Anda di halaman 1dari 16

PEDOMAN PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN

KOMPETENSI KEAHLIAN

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2017

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmatNya
dapat diselesaikan penyusunan Pedoman Pembukaan dan Penutupan Program
Keahlian di SMK. Pedoman ini dimaksudkan agar dapat memberikan panduan
dalam pembukaan dan penutupan Kompetensi Keahlian sesuai dengan
Spektrum Kurikulum 2013.

Pedoman pembukaan dan penutupan Kompetensi Keahlian ini berisi Bab I.


Pendahuluan yang mendeskripsikan Rasional, Tujuan, Mafaat, Ruang Lingkup
dan Dasar Hukum, Bab II.berisi tentang Prosedur Pembukaan dan Prosedur
Penutupan Kompetensi Keahlian dan Bab III. Penutup.

Upaya penyempurnaan pedoman ini masih terus diupayakan, sehingga


masukan demi sempurnanya pedoman ini sangat diharapkan.

Semoga Pedoman Pembukaan dan Penutupan Kompetensi Keahlian dapat


bermanfaat untuk kemajuan pendidikan di Indonesia pada umumnya, serta
SMK pada khususnya.

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasional

Dunia kerja/industri berkembang dengan dinamis, tumbuh dunia


kerja/industri baru, tetapi di sisi lain berbagai dunia kerja/industri sudah tidak
dibutuhkan lagi. Terdapat kecenderungan ke depan pekerjaan-pekerjaan yang
bersifat manual akan ditinggalkan dan digantikan dengan pekerjaan yang
menggunakan mesin atau digital. Diasumsikan ke depan, pekerjaan-pekerjaan yang
yang masih bertahan adalah pekerjaan yang berkenaan dengan kreativitas atau
pelayanan sosial. Dengan demikian, diperlukan kajian secara terus menerus tentang
kelayakan suatu kompetensi keahlian di SMK.

Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memperkuat pendidikan


vokasional di jenjang menegah dilakukan dengan terus menambah SMK (Sekolah
Menengah Kejuruan). Pada tahun 2020 diharapkan jumlah SMK mencapai 60 persen
dari sekolah menengah yang ada. Berdasarkan data dari Direktorat PSMK pada saat
ini terdapat 13.682 SMK, membuka 25.106 kompetensi keahlian. Pelaksanaan
pendidikan kejuruan juga telah didorong melalui Inpres No. 9 Tahun 2016 tentang
Revitalisasi Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan
Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.

Pemerintah memastikan supaya pendidikan menengah bisa berjalan sesuai


harapan dilakukan dengan penambahan SMK/SMA dan Program Paket C. Penguatan
pendidikan kejuruan di jenjang menengah ditingkatkan, antara lain melalui
penambahan jumlah SMK. Pendirian SMK baru atau penambahan ruang kelas baru
di SMK, disarankan di daerah yang sudah banyak memiliki SMA. Untuk meningkatkan
angka partisipasi pendidikan menengah dari 78,19 persen menjadi minimal 90 persen
sekaligus mewujudkan wajib belajar 12 tahun, di setiap kecamatan seyogyanya ada
SMA/SMK pada tahun 2019. Namun, sampai saat ini, dari 6.994 jumlah kecamatan
di Indonesia, masih ada 900 kecamatan yang belum memiliki pendidikan menengah.

Berdasarkan kebijakan di atas, dan supaya pembukaan dan penutupan


program pendidikan dalam bentuk Kompetensi Keahlian di Sekolah Menengah
Kejuruan, perlu disusun pedoman yang dapat menjadi acuan dalam pembukaan
kompetensi keahlian sesuai dengan kebutuhan stakeholders dan diselenggarakan

2
dengan penjaminan kualitas yang baik` Demikian pula harus pedoman yang dapat
menjadi acuan dalam penutupan kompetensi keahlian di SMK.

B. Tujuan

Pedoman Pembukaan dan Penutupan Kompetensi Keahlian di SMK disusun


untuk memberikan acuan dalam pembukaan dan penutupan Kompetensi Keahlian,
agar sesuai dengan kebutuhan pemakai lulusan serta pembangunan pada umumnya.

1. Tujuan pembukaan kompetensi keahlian

a. Mengakomodasi kebutuhan dunia kerja khususnya industri dan dunia usaha,


dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja sesuai kompetensi keahlian ada di
SMK.

b. Mengakomodasi kebutuhan pembangunan dan pengembangan sesuai


potensi wilayah.

c. Memperluas akses calon peserta didik untuk memilih kompetensi keahlian


yang sesuai dengan minat dan bakatnya.

