Anda di halaman 1dari 24

BIOKIMIA

VITAMIN DAN MINERAL

DPP/DPJ : Ir.Apul Sitohang,M.Si,S.Si

Asisten : 1.Pesta Magdalena simbolon,SP

2.Devi Oktavia Tambunan

3.Nia Wulandari Ginting

4.Ade Belina Sinaga

Oleh:

Mei br.Purba

170410041

I/I

LABORATORIUM KIMIA DAN BIOKIMIA

TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Vitamin dan mineral adalah bagian yang penting dari makanan sehat. Bila
seseorang mengkonsumsi berbagai variasi makanan, maka kemungkinan untuk
mengalami kekurangan vitamin dan mineral adalah sangat kecil. Orang-orang
yang menjalani diet ketat mungkin tidak mendapatkan cukup vitamin atau mineral
tertentu. Contohnya seorang vegetarian yang sangat ketat bisa mengalami
kekurangan vitamin B12, yang hanya bisa diperoleh dari makanan yang berasal
dari hewan. Sebaliknya, mengkonsumsi sejumlah besar vitamin dan mineral
tambahan tanpa pengawasan medis, dapat menimbulkan efek yang berbahaya.
Semua orang tua pastilah tahu mengenai manfaat atau peran aneka vitamin dan
mineral bagi tubuh, terutama untuk pertumbuhan dan sistem pertahanan tubuh.
Unsur-unsur penting tersebut banyak terkandung dalam berbagai bahan makanan
yang mudah ditemui sehari-hari.
Menurut berbagai hasil penelitian ilmiah, aneka vitamin dan mineral ini
memberi efek nyata dalam melindungi sel-sel tubuh, terutama sel-sel otak dari
berbagai penyebab kerusakan yang akan menurunkan fungsi-fungsinya. Akan
tetapi, tentu saja perlu diperhatikan agar asupan unsur-unsur tersebut tidak
berlebihan. Mungkin belum banyak yang tahu, dampak buruk dari kelebihan
vitamin dan mineral. Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses
geologis. Mineral termasuk ke dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana
sederhana sampai slikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang
diketahui (tidak termasuk senyawaan organik). Mineral merupakan senyawa
esensial untuk berbagai proses selular tubuh. Tanpa adanya mineral, tubuh tidak
mungkin dapat berfungsi dengan semestinya.
1.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah yaitu sebagai berikut:

1. Mengetahui fungsi dari macam-macam vitamin dan mineral dalam tubuh


2. Mengetahui sumber-sumber vitamin dan mineral
3. Mengetahui akibat kekurangan vitamin dan mineral

1.3 Waktu dan Tempat Praktikum

Hari/tanggal : Kamis,17 Januari 2019

Waktu : 13.00 - Selesai

Tempat : Laboratorium Kimia dan Biokimia

Universitas Katolik Santo Thomas Sumatera Utara


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Vitamin dan Mineral


Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok
senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam
metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama ini
berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina
(amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen
(N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa
banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi
enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia
yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan
tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis.
Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur
mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana
sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui
(senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Menurut The International
Mineralogical Association tahun 1995 telah mengajukan definisi baru tentang
definisi material “Mineral adalah suatu unsur atau senyawa yang dalam keadaan
normalnya memiliki unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses geologi “. Ilmu
yang mempelajari mineral disebut mineralogi(Supryono.2005)
Nutrisi ( makanan ) sangat berperan dalam sistem kekebalan ( imunitas )
tubuh.Agar sistem imun dalam tubuh bekerja dengan baik diperlukan nutrisi yang
adekuat. Vitamin dan mineral termasuk salah satu bagian nutrisi mikronutrien atau
nutrisi kecil yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang kecil.Pada mulanya peran
nutrisi hanya untuk mencukupi kebutuhan energi, protein, dan mikronutrien yang
sifatnya esensial sebagai penyeimbang kehilangan masa otot dan mencegah
menurunnya imunitas tubuh yang terkait dengan lamanya suatu perawatan. Saat
ini peran nutrisi lebih jauh lagi, berbagai komponen nutrisi digunakan untuk
memodulasi fungsi sistem imun.
Vitamin A, B6, B12, C, D dan E merupakan vitamin yang terdapat pada
mikronutrien, sedangkan mikromineral terdiri dari Co, tembaga ( Cu ), besi ( Fe ),
zinc ( Zn ) dan selenium ( Se ). Sementara bagian lain dari nutrisi adalah
makronutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang besar yang berfungsi
untuk membantu perkembangan tubuh, seperti karbohidrat, protein dan lemak.
Kekurangan atau kelebihan mikronutrien akan menginduksi disregulasi respon
imun.Pada umumnya penyebab terjadinya induksi disregulasi respon imun adalah
asupan kurang yang dapat menurunkan fungsi sistem imun, sehingga
memudahkan terjadinya infeksi, kelainan janin, cacat fisik dan keterlambatan
perkembangan psiko-intelektual(Anonim,2013)
Vitamin adalah suatu senyawa organik yang terdapat di dalam makanan
dalam jumlah sedikit dan dibutuhkan jumlah yang besar untuk fungsi metabolisme
yang normal. Vitamin dapat larut di dalam air dan lemak. Vitamin yang larut
dalam lemak adalah Vitamin A, D, E, dan K dan yang larut di dalam air adalah
vitamin B dan C. Vitamin C adalah Kristal putih yang mudah larut dalam air.
Vitamin C yang disebut juga sebagai asam askorbik merupakan vitamin yang larut
dalam air. Dalam keadaan kering vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan
larut, vitamin C mudah rusak karena bersentuhan dengan udara (oksidasi)
terutama apabila terkena panas. Vitamin C tidak stabil dalam larutan alkali, tetapi
cukup stabil dalam larutan asam (Sunita, 2004).

A.Vitamin

Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul


kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme,yang tidak
dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa
Latin vita yang artinya “hidup” dan amina (amine) yang mengacu pada suatu
gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin
dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali
tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim),
vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada
dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan
berkembang secara normal. Vitamin merupakan suatu molekul organic yang
sangat diperlukan oleh tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang
normal. Vitamin-itamin tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang
sangat cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari bahan panganan yang
dikonsumsi.

Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat


bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A,
C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6,
vitamin B12, dan folat).[Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh
hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin
yang tidak aktif. Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin yang berasal
dari makanan yang kita konsumsi. Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki
kandungan vitamin yang tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh.
Asupan vitamin lain dapat diperoleh melalui suplemen makanan.vitamin adalah
zat organik (dibuat oleh tanaman atau hewan), mineral adalah elemen anorganik
yang berasal dari tanah dan air dan diserap oleh tanaman atau dimakan oleh
hewan. Tubuh membutuhkan jumlah yang lebih besar dari beberapa mineral,
seperti kalsium, untuk tumbuh dan tetap sehat. Mineral lain seperti kromium,
tembaga, yodium, besi, selenium, dan seng disebut trace mineral karena Anda
hanya perlu jumlah yang sangat kecil dari mereka setiap hari.(Reihan,2006).

B. Jenis-Jenis dan Sumber Vitamin

Berdasarkan kelarutannya dalam air, maka vitamin dibagi dalam kelompok


vitamin yang larut air dan vitamin yang tidak larut air (tetapi dapat larut dalam
lemak).

1. Vitamin yang Larut dalam Air

a. Vitamin C (Asam Askorbat)

Vitamin C adalah derivate heksana dan cocok digolongkan sebagai suatu


karbohidrat asam askorbat mudah teroksidasi menjadi dehidroaskorbat yang
mudah pula tereduksi menjadi asm askorbat.Sumber vitamin C sebagian besar
berasal dari sayuran dan buah-buahan, terutama buah-buahan segar. Vitamin C
mudah larut dalam air dan mudah rusak oleh oksdasi, panas dan alkali.karena itu
agar vitamin C tidak banyak hilang, sebaiknya pengirisan dan penghancuran yang
berlebihan dihindari.

b. Vitamin B kompleks

Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam


tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas.Hal ini terkait dengan
peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim yang dapat
meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber
energi. Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga
berperan dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit). Sumber utama vitamin B
berasal dari susu, gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau.

 Thiamine (vitamin B1), berfungsi membantu sel tubuh menghasilkan


energi, kesehatan jantung serta metabolisme karbohidrat. Sumber Tiamin
kebanyakan berasal dari biji-bijian seperti beras pecah kulit atau
bekatulnya.
 Riboflavin (vitamin B2), berfungsi melindungi tubuh dari penyakit kanker,
mencegah migren serta katarak.
 Niacin (vitamin B3), bermanfaat untuk melepaskan energi dari zat-zat
nutrien, membantu menurunkan kadar kolesterol, mengurangi depresi dan
gangguan pada persendian.Asam pantothenate (vitamin B5), membantu
system syaraf dan metabolisme, mengurangi alergi, kelelahan dan migren.
Penting bagi aktifitas kelenjar adrenal, terutama dalam proses
pembentukan hormon.
 Pyrodoxine (vitamin B6), membantu produksi sel darah merah dan
meringankan gejala hipertensi, asma serta PMS.
 Biotin (vitamin B7), bermanfaat dalam proses pelepasan energi dari
karbohidrat, pembentukan kuku serta rambut.
 Asam Folat (vitamin B9), membantu perkembangan janin,
pengobatan anemia dan pembentukan hemoglobin.
 Cobalamine (vitamin B12), membantu merawat system syaraf dan
pembentukan sel darah merah.(Utami,2013)

2.Vitamin Tak Larut dalam Air (Larut dalam Lemak)

a. Vitamin A (Retinol)

Vitamin A ditemukan dalam bahan-bahan makanan yang berlemak.


