Anda di halaman 1dari 83

LAPORAN 3B

DESAIN ALAT PEMISAH DAN PEMURNIAN

Pembimbing:

Prof. Zuchra Helwani, MT. PhD

Koordinator:

Prof. Edy Saputra, ST., MT., PhD.

Kelompok I

Harfiah Faradila 1407123436


Ulhunk Aulia Kayabi 1407110496
Tantri Wilinda Julia 1407120358

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
Mei 2019
LEMBAR ASISTENSI

TUGAS PERANCANGAN PABRIK

LAPORAN 3B
Desain Alat Pemisah dan Pemurnian

Kelompok 1

Harfiah Faradila 1407123436

Tantri Wilinda Julia 1407120358

Ulhunk Aulia Kayabi 1407110496

Tanggal Materi Diskusi Ket.


23-04-19 Briefing
27-04-19  Alasan pemilihan alat
 Draf laporan bab 1,2,3 dan pfd.

06-05-19  Sudah boleh mendesain alat.


 Sesuaikan gambar alat di pfd.
 Data densitas sesuai suhu operasi.
 Penambahan teori dekanter jenis lain.
 Tambahkan teori distilasi dari pabrik yang sudah
berdiri.
 Perhitungan data kesetimbangan
 Perancangan distilasi dengan metode McCabe.
 Perancangan settling alas conical pada buku
perry.
 Revisi selanjutnya selanjutnya setelah
perhitungan selesai, data yang belum lengkap
dilengkapi

ii
LEMBAR PENGESAHAN
TKS 4057 TUGAS PRA-RANCANGAN PABRIK
Semester Genap 2018/2019

LAPORAN 3B
DESAIN ALAT PEMISAH DAN PEMURNIAN

Pabrik Bioediesel dari Crude Palm Oil (CPO)


Kelompok I:
Harfiah Faradila 1407123436
Ulhunk Aulia Kayabi 1407110496
Tantri Wilinda Julia 1407120358
Catatan:

Pekanbaru, Januari 2019


Disetujui oleh:
Pembimbing,

Prof. Zuchra Helwani, MT. PhD


NIP. 19691124 199803 2 001

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Pabrik Bioediesel
dari Crude Palm Oil (CPO)”. Tugas pra-rancangan pabrik ini disusun untuk melengkapi
salah satu syarat dalam menyelesaikan perkuliahan pada Program Studi Strata Satu (S1)
Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Riau. Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini,
penulis banyak menerima bantuan, bimbingan dan fasilitas dari berbagai pihak, oleh sebab
itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak.
Dalam penyusunan, penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan
kesalahan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca sehingga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, Mei 2019

Penulis,

iv
DAFTAR ISI

Halaman
COVER i
LEMBAR ASISTENSI ii
LEMBAR PENGESAHAN iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR LAMPIRAN viii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Dekanter 1
1.2 Menara Distilasi 2
1.3 Gas Liquid Separator 6
1.4 Tujuan 7
1.5 Ruang Lingkup Perancangan 7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Decanter 5
2.2 Menara Distilasi 7
2.3 Gas-liquid Separator 9
BAB III. SPESIFIKASI ALAT
3.1 Dekanter I (Settler) 16
3.2 Distilasi I 18
3.3 Dekanter 2 20
3.4 Dekanter 3 22
3.5 Separator 24
DAFTAR PUSTAKA 26
LAMPIRAN

v
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1.1 Decanter Vertical dan Horizontal 1
Gambar 2.2 Efisiensi Kolom 10
Gambar 2.3 Torispherical Flanged and Dished Head 11

vi
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1 Perbandingan Sieve tray, Valve tray dan Bubble-cap tray 3

vii
1

BAB I
PENDAHULUAN

Unit pemisahan berperan penting dalam berlangsungnya proses produksi biodiesel.


Unit pemisahan pada pabrik bioediesel terdiri dari settling tank, dekanter dan kolom
distilasi. Settling tank pada pabrik biodiesel digunakan untuk memisahkan komponen
ringan dan berat hasil keluaran reaktor dengan prinsip perbedaan densitas. Densitas yang
lebih besar akan menjadi heavy product, sedangkan densitas yang lebih rendah akan
menjadi light product. Kedua produk ini akan membentuk dua lapisan. Dekanter pada
perancangan pabrik biodiesel digunakan untuk memisahkan campuran air dan gliserol
dengan biodiesel dan reaktan sisa. Pada perancangan ini terdapat beberapa dekanter yang
digunakan sesuai dengan tujuan masing-masing alat. Distilasi pada perancangan ini
berjumlah dua, dimana kolom distilasi pertama digunakan untuk memisahkan metanol,
sedangkan kolom distilasi kedua digunakan untuk memurnikan produk akhir berupa
biodiesel.

1.1 Dekanter
Dekanter digunakan untuk memisahkan cairan yang memiliki perbedaan densitas
yang cukup sehingga cairan dapat menetes dengan mudah. Pada dasarnya dekanter adalah
tangki yang memberikan waktu tangki yang memberikan waktu tinggal untuk tetetsan fasa
terdispersi naik (menetap) diinterface antar fasa. Didalam dekanter terdapat tiga fasa atau
kelompok yang berbeda, clear heavy liquid, separating dispersed liquid dan clear light
liquid Dekanter dapat dikelompokkan berdasarkan bentuk vessel yang digunakan. Ada dua
jenis decanter yang paling banyak digunakan, yaitu vertical decanter dan horizontal
decanter (Sinot, 2005).

Gambar 1.1 Decanter Vertical dan Horizontal (R.K Sinot, 2005)

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
2

Dekanter umumnya didesain untuk proses kontinu, namun prinsip perancangan dapat
berlaku untuk operasi batch. Jenis vessel yang digunakan untuk dekanter terdapat beberapa
macam, akan tetapi jenis vessel silinder merupakan dekanter yang paling sering digunakan
karena biaya kontruksi lebih murah. Dekanter yang digunakan pada perancangan ini adalah
jenis horizontal continous gravity decanter. Alasan pemilihan decanter ini adalah
komponen yang akan dipisahkan memiliki perbedaan densitas yang cukup besar sehingga
heavy liquid dan light liquid dapat dipisahkan cukup dengan gaya gravitasi. Campuran
umpan masuk kedalam salah satu ujung pemisah, lalu dua cairan bergerak secara perlahan
melewati vessel berpisah menjadi dua lapisan cairan dan cairan akan mengalir melalui
ujung lain dari pemisah.
1.2 Menara Distilasi
Unit operasi distilasi merupakan metode yang digunakan untuk memisahkan
komponen dari campuran cairan yang bergantung pada distribusi komponen tersebut
diantara fasa gas dan cairan. Semua komponen hadir dalam kedua fasa. Fasa gas terbentuk
dari penguapan fasa cair pada titik didih komponen tersebut. Hal-hal dasar yang menjadi
syarat pemisahan dilakukan dengan distilasi adalah komposisi gas berbeda dari komposisi
cairan dimana komponen membentuk kesetimbangan pada titik didih cairan. Distilasi dapat
dilakukan pada campuran dimana seluruh komponennya bersifat volatile seperti campuran
ammonia-air atau etanol-air dimana kedua komponen akan berada pada fasa gas.
Distilasi dapat dilakukan dengan 2 metode, yaitu metode yang melibatkan proses
pembentukan uap dengan cara memanaskan campuran cairan sehingga dapat terpisah dari
campuran dan direcovery serta mengkondensasikan uap dimana pada metode pertama ini
merupakan single stage sehingga tidak ada uap yang dikembalikan kedalam menara.
Metode kedua merupakan metode yang melibatkan pengembalian sebagian uap yang
dikondensasikan untuk dipanaskan kembali. Uap mencapai bagian atas kolom distilasi
melalui sejumlah tray atau stages dan sebagian kondensat yang dikembalikan ke menara
akan mengalir turun melewati tray sehingga akan terjadi kontak dengan gas secara
countercurrent. Metode kedua ini dikenal sebagai distilasi fraksional atau distilasi dengan
refluks. Penggunaan jenis distilasi bergantung pada kebutuhan dan karakteristik dari
umpan kolom distilasi (Geankoplis, 1978).

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
3

Jenis Kolom
Kolom absorber dan distilasi memiliki jenis yang hampir sama jika dilihat dari
internalnya yaitu terbagi menjadi dua, tray dan packing.
1. Tray atau stages
Kolom pemisah jenis tray terbagi menjadi tiga, yaitu
a. Sieve tray. Pada jenis ini, gelembung uap melewati lubang kecil yang terdapat pada
tray melewati cairan yang mengalir dari bagian atas kebawah. Diameter lubang
berkisar pada 3 hingga 12 mm dengan ukuran umum yang digunakan adalah 5 mm.
Area uap pada lubang bervariasi antara 5% hingga 15% dari area tray. Cairan
menetap pada permukaan tray dan terhalang untuk turun kebawah dikarenakan
energi kinetik dari gas atau uap. Ketinggian cairan pada tray diatur melalui sebuah
overflow (outlet weir). Cairan yang berlebih (overflow) akan mengalir menuju
kebawah atau tray selanjutnya.
b. Valve tray. Modifikasi dari sieve tray adalah valve tray dimana pada tray ini terdapat
openin dan sebuah lift-valve flow untuk mencegah leakage dari cairan pada saat laju
alir gas rendah. Tipe tray ini dapat beroperasi pada selisih laju alir yang lebih tinggi
daripada sieve tray yang membutuhkan hanya 20% lebih mahal dari sieve tray.
c. Bubble cap tray. Jenis tray ini sudah lama digunakan akan tetapi sudah tergantikan
oleh dua jenis tray sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh harga yang dibutuhkan lebih
besar dibandingkan keduanya. Pada tray ini, gas melewati bukaan pada tray menuju
bubble caps. Gas mengalir melewati slot pada samping tiap cap dan membentuk
gelembung melewati cairan.

Tabel 1.1 Perbandingan Sieve Tray, Valve Tray, dan Bubble-cap tray

Jenis tray Sieve Tray Valve Tray Bubble-Cap Tray


Kapasitas Tinggi Tinggi-sangat tinggi Sedang-tinggi
Efisiensi Tinggi Tinggi-sangat tinggi Sedang-tinggi
Entrainment Sedang Sedang Tinggi, >3x dari sieve tray
Pressure drop Sedang Sedang Tinggi, >3x dari sieve tray
Biaya Rendah >20% dari sieve tray Tinggi, >3x dari sieve tray
Perawatan Rendah Sedang Relatif tinggi
Fouling tendency Rendah Sedang Tinggi, kotoran menumpuk
Efek korosi Rendah Tinggi
Pangsa pasar 25% 75% 5%
Sumber: Kister (1992)

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
4

Pemilihan jenis kolom distilasi juga ditentukan oleh batas pengoperasian dari masing-masing
tray. Pada kolom distilasi jenis sieve tray, jika bahan yang dipisah memiliki laju alir uap rendah
akan menyebabkan pressure drop tidak cukup untuk mencegah cairan mengalir keluar melalui
celah lubang (Holes) atau terjadi kondisi yang dikenal sebagai weeping. Weeping terjadi pada saat
terdapat sebagian kecil gradien cairan yang melewati plate, dengan gradien ini, uap cenderung
mengalir melalui area yang terdapat sedikit cairan, sedangkan cairan akan mengalir menuju
kebawah tanpa terkontak dengan uap. Hal ini menyebabkan efisiensi plate menurun karena cairan
mengalir menuju plate selanjutnya tanpa terjadinya kontak dengan uap. Batasan operasi yang
rendah dapat diatasi dengan penggunaan lubang tray yang lebih kecil akan tetapi hal ini
menyebabkan pressure drop meningkat dan menurunkan laju alir maksimum. Sieve tray dapat
beroperasi pada kondisi laju alir tiga hingga empat kali lipat diantara titik weeping dan titik
flooding.

Kolom distilasi jenis valve-tray merupakan jenis kolom distilasi dimana tray yang digunakan
memiliki valve yang terbuka atau tertutup berdasarkan perubahan laju alir uap. Jenis ini dapat
mengatasi kekurangan sieve tray yang memiliki turndown ratio (rasio maksimum laju alir uap yang
diizinkan) rendah yaitu dua atau kurang. Kelebihan dari valve tray adalah turn down ratio lebih
tinggi, mencapai 10 atau lebih sehingga kapasitas operasi lebih tinggi, kekurangan dari valve tray
adalah biaya kontruksi yang lebih tinggi.

2. Packing
Kolom distilasi packing digunakan pada proses pemisahan yang tidak sulit dan
diameter kolom yang dibutuhkan tidak terlalu besar. Biaya perancangan kolom packing ini
lebih murah jika dibandingkan dengan kolom plate dan memiliki pressure drop yang lebih
rendah. Kekurangan dari kolom ini adalah distribusi cairan yang optimal sulit diperoleh
terutama untuk kolom distilasi dengan diameter dan tinggi kolom yang besar. Kolom
packing umumnya digunakan pada cairan yang bersifat korosif, karena biaya perancangan
lebih murah. Pada kolom jenis packing ini membutuhkan tekanan cairan yang rendah,
karena densitas cairan besar. Penggoperasian jenis ini memberikan pressure drop per tahap
kesetimbangan yang lebih rendah serta memiliki diameter kolom yang lebih kecil.
Jenis ini digunakan pada proses kontak countercurrent antara gas dan cairan pada
absorbsi dan uap-cair pada distilasi. Kolom jenis ini terdiri dari kolom silinder yang
memiliki gas inlet dan bagian distribusi pada bawah kolom, inlet cairan dan distributor
pada atas kolom, outlet gas pada bagian atas dan outlet cairan pada bagian bawah, serta
packing atau filling didalam kolom. Umpan gas masuk kedalam area distribusi dibawah

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
5

packing dan naik keatas melalui opening atau celah packing dan mengalami kontak secara
berlawanan dengan cairan melalui celah yang sama. Luas permukaan kontak antara cairan
dan gas menjadi semakin luas akibat adanya packing.

