Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN RUANG RAWAT

STANDAR 1
MANAJEMEN MUTU DAN PELAYANAN PASIEN

PANDUAN METODE PENUGASAN


PELAYANAN KEPERAWATAN

RUANG KEPODANG DASAR


INSTALASI KUTILANG
RSUP DR KARIADI SEMARANG
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ruang Kepodang Lantai Dasar merupakansalah satu ruang rawat inap di RSUP Dr
Kariadi Semarang dibawah naungan Instalasi Kutilang. Macam pasien yang dirawat
merupakan pasien dewasa dengan multiple kasus seperti kasus Interna, Bedah, saraf,
THT, Mata, Obstetri Ginekologi serta merupakan ruangan dengan fasilitas tindakan
operasi terprogram. Tingkat ketergantungan pasien bervariasi dimulai dari Minimal,
Ringan, Sedang sampai Berat. Kapasitasa ruangan ada 40 tempat tidur dengan pembagian
sebagai berikut : 20 tempat tidur Kelas 1 ( 10 reguler dan 10 terprogram ) dan 20 Kelas 2
( 10 reguler dan 10 terprogram ). Jumlah perawat adalah 35 perawat ( 2 perawat sedang
cuti bersalin ) yang terbagi dalam 3 Tim dengan tingkat pendidikan dan Masa kerja yang
bervariasi. Dalam 1 tim merawat 12 sampai 14 pasien.
Saat ini perawat dituntut untuk bersikap professional, yang mana dapat diwujudkan
dalam bidang pelayanan kesehatan diruamah sakit. Salah satu cara untuk memberikan
pelayanan yang berkualitas dan professional pada pasien di ruang kepodang dasar adalah
dengan pengembangan model penugasan moduler. Hal ini berdasarkan macam tingkat
ketergantungan yang bervariasi, tidak semua pasien membutuhkan perawatan langsung
dari perawat penanggung jawab asuhan.

B. TUJUAN
1. Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan, karena pasien mendapat pelayanan
keperawatan yang komprehensif sesuai dengan kebutuhan perawatan pasien.
2. Sebagai acuan bagi perawat dalam melaksanakan tugas
3. Memberikan ganbaran tentang hubungan tanggung jawab antara Kepala ruang, MPP,
PPJA dan PP dalam pelayanan.
4. Perawat mendapatkan kepuasan dalam bekerja.
5. Memudahkan supervisi berjenjang
E. STRUKTUR ORGANISASI
1. TIM I
a. Dwi titik widyaningrum, Skep, Ners (PPJA)
1) Eka Mulyaningtyas, Amk (PK 1)
2) Isrirohah, Amk (PK 2)
3) Yan Adi Wibawa (Pra PK)
4) Nur cholis, Amk (Pra PK)
b. Fitri Masruroh, Amk (PPJA)
1) Aristha Herdiyanti, Skep, Ners (PK 2)
2) Yusuf Praba R, Skep, Ners (Pra PK)
3) Fania Utami, Amk (PK 1)
4) Angga Mardiastoro (PK 1)
2. TIM II
a. Masleh Khoiriyanti (PPJA)
1) Erlina Dwi Lestari, Skep, Ners (PK 2)
2) Maftuh Arifin, Amk (PK 1)
3) Umi Indah L, Skep, Ners (PK 2)
4) Eva Qurniati, Amk (Pra PK)
5) Aulia Akbar, Skep, Ners (PK 2)
6) Retno Oktavia, Amk (PK 1)
7) Intan Septiana, Skep, Ners (Pra PK)
8) Fela Nur Anisa, Amk (PK 2)
9) Ipung Muhammad, Amk (Pra PK)
10) Riska Destriana, Amk (Pra PK)
3. TIM III
a. Lina mayasari, Skep, Ners (PPJA)
1) Yunita , Amk (PK 1)
2) Anggun Kharisma, Amk (Pra PK)
3) Firman khafidlin, Amk (PK 1)
4) Dwi indah N, Amk (PK 1)
5) Sakdiyah, Amk (PK 1)
b. Novi Arsiyanti, Amk (PPJA)
1) Ana Setyowati, Skep, Ners (PK 2)
2) Unggun Dahono, Amk (PK 1)
3) Yetilia Sukmana, Amk (PK 1)
4) Andina Sukma Putri, Amk (Pra PK)
5) Wilis Yunanto, Amk (PK 1)
BAB III
HANDOVER / SERAH TERIMA ANTAR SHIFT

A. PENGERTIAN
Handover merupakan proses pengalihan wewenang dan tanggung jawab utama antar Tim
kerja yang dinas dalam kurun waktu tertentu kepada tim kerja yang dinas pada jam kerja
berikutnya.
Handover yang tidak efektif beresiko tinggi terhadap keselamatan pasien. Akan tetapi
sebaliknya bila Handover ynag efektif akan memberikan informasi penting dan
kontinuitas perawatan serta pengobatan.

B. PELAKSANAAN
Handover pasien antar shift dilakukan secara lisan, catatan tertulis dan disamping tempat
tidur pasien. Tiap shift jaga ada leader/penanggung jawab jaga. Kegiatan serah terima
antar shift diawali dengan seluruh perawat dan karyawan berkumpil di Nurse Station,
Kepala Ruang atau Penanggung Jawab Shift membuka acara, salam budaya, Doa, Visi
Misi Rumah sakit, Laporan Manajerial , Informasi penting (kendala pelayanan) dan
dilanjutkan dengan laporan asuhan pasien oleh PPJA dan anggota tim yang lain dengan
serah terima keliling ke pasien.
1. SERAH TERIMA MANAJERIAL
Dilakukan oleh Penanggung Jawab Shift, meliputi :
a. Jumlah t6otal Pasien
b. Jumlah pasien baru dan pasien pulang
c. Jumlah pasien meninggal
d. Tempat tidur kosong
e. Laporan penunjang dan sarana prasarana
f. Alat kesehatan
g. Obat emergensi
h. Laporan potensi complain
i. Informasi penting lainnya
2. SERAH TERIMA PASIEN
Proses serah terima pasien :
a. Standar Protokol (Program Pasien)
Mengidentifikasi pasien dengan metode SBAR meliputi : Kondisi klinis pasien,
pencatatan terakhir yang paling penting, latar belakang yang relevan tentang
situasi klinis pasien, penilain dan tindakan yang perlu dilakukan, program pasien
dan peran peserta. Dalam melakukan handover menggunakan buku serah terima
pasien ditulis oleh penerima handover dan menggunakan catatan pasien (Rekam
Medis).
b. Kondisi pasien (kritis)
Pada kondisi pasien memburuk meningkatkan pengelolaan pasien secara cepat
dan tepat pada penurunan kondisi yang terdeteksi meliputi : kesadaran pasien
menurun, Tanda tanda vital abnormal, penggunaan alat medis dan resiko jatuh.
c. Informasi kritis lainnya.
Meliputi : pasien bermasalah / beresiko complain karena program tertunda,
masalah jaminan, dan ketidakpuasan terhadap pelayanan.

3. SERAH TERIMA KELILING


Merupakan serah terima yang dilakukan langsung di samping tempat tidur pasien
a. Dilakukan di masing – masing tim.
b. Dipimpin oleh leader Tim / PPJA.
c. Diawali dengan melakukan salam ke pasien dan keluarganya.
d. Memperkenalkan petugas yang jaga pada saat shift sekarang.
e. Verifikasi keadaan pasien yang dilaporkan.
f. Beri kesempatan pada pasien dan keluarga untuk bertanya dan menyampaikan
keluhan nya.
g. Melakukan doa bersama pada pasien yang akan dilakukan operasi.
h. Observasi lingkungan terhadap kebersihan kerapian (5R).
i. Diakhiri dengan penandatanganan buku handover sebagai bukti pengalihan
wewenang dan tanggung jawab jaga.

Anda mungkin juga menyukai