Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KASUS

Asuhan Keperawatan Gangguan Psikososial Ny. K dengan


Diagnosis Ketidakberdayaan di Ruang Perawatan Kelas 2 & 3
Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin

Kelompok 3 :

Filda Awliya Al Gazali Nur Wanti Maulindasari

Pegi Yuliani Amina

Reni Hardiyanti Ahmad Sarina Sukri

Ayu Ashari Rugaiyah

Harsiah Rizky Nurfifi Sofiana

Suryanti Pinrakati

Filda Awliya Al Gazali Nur Wanti Maulindasari

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat tuhan yang maha kuasa atas limpahan rahmat dan

hidayah-nya sehingga kami bisa menyelesaikan “Asuhan Keperawatan Ny. K dengan

Gangguan Psikososial: Ketidakberdayaan di Ruang Perawatan Kelas 2 & 3 RSP Universitas

Hasanuddin” tepat waktu sebagai tugas akhir kelompok profesi keperawatan jiwa. Dalam

laporan ini, terdapat banyak kekurangan sehingga kritik dan saran sangat diperlukan untuk

perbaikan laporan kelompok selanjutnya. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada

segala pihak yang turut membantu dalam peneyelesaian laporan ini.

Makassar, 27 Mei 2019

Penulis,

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang............................................................................................................................. 4
B. Tujuan ......................................................................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN TEORI ........................................................................................................................... 6
A. Defenisi Ketidakberdayaan ......................................................................................................... 6
B. Etiologi Ketidakberdayaan .......................................................................................................... 7
C. Pohon masalah............................................................................................................................ 8
D. Masalah Keperawatan dan Data yang Perlu di Kaji .................................................................... 9
E. Rencana Tindakan Keperawatan................................................................................................. 9
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN ........................................................................................................... 11
A. Pengkajian Keperawatan Masalah Psikososial.......................................................................... 11
B. Analisa Data .............................................................................................................................. 13
C. Pohon Masalah ......................................................................................................................... 14
D. Diagnosa Keperawatan ............................................................................................................. 14
E. Perencanaan Keperawatan ....................................................................................................... 15
F. Implementasi dan Evaluasi Tindakan Keperawatan ................................................................. 18
BAB IV PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 19
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................................................... 19
A. Kesimpulan................................................................................................................................ 19
B. Saran ......................................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 19

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Ketidakberdayaan merupakan persepsi seseorang bahwa tindakannya tidak akan

mempengaruhi hasil secara bermakna; suatu keadaan ketika individu kurang dapat

mengendalikan kondisi tertentu atau kegiatan yang baru dirasakan (Herman&

Kamitsuru,2018). Ketidakberdayaan dapat muncul akibat kebiasaan dimasa lampau dan

perubahan kemampuan fisik akibat penyakit. Perepsi bahwa individu harus mandiri

melakukan sesuatu dan ketidaksesuaian dengan perubahan kemampuan saat ini

membuat ketidakberdayaan dirasakan seiring dengan perjalanan penyakitnya.

Ketidakberdayaan didukung dengan munculnya penyakit diusia produktif. Perasaan

tidak berdaya diperberat dengan prognosis yang kurang baik, bahkan menunjukkan

perburukan dan masalah fisik baru yang semakin menurunkan fungsi tubuh saat klien

dirawat. Pelibatan keluarga/pasangan sebagai sumber dukungan sangat dibutuhkan oleh

klien yang mengalami ketidakberdayaan akibat penyakitnya. Dengan melibatkan

keluarga terutama pasangan klien mampu membuat klien mempunyai semangat

bertahan hidup dengan pikiran positif dan menentukan tujuan hidupnya bersama dengan

pasangan klien.

Ketidakberdayaan meluas ke perasaan tertekan, ketidakamanan dan ancaman

terhadap identitas sosial dan pribadi. Perasaan ketidakberdayaan umum terjadi pada

4
klien yang dirawat beserta keluarga yang menemaninya. Perasaan ketidakberdayaan

merupakan aspek psikososial yang dapat mempengaruhi prognosis penyakit. Ada

banyak cara untuk mengatasi ketidakberdayaan. Berbagai intervensi yang dilakukan

sebagian besar berfokus langsung kepada klien yang mengalami ketidakberdayaan.