Tabel 1.2 Perbandingan Kelebihan dan Kekurangan Jenis Packing


Jenis Packing Kelebihan Kekurangan
Rasching Ring  Harga lebih murah  Efisiensi lebih
 Tidak terlalu berat rendah
 Sensitivitas terhadap kualitas  Kontak berlangsung
distribusi cair dan uap lebih rendah secara cepat
 Dapat digunakan untuk bahan yang
tahan suhu tinggi

Lessing Ring  Harga murah  Efisiensi lebih


 Tidak terlalu berat rendah
 Dapat digunakan untuk bahan yang  Kontak berlangsung
tidak tahan suhu tinggi secara cepat
 Sensitivitas lebih rendah terhadap
kualitas distribusi cair dan uap
Pall Ring  Kapasitas lebih tinggi, pressure drop  Pembersihan sulit
rendah dilakukan
 Distribusi cairan baik dan kapasitas  Harga lebih mahal
besar dibandingkan 3 jenis
lainnya

Berl Saddle  Stabilitas kimia tinggi, daya tahan  Kontak berlangsung


panas sangat baik sebentar
 Distribusi uap-cair merata  Harga mahal
 Luas permukaan besar
 Sensitivitas lebih rendah terhadap
kualitas distribusi cair dan uap
Sumber: Samsudin, (2013).
Syarat pemilihan packing yang harus diperhatikan adalah bulk density packing yang
kecil sehingga tidak terlalu membebani kolom. Luas permukaan kontak yang tinggi untuk
meningkatkan efisiensi pemisahan dari kolom distilasi. Volume rongga yang besar untuk
mengurangi pressure drop pada saat pengoperasian. Selain itu, packing yang digunakan
juga harus tahan terhadap korosi dan memiliki struktur yang kuat untuk menahan beban
tumpukan serta murah.

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
6

Pemilihan bahan packing berdasarkan pada jenis fluida yang akan dipisahkan dan
kondisi operasi pada saat pemisahan. Bahan packing dapat berupa keramik, plastik atau
logam. Packing dengan bahan keramik umumnya digunakan pada cairan yang bersifat
korosif. Untuk kondisi operasi pada tempratur sedang dapat digunakan packing berbahan
plastik, namun tidak boleh digunakan pada pelarut organik karena akan merusak packing.
Pada kondisi operasi yang kurang stabil, packing berbahan logam dapat digunakan.

Jenis distilasi yang dipilih pada pabrik ini adalah jenis tray tower dengan tipe tray sieve tray.
Menara distilasi sieve tray dipilih dengan pertimbangan selain memberikan efisiensi yang tinggi,
biaya konstuksi dan perawaran yang rendah dan mampu menangani laju alir yang tinggi. Selain itu,
fluida yang ditangani pada pabrik ini bukan jenis fluida yang bersifat korosif berupa biodiesel,
CPO, gliserol dan air. Sehingga pemilihan sieve tray dianggap sudah sesuai dari segi kondisi
operasi juga ekonomi. Penerapan pemilihan distilasi untuk pemurnian metil ester juga dilakukan
oleh Pabrik biodiesel PT Cemerlang Energi Perkasa, Dumai, Riau dimana pada pabrik ini distilasi
digunakan untuk memurnikan biodiesel dari metanol.

1.3 Gas Liquid Separator


Gas liquid separator berfungsi memisahkan campuran uap dan cairan. Prinsip kerja
alat ini yaitu gaya gravitas mengakibatkan cairan jatuh ke bawah, sedangkan uap bergerak
ke atas pada laju desain minimum entrainment butiran cairan ke dalam uap. Separator uap-
cairan juga dikenal sebagai flash drum, knock out drum, knock out pot, compressor suction
dan atau compressor inlet drum. Terdapat dua tipe knock out drum, yaitu tipe vertikal dan
horizontal. Keuntungan menggunakan tipe vertikal yaitu :
1. Plot area yang diperlukan lebih kecil
2. Penghilangan padatan lebih mudah
3. Efisiensi penghilangan cairan tidak dipengaruhi oleh ketinggian cairan, karena Iuasan
vessel cukup membuat aliran uap tetap konstan
4. Umumnya volume vessel lebih kecil
Sedangkan keuntungan menggunakan tipe horizontal yaitu :
1. Lebih mudah untuk mengakomodasi sejumlah besar slug cairan
2. Head yang diperlukan lebih kecil
3. Laju turunnya cairan lebih rendah, sehingga meningkatkan de-gassing dan pemecahan
buih (Shell, 2007).

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
7

1.4 Tujuan
Tujuan dari perancangan alat pemisahan ini adalah untuk menghitung dimensi dari
alat pemisah dengan menetapkan jenis dan kondisi operasi alat pemisah terlebih dahulu,
sehingga diketahui layak atau tidaknya alat yang dirancang.

1.5 Ruang Lingkup Perancangan


Adapun ruang lingkup perancangan alat pemisah dan pemurnian pabrik biodiesel
dari crude palm oil (CPO) adalah:
Bab 1: Pendahuluan
Pada bab ini berisi mengenai penjelasan mengenai alat settling tank, dekanter dan
distilasi serta dasar pemilihan alat.

Bab 2: Dasar Perancangan


Alat pemisah yang dirancang harus sesuai spesifikasinya dengan sifat-sifat bahan
baku yang digunakan serta menggunakan bahan konstruksi yang sesuai dengan
fungsi dari alat tersebut.

Bab 3: Spesifikasi Peralatan


Alat pemisahan yang dirancang adalah settling tank, dekanter dan distilasi. Pada bab
ini berisikan data-data hasil perancangan masing-masing alat pemisah.

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
8

BAB II
DASAR PERANCANGAN

2.1 Decanter
2.1.1 Langkah-langkah perancangan
Penentuan data yang dibutuhkan untuk perancangan dekanter adalah:
5. Densitas dan viskositas komponen pada suhu operasi masing-masing alat.
6. Menghitung waktu tinggal dekanter
100𝜇
𝑡=
𝜌𝐴 − 𝜌𝐵
7. Menghitung volume dekanter
𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑎𝑙𝑖𝑟 𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙
𝑉=
𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠
8. Tinggi cairan dalam dekanter
𝜋𝐷𝑡 2 𝐿
𝑉=
4
4𝑉
𝐷𝑡 2 =
𝜋𝐿
(𝑍𝑇−𝑍𝐵)𝜌𝐴
𝑍𝑎 = + 𝑍𝐵 (Sinnot, 2005)
𝜌𝐵

9. Tebal shell dekanter


𝑃𝑥𝑅
𝑡 = 𝑆𝐸−0,6𝑃 + 𝑛𝐶𝐴 (Brownell and Young, 1983)

Dimana:
P = tekanan disain (psi)
R = jari-jari kolom (in)
S = allowable stress (psi)
E = Joint efficiency
n = umur alat (tahun)
Ca = faktor korosi (in/tahun)

2.2 Menara Distilasi


Pada perancangan pabrik ini digunakan dua buah kolom distilasi yaitu pertama untuk
memisahkan metanol dari campuran CPO, biodiesel, gliserol dan air, sedangkan kolom

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
9

distilasi kedua digunakan untuk memisahkan biodiesel dari reaktan yang tidak habis
bereaksi.

2.2.1 Penentuan Tipe Kolom Distilasi


Dalam perancangan ini dipilih jenis Sieve Tray Tower dengan pertimbangan:
1. Kapasitas uap dan cairan besar.
2. Pressure drop rendah, efisiensi tinggi.
3. Lebih ringan, murah dan mudah pembuatannya.
4. Operasi stabil
2.2.2 Penentuan Bahan Kontruksi
Dalam perancangan menara distilasi dipilih bahan kontruksi jenis cabon steel SA-
283 Grade A, dengan pertimbangan:
1. Mempunyai allowable working stress yang besar, sehingga untuk kapasitas yang
sama memerlukan ketebalan bahan yang tipis.
2. Harga relatif lebih murah
2.2.3 Kondisi Operasi
Langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:
1. Menentukan kondisi operasi atas dan bawah menara distilasi.
2. Menentukan relatif volat ilitas, α
3. Mengecek pemilihan light key component (LK) dan heavy key componen (HK)
dengan persamaan Shira’s et al pada Rm.
𝑋𝑗𝐷 𝐷 (𝛼 −1)𝑥𝐿𝐾.𝐷 𝐷 (𝛼𝐿𝐾 −𝛼𝑗 )𝑥𝐻𝐾.𝐷 𝐷
= (𝛼 𝑗 + (𝛼𝐿𝐾 −1)𝑥𝐻𝐾.𝐹 𝐹
(Treybal, 1981)
𝑋𝑗𝐹 𝐹 𝐿𝐾 −1)𝑥𝐿𝐾𝐹 𝐹

4. Menghitung Psat
𝑃𝑠𝑎𝑡
𝑘𝑖 =
𝑃
5. Menghitung jumlah plate minimum dengan persamaan Fenske
𝑥 𝑥
log[( 𝐿𝐾 ) ( 𝐻𝐾 ) ]
𝑥𝐻𝐾 𝐷 𝑥𝐿𝐾 𝐵
𝑁𝑚 = (Coulson, 1983)
log 𝛼𝑎𝑣.𝐿𝐾

Dengan:
XHK.D : fraksi mol komponen kunci berat distilat.
XLK.B : fraksi mol komponen kunci ringan di bottom
αLK : relatif volatilitas komponen kunci ringan

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
10

αLK : relatif volatilitas komponen kunci berat


𝛼𝑖 = 𝐾𝑖⁄𝐾
𝐻𝐾

𝛼𝑎𝑣𝑔 = √𝛼𝑡𝑜𝑝 𝛼𝑏𝑜𝑡𝑡𝑜𝑚

𝛼𝐿,𝑎𝑣 = √𝛼𝐿𝐷 𝛼𝐿𝑤


6. Menentukan Tres komponen
𝛼𝑎𝑣𝑔 = √𝛼𝑡𝑜𝑝 𝛼𝑏𝑜𝑡𝑡𝑜𝑚
7. Menghitung refluk minimum dengan persamaan Colburn & Underwood.
𝛼𝑖 𝑥𝑖𝐷
∑ = 𝑅𝑚 + 1 (Coulson, 1983)
𝛼𝑖 −𝜃

Nilai θ didapat dari persamaan 11.61


𝛼𝑖 𝑥𝑖𝐹
∑ = 1−𝑞
𝛼𝑖 − 𝜃
𝛼𝐴 𝑋𝐴𝐹 𝛼𝐵 𝑋𝐵𝐹 𝛼𝐶 𝑋𝐶𝐹 𝛼𝐷 𝑋𝐷𝐹 𝛼𝐸 𝑋𝐸𝐹
1−𝑞 = + + + +
𝛼𝐴 −𝜃 𝛼𝐵 −𝜃 𝛼𝐶 −𝜃 𝛼𝐷 −𝜃 𝛼𝐸 −𝜃
𝛼𝐴 𝑋𝐴𝐷 𝛼𝐵 𝑋𝐵𝐷 𝛼𝐶 𝑋𝐶𝐷 𝛼𝐷 𝑋𝐷𝐷 𝛼𝐸 𝑋𝐸𝐷
𝑅𝑚 + 1 = + + + +
𝛼𝐴 −𝜃 𝛼𝐵 −𝜃 𝛼𝐶 −𝜃 𝛼𝐷 −𝜃 𝛼𝐸 −𝜃

8. Menentukan lokasi feed plate dengan pesamaan Kirkbride.


Persamaan 11.62:
𝑁 𝐵 𝑥 𝑥 2
log (𝑁𝑟 ) = 0,206 log [𝐷 ( 𝑥𝐻𝐾.𝐹) (𝑥 𝐿𝐾.𝐵 ) ] (Coulson, 1983)
𝑠 𝐿𝐾.𝐹 𝐻𝐾.𝐷

9. Menentukan jumlah plat minimum


Persamaan 11.58
𝑥 𝑥
log[( 𝐿𝐾 ) ( 𝐻𝐾 ) ]
𝑥𝐻𝐾 𝐷 𝑥𝐿𝐾 𝐵
𝑁𝑚 = (Coulson, 1983)
log 𝛼𝑎𝑣𝑒,𝐿𝐾

Keterangan:
Nm : jumlah plat minimum
XLK : fraksi mol Light Key
XHK : fraksi mol heavy key
α avg.LK : relative volatilitas light key rata-rata
10. Menentukan refluks minimum
Persamaan yang digunakan untuk menghitung refluks minimum adalah dengan
persamaan underwood:
𝛼 𝑥𝑥𝑖𝐹
∑ (𝛼𝑖 =1−𝑞 (Coulson, 1983)
𝑖 −𝜃)

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
11

αi = relatif volatilitas rata-rata kompone i


XiF = fraksi mol komponen i dalam feed
XiD = fraksi mol komponen i dalam distilat
Rm = Refluks minimum
R = refluks
11. Menentukan efisiensi plat
Efisiensi kolom dihitung berdasarkan Grafik 8.19 Chopey

Gambar 2.1 Efisiensi Kolom


12. Tinggi weir (h)
Untuk menara distilasi yang beroperasi pada tekanan diatas tekanan atmosfir, tinggi
weir yang digunakan antara 40-90 mm. Tinggi weir yang direkomendasi adlaah 40-50 mm
(Coulson, 1983). Tinggi weir yang digunakan adalah Hw= 50 mm = 0,05 m.
13. Diameter hole
Diameter hole yang umumnya digunakan adalah 2,5 hingga 12 mm, menurut
Coulson (1983), diameter yang direkomendasikan adalah 5 mm.

14. Tebal tray


Untuk bahan carbon steel, tebal plate yang digunakan adalah 5 mm (3/16). Sedngkan
untuk bahan stainless steel tebal plate yang digunakan adalah 3 mm. Untuk menara distilasi
ini digunakan bahan carbon steel, sehingga tebal plate yang digunakan adalah 5 mm
(Coulson, 1983).

15. Menentukan tebal dinding dan head menara

𝑃. 𝐷𝑎
𝑡ℎ = +𝐶
2𝑆. 𝐸 − 0,2𝑃

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
12

Keterangan:
th = Tebal head (in)
icr = inside corner radius (in)
r = radiu of dish (in)
sf = straight flange (in)
OD = diameter luar (in)
ID = diameter dalam (in)
(b) = depth of dish (in)
OA = tinggi head (in)

Gambar 2.2 Torispherical Flanged and Dished Head


16. Menentukan tebal shell

Material stainless steel SA 285

𝑃𝑦𝑖
𝑡= +𝑐
𝑓. 𝐸 − 0,6𝑃

17. Menentukan tinggi tutup


Tinggi tutup dihitung dengan persamaan berikut:
OA= th+b+sf
Berdasarkan Tabel 5.6 dan 5.8, pada Brownel and Young (1959) untuk OD=in
diperoleh:
icr = inch (Tabel 5.7, brownell)
rc = inch (Tabel 5.7)

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
13

sf = inch (Tabel 5.11)


𝐼𝐷
𝐴𝐵 = − 𝑖𝑐𝑟
𝐵𝐶
AB = inch
BC = rc- icr = inch
AC = √(𝐵𝐶 2 − 𝐴𝐵 2 ) = inch
B = rc – AC = inch
Tinggi tutup:
OA = Sf + B = Inch

18. Tinggi kolom distilasi


Tinggi kolom = (N-1) x plate spacing + (N x tebal plate) + (2x OA)

2.3 Gas-Liquid Separator


Pada perancangan ini digunakan seperator untuk memisahkan biodiesel dari uap air.

2.2.4 Penentuan Tipe Kolom Distilasi


Dalam perancangan ini dipilih jenis Vertical KO drum dengan pertimbangan:
1. Plot area yang diperlukan lebih kecil
2. Penghilangan padatan lebih mudah
3. Efisiensi penghilangan cairan tidak dipengaruhi oleh ketinggian cairan, karena
Iuasan vessel cukup membuat aliran uap tetap konstan
4. Umumnya volume vessel lebih kecil
2.2.5 Penentuan Bahan Kontruksi
Dalam perancangan menara distilasi dipilih bahan kontruksi jenis Carbon steel
SA285 Grade C, dengan pertimbangan:
1. Mempunyai allowable working stress yang besar, sehingga untuk kapasitas yang
sama memerlukan ketebalan bahan yang tipis.
2. Harga relatif lebih murah

2.2.6 Data yang diperlukan


1. Kondisi operasi (tekanan dan temperatur), Asumsi yang digunakan sebelum
umpan masuk ke drum, fase umpan telah diubah sebagian dari gas menjadi cairan
Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019
Dibuat Diperiksa Disetujui
14

2. Laju alir massa umpan (komposisi umpan).


3. Densitas campuran lapisan atas dan bawah
4. Menentukan diameter silinder, Dv

4𝑔𝐷𝑝 (𝜌𝐿 − 𝜌𝑣) 𝜌𝐿 − 𝜌𝑣


𝑉𝑡 = √ = 𝐾𝑡√
3𝜌𝑣𝐶 𝜌𝑣

Dimana Kt untuk vertical KO drum without deminister = 0,15 fps.


𝐿𝑎𝑗𝑢 𝑎𝑙𝑖𝑟 𝑢𝑎𝑝 𝑥 𝐵𝑀
𝐴𝑐 =
𝑉𝑡(3600) 𝜌𝑉
Dimensi KO Drum

4𝐴𝑐
𝐷=√
𝜋

H/D = 4 : 1
2.2.7 Penentuan Tebal Shell
𝑃𝑅
𝑡𝑠 = + 𝐶𝑐
𝑆𝐸 − 0,6𝑃

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
15

Menentukan tinggi tutup

Tinggi tutup dihitung dengan persamaan berikut:


OA= th+b+sf
Berdasarkan Tabel 5.6 dan 5.8, pada Brownel and Young (1959) untuk OD=in
diperoleh:
icr = inch (Tabel 5.7, brownell)
rc = inch (Tabel 5.7)
sf = inch (Tabel 5.11)
𝐼𝐷
𝐴𝐵 = − 𝑖𝑐𝑟
𝐵𝐶
AB = inch
BC = rc- icr = inch
AC = √(𝐵𝐶 2 − 𝐴𝐵 2 ) = inch
B = rc – AC = inch

Tinggi tutup:
OA = Sf + B = Inch

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
16

BAB III
SPESIFIKASI ALAT

3.1 Dekanter 1 (Settler)


LEMBAR SPESIFIKASI ALAT
Nama alat Dekanter 1 Kode alat FG-101
Fungsi Untuk memisahkan gliserol dari aliran produk reaktor
Jenis Continous Horizontal Gravity Decanter
Jumlah 1 unit
SIFAT FISIK
Densitas campuran,ρ (kg/m ) 3
806,2577
Viskositas campuran, µ (cp) 2,8282
KONDISI OPERASI
Tekanan Operasi, Po (Psia) 18,7672
Tekanan Desain, P (psia) 19,7056
Temperatur Operasi, T (K) 323,15
Laju alir umpan, F (kg/jam) 72952,3213
Laju alir atas, Fb (kg/jam) 71960,9939
Laju alir bawah, Fa (kg/jam) 2305,8210
Waktu tinggal, t (jam) 0,9295
MATERIAL DAN DESAIN
Bahan Carbon steel SA285 grade C
Diameter dalam, ID (m) 3,9473
Tebal Shell, ts (m) 0,0159
Tinggi silinder, Hs (m) 5,9209
Tinggi zat cair, Hcs (m) 3,5526
Faktor korosi, C (m) 0,0102
Allowable stress, S (psia) 13700
Efisiensi sambungan, E 85%
Ketebalan cairan total, Zt (m) 3,5526
Ketebalan lapisan Heavy, Za1 (m) 0,1138
Ketebalan lapisan light, Zb (m) 3,4387
Tinggi overflow leg, Za2 (m) 2,5995

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
17

GAMBAR ALAT

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
18

3.2 DISTILASI 1
LEMBAR SPESIFIKASI PERALATAN
Nama alat Distilasi 1 KODE DC-101
Fungsi Memisahkan metanol dari biodiesel
Tipe Sieve tray distilation
SIFAT FISIK
Distilat Bottom
3
Densitas cairan, (kg/m ) 744,9203 823,0844
3
Densitas uap, (kg/m ) 1,1417 4,3699
Tegangan permukaan cairan, (N/m) 8,43384E-08 0,0165
KONDISI OPERASI
Feed Distilat Bottom
Laju alir, (kg/jam) 70349,8670 58581,3758 11768,4912
Suhu, (K) 343,15 341,56 360,66
Tekanan, (atm) 1 1 1
MATERIAL DAN DESAIN
Material Carbon steel SA-283grade A
Tipe Head Torispherical
Effisiensi Pengelasan 0,8
Allowable stress, (psi) 11500
Diameter menara, (m) 3,2435
Tinggi menara, (m) 10,5877
Jumlah tray aktual 16
Effisiensi distilasi, Eo 75%
Tebal shell, (in) 0,3125
Tebal head, (in) 0,4375
SPESIFIKASI PLATE
2
Downcomer Area, Ad (m ) 0,9910
2
Active Area, Aa (m ) 6,2765
Hole diameter, Dh (m) 0,005
2
Hole area, Ah (m ) 0,6276
Tinggi weir, Hw (m) 0,05
Panjang weir, Lw(m) 2,5299
Tebal plate (m) 0,005
Tipe aliran cairan Reverse flow
Jumlah hole 45

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
19

GAMBAR ALAT

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
20

3.3 DEKANTER 2
LEMBAR SPESIFIKASI ALAT
Nama alat Dekanter 2 Kode alat FL-102
Fungsi Memisahkan gliserol dari campuran biodiesel
Jenis Continous Horizontal Gravity Decanter
Jumlah 1 unit
SIFAT FISIK
Densitas campuran,ρ (kg/m ) 3
863,5356
Viskositas campuran, µ (cp) 8,0013
KONDISI OPERASI
Tekanan Operasi, Po (Psia) 17,9659
Tekanan Desain, P (psia) 18,8642
Temperatur Operasi, T (K) 333,15
Laju alir umpan, F (kg/jam) 14074,3117
Laju alir atas, Fb (kg/jam) 13031,2513
Laju alir bawah, Fa (kg/jam) 1043,0609
Waktu tinggal, t (jam) 2,1762
MATERIAL DAN DESAIN
Bahan Carbon steel SA285 grade C
Diameter dalam, ID (m) 2,9601
Tebal Shell, ts (m) 0,0127
Tinggi silinder, Hs (m) 4,4401
Tinggi zat cair, Hcs (m) 2,6641
Faktor korosi, C (m) 0,0102
Allowable stress, S (psia) 13700
Efisiensi sambungan, E 85%
Ketebalan cairan total, Zt (m) 2,6641
Ketebalan lapisan Heavy, Za1 (m) 0,2132
Ketebalan lapisan light, Zb (m) 2,4508
Tinggi overflow leg, Za2 (m) 1,9156

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
21

GAMBAR ALAT

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
22

3.4 DEKANTER 3
LEMBAR SPESIFIKASI ALAT
Nama alat Dekanter 3 Kode alat FL-102
Fungsi Untuk memisahkan air pencucian dari biodiesel
Jenis Continous Horizontal Gravity Decanter
Jumlah 1 unit
SIFAT FISIK
Densitas campuran,ρ (kg/m ) 3
943,0095869
Viskositas campuran, µ (cp) 2,379177525
KONDISI OPERASI
Tekanan Operasi, Po (Psia) 19,4291
Tekanan Desain, P (psia) 20,4005
Temperatur Operasi, T (K) 313,15
Laju alir umpan, F (kg/jam) 39093,7538
Laju alir atas, Fb (kg/jam) 10333,3136
Laju alir bawah, Fa (kg/jam) 28760,4403
Waktu tinggal, t (jam) 1,992
MATERIAL DAN DESAIN
Bahan Carbon steel SA285 grade C
Diameter dalam, ID (m) 3,9235
Tebal Shell, ts (m) 0,0159
Tinggi silinder, Hs (m) 5,8853
Tinggi zat cair, Hcs (m) 3,5312
Faktor korosi, C (m) 0,0102
Allowable stress, S (psia) 13700
Efisiensi sambungan, E 85%
Ketebalan cairan total, Zt (m) 3,5312
Ketebalan lapisan Heavy, Za1 (m) 1,2687
Ketebalan lapisan light, Zb (m) 2,2625
Tinggi overflow leg, Za2 (m) 3,2540

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
23

GAMBAR ALAT

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
24

3.5 Separator S-101


LEMBAR SPESIFIKASI ALAT
Nama alat Knock-out drum Kode alat S-101
Fungsi Memisahkan uap air dari biodiesel
Jenis Separator Gas-Liquid Vertical
Jumlah 1 unit
SIFAT FISIK
Densitas liquid, ρL (kg/m3) 799,9351
Densitas uap, ρV (kg/m3) 0,5724
KONDISI OPERASI
Tekanan Operasi, Po (Psia) 14,6960
Tekanan Desain, P (psia) 16,1656
Temperatur Operasi, T (K) 383,15
Laju alir umpan, F (kg/jam) 10333,3136
Laju alir atas, Fb (kg/jam) 272,4491
Laju alir bawah, Fa (kg/jam) 10060,8645
MATERIAL DAN DESAIN
Bahan Carbon steel SA285 Grade C
Diameter dalam, ID (m) 0,7354
Tebal Shell, ts (in) 0,5
Tinggi silinder, Hs (m) 2,9417
Faktor korosi, C (in) 0,4
Allowable stress, S (psia) 13700
Efisiensi sambungan, E 85%
Tebal Head,th (in) 0,5
Tinggi total, Ht (m) 3,3154

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
25

GAMBAR ALAT

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
26

DAFTAR PUSTAKA

Brownell, L.E., dan E.H. Young. 1959. Process Equipment Design: Vessel Design. John
Willey and SonInc. NewYork.
Coulson and Richardson’s. 2005. Chemical Engineering Design.Chemical Engineering
Series.Vol.6.4th Edition.
Couper, et al.2010.Chemical Process Equipment Selection and Design.3rd Edition.USA.
Geankoplis, C.J., 1995.Transport Process and Unit Operation Third Edition. Prentice-Hall
International, Inc. New Jersey
Kirk, et al. 1949. Encyclopedia of Chemical Technology. Kirk – Othmer, New York.
McKetta, J.J.1979. Chemical Processing Handbook: United States Of America.
Perry, R.H and Green, D.W.2008.Perry’s Chemical Engineers Handbook.8th Edition.USA.
Peter, Max S and Timmerhauss, Klaus D, 1991, Plant Design and Economics For
Chemical Engineer, Mc Graw Hill, New York.

