Kompem K02 - Kelompok 06 - Makalah
Kompem K02 - Kelompok 06 - Makalah
Disusun oleh:
Kelompok 6
Bab I………………………………………………………………………………………………3
Pendahuluan...……………………………………………………………………………………3
1.1. Latar Belakang Penelitian...………………………………………………………………3
1.2. Identifikasi Masalah………………………………………………………………………5
1.3. Rumusan Masalah………………………………………………………………………...5
1.4. Tujuan Penelitian…………………………………………………………………………5
1.5. Manfaat Penelitian………………………………………………………………………..5
Bab II……………………………………………………………………………………………..7
Landasan Teori…………………………………………………………………………………..7
2.1. Landasan Teori Rumusan Masalah I..……………………………………………………7
2.1.1 Teori Interpesonal (Antar Pribadi) ..………………………………………………..7
2.1.2 Teori Kumpulan Tindakan..………………………………………………………...7
2.2. Landasan Teori Rumusan Masalah II...…………………………………………………..7
2.2.1 Teori Konflik..………………………………………………………………………7
2.2.2 Teori Sibernetik..……………………………………………………………………7
2.3. Landasan Teori Rumusan Masalah III..………………………………………………….8
2.3.1 Teori Komunikasi Kewenangan..…………………………………………………...8
2.3.2 Teori Sistem..………………………………………………………………………..8
Bab III…………………………………………………………………………………………….9
Metode Penelitian 9
3.1 Metode Penelitian Kualitatif..……………………………………………………………..9
3.2 Teknik Pengumpulan Data..……………………………………………………………… 9
3.3 Model
Komunikasi..……………………………………………………………………...11
Bab IV……………………………………………………………………………………………12
Hasil Penelitian 12
Bab V…………………………………………………………………………………………….13
Analisis 13
5.1 Analisis Rumusan Masalah 1..…………………………………………………………...13
5.2 Analisis Rumusan Masalah 2..…………………………………………………………...13
5.3 Analisis Rumusan Masalah 3..…………………………………………………………...14
Daftar Pustaka………………………………………………………………………………….17
Pendahuluan
Das Sollen
1. Peraturan presiden Nomor 107 tahun 2015. Artinya pembangunan kereta cepat tidak
menggunakan APBN dan tidak mendapat jaminan pemerintah
2. Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 2005 tentang pendirian, pengurusan, pengawasan,
dan pembubaran BUMN yang menyatakan, setiap risiko kerugian finansial ataupun
selisih margin dari yang diharapkan pada proyek penugasan BUMN, maka pemerintah
harus memberikan kompensasi atas semua biaya yang telah dikeluarkan.
Das Sein
1. Untuk pertama kalinya pemerintah memberikan konsesi pada badan usaha patungan asing
dan Indonesia di bidang perkeretaapian dan Pemerintah tidak mengeluarkan dana
Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sama sekali dan jaminan apapun
2. Penetapan lahan tanah dan tata ruangnya untuk kereta api cepat yang belum jelas.
Landasan Teori
Metode Penelitian
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berdasarkan pada kondisi
alamiah dimana peneliti adalah instrumen kunci, sehingga pengambilan sampel sumber data
dilakukan dengan wawancara mendalam, analisis, interpretasi, dan dokumentasi. Metode
kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, yaitu data yang mengandung
suatu nilai di balik data yang tampak atau disebut juga makna. Terdapat lima karakteristik
penelitian kualitatif, yaitu:
1. Dilakukan pada kondisi alamiah, langsung pada ke sumber data, dan peneliti sebagai
instrumen kunci.
2. Lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul berupa kata-kata atau gambar, tidak
menekankan pada angka.
3. Lebih menekankan pada proses daripada produk atau outcome.
4. Melakukan analisis data secara induktif.
5. Lebih menekankan pada makna (data dibalik yang teramati).
Wawancara adalah percakapan antara periset (seseorang yang berharap mendapatkan informasi)
dan informan (seseorang yang diasumsikan mempunyai informasi penting tentang suatu objek).
