Bab 3 Rawat Inap PDF
Bab 3 Rawat Inap PDF
BAB III
untuk Rawat Inap 1 bagian Staf Medik Fungsional (SMF) Ilmu Penyakit
a. R. 22 terdapat 35 bed
g. R. 25 terdapat 30 bed
h. R. 27 terdapat 40 bed
i. R. 28 terdapat 40 bed
j. R. 29 terdapat 16 bed
92
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
Peritoneal Dialysis)
Kesehatan Nasional (JKN) dan Ikatan Kerja Sama (IKS) atau tagihan
perusahaan yang telah bekerjasama dengan RSUD Dr. Saiful Anwar. Jam
pelayanan UPF IRNA 1 dibuka setiap hari mulai pukul 07.00-21.00 WIB.
Apoteker Penanggung
Jawab
Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alkes, Bahan Medis Habis Pakai di UPF IRNA 1
a) Pemilihan
93
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
Pemilihan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai di
Saiful Anwar
b) Perencanaan
sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai sesuai dengan
dengan buffer stock sebanyak 50% dan dikurangi dengan sisa stok di UPF.
c) Pengadaan
obat pada gudang farmasi obat juga bisa dilakukan sebelum hari pemesanan
karena barang sudah habis di UPF IRNA I, barang dibutuhkan segera (cito),
serta pada saat terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB). Untuk resep cito, apabila
barang yang diminta tidak ada, maka akan diambilkan dari UPF yang lain.
Jika tidak tersedia di UPF IRNA yang lain, maka dilakukan permintaan ke
gudang.
d) Penerimaan
Sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai yang sudah
94
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
ada di gudang akan diambil oleh caraka UPF IRNA 1 dengan mencocokkan
surat pesanan dan diperiksa kualitas dan kuantitasnya meliputi jumlah dan
jenis, kekuatan sediaan, Expired Date (ED) minimal 2 tahun, bentuk sediaan
dan setelah semua persyaratan terpenuhi, maka akan dibuat berita acara
IRNA 1 akan bertambah dan jumlah obat di gudang farmasi akan berkurang.
Apabila barang yang diterima tidak sesuai dengan yang direncanakan maka
kepada gudang.
e) Penyimpanan
Penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakain
Stabilitas Obat
95
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
Alfabetis
Status pasien
dipindahkan.
f) Pengendalian
Obat sesuai dengan diagnosis dan terapi dan memastikan persediaan efektif
sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai. Pengendalian
untuk obat dan alat kesehatan yang keluar baik untuk pelayanan resep
pengeluaran ataupun pemasukan obat. Selain itu, stok juga dapat dilihat
melalui computer. UPF IRNA I juga melakukan stok opname setiap 1 bulan
sekali.
96
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
g) Pendistribusian
klinis)
sesuai permintaan dengan system PODS yaitu etiket putih untuk pagi,
masing ruangan
97
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
dibutuhkan dalam keadaan yang darurat. Hal ini dimaksudkan agar pasien
trolley dilengkapi dengan kunci pengaman berkode khusus yang hanya bisa
untuk satu kali kunci. Bila trolley emergency telah dibuka, maka dokter
maksimal 2 jam. Setelah itu, petugas farmasi harus sudah mengganti isi
obat)
6. Laporan jumlah resep dan jumlah pasien yang dilayani UPF dan
respon time
kelengkapan penulisan resep obat pada pasien rawat inap dan rawat
98
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
jalan dan angka kebenaran penyiapan dan pelabelan obat pada pasien
9. Laporan barang slow moving dan death moving (3 bulan tidak ada
pergerakan)
untuk obat yang dibeli secara langsung di Unit Pelayanan Farmasi, KIE
diberikan secara langsung oleh apoteker SDF pada saat penyerahan obat
kepada pasien. KIE yang diberikan meliputi cara pemberian obat dan
waktu pemberian yang tepat, penjelasan terapi pada pasien, serta efek
3.1.2 Unit Pelayanan Farmasi Instalasi Rawat Inap II (UPF IRNA II)
inap untuk pasien Bedah. UPF IRNA II merupakan salah satu unit farmasi
kesehatan, dan bahan medis habis pakai untuk kebutuhan pasien yang
99
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
berada di ruang 12 (Intensive Care Unit /ICU), NICU, PICU, ruang 13-21,
(THT, Mata dan Bedah) di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. UPF IRNA II
buka 24 jam dan mempunyai 3 shift jam kerja yaitu pagi, sore, dan malam.
medis habis pakai di ruangan IRNA II, UPF IRNA II juga bertugas untuk
jam kerja atau ketika UPF IRNA I, III, IV, dan 26 tutup.