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
27

LAMPIRAN A
SPESIFIKASI BAHAN

1. Crude Palm Oil (CPO)


Berat molekul : 884 g/mol
Densitas : 0,89 g/cm3
Viskositas : 26,4 Cp
Wujud : cair
Warna : jingga kemerahan
Komposisi : 3% ALB, 0,5% kadar air, 0,5% kadar pengotor,
96% trigliserida (triolein 42,56%, tripalmitin 38,79%,
trilinolein 11,91%, trimiristin 0,89%, triarakidin 0,39%,
trilinoleni 0,30%, trilaurin 0,18%, tripalmitolein 0,15%,
trieikosenoin 0,15%)
Tabel 1. Sifat Fisika dan Kimia Trigliserida
Parameter Trigliserida
Triolein Tripalmitin Trilinolein
Rumus molekul C57H104O6 C51H98O6 C57H98O6
Berat molekul (g/mol) 885,432 807,32 879,384
Titik didih (°C) 554,2 315 816,55
Densitas (g/cm3) 0,9078 (25 °C) 0,8752 (70°C) 0,925 (20°C)
Fasa Cair Cair Cair

2. Biodiesel
Rumus molekul : Cn-1H2(n-r)-1CO-OCH3
Densitas : 0,879 g/cm3
Wujud : cair
Warna : jernih kekuningan
Kemurnian : 98%
Impuritis : kadar air <300 mg/kg, metanol <0,3 %berat, gliserida <1,6
%berat, gliserol <1,6 %berat.

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
28

Tabel 2. Sifat Fisika dan Kimia Biodiesel


Parameter Produk
Metil ester
Rumus molekul Cn-1H2(n-r)-1CO-OCH3
Berat molekul (g/mol) 270,45
Titik didih (°C) 163,55
Densitas (g/cm3) 0,879
Fasa Cair
3. Sifat Fisika dan Kimia Bahan Lain:
Tabel 3. Sifat Fisika dan Kimia Bahan
Properties Metanol Air Gliserol Kalium hidroksida
Rumus kimia CH3OH H2O C3H8O3 KOH
BM (g/mol) 32,042 18,015 92,095 56,11
Kelarutan Fully - Larut dalam air Larut dalam air
miscible secara perlahan (121 g/100 mL),
dengan air metanol (55 g/100
mL)
Titik didih (Tb, K) 337,85 373,15 563,15 1327
Suhu kritis (Tc, K) 512,58 647,13 723,00 -
Densitas (g/cm3) 0,787 1,027 1,257 2,12
@25°C

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
LAMPIRAN
PERHITUNGAN
30

Nama alat Dekanter 1 (Settler) Kode


Fungsi Memisahan gliserol dan metil ester dengan pengendapan FG-101

T= 50°C

P = 1 atm

9 10

11

Gambar 1. Skema Aliran Dekanter 1


Bentuk : Silinder Horizontal
Suhu operasi : 50°C
Bahan kontruksi : Carbon Steel SA-285 Grade C
Data densitas dan viskositas
Komponen F (kg/jam) Xi µ (cp) µXi (cp) ρ (kg/m3) ρXi (kg/m3)
Metanol 59776,8470 0,8194 0,4300 0,3523 789,324 646,7690
CPO 250,3707 0,0034 23,6800 0,0813 875,100 3,0033
Metil ester 9810,4938 0,1345 3,0378 0,4085 843,300 113,4054
Gliserol 1012,9803 0,0139 142,00 1,9717 1242,346 17,2506
Air 1907,1190 0,0261 0,5471 0,0143 988,040 25,8293
KOH 194,5105 0,0027 0 0
Total 72952,3213 1 2,8282 806,2577

Data densitas lapisan atas (Light light/B)


Komponen F (kg/jam) Xi ρ (kg/m3) ρXi (kg/m3)
Metanol 59776,8470 0,8307 789,3240 655,6788
Metil ester 9810,4938 0,1363 843,3000 114,9677
Air 299,9179 0,0042 988,0400 4,1179
CPO 250,3707 0,0035 875,1000 3,0447
Gliserol 911,6822 0,0127 1242,3457 15,7394
KOH 911,6822 0,0127 0 0
71960,99389 1 793,5486

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
31

Data densitas lapisan bawah (Heavy liquid/A)


Komponen F (kg/jam) Xi ρ (kg/m3) ρXi (kg/m3)
Gliserol 995,2531 0,4316 1242,3457 536,2292
Air 1310,5678 0,5684 988,04 561,5759
2305,8210 1 1097,8051

Menghitung waktu tinggal di dekanter


100𝜇
𝑡 = 𝜌𝐴−𝜌𝐵 (McCabe, 1993)

Dari data viskositas dan densitas, maka diperoleh:


100 𝑥 2,8282
𝑡=
1097,8051 − 793,5486
𝑡 = 0,9295 𝑗𝑎𝑚 = 55,77 menit.

Menghitung volume dekanter


𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑎𝑙𝑖𝑟 𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙
𝑉𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 =
𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠
𝑘𝑔
72952,3213 𝑗𝑎𝑚 𝑥 0,9295 𝑗𝑎𝑚
𝑉𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 =
806,2577 𝑘𝑔/𝑚3
𝑉𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 = 84,1068 m3
Diasumsikan cairan dalam dekanter terisi sebanyak 95%, sehingga volume dekanter yang
diperlukan adalah:
84,1068
𝑉𝑡 = 0,95
= 88,5335 m3

Menghitung diameter dan tinggi shell


 Volume silinder (Vs)
Asumsi Hs:D= 3:1
𝜋𝐷𝑡 2 𝐿 3
𝑉= , maka 𝑉𝑠 = 8 𝜋𝐷𝑡 3
4

 Volume head dekanter (Vh)


1
𝑉ℎ = 24 𝜋𝐷𝑡 3

 Volume dekanter (Vt)


Vt = Vs + 2Vh
3 1
88,5335 = 8 𝜋𝐷𝑡 3 + 2(24 𝜋𝐷𝑡 3 )

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
32

D = 3,9473 m dan r = 1,9736 m


 Tinggi Silinder (Hs)
3
𝐻𝑠 = 2 𝐷 = 5,9209 m

 Tinggi total dekanter (Ht)


Ht = Hs = 5,9209 m
 Tinggi cairan dalam silinder (Hcs)
Nilai V/Vo = 0,95
Dengan grafik 18.16 (Wallas, 1988), maka diperoleh:

H/D = 0,9
Maka, Hcs = 0,9 x D = 0,9 x 3,9473 m = 5,9209 m
 Tekanan hidrostatik, Phidrostatik
𝑃 = 𝜌𝑔ℎ
𝑃 = 806,2577 kg/m3 x 9,8 m/s2 x 5,9290 m
= 28069,91633 N/m3
= 4,0712 psia

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
33

 Tekanan Design, P
Untuk vessel yang bekerja pada internal pressure, design pressure harus 5-10% diatas
tekanan operasi. Dipilih 5%.
Po = 14,698 psia
P operasi = Po + Phidrostatik = 14,698 psia + 4,0712 psia = 19,7056 psia
P = 1,05 x 19,7056 psia
P =19,7056 psia
Dengan tekanan desain tersebut, dipilih bahan kontruksi carbon steel SA-285 grade
C dengan data sebagai berikut:
Allow Stress, S : 13700 psia
Joint effic., E : 0,85
Corrotion, C : 0,04 in/tahun
Time, n : 10 tahun
Cc : 0,4 in
Jari-jari, r : 77,7023 in
 Tebal shell dekanter, ts
𝑃𝑅
𝑡𝑠 = + 𝐶𝑐
𝑆𝐸 − 0,6𝑃
19,7056 𝑝𝑠𝑖𝑎 𝑥 77,7023 𝑖𝑛
𝑡𝑠 = + 0,4 𝑖𝑛
13700 𝑝𝑠𝑖𝑎 𝑥 0,85 − 0,6𝑥 19,7056 𝑝𝑠𝑖𝑎
ts = 0,5316 in
berdasarkan tabel 5.6, dipilih ketebalan standar shell yaitu 0,625 in.

Menghitung lubang keluaran zat cair


Tinggi zat cair, Zt = Hcs = 3,5526 m
Tinggi zat cair fasa berat, ZA1
𝐹𝐴
𝑍𝐴1 = 𝑥 𝐻𝑐𝑠
𝐹𝐵
𝑘𝑔
2305,8210( )
𝑗𝑎𝑚
𝑍𝐴1 = 𝑘𝑔 𝑥 3,5526 𝑚
71960,9939( )
𝑗𝑎𝑚

𝑍𝐴1 = 0,1138 𝑚

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
34

𝜌𝐵
𝑍𝐴2 −𝑍𝑇 ( )
𝜌𝐴
𝑍𝐴1 = 𝜌𝐵 (McCabe, 1993)
1−
𝜌𝐴

Maka, ZA2 =
𝜌𝐵 𝜌𝐵
𝑍𝐴2 = 𝑍𝐴1 (1 − ( )) + 𝑍𝑡 ( )
𝜌𝐴 𝜌𝐴

𝑘𝑔 𝑘𝑔
793,5486 793,5486
𝑗𝑎𝑚 𝑗𝑎𝑚
𝑍𝐴2 = 0,1138 𝑚 (1 − ( 𝑘𝑔 )) + 3,5526 𝑚 ( 𝑘𝑔 )
1097,8051 1097,8051
𝑗𝑎𝑚 𝑗𝑎𝑚

𝑍𝐴2 = 2,5995 m
Zb = Zt - 𝑍𝐴1 = 3,4387 m

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
35

Nama alat Distilasi 1 Kode


Fungsi Memisahkan metanol dari aliran produk reaktor R-101 DC-101
16

T= 70°C

P = 1 atm

12

13

Gambar 2. Skema Aliran Distilasi 1


Key komponen:
Light Komponen : Metanol
Heavy Komponen : Air
Komponen Simbol
MeOH A
Air B
Metil ester C
CPO D
Gliserol E
KOH F

Laju alir Umpan:


Menentukan fraksi mol (Xif) masing-masing komponen dalam umpan
Komponen BM N (kmol/jam) xiF F(kg/jam)
ME 297 33,0320 0,0173 9810,4938
CPO 884 1,0869 0,0006 250,3707
MeOH 32 1868,0300 0,9795 59776,8470
H2O 18 1,3278 0,0007 299,9179
Gliserol 92 0,1927 0,0001 17,7272
KOH 56 3,4700 0,0018 194,5105
Total 1907,1393 1 70349,8670
Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019
Dibuat Diperiksa Disetujui
36

Menentukan Suhu Top dan Bottom


Menentukan fraksi mol masing-masing komponen dalam distilat dan bottom.
Komponen A (Metanol)
xAf.F = xAd.D + xAw.W
1868,03 = xAd.D + xAw.W
98% metanol terdistribusi pada distilat, 2% sisanya terdistribusi pada bottom.
yAd.D = (0,98 x 1868,03 kmol/jam) = 1830,6694 kmol/jam
xAw.W = (0,02 x 1868,03 kmol/jam) = 37,3606 kmol/jam

Komponen B (Air):
xBf.F = xBd.D + xBw.W
1,3278 = xBd.D + xBw.W
2% komponen B terdistribusi pada distilat, 98% terdistribusi pada bottom.
yBd.D = (0,02 x 1,3278 kmol/jam) = 0,0266 kmol/jam
xBw.W = (0,98 x 1,3278 kmol/jam) = 1,3012 kmol/jam

Komponen C (metil ester):


xCf.F = xCd.D + xCw.W
33,0320 = xCd.D + xCw.W
Tidak ada komponen C pada distilat.
yCd.D = 0 kmol/jam
xCw.W = (1 x 33,0320kmol/jam) = 33,0320 kmol/jam

Komponen D (CPO):
xDf.F = xDd.D + xDw.W
1,0869 = xDd.D + xDw.W
Tidak ada komponen D pada distilat.
yDd.D = 0 kmol/jam
xDw.W = (1 x 1,0869 kmol/jam) = 1,0869 kmol/jam

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
37

Komponen E (Gliserol):
xEf.F = xEd.D + xEw.W
0,1927 = xEd.D + xEw.W
Tidak ada komponen E pada distilat.
yEd.D = 0 kmol/jam
xEw.W = (1 x 0,1927 kmol/jam) = 0,1927 kmol/jam

Komponen F (KOH):
xFf.F = xFd.D + xFw.W
3,47 = xFd.D + xFw.W
Tidak ada komponen F pada distilat.
yFd.D = 0 kmol/jam
xFw.W = (1 x 3,47 kmol/jam) = 3,47 kmol/jam
Feed Distilat Bottom
Komponen
xf.F xf yd.D yd xw.W xw
Metanol (L) 1868,0300 0,9795 1830,6694 0,999985494 37,3606 0,4887
Air (H) 1,3278 0,0007 0,0266 1,45058E-05 1,3012 0,0170
Metil ester 33,0320 0,0173 0 0 33,0320 0,4321
CPO 1,0869 0,0006 0 0 1,0869 0,0142
Gliserol 0,1927 0,0001 0 0 0,1927 0,0025
KOH 3,4700 0,0018 0 0 3,4700 0,0454
Total 1907,1393 1 1830,6960 1 76,4433 1

𝐵
log10 𝑃 = 𝐴 + 𝑇 + 𝐶 log10 𝑇 + 𝐷𝑇 + 𝐸𝑇 2 untuk P (mmHg), T (K).
𝐵
log10 𝑃 (𝑘𝑃𝑎) = 𝐴 + 𝐶+𝑇(𝐾)
𝐵
ln 𝑃 (𝑘𝑃𝑎) = 𝐴 + 𝐶+𝑇(𝐾) + 𝐷 ln 𝑇 + 𝐸𝑇 𝐹

Konstanta Antoine masing-masing komponen


Komponen A B C D E F
Metanol (L) 16,4948 3593,39 -38,9974
Air (H) 16,5392 3985,44 -38,9974
Metil ester 79,301 -8318 -22,98 1,4073E-09 3,1603E-06
CPO 206 -32200 0 -24,4 1,24E-18 6
Gliserol 17,231 4487,04 -140,2
KOH 20,9787 -9526,2 -3,8001 -2,903E-10 1,2312E-08

