Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN AKHIR PROPOSAL

PROGRAM KLASIK
FASILITASI USAHA DAN BISNIS

KREATIF MAHASISWA UNIVERSITAS

SILIWANGI USAHA DONAT UBI JALAR S.A.N.

Disusun oleh :

Safinah Frajna Faramita 214102031

Nida Khoeroni Ulya 214102059

Athaya Early Miqailla P. 214102060

PROGRAM STUDI GIZI

FAKULTAS ILMU

KESEHATAN UNIVERSITAS

SILIWANGI
2022
1. TIM

Foto Tim Nama + NPM Keahlian Penugasan


Ihsanul Fikri (Ketua) Pemasaran Merancang ide dan
— 214102055 melakukan pemasaran
produk

Yasmin Amalia Putri Pembukuan Merancang ide dan


(Anggota) — menyusun
214102035 pembukuan serta
administrasi

Putri Azka Bernegosiasi Merancang ide dan


(Anggota) melakukan
— 214102036 pemasaran produk

Shafa Kamila. T.M Pemasaran Merancang ide dan


( Anggota) - melakukan
214102049 pemasaran produk
2. DESKRIPSI USAHA/BISNIS
Produk kami meproduksi makanan berat yaitu sakatsu dengan menambahkan variasi
yaitu tomat, timun, selada , parsley dan memakai saus black papper. Sakatsu yang kami
produksi bisa dinikmati dikalangan baik anak – anak, Remaja dan orang tua, sakatsu ini bahan
bakunya ikan gurame dan tahu, ikan begitu banyak manfaatnya dan sangat tinggi protein dan
vitamin, dan dengan harga yang sangat terjangkau.

3. PRODUK
3.1Deskripsi Produk
Katsu yang kami buat yaitu dengan bahan makanan ikan gurame lalu diambahkan
sayuran seperti tomat, timun dan selada dengan semenarik mungkin agar dapat menarik
perhatian konsumen, katsu memiliki rasa gurih ikan yang melekat tapi sebisa mungkin kami
membuat dengan tidak ada rasa amis dari ikan itu tersendiri, dikemas dengan menggunakan
wadah papper box dengan ukuran yang sedang.dan harga yang terjangkau oleh semua orang.
Selain itu ikan gurame juga terdapat berbagai macam manfaat, seperti :
Manfaat ikan gurame :
1. Membantu Perkembangan Otak
Keunggulan nutrisi yang hanya dihasilkan oleh golongan pisces adalah adanya asam
lemak omega 3. Fungsi dari omega 3 sendiri sangat baik untuk perkembangan sel otak, apalagi
untuk usia anak-anak.
2. Meminimalisir Kemungkinan Penyakit Degeneratif
Penyakit degeneratif merupakan penyakit yang biasanya dialami pada usia tua, atau
biasa disebut penyakit menua. Beberapa penyakit yang termasuk degenerative adalah jantung
koroner, tekanan darah tinggi, serta kanker. Penyebab utama penyakit jantung koroner dan
tekanan darah tinggi adalah kolestrol yang tidak terkontrol. Sedangkan kebanyakan makanan
yang memiliki nutrisi penting, juga memiliki kadar kolestrol yang tinggi. Salah satu makanan
yang memiliki kolestrol tinggi adalah kerang, udang, gajih sapi, iga, dan sebagainya. Agar
nutrisi tetap terjaga, maka perlu makanan pengganti yang memiliki nutrisi serupa namun
memiliki kandungan kolestrol rendah. Contohnya adalah ikan gurame. Ia memiliki protein
tinggi namun kadar lemaknya yang rendah, yakni 55mg/10 gr.
3. Mengurangi Kemungkinan Penyakit Kwashiorkor
Penyakit kwasiokhor atau lebih dikenal sebagai penyakit busung lapar yakni penyakit
malnutrisi protein yang biasanya menjangkau pada anak-anak. Penyakit ini banyak dijumpai di
daerah pedalaman miskin yang kurang asupan gizinya. Tandanya adalah tubuh kurus kering
bagian tangan dan kaki namun perutnya buncit. Sedangkan bagian wajahnya bengkak lebam.
4. Mencegah Marasmus
Salah satu kekurangan gizi yang paling kerap anda temui pada usia balita (usia 0-2
tahun) adalah marasmus. Yakni retardasi pertumbuhan tubuh dan kurangnya lemak serta otot
dibawah kulit. Sehingga anak-anak yang terjangkit penyakit ini memiliki tubuh yang sangat
kurus seperti hanya tulang terbungkus kulit namun perutnya membesar (seperti kwashiokhor).
Penyebabnya adalah kurangnya asupan makanan yang mengandung protein dan kalori, infeksi,
genetis, prematuritas, atau masalah lingkungan. Penyakit ini tergolong cukup serius.
5. Membantu Pertumbuhan Otot
Selain membantu pertumbuhan otak, protein juga berperan penting dalam pembentukan
otot. Usia anak-anak memang lebih mengutamakan rasa makanan dari pada gizinya. Beberapa
anak usia balita yang alergi atau tidak suka mengonsumsi susu. Jika hal itu karena alergi
seperti Lactose intoleran maka harus ada makanan pengganti yang memiliki keunggulan sama
seperti susu. Salah satunya dengan mengonsumsi ikan gurame yang memiliki kadar protein
tinggi, sangat pas untuk pertumbuhan. Lactose intoleran adalah suatu alergi laktosa (gula susu)
merupakan jenis disakarida yang berasal dari luar tubuh.
Kandungan gizi ikan gurame per 100 gram :
Energi 521 kj
125 kkal
Lemak 5,49g
Lemak Jenuh 1,062g
Lemak tak Jenuh Ganda 1,403g
Lemak tak Jenuh Tunggal 2,282g
Kolesterol 65mg
Protein 17,48g
Karbohidrat 0g
Serat 0g
Gula 0g
Sodium 48mg
Kalium 326m

3.2 Penetapan Harga


Kami menetapkan Harga katsu menyesuaikan dengan harga beli karena harga murah,
tapi rasa tidak kalah enak dengan ayam katsu sehingga kami menetapkan harga 10k/pcs bila
menambahkan nasi harga 13k dengan keuntungan yang relative.
3.3 Feedback dari Customer
Feedback yang diberikan oleh customer terbilang cukup baik.100 % dari mereka menyukai
sakatsu ini karena dengan bahan dengan rasa yang beda karena yang biasanya memakai ayam
ini bahan dasar memakai ikan dengan campuran tahunya.
3.4 Tindak Lanjut
Customer yang menyukai produk kami 100% , respon customer cukup bagus sehingga
kami mecoba ikan katsu ini menjadi ladang bisnis bagi kami.
4. MITRA BISNIS
Saat ini kelompok kami bermitra dan melakukan kerja sama dengan
salah satu pedagang/penjual ikan di pasar Cikurubuk yang sudah menjadi
langganan kami dan juga dengan orang tua dari Yasmin Amalia Putri yang
rumahnya menjadi lokasi pembuatan produk kami..

5. OPERASIONAL BISNIS
5.1 Deskripsi yang Sudah Berjalan
Produk Sakatsu sudah terjual sekitar 10 box. Produk sakatsu yang dijual
terdiri dari 2 jenis yaitu : Katsu only dan katsu + nasi . Sistem penjualan yang
kelompok kami lakukan ialah sistem pre-order (pemesanan terlebih dahulu), lalu
untuk pendistribusian produk dengan melalukan sistem COD (Cash On Delivery)
serta Delivery (Pesan antar).
5.2 Tantangan yang Dihadapi
Tantangan yang dihadapi dari menjual sakatsu saat ini yaitu terdapat kesalahan
perhitungan mengenai harga jual yang membuat kami mendapatkan keuntungan yang
sangat sedikit dan bahkan hampir mengalami kerugian, selain itu terdapat kendala di
bagian pemasaran, karena tidak banyak konsumen yang tertarik dengan produk
sakatsu ini.
6. KEUANGAN
6.1 Sumber Pendanaan
Dana yang kami gunakan bersumber dari modal yang didapatkan melalui iuran
dari setiap anggota dan pendapatan dana lain yang didapatkan dari bantuan kemitraan.
6.2 Laporan Penerimaan Usaha

No. Keterangan Pemasukan Jumlah Total

1. Iuran anggota Rp. 40.000 @ 4 Rp160.000


orang

Total Rp. 160.000

6.3 Laporan Pengeluaran Usaha

No. Bahan Kuantitas Harga satuan Jumlah


(Rp.) (Rp.)
1. Ikan Gurame 500 gram 60.000 / kg 30.000

2. Tahu 1 bks 5000 / bks 5.000

3. Parsley 10 gram 5000 / 10 gram 5.000

4. Selada 1 ikat 2.000 / ikat 2.000

5. Jahu 1 ruas 1.000 / ruas 1.000

6. Jeruk nipis 2 buah 1.000/ buah 2.000

7. Kunyit 1 ruas 1.000 / ruas 1.000

8. Tomat 2 buah 1.000 / buah 2.000

9. Bawang putih 2 ons 1.000 / ons 2.000

10. Saos blackpaper 1 bks 11.000 / bks 11.000

11. Lunch box 10 pcs 500 / pcs 5.000

12. Minyak 1 liter 13.000 / liter 13.000

13. Telor ¼ kg 32.000 / kg 8.000

14. Saori saos blackpaper 2 bks 2.500 / bks 5.000

15. Tepung panir ¼ kg 24.000 / kg 6.000

16. Tepung terigu ¼ kg 12.000 / kg 3.000

17. Bumbu penyedap rasa 3 bks 1.000 / bks 3.000

TOTAL 104.000
6.4 Laporan Margin/Keuntungan Usaha
Margin = (harga jual - harga modal)/harga jual
= Rp. 115.000 - Rp. 104.000/Rp. 115.000
= 0,09 atau 9%
6.5 Perhitungan Laba Rugi
Kelompok kami akan memproduksi dan menjual katsu sebanyak 10 pcs dalam 3
hari. Harga untuk satu porsi katsu tanpa nasi sebesar Rp. 10.000,00 dan untuk satu porsi
katsu plus nasi sebesar Rp. 13.000,00. Maka dari itu, omset yang diharapkan apabila
seluruh produksi donat laku terjual ialah sebesar RP115.000,00.
Harga jual/pcs = Rp10.000,00 (tanpa nasi)
= Rp.13.000,00 (plus nasi)
Hasil Usaha = Banyak Produksi x Harga Jual
Hasil Usaha = 5 x 10.000,00
= 5 x 13.000,00
Hasil Usaha = Rp115.000,00
Perhitungan Laba/Rugi
Laba = (Hasil produksi x Harga jual) - Modal
= (5 x Rp10.000,00)+(5 x 13.000,00) -
Rp104.000,00
= Rp.11.000,00
Persentase Laba = (Laba/Modal) x 100%
= (Rp.11.000,00 / Rp.104.000,00) x 100%
= 0.1%

Persentase dari laba bersih yang didapatkan pada satu kali produksi ialah
sebesar 0,1%

7. 7. Foto Dokumentasi
7.1 Lokasi

7.2 Logo dan Produk


7.2.1 Logo

7.2.2 Produk
7.3 Produksi

7.4 Pemasaran dan Penjualan


7.4.1 Pemasaran

7.4.2 Penjualan
8. Penutup
Dari hasil pembahasan tersebut, bahwa dapat diambil kesimpulan usaha ( Sakatsu) dari segi
ide, penjualan, penghasilan, dll dan keuntungannya bisa tahan lama setelah dicetak bisa
disimpen didalam fleezer, semoga sakatsu ini bisa bertambah konsumen. Semoga apa yang
tertulis dalam proposal ini dapat dimengerti dengan mudah. Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai