Definisi Antena
• Antena adalah perangkat yang berfungsi
untuk memancarkan atau menerima
gelombang elektromagnetik (EM) dari media
kabel ke udara atau sebaliknya udara ke media
kabel.
• Antena sebagai alat pemancar (transmitting antenna) adalah
sebuah transduser elektromagnetis, yang digunakan untuk
mengubah gelombang terpandu (waveguide) di dalam saluran
transmisi kabel, menjadi gelombang yang merambat di ruang
bebas, dan sebagai alat penerima (receiving antenna) mengubah
gelombang dari ruang bebas menjadi gelombang terpandu.
• Pada sistem komunikasi modern, sebuah
antena harus bisa berfungsi sebagai pemancar
dan penerima sekaligus (transmitter receiver /
transceiver).
SEJARAH ANTENA
• Sejarah perkembangan antena dirunut balik pada konsep
yang dikembangkan oleh James Clerk Maxwell pada tahun
1873. Maxwell menyatukan teori listrik dan magnet menjadi
teori elektromagnetika, yang dirangkumnya di dalam sebuah
sistem persamaan yang kemudian dikenal dengan nama
persamaan-persamaan Maxwell.
• Pada tahun 1886 Heinrich Hertz
melakukan verifikasi terhadap
prediksi Maxwell secara eksperimen.
Hertz memerlukan gelombang
elektromagnetik (EM) dengan
panjang gelombang tidak lebih dari
beberapa meter sehingga dia bisa
melakukan pengamatan dan
pengukuran di laboratoriumnya.
• Berdasarkan teori Maxwell,
Langkah-langkah untuk menghasilkan
Eksperimen gelombang EM seperti yang
dimaksud Hertz, dibutuhkan
Hertz sumber arus bolak-balik
(alternating current - AC)
dengan frekuensi sekitar
100.106 siklus per detik (100
MHz). Di mana ia akan
mendapatkan sumber
tersebut? Frekuensi dalam
kisaran ini terlalu tinggi
untuk generator mekanik
pada masa itu.
• Untungnya, Hertz menyadari bahwa pulsa arus
bolak-balik dengan frekuensi sangat tinggi
dapat diproduksi ketika kondensator
mengalami pelepasan secara tiba-tiba dalam
bentuk percikan listrik (electric spark).
• Kondensator (saat ini dikenal sebagai
kapasitor) adalah perangkat yang menyimpan
muatan listrik.
• Getaran listrik ini mati-nyala bergantian, mati
jika kondensator dalam keadaan discharged,
menyala jika kondensator dalam keadaan
charged.
• Untuk menjaga suplai muatan, Hertz
menggunakan dua elektroda bola dengan
bantuan kumparan induksi bertegangan tinggi
untuk menghasilkan percikan bunga api dengan
pelepasan yang cepat.
• Alat tersebut bekerja seperti sistem pengapian
pada mesin mobil yang menghasilkan bunga api
di busi.
• Arus frekuensi tinggi yang dihasilkan oleh bunga
api mengalir ke dua batang logam yang
dihubungkan Hertz ke terminal (spark gap). Arus
ini pada gilirannya menghasilkan gelombang EM
yang terpancar dari batang
Conceptual Schematic of Hertz's Experiment
Tujuan utama
eksperimennya adalah
menggunakan gelombang
radio untuk menciptakan
sebuah sistem praktis
"telegrafi nirkabel".
Sebagian dari isi museum Villa Griffone, berbagai peralatan
dan catatan Marconi selama melakukan eksperimen
• Marconi tidak sendirian. Sir Oliver Lodge dari
Inggris telah mulai melakukan percobaan radio
sekitar satu tahun sebelumnya, Kapten Henry
Jackson di Inggris, Slaby, Arco, dan Braun di
Jerman, Alexander Popov di Rusia, Chunder Bose
di India, Nikola Tesla di Amerika Serikat, dan
Augusto Righi di Italia (yang diajari Marconi
dalam fisika) juga sedang melakukan percobaan
nirkabel.
• Menyadari bahwa antena penerima Hertz tidak
stabil untuk komunikasi nirkabel, Marconi, Lodge
dan lain-lain menggantikan spark gap dengan
detektor yang jauh lebih sensitif. Lodge
menamakannya sebagai "coherer" (inggris,
cohere = berpadu).
• Coherer, berdasarkan perangkat yang dikembangkan
oleh ilmuwan Perancis Edouard Branly, adalah sebuah
tabung kaca yang berisi serbuk logam di antara dua
elektroda. Ketika sinyal radio melewati coherer
tersebut, serbuk besi saling melekat ("cohered").
Secara kasar, coherer bertindak seperti sebuah saklar
yang diaktifkan ketika sinyal radio diterima.
Prinsip kerja coherer :
• Ketika gelombang radio belum mencapai coherer, terminal T-T tidak
tersambung.
• Ketika gelombang radio sampai, serbuk besi di celah P-P saling menempel
sehingga terminal T-T tersambung.
Prinsip kerja coherer ini dipakai oleh Marconi pada antena penerima,
sehingga arus listrik yang mengalir lebih stabil. Namun, antena radio ini
belum mempunyai tuner. Yang diatur adalah panjang dimensi antena.
Panjang efektif antena penerima adalah ¼, ½, atau 1 panjang gelombang.
Dengan cara seperti ini, sinyal yang diterima tidak bisa dipilih secara
selekftif.
Pemancar telegraf
mekanik diletakkan di
ruangan yang berbeda
dengan penerima bel
listrik. Begitu saklar
telegraf ditekan, bel di
ruangan sebelah berbunyi.
Coherer ciptaan Edouard Branly digunakan oleh Alexandre Popov (Fisikawan Rusia) menciptakan
bel listrik wireless. Skema yang sama juga digunakan oleh Marconi pada eksperimennya yang
pertama kali
• Langkah Marconi selanjutnya adalah
melakukan eksperimen di luar
ruangan agar jangkauan antena
transmitter yang dibuatnya bisa lebih
jauh. Marconi mengganti antena
dipole yang digunakan oleh Hertz
dengan semacam plat logam
menggantung. Dengan cara ini,
Marconi mengetahui, semakin tinggi
plat, semakin jauh jangkauan
transmisinya. Akhirnya Marconi
menyadari bahwa plat logam tersebut
tidak benar-benar diperlukan.
Sebagian besar transmisi dan
penerimaan gelombang radio
dilakukan oleh kabel yang mengarah
ke mereka, sehingga kabel vertikal
tinggi pun sudah bisa digunakan
sebagai antena.
Gambar. Marconi dan saudara laki-
lakinya, Alfonso, melakukan
percobaan menggunakan plat
logam di sebuah perkebunan milik
keluarganya di dekat Bologna, Italy
(1895). Perangkat transmisi spark,
terletak di atas meja dan
terhubung ke tanah (grounding).
Plat logam di atas kepalanya
berfungsi sebagai antena
transmitter. Di sisi yang
berlawanan, Alfonso dengan
perangkat yang sama berfungsi
sebagai antena receiver.
Prinsip kerja antena penerima rancangan Marconi :
• Coherer menjadi penghubung antara antena dan tanah (grounding). Gelombang radio
yang menginduksi tegangan pada antena “mengaktifkan” coherer C karena terhubung
antara gelombang ini dalam antena dan tanah.
• Dalam keadaan aktif, coherer memiliki resistansi yang rendah, listrik dari baterai B1 dapat
mengalir dan menutup saklar R (R = relay).
• Jika saklar R menutup, listrik dari baterai B2 mengalir dan menyebabkan saklar S
menutup S (ditandai dengan terdengarnya suara “klik”). Suara klik ini adalah tanda bahwa
gelombang radio telah terdeteksi.
• Semacam pegas (spring) mengenai saklar R
pada saat menutup. Gerakan saklar yang
menutup menyebabkan hentakan fisik pada
pegas yang me”reset” coherer, sekaligus
mematikannya.
• Jika coherer dalam kondisi “reset”, maka
saklar R dan S akan berada dalam kondisi
terbuka. Seluruh sistem siap menerima sinyal
berikutnya.
• Dua buah kumparan L diperlukan untuk
mengisolasi coherer dan antena dari relay dan
kebisingan listrik yang ditimbulkan (sama
Gambar. Skema rangkaian antena penerima
dengan prinsip induktor).
rancangan Marconi
• Jenis antena penerima tersebut di atas tidak
dapat mengatasi berbagai jenis gangguan
seperti sambaran petir dan percikan api dari
saklar. Prinsip kerjanya terbatas pada
menerima pulsa (seperti kode Morse).
• Karena sinyal yang terdeteksi masih lemah,
maka sinyal radio yang ditransmisikan harus
cukup kuat agar bisa dideteksi oleh antena.
• Yang diatur adalah panjang dimensi antena.
Panjang efektif antena penerima adalah ¼, ½,
atau 1 panjang gelombang. Dengan cara
seperti ini, sinyal yang diterima tidak bisa
dipilih secara selekftif.
• Marconi berusaha mendapatkan dukungan dari
berbagai pihak untuk mengembangkan pesawat
radio ciptaannya. Untuk itu dia melakukan
berbagai demo dan presentasi pada pihak dan
kalangan tertentu.
• Pemerintah Italia tampak tidak tertarik dengan
hasil demonstrasi yang dilakukan Marconi.