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
38

Dew Point
Pada keadaan dew point, ∑ 𝑥𝑖 = ∑(𝑦𝑖/𝑘𝑖 ) = 1. Dengan trial T pada tekanan operasi
hingga∑ 𝑥𝑖 = 1,
P operasi = 101,325 kPa
T = 68,412 °C = 341,563 K
Komponen yiD Psat (kPa) Ki (Ps/Po) αi yi/αi xi
Metanol (L) 0,99998 101,331 1,00006 3,4951 0,2861 0,999923
Air (H) 1,4506E-05 28,993 0,28614 1 1,4506E-05 5,0695E-05
Total 0 0,2861 0,99997

Bubble point
Pada keadaan bubble point, ∑ 𝑦𝑖 = ∑(𝑥𝑖. 𝑘𝑖 ) = 1. Dengan trial T pada tekanan operasi
hingga∑ 𝑦𝑖 = 1,
P operasi = 101,325 kPa = 760 mmHg
T = 68,412 °C = 341,563 K
Komponen Xiw Psat (kPa) Ki αi αi.xi yi
Metanol (L) 0,4887 205,1047 2,0242 3,2363 1,5817 0,9893
Air (H) 0,0170 63,3769 0,6255 1 0,0170 0,0106
Metil ester 0,4321 0,0161 0,00016 0,000254 0,0001 6,8706E-05
CPO 0,0142 1,988E-12 1,962E-14 3,1376E-14 4,461E-16 2,7903E-16
Gliserol 0,0025 0,0441 0,00043 0,00069 1,753E-06 1,0963E-06
KOH 0,0454 3,509E-08 3,464E-10 5,53803E-10 2,514E-11 1,5724E-11
Total 1 1,5988 1,00002

Data kesetimbangan Metanol-metil ester


Asumsi:
 Campuran metanol dan metil ester merupakan larutan yang mendekati keadaan
ideal (Yuan, 2005).
 Campuran dianggap biner yang ditentukan senyawa utama dari jumlah fraksi
umpan dan senyawa yang akan didistilasi.
 Koefisien antoine
Komponen Simbol A B C Ti sat (K) Ti sat (C)
Metanol 1 16,594 3644,3 -33,39 337,704 64,5538
Metil oleat 2 9,3746 2174,39 -131,23 588,393 315,2432

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
39

Untuk menentukan kurva kesetimbangan, digunakan data P operasi pada 101,325


kPa dan suhu saturated masing-masing komponen. Persamaan yang digunakan adalah:
𝐵
log10 𝑃 (𝑘𝑃𝑎) = 𝐴 + 𝐶+𝑇(𝐾)
𝑃−𝑃2 𝑠𝑎𝑡
𝑥𝑖 = 𝑃1 𝑠𝑎𝑡− 𝑃2 𝑠𝑎𝑡
𝑥𝑖 .𝑃1 𝑠𝑎𝑡
𝑦𝑖 = 𝑃

Sehingga diperoleh:
T (K) P1 sat (Kpa) P2 sat (Kpa) x1 y1
337,7038 101,3249 0,3146 1,00 1,000000002
353,15 180,6957 0,6548 0,56 0,99715123
373,15 353,4348 1,4719 0,28 0,989594784
393,15 641,6168 2,9237 0,15 0,975590458
413,15 1093,8687 5,2688 0,09 0,952588981
433,15 1767,9576 8,7822 0,05 0,917886089
453,15 2729,6650 13,7379 0,03 0,868789998
473,15 4051,2462 20,3941 0,02 0,80276678
493,15 5809,6355 28,9819 0,01 0,717550857
513,15 8084,5514 39,6975 0,01 0,611217762
533,15 10956,6274 52,6988 0,00 0,482222478
553,15 14505,6672 68,1043 0,00 0,329409581
573,15 18809,0899 85,9938 0,00 0,152002247
588,3932 22641,3136 101,3250 0,00 -3,57946E-07
Hasil perhitungan kemudian diplot membentuk grafik seperti berikut:

Kurva T-XY pada P 101,325 kPa


650
600
Temperatur (K)

550
500
450 x
400 y
350
300
0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20
x,y

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
40

Grafik x-y sebagai berikut:

1.2

0.8

0.6 Equilibrium line


45 line
0.4

0.2

0
0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20

Menentukan Relatif Volatility, Distribusi Komponen dan Jumlah Plate Minimum.


Light Komponen:
αLD = α light komponen di top = 3,4951
αLW = α light komponen di bottom = 3,2362
nilai α diperoleh dengan persamaan 11.7-13
𝛼𝐿, 𝛼𝑣 = √𝛼𝐿𝐷. 𝛼𝐿𝑊
𝛼𝐿, 𝛼𝑣 = 3,3632
Lalu disubtitusi kedalam persamaan 11.7-12,

Nm = 9,223 Theoritical stage


Nm - 1 = 8,223 Theoritical trays.

Menghitung minimum reflux Ratio dengan metode underwood


Rm untuk distilasi multi komponen diperoleh dengan korelasi persamaan underwood yaitu
persamaan 11.6-1(Coulson,1999).
𝛼𝑖 𝑥𝑖𝐹
∑ = 1−𝑞
𝛼𝑖 − 𝜃
Umpan masuk dalam keadaan cair jenuh, sehingga nilai q = fraksi mencair = 1
(Geankoplis, 1995).

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
41

𝛼𝑖 𝑥𝑖𝐹
1−𝑞 = ∑
𝛼𝑖 − 𝜃
𝐵 𝐾𝑖
ln 𝑃𝑠𝑎𝑡 = 𝐴 − ( ) 𝛼𝑖 =
𝐶+𝑇 𝐾𝑖𝐻𝐾
𝑃𝑠𝑎𝑡 1 𝑦𝑖
𝐾𝑖 = 𝑥𝑖 = 𝑥
𝑃𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐾𝑐 𝛼𝑖
T avg (ºC) = 77,96 Ptotal = 1atm = 101,325 kPa
T avg (ºK) = 351,11
Komponen xif YiD ln Psat Psat Ki αi
Metanol (L) 0,9795 0,999985494 145,7284 1,4382 3,3592 0,4887
Air (H) 0,0007 1,45058E-05 43,3816 0,4281 1,0000 0,0170
Metil ester 0,0173 0 0,011007434 0,0001 0,0003 0,4321
CPO 0,0006 0 3,37435E-13 0,0000 0,0000 0,0142
Gliserol 0,0001 0 0,0175 0,0002 0,0004 0,0025
KOH 0,0018 0 1,7886E-08 0,0000 0,0000 0,0454
Total 1,0000 1,0000 1,0000
Lalu disubtitusikan ke persamaan 11.7-19, mka diperoleh:
0,4887𝑥0,9795 0,0170𝑥0,0007 0,4321𝑥0,0173 0,0142𝑥0,0006
1−1 = + + +
0,4887 − 𝜃 0,0170 − 𝜃 0,4321 − 𝜃 0,0142 − 𝜃
0,0025𝑥0,0001 0,0454𝑥0,0018
+ +
0,0025 − 𝜃 0,0018 − 𝜃

Lalu dilakukan trial dan goal seek untuk mendapatkan nilai θ sebenarnya, nilai θ berada
diantara αlight dan αheavy :
θ (asumsi) A B C D E F
1,2 1,5238 -0,0035 -3,6631E-06 -3,694E-18 -3,405E-08 -6,251E-13

Maka nilai θ yang digunakan adalah 7,68, sehingga diperoleh Rm dengan persamaan 11.7-
19:
0,4887𝑥0,9795 0,0170𝑥0,0007 0,4321𝑥0,0173 0,0142𝑥0,0006
𝑅𝑚 + 1 = + + +
0,4887 − 1,2 0,0170 − 1,2 0,4321 − 1,2 0,0142 − 1,2
0,0025𝑥0,0001 0,0454𝑥0,0018
+ +
0,0025 − 1,2 0,0018 − 1,2
Rm+1 = 1,5557
Rm = (1,5557 -1) = 0,5557
R (1,5Rm) = 1,5 x 0,5557 = 0,8335

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
42

Menghitung jumlah stages pada operasi reflux ratio


0,8335
R/(R+1) = 0,8335+1 = 0,4546
0,5557
Rm/(Rm+1)= 0,5557 +1 = 0,3572

Maka berdasarkan grafik 11.7-3 (Erbar-Maddox correlation),

diperoleh Nm/N= 0,58


9,2226
Dimana N (tanpa reboiler) = = 15,901 = 16
0,58

N (dengan reboiler) = (16 +1) = 17

Penentuan Efisiensi Plat


Efisiensi kolom dihitung berdasarkan Fig. 8,16 Chopey. Hal yang pertama dihitung
adalah viskositas masing-masing komponen pada suhu dew point dan bubble point
∑ 𝑌𝑖𝐷
Distilat. 𝜇 𝑡𝑜𝑝 𝑎𝑣𝑔 = 𝑥𝐷

𝜇

Distilat
Komponen
F (kg/jam) N (Kmol/jam) Yi, D µ, D (cp) yD/µD
Metanol (L) 58581,3101 1830,6694 0,99998 0,46365 2,1568
Air (H) 0,0657 0,0265 1,4506E-05 0,4141 3,5026E-05
Total 58581,3758 1830,6959 1 2,1568

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
43

∑ 𝑌𝑖𝐷
𝜇 𝑡𝑜𝑝 𝑎𝑣𝑔 = 𝑥𝐷 T= 341,562 K

𝜇

1
𝜇 𝑡𝑜𝑝 𝑎𝑣𝑔 = = 0,4637 cp
2,1568
∑ 𝑥𝐵
Bottom 𝜇 𝑏𝑜𝑡𝑡𝑜𝑚 𝑎𝑣𝑔 = 𝑥𝐵 T= 360,66 K

𝜇

Distilat
Komponen F (kg/jam) N (Kmol/jam) Yi, D µ, D (cp) yD/µD
Metanol (L) 1195,5369 37,3606 0,4887 0,3199 1,5275
Air (H) 299,8522 1,3012 0,0170 0,3249 0,0524
Metil ester 9810,4938 33,0319 0,4321 1,6076 0,2688
CPO 250,37069 1,0869 0,01422 8,5191 0,0017
Gliserol 17,7272 0,1927 0,00252 0,4499 0,0056
KOH 194,5105 3,47 0,04539 0
Total 11768,4912 76,4433 1 1,8559
∑ 𝑥𝐵
𝜇 𝑏𝑜𝑡𝑡𝑜𝑚 𝑎𝑣𝑔 = 𝑥𝐵 T= 360,66 K

𝜇

1
𝜇 𝑏𝑜𝑡𝑡𝑜𝑚 𝑎𝑣𝑔 = = 0,5388 cp
1,8559

Viskositas rata-rata
𝜇𝐴𝑣𝑔 = √𝜇𝑡𝑜𝑝 𝑥 𝜇𝑏𝑜𝑡𝑡𝑜𝑚

𝜇𝐴𝑣𝑔 = √0,4637𝑥0,5388 = 0,4998 cp


𝛼𝐿,𝑎𝑣 𝑥 𝜇𝑎𝑣𝑔 = 1,6809
Lalu nilai diplot ke Figure 8.16

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
44

Dari grafik diperoleh nilai Eo = 0,75%


16
Naktual = Nteoritis/ Eo = 0,75 = 21,201

Dibulatkan menjadi 21

Penentuan Lokasi Umpan Rasio


𝑁𝑒 𝐵 𝑥𝐻𝐹 𝑥𝐿𝑊 2
log (𝑁𝑠 ) = 0,206𝑥 log [𝑊 ( 𝑥𝐿𝐹 ) (𝑥𝐻𝐷 ) ] Persamaan 11.7-21 (Geankoplis, 1995)

Keterangan:
B = laju alir molar bottom (kmol/jam)
D = Laju alir molar distilat (Kmol/jam)
(Xlk, Xhk)F = Fraksi mol light key dan heavy key di Feed
Xlk, B = Fraksi mol light key si bottom
Xhk, D = Fraksi mol heavy key si Distilat
Ne = Number of stage di atas feed
Ns = Number of stage dibawah feed
Dari persamaan tersebut diperoleh:
𝑁𝑒
log (𝑁𝑠 ) = 1,7086

Ne/Ns = 5,5212
Ne = 5,5212 Ns
Theoritical trays (tanpa reboiler) = 16
Ne + Ns = 16
5,5212 Ns+Ns = 16
Ns = 2,45 dibulatkan menjadi 2
Jadi dapat disimpulkan bahwa umpan masuk pada tray/plate ke 2 dari atas kolom distilasi.