Provitamin A adalah pigmen berwarna kuning. Vitamin A pada umumnya stabil
terhadap panas, asam dan alkali. Sayangnya mempunyai sifat yang sangat mudah
teroksidasi oleh udara dan akan rusak bila dipanaskan pada suhu tunggi bersama
udara, sinar dan lemak yang sudah tengik.Sayuran dan buah-buahan yang
berwarna hijau atau kuning biasanya banyk mengandung karoten. Wortel, ubi
jalar dan waluh kaya akan karoten.

b. Vitamin D (Kalsiferol)

Laju vitamin D dalam kulit tergantung jumlah sinar matahari yang


diterima serta konsentrasi pigmen di kulit. Vitamin tersebut kemudian diterima
kemudian diatifkan oleh sinar matahari dan diangkut ke berbagai alat tubuh untuk
dimanfaatkan atau disimpan di dalam hati.Sumber vitamin D yaitu : minyak ikan,
mentega, susu, kuning telur, ragi dan sedikit buah pisang.

c. Vitamin E (Tokoferol)

Vitamin E terdapat dalam empat bentuk, alfa, beta, gamma dan delta
tokoferol, semua telah dapat disentesis. Zat-zat inilah merupakan antioksida yang
utama dalam lemak dan minyak yang dapat mencegah ketengikan.Vitamin E
merupaka salah satu faktor yang larut dalam lemak. Sumber vitamin E yaitu:
minyak gandum/jagung, sayuran, hati, telur, mentega, susu, daging dan terutama
tauge.

d.Vitamin K (Filokuinona)
Merupakan salah satu vitamin yang larut dalam lemak, vitamin K
disintesis dan diisolasi dari hati ikan dibusukkan, dimana vitamin ini dihasilkan
olek kerja bakteri-bakteri. Sumber vitamin K terdapat pada: hati, bayam, kubis,
kol, susu, kuning telur dan minyak kedelai(Tria,2003).

C. Dampak yang ditimbulkan Akibat Kelebihan dan Kekurangan Mineral

1. Vitamin A

Apabila terjadi defisiensi vitamin A, penderita akan mengalami rabun


senja dan katarak. Selain itu, penderita defisiensi vitamin A ini juga dapat
mengalami infeksi saluran pernapasan, menurunnya daya tahan tubuh, dan kondisi
kulit yang kurang sehat. Kelebihan asupan vitamin A dapat menyebabkan
keracunan pada tubuh.Penyakit yang dapat ditimbulkan antara lain pusing-pusing,
kerontokan rambut, kulit kering bersisik, dan pingsan.Selain itu, bila sudah dalam
kondisi akut, kelebihan vitamin A di dalam tubuh juga dapat menyebabkan
kerabunan, terhambatnya pertumbuhan tubuh, pembengkakan hati, dan iritasi
kulit.

2. Vitamin B Kompleks

 B1 : kulit kering/kusik/busik, kulit bersisik, daya tahan tubuh berkurang.


 B2 : turunnya daya tahan tubuh, kilit kering bersisik, mulut kering, bibir
pecah-pecah, sariawan, dan sebagainya.
 B3 : terganggunya sistem pencernaan, otot mudah keram dan kejang,
insomnia, bedan lemas, mudah muntah dan mual-mual, dan lain-lain.
 B5 : otot mudah menjadi kram, sulit tidur, kulit pecah-pecah dan bersisik,
dan lain-lain.
 B6 : Pelagra alias kulit pecah-pecah, keram pada otot, insomnia atau sulit
tidur, dan banyak lagi lainnya.
 B7 : Bila kadarnya di dalam tubuh tidak mencukupi maka akan timbul
berbagai gangguan fisiologis. Sebagai contoh, defisiensi biotin serngkali
menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti dermatitis, depresi,
nusea, anemia, dan kerontokan rambut. Sistem antibodi tubuh pun dapat
terganggu. Hal ini menyebabkan tubuh mudah terinfeksi oleh bakteri dan
jamur.
 B9 : Kekurangan folat dapat menyebabkan kekurangan darah. Gejala lain
dari kekurangan folat adalah rasa panas pada jantung (heartburn), diare
dan sering terkena infeksi karena penekanan pada sistem kekebalan. Hal
ini mempengaruhi sistem syaraf, menyebabkan depresi, kebingungan
mental, kelelahan dan pingsan. Kelebihan asam volat: gejala keracunan
adalah diare, susah tidur dan sifat mudah marah.
 B12 : menyebabkan anemia (kekurangan darah), mudah lelah lesu, dan
iritasi kulit.