• Ibu Marconi adalah orang Irlandia, beliau
memiliki keluarga yang kaya dan berpengaruh di
Inggris, Jameson Whiskey. Marconi dan ibunya
pun berangkat ke Inggris.
• Pada 1896, di Salisbury Plain, Marconi menyajikan presentasi
di depan beberapa perwakilan dari Angkatan Laut dan
Angkatan Darat. Jameson Whiskey mengenalkan Marconi
dengan William Preece, chief engineer untuk Kantor Pos
Umum di Inggris. Pada masa itu, kantor pos adalah lembaga
yang menangani telegraf. Marconi diundang untuk
berdemonstrasi menemani kuliah umum tentang telegrafi
oleh Preece. Kuliah umum diselenggarakan di Toynbee Hall
London, lembaga pendidikan dan amal di London’s East End,
pada bulan Desember 1896.
• Preece mencoba mengoperasikan pemancar dan setiap kali ia
membuat percikan listrik (electric spark), bel dalam kotak
Marconi berbunyi menggema ke seluruh bagian ruang kuliah.
Tidak terlihat apapun yang menghubungkan pemancar dan
detektor di bel. Demonstrasi menyebabkan sensasi dan
membuat Marconi menjadi seperti selebriti. Pada tahun 1896
itu juga, Marconi mendapatkan hak paten untuk sistem
telegrafi nirkabel (wireless).
Left to right: Kemp, Marconi, and Paget pose in front of a kite that was used to
keep aloft the receiving aerial wire used in the transatlantic radio experiment.
• Untuk eksperimen di Newfoundland, mereka membawa
dua balon, peralatan gas hidrogen, dan enam layang-layang
untuk tujuan menjaga kawat antena penerima tetap tinggi
di udara. Mereka cukup berpengalaman dengan layang-
layang karena sudah pernah menggunakan metode ini
dalam percobaan sebelumnya.
Marconi di sisi kiri sedang mengawasi para asistennya yang akan menaikkan layang-layang
• Gubernur Newfoundland, Sir Cavendish Boyle, dan
Premier Robert Obligasi berjanji akan memberikan
kerjasama penuh dari pemerintah Newfoundland
untuk Marconi. Lokasi yang dipilih untuk percobaan
adalah Signal Hill, sebuah tanjung dekat muara
pelabuhan St John yang bisa dilihat langsung dari
Cornwall tanpa terhalang.
• Perangkat receiver dipasang di sebuah kamar di
sebuah bangunan bekas rumah sakit. Saat ini
lokasinya dekat dengan bangunan Cabot Memorial
Tower. Di luar bangunan, dengan kondisi cuaca
Atlantik Utara saat itu dingin dan berangin, kedua
asistennya berkutat dengan balon dan layang-layang.
Signal Hill, St John,
Newfoundland, lokasi stasiun
Marconi. Saat ini menjadi
tempat bersejarah Signal Hill
Nasional Historic Site
Marconi dengan perangkat penerimanya di Signal Hill, St
John’s, Newfoundland (Desember 1901)
Samudera Atlantik berdampingan dengan Signal Hill
• Pada tanggal 11 Desember 1901, dengan menggunakan
telegraf kabel (sudah dikenal sejak 1866), stasiun di Signal Hill
meminta stasiun di Poldhu untuk mengirimkan kode morse
huruf “S” secara berulang dari pukul 15.00 hingga 19.00 GMT.
Huruf S dipilih karena memiliki kode morse pendek 3x. Kode
titik pendek lebih memungkinkan daripada kode strip
panjang, mengingat kondisi cuaca terhadap gangguan
interferensi gelombang radio.
• Marconi menggunakan jenis coherer dengan isian merkuri di
dalamnya (merkuri dianggap lebih sensitif daripada serbuk
logam, disebut “Italian Navy Coherer”).
• Tidak ada sinyal apa-apa yang diterima pada hari itu. Marconi
beranggapan perubahan ketinggian kawat antena penerima
tidak stabil karena balon udara yang dipasang pada antena
bergerak naik turun, menggagalkan proses tuning antena.
• Besok harinya, 12 Desember 1901, uji coba antena diulang kembali. Kali ini,
antena di pasang menggunakan layang-layang dengan harapan ketinggian
antena bisa lebih stabil. Berdasarkan catatan hariannya (log book) : pukul
12.30 waktu setempat, Marconi mendengar sinyal suara “klik” tiga kali,
kemudian dia menyerahkan earphone ke asistennya Kemp, “Apakah Anda
mendengar sesuatu Mr. Kemp?”. Kemp ternyata juga mendengar apa yang
didengar oleh Marconi. Dalam catatan harian Marconi tertulis : "Sigs. at
12.30, 1.10 and 2.20".