Penentuan densitas pada Top dan Bottom


Produk atas:
T= 341,563 K

Komponen BM Distilat (kg/h) yD ρ liquid (kg/m3) yD/ρ


Metanol 32 58581,3101 0,999999 744,92 0,00134
H2O 18 0,0657 1,12E-06 878,64 1,15E-09
Total 58581,3768 1 0,001342

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
45

∑ 𝑦𝐷 1
𝜌 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 = 𝑦𝐷 = 0,001342

𝜌

𝜌 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 = 744,9203 𝑘𝑔/𝑚3


P = 101,325 kPa = 101325 Pa
T = 341,562 K
R = 8314,34 m3Pa/kmolK
𝐵𝑀 𝑥 𝑃
𝜌 𝑢𝑎𝑝 =
𝑅𝑥𝑇
Komponen BM Distilat (kg/h) yD ρ uap (kg/m3) yD/ρ
Metanol 32 58581,3101 0,999999 1,1417 0,8759
H2O 18 0,0657 1,12E-06 0,6422 1,75E-06
Total 58581,3758 1 0,8759
𝜌 ∑ 𝑌𝐷
𝑢𝑎𝑝 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙= 𝑌
∑ 𝐷
𝜌

𝜌𝑢𝑎𝑝 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙= 1
0,8759

𝜌 𝑢𝑎𝑝 = 1,1417 𝑘𝑔/𝑚3

Produk Bawah:
T= 360,661 K
Komponen BM Bottom (kg/h) xB ρ liq (kg/m3) xB/ρ
Metanol (L) 32 1195,5369 0,1016 724,2187 0,00014
Air (H) 18 299,8522 0,0255 968,4208 2,63E-05
Metil ester 297 9810,4938 0,8336 815,4421 0,001022
CPO 884 250,3707 0,0213 857,2451 2,48E-05
Gliserol 92 17,7272 0,0015 1209,353 1,25E-06
KOH 56 194,5105 0,0165
Total 11768,4912 1 0,001215
∑ 𝑥𝐵
𝜌 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 = 𝑥𝐵

𝜌

𝜌 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 = 823,084 𝑘𝑔/𝑚3


P = 810,6 kPa = 810600 Pa
T = 360,6606 K
R = 8314,34 m3Pa/kmolK
𝐵𝑀 𝑥 𝑃
𝜌 𝑢𝑎𝑝 =
𝑅𝑥𝑇

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
46

Komponen BM Bottom (kg/h) xB ρ uap (kg/m3) xB/ρ


Metanol (L) 32 1195,5369 0,101588 1,0813 0,0939
Air (H) 18 299,8522 0,025479 0,6082 0,0419
Metil ester 297 9810,4938 0,833624 10,0356 0,0831
CPO 884 250,3707 0,021275 29,8705 0,0007
Gliserol 92 17,7271 0,001506 3,1087 0,0005
KOH 56 194,5105 0,016528 1,8922 0,0087
Total 11768,4912 1 0,2288
∑ 𝑥𝐵 1
𝜌 𝑢𝑎𝑝 = 𝑥𝐵 =
∑ 0,2288
𝜌

𝜌 𝑢𝑎𝑝 = 4,3698 𝑘𝑔/𝑚3

Penentuan Tegangan Permukaan


Tegangan permukaan dihitung dengan persamaan Sudgen:
𝑃𝑐ℎ(𝜌𝐿−𝜌𝑉 4
𝜎=[ ] 𝑥10−12 Persamaan 8.23 (Coulson, 1999)
𝐵𝑀

Keterangan:
σ = Tegangan permukaan (dyne/cm)
Pch = Sudgen’s parachor
ρL = Densitas cairan (kg/m3)
ρv = Densitas uap (kg/m3)
BM = Berat molekul (kg/kmol)
Data Penentuan Pch:

Atom, Grup atau ikatan Kontribusi Atom, Grup atau ikatan Kontribusi

C 4,8 Si 25
H 17,1 Al 38,6
H dalam (OH) 11,3 Sn 57,9
O 20 As 50,1
O2 dalam ester, asam 60 Rangkap dua : Terminal
N 12,5 posisi 2,3- 23,2
S 48,2 posisi 3,4-
P 37,7 Rangkap tiga 46,6
F 25,7 Cincin
Cl 54,3 3- ikatan 16,7
Br 68 4-ikatan 11,6
I 91 5-ikatan 8,5
Se 62,5 6-ikatan 6,1

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
47

TOP
Komponen Molekul BM Yd Pch σ yDσ
Metanol Ch3OH 32 0,999999 67,4 6,0230 6,023006436
Air H2O 18 1,12E-06 54,2 75,2088 8,43384E-05 Dyne/cm
Total 8,43384E-08 N/m

Bottom
Komponen BM xB Pch σ xBσ
Metanol (L) 32 0,1016 67,4 5,3817 0,5467
Air (H) 18 0,0255 54,2 72,1227 1,8376
Metil ester 297 0,8336 746,8 16,821 14,0224
CPO 884 0,0213 219,8 0,0018 3,81E-05
Gliserol 92 0,0015 211,2 58,7983 0,08857
KOH 56 0,0165 60 1,69E-11 2,79E-13
Total 16,4953 dyne/cm
0,01649 N/m

Penentuan Diameter Menara


Tinggi plate spacing umumnya 0,3 – 0,6 m (Coulson, 1983). Dalam perancangan ini
diambil plate spacing 0,45 m.
Laju Alir Massa
Laju alir massa bagian atas:
F = 19,542 kg/s
D = 16,273 kg/s
V = (1+R) x D = (1 + 0,8335) x 16,273 = 29,8356 kg/s
L = (V x R) = ( 29,8356 x 0,8335) = 24,8677 kg/s
Laju alir massa bagian bawah:
B = (F – D) = (19,542 – 16,273) = 3,269 kg/s
L' = (L + F) = (24,8677 + 19,542) = 44,409 kg/s
V' = (L’ – B) = (44,409 – 3,269) = 41,140 kg/s
L'-V' = (44,409– 41,140) = 3,269 kg/s
L'/V' = 1,0794 kg/s
Liquid-vapor Flow Factor
𝐿 𝜌𝑉
𝐹𝑙𝑣 = √ 𝜌𝐿 Persamaan 11.82 (Coulson,1983)
𝑉

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
48

Keterangan :
FLV = Liquid-vapor flow factor ρL = Densitas cairan (kg/m3)
L = Laju alir massa cairan (kg/h) ρv = Densitas uap (kg/m3)
V = Laju alir massa uap (kg/h)

TOP Bottom
Flv Top = 0,0326 Flv Bottom = 0,078
Tray spacing = 0,45 m Tray spacing = 0,45
Maka KI = 0,082 (dari grafik) Maka KI = 0,07 (dari grafik)
Koreksi nilai K1 top Koreksi nilai K1 bottom

K1 top = 0,00689 K1 Bottom = 0,06735

Penentuan Kecepatan Flooding


𝝆𝑳−𝝆𝒗
𝑼𝒇 = 𝑲𝟏 √ Persamaan 11.81 (Coulson, 1983)
𝝆𝒗

Keterangan:
Uf = kecepatan flooding (m/s)
K1 = konstanta

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
49

Kecepatan flooding bagian atas (top)


𝜌𝐿 −𝜌𝑣
Uf, top =𝐾1 𝑥√ = 4,494 m/s
𝜌𝑣

Kecepatan uap pada umumnya 70-90% dari kecepatan flooding (Coulson, 1983). Untuk
desain diambil 80%.
Uv = (0,8 x 4,494) = 3,5956 m/s
Kecepatan flooding bagian bottom
𝜌𝐿 −𝜌𝑣
Uf, bottom =𝐾1 𝑥√ 𝜌𝑣

Uf, bottom = 0,9219 m/s


Uv = (0,8 x 0,9219) = 0,7375 m/s

Penentuan Laju Alir Volumetrik Maksimum


𝑉𝑣
𝑄𝑣 =
𝜌𝑣
Keterangan:
Qv = Laju alir volumetrik maksimum (m3/s)
Vv = laju alir massa uap (kg/s)
ρv = densitas uap (kg/m3)
Laju alir volumetrik Top:
𝑉
Qv, top = 𝜌𝑣 = 26,1317 m3/s
𝑣

Laju alir volumetrik bottom:


𝑉𝑣 ′
Qv, bottom = = 9,4145 m3/s
𝜌𝑣

Penentuan Luas Area Netto untuk Kontak Uap Cair


𝑄𝑣
𝐴𝑛 =
𝑢𝑣
Keterangan
An = Luas area netto (m3)
Qv = Laju alir volumetrik (m3/s)
Uv = Kecepatan uap (m/s)

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
50

Luas area netto atas:


𝑄𝑣,𝑡𝑜𝑝
An = 𝑈𝑣,𝑡𝑜𝑝 = 7,2675 m2

Luas area netto bawah:


𝑄𝑣,𝑏𝑜𝑡𝑡𝑜𝑚
An = 𝑈𝑣,𝑏𝑜𝑡𝑡𝑜𝑚 = 12,765 m2

Menentukan Luas Penampang Lintang Menara


Menghitung Luas Penampang Lintang Menara
𝐴𝑛
𝐴𝑐 =
1 − 𝐴𝑑
Luas penampang downcomer (Ad)= 12% dari luas keseluruhan.
Ac Top = 8,2586 m2
Ac Bottom = 14,505 m2
Menentukan diameter menara (Dc) berdasarkan kecepatan flooding
4𝐴𝑐
𝐷𝑐 = √ 𝜋

4 𝑥 8,2586
Dc top =√ = 3,244 m
3,14

= 3,244 m x (39,37) = 127,698 in


4 𝑥 14,505
Dc bottom =√ = 4,2986 m
3,14

= 4,2986 m x (39,37) = 169,237 in


Menentukan Jenis aliran (flow pattern)
𝐿′
Qlb =𝜌 = 1,5 x 10-5 m3/s, termasuk reverse flow.
𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ

Perancangan Tray
Tinggi weir (hw)
Tinggi weir yang direkomendasikan adalah antara 40-50 mm (coulson, 1983). Tinggi
weir yang digunakan (hw) = 50 mm = 0,05 m.
Diameter hole (dh)
Diameter hole yang biasa yang digunakan adalah 2,5 – 12 mm dan yang
direkomendasikan adalah 10 mm (Coulson, 1983). Diameter hole yang digunakan adalah 5
mm.

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
51

Tebal Tray
Untuk bahan carbon steel tebal plate yang digunakan adalah 5 mm (3/16 in)
(Coulson, 1983).
Diameter menara (Dc) = 3,2435 m
Luas menara (Ac) = 8,2585 m2
Luas downcomer (Ad) = 0,9910 m2
Luas netto (An) = 7,2675 m2
Luas aktif (Aa) = 6,2765 m2
Luas hole (Ah) (10%. Aa) = 0,6276 m2
Ad/ac (12%) = 0,12 m2

Lw/Dc = 0,78 (dari grafik)


Lw = 0,78 x Dc = 0,78 x 3,4235 m = 2,5299 m
Hw = 50 mm
Dh = 5 mm
Tebal plate = 5 mm

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
52

Pemeriksaan Weeping Rate:


Lw Max = 44,409 kg/s
Turn down ratio = 0,7 (Coulson, 1983)
Kecepatan aliran cairan minimum;
Lw Min = (0,7 x 44,409 kg/s)
= 31,0865 kg/s

Tinggi Weir Liquid Crest

Menara Atas
2⁄3
𝐿𝑤𝑚𝑎𝑥
How, max = 750 (𝜌 ) = 61,6447 mm liquid
𝐿,𝑡𝑜𝑝 𝑥 𝑙𝑤

2⁄3
𝐿𝑤𝑚𝑖𝑛
How, min = 750 ( ) = 48,599 mm liquid (min. 10 mm)
𝜌𝐿 𝑡𝑜𝑝 𝑥 𝑙𝑤

Min. rate = (Hw + H0w) = 98,599 mm


K2 = 31 (dari grafik)
𝐾2 −(0,9 (25,4−𝐷ℎ))
Uh = = 11,829 m/s
√𝜌𝑢𝑎𝑝
𝑄𝑣,𝑡𝑜𝑝
Uam = = 29,144
𝐴ℎ

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
53

Menara Bawah
2⁄3
𝐿𝑤𝑚𝑎𝑥
How, max = 750 (𝜌 ) = 57,6774 mm
𝐿,𝑏𝑜𝑡𝑡𝑜𝑚 𝑥 𝑙𝑤

2⁄3
𝐿𝑤𝑚𝑖𝑛
How, min = 750 (𝜌 ) = 45,4714 mm
𝐿 𝑏𝑜𝑡𝑡𝑜𝑚 𝑥 𝑙𝑤

Min. rate = (Hw + H0w) = 95,47137


K2 = 30,9 (dari grafik)
𝐾2 −(0,9 (25,4−𝐷ℎ))
Uh = = 5,9987 m/s
√𝜌𝑢𝑎𝑝
𝑄𝑣,𝑏𝑜𝑡𝑡𝑜𝑚
Uam = = 10,4997 m/s
𝐴ℎ

Jika Uam > Uh tidak terjadi weeping.