3. Vitamin C

Vitamin C juga dapat menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada


persendian. Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat
menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah
merah.

4. Vitamin D

Tubuh akan mengalami pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana betis
kaki akan membentuk huruf O dan X. Di samping itu, gigi akan mudah
mengalami kerusakan dan otot pun akan mengalami kekejangan. Penyakit lainnya
adalah osteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan
di dalam tulang. Penyakit ini biasanya ditemukan pada remaja, sedangkan pada
manula, penyakit yang dapat ditimbulkan adalah osteoporosis, yaitu kerapuhan
tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang. Kelebihan vitamin D: Dapat
menyebabkan tubuh mengalami diare, berkurangnya berat badan, muntah-muntah,
dan dehidrasi berlebihan.

5. Vitamin E

Bisa mandul baik pria maupun wanita, gangguan syaraf dan otot, dll.

6. Vitamin K
Darah sulit membeku bila terluka/berdarah/luka/pendarahan, pendarahan di dalam
tubuh, dan sebagainya.

D. Mineral

Mineral adalah nutrisi penting untuk pemeliharaan kesehatan dan


pencegahan penyakit. Mineral dan vitamin bertindak secara interaksi. Anda perlu
vitamin agar mineral dapat bekerja dan sebaliknya. Tanpa beberapa mineral /
vitamin, beberapa vitamin / mineral tidak berfungsi dengan baik. Perbedaan
terbesar antara vitamin dan mineral adalah bahwa mineral merupakan senyawa
anorganik, sedangkan vitamin organik.

Mineral dapat diklasifikasikan menurut jumlah yang dibutuhkan tubuh


Anda. Mineral utama (mayor) adalah mineral yang kita perlukan lebih dari 100
mg sehari, sedangkan mineral minor (trace elements) adalah yang kita perlukan
kurang dari 100 mg sehari. Kalsium, tembaga, fosfor, kalium, natrium dan klorida
adalah contoh mineral utama, sedangkan kromium, magnesium, yodium, besi,
flor, mangan, selenium dan zinc adalah contoh mineral minor. Pembedaan jenis
mineral tersebut semata-mata hanya berdasarkan jumlah yang diperlukan, bukan
kepentingan. Mineral minor tak kalah penting dibandingkan mineral utama.
Kekurangan mineral minor akan menyebabkan masalah kesehatan yang juga
serius.

Mineral merupakan unsure isensial bagi fungsi normal sebagian enzim dan
sangat penting dalam pengendalian komposisi cairan tubuh 65% adalah air dalam
bobot tubuh. Komponen-komponen anorganik tubuh manusia terutama adalah
Natrium, Kalium, Kalsium, Magnesium, Besi, Fosfor, Klorida dan Sulfur.
Sebagian dari unsur-unsur tersebut adalah mineral-mineral tulang dan ion-ion
dapat sebagai cairan tubuh.

Mineral-mineral tersebut adalah bagian-bagian mustahak dari makanan.


Unsur-unsur lain yang terdapat dalam jumlah sangat kecil disebut unsur-unsur
runut (trace elements) yang juga adalah komponen-komponen makanan yang
mustahak. Ini termasuk tembaga, moblibzenum, kobalt, mangan, zink, kromium,
setenium, iodium dan fluor(Sunita,2014).
E. Jenis-Jenis dan Sumber Mineral

Berdasarkan jenisnya mineral dibagi menjadi 2 macam yaitu :

1. Makromineral

a. Kalsium

Tubuh manusia mengandung sekitar 22 gram kalsium per kg berat badan


tanpa lemak. Kira-kira 99% kalsium terdapat dalam tulang dan gigi. Komposisi
belum diketahui secara jelas, namun diperkirakan menyerupai suatu hidroksiapatit
Ca10 (PO4)6 (OH)2.

Sumber mineral yang kaya akan kalsium banyak ditemukan pada susu, keju,
yogurth, es krim, brokoli, kacang-kacangan dan buah-buahan, dan sayuran hijau
gelap.

b. Fosfor

Fosfor merupakan salah satu unsur mineral yang jumlahnya dilampaui


oleh kalsium. Fosfor juga sebagai unsur pokok dari asam nukleat dan membran
sel, serta sebagai factor esensial pada seluruh reaksi pembentukan energi di dalam
sel dan juga sebagai komponen berbentuk kristal dari tulang rangka. Fosfor dalam
tubuh orang dewasa terdapat lebih kurang 700 g. jumlah ini jauh dibandingkan
dengan jumlah kalsium yakni sekitar 1200 gram. fosfor dalam tubuh manusia
terkandung sekitar 12 gram perkilogram jaringan tanpa lemak.

Fosfor juga berfungsi sebagai pembentukan tulang dan gigi, untuk


pembentukan komponen sel yang esensial,berperan dalam pelepasan energi dari
hidrat arang serta lemak,membantu absorbsi hidrat arang dari usus
halus,membantu mempertahankan keseimbangan asam / basa dalam cairan tubuh
dan menuju panas dan pengeluaran energi.Fosfor ditemukan pada bahan makanan
seperti susu (baik ASI atau susu buatan), susu padatan, keju, sereal, ikan, telur dan
berbagai roti.

c. Magnesium
Magnesium merupakan mineral yang terdapat sekitar 0.5 gram
perkilogram jaringan bebas lemak. Dan kira-kira 60 % berada pada jaringan
tulang. Magnesium membantu mengatur kadar kalium dan natrium dalam tubuh,
yang terlibat dalam pengendalian tekanan darah. Magnesium berfungsi sebagai
aktifator enzim peptidase dan enzim lain yang memecah gugus, sebagai obat
pencuci mulut, meningkatkan tekanan osmotik, dan membantu mengurangi
getaran otot.

Sumber magnesium banyak ditemukan pada susu, sayur-sayuran berdaun


hijau, alpukat, pisang, coklat, kecipir, produk kedelai seperti tempe atau tahu, biji-
bijian dan kacang-kacangan.

d. Natrium

Natrium merupakan kation utama dari cairan ekstraseluler, pengontrolan


osmolaritas dan volume cairan tubuh sangat tergantung pada ion natrium dan rasio
natrium terhadap ion lainnya. Tubuh manusia mengandung 1.8 gram natrium
perkilogram berat badan bebas lemak. Sedangkan kandungan natrium dalam
plasma sekitar 300-355 mg / 100 ml. Fungsi dari natrium adalah dalam plasma
darah dan cairan berperan dalam menyelimuti jaringan ,berperan dalam
menghasikan tekanan osmotik yang mengatur pertukaran cairan antara sel dan
cairan disekitarnya, menentukan volume dalam cairan ekstra seluler dan
amina,dan untuk mempertahankan keseimbangan tubuh.

Sumber natrium berasal dari makanan seperti keju, ham, ikan asin, udang, sayur-
sayuran, bayam, seledri, sereal, buah-buahan, susu, telur, dan daging.

e. Sulfur

Mineral jenis ini ditemukan dalam molekul protein, dan terjadi dalam
makanan sebagai bagian dari protein yaitu dari daging unggas, ikan, telur, susu,
dan kacang-kacangan.

f. Kalium
Kalium diperlukan untuk menjaga keseimbangan cairan, sambungan transmisi
saraf, dan kontraksi otot, untuk menjaga tekanan osmotik dan mengaktifkan reaksi
enzim. Sumber kalium banyak ditemukan pada daging,kerang, hati, ikan susu,
buah-buahan segar, sayuran, biji-bijian bekatul, khamir, cokelat, kopi, dan
kacang-kacangan.

g. Chloride

Fungsi dari khlor diantaranya adalah activator amylase dan pembentukan HCl
lambung, mengaktifkan enzim amylase dalam mulut untuk memecah pati, dan
membantu menjaga tekanan osmotic. Sumber dari chloride di antaranya adalah
garam, keju, ikan, udang, bayam dan seledri(Anonim,2013)

2. Mikromineral

a. Besi

Jumlah seluruh besi di dalam tubuh orang dewasa terdapat sekitar 3.5 g, di
mana 70 persennya terdapat dalam hemoglobin, 25 persennya merupakan besi
cadangan (iron storage) yang terdiri dari feritin edan homossiderin terdapat dalam
hati, limfa dan sum-sum tulang. Besi simpanan berfungsi sebagai cadangan untuk
memproduksi homoglobin dan ikatan-ikatan besi lainnya yang mempunyai fungsi
fisiologis, selain itu berperan dalam laktasi untuk sekresi air susu, menggantikan
kehilangan zat besi lewat darah tubuh, mengimbangui sejumlah zat besi yang
dikeluarkan konstan oleh tubuh, dan penbentukan Hb baru pada anak-anak dan
remaja. Kebutuhan akan zat besi untuk berbgai jenis kelamin dan golongan usia
adalah sebagai berikut: Untuk laki-laki dewasa 10 mg/hari, wanita yang
mengalami haid 12 mg/hari, anak-anak umur 7-10 tahun 2,3-3,8 mg/hari, orang
dewasa 10-15 mg/hari.

Sumber besi di antaranya adalah: telur, daging, ikan, tepung, gandum,roti sayuran
hijau, hati, bayam, kacang-kacangan, kentang, jagung dan otot

b. Iodium
Fungsi dari iodium di antaranya dalah sebagai komponen esensial tiroksin
dan kelenjar tiroid, meningkatkan laju oksidasi dalam sel-sel tubuh sehingga dapat
meningkatkan basal metabolik reabe. Sumber dari iodium diantaranya adalah:
sayuran, ikan laut, dan sejumlah rumput laut.

c. Flouride

Flouride berperan dalam pembentukan tulang dan gigi, serta membantu


mencegah kerusakan gigi. Sumber flouride banyak ditemukan pada makanan laut,
ikan, makanan hasil ternak, tanaman dan sebagian besar jenis teh.

d. Tembaga

Tembaga merupakan bagian dari banyak enzim yang dibutuhkan untuk


metabolisme zat besi. Fungsi dari tembaga adalah berperan dalam kegiatan enzim
pernafasan sebagai kofaktor bagi enzim tironase dan sitokromokdiase. Sumber
utama dari tembaga adalah susu dan sereal, kacang-kacangan, biji-bijian, jerohan.

e. Zinc

Zinc atau seng merupakan bagian dari banyak enzim, dan diperlukan untuk
membuat protein dan materi genetik. Zinc memiliki fungsi dalam persepsi rasa,
meningkatkan keaktifan enzim, penyembuhan luka, perkembangan janin yang
normal, pertumbuhan yang normal dan pematangan , serta kesehatan sistem
kekebalan tubuh. Sumber zinc banyak ditemukan pada daging, unggas, telur, ikan,
susu, keju, hati, lembaga gandum, ragi, selada, roti dan kacang-kacangan.

f. Kobalt

Kobalt merupakan koostifuen vitamin B12 yang diperlukan bagi


perkembangan normal sel-sel darah merah. . Kobalt mempunyai fungsi untuk
keseimbangan tubuh ruminansia. Sumber utamanya adalah vitamin B12, B1, dan
sayuran berdaun hijau.
g. Yodium

Yodium ditemukan dalam hormon tiroid yang berguna untuk membantu


mengatur pertumbuhan, perkembangan, dan metabolisme tubuh. Sumber yodium
ditemukan pada makanan seafood, makanan yang tumbuh pada tanah yang banyak
mengandung yodium , garam beryodium, roti dan produk susu.

h. Selenium

Selenium adalah zat antioksidan. Tubuh membutuhkan selenium dalam jumlah


kecil tetapi teratur untuk kesehatan liver (hati). Selenium banyak ditemukan dalam
tanah, sehingga jumlah yang ditemukan dalam sayuran dan buah tergantung pada
tempat penanaman dan metode pertanian yang digunakan. Tanaman yang
dibudidayakan pada tanah yang terlalu sering diolah akan memiliki selenium yang
rendah. Sumber selenium banyak ditemukan pada daging, makanan laut seperti
ikan, kacang-kacangan,produk susu, telur,ayam, bawang putih, bawang merah dan
sayuran hijau.

i. Khrom

Khrom bekerja sama dengan insulin untuk mengatur tingkat gula darah (glukosa).
Sumber khrom banyak ditemukan pada makanan yang tidak dimurnikan terutama
hati, ragi, biji-bijian, kacang-kacangan, dan keju(Pelczar,2010)

F. Dampak yang Timbul Akibat Kelebihan dan Kekurangan Mineral

1. Zat besi yang tidak mencukupi bagi pembentukan sel darah, akan
mengakibatkan anemia, menurunkan kekebalan tubuh individu, sehingga sangat
peka terhadap serangan bibit penyakit.

2. N. Akibat dari deplesi natrium sangat erat berhubungan dengan status


keseimbangan air. Bila kehilangan air, maka akan tampak gejala-gejala deplesi
cairan ekstraselular: volume darah tinggi, tinggi hematokrit, tekanan darah rendah
dan otot kram.
3. Kekurangan kalsium menimbulkan pada masa pertumbuhan menyebabkan
gangguan pertumbuhan tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh, akibat
kelebihan kalsium dapat menimbulkan gangguan ginjal atau batu ginjal, gangguan
absorpsi mineral.

4. Kekurangan fosfor mengakibatkan kerusakan tulang dengan gejala lelah,


kurang nafsu makan dan kerusakan tulang. Bila kadar fosfor darah terlalu tinggi,
ion fosfat akan mengikat kalsium sehingga dapat menimbulkan kejang.

5. Kelebihan sulfur bisa terjadi jika konsumsi asam amino berlebih yang akan
menghambat pertumbuhan(Pelczar,2010)
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
Adapun alat yang dipakai dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Labu ukur
2. Erlenmeyer
3. Corong
4. Gelas ukur
5. Kertas Saring
6. Gelas piala
7. Mortar
8. Pinggan porselin
9. Tanur

3.1.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:

1. Tomat
2. Sumsum daging sapi
3. Amilum 1%
4. Yodium 0,01 N

3.2 Prosedur Percobaan

3.2.1 Penetapan kadar vitamin C

 Larutkan 10-20 gram bahan kemudian masukkan kedalam labu ukur 100
ml dan tambahkan aquadest sampai 100 ml tanda tera.Kemudian disaring
dengan menggunakan kertas saring.
 Ambil 10-25 ml filtratnya dan masukkan kedalam Erlenmeyer 125 ml dan
tambahkan 2 ml larutan amilum 1%.
 Kemudian dititrasi dengan Yodium 0,01N hingga terjadi perubahan Warna
menjadi kebiru biruan.
Ml Iodium 0,01N x 0,88 x P 100
Kadar vitamin C(mg/100 g) =
Berat Contoh (g)

Keterangan :
P = Faktor pengenceran
1 ml Iodium 0,01 N = 0,88 MG Vitamin C.
3.2.2 Analisis kalsium pada abu tulang

 Ambil 5-10 gram tulang sumsum sapi kemudian masukkan kedalam


pinggan poreserlin yang bersih dan masukkan kedalam tanur,sampai
terbentuk warna keabu abuan.
 Dinginkan saelanjutnya gerus abu tersebut dalam mortar dan panaskan
kembali sampai berwarna putih.
 Kemudian dinghinkan kembali.Ambil 0,5-1 gram masukkan kedalam
gelas piala ukuran 150 ml.
 Tambahkan 50 ml kemudian di saring.
 Ambil filtratnya kemudian masukkan kedalam amoniak pekat sampai
reaksinya basa dan terbentuk endapan putih tebal dari kalsium.Kemudian
dilakukan penyaringan kembali.Ujilah filtrate dan endapan secara terpisah.
 Uji endapan : tambahkan asam asetat encer pada endapan diatas.
 Uji Filtrat : tambahkan 1 ml larutan ammonium oksalat 1% kemudian
biarkan.Dengan adanya endapan putih menunjukkan adanya kalsium.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil(Data terlampir)

