Anda di halaman 1dari 85

ANTENA

Definisi Antena
• Antena adalah perangkat yang berfungsi
untuk memancarkan atau menerima
gelombang elektromagnetik (EM) dari media
kabel ke udara atau sebaliknya udara ke media
kabel.
• Antena sebagai alat pemancar (transmitting antenna) adalah
sebuah transduser elektromagnetis, yang digunakan untuk
mengubah gelombang terpandu (waveguide) di dalam saluran
transmisi kabel, menjadi gelombang yang merambat di ruang
bebas, dan sebagai alat penerima (receiving antenna) mengubah
gelombang dari ruang bebas menjadi gelombang terpandu.
• Pada sistem komunikasi modern, sebuah
antena harus bisa berfungsi sebagai pemancar
dan penerima sekaligus (transmitter receiver /
transceiver).
SEJARAH ANTENA
• Sejarah perkembangan antena dirunut balik pada konsep
yang dikembangkan oleh James Clerk Maxwell pada tahun
1873. Maxwell menyatukan teori listrik dan magnet menjadi
teori elektromagnetika, yang dirangkumnya di dalam sebuah
sistem persamaan yang kemudian dikenal dengan nama
persamaan-persamaan Maxwell.
• Pada tahun 1886 Heinrich Hertz
melakukan verifikasi terhadap
prediksi Maxwell secara eksperimen.
Hertz memerlukan gelombang
elektromagnetik (EM) dengan
panjang gelombang tidak lebih dari
beberapa meter sehingga dia bisa
melakukan pengamatan dan
pengukuran di laboratoriumnya.
• Berdasarkan teori Maxwell,
Langkah-langkah untuk menghasilkan
Eksperimen gelombang EM seperti yang
dimaksud Hertz, dibutuhkan
Hertz sumber arus bolak-balik
(alternating current - AC)
dengan frekuensi sekitar
100.106 siklus per detik (100
MHz). Di mana ia akan
mendapatkan sumber
tersebut? Frekuensi dalam
kisaran ini terlalu tinggi
untuk generator mekanik
pada masa itu.
• Untungnya, Hertz menyadari bahwa pulsa arus
bolak-balik dengan frekuensi sangat tinggi
dapat diproduksi ketika kondensator
mengalami pelepasan secara tiba-tiba dalam
bentuk percikan listrik (electric spark).
• Kondensator (saat ini dikenal sebagai
kapasitor) adalah perangkat yang menyimpan
muatan listrik.
• Getaran listrik ini mati-nyala bergantian, mati
jika kondensator dalam keadaan discharged,
menyala jika kondensator dalam keadaan
charged.
• Untuk menjaga suplai muatan, Hertz
menggunakan dua elektroda bola dengan
bantuan kumparan induksi bertegangan tinggi
untuk menghasilkan percikan bunga api dengan
pelepasan yang cepat.
• Alat tersebut bekerja seperti sistem pengapian
pada mesin mobil yang menghasilkan bunga api
di busi.
• Arus frekuensi tinggi yang dihasilkan oleh bunga
api mengalir ke dua batang logam yang
dihubungkan Hertz ke terminal (spark gap). Arus
ini pada gilirannya menghasilkan gelombang EM
yang terpancar dari batang
Conceptual Schematic of Hertz's Experiment

More Detailed Schematic of Hertz's Experiment


Ilustrasi terjadinya gelombang EM oleh percikan bunga
api listrik di antara dua kutub elektroda bermuatan
• Langkah Hertz berikutnya adalah membuat detektor
sehingga ia bisa mengamati perilaku gelombang
elektromagnetik.
• Hertz membangun dua buah alat berbentuk setengah
silinder yang terpisah sekitar 1 meter. Batang dengan
elektroda bola di pasang pada setengah silinder
pertama, berfungsi sebagai antena pemancar.
• Sebagai antena penerima, Hertz memasang dua buah
batang yang dihubungkan ke sepasang elektroda logam
dengan celah yang sangat kecil pada setengah silinder
kedua.
• Ketika gelombang elektromagnetik menghantam
antena penerima, percikan kecil listrik melompati
celah. Inilah yang disebut sebagai detektor oleh Hertz,
saat ini kita mengenalnya sebagai antena reflektor
Gambar. Kiri : Generator Hertz sebagai penghasil gelombang radio (transmitter). Sebelah kanan
adalah reflektor setinggi dua meter dengan celah percikan dan antena dipol pendek sebagai titik
fokus. Kumparan induksi di atas meja berfungsi untuk menghasilkan percikan bertegangan tinggi
pada celah. Kanan : Tampak atas eksperimen Hertz. Perhatikan bentuknya mirip seperti antena
parabola reflektor saat ini.
• Gelombang elektromagnetik yang dihasilkan
dan dideteksi dengan cara ini disebut
kemudian sebagai gelombang Hertzian (saat
ini disebut sebagai gelombang radio).
• Generator dan detektor gelombang radio yang
dirancang Hertz merupakan bentuk awal dari
antena pemancar dan penerima gelombang
radio.
• Dua batang logam yang digunakan oleh Hertz
dalam eksperimennya, saat ini kita sebut
sebagai antena dipol.
• Gambar. (Gambar diperbesar) Kiri : Celah percikan dan antena transmitter
(umpan) pada titik fokus reflektor. Percikan bertegangan tinggi melompati
celah di antara elektroda bola. Impuls listrik yang dihasilkan oleh percikan
menghasilkan osilasi teredam di antena dipol.
• Kanan : Celah percikan dan antena penerima di titik fokus reflektor
penerima mirip dengan antena transmisi sebelumnya. Lebar celah
percikan yang sangat kecil di sebelah kanan diatur oleh sekrup di
bawahnya. Panjang antena dipol vertikal di sebelah kiri sekitar 40 cm.
• Kiri : Antena reflektor eksperimen Hertz.
Bekerja pada frekuensi 455 Hz.
Spark Gap rancangan Augusto Righi (1895). Digunakan
oleh Marconi untuk mempresentasikan penemuannya
di Post Office, England
• Pola radiasi gelombang EM yang dipancarkan oleh listrik dipole secara ideal, dihitung oleh
Hertz dan diterbitkan pada tahun 1889. Sumbu dipol vertikal. Hanya bagian atas dari pola
ditampilkan, bagian bawah merupakan pola simetris. Pada bagian bawah tercantum skala
jarak dari dipol terhadap panjang gelombang. Diagram menunjukkan pola radiasi pada satu
waktu. Setelah satu siklus osilasi seluruh pola memancar keluar sebanyak satu panjang
gelombang skala. Pola radiasi yang ditampilkan sangat mirip dengan pola radiasi antena
vertikal yang sederhana yang digunakan oleh peneliti pada permulaan dikenalnya pesawat
radio.
Guglielmo Marconi
• Pada tahun 1894, seorang pemuda Italia bernama
Guglielmo Marconi sedang melakukan perjalanan di
Jerman. Ia membaca tentang karya Hertz. Marconi
berpikir, mengapa belum ada seorang pun yang
mencoba untuk berkomunikasi melalui gelombang
radio.
• Dia beralasan bahwa gelombang radio akan menjadi
media yang ideal untuk komunikasi nirkabel jika
gelombang tersebut bisa dikirim dan diterima dari
jarak jauh.
• Setelah kembali ke rumahnya di dekat Bologna, Italia,
ia mendirikan sebuah laboratorium di loteng dan
mulai bereksperimen.
(kiri) Villa Griffone, tempat
pertama kali Marconi
melakukan eksperimen.

(bawah) Villa Griffone saat ini,


dijadikan sebagai museum radio dan
tempat wisata

Tujuan utama
eksperimennya adalah
menggunakan gelombang
radio untuk menciptakan
sebuah sistem praktis
"telegrafi nirkabel".
Sebagian dari isi museum Villa Griffone, berbagai peralatan
dan catatan Marconi selama melakukan eksperimen
• Marconi tidak sendirian. Sir Oliver Lodge dari
Inggris telah mulai melakukan percobaan radio
sekitar satu tahun sebelumnya, Kapten Henry
Jackson di Inggris, Slaby, Arco, dan Braun di
Jerman, Alexander Popov di Rusia, Chunder Bose
di India, Nikola Tesla di Amerika Serikat, dan
Augusto Righi di Italia (yang diajari Marconi
dalam fisika) juga sedang melakukan percobaan
nirkabel.
• Menyadari bahwa antena penerima Hertz tidak
stabil untuk komunikasi nirkabel, Marconi, Lodge
dan lain-lain menggantikan spark gap dengan
detektor yang jauh lebih sensitif. Lodge
menamakannya sebagai "coherer" (inggris,
cohere = berpadu).
• Coherer, berdasarkan perangkat yang dikembangkan
oleh ilmuwan Perancis Edouard Branly, adalah sebuah
tabung kaca yang berisi serbuk logam di antara dua
elektroda. Ketika sinyal radio melewati coherer
tersebut, serbuk besi saling melekat ("cohered").
Secara kasar, coherer bertindak seperti sebuah saklar
yang diaktifkan ketika sinyal radio diterima.
Prinsip kerja coherer :
• Ketika gelombang radio belum mencapai coherer, terminal T-T tidak
tersambung.
• Ketika gelombang radio sampai, serbuk besi di celah P-P saling menempel
sehingga terminal T-T tersambung.
Prinsip kerja coherer ini dipakai oleh Marconi pada antena penerima,
sehingga arus listrik yang mengalir lebih stabil. Namun, antena radio ini
belum mempunyai tuner. Yang diatur adalah panjang dimensi antena.
Panjang efektif antena penerima adalah ¼, ½, atau 1 panjang gelombang.
Dengan cara seperti ini, sinyal yang diterima tidak bisa dipilih secara
selekftif.

Gambar. Coherer hasil desain Marconi


A-B=evacuated glass tube; T-T=platinum terminal wires;
P-P=silvered beveled plugs; S= side tube for evacuation
• Awalnya, Marconi hanya membuat semacam alarm badai. Alat
sederhananya hanya terdiri dari baterai, coherer, dan bel listrik.
Ketika terjadi petir, bel berbunyi. Marconi pernah belajar kode
Morse dari operator telegraf kabel. Ini memberinya ide membuat
pemancar yang bisa on/off, menggunakan saklar telegraf mekanik
yang sudah ada saat itu. Kemudian dia berpikir untuk menggantikan
“petir” pada eksperimen sebelumnya dengan spark gap, hasil
eksperimen Hertz.

Pemancar telegraf
mekanik diletakkan di
ruangan yang berbeda
dengan penerima bel
listrik. Begitu saklar
telegraf ditekan, bel di
ruangan sebelah berbunyi.

Coherer ciptaan Edouard Branly digunakan oleh Alexandre Popov (Fisikawan Rusia) menciptakan
bel listrik wireless. Skema yang sama juga digunakan oleh Marconi pada eksperimennya yang
pertama kali
• Langkah Marconi selanjutnya adalah
melakukan eksperimen di luar
ruangan agar jangkauan antena
transmitter yang dibuatnya bisa lebih
jauh. Marconi mengganti antena
dipole yang digunakan oleh Hertz
dengan semacam plat logam
menggantung. Dengan cara ini,
Marconi mengetahui, semakin tinggi
plat, semakin jauh jangkauan
transmisinya. Akhirnya Marconi
menyadari bahwa plat logam tersebut
tidak benar-benar diperlukan.
Sebagian besar transmisi dan
penerimaan gelombang radio
dilakukan oleh kabel yang mengarah
ke mereka, sehingga kabel vertikal
tinggi pun sudah bisa digunakan
sebagai antena.
Gambar. Marconi dan saudara laki-
lakinya, Alfonso, melakukan
percobaan menggunakan plat
logam di sebuah perkebunan milik
keluarganya di dekat Bologna, Italy
(1895). Perangkat transmisi spark,
terletak di atas meja dan
terhubung ke tanah (grounding).
Plat logam di atas kepalanya
berfungsi sebagai antena
transmitter. Di sisi yang
berlawanan, Alfonso dengan
perangkat yang sama berfungsi
sebagai antena receiver.
Prinsip kerja antena penerima rancangan Marconi :
• Coherer menjadi penghubung antara antena dan tanah (grounding). Gelombang radio
yang menginduksi tegangan pada antena “mengaktifkan” coherer C karena terhubung
antara gelombang ini dalam antena dan tanah.
• Dalam keadaan aktif, coherer memiliki resistansi yang rendah, listrik dari baterai B1 dapat
mengalir dan menutup saklar R (R = relay).
• Jika saklar R menutup, listrik dari baterai B2 mengalir dan menyebabkan saklar S
menutup S (ditandai dengan terdengarnya suara “klik”). Suara klik ini adalah tanda bahwa
gelombang radio telah terdeteksi.
• Semacam pegas (spring) mengenai saklar R
pada saat menutup. Gerakan saklar yang
menutup menyebabkan hentakan fisik pada
pegas yang me”reset” coherer, sekaligus
mematikannya.
• Jika coherer dalam kondisi “reset”, maka
saklar R dan S akan berada dalam kondisi
terbuka. Seluruh sistem siap menerima sinyal
berikutnya.
• Dua buah kumparan L diperlukan untuk
mengisolasi coherer dan antena dari relay dan
kebisingan listrik yang ditimbulkan (sama
Gambar. Skema rangkaian antena penerima
dengan prinsip induktor).
rancangan Marconi
• Jenis antena penerima tersebut di atas tidak
dapat mengatasi berbagai jenis gangguan
seperti sambaran petir dan percikan api dari
saklar. Prinsip kerjanya terbatas pada
menerima pulsa (seperti kode Morse).
• Karena sinyal yang terdeteksi masih lemah,
maka sinyal radio yang ditransmisikan harus
cukup kuat agar bisa dideteksi oleh antena.
• Yang diatur adalah panjang dimensi antena.
Panjang efektif antena penerima adalah ¼, ½,
atau 1 panjang gelombang. Dengan cara
seperti ini, sinyal yang diterima tidak bisa
dipilih secara selekftif.
• Marconi berusaha mendapatkan dukungan dari
berbagai pihak untuk mengembangkan pesawat
radio ciptaannya. Untuk itu dia melakukan
berbagai demo dan presentasi pada pihak dan
kalangan tertentu.
• Pemerintah Italia tampak tidak tertarik dengan
hasil demonstrasi yang dilakukan Marconi.
• Ibu Marconi adalah orang Irlandia, beliau
memiliki keluarga yang kaya dan berpengaruh di
Inggris, Jameson Whiskey. Marconi dan ibunya
pun berangkat ke Inggris.
• Pada 1896, di Salisbury Plain, Marconi menyajikan presentasi
di depan beberapa perwakilan dari Angkatan Laut dan
Angkatan Darat. Jameson Whiskey mengenalkan Marconi
dengan William Preece, chief engineer untuk Kantor Pos
Umum di Inggris. Pada masa itu, kantor pos adalah lembaga
yang menangani telegraf. Marconi diundang untuk
berdemonstrasi menemani kuliah umum tentang telegrafi
oleh Preece. Kuliah umum diselenggarakan di Toynbee Hall
London, lembaga pendidikan dan amal di London’s East End,
pada bulan Desember 1896.
• Preece mencoba mengoperasikan pemancar dan setiap kali ia
membuat percikan listrik (electric spark), bel dalam kotak
Marconi berbunyi menggema ke seluruh bagian ruang kuliah.
Tidak terlihat apapun yang menghubungkan pemancar dan
detektor di bel. Demonstrasi menyebabkan sensasi dan
membuat Marconi menjadi seperti selebriti. Pada tahun 1896
itu juga, Marconi mendapatkan hak paten untuk sistem
telegrafi nirkabel (wireless).

Coherer Receiver, rancangan Guglielmo Marconi,


1896. Coherer dihubungkan ke semacam tuas
untuk mengetuk bell (tapper).
Toynbee Hall, East End
di London
Marconi dengan perangkat komunikasi ciptaannya yang pertama. Alat
inilah yang dibawanya pada saat pertama kali ke Inggris
Pada tanggal 2 Juni 1896,
Marconi mengajukan
permohonan untuk
mendapatkan hak paten
atas penemuannya.
Tanggal 2 Maret 1897
spesifikasi lengkap alat
ciptaannya menyusul
diajukan. Tanggal 2 Juli
1897, hak paten pun
dipublikasikan dan
menyatakan Marconi
sebagai penemu sistem
telegrafi nirkabel (wireless)
pertama di dunia.
• Di bawah dukungan Kantor Pos Inggris, Marconi
melakukan beberapa eksperimen dan
meningkatkan jangkauan alatnya. Dari berbagai
uji coba, diketahui bahwa gelombang radio dapat
menembus dinding bangunan dan melampaui
perbukitan, tidak terhalang oleh apapun.
Semakin tinggi antena, semakin jauh jarak yang
bisa dijangkaunya.
• Dia mencoba membuat antena dari balon udara
yang dibungkus lembaran kertas timah.
Eksperimen selanjutnya, Marconi membuat
layang-layang dari lembarang logam tipis. Dengan
menggunakan layang-layang, antena dapat
menjangkau hingga 8 mil.
Marconi's transmitting apparatus for wireless telegraphy circa 1897, adapted from Baker,
ibid. Kiri : K1=kite; A=transmitting antenna wire; E=earth (ground connection); S=spark gap;
I=induction coil that produced the high voltage spark; B=battery; M=Morse telegraph key.
Kites were used to support the antennas in experiments or demonstrations. Kanan : K2=kite;
A=receiving antenna wire; E=earth (ground connection); C=coherer detector; RFC1&2=radio
frequency chokes; B1= battery; R=relay; B2=battery; M=Morse inker (recorder).
• Rekruitmen untuk beberapa ilmuwan sebagai
asisten dilakukan. George Kemp ditunjuk
sebagai kepalanya (chief assistant).
• Dalam buku harian Kemp, tercantum penjelasan
tentang eksperimen di Bristol Channel tertanggal
6 Mei 1897 : “Left Paddington for Cardiff and
then on to Lavernock to see the mast and found
that a long cable had been fixed, which stretched
out beyond low water mark, for the purpose of
earth connection”.
• Kemp mendeskripsikan eksperimen lebih lanjut
dan apa saja yang telah dicapai selama
eksperimen tersebut. Dalam catatannya, Kemp
juga mencantumkan tabel eksperimen mereka
menggunakan balon dan layang-layang, selama di
Salisbury Plain (gambar).
Sketsa gambar di buku harian Kemp. Menggambarkan situasi
di Bristol Channel
Bristol Channel adalah daerah yang dijadikan
Marconi sebagai tempat uji coba selama tahun
1897. Eksperimen komunikasi nirkabel dilakukan
antara Lavernock di South Wales dan Brean Down
di Somerset pada Mei 1897. Jarak tempuh
mencapai rekor baru sejauh 8,7 mil.
Peta situasi di Bristol Channel
Salah satu sketsa gambar di buku catatan Kemp. Menggambarkan metode
eksperimen yang digunakan di Bristol Channel
Tabel catatan harian Kemp tentang eksperimen Marconi di Salisbury Plain,
menggunakan balon dan layang-layang.
• Pulau Flat Holm adalah tempat dimana pertama kali sinyal radio
ditransmisikan melewati laut. Sinyal ditansmisikan dari Flat Holm
ke Lavernock Point dengan jarak transmisi sekitar 5 mil. Sinyal
sukses diterima di Lavernock pada tanggal 13 Mei 1897.
• Pada tanggal 8 Oktober 2002, Flat Holm kembali menjadi tempat
bersejarah. Di tempat inilah jaringan internet nirkabel pertama
kali dipasang dan melayani wilayah South Wales.

Flat Holm Island (kiri)


Pada tanggal 20 Juli 1897, dengan hak paten yang
dimiliknya, Marconi mendirikan perusahaan di London
dengan nama "Wireless Telegraph and Signal Company".
Perusahaan memproduksi dan menjual peralatan nirkabel.
Perusahaan membuka pabrik radio pertama di dunia di
Hall Street di Chelmsford pada tahun 1898. Perusahaan
Marconi segera menjadi perusahaan radio terkemuka di
dunia selama lebih dari dua dekade. Sejarah perubahan
nama Perusahaan Marconi dari tahun ke tahun adalah :
• 1897–1900: The Wireless Telegraph & Signal Company
• 1900–1963: Marconi's Wireless Telegraph Company
• 1963–1987: Marconi Company Ltd
• 1987–1998: GEC-Marconi Ltd
• 1998–1999: Marconi Electronic Systems Ltd
• 1999–2003: Marconi plc
• 2003–2006: Marconi Corporation plc
Perusahaan Marconi
di Hall Street,
Chelmsford
Perusahaan Marconi di Kanada
(Atas, 1903. Bawah, saat ini)
• Pada tahun 1900 Marconi mematenkan sirkuit
rancangannya, dimana antena pemancar dan penerima
terhubung melalui transformator yang bisa disetel
(tuned). Penyetelan memungkinkan pemancar
beroperasi pada frekuensi tertentu dan penerima bisa
memisahkan sinyal pada frekuensi yang berbeda
seperti yang kita lakukan hari ini ketika kita menyetel
untuk memilih frekuensi radio untuk stasiun yang
berbeda.
• Sebelum nya, spark transmitter banyak dipengaruhi
oleh sebagian besar spektrum gelombang radio,
sehingga stasiun-stasiun radio bisa saling mengganggu
sinyal satu sama lain dan hanya sinyal terkuat yang bisa
didengar. Tuned Circuit Marconi disebut sebagai
“Syntony”. Hak paten yang diterima terdaftar no 777.
Hak Paten 7777 Marconi untuk Tuned Circuit
• Perusahaan Marconi juga membangun stasiun radio di
pantai untuk berkomunikasi dengan kapal di laut.
Mereka pun segera menyadari bahwa kapal-kapal yang
menerima sinyal transmisi dari stasiun pantai berada
pada jarak yang jauh lebih jauh daripada dugaan
mereka.
• Kebanyakan ilmuwan berasumsi, gelombang radio
merambat lurus, sehingga jarak antena penerima tidak
boleh melebihi garis cakrawala (titik pandang terjauh
yang masih bisa dilihat melewati lengkung permukaan
bumi).
• Ternyata gelombang radio memiliki kecenderungan
untuk mengikuti kelengkungan permukaan bumi atau
laut, sehingga jangkauan sinyal hanya dibatasi oleh
kekuatan pemancar dan sensitivitas penerima.
• Hal ini meyakinkan Marconi bahwa komunikasi radio
suatu saat pasti bisa melintasi Samudera Atlantik.
Eksperimen Transatlantik
• Pada tahun 1901, Marconi berhasil meyakinkan
Dewan Direksi Perusahaan untuk berinvestasi
membuat stasiun baru untuk uji coba komunikasi
radio lintas atlantik (transatlantik).
• Stasiun dibangun di Poldhu pantai barat daya kota
Cornwall, Inggris dan di Cape Cod, Massachusetts.
• Seorang insinyur listrik terkenal, Sir Ambrose
Fleming, dijadikan konsultan untuk merancang
stasiun tersebut. Mesin dengan bahan bakar minyak
digunakan untuk menyalakan alternator besar
sebagai pengganti pasokan daya dari baterai. Stasiun
Poldhu memerlukan alternator dengan daya sebesar
25 kilowatt.
Stasiun Radio Marconi di Poldhu, Cornwall, England (1901)
• Antena di kedua stasiun (Poldhu dan Cape Cod)
ditopang oleh tiang setinggi 200 kaki yang disusun
membentuk lingkaran dengan diameter 200 kaki.
Namun pada September 1901, terjadi badai yang
menghancurkan konstruksi tiang yang memang
belum memadai dan tidak terlalu kuat.
The Marconi Company transmitter at Poldhu, Cornwall, Circa 1901. Di sebelah kanan tampak
perangkat spark gap di dekat jendela.
Puing-puing dari antena di Poldhu setelah badai pada bulan September 1901.
Peristiwa ini sementara menghentikan rencana Marconi untuk mendirikan stasiun
komunikasi radio transatlantik
• Proyek transantlantik mengalami kemunduran
besar setelah peristiwa badai di Poldhu. Tapi
Marconi tetap bertekad untuk mendirikan sebuah
layanan telegraf nirkabel transatlantik. Kerusakan
akibat badai menyebabkan rusaknya beberapa
fasilitas pendukung.
• Untuk membuat instalasi baru tentu
membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Agar
rencananya tetap berjalan, Marconi kemudian
melakukan eksperimen kembali dengan
melakukan uji coba transmisi dari Poldhu ke
Newfoundland di Benua Amerika, dengan
pertimbangan jarak dari Poldhu lebih dekat
daripada ke Cape Cod, sehingga biaya instalasi
antena baru bisa lebih sedikit.
• Antena transmisi di Poldhu dibangun kembali dengan
menggunakan 50 buah antena vertikal, yang
dilibatkan dengan bantuan kawat horizontal dengan
2 tonggak kayu yang berjarak 60 meter.
Antena eksperimen Marconi di Poldhu, Cornwall yang dibangun
kembali setelah instalasi antena sebelumnya hancur oleh badai pada
September 1901
• Agar lebih efisien,
Marconi memutuskan
untuk membawa
peralatan penerima
portabel ke
Newfoundland daripada
membangun stasiun
permanen di sana.
Sebagai antena
penerima di
Newfoundland, Marconi
berencana
menggunakan sebuah
kawat vertikal dengan
panjang 200 meter yang
mengambang di udara
dengan bantuan sebuah
layang-layang
• Dia dan dua asistennya, Kemp dan Paget, berlayar dari
Liverpool pada 26 November 1901 dan tiba di St.John pada 6
Desember 1901. Sebelum mereka berlayar, Marconi
mendapatkan berita bahwa stasiun antena di Cape Cod juga
mengalami kerusakan diterjang badai. Kabar tersebut cukup
membuat Marconi pesimis untuk eksperimennya di
Newfoundland