Plate Pressure Drop


Menara Atas
Uh = 41,634 m/s

𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙 𝑝𝑙𝑎𝑡𝑒 5 𝑚𝑚
= 5 𝑚𝑚 = 1
𝐷ℎ
𝐴ℎ
𝑥100 = 10
𝐴𝑎

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
54

Dari figure 11.34 didapatkan: Co = 0,845


𝑈ℎ 2 𝜌𝑢𝑎𝑝 𝑇𝑜𝑝
𝐻𝑑 = 51 𝑥 ( ) 𝑥
𝐶𝑜 𝜌𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 𝑇𝑂𝑃
Hd = 189,7626 mm
12,5 𝑥103
𝐻𝑟 =
𝜌𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 𝑡𝑜𝑝
Hr = 16,7803 mm
Ht = Hd + Hw + How,max + Hr = 305,1419 mm
∆𝑃𝑡 = 9,81 𝑥 10−3 ℎ𝑡 𝜌𝐿𝑡𝑜𝑝
= 2229,876 Pa
ΔPt = 0,002501 bar

Menara bawah
Uh = 14,9996 m/s
Co = 0,845 (dari grafik)
𝑈ℎ 2 𝜌𝑢𝑎𝑝 𝑏𝑜𝑡𝑡𝑜𝑚
𝐻𝑑 = 51 𝑥 ( ) 𝑥
𝐶𝑜 𝜌𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 𝑏𝑜𝑡𝑡𝑜𝑚
Hd = 85,318 mm
12,5 𝑥103
𝐻𝑟 =
𝜌𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 𝑏𝑜𝑡𝑡𝑜𝑚
Hr = 15,186 mm
Ht = Hd + Hw + How,max + Hr = 161,004 mm
ΔPt = 9,81 𝑥 10−3 ℎ𝑡 𝜌𝐿𝑏𝑜𝑡𝑡𝑜𝑚
= 1300,023 Pa
ΔPt = 0,01354 bar

Downcomer Liquid Backup


𝐿𝑤 2
hdc = 166 [𝜌𝐿.𝐴𝑎𝑝] (Coulson, 1986)

Hb = (How+Hw)+Ht+hdc
Keterangan:
Hap = tinggi ujung apron dari plate, mm
Hw = tinggi weir, mm

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
55

Aap = luas permukaan clearance di bawah downcomer, m2


Lw = kecepatan massa cairan, kg/s
ρL = rapat massa cairan, kg/m3
hdc = head yang hilang di downcomer, mm liquid
hw = tinggi weir, mm liquid
how = tinggi cairan di atas weir, mm liquid
ht = plate pressure drop, mm liquid

Menara bagian atas:


hap = (Hw x1000) – 10 = 40 mm liquid
ℎ𝑎𝑝
Aap = 1000 𝑥 𝑙𝑤 = 0,101198 m2
2
𝑙𝑤,𝑚𝑎𝑥
hdc = 166 𝑥 ( ) = 88,504 mm cairan
𝜌𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 𝑡𝑜𝑝 𝑥 𝐴𝑎𝑝

hb = (Hw + How max) + Ht + Hdc


= 505,291 mm cairan
hb = 0,5053 m
1
(𝑙𝑡 + 𝐻𝑤) = 1,289 m
2
1
Hb < (𝑙𝑡 + 𝐻𝑤) maka pemilihan plate spacing sudah tepat.
2

Check Entrainment
Pengecekan entainment dilakukan dengan:
𝑈𝑣
%𝑓𝑙𝑜𝑜𝑑𝑖𝑛𝑔 = 𝑥 100%
𝑢𝑓
Menara bagian atas:
Flv = 0,0326
%flooding = 80%
Fractional entrainment = 0,09 (dari grafik)
Menara bagian bawah:
Flv = 0,0786
%flooding = 80%
Fractional entrainment = 0,04 (dari grafik)
Dari fig. 11.29 diperoleh nilai ψ < 0,1 maka tidak terjadi entrainment.
Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019
Dibuat Diperiksa Disetujui
56

Layout Tray

Lw/Dc = 0,78

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
57

Θ = 105
Derajat tray edge α = 75
Lh/Dc = 0,199
Panjang rata-rata unperforated edge strip
𝛼
Lav = 180 𝑥 𝜋(𝐷𝑐 − 0,05) = 4,1782 m

Luas Unperforated edge stips


Aup = Lav x 0,05 = 0,2089 m2
Luas Calming zone
Acz = 2 x Hw (Lw-(2Hw)) = 0,2291 m2
Luas total tersedia untuk perforasi
Ap = Aa – (Aup +Acz) = 5,8384 m2
Ah/Ap = 0,1075

Dari grafik, diperoleh Ip/dh = 2,8 (allowable 2,5-4,0)


Hole pitch, Ip = 0,014 m2
Jumlah hole, Ah/Ip = 44,83 buah = 45 buah.

Spesifikasi Tray
Diameter Tray (Dc) = 3,243 m

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
58

Diamater Lubang (Dh) = 0,005 m


Hole pitch (Ip) = 0,014
Jumlah Hole = 45 buah
Turn down Ratio = 80%
Material tray = Stainless stell (SA-240)
Material downcomer = Stainless steel (SA-240)
Tray spacing = 0,45
Tray thickness = 0,005 m
Panjang weir, lw = 2,52995 m
Tinggi weir, Hw = 0,05 m
Total pressure drop = 305,142 mm liquid

Spesifikasi Menara Distilasi


Jenis tutup Torispherical (Tekanan 15 psi – 200 psi)

Keterangan :
th = Tebal head (in)
icr = Inside corner radius ( in)
r = Radius of dish( in)
sf = Straight flange (in)
OD = Diameter luar (in)
ID = Diameter dalam (in)
b = Depth of dish (in)
OA = Tinggi head (in)

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
59

Menentukan Tebal Shell (ts)


Ketebalan dinding bagian head, tHead
𝑃.𝐷𝑎
𝑡ℎ = 2𝑆.𝐸−0,2𝑃 + 𝐶 (Peter &Timmerhaus. 1991)

Ketebalan dinding bagian silinder, tSilinder


𝑃.𝑟
𝑡𝑠 = 𝑆.𝐸−0,6𝑃 (Peter &Timmerhaus. 1991)

ts = Tebal shell (in)


P = Tekanan operasi (psi)
S = Allowable stress (psi)
ri = Jari-jari shell (in)
E = Efisiensi pengelasan
c = Faktor korosi (in)
Bahan = Carbon steel SA-283 grade A
P Operasi = 1 bar = 0,9869 atm
P design = (1,2 x Poperasi) = 1,184 atm
= 17,4045 psia
E = 0,8
f = 11500 psia (Peters and Timmerhaus, 1991, Tabel 4, Hal. 538)
C = 0,125 in (Brownell and Young, 1959)
r = diameter kolom/2= 63,849 in
t = 0,246 in
ts standar = 0,3125 (Brownell & Young, 1959)

Tebal head(Th)
OD = Diameter kolom +(2*ts)
= 128,3229 in
OD = 3,259 m
Dari tabel 5.7 Brownell & Young, diperoleh pada OD 128,323 in yaitu Icr 7,625 in
dan rc = 120 in Sehingga,
1 𝑟𝑐
W =4 𝑥 (3 + √𝑖𝑐𝑟) = 1,7418 in

𝑃.𝑤 𝑥 𝑅𝑐
𝑡ℎ = 2𝑆.𝐸−0,2𝑃 + 𝐶 = 0,323 in

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
60

Th standar= 7/16 in = 0,4375 in


Sf = 2 in (tabel 5.6 Brownell & Young, 1959)
𝐷𝑐𝑡𝑜𝑝 2
b = 𝑟𝑐 − √((𝑟𝑐 − 𝑖𝑐𝑟)2 ) (( − 𝑖𝑐𝑟) )
2

b = 7,8839 in
b = 0,2002 m

Tinggi head (OA)


OA = th+b+sf
= 10,321 in
OA = 0,2622 m
AB = r-icr
= 56,224 in
AB = 1,428 m
BC = rc- icr
= 112,375 in
BC = 2,8543 m
AC = √𝐵𝐶 2 − 𝐴𝐵 2
= 97,2985 in
AC = 2,4714 m

Tinggi menara
Dc = 3,244 m
Ac = 8,2586 in3
Vhead = 4,9x10-5(DC3)
Vhead = 0,001672 m3
𝜋
Vtotal pada sf = 4 𝑥(2𝑟)2 𝑥 𝑠𝑓

= 25601,6 in3
Vtotal pada sf = 0,41961 m3
Vtotal head = Vhead+Vtotal sf
= 0,4213 m3

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
61

𝑂𝐷 2
Blank diameter = 𝑂𝐷 + ( 24 ) + (2𝑠𝑓) + (3 𝑖𝑐𝑟)

= 142,753 in
𝐿′
Q = 𝜌𝐿 𝑏𝑜𝑡𝑡𝑜𝑚

= 0,05395 m3/s
Waktu tinggal = 600 detik
Volume cairan = Q x waktu tinggal
= 16,18644 m3
Tinggi cairan dalam shell
𝑉𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛
(HI) = (3,14⁄4)(𝐷𝑐 2 )

= 1,95995 m
Jumlah plate = 16 buah
Plate spacing 0,45 m
Tebal plate= 0,005 m
Tinggi head dengan tebal head = OA-sf
= 8,3215 in = 0,2114 m
Tinggi dibawah plate = (OA-sf)+HI
= 2,1713 m
Tinggi kolom = 1+ (jumlah plate x plate spacing)+tebal plate+tinggi head dengan tebal
head+tinggi dibawah plate
= 10,5876 m

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
62

Nama alat Decanter 2 Kode


Fungsi Memisahkan gliserol dan air dari campuran metil ester FL-101

T= 60°C

15 P = 1 atm

11 21

20

Gambar 3. Skema Aliran Dekanter 2


Bentuk : Silinder Horizontal
Suhu operasi : 60°C
Bahan kontruksi : Carbon Steel SA-285 Grade C
Data densitas dan viskositas
Komponen F (kg/jam) Xi µ (cp) µXi (cp) ρ (kg/m3) ρXi (kg/m3)
Metanol 1195,5369 0,0849 0,4658 0,0396 753,649 64,0184
CPO 250,3707 0,0178 16,930 0,3012 870,200 15,4802
Metil ester 9810,4938 0,6970 2,5083 1,7484 835,800 582,5941
Gliserol 1012,9803 0,0720 81,30 5,8515 1235,765 88,9426
Air 1610,4200 0,1144 0,5300 0,0606 983,200 112,5003
KOH 194,5100 0,0138 0 0
Total 14074,3117 1 8,0013 863,5356
Data densitas lapisan atas (Light light/B)
Komponen F (kg/jam) Xi ρ (kg/m3) ρXi (kg/m3)
Metanol 1195,5369 0,0917 753,6490 69,1426
Metil ester 9810,4938 0,7528 835,8000 629,2267
Air 1479,0414 0,1135 983,2000 111,5928
CPO 250,3707 0,0192 870,2000 16,7192
Gliserol 101,2980 0,0078 1235,7651 9,6062
KOH 194,5105 0,0149 0 0
13031,25128 1 836,2875

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
63

Data densitas lapisan bawah (Heavy liquid/A)


Komponen F (kg/jam) Xi ρ (kg/m3) ρXi (kg/m3)
Gliserol 911,6822 0,8740 1235,765 1080,114
Air 131,3787 0,1260 983,2 123,8389
1043,0609 1 1203,9533

Menghitung waktu tinggal di dekanter


100𝜇
𝑡 = 𝜌𝐴−𝜌𝐵 (McCabe, 1993)

Dari data viskositas dan densitas, maka diperoleh:


100 𝑥 8,0013
𝑡=
1203,9533 − 836,2875
𝑡 = 2,1762 𝑗𝑎𝑚 = 130,5738 menit.

Menghitung volume dekanter


𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑎𝑙𝑖𝑟 𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙
𝑉𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 =
𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠
14074,3117 𝑥 2,1762
𝑉𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 =
863,5356
𝑉𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 = 35,4692 m3
Diasumsikan cairan dalam dekanter terisi sebanyak 95%, sehingga volume dekanter yang
diperlukan adalah:
15,4692
𝑉𝑡 = = 37,3360 m3
0,95

Menghitung diameter dan tinggi shell


 Volume silinder (Vs)
Asumsi Hs:D= 3:1
𝜋𝐷𝑡 2 𝐿 3
𝑉= , maka 𝑉𝑠 = 8 𝜋𝐷𝑡 3
4

 Volume head dekanter (Vh)


1
𝑉ℎ = 24 𝜋𝐷𝑡 3

 Volume dekanter (Vt)


Vt = Vs + 2Vh
3 1
37,3360 = 8 𝜋𝐷𝑡 3 + 2(24 𝜋𝐷𝑡 3 )

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
64

D = 2,9601 m dan r = 1,4800 m


 Tinggi Silinder (Hs)
3
𝐻𝑠 = 2 𝐷 = 4,4401 m

 Tinggi total dekanter (Ht)


Ht = Hs = 4,4401 m
 Tinggi cairan dalam silinder (Hcs)
Nilai V/Vo = 0,95
Dengan grafik 18.16 (Wallas, 1988), maka diperoleh:

H/D = 0,9
Maka, Hcs = 0,9 x D = 0,9 x 2,9601 m = 2,6641 m
 Tekanan hidrostatik, Phidrostatik
𝑃 = 𝜌𝑔ℎ
𝑃 = 863,5356kg/m3 x 9,8 m/s2 x 2,6641 m
= 22545,2115 N/m3
= 3,2699 psia

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
65

 Tekanan Design, P
Untuk vessel yang bekerja pada internal pressure, design pressure harus 5-10% diatas
tekanan operasi. Dipilih 5%.
Po = 14,698 psia
P operasi = Po + Phidrostatik = 14,698 psia + 3,2699 psia = 17,9659 psia
P = 1,05 x 17,9659 psia
P = 18,8642 psia
Dengan tekanan desain tersebut, dipilih bahan kontruksi carbon steel SA-285 grade
C dengan data sebagai berikut:
Allow Stress, S : 13700 psia
Joint effic., E : 0,85
Corrotion, C : 0,04 in/tahun
Time, n : 10 tahun
Cc : 0,4 in
Jari-jari, r : 58,2694 in
 Tebal shell dekanter, ts
𝑃𝑅
𝑡𝑠 = + 𝐶𝑐
𝑆𝐸 − 0,6𝑃
18,8642 𝑝𝑠𝑖𝑎 𝑥 58,2694 𝑖𝑛
𝑡𝑠 = + 0,4 𝑖𝑛
13700 𝑝𝑠𝑖𝑎 𝑥 0,85 − 0,6𝑥18,8642 𝑝𝑠𝑖𝑎
ts = 0,4944 in
berdasarkan tabel 5.6, dipilih ketebalan standar shell yaitu 0,5 in.