2. Tujuan Penutupan kompetensi keahlian adalah

a. Mengakomodasi perubahan kebutuhan kompetensi keahlian yang sesuai


dengan kebutuhan dunia usaha/industri.

b. Efisiensi pelaksanaan pendidikan SMK.

C. Manfaat

Pedoman Pembukaan dan Penutupan Kompetensi Keahlian di SMK


diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut.

1. Bagi Sekolah

Sebagai panduan dalam kegiatan pengusulan pembukaan dan penutupan


kompetensi keahlian sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

2. Bagi Dinas Pendidikan

Sebagai acuan dalam memberikan rekomendasi pembukaan dan penutupan


kompetensi keahlian.

3. Bagi Direktorat PSMK

3
Sebagai acuan dalam menetapkan kebijakan pembukaan maupun penutupan
kompetensi keahlian.

D. Ruang Lingkup

Pedoman ini diberlakukan untuk pembukaan dan penutupan kompetensi


keahlian yang berada di bawah Direktorat Pembinaan SMK sesuai dengan Keputusan
Dirjen Dikdasmen Nomor 4678/D/KEP/MK/2016 Tentang Spektrum Keahlian
Pendidikan Menengah Kejuruan.

E. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Pengganti Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Pasal 15 dan Lampiran A tentang
Pembagian Urusan Pembangunan Bidang Pendidikan;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional


Pendidikan sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 13 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, Pasal


22;

5. Permendikbud Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pedoman Pendirian, Perubahan,


dan Penutupan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

6. Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 4678/D/KEP/MK/2016 tentang Spektrum


Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan;

7. Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 130/D/KEP/KR/2017 tentang Struktur


Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan beserta Lampirannya.

4
BAB II
PROSEDUR PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN KOMPETENSI KEAHLIAN

A. Pembukaan Kompetensi Keahlian

Pembukaan kompetensi keahlian didasarkan atas kebutuhan pembangunan dan


dunia kerja/industri. Pembukaan keahlian kompetensi keahlian dilakukan dengan
langkah kegiatan sebagaimana tertuang dalam tabel 1.

Tabel 1
Alur Pembukaan Kompetensi Keahlian

ALUR KETERANGAN DOKUMEN

1. Naskah Kajian
2. Kurikulum
3. Jumlah dan Kualifikasi
1. Penyusunan usulan pendidik dan tenaga
pengajuan pembukaan kependidikan
kompetensi keahlian 4. Sarana dan prasarana
PENYUSUNAN
baru 5. Pembiayaan pendidikan
PROPOSAL
6. Sistem evaluasi dan
sertifikasi
7. Dukungan industri
2. Usulan diajukan ke
1. Naskah Kajian
Dinas Pendidikan
2. Bukti pengajuan usulan
DINAS PROV. Provinsi
1. SK Penetapan Tim
3. Usulan dinilai oleh Tim
Penilai
Tdk Penilai/Verifikator
2. Kriteria penilaian
4. Visitasi Tim
PENGKAJIAN 1. Laporan Visitasi
Penilai/Verifikator
Ya 5. Tim Penilai/Verifikator
membuat rekomendasi 1. Hasil Penilaian
VISITASI kepada Kepala Dinas 2. Rekomendasi
Pendidikan Provinsi
6. Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi
mengusulkan hasil 1. Surat usulan
REKO
rekomendasi ke penetapan
MENDASI
lembaga perijinan 2. Hasil Penilaian
penetapan pembukaan 3. Rekomendasi
kompetensi keahlian
baru
7. Lembaga perijinan
SK 1. SK Penetapan
menetapkan
pembukaan
Pembukaan
Kompetensi Keahlian
Kompetensi Keahlian

5
Penjelasan Prosedur Pembukaan Kompetensi Keahlian

1. Penyusunan Usulan

Untuk mengajukan pengusulan pembukaan Kompetensi Keahlian baru, SMK


diwajibkan menyusun usulan yang berisi Naskah Kajian pembukaan
Kompetensi Keahlian baru yang memuat:
a. Potensi calon peserta didik;
b. Pemetaan kompetensi keahlian sejenis di wilayah tersebut;
c. Potensi lapangan kerja;
d. Kebijakan pengembangan wilayah;
e. Potensi sumber daya wilayah yang memerlukan keahlian tersebut;
f. Kurikulum;
g. Jumlah, kualifikasi, linieritas pendidik dan tenaga kependidikan;
h. Sarana dan prasarana praktik yang sesuai;
i. Sertifikasi kompetensi;
j. Dukungan Dunia Usaha dan Dunia Industri;
k. Kompetensi Keahlian tertentu perlu ada rekomendasi dari instansi terkait.

Kompetensi Keahlian yang dapat dibuka adalah Kompetensi Keahlian yang


tercantum pada Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 4678/D/KEP/MK/2016
tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan.

2. Pengajuan Usulan

Surat usulan pengajuan pembukaan kompetensi keahlian yang sudah disahkan


kepala sekolah, selanjutnya disampaikan ke Dinas Pendidikan Provinsi dan
diteruskan ke lembaga perijinan provinsi dibentuk daerah (contoh: Dinas
Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu), dilampiri Naskah Kajian
Pembukaan Kompetensi Kehalian Baru untuk mendapatkan persetujuan dari
lembaga perijinan provinsi.

3. Tim Penilai Usulan

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi membentuk Tim Penilai/Verifikasi Usulan. Tim


Penilai/Verifikasi Usulan pembukaan kompetensi keahlian berjumlah ganjil.
Komposisi tim penilai/Verifikasi usulan terdiri atas unsur Dinas Pendidikan
Provinsi sebagai pemegang kebijakan dan unsur pengawas sebagai unsur
pelaksana.

6
4. Penilaian Usulan.

Tim Penilai/Verifikasi melakukan penilaian terhadap usulan pembukaan


kompetensi keahlian baru. Penilaian didasarkan atas beberapa kriteria, antara
lain tentang kelengkapan dan kelayakan dari isi usulan yang meliputi seluruh
unsur dalam Naskah Kajian Pembukaan Kompetensi Keahlian tersebut di atasi.
Apabila sudah memenuhi syarat, selanjutnya dilakukan visitasi, tetapi kalau
belum memenuhi syarat administrasi, diberi kesempatan untuk melengkapi
kekurangan persyaratan yang ditentukan dalam periode penilaian atau apabila
tidak memenuhi syarat dapat mengusulkan pada periode penilaian berikutnya.

5. Visitasi

Setelah melakukan penilaian terhadap usulan pembukaan kompetensi keahlian,


tim penilai melakukan verifikasi lapangan. Kegiatan verfikasi lapangan
dilakukan untuk memastikan bahwa apa yang ditulis di dalam usulan sesuai
dengan kondisi di lapangan. Verifikasi lapangan akan memberikan keyakinan
bagi tim untuk memutuskan pemberian rekomendasi atau tidak memberikan
rekomendasi.

6. Rekomendasi oleh Tim Penilai

Setelah melakukan penilaian terhadap usulan pembukaan kompetensi keahlian


dan melakukan verifikasi lapangan, tim penilai melakukan sidang pleno untuk
memutuskan apakah memberikan rekomendasi atau tidak, untuk selanjutnya
kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi yang diteruskan ke lembaga perijinan.

7. Keputusan Pembukaan Kompetensi Keahlian Baru.

Lembaga perijinan mengeluarkan Surat Keputusan (SK) penetapan atas


pembukaan Kompetensi Keahlian baru pada SMK yang mengajukan usulan. SK
Penetapan atas pembukaan Kompetensi Keahlian ditembuskan ke Direktorat
PSMK, Direktorat jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemdikbud
sebagai laporan.

7
B. Penutupan Kompetensi Keahlian
Penutupan suatu kompetensi keahlian dapat dilakukan apabila kempetensi
keahlian tersebut.
1. Pengelolaan kompetensi keahlian di sekolah tidak efektif;
2. Jumlah siswa tidak memenuhi standar minimal (kecuali untuk kompetensi keahlian
tertertu);
3. Guru dan tenaga kependidikan tidak memenuhi standar pendidik dan tenega
kependidikan;
4. Sarana prasarana tidak memenuhi standar sarpras;
5. Terjadi masalah hukum yang mengakibatkan pelayanan terhadap peserta didik dan
stakeholders tidak efektif;
6. Hal-hal lain yang melanggar peraturan yang berlaku.
Adapun langkah-langkah penutupun kompetensi keahlian dapat dilakukan sebagai
tercantum dalam tabel 2.

Tabel 2
Alur Penutupan Kompetensi Keahlian

ALUR KETERANGAN DOKUMEN

1. HASIL ME 1. Evaluasi kompetensi 1. Surat Usulan Penutupan


2. USULAN keahlian atau usalan 2. Hasil Monitoring
sekolah/yayasan 3. Hasil Evaluasi

2. Surat Usulan Penutupan 1. Surat Usulan


DINAS PEND.
diajukan ke Dinas 2. Bukti pengajuan
PROV
Pendidikan Provinsi penutupan

Tdk
1. SK Penetapan Tim
3. Surat Usulan dikaji oleh
Penilai
Team
PENGKAJIAN 2. Kriteria penilaian

4. Tim menerbitkan
Ya rekomendasi kepada 1. Hasil Penilaian
Kepala Dinas Pendidikan 2. Rekomendasi
Provinsi
REKOME
NDASI
5. Kepala Dinas Pendidikan
1. Surat Usulan penutupan
Provinsi memutuskan
2. Hasil Penilaian
penetapan penutupan
3. Rekomendasi
kompetensi keahlian

SK 6. Penetapan Pembukaan SK Penetapan penutupan


Kompetensi Keahlian Kompetensi Keahlian

8
Penjelasan:

1. Evaluasi Kompetensi Keahlian

Penutupan kompetensi keahlian dapat dilakukan berdasarkan hasil supervisi


manajerial maupun akademik yang dilakukan oleh pengawas sekolah, yang
selajutnya dikonsultasikan ke Dinas Pendidikan Provinsi melalui Balai Pengendali
Pendidikan Menengah dan Khusus (BPPMK). Penutupan kompetensi keahlian
dimungkinkan atas usulan sekolah/yayasan.

2. Pembentukan Tim Verifikasi

Berdasarkan hasil supervisi pengawas atau surat usulan penutupan dari


sekolah/yayasan, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi membentuk Tim verifikasi
penutupan kompetensi keahlian dengan anggota tim berjumlah ganjil. Komposisi
tim penilai verifikasi terdiri atas unsur Dinas Pendidikan Provinsi sebagai
pemegang kebijakan dan unsur pengawas sebagai unsur pelaksana.

3. Visitasi

Setelah melakukan pengkajian terhadap hasil monitoring dan evaluasi atau surat
usulan penutupan kompetensi keahlian, tim akan melakukan verifikasi lapangan.
Kegiatan verfikasi lapangan dilakukan untuk memastikan bahwa apakah yang
dilaporkan di dalam hasil monitoring dan evaluasi atau usulan sekolah/yayasan
sesuai dengan kondisi dilapangan atau tidak. Verifikasi lapangan akan
memberikan keyakinan bagi tim untuk memutuskan pemberian rekomendasi
atau tidak memberikan rekomendasi terhadap penutupan kompetensi keahlian
tersebut.

4. Rekomendasi Tim Verifikasi

Setelah melakukan penilaian/verifikasi selanjutnya tim melakukan sidang untuk


memutuskan apakah memberikan rekomendasi atau tidak memberikan
rekomendasi untuk penutupan kompetensi keahlian dan rekomendasi
penyaluran/pemindahan peserta didik kepada Kepala Dinas. Rekomendasi
tersebut ditandatangani oleh seluruh anggota tim penilaian.

5. Keputusan Penutupan Kompetensi Keahlian

Berdasarkan rekomendasi yang disampikan oleh Tim Penilai/Verifikasi, maka


Kepala Dinas mengusulkan penutupan Kompetensi Keahlian kepada lembaga
perijinan. Selanjutnya lembaga perijinan menerbitkan SK Penetapan Penutupan

9
Kompetensi Keahlian ditembuskan ke Dinas Pendidikan Provinsi, Direktorat
Jenderal Pendidikan dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

10
BAB III
PENUTUP

Pembukaan dan penutupan kompetensi keahlian merupakan salah satu tahapan


penting dalam proses penyiapan sumber daya manusia Indonesia. Oleh karena itu,
proses ini harus dikaji dan dilakukan secara hati-hati dan profesional. Pertimbangan
dalam pembukaan dan penutupan kompetensi keahlian meibatkan seluruh pihak yang
berwenang, yaitu sekolah, pengawas, dinas pendidikan provinsi, dan lembaga perijinan
provinsi.
Pembukaan dan penutupan kompetensi keahlian sebagai salah satu bagian dari
kebijakan revitalisasi SMK, dalam upaya peningkatkan daya saing Indonesia dalam dunia
internasional dan peningkatan efisiensi dalam pengelolaan SMK. Ke depan persaingan
global tidak lagi ditentukan oleh sumberdaya alam, tetapi sumberdaya manusia yang
profesional dalam bidangnya masing-masing.

11
LAMPIRAN 1

USULAN
PEMBUKAAN KOMPETENSI KEAHLIAN

……………, …………. 2017

No. : ………/……/…./2017
Hal : Usulan Pembukaan Kompetensi Keahlian
Lampiran : 1 berkas

Kepada : Yth. Kepala Dinas Pendidikan


Provinsi ……………………..
Di ………………………………….

Dengan hormat, kami sampaikan bahwa sehubungan dengan rencana pembukaan


Kompetensi Keahlian ………………….. pada SMK ………….., maka dengan ini kami:
Nama : …………………………………..
Jabatan : Kepala SMK ………………….
NIP. : …………………………………..
Alamat : …………………………………..

Mengajukan permohonan agar di ……………… dapat dibuka Kompetensi Keahlian


……………………………… yang mengacu pada Surat Keputusan Direktur Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor: ……. Tanggal: …….. Tahun 2017 tentang
Spektrum SMK.
Bersama ini juga kami lampirkan satu berkas Naskah Kajian Kesiapan Pembukaan
Kompetensi Keahlian …………………………..

Hormat kami,
Kepala SMK …………………….

………………………………….
NIP. …………………………..

12
LAMPIRAN 2

NASKAH KAJIAN
PEMBUKAAN KOMPETENSI KEAHLIAN

A. Data Sekolah
1. Nama sekolah : ……………………………………………………
2. Nomor Induk Sekolah : ……………………………………………………
3. Alamat sekolah : ……………………………………………………
4. Nomor Telpon Sekolah : ……………………………………………………
5. Website Sekolah : ……………………………………………………
6. Alamat Email Sekolah : ……………………………………………………
7. Nama Kepala Sekolah : ……………………………………………………
8. Nomor HP Kepala Sekolah : ………………………………………………
9. Jumlah peserta didik : ……………………………………………………
10. Jumlah rombongan belajar : ……………………………………………
11. Jenis kompetensi keahlian yang telah diselenggarakan:
a. Nama Kompetensi Keahlian : ……………………………………….
Jumlah rombel per tingkat : …………….
a. Nama Kompetensi Keahlian : ……………………………………….
Jumlah rombel per tingkat : …………….
b. Nama Kompetensi Keahlian : …………………………………….…
Jumlah rombel per tingkat : …………….
12. Jumlah institusi/industri pasangan : ………………………………………
13. Nama institusi/industri pasangan : ………………………………………

B. Hasil Analisis Kurikulum


(tentang jumlah dan jenis peralatan/mesin yang dibutuhkan untuk praktik)
1. Nama Mata Pelajaran : …………………………………………………….
a. Nama Kompetensi Dasar : …………………………………………….
Alat/Mesin/Perlengkapan : ……………………………………………….
b. Nama Kompetensi Dasar : …………………………………………….
Alat/Mesin/Perlengkapan : ……………………………………………….
c. Nama Kompetensi Dasar : …………………………………………….
Alat/Mesin/Perlengkapan : ……………………………………………….

13
c. dan seterusnya ……………………………………………………………

2. Nama Mata Pelajaran : …………………………………………………….


a. Nama Kompetensi Dasar : …………………………………………….
Alat/Mesin/Perlengkapan : ……………………………………………….
b. Nama Kompetensi Dasar : …………………………………………….
Alat/Mesin/Perlengkapan : ……………………………………………….
c. Nama Kompetensi Dasar : …………………………………………….
Alat/Mesin/Perlengkapan : ………………………………………………
d. dan seterusnya …………………………………………………………..

C. Potensi Calon Peserta Didik


1. Jumlah SMP
2. Jumlah lulusan SMP
3. Data lulusan SMP yang diterima pada jenjang diatasnya
4. Perkiraan jumlah lulusan SMP yang belum tertampung

D. Peluang Kerja
1. Kebijakan pengembangan wilayah
2. Jenis/sektor dan jumlah industri/usaha di wilayah sekitar sekolah.
3. Jumlah tenaga kerja di sektor industri/usaha saat ini.
4. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan di sektor industri/usaha pada 5 sampai
dengan 10 tahun mendatang.
5. Kemungkinan keterserapan lulusan SMK dengan kompetensi keahlian yang akan
dibuka.

E. Dukungan Sumber Daya Sekolah


(1) Jumlah dan jenis guru yang tersedia
a. Guru normatif (kelompok A)
b. Guru adaptif (kelompok B)
c. Guru produktif (kelompok C)
(2) Jumlah dan jenis peralatan/mesin yang tersedia untuk praktik.
(3) Jumlah dan jenis ruangan kelas dan bengkel yang tersedia untuk sejumlah
rombongan belajar.
(4) Foto dan/atau video pendukung tentang sumber daya sekolah.
(5) Surat pernyataan telah dilakukan pemeriksaan kesiapan sumber daya sekolah
oleh pengawas sekolah yang disetujui oleh kepala dinas.

14
(6) Dokumen hasil akreditasi sekolah.
(7) Perjanjian Kerjasama (MOU) antara SMK dan institusi pasangan.

==== *** ====

15

Anda mungkin juga menyukai