Narasumber yang kami wawancarai adalah Bapak Ir. Harun Al Rasyid M.Sc.,Ph.D. Kelompok
Keahlian, : Rekayasa Transportasi, LAPI ITB dan Badan Pertanahan Nasional Bandung (BPN
Bandung)
Hasil Penelitian
Analisis
Pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung tengah berjalan saat ini. Salah satu kerja
yang harus dilakukan pemerintah adalah melakukan pembebasan lahan. Sesuai dengan aturan
yang ada, maka pemerintah wajib berkomunikasi dengan masyarakat pemilik lahan. Adapun hal-
hal yang telah dilakukan pemerintah dalam melakukan pembebasan lahan adalah memberikan
kompensasi kepada pemilik lahan. Kompensasi yang diberikan pemerintah berupa uang, tanah di
tempat lain dan saham. Berdasarkan teori Birokrasi, tindakan pemerintah sudah sesuai dengan
teori tersebut. Pemerintah sudah sesuai dengan delapan karakteristik struktural terkait birokrasi
yang digunakan untuk komunikasi organisasi yang efektif. Pemerintah sudah mengikuti aturan
yang ada dengan mengikuti prosedur yang sesuai untuk melakukan pembebasan lahan.
Pemerintah dapat melaksanakan proses pembebasan lahan walaupun ada beberapa masalah.
Pemerintah sudah memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas dengan terstruktur,
Profesional, Rasional dan kemampuan multi-tasking.
6.1 Simpulan
Dari hasil yang sudah diperoleh melalui metode wawancara terhadap beberapa narasumber,
dapat disimpulkan bahwa :
● Hal-hal yang telah dilakukan pemerintah dalam melakukan pembebasan lahan adalah
memberikan kompensasi kepada pemilik lahan. Kompensasi yang diberikan pemerintah
berupa uang, tanah di tempat lain dan saham.
● Pembebasan sulit dilakukan karena memiliki dokumen administratif terkait kepemilikan
lahan yang kurang jelas dan belum adanya tindakan langsung dari pemerintah, sehingga
warga khawatir akan ketidakjelasan apabila melepas lahannya
● Berkoordinasi dengan Badan Layanan Umum Manajemen Aset Negara (BLUMAN)
merupakan solusi yang baik yang dilakukan pemerintah.
6.2 Saran
Terdapat beberapa saran dari peneliti:
● Selain kompensasi bersifat materil perlu juga adanya kompensasi yang bersifat
immaterial, dengan mengadakan follow up secara berkala terhadap warga yang diberikan
kompensasi
● Diperjelasnya dokumen administrasi kepemilikan tanah dari warga baik di daerah proyek
ataupun secara umum agar tidak ada kesulitan administrasi yang dialami warga
● Koordinasi sebaiknya dilakukan sejak awal perencanaan proyek agar keberjalanan proyek
bisa sesuai dengan jadwal.
● Pihak pemerintah sebaiknya melakukan follow up setelah sosialisasi dilakukan berupa
pertemuan-pertemuan terjadwal dengan perwakilan warga
● Warga lebih memperhatikan legalitas dokumen kepemilikan tanah yang dimiliki
● Warga lebih aktif mencari informasi dari sumber yang dapat dipercaya
● Warga sebaiknya melakukan usaha follow up terhadap pemerintah
Daftar Pustaka
Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 2005. Diambil pada 20 September 2018 dari
http://www.hukumonline.com/pusatdata/downloadfile/lt59d30d3640698/parent/23130
Peraturan Presiden Nomor 107 tahun 2015. Diambil pada 20 September 2018 dari
https://www.ekon.go.id/hukum/download/1876/1316/perpres-nomor-107-tahun-2015.pdf
Bogdan, Robert C and Biklen, Sari K. 1982. Qualitative Research for Education: An
Introduction to Theory and Method. Boston: Allyn and Bacon Inc.
Suharsimi, Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan dan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 54/PMK.01/2017 Tentang organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Manajemen Aset Negara. (Diambil pada 27 Oktober 2018 dari
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/peraturan/download/217/Peraturan-Menteri-Keuangan-
Nomor-54PMK012017.html).