Kelompok 3 :
Suryanti Pinrakati
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat tuhan yang maha kuasa atas limpahan rahmat dan
Hasanuddin” tepat waktu sebagai tugas akhir kelompok profesi keperawatan jiwa. Dalam
laporan ini, terdapat banyak kekurangan sehingga kritik dan saran sangat diperlukan untuk
perbaikan laporan kelompok selanjutnya. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
Penulis,
Kelompok 3
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang............................................................................................................................. 4
B. Tujuan ......................................................................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN TEORI ........................................................................................................................... 6
A. Defenisi Ketidakberdayaan ......................................................................................................... 6
B. Etiologi Ketidakberdayaan .......................................................................................................... 7
C. Pohon masalah............................................................................................................................ 8
D. Masalah Keperawatan dan Data yang Perlu di Kaji .................................................................... 9
E. Rencana Tindakan Keperawatan................................................................................................. 9
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN ........................................................................................................... 11
A. Pengkajian Keperawatan Masalah Psikososial.......................................................................... 11
B. Analisa Data .............................................................................................................................. 13
C. Pohon Masalah ......................................................................................................................... 14
D. Diagnosa Keperawatan ............................................................................................................. 14
E. Perencanaan Keperawatan ....................................................................................................... 15
F. Implementasi dan Evaluasi Tindakan Keperawatan ................................................................. 18
BAB IV PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 19
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................................................... 19
A. Kesimpulan................................................................................................................................ 19
B. Saran ......................................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 19
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mempengaruhi hasil secara bermakna; suatu keadaan ketika individu kurang dapat
perubahan kemampuan fisik akibat penyakit. Perepsi bahwa individu harus mandiri
tidak berdaya diperberat dengan prognosis yang kurang baik, bahkan menunjukkan
perburukan dan masalah fisik baru yang semakin menurunkan fungsi tubuh saat klien
bertahan hidup dengan pikiran positif dan menentukan tujuan hidupnya bersama dengan
pasangan klien.
terhadap identitas sosial dan pribadi. Perasaan ketidakberdayaan umum terjadi pada
4
klien yang dirawat beserta keluarga yang menemaninya. Perasaan ketidakberdayaan
dapat menjadi sumber koping klien dalam merasakan penurunan fungsi tubuh akibat
penyakit. Dukungan sosial pun dapat membantu klien untuk melakukan aktivitas
sehari-hari yang memerlukan bantuan, sehingga klien merasa dapat mengontrol suatu
hal terutama dengan bantuan orang terdekatnya seperti pasangan klien. Oleh karena
itu, dalam makalah ini dituliskan salah satu intervensi untuk mengatasi masalah
klien.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui manajemen kasus klien dengan ketidakberdayaan
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu mengkaji klien dengan masalah utama ketidakberdayaan
b. Mahasiswa mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan
masalah psikososial ketidakberdayaan
c. Mahasiswa mampu merencanakan tindakan keperawatan pada klien dengan
masalah psikososial ketidakberdayaan
d. Mahasiswa mampu mengimplementasikan rencana tindakan keperawatan pada
klien dengan masalah psikososial ketidakberdayaan
e. Mahasiswa mampu mengevaluasi tindakan keperawatan pada klien dengan
masalah psikososial ketidakberdayaan
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Defenisi Ketidakberdayaan
6
B. Etiologi Ketidakberdayaan
Menurut Struart dan laraia dalam (Hidayat, 2014), faktor predisposisi antara lain :
1. Faktor individu yang dilahirkan dan dibesarkan dalam keluarga yang memiliki
riwayat depresi akan sulit mengembangkan sikap optomis dalam menghadapi suatu
permasalahan termasuk dalam meghadapi proses kehilangan
Patofisiologis:
Setiap proses penyakit baik akut maupun kronis dapat menyebabkan
ketidakberdayaan atau berperan menyebabkan ketidakberdayaan.
Beberapa sumber umum antara lain :
1. Berhubungan dengan ketidakmampuan berkomunikasi, sekunder akibat CVA,
trauma servikal, infark miokard, nyeri.
2. Berhubungan dengan ketidakmampuan menjalani tanggung jawab peran
sekunder akibat pembedahan, trauma, artritis.
3. Berhubungan dengan proses penyakit yang melemahkan, sekunder akibat
sklerosis multipel, kanker terminal.
4. Berhubungan dengan penyalahgunaan zat.
5. Berhubungan dengan distorsi kognitif, sekunder akibat depresi.
Situasional (Personal, lingkungan) :
7
1. Berhubungan dengan status kuratif menjadi paliatif.
2. Berhubungan dengan perasaan kehilangan kontrol dan pembatasan gaya hidup
sekunder akibat (sebutkan).
3. Berhubungan dengan pola makan berlebihan.
4. Berhubungan dengan karakteristik personal yang sangat mengontrol nilai
(misalnya, lokus kontrol internal).
5. Berhubungan dengan pembatasan RS atau lembaga.
6. Berhubungan dengan gaya hidup berupa ketidakmampuan (Helplessness).
7. Berhubungan dengan rasa takut akan penolakan (ketidaksetujuan).
8. Berhubungan dengan kebutuhan dependen yang tidak terpenuhi.
9. Berhubungan dengan umpan balik negatif yang terus-menerus.
10. Berhubungan dengan hubungan abusive jangka panjang.
11. Berhubungan dengan kurangnya pengetahuan.
12. Berhubungan dengan mekanisme koping yang tidak adekuat.
Maturasional :
1. Anak remaja : berhubungan dengan masalah pengasuhan anak.
2. Dewasa : berhubungan dengan peristiwa kehilangan lebih dari satu kali,
sekunder akibat penuaan (misalnya, pensiun, defisit sensori, defisit motorik,
uang, orang terdekat).
C. Pohon masalah
Causa :
Disfungsi Proses berduka
Kurangnya umpan balik yang positif
Umpan balik negatif yang konsisten
Core Problem :
Ketidakberdayaan
Efek :
Harga diri rendah
8
D. Masalah Keperawatan dan Data yang Perlu di Kaji
a. Data subjektif :
1. Mengatasi secara verbal ketidakmampuan mengendalikan atau mempengaruhi
situasi
2. Mengatakan tidak dapat menghasilkan sesuatu.
3. Mengatakan ketidakmampuan perawatan diri.
b. Data objektif :
1. Tidak berpartisipasi dalam perawatan atau pengambilan keputusan saat
kesempatan diberikan.
2. Segan mengekspresikan perasaan yang sebenarnya.
3. Tidak memantau kemajuan, ketidakmampuan mencari informasi tentang
perawatan.
4. Apatis, pasif.
5. Ekspresi muka murung.
6. Bicara dan gerakan lambat.
7. Nafsu makan tidak ada atau berlebihan.
8. Tidur berlebihan.
9. Menghindari orang lain.
a. Tujuan
1) Tujuan umum
Klien mampu menyelesaikan masalah-masalah dengan cara-cara yang efektif
untuk mengontrol situasi kehidupannya, dengan demikian menurunkan
perasaan ketidakberdayaan.
2) Tujuan khusus
Klien berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan
perawatan kesehatannya sendiri dalam waktu (misalnya) 5 hari.
b. Intervensi
1) Biarkan klien mengambil sebanyak mungkin tanggung jawab untuk praktik-
praktik perawatan dirinya sendiri.
Rasional : memberikan klien pilihan-pilihan akan meningkatkan perasaan
mampu mengontrol pada klien.
Contoh :
9
a) Libatkan pasien dalam menetapkan tujuan-tujuan perawatan dirinya
yang ingin dicapai
b) Biarkan pasien menetapkan sendiri jadwal aktifitas perawatan dirinya.
c) Berikan pasien privasi sesuai kebutuhan yang ditentukan.
d) Berikan umpan balik positif untuk keputusan yang dibuat. Hargai hak
pasien dalam membuat keputusan-keputusan tersebut secara mandiri,
dan menahan diri dari usaha-usaha untuk mempengaruhinya terhadap
hal-hal yang kelihatannya lebih logis.
2) Lakukan pendekatan yang hangat, menerima pasien apa adanya dan bersifat
empati.
3) Mawas diri dan cepat mengendalikan perasaan dan reaksi diri perawat sendiri
( misalnya rasa marah, frustasi dan simpati).
4) Dukung aktifitas secara bertahap, tingkatkan sejalan dengan mobilisasi energi
pasien.
5) Sediakan waktu untuk berdiskusi dan bina hubungan yang sifatnya supportif.
6) Beri waktu untuk pasien berespons.
7) Tunjukkan respons emosional dan menerima pasien.
8) Gunakan teknik komunikasi terapeutik terbuka, eksplorasi dan klarifikasi.
9) Berikan program yang nyata dan berstruktur.
10) Tetapkan tujuan yang realistik, relevan dengan kebutuhan dan minat pasien,
fokuskan pada aktivitas positif.
11) Bantu pasien mengidentifikasi area-area situasi kehidupannya yang tidak
berada dalam kemampuannya untuk mengontrol.
12) Dorong untuk menyatakan secara verbal perasaan-perasaan yang berhubungan
dengan ketidakmampuan.
13) Bantu pasien untuk meningkatkan pemikiran yang positif.
14) Bantu pasien untuk menyadari nilai-nilai yang dimilikinya atau perilakunya
dan perubahan yang terjadi.
15) Evaluasi ketepatan persepsi, logika dan kesimpulan yang dibuat pasien.
16) Motivasi pada keluarga untuk berperan aktif dalam membantu pasien
menurunkan perasaan tidak berdaya.
17) Libatkan keluarga untuk mendukung respons emosional adaptif pasien.
10
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian Keperawatan Masalah Psikososial
Ruang rawat : kelas 2 & 3 RSP unhas Tanggal dirawat : 11 Mei 2019
1. Identitas Klien
Inisial : Ny.K (P) Umur : 38 tahun No. RM : 118170
2. Alasan Masuk
Klien masuk dengan rencana operasi dengan diagnosa tumor adnexa. Klien
mengeluh perut membesar sejak 3 bulan yang lalu yang disertai nyeri perut.
Riwayat haid 1 bulan 2 kali. Lama haid 6-7 hari. 3-4 kali ganti pembalut dalam
sehari. Kondisi saat ini klien post operasi H-1. Klien merasa frustasi dengan
keadaannya sekarang. Klien mengatakan mengalami penurunan nafsu makan.
3. Pemeriksaan Fisik
TTV
TD : 110/80 mmHg N : 80 x/menit
S : 27 0C P : 20 x/menit
4. Psikososial
1) Konsep Diri
a) Citra Tubuh:
Klien mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya
b) Identitas:
Klien mengatakan dirinya hanya bekerja sebagai petani bersama suaminya.
Klien memiliki kebun sayur yang dikelola bersama dengan suaminya.
c) Peran:
11
Klien merupakan anak perempuan ke 2 dari 5 bersudara. Klien sudah
menikah namun belum memiliki anak diusia pernikahan 11 tahun.
d) Ideal diri:
Klien mengatakan ingin sembuh seperti semula dan bisa kembali bekerja.
Klien juga berharap bisa memiliki anak.
e) Harga diri:
Klien merasa sedih karena tidak bisa memberikan anak untuk suaminya.
Klien mengatakan frustasi dengan kondisinya saat mengetahui ada tumor
pada rahimnya.
2) Hubungan sosial
a) Orang yang berarti:
Saat ini orang yang paling berarti untuk klien adalah suaminya. Klien
mengatakan selama sakit, suaminya yang selalu menemaninya.
b) Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Klien mengatakan tidak begitu aktif dalam kegiatan kelompok/masyarakat
karena bekerja dari pagi hingga sore dikebun bersama suaminya.
c) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan tidak memiliki hambatan dalam berhubungan dengan
orang lain.
5. Mekanisme Koping
Adaptif : Maladaptif :
1. Bicara dengan orang lain 1. Minum alkohol
2. Mampu menyelesaikan masalah 2. Reaksi lambat/berlebih
3. Teknik relokasi 3. Bekerja berlebihan
4. Aktivitas konstruktif 4. Menghindar
5. Olahraga 5. Mencederai diri
6. Lainnya : Bekerja 6. Lainnya................................
12
Klien mengatakan pendidikannya hanya sampai sekolah dasar. Masalah biaya
menjadi faktor penyebabnya dan klien cepat menikah setelah berhenti sekolah.
c. Masalah dengan pekerjaan, uraikan:
Klien mengatakan selama sakit, pekerjaannya mulai terganggu. Ia tidak bisa
bekerja karena sakit yang dirasakan pada perutnya. Klien mengatakan ingin
segera sembuh dan kembali bekerja.
d. Masalah dengan perumahan, uraikan:
Klien mengatakan tidak memiliki masalah dengan perumahan. Klien dan
suaminya memiliki rumah sendiri dan tinggal berdua dengan suaminya.
e. Masalah dengan ekonomi, uraikan:
Klien mengatakan tidak memiliki masalah dengan perekonomian. Klien
mengatakan biaya hidup sudah cukup untuk klien dan suaminya karena tidak
memiliki anak yang menjadi tanggungan dalam keluarga
f. Masalah dengan pelayanan kesehatan, uraikan:
Klien mengatakan selama ini tidak memiliki masalah dengan pelayanan
kesehatan. Klien mengatakan sudah mendapatkan pelayanan yang baik jika
pergi berobat.
7. Aspek Medik
Diagnosis Medik : Carsinoma Ovarium
Terapi medik :
B. Analisa Data
13
d. Klien mengatakan kurang nafsu makan
Do:
a. Klien selalu didampingi suaminya selama
dirawat
b. Ekspresi klien nampak murung
c. Klien bicara lambat
C. Pohon Masalah
. Efek :
Harga diri rendah
Core Problem :
Ketidakberdayaan
Causa :
Disfungsi Proses berduka
Kurangnya umpan balik yang positif
D. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakberdayaan
14
E. Perencanaan Keperawatan
15
8) Gunakan teknik komunikasi terapeutik
terbuka, eksplorasi dan klarifikasi.
9) Berikan program yang nyata dan
berstruktur.
10) Tetapkan tujuan yang realistik, relevan
dengan kebutuhan dan minat pasien,
fokuskan pada aktivitas positif.
11) Bantu pasien mengidentifikasi area-area
situasi kehidupannya yang tidak berada
dalam kemampuannya untuk
mengontrol.
12) Dorong untuk menyatakan secara verbal
perasaan-perasaan yang berhubungan
dengan ketidakmampuan.
13) Bantu pasien untuk meningkatkan
pemikiran yang positif.
14) Bantu pasien untuk menyadari nilai-nilai
yang dimilikinya atau perilakunya dan
perubahan yang terjadi.
15) Evaluasi ketepatan persepsi, logika dan
kesimpulan yang dibuat pasien.
16
16) Motivasi pada keluarga untuk berperan
aktif dalam membantu pasien
menurunkan perasaan tidak berdaya.
17) Libatkan keluarga untuk mendukung
respons emosional adaptif pasien.
17
F. Implementasi dan Evaluasi Tindakan Keperawatan
18
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
19