4.2 Pembahasan

Vitamin A, B6, B12, C, D dan E merupakan vitamin yang terdapat pada


mikronutrien, sedangkan mikromineral terdiri dari Co, tembaga ( Cu ), besi ( Fe ),
zinc ( Zn ) dan selenium ( Se ). Sementara bagian lain dari nutrisi adalah
makronutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang besar yang berfungsi
untuk membantu perkembangan tubuh, seperti karbohidrat, protein dan lemak.
Kekurangan atau kelebihan mikronutrien akan menginduksi disregulasi respon
imun
Vitamin adalah suatu senyawa organik yang terdapat di dalam makanan
dalam jumlah sedikit dan dibutuhkan jumlah yang besar untuk fungsi metabolisme
yang normal. Vitamin dapat larut di dalam air dan lemak. Vitamin yang larut
dalam lemak adalah Vitamin A, D, E, dan K dan yang larut di dalam air adalah
vitamin B dan C.
Pada praktikum kali ini kami menggunakan bahan Tomat,Sumsum tulang
daging sapid an amilum 1% .Pertama tomat dihaluskan dalam mortar lalu
dihaluskan .Tomat yang halus dimasukkan kedalam labu ukur dan dicampur
air.Setelah itu difiltrasi dengan kertas saring.Maka larutan tersebut di titasi dengan
yodium.stelah dititrasi terjadi perubahan warna menjadi kebiru biruan.
Dan untukSumsum tulang pada daging sapi yaitu dengan mengambil 5-10 g
sumsum tulang dan dimasukkan pada pinggan porselin lau dimasukkan kedalam
tanur untuk proses pemanasan sampai berubah menjadi warna abu abu lalu
selanjutnya gerus abu tersebut dimasukkan kedalam mortar dan di panaskan
sampai berwarna putih ,lalu didinginkan,Diambil 0,5 – 1 g dan dimasukkan ke
gelas piala ukuran 150 ml kemudian di saring.Lalu di endapkan pada amoniak
pekat,jika ada endapan berwarna putih maka menunjukkan adanya kalsium. Pada
percobaan yang kedua yaitu analisis kalsium pada abu tulang. Pada percobaan ini
digunakan sampel sumsum tulang sapi sebanyak 5 gram. Sumsum tersebut
dimasukkan kedalam pinggan porselin dan dimasukkan kedalam tanur. Pada
percobaan ini kami gagal melakukannya karena pada saat memanaskan sumsum
tulang tersebut menyala api dalam tanur. Pada saat itu kami merasa ketakutan.
Vitamin C atau asam askorbat adalah komponen berharga dalam makanan
karena berguna sebagai antioksidan dan mengandung khasiat pengobatan. Vitamin
C mudah diabsorpsi secara aktif, tubuh dapat menyimpan hingga 1500 mg vitamin
C bila di konsumsi mencapai 100 mg sehari. Jumlah ini dapat mencegah
terjadinya skorbut selama tiga bulan.
Mineral adalah salah satu bahan kimia yang ada dalam tubuh makhluk
hidup. mineral biasanya terdapat dari tanah. Mineral ada yang larut di dalam air
lalu masuk ke dalam tubuh melalui air minum atau air yang dipakai untuk
mencuci atau memasak. Selain itu mineral juga masuk ke dalam tubuh melalui
makanan yang sebagian diabsobsi noleh dinding usus. Makanan yang masuk ke
dalam tubuh terdiri dari bahan organik dan air sebesar 96% dan sisanya terdiri dari
unsur mineral. Mineral masuk ke dalam tubuh dan berbentuk garam lalu
digunakan dalam bentuk elektrolit.
Mineral dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan jumlah yang
diperlukan oleh tubuh, yaitu makromineral atau mineral yang dibutuhkan dalam
jumlah banyak seperti kalsium, fosfor, magnesium, natrium, kalium, klorida dan
sulfur. Kemudian mikromineral atau mineral yang dibutuhkan dalam jumlah
sedikit seperti zat besi, seng, tembaga dan florida. Serta ultrace mineral yang
diperlukan dalam jumlah yang sangat sedikit seperti yodium, selenium, mangan,
kromium, molibdenin, boron dan kobalt. Mineral dikelompokkan menurut fungsi
metaboliknya atau fungsinya dalam proses metabolisme zat makanan. Dalam
tubuh, mineral ada yang bergabung dengan zat organik,ada pula yang berbentuk
ion-ion bebas. Tiap unsur esensial mempunyai fungsi yang berbeda-beda
bergantung pada bentuk atau senyawa kimia serta tempatnya dalam cairan dan
jaringan tubuh. Tembaga merupakan unsur esensial yang bila kekurangan dapat
menghambat pertumbuhan dan pembentukan hemoglobin. Tembaga sangat
dibutuhkan dalam proses metabolisme, pembentukan hemoglobin,dan proses
fisiologis dalam tubuh hewan.
Mineral esensial adalah mineral yang dibutuhkan oleh makhluk hidup
untuk proses fisiologis, dan dibagi ke dalam dua kelompok yaitu mineral makro
dan mineral mikro. Mineral makro dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar,
yang terdiri atas kalsium, klorin, magnesium, kalium, fosfor, natrium, dan sulfur.
Mineral mikro diperlukan tubuhdalam jumlah kecil, seperti kobalt, tembaga,
iodin, besi, mangan, selenium, dan seng. Keperluan optimum akan berbagai
mineral tersebut belum banyak diketahui dengan pasti, sedangkan mineral mikro
dapat ditemukan pada berbagai bagian tubuh walaupun dalam jumlah sedikit.
Kekurangan atau defisiensi mineral, baik pada manusia maupun hewan, dapat
menyebabkan penyakit. Sebaliknya pemberian mineral esensial yang berlebihan
dapat menimbulkan gejala keracunan. Analisis kandungan mineral dalam jaringan
biologik dengan metode spektrofotometri serapan atom dapat mendiagnosis kasus
defisiensi atau keracunan mineral.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini yaitu:
Vitamin merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh
dan menjalankan fungsinya dengan baik. Berbeda dengan mineral yang tidak
mudah rusak, vitamin mudah rusak dan berubah bentuk jika terkena panas atau
asam. Struktur vitamin akan berubah ketika masuk ke dalam tubuh. Tubuh tidak
menyerap vitamin dalam bentuk awal, melainkan diserap dalam bentuk
provitamin (vitamin yang belum aktif). Vitamin memiliki sifat mudah larut dalam
air dan lemak, namun tidak dengan mineral. Fungsi vitamin dalam tubuh berbeda-
beda tergantung jenisnya.
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis.
Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur
mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana
sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui
(senyawaan organik biasanya tidak termasuk).
Vitamin dan mineral dua unsur yang saling kerjasama dalam tubuh untuk
memenuhi kesehatan tubuh. Kekurangan vitamin dan mineral akan menyebabkan
kesehatan tubuh menurun.

5.2 Saran
Dengan adanya laporan ini aku harapkan para pembaca dapat mengetahui
lebih banyak lagi tentang vitamin dan mineral guna menambah wawasan untuk
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim,2013.Vitamin dan Mineral.Erlangga.Jakarta


Pelczar. 2010.Dasar-dasar Biokimia.UI press.Jakarta
Reihan,2006.Manfaat Vitamin dan Mineral yang Dibutuhkan Tubuh
Manusia.Universitas Sriwijaya.Palembang
Supryono,2005.Buku Penuntun Praktikum Biokimia Untuk
Universitas.Universitas Sriwijaya.Palembang
Sunita,2004.Macam-macam Vitamin dan Mineral.IPB.Bogor
Tria,2003.Vitamin dan Mineral.Erlangga.Jakarta
Utami,2003. V itamin Lrut Air dan Lemak.ITB.Bandung.

Anda mungkin juga menyukai