Menghitung lubang keluaran zat cair


Tinggi zat cair, Zt = Hcs = 2,6641 m
Tinggi zat cair fasa berat, ZA1
𝐹𝐵
𝑍𝐴1 = 𝑥 𝐻𝑐𝑠
𝐹𝐴
𝑘𝑔
1043,0609( )
𝑗𝑎𝑚
𝑍𝐴1 = 𝑘𝑔 𝑥 2,6641 𝑚
13031,2513( )
𝑗𝑎𝑚

𝑍𝐴1 = 0,2132 𝑚

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
66

𝜌𝐵
𝑍𝐴2 −𝑍𝑇 ( )
𝜌𝐴
𝑍𝐴1 = 𝜌𝐵 (McCabe, 1993)
1−
𝜌𝐴

Maka, ZA2 =
𝜌𝐵 𝜌𝐵
𝑍𝐴2 = 𝑍𝐴1 (1 − ( )) + 𝑍𝑡 ( )
𝜌𝐴 𝜌𝐴

𝑘𝑔 𝑘𝑔
836,2875 836,2875
𝑗𝑎𝑚 𝑗𝑎𝑚
𝑍𝐴2 = 0,2132 𝑚 (1 − ( 𝑘𝑔 )) + 2,6641 𝑚 ( 𝑘𝑔 )
1203,9533 1203,9533
𝑗𝑎𝑚 𝑗𝑎𝑚

𝑍𝐴2 = 1,9156 m
Zb = Zt - 𝑍𝐴1 =2,4508 m

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
67

Nama alat Decanter 3 Kode


Fungsi Memisahkan air pencuci dari biodieselx FL-102

T= 40°C

P = 1 atm

23 25

24

Gambar 4. Skema Aliran Dekanter 2


Bentuk : Silinder Horizontal
Suhu operasi : 40°C
Bahan kontruksi : Carbon Steel SA-285 Grade C
Data densitas dan viskositas
Komponen F (kg/jam) Xi µ (cp) µXi (cp) ρ (kg/m3) ρXi (kg/m3)
Metanol 1195,5369 0,0306 0,4600 0,0141 773,5210 23,6553
CPO 250,3707 0,0064 35,4100 0,2268 880,0000 5,6358
Metil ester 9810,4938 0,2509 3,7551 0,9423 850,8000 213,5064
Gliserol 101,2980 0,0026 284,00 0,7359 1248,96 3,2363
Air 27541,5439 0,7045 0,6531 0,4601 989,3200 696,9758
KOH 194,5105 0,0050 0,0000 0,0000
Total 39093,7538 1,0000 2,3792 943,0096

Data densitas lapisan atas (Light light/B)


Komponen F (kg/jam) Xi ρ (kg/m3) ρXi (kg/m3)
CPO 250,3707 0,0242 880 21,32193
Metil ester 9810,4938 0,9494 850,8 807,7533
Air 272,4491 0,0264 989,32 26,0845
10333,3136 1 855,1597

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
68

Data densitas lapisan bawah (Heavy liquid/A)


Komponen F (kg/jam) Xi ρ (kg/m3) ρXi (kg/m3)
Metanol 1195,5369 0,0416 773,5210 32,15434
Gliserol 101,2980 0,0035 1248,96 4,399
Air 27269,0948 0,9481 989,3200 938,0197
KOH 194,5105 0,0068 0 0
28760,4403 1 974,5731
Menghitung waktu tinggal di dekanter
100𝜇
𝑡 = 𝜌𝐴−𝜌𝐵 (McCabe, 1993)

Dari data viskositas dan densitas, maka diperoleh:


100 𝑥 2,3792 𝑐𝑝
𝑡=
974,5731 − 855,1597
𝑡 = 1,99 𝑗𝑎𝑚 = 119,54 menit.

Menghitung volume dekanter


𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑎𝑙𝑖𝑟 𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙
𝑉𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 =
𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠
39093,7538 𝑥 1,99
𝑉𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 =
943,0096
𝑉𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 = 82,5972 m3
Diasumsikan cairan dalam dekanter terisi sebanyak 95%, sehingga volume dekanter yang
diperlukan adalah:
82,5972
𝑉𝑡 = = 86,9444 m3
0,95

Menghitung diameter dan tinggi shell


 Volume silinder (Vs)
Asumsi Hs:D= 3:1
𝜋𝐷𝑡 2 𝐿 3
𝑉= , maka 𝑉𝑠 = 8 𝜋𝐷𝑡 3
4

 Volume head dekanter (Vh)


1
𝑉ℎ = 24 𝜋𝐷𝑡 3

 Volume dekanter (Vt)


Vt = Vs + 2Vh
3 1
86,9444 = 8 𝜋𝐷𝑡 3 + 2(24 𝜋𝐷𝑡 3 )

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
69

D = 3,9235 m dan r = 1,9617 m


 Tinggi Silinder (Hs)
3
𝐻𝑠 = 2 𝐷 = 5,8853 m

 Tinggi total dekanter (Ht)


Ht = Hs = 5,8853 m
 Tinggi cairan dalam silinder (Hcs)
Nilai V/Vo = 0,95
Dengan grafik 18.16 (Wallas, 1988), maka diperoleh:

H/D = 0,9
Maka, Hcs = 0,9 x D = 0,9 x 3,9235 m = 3,5312 m
 Tekanan hidrostatik, Phidrostatik
𝑃 = 𝜌𝑔ℎ
𝑃 = 943,0096 kg/m3 x 9,8 m/s2 x 3,5312 m
= 32633,3262 N/m3
= 4,7331 psia

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
70

 Tekanan Design, P
Untuk vessel yang bekerja pada internal pressure, design pressure harus 5-10% diatas
tekanan operasi. Dipilih 5%.
Po = 14,698 psia
P operasi = Po + Phidrostatik = 14,698 psia + 4,7331 psia = 19,4291 psia
P = 1,05 x 19,4291 psia
P = 20,4005 psia
Dengan tekanan desain tersebut, dipilih bahan kontruksi carbon steel SA-285 grade
C dengan data sebagai berikut:
Allow Stress, S : 13700 psia
Joint effic., E : 0,85
Corrotion, C : 0,04 in/tahun
Time, n : 10 tahun
Cc : 0,4 in
Jari-jari, r : 77,2346 in
 Tebal shell dekanter, ts
𝑃𝑅
𝑡𝑠 = + 𝐶𝑐
𝑆𝐸 − 0,6𝑃
20,4005 𝑝𝑠𝑖𝑎 𝑥 77,2346 𝑖𝑛
𝑡𝑠 = + 0,4 𝑖𝑛
13700 𝑝𝑠𝑖𝑎 𝑥 0,85 − 0,6 𝑥 20,4005 𝑝𝑠𝑖𝑎
ts = 0,5354 in
Berdasarkan Tabel 5.6 (Brownel and Young, 1959), dipilih ketebalan standar shell
yaitu 0,625 in.

Menghitung lubang keluaran zat cair


Tinggi zat cair, Zt = Hcs = 3,5312 m
Tinggi zat cair fasa berat, ZA1
𝐹𝐵
𝑍𝐴1 = 𝑥 𝐻𝑐𝑠
𝐹𝐴
𝑘𝑔
10333,3136( )
𝑗𝑎𝑚
𝑍𝐴1 = 𝑘𝑔 𝑥 3,5312 𝑚
28760,4403( )
𝑗𝑎𝑚

𝑍𝐴1 = 1,2687 𝑚

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
71

𝜌𝐵
𝑍𝐴2 −𝑍𝑇 ( )
𝜌𝐴
𝑍𝐴1 = 𝜌𝐵 (McCabe, 1993)
1−
𝜌𝐴

Maka, ZA2 =
𝜌𝐵 𝜌𝐵
𝑍𝐴2 = 𝑍𝐴1 (1 − ( )) + 𝑍𝑡 ( )
𝜌𝐴 𝜌𝐴

𝑘𝑔 𝑘𝑔
855,1597 855,1597
𝑗𝑎𝑚 𝑗𝑎𝑚
𝑍𝐴2 = 1,2687 𝑚 (1 − ( 𝑘𝑔 )) + 3,5312 𝑚 ( 𝑘𝑔 )
974,1597 974,1597
𝑗𝑎𝑚 𝑗𝑎𝑚

𝑍𝐴2 = 3,2540 m
Zb = Zt - 𝑍𝐴1 = 2,2625 m

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
72

Nama alat Knock-Out Drum Kode


Fungsi Memisahkan uap air dari Biodiesel S-101

30

110 °C

1 atm

26

27

Gambar 5. Skema Aliran KO Drum


Tekanan : 1 atm
Suhu : 110 °C
Asumsi : H2O yang diumpankan kedalam KO drum menjadi uap air karena suhu
operasi berada diatas titik didih air.
Data Laju Alir Masuk dan Keluar KO drum
Aliran 26 30 27
N N N
Senyawa F (kg/h) (kmol/h) F (kg/h) (kmol/h) F (kg/jh) (kmol/h)
ME 9810,4938 33,0320 9810,4938 33,0320
CPO 250,3707 1,0869 250,3707 1,0869
H2O 272,4491 3,5147 272,4491 3,5147
Total 10333,3136 37,6335 272,4491 3,5147 10060,8645 34,1188
Menentukan diameter silinder, Dv
4𝑔𝐷𝑝 (𝜌𝐿−𝜌𝑣) 𝜌𝐿−𝜌𝑣
𝑉𝑡 = √ = 𝐾𝑡√ (Wankat, 2011)
3𝜌𝑣𝐶 𝜌𝑣

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
73

Menentukan densitas cairan, ρL


N ρ
komponen BM F (kg/jam) (kmol/jam) Xi (kg/m3) Xi/ρ
ME 297 9810,4938 33,0320 0,9751144 798,8 0,001221
CPO 884 250,3707 1,0869 0,0248856 847,1 2,94E-05
Total 10060,8645 34,1188 1,0000 0,00125
∑ 𝑥𝑖
ρL= 𝑥𝑖 = 799,935 kg/m3
⁄𝜌

menentukan densitas uap, ρv


P = 101300 Pa
T = 383,15 K
R = 8314,34 m3Pa/KmolK
𝐵𝑀 𝑥 𝑃
𝜌 𝑢𝑎𝑝 =
𝑅𝑥𝑇
N
komponen BM F (kg/jam) (kmol/jam) Xi ρ (kg/m3) Xi/ρ
H2O 18 272,4491 3,5147 1 0,57238117 1,747088
Total 272,4491 3,5147 1,0000 1,747088

Nilai Kt untuk Knock out drum

Kt yang digunakan adalah Knock-out drum without demister, maka Kt =0,15 fps.
𝜌𝐿−𝜌𝑣
𝑉𝑡 = 𝐾𝑡√ = 5,60558 m/s
𝜌𝑣

𝐿𝑎𝑗𝑢 𝑎𝑙𝑖𝑟 𝑢𝑎𝑝 𝑥 𝐵𝑀


𝐴𝑐 = 𝑉𝑡(3600) 𝜌𝑉

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
74

Keterangan:
Ac : Luas (m2)
Vt : kecepatan uap (m/s)
ρv : massa jenis vapor (kg/m3)
𝐿𝑎𝑗𝑢 𝑎𝑙𝑖𝑟 𝑢𝑎𝑝 𝑥 𝐵𝑀 272,4491 𝑥 18
𝐴𝑐 = = 5,6055 .(3600)0,5724 = 0,4246 m3
𝑉𝑡(3600) 𝜌𝑉

Diameter drum, D
4𝐴𝑐 40,4246
𝐷=√ =√ = 0,7354 m
𝜋 3,14

Dimensi KO Drum

H/D = 4 : 1
Maka H silinder = 4D = 4 x 0,7354 m = 2,9417 m
Dari gambar diperoleh:
X1 = 0,2 m
X3 = 0,3 D = 0,3 x 0,7354 m = 0,2206 m, minimal allowable adalah 0,3 m, maka yang
dipilih 0,3 m.

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui
75

X4 = 0,7 D = 0,7 x 0,7354 m = 0,5147 m, minimal 0,9 m, maka dipilih 1 m.


d1 = 0,1 D = 0,1 x 0,7354 m = 0,07354 m
X2 = H – (X1+X3+X4) = 2,9417 – (0,2+0,3+1) = 2,5 m.
d1 = d2 =d3= 0,007354 m
Menghitung tebal shell, ts
Bahan kontruksi carbon steel SA-285 grade C dengan data sebagai berikut:
Allow Stress, S : 13700 psia
Joint effic., E : 0,85
Corrotion, C : 0,04 in/tahun
Time, n : 10 tahun
Cc : 0,4 in
Jari-jari, r : 14,4768 in
P : 16,1656 psi (10% faktor keamanan)
 Tebal shell, ts
𝑃𝑅
𝑡𝑠 = + 𝐶𝑐
𝑆𝐸 − 0,6𝑃
16,1656 𝑝𝑠𝑖𝑎 𝑥 14,4768 𝑖𝑛
𝑡𝑠 = + 0,4 𝑖𝑛
13700 𝑝𝑠𝑖𝑎 𝑥 0,85 − 0,6 𝑥 16,1656 𝑝𝑠𝑖𝑎
ts = 0,4201 in
Berdasarkan Tabel 5.6 (Brownel and Young, 1959), dipilih ketebalan standar shell
yaitu 0,5 in.
OD silinder = ID + 2.ts = 29,954 in = 30 in
 Tebal shell, ts
Jenis tutup yang digunakan adalah torispherical.
Dari tabel 5.7 (Brownel and Young, 1959), diperoleh:
Icr : 1,875 in
Rc : 30 in
1 𝑟
W : 4 (3 + √3) = 1,54 in

𝑃.𝑟𝑐.𝑤
𝑡ℎ = 2.𝑆𝐸−0,2𝑃 + 𝐶𝑐 = 0,432 in

Digunakan tebal tutup standar 0,5 in, sehingga diperoleh sf (1,5 – 3,5 in), dipilih sf=2 in.
Maka, a = ID/2 = 14,476 in
AB = a- icr = 12,602 in
Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019
Dibuat Diperiksa Disetujui
76

BC = rc – icr = 28,125 in
b = r – √𝐵𝐶 2 − 𝐴𝐵 2 = 4,856 in
OA = b + sf + th = 7,356 in
Maka tinggi total KO drum = H silinder + 2*OA = 130,527 in = 3,315 m.

Pabrik Biodiesel dari CPO Kelompok 1/Genap 2018-2019


Dibuat Diperiksa Disetujui

Anda mungkin juga menyukai