100
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
ditetapkan.
4. Pelayanan resep pada pasien di ICU, IRNA II, serta IRNA I, III, IV,
dengan mutu, cakupan dan efisiensi perbekalan farmasi yang baik. Agar
1. Pemilihan
dan pola penyakit di RSUD Dr. Saiful Anwar. Kriteria pemilihan obat
101
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
2. Perencanaan
pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai
kriteria tepat jenis, tepat jumlah, tepat waktu dan efisien. Data yang
3. Pengadaan
alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai secara online yang memuat
102
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
terkait. Pengambilan barang dilakukan pada hari selasa untuk obat dan
mencatat jumlah barang masuk pada kartu stok manual dan digital
sebelum hari pemesanan apabila barang sudah habis di UPF IRNA II,
barang dibutuhkan segera (cito), serta pada saat terjadi kejadian luar
biasa (KLB).
4. Penyimpanan
a. Status barang
103
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
b. Berdasarkan jenis obat High Alert dan Look Alike Sound Alike
(LASA)
tempat khusus yang diberi warna merah dan stiker merah “HIGH
sistem tallman letter serta diberi stiker hijau “LASA”. Untuk obat-
obat sitostatika masuk dalam obat High Alert dan diberi stiker ungu
“Obat Kanker”.
c. Stabilitas Obat
d. Bentuk sediaan (tablet, sirup, cream, injeksi, infus, tetes mata, salep)
expired date didata tanggal bulan dan tahun ED-nya, dan akan
digunakan dahulu.
104
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
5. Pendistribusian
obat oral
105
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
masing-masing ruangan.
6. Melakukan Pelaporan
ruangan dan suhu kulkas, stock opname, pelaporan obat ED dan hampir
yaitu :
106
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
h. Laporan narkotik/psikotropik
i. Laporan suhu
3.1.3 Unit Pelayanan Farmasi Instalasi Rawat Inap III (UPF IRNA III)
Sakit Umum Daerah dr. Saiful Anwar yang menyediakan fasilitas dan
Ginekologi.
habis pakai untuk kebutuhan pasien IRNA III, yaitu pasien rawat inap
107
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
barang farmasi ke pasien. UPF IRNA III memulai jam pelayanan dari
sediaan farmasi, alat kesehatan, maupun bahan medis habis pakai dengan
108
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
stock.
a. R.4 : Ruang kelas 1,2 Obstetri dan Ginekologi yang terdiri dari 16
beds
beds
109
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
IRNA III
a. Pengadaan
b. Penerimaan
barang pada hari Selasa untuk alkes dan Rabu untuk obat di
110
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
c. Penyimpanan
kefarmasian.
a. Bentuk sediaan
111
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
persyaratan kefarmasian.
112
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
obat dan alat kesehatan oleh UPF IRNA III di KABER untuk
d. Pendistribusian
inap.
113
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
Alur pelayanan obat dan alkes permintaan pasien di UPF IRNA III antara lain:
Diserahkan kepada
APJP/TTK
Diinformasikan
Telaah Obat
Apoteker mengecek kesesuaian barang dengan resep
dan BPOM.
115
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
Ruang Rawat.
di Ruang Rawat.
3.1.4 Unit Pelayanan Farmasi Instalasi Rawat Inap IV (UPF IRNA IV)
1. Pengertian Unit Pelayanan Farmasi IRNA IV (UPF IRNA IV)
Unit pelayanan farmasi (UPF) IRNA IV adalah pelaksana
manajerial dan fungsional di Instalasi Farmasi RSUD Dr. Saiful Anwar
(RSSA) Malang dalam mengkoordinasikan penyelenggaraan pelayanan
kefarmasian di Instalasi Rawat Inap IV. UPF IRNA IV melayani obat
dan alat kesehatan dengan resep untuk pasien anak dan perinatologi.
Pasien yang tergolong perinatologi adalah pasien dengan usia ≤ 30 hari,
sedangkan pasien anak adalah pasien dengan usia lebih dari 30 hari.
Resep yang dilayani berupa resep umum, resep JKN, dan resep IKS
(Ikatan Kerja Sama). Resep yang masuk pada UPF IRNA IV telah
melalui proses telaah apoteker ruangan sehingga diharapkan pengadaan
obat dan alat kesehatan pasien terkendali baik pasien umum maupun
pasien JKN. Dalam melaksanakan pelayanan kefarmasian di UPF
IRNA IV, Apoteker penanggung jawab UPF IRNA IV dibantu oleh
ketua pelaksana IRNA IV, tiga Apoteker, empat Tenaga Teknis
Kefarmasian dan satu Caraka. Apoteker Penanggung Jawab secara
struktural bertanggungjawab kepada Kepala Instalasi Farmasi Rumah
Sakit, sedangkan secara fungsional bertanggungjawab kepada Kepala
Staf Fungsional Farmasi.
Tujuan umum diadakannya UPF IRNA IV ialah tercapainya
pelayanan kefarmasian dengan mutu, cakupan dan efisiensi untuk
tindakan di Instalasi Rawat Inap IV melalui pelayanan barang farmasi
yang baik. Agar tercapainya pelayanan yang optimal maka diperlukan
sistem perencanaan, pengadaan, penyimpanan sampai pendistribusian
barang farmasi ke pasien serta melakukan evaluasi dan monitoring
116
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
117
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
118
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
119
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
Apabila sudah sesuai, maka sediaan farmasi, alkes dan bahan medis
habis pakai akan di bawa ke UPF IRNA IV dan dilakukan
pengecekan ulang oleh apoteker penanggung jawab atau ketua
pelaksana UPF IRNA IV. Gudang farmasi mengirim nama dan
jumlah barang secara online dan bila sudah sesuai, maka ketua
pelaksana akan melakukan validasi pengiriman barang di
komputer. Stok inventory UPF IRNA IV akan bertambah dan stok
di gudang akan berkurang karena sediaan farmasi, alat kesehatan
dan bahan medis habis pakai telah berpindah dari gudang ke UPF.
c. Penyimpanan
Penataan dan penyimpanan perbekalan farmasi di UPF
IRNA IV dibedakan berdasarkan stabilitas sediaan obat, status
barang (fornas dan non fornas), bentuk sediaan obat, kemudian
diurutkan secara alfabetis. Hal ini dimaksudkan untuk
mempermudah dalam melakukan pelayanan serta pengontrolan.
Peyimpanan Obat yang tergolong high alert dan LASA
dilakukan dengan aturan sebagai berikut :
Obat High Alert Obat LASA
1. Disimpan secara 1. Obat yang tergolong LASA
terpisah dari obat- (look alike sound alike)
obatan yang lain penyimpanannya tidak boleh
berdekatan
2. Setiap obat yang 2. Setiap obat lasa diberikan
tergolong high alert pelabelan lasa (hijau).
diberikan pelabelan
high alert (merah)
Obat-obat psikotropika dan narkotika disimpan dalam
lemari tersendiri. Lemari narkotik dan psikotropik di UPF IRNA
IV tersimpan dalam lemari yang menempel di tembok dan
berukuran 40x30x60 cm. Lemari narkotik dan psikotropik di UPF
IRNA IV telah memenuhi memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Terbuat dari kayu yang kuat
2. Mempunyai 2 (dua) buah kunci yang berbeda, kunci lemari
khusus dikuasai oleh Apoteker penanggung jawab/Apoteker
120
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
121
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
Validasi permintaan di UPF, Entry di billing pasien, dan kemudian di print di UPF
Dispensing UDD untuk obat oral dan PODS untuk obat injeksi atau cairan
122
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
disiapkan dan dikelola oleh Instalasi Farmasi dalam hal ini melalui
UPF IRNA IV.
Sistem floor stock digunakan sebagai sistem persediaan
ketika tidak ada petugas farmasi yang mengelola (diatas jam kerja),
yang pendistribusiannya didelegasikan kepada penanggung jawab
ruangan. Dan setiap hari dilakukan serah terima kembali
pengelolaan obat floor stock kepada petugas farmasi berupa
pencatatan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis pakai
yang terpakai dapat menggunakan buku pencatatan atau langsung
melalui resep dokter.
Tenaga Teknis Kefarmasian ruangan mengirim sediaan
farmasi ke ruangan kemudian dicek oleh APJP ruangan sebelum
dibagikan kepada pasien/perawat. Obat injeksi, alkes, dan infus
disimpan diruang perawat, sedangkan obat oral diserahkan kepada
pasien setiap penyerahan sediaan farmasi disertai bukti serah
terima.
4. Farmasi Klinik
APJP (Apoteker Penanggung Jawab Pasien) ruangan
melakukan pelayanan farmasi klinik dengan melakukan telaah terapi
pada rekam medis. APJP menuliskan terapi yang diperoleh untuk
pasien setiap hari di lembar F 7.4A (Catatan Penggunaan Obat Pasien).
Kemudian bila ada masalah terkait obat maka usulan rekomendasi
APJP kepada dokter bisa dituliskan di F 7.5 (Catatan Perkembangan
Pasien Terintegrasi). Selain itu APJP juga memberikan KIE pada saat
membagikan obat per oral keruangan.
5. Pelaporan
Pelaporan di UPF IRNA IV meliputi:
1. Pelaporan pendapatan tunai dilakukan setiap hari
2. Laporan pelayanan (jumlah resep, jumlah pasien, peresepan
generik dan non generik, formularium, dan non formularium).
3. Laporan indikator mutu (angka prescribing error, kebenaran
123
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
124
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
125
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
126
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
127
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
128
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
129
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
130
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
131
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
132
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
133
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
134
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
Habis Pakai
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 58 Tahun 2014, kegiatan pengelolaan Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai meliputi :
a. Pemilihan
Merupakan kegiatan untuk menetapkan jenis Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai sesuai
dengan kebutuhan pelayanan di UPF Pelayanan Utama.
Penentuan seleksi obat dilakukan oleh Komite Farmasi dan
Terapi (KFT) untuk menentukan kualitas dan efektifitas
perbekalan farmasi yang digunakan di rumah sakit. Seleksi
dilakukan berdasarkan formularium yaitu Formularium
Nasional (FORNAS), Formularium Rumah Sakit serta
Formularium sesuai Ikatan Kerjasama yang telah disepakati.
b. Perencanaan Kebutuhan
Merupakan kegiatan untuk menentukan jumlah dan
periode pengadaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai di UPF sesuai dengan hasil kegiatan
pemilihan untuk menjamin terpenuhinya kriteria tepat jenis,
tepat jumlah, tepat waktu dan efisien.. UPF Pelayanan Utama
melakukan perencanaan selama 1 minggu sekali ditambah
buffer (safety stock) dengan berdasarkan evaluasi penggunaan
kebutuhan sebelumnya dan stok minimum. Metode yang
digunakan adalah metode konsumsi dan epidemiologi.
Perencanaan kebutuhan dalam 1 minggu kedepan dilakukan
oleh Ketua Pelaksana dengan melihat defecta di hari jumat
atau sabtu kemudian membuat SP ( Surat Permintaan) pada
hari senin secara online ke Gudang Farmasi.
c. Pengadaan
Merupakan kegiatan untuk merealisasikan perencanaan
kebutuhan. Pengadaan yang efektif harus menjamin
135
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
136
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
137
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
138
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
Poli dokter
spesialis
Gambar 3.10 Alur Pelayanan Pasien Rawat Jalan UPF Pelayanan Utama
139
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
Resep dokter
Pembayaran
saat KRS Apoteker ruangan
g. Pengendalian
Pengendalian dilakukan terhadap jenis dan jumlah
persediaan dan penggunaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai, yang dilakukan
oleh Instalasi Farmasi bersama TFT di Rumah Sakit. Tujuan
pengendalian persediaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan,
dan Bahan Medis Habis Pakai adalah agar penggunaan obat
sesuai formularium Rumah Sakit, penggunaan obat sesuai
pedoman diagnosa dan terapi dan untuk memastikan
persediaan efektif dan efesien atau tidak terjadi kelebihan
dan kekurangan/ kekosongan, kerusakan, kadaluarsa,
kehilangan, serta pengembalian pesanan Sediaan Farmasi,
Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai.
Pengendalaian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai dengan cara melakukan evaluasi
persediaan yang jarang digunakan (slow moving),
melakukan evaluasi persediaan yang tidak digunakan dalam
140
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Program Study Profesi Apoteker Angkatan LII Universitas Surabaya
Tahun 2017
141