Anda di halaman 1dari 30

MATERI MESIN KONVERSI ENERGI

PERENCANAAN DAN PENGGUNAAN


PEMBAKIT LISTRIK TENAGA SURYA

DOSEN : AGUS HOLID

Oleh :

AGUS KRISWANTO

( 201623051 )

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL
JAKARTA 2018

0
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Saya Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini membahas tentang Pembangkit Listrik Tenaga Surya.

Namun saya menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini


tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan dosen saya, sehingga
kendala-kendala yang saya hadapi bisa teratasi dengan baik.

Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat
balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Saya menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan
saran dari pembaca sangat saya harapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya.

Jakarta, Maret 2018

Penyusun

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Energi merupakan salah satu kebutuhan utama dalam kehidupan


manusia. Peningkatan kebutuhan energi dapat merupakan indikator
peningkatan kemakmuran, namun bersamaan dengan itu juga menimbulkan
masalah dalam usaha penyediaannya. Pemakaian energi surya di Indonesia
mempunyai prospek yang sangat baik, mengingat bahwa secara geografis
sebagai negara tropis, melintang garis katulistiwa berpotensi energisurya
yang cukup baik. Pemanfaatan Tenaga Surya melalui konversi Photovoltaic
telah banyak diterapkan antara lain, penerapan sistem individu dan sistem
hybrid yaitu sistem penggabungan antara sumber energi konvensional
dengan sumber energi terbarukan.

Pada kondisi beban rendah sistem bekerja dengan sistem inverter dan
baterai. Jika beban terus bertambah hingga mencapai kapasitas yang
terdapat pada inverter atau tegangan baterai semakin rendah, maka sistem
kontrol akan segera mengoperasikan genset, maka genset
akan berfungsi sebagai AC/DC konverter untuk pengisian baterai, dan dapat
beroperasi secara paralel untuk memenuhi kebutuhan beban tersebut. Deng
an demikian, kondisi pembebanan diesel menjadi sangat efisien karena
hanya beroperasi pada beban tertentu.

B. Maksud dan Tujuan


1. Agar Bisa Mengetahui Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Surya
2. Agar Bisa Mengetahui Cara Kerja Pada Sel Surya (Fotovoltaik)
3. Agar Bisa Memahami Dan Mengembangkan Cara Kerja Yang Evektif
Pada PanelSurya
4. Supaya Dapat Perbandingan Penggunaan Sel Surya Dengan Energi
Lain
5. Agar Bisa Mengenal Dan Mengetahui Sistem PLTS

2
C. Rumusan Masalah

1. Apa Yang Dimaksud Dengan Sel Surya (Fotovoltaik)


2. Bagaimana Struktur Sel Surya
3. Bagaimana Cara Kerja Sel Surya
4. Apa Perbandingan Penggunaan Sel Surya Dengan Energi Lain
5. Apa Yang Dimaksud Serta Pengertian Sistem PLTS

3
BAB II

DASAR TEORI

1. Sel Surya (Fotovoltaik)

Sel surya atau juga sering disebut fotovoltaik adalah divais yang mampu
mengkonversilangsung cahaya matahari menjadi listrik. Sel surya bisa disebut
sebagai pemeran utama untukmemaksimalkan potensi sangat besar energi cahaya
matahari yang sampai kebumi, walaupun selain dipergunakan untuk menghasilkan
listrik, energi dari matahari juga bisa dimaksimalkanenergi panasnya melalui
sistem solar thermal.

Sel surya dapat dianalogikan sebagai divais dengan dua terminal atau
sambungan, dimana saat kondisi gelap atau tidak cukup cahaya berfungsi
seperti dioda, dan saat disinari dengan cahaya matahari dapat menghasilkan
tegangan. Ketika disinari, umumnya satu sel surya komersial menghasilkan
tegangan dc sebesar 0,5 sampai 1 volt, dan arus short-circuit dalam
skala milliampere per cm.

Besar tegangan dan arus ini tidak cukup untuk berbagai aplikasi,sehingga
umumnya sejumlah sel surya disusun secara seri membentuk modul surya. Satu
modulsurya biasanya terdiri dari 28-36 sel surya, dan total menghasilkan tegangan
dc sebesar 12 Vdalam kondisi penyinaran standar (Air Mass 1.5). Modul surya
tersebut bisa digabungkan secara paralel atau seri untuk memperbesar
total tegangan dan arus outputnya sesuai dengan daya yang dibutuhkan untuk
aplikasi tertentu. Gambar dibawah menunjukan ilustrasi dari modul surya.

2. Struktur Sel Surya

Sesuai dengan perkembangan sains dan teknologi, jenis-jenis teknologi sel


suryapun berkembang dengan berbagai inovasi. Ada yang disebut sel surya
generasi satu, dua, tiga danempat, dengan struktur atau bagian-bagian penyusun
sel yang berbeda pula (Jenis-jenis teknologisurya akan dibahas di tulisan “Sel
Surya : Jenis-jenis teknologi”). Dalam tulisan ini akan dibahas struktur dan cara
kerja dari sel surya yang umum berada dipasaran saat ini yaitu sel

4
surya berbasis material silikon yang juga secara umum mencakup struktur dan
cara kerja sel suryagenerasi pertama (sel surya silikon) dan kedua
(thin film/lapisan tipis).

Gambar diatas menunjukan ilustrasi sel surya dan juga bagian-bagiannya.

Secara umum terdiri dari :

1. Substrat/Metal backing

Substrat adalah material yang menopang seluruh komponen sel surya.


