Anda di halaman 1dari 14

PERENCANAAN POROS

 Reko windarto : ( 0121703007 )


 D III Teknik Mesin Otomotif
 Pengertian poros

 poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari


setiap roda.
 Poros suatu bagian penahan beban dari putaran .
 Macam-macam poros

Poros transmisi

 Poros macam ini mendapat beban puntir dan lentur.


 Daya ditransmisikan ke pada poros ini melalui kopling , roda
gigi dll .
 Poros spindel

 Poros yang relatip pendek , seperti poros utama mesin perkakas


, dimana beban utamanya berupa puntiran .
 Poros gandar

 Merupakan poros yang di pasang di antara roda – roda kreta barang .


 Poros gandar tidak menerima beban puntir dan hanya mendapat
beban lentur .
 Hal – hal penting dalam perencanaan
poros

Kekuatan poros
 Suatu poros dapat menahan beban puntir dan lenturan .
 sebuah poros harus di rencanakan hingga cukup kuat untuk
menahan beban- beban yang berat .
 Kekakuan poros

 Meskipun sebuah poros mempunyai kekakuan yang cukup


kuat tetapi jika lenturan atau proses puntiranya terlalu
besar akan mengakibatkan kepatalan .
 Di samping kekuatan poros ,kekakuanya juga harus
diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang
akan dilayani poros .
 Putaran kritis

 Bila putaran suatu mesin di naikkan maka pada suatu


putaran tertentu dapat terjadinya getaran yang luar biasa
besarnya ,dan dapat mengakibatkan kerusakan pada poros
dan bagian bagiannya .

 Poros harus direncanakan sedemikian rupa hingga putaran


kerjanya lebih maksimal .
 Korosi

 Demikian pula untuk poros-poros yang terancam korosi karena


poros mesin yang sering berhenti lama ,sampai batas –batas
tertentu dapat pula dilakukan perlindungan terhadap korosi.
 Bahan poros

 Poros untuk mesin umumnya biasanya dibuat dari baja dengan kadar
karbon .
BAB III
PERHITUNGAN
 Diagram aliran poros.

6. Beban horizontal P (kg)

START Beban pada bantalan karena beban horizontal Qo (kg)


Beban pada telapak roda karena beban horizontal Ro (kg)
12. n : 1

1. Beban statis pada suatu gandar W (kg) 7. Momen lentur pada naf tumpuan roda sebelah
Jarak telapak roda g (mm) dalam karena beban horizontal M3
Jarak bantalan radial j (mm)
Tinggi titik berat H (mm)
Kecepatan kerja maksimal. V (km/h)
Jari – jari telapak roda r (mm) 13. Diameter tumpuan roda ds (mm)
8. Macam, pemakaian, beban, perlakuan
panas dari roda
Bahan poros
Tegangan lentur yang diizinkan meurut Perlakuan panas
macam roda WB (kg/mm2)
2. Momen pada tumpuan roda karena beban statis M1
Faktor tambahan untuk tegangan menurut
(kg/mm)
pemakaian roda m

3. Beban tambahan karena getaran


vertikal =  STOP
Beban statis 9. Diameter tumpuan roda ds (mm)
Beban horizontal
Beban statis pada satu gandar = L

10. Tegangan lentur pada tumpuan roda di sebelah END


dalam naf b (kg/mm2)
4. Momen pada tumpuan roda karena gaya
vertikal tambahan M2 (kg.mm)

11. Faktor keamanan kelelahan n


5. Jarak dari tengah bantalan
ke ujung luar naf roda a (mm)
Panjang naf roda l (mm)
Gambar Perencanaan Poros
 ( Penyelesaian )
1. W = 12000 ( kg ). g = 1120 ( mm ). J = 1930 ( mm )
h = 970 ( mm ). v = 100 ( km/h ). r = 430 ( mm )
1930−1120
2. M1 = 𝑥 1200 = 2,43 x 106 = 2,430.000 ( kg.mm )
4
3. Xv = 0,4.xl = 0,3
4. M2 = 0,4 x 2.43 x 106 = 972,000 = 9,72 x 105
5. a = 345 ( mm ) . l = 128 ( mm )
6. P = xl.W = 0,3 x 12000 = 3600 ( kg )
970
Qo = 3600 𝑥 = = 1809 ( kg )
1930
( h+r ) 970+430
Ro = P = = 3600 x = ( ) = 4500 ( kg )
g 1120
Pr + Qo ( a + l ) - Ro ( a + l ) – ( J-g ) h
7. M3 = 3600 x 430 + 1809 ( 345 + 120 ) – 4500 ( 345 +128 ) – ( 1930 -1120 ) / 2 = 2,097.657 ( kg.mm )
8. wb = 11 ( kg/mm2 )
m=1
10,2 x 1 2,43+0,972+2,097 𝑥 10
9. ds = 1/3
11
10,2 𝑥 ( 𝑚+𝑚2+𝑚3
ds = 1/3
σwb

= 172,11  175 ( mm )
10,2 x 1 x 2,43+0,972+2,097 𝑥 10
10. b = 175 3

= 10,46 ( kg / mm2 )
11. n = 11 / 10,46 =1,05 baik

12. Ditentukan ds = 165 ( mm ) , kelas 3


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai