PENDAHULUAN
Tenggara Timur telah mngalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini
dapat dilihat dari berbagai macam jenis usaha yang tersebar merata hingga ke
pelosok daerah, mulai dari usaha kecil, menengah, hingga usaha berskala
terhadapnya. Dalam hal ini nilai tambah adalah seperti mengolah dan
mengubah sifat atau bentuk barang asli sedemikian rupa sehingga barang
pendapatan yang dihasilkan asalnya dari transaksi jual beli barang. Kegiatan
1
utama perusahaan dagang adalah melakukan jual beli barang dagang yang
Salah satu unsur yang paling aktif dalam perusahaan dagang adalah
dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau
barang dagangan yang dimiliki dan dikuasai oleh perusahaan untuk dijual
operasi suatu perusahaan untuk suatu periode. Angka laba kotor misalnya
2
terus-menerus oleh manajamen pemilik, dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan.
tinggi dan juga tidak terlalu rendah. Persediaan yang terlalu kecil akan
persediaan.
utamanya adalah menjual beras. Beras yang dijual merupakan beras dengan
Pulau Timor dan Pulau Jawa. CV. Sampurna menjalankan usahanya dengan
3
memesan beras dari Supplier yang transportasi pengirimannya menggunakan
transportasi darat dan perairan/laut. Terdapat beberapa jenis beras yang akan
meliputi pengarahan arus dan penanganan persediaan secara wajar mulai dari
barang dagang beras dengan frekuensi pesanan enam kali dalam satu periode
atau satu tahun penjualan. Kebijakan yang diambil dari perusahaan ini
4
Tabel 1
Data Arus Barang CV. Sampurna
5
Dalam usaha ini, kebutuhan masyarakat akan beras terus meningkat dari tahun
ke tahun. Sayangnya hal ini tidak ditunjang dengan sistem pengendalian yang baik
sehingga arus barang tidak berjalan secara seimbang. Dari data diatas dapat dilihat
penyimpanan, selain itu resiko lain yang dapat terjadi adalah rusaknya barang dagang
(beras) yang diakibatkan kutu atau jamur apabila disimpan terlalu lama. Untuk itu
penulis memfokuskan penelitian ini pada barang dagang dengan jumlah persediaan
akhir terbanyak yaitu Beras Doraemon 38 Kg, sebagai acuan dalam pengendalian
dalam mencapai efisiensi dan efektifitas, maka penulis tertarik untuk melakukan
rumusan masalah yang akan dibahas oleh penulis dalam penelitian ini adalah :
Kupang?”
6
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
A. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
B. Manfaat Penelitian
barang dagang.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Persediaan
banyak dan juga tidak boleh terlalu sedikit karena akan mempengaruhi biaya
satu periode usaha yang normal, termasuk barang yang dalam pengerjaan /
sebagai aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal dalam
proses produksi atau yang dalam perjalanan dalam bentuk bahan atau
pemberian jasa”.
8
Menurut Stice dan Skousen (2009 : 571), “Persediaan adalah istilah
yang diberikan untuk aktiva yang akan dijual dalam kegiatan normal
perusahaan atau aktiva yang dimasukkan secara langsung atau tidak langsung
sesuatu dari sumber daya yang ada dalam suatu proses yang bertujuan untuk
proses.
9
baku atau barang yang diperoleh untuk dijual kembali, biaya termasuk harga
Menurut Hansen dan Mowen (2001 : 584), ”adapun biaya yang timbul
a. Biaya penyimpanan
banyak.
b. Biaya pemesanan
c. Biaya penyiapan
10
Biaya penyiapan diperlukan apabila bahan-bahan tidak dibeli,
objektif”.
persediaan yang dimiliki adalah persediaan bahan baku (raw material), barang
dalam proses (work in process), persediaan barang jadi (finished goods), serta
11
Untuk dapat memahami perbedaan serta keberadaan dari tiap-tiap jenis
sebelum dijual.
12
3. Barang jadi (finished goods), merupakan produk/barang yang telah
saja terjadi barang setengah jadi atau barang jadi bagi suatu
perusahaan atau hasil dari bagian yang mana dari proses perusahaan
tersebut.
jadi.
13
sebagai besarnya biaya jasa yang meliputi upah dan biaya personalia
pemberian jasa.
metode periodik. Metode perpetual disebut juga metode buku, karena setiap
disebut juga metode fisik. Dikatakan demikian karena pada akhir periode
dihitung fisik barang untuk mengetahui persediaan akhir yang nantinya akan
a. Identifikasi Khusus
Pada metode ini, biaya dapat dialokasikan ke barang yang terjual selama
periode berjalan dan ke barang yang ada di tangan pada akhir periode
berdasarkan biaya aktual dari unit tersebut. Metode ini diperlukan untuk
khusus, arus biaya yang dicatat disesuaikan dengan arus fisik barang.
14
b. Metode Biaya Rata-Rata (Average)
Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa barang yang terjual seharusnya
dilayani, tidak peduli apakah barang tersebut masuk pertama atau masuk
terakhir.
Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa unit yang terjual adalah unit
pendekatan yang logis dan realistis terhadap arus biaya ketika penggunaan
fisik dari barang yang terjual. Beban dikenakan pada biaya yang dinilai
oleh urutan terjadinya biaya. Selain itu, didalam FIFO unit yang tersisa
pada persediaan akhir adalah unit yang paling akhir dibeli, sehingga biaya
diakhir periode.
15
d. Metode Masuk Terakhir, Keluar Pertama (LIFO)
Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa barang yang paling barulah
yang terjual. Metode LIFO sering dikritik secara teoritis tetapi metode ini
adalah metode yang paling baik dalam pengaitan biaya persediaan dengan
harga naik, LIFO akan menghasilkan harga pokok yang lebih tinggi,
jumlah laba kotor yang lebih rendah dan nilai persediaan akhir yang lebih
stabil terhadap margin laba kotor, karena pada saat terjadi kenaikan harga
LIFO mengaitkan biaya yang tinggi saat ini dalam perolehan barang-
Jika LIFO digunakan dalam waktu yang lama, maka perbedaan antara
nilai persediaan saat ini dengan biaya LIFO akan semakin besar.
16
EOQ) adalah jumlah persediaan yang di pesan pada suatu waktu yang
2𝐷𝑆
𝐸𝑂𝑄 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑄 ∗ = √
𝐻
Keterangan:
jangka waktu yang bervariasi dari beberapa jam sampai beberapa bulan.
Perbedaan waktu antara saat memesan sampai saat barang datang dikenal
dipengaruhi oleh ketersediaan dari barang itu sendiri dan jarak lokasi antara
pembeli dan pemasok berada. Maka dari itu safety stock sangat diperlukan.
17
Besarnya persediaan pengaman dapat dihitung sebagai
berikut:
𝑆𝑆
𝑍= 𝜎
atau SS = Zσ
Keterangan:
X = Tingkat persediaan
μ = Rata-rata permintaan
SS = Persediaan Pengaman
Z = Safety Factor
(Reorder Point/ ROP) adalah suatu titik atau batas dari jumlah persediaan
yang ada pada suatu saat dimana pemesanan harus diadakan kembali. Cara
18
Keterangan:
LT = waktu tenggang
SS = persediaan pengaman
19
(2011) Persediaan Bahan Baku Pengendalian Persediaan Bahan Baku
20
Persediaan Barang alur system (flowchart), meskipun masih
Kamdatu Palembang
EOQ yang dilakukan oleh CV. Sampurna selama setahun dalam upaya
2. Barang dagang yang dijual oleh perusahaan dagang ini adalah beras.
Barang
Dagang
21
2.4 KERANGKA BERPIKIR
perusahaan.
meminimalkan jumlah pesanan barang dagang. Uraian ini secara skema dapat
Gambar 1
EOQ
Efektivitas dan
Efisiensi
ROP
Kesimpulan
22
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Data kualitatif adalah data yang dapat mencakup hampir semua data
1. Data primer adalah data penelitian yang diperoleh secara langsung dari
media perantara atau secara tidak langsung yang berupa buku, catatan,
23
bukti yang telah ada, atau arsip baik yang dipublikasikan maupun yang
Penelitian ini dilakukan pada CV. Sampurna dengan focus kajian pada
kebijakan persediaan barang dagang melalui analisis EOQ, Safety Stock dan
Reorder Point.
adalah:
a. Observasi
b. Wawancara
c. Studi dokumentasi
24
d. Studi Kepustakaan
√2𝐷𝑆
𝐸𝑂𝑄 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑄 ∗ =
𝐻
Keterangan:
𝑆𝑆
𝑍= 𝜎
atau SS = Zσ
25
Keterangan:
X = Tingkat persediaan
μ = Rata-rata permintaan
SS = Persediaan Pengaman
Z = Safety Factor
Keterangan:
LT = waktu tenggang
SS = persediaan pengaman
26
BAB IV
4.1 HASIL
seperti minyak goreng Bimoli, terigu Bogasari, keju Prochiz dan berbagai
produk lainnya. Perusahaan ini merupakan perusahaan keluarga dan saat ini
dikelola oleh Bapak Alexander Fulbertus yang merupakan putra dari Bapak
yang berada di Pulau Timor dan Pulau Jawa. Beras yang dijual antara lain
beras Cucu Emas, beras Tugu Buaya, beras Lonceng, beras Si Cantik dan
konsumen.
Kupang yang bergerang dalam bidang perdagangan. Sampai saat ini CV.
27
Sampurna tetap berusaha mempertahankan market share-nya dengan
b. Struktur Organisasi
Kupang – NTT
melalui data yang ada dikomputer dan jika barang yang diminta mengalami
28
Kemudian barang dikirim sesuai dengan permintaan beserta dengan invoice.
marketing membuat surat penawaran sesuai dengan merk, jumlah dan bentuk
kemasan yang diminta oleh pelanggan beserta harganya. Jika pelanggan deal
yang telah disepakati. Jika pelanggan membayar dengan cara kredit maka
4.1.2.3 Pembahasan
Kota Kupang. Terdapat beberapa jenis beras yang akan dijual kembali.
29
keuntungan perusahaan. Setelah dilakukan identifikasi pada barang dagang
tahun 2015, 2016 dan tahun 2017 merupakan beras dengan persediaan
Tabel 2
1 2015 31.844
2 2016 84.588
3 2017 134.216
Sumber : Data Olahan Penulis
30
gudang tinggi maka biaya penyimpanan akan tinggi begitu juga dengan
sebaliknya.Berikut adalah biaya persediaan pada tahun 2015, 2016 dan 2017.
1) Biaya Pemesanan
Tabel 3
Data Biaya Pemesanan
No Jenis Biaya Jumlah
2014 (Rp) 2015 (Rp) 2016 (Rp)
1 Biaya 700.000 820.000 950.000
Telepon
2 Biaya 1.200.000 1.500.000 1.700.000
Transportasi
3 Biaya Buruh 300.000 450.000 600.000
Angkut
Jumlah 2.200.000 2.770.000 3.250.000
Rata-rata per 367.000 462.000 542.000
periode
Sumber : Data Olahan Penulis
31
menghubungi pihak-pihak tertentu yang berkaitan dengan
2) Biaya Penyimpanan
pada tahun 2015,2016, dan tahun 2017. Berikut adalah data biaya
Tabel 4
Data Biaya Penyimpanan
No Tahun Biaya Gudang (Rp)
1 2015 1.000.000
2 2016 2.500.000
3 2017 5.298.000
Sumber : Data Olahan Penulis
order quantity.
32
Tahun 2015
persediaan barang beras tahun 2015 dengan merk Doraemon (38 Kg)
sebanyak 838 karung dalam 1 tahun. Biaya pemesanan setiap kali pesan
bulan didapat dari jumlah biaya penyimpanan per tahun di bagi jumlah bulan
2𝐷𝑆
𝐸𝑂𝑄 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑄 ∗ = √
𝐻
Dimana:
Sehingga
D = 838
S = Rp 2.200.000
33
H = Rp 83.333
2𝐷𝑆
𝐸𝑂𝑄 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑄 ∗ = √
𝐻
2x838x2.200.000
𝐸𝑂𝑄 = √ 83.333
= 210 Karung (7.980 Kg)
D
F=Q
Dimana
D= 838 Karung
Q = 210 Karung
Sehngga
D
F=Q
838
= 210 = 4 Kali
Dimana :
Sehingga :
312
= = 78 hari
4
34
Jadi, jumlah beras dengan merk Doraemon 38 Kg yang dapat dipesan
Tahun 2016
persediaan barang dagang beras tahun 2016 dengan merk Doraemon (38 Kg)
sebanyak 2.226 karung dalam 1 tahun. Biaya pemesanan setiap kali pesan
bulan didapat dari jumlah biaya penyimpanan per tahun di bagi jumlah bulan
2𝐷𝑆
𝐸𝑂𝑄 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑄 ∗ = √
𝐻
Dimana:
35
S = Biaya pemesanan untuk setiap pesanan
Sehingga
D = 2.226
S = Rp 2.770.000
H = Rp 208.333
2𝐷𝑆
𝐸𝑂𝑄 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑄 ∗ = √
𝐻
2x2.226x2.770.000
𝐸𝑂𝑄 = √ = 243 Karung ( 9.2344 Kg)
208.333
D
F=Q
Dimana
D= 2.226 Karung
Q = 243 Karung
Sehngga
D
F=Q
2.226
= = 9 Kali
243
Dimana :
36
Sehingga :
312
= = 34 hari
9
Tahun 2017
persediaan barang dagang beras tahun 2017 dengan merk Doraemon (38 Kg)
sebanyak 3.532 karung dalam 1 tahun. Biaya pemesanan setiap kali pesan
bulan didapat dari jumlah biaya penyimpanan per tahun di bagi jumlah bulan
2𝐷𝑆
𝐸𝑂𝑄 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑄 ∗ = √
𝐻
37
Dimana:
Sehingga
D = 3.532
S = Rp 3.250.000
H = Rp 274.833
2𝐷𝑆
𝐸𝑂𝑄 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑄 ∗ = √
𝐻
2x3.532x3.250.000
𝐸𝑂𝑄 = √ = 289 Karung ( 10.982 Kg)
274.833
D
F=Q
Dimana
D= 3.532 Karung
Q = 289 Karung
Sehngga
D
F=Q
3.838
= = 12 Kali
289
38
jumlah hari kerja dlm 1 thn
T= Frekuensi
Dimana :
Sehingga :
312
= = 26 hari
12
39
Tabel 5
Deviasi Beras Doraemon Th 2015
SS = Z σ
Keterangan :
σ : Deviasi standar
40
∈((x−μ)2
σ=√ 𝑛
Keterangan :
X : Kebutuhan
μ : Rata-rata pemakaian
n : Jumlah bulan
Sehingga :
Z = 1,28
∈= (x-μ)2 = 1.556
n = 12
∈((x−μ)2
σ=√
𝑛
1.556
σ=√ 12
=8
SS = Z σ
SS = 1,28 x 8 = 10 Karung
konsumen yang berfluktuatif pada tahun 2015 adalah 10 Karung (380 Kg).
Dalam analisis ini, penulis menerapkan hal yang sama seperti pada
41
dikarenakan beras Doraemon 38 kg memiliki kebutuhan yang tidak
Tabel 6
Deviasi Beras Doraemon Th 2016
SS = Z σ
Keterangan :
σ : Deviasi standar
∈((x−μ)2
σ=√ 𝑛
Keterangan :
42
X : Kebutuhan
μ : Rata-rata pemakaian
n : Jumlah bulan
Sehingga :
Z = 1,28
∈= (x-μ)2 = 19.820
n = 12
∈((x−μ)2
σ=√
𝑛
19.820
σ=√ 12
== 40
SS = Z σ
SS = 1,28 x 40 = 51 Karung
konsumen yang berfluktuatif pada tahun 2016 adalah 51 Karung (1.938 Kg).
Dalam analisis ini, penulis menerapkan hal yang sama seperti pada
perhitungan Safety Stock pada tahun 2015 dan 2016. Untuk beras
tidak terlalu tinggi jika dibandingkan dengan produk yang lain. Untuk
43
Tabel 7
Deviasi Beras Doraemon Th 2017
SS = Z σ
Keterangan :
σ : Deviasi standar
∈((x−μ)2
σ=√ 𝑛
Keterangan :
X : Kebutuhan
μ : Rata-rata pemakaian
44
n : Jumlah bulan
Sehingga :
Z = 1,28
∈= (x-μ)2 = 26.956
n = 12
∈((x−μ)2
σ=√ 𝑛
26.956
σ=√ = 47
12
SS = Z σ
SS = 1,28 x 47 = 60 Karung
konsumen yang berfluktuatif pada tahun 2017 adalah 60 Karung (2.280 Kg).
kembali, sehingga barang yang dipesan dapat diterimatepat waktu dan tidak
(waktu tunggu) pemesanan barang adalah selama 3 hari dengan jumlah hari
45
Keterangan:
LT = waktu tenggang
SS = persediaan pengaman
Dimana :
LT = 3 hari
SS = 10 karung
D : 838 Karung
Sehingga :
𝐷
AU = 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎
838
AU = 312 = 2,6 = 3
46
ROP = (3x 3) + 10
= 19
Hasil yang diperoleh menunjukkan perusahaan melakukan
pemesanan kembali pada saat persediaan tersisa 19 Karung (722
Kg).
Keterangan:
LT = waktu tenggang
SS = persediaan pengaman
Dimana :
LT = 3 hari
SS = 51 karung
47
D : 2.226 Karung
Sehingga :
𝐷
AU =
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎
2.226
AU = =7
312
ROP = (3x 7) + 51
= 72
Hasil yang diperoleh menunjukkan perusahaan melakukan
pemesanan kembali pada saat persediaan tersisa 72 Karung (2.736
Kg).
Keterangan:
LT = waktu tenggang
SS = persediaan pengaman
48
satuan waktu tertentu dimana AU diperoleh dari :
𝐷
AU = 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎
Dimana :
LT = 3 hari
SS = 60 karung
D : 3.532 Karung
Sehingga :
𝐷
AU = 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎
3.532
AU = = 11
312
49
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Dari data yang diperoleh dari perusahaan menunjukan bahwa
hubungan antara EOQ, SS dan ROP barang dagang selama periode tahun
2014 – 2016 adalah sebagai berikut :
Tabel 8
Hasil Perhitungan
EOQ, Safety Stock dan Reorder Point
Tahun 2015-2017
No Tahun EOQ (Kg) SS (Kg) ROP (Kg)
1 2015 7.980 380 722
1) Tahun 2015
ekonomis untuk setiap kali pemesanan berdasarkan EOQ adalah sebesar 7.980
hari sekali. Persediaan pengaman yang harus ada sebesar 380 Kg dapat dijual
pembelian kembali pada saat persediaan barang dagang di gudang sebesar 722
Kg.
2) Tahun 2016
50
Menunjukan bahwa jumlah pembelian barang dagang yang paling
ekonomis untuk setiap kali pemesanan berdasarkan EOQ adalah sebesar 9.234
pembelian 34 hari sekali. Persediaan pengaman yang harus ada sebesar 1.938
3) Tahun 2017
waktu pembelian 26 hari sekali. Persediaan pengaman yang harus ada sebesar
2.280 Kg dapat dijual selama menunggu barang dagang yang di pesan dan
51
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat diambil
1. Jumlah pembelian barang dagang beras yang paling optimal adalah sebagai
berikut :
52
a. Tahun 2015 barang dagang sebesar 380 Kg dengan pemesanan barang
4. Titik pemesanan kembali (ROP) barang dagang beras Doraemon bila dihitung
5.2 Saran
oleh perusahaan.
(Safety Stock) dan titik pemesanan kembali (Reorder Point) agar dapat
53