Materialsubstrat juga harus mempunyai konduktifitas listrik yang baik karena juga
berfungsi sebagaikontak terminal positif sel surya, sehinga umumnya digunakan
material metal atau logamseperti aluminium atau molybdenum. Untuk sel surya
dye-sensitized (DSSC) dan selsurya organik, substrat juga berfungsi sebagai
tempat masuknya cahaya sehingga materialyang digunakan yaitu material yang
konduktif tapi juga transparan sepertii ndium tinoxide (ITO) dan flourine doped
tin oxide (FTO).

2. Material semi konduktor

Material semikonduktor merupakan bagian inti dari sel surya yang


biasanya mempunyaitebal sampai beberapa ratus mikrometer untuk sel surya
generasi pertama (silikon), dan 1-3 mikrometer untuk sel surya lapisan tipis.
Material semikonduktor inilah yang berfungsi menyerap cahaya dari
sinar matahari.

5
Untuk kasus gambar diatas, semikonduktor yang digunakan adalah
material silikon, yang umum diaplikasikan diindustri elektronik. Sedangkan untuk
sel surya lapisan tipis, material semikonduktor yang umum digunakan dan telah
masuk pasaran yaitu contohnya materialCu(In,Ga)(S,Se)2 (CIGS), CdTe (kadmium
telluride), dan amorphous silikon, disampingmaterial-material semikonduktor
potensial lain yang dalam sedang dalam penelitianintensif seperti
Cu2 ZnSn(S,Se)4 (CZTS) dan Cu2 O (copper oxide).

Bagian semikonduktor tersebut terdiri dari junction atau gabungan dari


dua material semikonduktor yaitusemikonduktor tipe-p (material-material yang
disebutkan diatas) dan tipe-n (silikon tipe-n, CdS,dll) yang membentuk p-n
junction. P-n junction ini menjadi kunci dari prinsipkerja sel surya. Pengertian
semikonduktor tipe-p, tipe-n, dan juga prinsip p-n junction dansel surya akan
dibahas dibagian “cara kerja sel surya”.

3. Kontak metal /contact grid

Selain substrat sebagai kontak positif, diatas sebagian material


semikonduktor biasanyadilapiskan material metal atau material konduktif
transparan sebagai kontak negatif.

6
4. Lapisan antireflektif

Refleksi cahaya harus diminimalisir agar mengoptimalkan cahaya yang


terserap olehsemikonduktor. Oleh karena itu biasanya sel surya dilapisi oleh
lapisan anti-refleksi.Material anti-refleksi ini adalah lapisan tipis material dengan
besar indeks refraktif optikantara semikonduktor dan udara yang menyebabkan
cahaya dibelokkan ke arahsemikonduktor sehingga meminimumkan cahaya yang
dipantulkan kembali

5. Enkapsulasi /cover glass

Bagian ini berfungsi sebagai enkapsulasi untuk melindungi modul surya


dari hujan atau kotoran.

3. Cara Kerja Sel Surya

Sel surya konvensional bekerja menggunakan prinsip p-n junction, yaitu


junctionantara semikonduktor tipe-p dan tipe-n. Semikonduktor ini terdiri dari
ikatan-ikatan atomyang dimana terdapat elektron sebagai penyusun
dasar. Semikonduktor tipe-n mempunyaikelebihan elektron
(muatan negatif) sedangkan semikonduktor tipe-p mempunyai kelebihanhole
(muatan positif) dalam struktur atomnya. Kondisi kelebihan elektron dan
hole tersebut bisa terjadi dengan mendoping material dengan atom dopant. Sebaga
i contoh untukmendapatkan material silikon tipe-p, silikon didoping oleh atom
boron, sedangkan untukmendapatkan material silikon tipe-n, silikon didoping oleh
atom fosfor. Ilustrasi dibawah menggambarkan junction semikonduktor tipe-p dan
tipe-n.

Junction antara semikonduktor tipe-p (kelebihan hole) dan tipe-n (kelebihan


elektron).

7
Peran dari p-n junction ini adalah untuk membentuk medan listrik
sehingga elektron (dan hole) bisa diekstrak oleh material kontak untuk
menghasilkan listrik. Ketika semikonduktor tipe-p dantipe-n terkontak, maka
kelebihan elektron akan bergerak dari semikonduktor tipe-n ke tipe-psehingga
membentuk kutub positif pada semikonduktor tipe-n, dan sebaliknya kutub
negatif pada semikonduktor tipe-p.

Akibat dari aliran elektron dan hole ini maka terbentuk medan listrikyang
mana ketika cahaya matahari mengenai susuna p-n junction ini maka akan
mendorongelektron bergerak dari semikonduktor menuju kontak negatif, yang
selanjutnya dimanfaatkan sebagai listrik, dan sebaliknya hole bergerak menuju
kontak positif menunggu elektron datang.

4. Perbandingan Penggunaan Sel Surya Dengan Energi Lain

Energi baru dan terbarukan mulai mendapat perhatian sejak terjadinya


krisis energi duniayaitu pada tahun 70-an dan salah satu energi itu adalah energi
surya. Energi itu dapat berubahmenjadi arus listrik yang searah yaitu dengan
menggunakan silikon yang tipis. Sebuah kristalsilindris Si diperoleh dengan cara
memanaskan Si itu dengan tekanan yang diatur sehingga Si itu berubah menjadi
penghantar. Bila kristal silindris itu dipotong setebal 0,3 mm, akan
terbentuklahsel-sel silikon yang tipis atau yang disebut juga dengan sel surya
fotovoltaik.

Sel-sel silikon itu dipasang dengan posisi sejajar/seri dalam sebuah panel
yang terbuat dari alumunium atau bajaanti karat dan dilindungi oleh kaca atau
plastik. Kemudian pada tiap-tiap sambungan sel itudiberi sambungan listrik. Bila
sel-sel itu terkena sinar matahari maka pada sambungan itu akanmengalir arus
listrik. Besarnya arus/tenaga listrik itu tergantung pada jumlah energi cahaya yang
mencapai silikon itu dan luas permukaan sel itu.

Pada asasnya sel surya fotovoltaik merupakan suatu dioda semikonduktor


yang berkerja dalam proses tak seimbang dan berdasarkan efek fotovoltaik. Dalam

8
proses itu sel suryamenghasilkan tegangan 0,5-1 volt tergantung intensitas cahaya
dan zat semikonduktor yangdipakai. Sementara itu intensitas energi yang
terkandung dalam sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi besarnya
sekitar 1000 Watt. Tetapi karena daya guna konversi energi radiasi menjadi
energi listrik berdasarkan efek fotovoltaik baru mencapai 25% maka produksi
listrikmaksimal yang dihasilkan sel surya baru mencapai 250 Watt per m2 .

Dari sini terlihat bahwaPLTS itu membutuhkan lahan yang luas. Hal itu
merupakan salah satu penyebab harga PLTS menjadi mahal. Ditambah lagi harga
sel surya fotovoltaik berbentuk kristal mahal, hal ini karena proses pembuatannya
yang rumit. Namun, kondisi geografis Indonesia yang banyak memiliki daerah
terpencil sulit dibubungkan dengan jaringan listrik PLN. Kemudian sebagai
negara tropis Indonesia mempunyai potensi energi surya yang tinggi. Hal ini
terlihat dari radiasi harian yaitusebesar 4,5 kWh/m2 /hari. Berarti prospek
penggunaan fotovoltaik di masa mendatang cukup cerah.

Untuk itulah perlu diusahakan menekan harga fotovoltaik misalnya dengan


cara sebagai berikut. Pertama menggunakan bahan semikonduktor lain
seperti Kadmium Sulfat dan Galium Arsenik yang lebih kompetitif. Kedua
meningkatkan efisiensi sel surya dari 10% menjadi 15%.Energi listrik yang
berasal dari energi surya pertama kali digunakan untuk penerangan rumahtangga
dengan sistem desentralisasi yang dikenal dengan Solar Home System (SHS),
kemudian untuk TV umum, komunikasi dan pompa air. Sementara itu evaluasi
program SHS di Indonesia pada proyek Desa Sukatani, Bampres, dan listrik
masuk desa menunjukkan tanda-tanda yang menggembirakan dengan
keberhasilan penerapan secara komersial.

Berdasarkan penelitian yangdilakukan sampai tahun 1994 jumlah


pemakaian sistem fotovoltaik di Indonesia sudah mencapai berkisar 2,5-
3 MWp. Yang pemakaiannya meliputi kesehatan 16%, hibrida 7%, pompa air 5%,
penerangan pedesaan 13%, Radio dan TV komunikasi 46,6% dan lainnya 12,4%.

9
Kemudian dari kajian awal BPPT diperoleh proyeksi kebutuhan sistem PLTS
diperkirakan akan mencapai 50 MWp. Sementara itu menurut perkiraan yang lain
pemakaian fotovoltaik di Indonesia 5-10 tahunmendatang akan mencapai 100
MW terutama untuk penerangan di pedesaan. Sedangkan permintaan fotovotaik
diperkirakan sudah mencapai 52 MWp. Komponen utama sistem surya fotovoltaik
adalah modul yang merupakan unit rakitan beberapa sel surya fotovoltaik.

Untuk membuat modul fotovoltaik secara pabrikasi bisa menggunakan


teknologi kristal dan thin film. Modul fotovoltaik kristal dapat dibuat dengan
teknologi yang relatif sederhana, sedangkan untuk membuat sel fotovoltaik
diperlukan teknologi tinggi. Modul fotovoltaik tersusun dari beberapasel
fotovoltaik yang dihubungkan secara seri dan paralel. Biaya yang dikeluarkan
untuk membuat modul sel surya yaitu sebesar 60% dari biaya total.

Jadi, jika modul sel surya itu bisa diproduksi di dalam negeri berarti akan
bisa menghemat biaya pembangunan PLTS. Untuk itulah, modul pembuatan sel
surya di Indonesia tahap pertama adalah membuat bingkai (frame),kemudian
membuat laminasi dengan sel-sel yang masih diimpor. Jika permintaan pasar
banyak maka pembuatan sel dilakukan di dalam negeri. Hal ini karena teknologi
pembuatan sel surya dengan bahan silikon single dan poly cristal secara teoritis
sudah dikuasai. Dalam bidang fotovoltaik yang digunakan pada PLTS, Indonesia

10
ternyata telah melewati tahapan penelitian dan pengembangan dan
sekarang menuju tahapan pelaksanaan dan instalasi untuk elektrifikasi
untuk pedesaan. Teknologi ini cukup
canggih dan keuntungannya adalah harganya murah, bersih, mudah dipasang dan
dioperasikan dan mudah dirawat.

Sedangkan kendala utama yang dihadapidalam pengembangan energi surya


fotovoltaik adalah investasi awal yang besar dan harga perkWh listrik yang
dibangkitkan relatif tinggi, karena memerlukan subsistem yang terdiri atas baterai,
unit pengatur dan inverter sesuai dengan kebutuhannya. Dalam penerapannya
fotovoltaik dapat digabungkan dengan pembangkit lain seperti pembangkit tenaga
diesel (PLTD) dan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTM).

Penggabungan ini dinamakan sistem hibrida yang tujuannya untuk


mendapatkan daya guna yang optimal. Pada sistem ini PLTS merupakan
komponen utama, sedang pembangkit listrik lainnya digunakan untuk
mengkompensasi kelemahan sistem PLTS dan mengantisipasi ketidakpastian
cuaca dan sinar matahari. Pada sistem PLTS-PLTD, PLTD-nya akan digunakan
sebagai "bank up" untuk mengatasi beban maksimal. Pengkajian dan penerapan
sistem ini sudah dilakukan di Bima (NTB) dengan kapasitas PLTS 13,5 kWp dan
PLTD 40 kWp.

Penggabungan antara PLTS dengan PLTM mempunyai prospek yang


cerah. Hal ini karena sumber air yang dibutuhkan PLTM relatif sedikit dan itu
banyak terdapa di desa-desa. Untuk itulah pemerintah Indonesia dengan
pemerintah Jepang telah merealisasi penerapan sistem model hidro ini di desa
Taratak (Lombok Tengah) dengan kapasitas PLTS 48 kWp dan PLTM sebesar 6,3
kW. Pada sistem hibrida antara fotovoltaik dengan Fuel Cell (sel bahan bakar),
selisih antara kebutuhan listrik pada beban dan listrik yang dihasilkan oleh
fotovoltaik akan dipenuhi oleh fuel cell. Controller berfungsi untukmengatur fuel
cell agar listrik yang keluar sesuai dengan keperluan.

11
Arus DC yang dihasilkan fuel cell dan arus fotovoltaik digabungkan pada
tegangan DC yang sama kemudian diteruskan ke power conditioning subsystem
(PCS) yang berfungsi untuk mengubah arus DC menjadi arus AC.Keuntungan
sistem ini adalah efisiensinya tinggi sehingga dapat menghemat bahan bakar,
dankehilangan daya listrik dapat diperkecil dengan menempatkan fuel cell dekat
pusat beban.

5. Sistem PLTS

PLTS dengan sistem sentralisasi artinya pembangkit tenaga listrik


dilakukan secaraterpusat dan suplai daya ke konsumen dilakukan melalui jaringan
distribusi. Sistem ini cocok dan ekonomis pada daerah dengan kerapatan
penduduk yang tinggi. Contohnya PLTS di DesaKentang Gunung Kidul
mempunyai kapasitas daya 19 kWp, kapasitas baterai 200 volt dan
beban berupa penerangan yang terpasang pada 85 rumah. Sementara
itu PLTS dengan sistem individu daya terpasangnya relatif kecil yaitu sekitar 48-
55 Wp. Jumlah daya sebesar 50 Wp per rumah tangga diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan penerangan, informasi (TV dan Radio) dan komunikasi
(Radio komunikasi).

Dan sampai tahun 95 sistem ini sudah terpasang sekitar 10.000 unit yang
tersebar di seluruh perdesaan Indonesia dan pengelolaannya yang

12
meliputi pemeliharaan dan pembayaran dilaksanakan oleh KUD. Melihat trend
harga sel surya yang semakin menurun dan dalam rangka memperkenalkan sistem
pembangkit yang ramah lingkungan, pemanfaatan PLTS dengan sistem individu
semakin ditingkatkan. Pada tahap pertama direncanakan akan dipasang
36.000 unit SHS selama tiga tahun dengan prioritas 10 propinsi di kawasan
timur Indonesia.

Paling tidak ada 5 keuntungan pembangkit dengan surya fotovoltaik.


Pertama energi yang digunakan adalah energi yang tersedia secara cuma-cuma.
Kedua perawatannya mudah dan sederhana. Ketiga tidak terdapat peralatan yang
bergerak,sehingga tidak perlu penggantian suku cadang dan penyetelan pada
pelumasan. Keempat peralatan bekerja tanpa suara dan tidak berdampak
negatif terhadap lingkungan. Kelima dapat bekerja secara otomatis. Pembangkit
listrik yang memanfaatkan energi surya atau lebih umum dikenal dengan

13
BAB III

PEMBAHASAN

Pembangkit listrik tenaga surya adalah pembangkit listrik yang


mengubah energisurya menjadi energi listrik. Pembangn listrik bisa dilakukan
dengan dua cara, yaitu secara langsung menggunakan photovoltaic dan secara
tidak langsung dengan pemusatan energi surya. Photovoltaic mengubah secara
langsung energi cahaya menjadi listrik menggunakanefek fotoelektrik. Pemusatan
energi surya menggunakan sistem lensa atau cermin dikombinasikan dengan
sistem pelacak untuk memfokuskan energi matahari kesatu titik untuk
menggerakkan mesin kalor.
Energi surya atau matahari telah dimanfaatkan di banyak belahan dunia dan
jika dieksplotasi dengan tepat, energi ini berpotensi mampu menyediakan
kebutuhan konsumsi energi dunia saat ini dalam waktu yang lebih lama. Matahari
dapat digunakan secara langsung untuk memproduksi listrik atau untuk
memanaskan bahkan untuk mendinginkan. Potensi masa depat energi surya hanya
dibatasi oleh keinginan untuk menangkap kesempatan. Ada banyak cara untuk
memanfaatkan energi dari matahari. Tumbuhan mengubah sinar matahari menjadi
energi kimia dengan menggunakan fotosintesis. memanfaatkan energi ini dengan
memakan dan membakar kayu. Bagimanapun, istilah “tenaga surya” mempunyai
arti mengubah sinar matahari secara langsung menjadi panas atau energi listrik
untuk kegunaan . dua tipe dasar tenaga matahari adalah “sinar matahari” dan
“photovoltaic” (photo = cahaya, voltaic = tegangan). Photovoltaic tenaga matahari
melibatkan pembangkit listrik dari cahaya. Rahasia dari proses ini adalah
penggunaan bahan semi konduktor yang dapat disesuaikan untuk melepas
elektron, pertikel bermuatan negative yang membentuk dasar listrik.
Bahan semi konduktor yang paling umum dipakai dalam
sel photovoltaic adalah silikon, sebuah elemen yang umum ditemukan di pasir.
Semua sel photovoltaic mempunyai paling tidak dua lapisan semikonduktor
seperti itu, satu bermuatan positif dan satu bermuatan negatif. Ketika cahaya
bersinar pada semi konduktor, lading listrik menyeberang sambungan diantara dua
lapisan menyebabkan listrik mengalir, membangkitkan arus DC. Semakin kuat
cahaya yang diterima, semakin kuat pula aliran listik yang didapatkan.

14
Sistem photovoltaic tidak membutuhkan cahaya matahari yang terang untuk
beroperasi. Sistem ini juga membangkitkan listrik di saat hari mendung, dengan
energi keluar yang sebanding ke berat jenis awan. Berdasarkan pantulan sinar
matahari dari awan, hari-hari mendung dapat menghasilkan angka energi yang
lebih tinggi dibandingkan saat langit biru sedang yang benar-benar cerah.
Saat ini, sudah menjadi hal umum piranti kecil, seperti kalkulator,
menggunakan solar cell yang sangat kecil. Photovoltaic juga digunakan untuk
menyediakan listrik di wilayah yang tidak terdapat jaringan pembangkit tenaga
listrik. Para peneliti telah mengembangkan lemari pendingin, yang bernama Solar
Chill yang dapat berfungsi dengan energi matahari. Setelah dites, lemari
pendingin ini akan digunakan oleh organisasi kemanusiaan untuk membantu
menyediakan vaksin di daerah tanpa listrik, dan oleh setiap orang yang tidak ingin
bergantung dengan tenaga listrik untuk mendinginkan makanan mereka.
Penggunaan sel photovoltaic sebagai desain utama oleh para arsitek semakin
meningkat. Sebagai contoh, atap ubin atau slites solar dapat menggantikan bahan
atap konvensional. Modul film yang fleksibel bahkan dapat diintegrasikan
menjadi atap vaulted, ketika modul semi transparan menyediakan percampuran
yang menarik antara bayangan dengan sinar matahari. Sel photovoltaic juga dapat
digunakan untuk menyediakan tenaga maksimum ke gedung pada saat hari di
musim panas ketika sistem AC membutuhkan energi yang besar, hal itu membantu
mengurangi beban maskimum elektrik. Baik dalam skala besar maupun skala
kecil photovoltaic dapat mengantarkan tenaga ke jaringan listrik, atau dapat
disimpan dalam sel-nya.
Ivanpah Solar Plant yang terletak di Gurun Mojave akan menjadi
pembangkit listrik tenaga surya tipe pemusatan energi surya terbesar dengan daya
mencapai 377 MegaWatt. Meski pembangunan didukung oleh pendanaan
Amerika Serikat atas visi Barrack Obama mengenai program 10000 MW energi
terbarukan, namun pembangunan ini menuai kontroversi karena mengancam
keberadaan satwa liar di gurun.

1 Pembangkit Listrik Tenaga Surya Di Indonesia


Di Indonesia, PLTS terbesar pertama dengan kapasitas 2×1 MW terletak
di Pulau Bali, tepatnya di daerah Karangasem dan Bangli. Pemerintah memberi
izin kepada siapa saja untuk meniru dan membuatnya di daerah lain karena PLTS

15
ini bersifat opensource atau tidak didaftarkan dalam hak cipta. Wilayah Indonesia
yang sudah menggunakan PLTS adalah :
· Bali
· Nusa Tenggara Barat
· Alor, Nusa Tenggara Timur
· Sulawesi Selatan

2 Pemasangan Panel Surya


Panel surya mengubah tenaga sinar matahari menjadi listrik. Listrik tersebut
disimpan di dalam aki, kemudian aki menghidupkan lampu, TV, pompa air, dan
peralatan listrik lainnya.
Dalam penggunaan panel surya / solar cell untuk membangkitkan listrik di
rumah, ada beberapa hal yang perlu pertimbangkan karena karakteristik dari
panel surya / solar cell :
1. Panel surya / solar cell memerlukan sinar matahari. Tempatkan panel surya
/ solar cellpada posisi dimana tidak terhalangi oleh objek sepanjang pagi
sampai sore.
2. Panel surya / solar cell menghasilkan listrik arus searah DC.
3. Untuk efisiensi yang lebih tinggi, gunakan lampu DC seperti lampu LED.
4. Instalasi kabel baru khusus untuk arus searah DC untuk perangkat berikut ini
misalnya : lampu LED (Light Emiting Diode), TV, Charge HP, komputer,
dll.

3 Pemanfaatan Tenaga Surya Dikehidupan


a) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Matahari
Kaca-kaca besar mengkonsetrasikan cahaya matahari ke satu garis atau titik.
Panas yang dihasilkan digunakan untuk menghasilkan uap panas. Panasnya,
tekanan uap panas yang tinggi digunakan untuk menjalankan turbin yang
menghasilkan listrik. Di wilayah yang disinari matahari, Pembangkit Listrik
Tenaga Matahari dapat menjamin pembagian besar produksi listrik.
Berdasarkan proyeksi dari tingkat arus hanya 354MW, pada tahun 2015
kapasitas total pemasangan pembangkit tenaga panas matahari akan
melampaui 5000 MW. Pada tahun 2020, tambahan kapasitas akan naik pada
tingkat sampai 4500 MW setiap tahunnya dan total pemasangan kapasitas

16
tenaga panas matahari di seluruh dunia dapat mencapai hampir 30.000
MW, cukup untuk memberikan daya untuk 30 juta rumah.
b) Pemanas dan Pendingin Tenaga Matahari
Panas tenaga matahari menggunakan panas matahari secara langsung.
Pengumpul panas matahari diatas atap dapat menyediakan air panas untuk
rumah, dan membantu menghangatkan rumah. Sistem panas matahari
berdasarkan prinsip sederhana yang telah dikenal selama berabad-abad,
matahari memanaskan air yang mengisi bejana gelap. Teknologi tenaga
panas matahari yang ada di pasar saat ini sangat efisien dan bisa diandalkan.
Saat ini pasar menyediakan tenaga matahari untuk aplikasi dengan cakupan
luas, dari pemanas air domestik dan pemanas ruangan di perumahan dan
gedung – gedung komersial, sampai pemanas kolam renang, tenaga
matahari - pendingin, proses pemanasan industri dan memproses air
menjadi tawar.
Saat ini produksi pemanas air panas domestik merupakan aplikasi paling
umum untuk tenaga panas matahari. Di beberapa negara hal ini telah
menjadi sarana yang umum digunakan oleh gedung tempat tinggal.
Tergantung pada kondisi dan konfigurasi sistem, kebutuhan air panas dapat
disediakan oleh tenaga matahari hingga 100%. Sistem yang lebih besar
dapat ditambahkan untuk menutupi bagian penting dari kebutuhan energi
untuk pemanas ruangan. Ada dua tipe teknologi; Tabung vakum - penyedot
di dalam tabung vakum menyedot radiasi dari matahari dan memanaskan
cairan di dalam, seperti di panel tenaga matahari datar. Tambahan radiasi
diambil dari reflektor di belakang tabung. Bentuk bundar tabung vakum
membuat cahaya matahari dari berbagai sudut dapat mencapai penyerap
secara langsung. Bahkan disaat mendung, ketika cahaya datang dari banyak
sudut pada saat bersamaan, tabung vakum kolektor tetap dapat
efektif. Kolektor solar panel datar pada dasarnya merupakan kotak yang
ditutupi kaca yang ditaruh di atap seperti cahaya langit. Di dalam kotak
terdapat serangkaian tabung pemotong dengan sirip pemotong terpasang.
Seluruh struktur dilapisi substansi hitam yang didesain untuk menangkap
sinar matahari. Sinar ini memanaskan air dan campuran bahan anti beku,
yang beredar dari kolektor turun ke pemanas air di bawah tanah.

17
Pendingin tenaga matahari. Pendingin tenaga matahari menggunakan
sumber energi panas untuk menghasilkan dingin dan atau mengurangi
kelembaban udara dengan cara yang sama dengan lemari pendingin
atau AC konvensional. Aplikasi ini cocok dengan energi panas matahari,
sejalan dengan meningkatnya permintaan pendingin ketika panas matahari
banyak. Pendingin tenaga matahari telah sukses didemonstrasikan.
Penggunaan skala besar dapat diharapkan di masa depan, sejalan dengan
berkurangnya biaya teknologi ini, terutama untuk sistem skala kecil.

4 Manfaat, Prinsip Dasar dan Prinsip Kerja

1 Manfaat
Tenaga surya yang diserap bumi adalah sebanyak 120.000 TeraWatt. Pada
prinsipnya tenaga surya sebagai pembangkit listrik dengan dua cara:
· Produksi uap dengan ladang cermin yang digunakan untuk menggerakkan
turbin. (Pembangkit listrik tenaga surya berskala besar)
· Mengubah sinar matahari menjadi energi listrik
menggunakan photovoltaic. (Pembangkit listrik tenaga surya berskala
kecil).
Tenaga surya dapat diaplikasikan sebagai berikut:
· Sebagai penerangan di rumah.
· Sebagai penerangan laumpu jalan
· Sebagai penerangan lampu taman.
· Sebagai sumber listrik untuk instalasi wireless, radio pemancar,
perangkat komunikasi.
· Sebagai signal kereta api, kapal
· Sebagai portable power supply
· Sebagai pemanas untuk menggerakkan tubin pembangkit listrik tenaga
surya seperti di Nevada, Amerika
· Sebagai sumber tenaga untuk perangkat satelit.

2 Prinsip Dasar

18
Sel surya atau photovoltaic adalah alat yang mengubah energi cahaya menjadi
energi listrik menggunakan efek fotoelektrik. Dibuat pertama kali pada tahun
1880 oleh Charles Fritts.
Pembangkit listrik tenaga surya tipe photovoltaic adalah pembangkit listrik
yang menggunakan perbedaan tegangan akibat efek fotoelektrik untuk
menghasilkan listrik. Solar panel terdiri dari 3 lapisan, lapisan panel P di bagian
atas, lapisan pembatas di tengah, dan lapisan panel N di bagian bawah. Efek
fotoelektrik adalah di mana sinar mataharimenyebabkan elektron di lapisan
panel P terlepas, sehingga hal ini menyebabkan protonmengalir ke lapisan
panel N di bagian bawah dan perpindahan arus proton ini adalah arus listrik.
Sel surya memiliki banyak aplikasi. Mereka terutama cocok untuk
digunakan bila tenaga listrik dari grid tidak tersedia, seperti di wilayah
terpencil, satelit pengorbit bumi,kalkulator genggam, pompa air, dll. Sel surya
(dalam bentuk modul atau panel surya) dapat dipasang di atap gedung di mana
mereka berhubungan dengan inverter ke grid listrik dalam sebuah pengaturan net
metering.
Banyak bahan semikonduktor yang dapat dipakai untuk membuat sel surya
diantaranya Sillicon, Titanium Oksida, Germanium, dll.

Gambar 5. Sel Surya Wafer Silikon Poly-Crystalline


(Sumber : http://www.panelsurya.com/index.php/id/home/)

Gambar 6. Sel Surya Terbuat dari Titanium Oksida, Germanium,dll


(Sumber : http://www.panelsurya.com/index.php/id/home/)

19
Gambar 7. Solar Cell saat terkena matahari
(Sumber : http://www.panelsurya.com/index.php/id/home/)

Hingga tahun 1980-an efisiensi dari hasil penelitian terhadap solar cell masih
sangat rendah sehingga belum dapat digunakan sebagai sumber daya listrik.
Tahun 1982, Hans Tholstrup seorang Australia mengendarai mobil bertenaga
surya pertama untuk jarak 4000 km dalam waktu 20 hari dengan kecepatan
maksimum 72 km/jam. Tahun 1985 University of South Wales Australia
memecahkan rekor efisiensi solar cell mencapai 20% dibawah kondisi satu cahaya
matahari. Tahun 2007 University of Delaware berhasil menemukan solar cell
technology yang efisiensinya mencapai 42.8% Hal ini merupakan rekor terbaru
untuk "thin film photovoltaic solar cell." Perkembangan dalam riset solar
cell telah mendorong komersialisasi dan produksi solar cell untuk penggunaannya
sebagai sumber daya listrik.
Tenaga matahari dapat diubah menjadi tenaga listrik dengan dua cara:
· Photovoltaic (PV device) atau Solar Cell, yaitu mengubah cahaya matahari
langsung menjadi listrik. Cara ini umumnya digunakan di daerah terpencil yang
belum ada jaringan listrik konvensional. Penggunaan photovolaic banyak
digunakan untuk kalkulator, jam tangan, rambu-rambu jalan, lampu penerangan
taman dsb.
· Solar Power Plants, sistem ini tidak secara langsung menghasilkan listrik yaitu
panas yang dihasilkan alat pengumpul panas matahari digunakan untuk
memanaskan suatu cairan sehingga menghasilkan tenaga uap untuk tenaga
generator.
Lebih mudahnya menerangkan cara kerja panel
surya photovoltaic yaitu photon dari cahaya matahari menabrak electrons menjadi
suatu energi yang lebih tinggi sehingga terjadi listrik. Istilah photovoltaic
menjelaskan mode operasi suatu photodiode dimana arus yang

20
melalui device selururuhnya terjadi karena adanya perubahan induksi tenaga
cahaya. Hampir semua peralatan photovoltaic adalah berupa photodiode.

3 Prinsip Kerja

Gambar 8. Prinsip Kerja Tenaga Surya


(Sumber : http://tlts.wordpress.com)

Sinar matahari mengenai solar panel, masuk kedalam solar charg controller, arus
disini masih dalam keadaan DC. Lalu dialirkan ke baterai, disini masuk
kedalam inverter untuk mengubah arus DC menjadi AC lalu dapat dimanfaatkan
untuk berbagai alat-alat elektronik.

2.1 Kelebihan dan Kekurangan


1. KELEBIHAN
· Panel surya ramah lingkungan dan tidak memberikan kontribusi terhadap
perubahan iklim seperti pada kasus penggunaan bahan bakar fosil karena panel
surya tidak memancarkan gas rumah kaca yang berbahaya seperti karbon
dioksida.
· Panel surya memanfaatkan energi matahari dan matahari adalah bentuk energi
paling berlimpah yang tersedia di planet .
· Panel surya mudah dipasang dan memiliki biaya pemeliharaan yang sangat
rendah karena tidak ada bagian yang bergerak.

21
· Panel surya tidak memberikan kontribusi terhadap polusi suara dan bekerja
dengan sangat diam.
· Banyak negara di seluruh dunia menawarkan insentif yang menguntungkan bagi
pemilik rumah yang menggunakan panel surya.
· Harga panel surya terus turun meskipun masih harus bersaing dengan bahan
bakar fosil.
· Tidak diharuskan membeli semua panel surya yang diperlukan dalam waktu yang
sama, tetapi dapat dibeli secara bertahap yang berarti tidak perlu melakukan
investasi besar secara instan.
· Panel surya tidak kehilangan banyak efisiensi dalam masa pakai yang mencapai
20 tahun.
· Masa pakainya yang panjang, mencapai 25-30 tahun, menggaransi penggunanya
akan menghemat biaya energi dalam jangka panjang pula.
2. KEKURANGAN
· Panel surya masih relatif mahal, bahkan meskipun setelah banyak mengalami
penurunan harga. Harga panel rumah sedang saat ini ser IDR27.500/wp (watt
peak) .
· Panel surya masih perlu meningkatkan efisiensi secara signifikan karena banyak
sinar matahari terbuang sia-sia dan berubah menjadi panas. Rata-rata panel surya
saat ini mencapai efisiensi kurang dari 20%.
· Jika tidak terpasang dengan baik dapat terjadi over-heating pada panel surya.
· Panel surya terbuat dari beberapa bahan yang tidak ramah lingkungan.
· Daur ulang panel surya yang tak terpakai lagi dapat menyebabkan kerusakan
lingkungan jika tidak dilakukan dengan hati-hati karena silikon, selenium,
kadmium, dan sulfur heksafluorida (merupakan gas rumah kaca), kesemuanya
dapat ditemukan di panel surya dan bisa menjadi sumber pencemaran selama
proses daur ulang.

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) mempunyai beberapa keuntungan


yaitu:

22
1. Sumber energi yang digunakan sangat melimpah

2. Sistem yang dikembangkan bersifat modular sehingga dapat dengan mudah


diinstalasidan diperbesar kapasitasnya.