Setelah itu intervensi dilanjutkan dengan melibatkan keluarganya. Dukungan sosial

dapat menjadi sumber koping klien dalam merasakan penurunan fungsi tubuh akibat

penyakit. Dukungan sosial pun dapat membantu klien untuk melakukan aktivitas

sehari-hari yang memerlukan bantuan, sehingga klien merasa dapat mengontrol suatu

hal terutama dengan bantuan orang terdekatnya seperti pasangan klien. Oleh karena

itu, dalam makalah ini dituliskan salah satu intervensi untuk mengatasi masalah

psikososial ketidakberdayaan dengan melibatkan keluarga terdekat klien/pasangan

klien.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Mengetahui manajemen kasus klien dengan ketidakberdayaan
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu mengkaji klien dengan masalah utama ketidakberdayaan
b. Mahasiswa mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan
masalah psikososial ketidakberdayaan
c. Mahasiswa mampu merencanakan tindakan keperawatan pada klien dengan
masalah psikososial ketidakberdayaan
d. Mahasiswa mampu mengimplementasikan rencana tindakan keperawatan pada
klien dengan masalah psikososial ketidakberdayaan
e. Mahasiswa mampu mengevaluasi tindakan keperawatan pada klien dengan
masalah psikososial ketidakberdayaan

5
BAB II

TINJAUAN TEORI
A. Defenisi Ketidakberdayaan

Persepsi individu bahwa tindakannya sendiri tidak akan mempengaruhi hasil


secara bermakna; suatu kurang kontrol terhadap situasi tertentu atau kejadian baru yang
dirasakan. Kondisi ketika individu atau kelompok merasakan kurangnya kontrol
personal terhadap sejumlah kejadian atau situasi tertentu yang mempengaruhi
pandangan, tujuan dan gaya hidup (Carpenito, 2009).
Ketidakberdayaan adalah pengalaman hidup kurang pengendalian terhadap
situasi, termasuk presepi bahwa tindakan seseorang secara signifikan tidak akan
memengaruhi hasil (Heather, 2018). Menurut Hidayat (2014), ketidakberdayaan
dimana individu dengan kondisi depresi, apatis dan kehilangan kontrol yang
diekspresikan oleh individu baik verbal maupun nonverbal.
Tanda dan gejala (Observasi):
1. Selera Makan turun/kurang
2. Waktu tidur panjang
3. Peran serta perawatan diri turun
4. Sikap pasif dalam perawatan
5. Perhatian pada orang yang dekat turun
6. Dapat merupakan lanjutan ansietas
Tanda dan gejala (wawancara):
Mengungkapkan:
1. Tidak mampu mengendalikan perubahan situasi
2. Tidak dapat menghasilkan sesuatu
3. Ketidakpuasan dan frustasi terhadap ketidakmampuanya.
4. Ketidakmampuan perawatan diri
5. Tidak dapat pengambilan keputusan saat diberikan kesempatan

6
B. Etiologi Ketidakberdayaan

Menurut Struart dan laraia dalam (Hidayat, 2014), faktor predisposisi antara lain :

1. Faktor individu yang dilahirkan dan dibesarkan dalam keluarga yang memiliki
riwayat depresi akan sulit mengembangkan sikap optomis dalam menghadapi suatu
permasalahan termasuk dalam meghadapi proses kehilangan

2. Teori kehilangan : seseorang yang mengalami kehilangan yang traumatis atau


perpisahan dengan orang yang berarti pada masa kanak-kanak akan mempengaruhi
kemampuan individu tersebut untuk mengatasi perasaan kehilangan, pada masa
dewasa individu menjadi tidak berdaya dan akan sulit mencapai fase menerima.

3. Teori kognitif, mengemukakan bahwa depresi terjadi akibat gangguan


perkembangan terhadap penilaian negatif terjadap diri, sehingga terjadi gangguan
proses pikir. Individu menjadi pesimis dan memandang dirinya tidak adekuat, tidak
berdaya, serta tidak berharga dan hidup sebagai tidak ada harapan

4. Teori model belajar ketidakberdayaan, mengemukakkan bahwa depresi terjadi


karena individu mempunyai pengalaman kegagalan-kegagalan. Lalu menjadi pasif
dan tidak mampu mengatasi masalah. Akhirnya timbul keyakinan individu akan
ketidakmampuannya mengendalikan kehidupan sehingga dia tidak berupaya
mengembangkan respon adaptif.

Patofisiologis:
Setiap proses penyakit baik akut maupun kronis dapat menyebabkan
ketidakberdayaan atau berperan menyebabkan ketidakberdayaan.
Beberapa sumber umum antara lain :
1. Berhubungan dengan ketidakmampuan berkomunikasi, sekunder akibat CVA,
trauma servikal, infark miokard, nyeri.
2. Berhubungan dengan ketidakmampuan menjalani tanggung jawab peran
sekunder akibat pembedahan, trauma, artritis.
3. Berhubungan dengan proses penyakit yang melemahkan, sekunder akibat
sklerosis multipel, kanker terminal.
4. Berhubungan dengan penyalahgunaan zat.
5. Berhubungan dengan distorsi kognitif, sekunder akibat depresi.
Situasional (Personal, lingkungan) :

7
1. Berhubungan dengan status kuratif menjadi paliatif.
2. Berhubungan dengan perasaan kehilangan kontrol dan pembatasan gaya hidup
sekunder akibat (sebutkan).
3. Berhubungan dengan pola makan berlebihan.
4. Berhubungan dengan karakteristik personal yang sangat mengontrol nilai
(misalnya, lokus kontrol internal).
5. Berhubungan dengan pembatasan RS atau lembaga.
6. Berhubungan dengan gaya hidup berupa ketidakmampuan (Helplessness).
7. Berhubungan dengan rasa takut akan penolakan (ketidaksetujuan).
8. Berhubungan dengan kebutuhan dependen yang tidak terpenuhi.
9. Berhubungan dengan umpan balik negatif yang terus-menerus.
10. Berhubungan dengan hubungan abusive jangka panjang.
11. Berhubungan dengan kurangnya pengetahuan.
12. Berhubungan dengan mekanisme koping yang tidak adekuat.
Maturasional :
1. Anak remaja : berhubungan dengan masalah pengasuhan anak.
2. Dewasa : berhubungan dengan peristiwa kehilangan lebih dari satu kali,
sekunder akibat penuaan (misalnya, pensiun, defisit sensori, defisit motorik,
uang, orang terdekat).

C. Pohon masalah

Causa :
Disfungsi Proses berduka
Kurangnya umpan balik yang positif
Umpan balik negatif yang konsisten

Core Problem :
Ketidakberdayaan

Efek :
Harga diri rendah

8
D. Masalah Keperawatan dan Data yang Perlu di Kaji

a. Data subjektif :
1. Mengatasi secara verbal ketidakmampuan mengendalikan atau mempengaruhi
situasi
2. Mengatakan tidak dapat menghasilkan sesuatu.
3. Mengatakan ketidakmampuan perawatan diri.
b. Data objektif :
1. Tidak berpartisipasi dalam perawatan atau pengambilan keputusan saat
kesempatan diberikan.
2. Segan mengekspresikan perasaan yang sebenarnya.
3. Tidak memantau kemajuan, ketidakmampuan mencari informasi tentang
perawatan.
4. Apatis, pasif.
5. Ekspresi muka murung.
6. Bicara dan gerakan lambat.
7. Nafsu makan tidak ada atau berlebihan.
8. Tidur berlebihan.
9. Menghindari orang lain.

E. Rencana Tindakan Keperawatan

a. Tujuan
1) Tujuan umum
Klien mampu menyelesaikan masalah-masalah dengan cara-cara yang efektif
untuk mengontrol situasi kehidupannya, dengan demikian menurunkan
perasaan ketidakberdayaan.
2) Tujuan khusus
Klien berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan
perawatan kesehatannya sendiri dalam waktu (misalnya) 5 hari.
b. Intervensi
1) Biarkan klien mengambil sebanyak mungkin tanggung jawab untuk praktik-
praktik perawatan dirinya sendiri.
Rasional : memberikan klien pilihan-pilihan akan meningkatkan perasaan
mampu mengontrol pada klien.
Contoh :

9
a) Libatkan pasien dalam menetapkan tujuan-tujuan perawatan dirinya
yang ingin dicapai
b) Biarkan pasien menetapkan sendiri jadwal aktifitas perawatan dirinya.
c) Berikan pasien privasi sesuai kebutuhan yang ditentukan.
d) Berikan umpan balik positif untuk keputusan yang dibuat. Hargai hak
pasien dalam membuat keputusan-keputusan tersebut secara mandiri,
dan menahan diri dari usaha-usaha untuk mempengaruhinya terhadap
hal-hal yang kelihatannya lebih logis.
2) Lakukan pendekatan yang hangat, menerima pasien apa adanya dan bersifat
empati.
3) Mawas diri dan cepat mengendalikan perasaan dan reaksi diri perawat sendiri
( misalnya rasa marah, frustasi dan simpati).
4) Dukung aktifitas secara bertahap, tingkatkan sejalan dengan mobilisasi energi
pasien.
5) Sediakan waktu untuk berdiskusi dan bina hubungan yang sifatnya supportif.
6) Beri waktu untuk pasien berespons.
7) Tunjukkan respons emosional dan menerima pasien.
8) Gunakan teknik komunikasi terapeutik terbuka, eksplorasi dan klarifikasi.
9) Berikan program yang nyata dan berstruktur.
10) Tetapkan tujuan yang realistik, relevan dengan kebutuhan dan minat pasien,
fokuskan pada aktivitas positif.
11) Bantu pasien mengidentifikasi area-area situasi kehidupannya yang tidak
berada dalam kemampuannya untuk mengontrol.
12) Dorong untuk menyatakan secara verbal perasaan-perasaan yang berhubungan
dengan ketidakmampuan.
13) Bantu pasien untuk meningkatkan pemikiran yang positif.
14) Bantu pasien untuk menyadari nilai-nilai yang dimilikinya atau perilakunya
dan perubahan yang terjadi.
15) Evaluasi ketepatan persepsi, logika dan kesimpulan yang dibuat pasien.
16) Motivasi pada keluarga untuk berperan aktif dalam membantu pasien
menurunkan perasaan tidak berdaya.
17) Libatkan keluarga untuk mendukung respons emosional adaptif pasien.