Left to right: Kemp, Marconi, and Paget pose in front of a kite that was used to
keep aloft the receiving aerial wire used in the transatlantic radio experiment.
• Untuk eksperimen di Newfoundland, mereka membawa
dua balon, peralatan gas hidrogen, dan enam layang-layang
untuk tujuan menjaga kawat antena penerima tetap tinggi
di udara. Mereka cukup berpengalaman dengan layang-
layang karena sudah pernah menggunakan metode ini
dalam percobaan sebelumnya.

Marconi di sisi kiri sedang mengawasi para asistennya yang akan menaikkan layang-layang
• Gubernur Newfoundland, Sir Cavendish Boyle, dan
Premier Robert Obligasi berjanji akan memberikan
kerjasama penuh dari pemerintah Newfoundland
untuk Marconi. Lokasi yang dipilih untuk percobaan
adalah Signal Hill, sebuah tanjung dekat muara
pelabuhan St John yang bisa dilihat langsung dari
Cornwall tanpa terhalang.
• Perangkat receiver dipasang di sebuah kamar di
sebuah bangunan bekas rumah sakit. Saat ini
lokasinya dekat dengan bangunan Cabot Memorial
Tower. Di luar bangunan, dengan kondisi cuaca
Atlantik Utara saat itu dingin dan berangin, kedua
asistennya berkutat dengan balon dan layang-layang.
Signal Hill, St John,
Newfoundland, lokasi stasiun
Marconi. Saat ini menjadi
tempat bersejarah Signal Hill
Nasional Historic Site
Marconi dengan perangkat penerimanya di Signal Hill, St
John’s, Newfoundland (Desember 1901)
Samudera Atlantik berdampingan dengan Signal Hill
• Pada tanggal 11 Desember 1901, dengan menggunakan
telegraf kabel (sudah dikenal sejak 1866), stasiun di Signal Hill
meminta stasiun di Poldhu untuk mengirimkan kode morse
huruf “S” secara berulang dari pukul 15.00 hingga 19.00 GMT.
Huruf S dipilih karena memiliki kode morse pendek 3x. Kode
titik pendek lebih memungkinkan daripada kode strip
panjang, mengingat kondisi cuaca terhadap gangguan
interferensi gelombang radio.
• Marconi menggunakan jenis coherer dengan isian merkuri di
dalamnya (merkuri dianggap lebih sensitif daripada serbuk
logam, disebut “Italian Navy Coherer”).
• Tidak ada sinyal apa-apa yang diterima pada hari itu. Marconi
beranggapan perubahan ketinggian kawat antena penerima
tidak stabil karena balon udara yang dipasang pada antena
bergerak naik turun, menggagalkan proses tuning antena.
• Besok harinya, 12 Desember 1901, uji coba antena diulang kembali. Kali ini,
antena di pasang menggunakan layang-layang dengan harapan ketinggian
antena bisa lebih stabil. Berdasarkan catatan hariannya (log book) : pukul
12.30 waktu setempat, Marconi mendengar sinyal suara “klik” tiga kali,
kemudian dia menyerahkan earphone ke asistennya Kemp, “Apakah Anda
mendengar sesuatu Mr. Kemp?”. Kemp ternyata juga mendengar apa yang
didengar oleh Marconi. Dalam catatan harian Marconi tertulis : "Sigs. at
12.30, 1.10 and 2.20".

Buku Catatan Harian (Log Book) Marconi


Lukisan antena penerima Marconi
yang menggunakan layang-layang.
Antena terhubung ke perangkat
penerima di dalam gedung melalui
jendela. Kabel grounded juga
terhubung ke tanah melalui jendela
• Pada tanggal 13 Desember 1901, saat itu
sedang hujan es disertai angin kencang.
Dengan tetap menjaga kestabilan tinggi
layang-layang, terdengar kembali suara sinyal
morse samar-samar.
• Tanggal 14 Desember, Marconi memberi kabar
ke perusahaannya melalui telegraf kabel
mengenai hasil eksperimennya. Tanggal 15
Desember 1901, New York Times membuat
pengumuman : "St. John's, N.F. Dec. 14th.-
Guglielmo Marconi announced tonight the
most wonderful scientific development in
modern times".
• Ketika ia mendarat di North Sydney pada
malam Natal, Marconi disambut oleh tokoh
masyarakat Nova Scotia dan pemerintah
federal Kanada (Nova Scotian adalah nama
kota pelabuhan di Kanada). Mereka berjanji
akan membantu dalam hal finansial.
• Lokasi yang mereka berikan kepada Marconi
untuk pembangunan stasiun transatlantik
pertama di Amerika Utara adalah di Glace Bay,
Nova Scotia.
• Marconi masih harus memikirkan bagaimana ia
mengatasi kondisi cuaca antar benua yang
menimbulkan interferensi gelombang radio yang
cukup mengganggu. Instalasi tiang antena pun harus
lebih kokoh mengingat badai sering terjadi di daerah
pantai.
• Marconi merancang konstruksi antena yang baru
dengan membangun empat tiang menara kokoh
setinggi 200 kaki. Keempat tiang digunakan untuk
menopang susunan antena membentuk kerucut
terbalik dengan pancaran radiasi sinyal mengarah ke
atas. Bagian puncak kerucut dihubungkan oleh
sebuah kawat ke perangkat transmitter di dalam
gedung. Konstruksi instalasi ini kemudian akan ditiru
untuk membangun stasiun di Poldhu dan Glace Bay.
Desain Marconi untuk lonstruksi antena yang lebih kokoh. Dibangun pada tahun 1902 di Poldhu,
Glace bay dan Cape Cod. Keempat menara terbuat dari kayu dengan ketinggian 215 kaki.
Menara digunakan untuk mendukung antena yang berbentuk kerucut terbalik.
Hotel Poldhu, berdampingan Stasiun Radio Marconi
Stasiun Radio Marconi di Cape Cod,
Massachusetts
• Sejak saat itu perkembangan antena semakin cepat,
dan berkembang pula jenis-jenis antena sesuai dengan
kebutuhan teknologi dan aplikasinya.
• Dengan berbagai pengembangan, perangkat ciptaan
Marconi menjadi dasar sistem komunikasi radio yang
digunakan sampai sekitar Perang Dunia 1 pada tahun
1914.
• Bentuk komunikasi radio inilah yang disebut sebagai
wireless telegraphy. Beberapa eksperimen pun
dilakukan dengan menggunakan suara untuk
menemukan cara membuat telepon wireless, namun
hal tersebut baru tercapai beberapa dekade kemudian,
yang pasti era radio broadcasting sudah dimulai sejak
saat itu.
• Industri kelautan (marine industry) adalah pelanggan
utama perusahaan Marconi. Industri ini menggunakan
radio sebagai satu-satunya cara untuk berkomunikasi
jarak jauh, terutama untuk berkomunikasi dari kapal di
tengah lautan ke daratan. Permintaan komunikasi radio
di darat jauh lebih sedikit karena jaringan kabel telegraf
sudah cukup luas dan telepon mulai dikenal. Jika
masyarakat ingin menggunakan, bagi yang tidak
memiliki saluran pribadi bisa datang ke Kantor Pos.
Kantor Pos Inggris memiliki monopoli atas komunikasi
telegraf di daratan dan juga mencakup telegrafi
nirkabel.
• Terlepas dari primitifnya spark transmitter dan coherer
receiver, peralatan komunikasi radio di laut
memberikan kehandalan yang luar biasa pada
masanya. Perangkat mampu berkomunikasi sampai
jarak kisaran 25 sampai 50 mil dan sangat berguna
terutama untuk manuver angkatan laut.

Anda mungkin juga menyukai