bisa menjual semua barang yang ada di tangannya. Bahkan,
ketika tidak ada barang pun, dia bisa menjual segenggam debu.
Di Madinah, tidak terlalu jauh dari Masjid Nabawi, ada sebuah properti
sebidang tanah dengan sumur yang tidak pernah kering sepanjang tahun. Sumur itu
dikenal dengan nama sumur Ruma karena dimiliki oleh seorang yahudi yang bernama
Ruma. Sang yahudi menjual airnya kepada penduduk Madinah dengan harga seenaknya
dan rakyat Madinah pun terpaksa membelinya karena sumur itulah yang tidak pernah
kering.
Melihat hal ini, Rasulullah berkata, “Kalau ada yang bisa membeli sumur ini,
balasannya adalah surga.” Usman bin Affan mendekati sang Yahudi dan menawarkan
untuk membeli sumurnya, namun ditolaknya. Namun Usman adalah negosiator yang
ulung, ia berkata kepada Ruma “Aku akan membeli setengah sumurmu dengan harga
yang pantas, jadi kita bergantian menjual air. Hari ini kamu, besok saya.”
Akhirnya melalui negosiasi yang ketat, sang yahudi mau menjual sumurnya
kepada Usman bin Affan. Ternyata Usman menggratiskan air tersebut kepada seluruh
penduduk madinah. Penduduk pun mengambil air sepuas-puasnya sehingga tidak perlu
membeli air lagi kepada sang yahudi.