10
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian Keperawatan Masalah Psikososial

Ruang rawat : kelas 2 & 3 RSP unhas Tanggal dirawat : 11 Mei 2019
1. Identitas Klien
Inisial : Ny.K (P) Umur : 38 tahun No. RM : 118170
2. Alasan Masuk
Klien masuk dengan rencana operasi dengan diagnosa tumor adnexa. Klien
mengeluh perut membesar sejak 3 bulan yang lalu yang disertai nyeri perut.
Riwayat haid 1 bulan 2 kali. Lama haid 6-7 hari. 3-4 kali ganti pembalut dalam
sehari. Kondisi saat ini klien post operasi H-1. Klien merasa frustasi dengan
keadaannya sekarang. Klien mengatakan mengalami penurunan nafsu makan.
3. Pemeriksaan Fisik
TTV
TD : 110/80 mmHg N : 80 x/menit
S : 27 0C P : 20 x/menit
4. Psikososial
1) Konsep Diri
a) Citra Tubuh:
Klien mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya
b) Identitas:
Klien mengatakan dirinya hanya bekerja sebagai petani bersama suaminya.
Klien memiliki kebun sayur yang dikelola bersama dengan suaminya.
c) Peran:

11
Klien merupakan anak perempuan ke 2 dari 5 bersudara. Klien sudah
menikah namun belum memiliki anak diusia pernikahan 11 tahun.
d) Ideal diri:
Klien mengatakan ingin sembuh seperti semula dan bisa kembali bekerja.
Klien juga berharap bisa memiliki anak.
e) Harga diri:
Klien merasa sedih karena tidak bisa memberikan anak untuk suaminya.
Klien mengatakan frustasi dengan kondisinya saat mengetahui ada tumor
pada rahimnya.

2) Hubungan sosial
a) Orang yang berarti:
Saat ini orang yang paling berarti untuk klien adalah suaminya. Klien
mengatakan selama sakit, suaminya yang selalu menemaninya.
b) Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Klien mengatakan tidak begitu aktif dalam kegiatan kelompok/masyarakat
karena bekerja dari pagi hingga sore dikebun bersama suaminya.
c) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan tidak memiliki hambatan dalam berhubungan dengan
orang lain.
5. Mekanisme Koping

Adaptif : Maladaptif :
1. Bicara dengan orang lain 1. Minum alkohol
2. Mampu menyelesaikan masalah 2. Reaksi lambat/berlebih
3. Teknik relokasi 3. Bekerja berlebihan
4. Aktivitas konstruktif 4. Menghindar
5. Olahraga 5. Mencederai diri
6. Lainnya : Bekerja 6. Lainnya................................

6. Masalah Psikososial Dan Lingkungan


a. Masalah dengan dukungan kelompok, uraikan:
Klien mengatakan tidak memiliki masalah dengan dukungan kelompok.
b. Masalah dengan pendidikan, uraikan:

12
Klien mengatakan pendidikannya hanya sampai sekolah dasar. Masalah biaya
menjadi faktor penyebabnya dan klien cepat menikah setelah berhenti sekolah.
c. Masalah dengan pekerjaan, uraikan:
Klien mengatakan selama sakit, pekerjaannya mulai terganggu. Ia tidak bisa
bekerja karena sakit yang dirasakan pada perutnya. Klien mengatakan ingin
segera sembuh dan kembali bekerja.
d. Masalah dengan perumahan, uraikan:
Klien mengatakan tidak memiliki masalah dengan perumahan. Klien dan
suaminya memiliki rumah sendiri dan tinggal berdua dengan suaminya.
e. Masalah dengan ekonomi, uraikan:
Klien mengatakan tidak memiliki masalah dengan perekonomian. Klien
mengatakan biaya hidup sudah cukup untuk klien dan suaminya karena tidak
memiliki anak yang menjadi tanggungan dalam keluarga
f. Masalah dengan pelayanan kesehatan, uraikan:
Klien mengatakan selama ini tidak memiliki masalah dengan pelayanan
kesehatan. Klien mengatakan sudah mendapatkan pelayanan yang baik jika
pergi berobat.
7. Aspek Medik
Diagnosis Medik : Carsinoma Ovarium
Terapi medik :

B. Analisa Data

Nama klien : Ny.K


Ruangan : Kelas 2&3 RSP Unhas
No Data Masalah
1 Ds: Ketidakberdayaan
a. Klien mengatakan belum memiliki anak
diusia pernikahan sudah 11 tahun
b. Klien mengatakan frustasi tidak bisa
memberikan anak untuk suaminya
c. Klien mengatakan tidak bisa lagi
memiliki anak setelah operasi karena
rahimnya diangkat

13
d. Klien mengatakan kurang nafsu makan
Do:
a. Klien selalu didampingi suaminya selama
dirawat
b. Ekspresi klien nampak murung
c. Klien bicara lambat

C. Pohon Masalah

. Efek :
Harga diri rendah

Core Problem :
Ketidakberdayaan

Causa :
Disfungsi Proses berduka
Kurangnya umpan balik yang positif

D. Diagnosa Keperawatan

1. Ketidakberdayaan

14
E. Perencanaan Keperawatan

No Tanggal Dx keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi


1 14 mei Ketidakberdayaan 1) Tujuan umum 1) Biarkan klien mengambil sebanyak
2019 Klien mampu mungkin tanggung jawab untuk praktik-
menyelesaikan masalah- praktik perawatan dirinya sendiri.
masalah dengan cara- 2) Lakukan pendekatan yang hangat,
cara yang efektif untuk menerima pasien apa adanya dan bersifat
mengontrol situasi empati.
kehidupannya, dengan 3) Mawas diri dan cepat mengendalikan
demikian menurunkan perasaan dan reaksi diri perawat sendiri (
perasaan misalnya rasa marah, frustasi dan
ketidakberdayaan. simpati).
2) Tujuan khusus 4) Dukung aktifitas secara bertahap,
Klien berpartisipasi tingkatkan sejalan dengan mobilisasi
dalam pengambilan energi pasien.
keputusan yang 5) Sediakan waktu untuk berdiskusi dan
berkenaan dengan bina hubungan yang sifatnya supportif.
perawatan kesehatannya 6) Beri waktu untuk pasien berespons.
sendiri dalam waktu 7) Tunjukkan respons emosional dan
(misalnya) 5 hari. menerima pasien.

15
8) Gunakan teknik komunikasi terapeutik
terbuka, eksplorasi dan klarifikasi.
9) Berikan program yang nyata dan
berstruktur.
10) Tetapkan tujuan yang realistik, relevan
dengan kebutuhan dan minat pasien,
fokuskan pada aktivitas positif.
11) Bantu pasien mengidentifikasi area-area
situasi kehidupannya yang tidak berada
dalam kemampuannya untuk
mengontrol.
12) Dorong untuk menyatakan secara verbal
perasaan-perasaan yang berhubungan
dengan ketidakmampuan.
13) Bantu pasien untuk meningkatkan
pemikiran yang positif.
14) Bantu pasien untuk menyadari nilai-nilai
yang dimilikinya atau perilakunya dan
perubahan yang terjadi.
15) Evaluasi ketepatan persepsi, logika dan
kesimpulan yang dibuat pasien.

16
16) Motivasi pada keluarga untuk berperan
aktif dalam membantu pasien
menurunkan perasaan tidak berdaya.
17) Libatkan keluarga untuk mendukung
respons emosional adaptif pasien.

17
F. Implementasi dan Evaluasi Tindakan Keperawatan

No Tgl/jam Dx Keperawatan Implementasi Evaluasi


1 14/5/19 Ketidakberdayaan a. Membina hubungan saling percaya S: klien
b. Melakukan pendekatan yang hangat,
menerima klien apa adanya dan
bersifat empati
c. Sediakan waktu untuk berdiskusi dan
bina hubungan yang sifatnya supportif

18
BAB IV

PEMBAHASAN

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

19

Anda mungkin juga menyukai