3. Perawatannya mudah

4. Tidak menimbulkan polusi

5. Dirancang bekerja secara otomatis sehingga dapat diterapkan ditempat terpencil

6. Relatif aman

7. Keandalannya semakin baik

8. Adanya aspek masyarakat pemakai yang mengendalikan sistem itu sendiri

9. Mudah untuk diinstalasi

10. Radiasi matahari sebagai sumber energi tak terbatas

11. Tidak menghasilkan CO 2 serta emisi gas buang lainnya. Salah satu kendala yang
dihadapi dengan dalam pengembangan Pembangkit ListrikTenaga Surya adalah
Investasi awalnya yang tinggi dan harga per kWh listrik yang dibangkitkan juga
masih relatif tinggi yaitu Sekitar ($ USD 3 –5 / Wp).Untuk beberapa kondisi
pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dapat bersaing dengan pembangkit
Konvensional Diesel/Mikrohydro, yaitu pada tempat-tempat terpencil yang
sarana perhubungannya masih belum terjangkau jaringan listrik umum (PLN)

23
BAB IV

PERHITUNGAN PENGGUNAAN PLTS DI RUMAH

PERENCANAAN PEMASANGAN PLTS RUMAH AGUS KRISWANTO

RINCIAN BEBAN WAKTU AMPERE


KAPASITAS TEGANGAN DAYA ARUS ENERGI
NO JUMLAH PEMAKAIAN HOUR
(Watt) (Volt) (Watt) (Amp) (Wh)
(Jam) (Ah)

1 Volt meter dc 0,20 3,00 12,00 0,60 0,05 12,00 7,20 0,60
2 TV SHARP 21" 90,00 1,00 220,00 90,00 0,41 10,00 900,00 4,09
3 Kipas angin SEKAI 40,00 2,00 220,00 80,00 0,36 16,00 1280,00 5,82
4 Pompa air SHIMIZU 125,00 1,00 220,00 125,00 0,57 2,00 250,00 1,14
5 Radio Sound System 150,00 1,00 220,00 150,00 0,68 2,00 300,00 1,36
6 Lampu TL 25,00 6,00 220,00 150,00 0,68 12,00 1800,00 8,18
7 Kulkas SHARP 70,00 1,00 220,00 70,00 0,32 24,00 1680,00 7,64
8 Rice cooker 200,00 1,00 220,00 200,00 0,91 24,00 4800,00 21,82
9 Blender 130,00 1,00 220,00 130,00 0,59 4,00 520,00 2,36
10 Charger HP 5,00 2,00 15,90 10,00 0,63 8,00 80,00 5,03
11 Charger Laptop 65,00 1,00 20,00 65,00 3,25 4,00 260,00 13,00
12 Setrika 200,00 1,00 220,00 200,00 0,91 1,00 200,00 0,91

Total pemakaian
12.077,20 71,95
Energi Per Hari

24
Menentukan Kapasitas Solar Cell dan Baterai

No Keterangan Jumlah Satuan Catatan

1 Total Beban 12.077,20 wh


2 Faktor keamanan (Safety Factor) 1,5
3 Total Beban x Safety Factor 18.115,80 wh
4 Tegangan Baterai/pcs 12 volt
5 Kapasitas Baterai yg diperlukan (ah) 1509,65 ah
6 Jumlah Baterai @ 100ah 16,00 pcs
7 Daya Baterai 19pcs @ 100ah 1600,00 ah > 1843,5ah aman digunakan
8 Jam Terik (5jam) x Kapasitas Solar cell 300wp 1500 wp
9 Jumlah Solar Cell yg diperlukan @ 300wp 9,00 pcs
> 14.748,00wh aman
10 Daya Solar Cell 10pcs @ 300wp 5jam Terik 13.500,00 wp
digunakan
11 Jumlah Controller 9,2irc x 10pcs 82,8 A dipakai kapasitas controller 100A

25
Biaya Yang Diperlukan Pemasangan Solar Cell
No Nama Barang Harga/Satuan Quantiti Jumlah

1 Baterai 100ah Rp2.257.200 16 Rp36.115.200


2 Solar Cell 300wp Rp4.200.000 9 Rp37.800.000
3 Controller 100A Rp7.975.000 1 Rp7.975.000
4 Kabel Rp250.000 1 Rp250.000
5 Box Panel Rp750.000 2 Rp1.500.000

TOTAL Rp83.640.200

26
Referensi Harga:

27
28
BAB VI

PENUTUP

1. Kesimpulan

Energi merupakan salah satu kebutuhan utama dalam kehidupan manusia.


Peningkatan kebutuhan energi dapat merupakan indikator peningkatan
kemakmuran, namun bersamaandengan itu juga menimbulkan masalah dalam
usaha penyediaannya.

Oleh karena itu, penyediaansumber energi alternatif seperti energi surya


melalui pemanfaatan sel fotovoltaik merupakansebuah prospek yang menjanjikan
untk dikembangkan lebih lanjut, mengingat pemakaian primerminyak bumi dan
gas alam masih merupakan sumber energi utama. Selain ramah
lingkungan,sumber energi dari matahari tidak memerlukan perawatan khusus
secara periodik, yangselanjutnya akan mengurangi biaya produksi.

2. Saran

Penggunaan energy surya sangat efektif untuk menghemat energi baik


didunia industry maupun rumah tangga, diIndonesia sangat potensial sekali untuk
menerapkan system PLTS untuk sumber energi karena hanya memiliki 2 musim
tidak seperti didaerah Jepang, Amerika dan Negara-Negara lainnya, tetapi
sebelum praktek/pengaplikasiannya terjun kemasyarakat secara luastentunya
haruslah diberi pengarahan dulu kepada masyarakat baik itu lewat media cetak ,
social, dll.

Dengan adanya pengarahan diharapkan hal-hal yang tidak kita inginkan


terjadi, danmengurungkan niat mereka untuk mengenal teknologi dalam
perkemangan dizaman modern ini. Dengan demikian secara perlahan dengan
sudah taunya keuntungan dan penghematan yang dirasakan secara perlahan
mereka akan pindah ke-energi terbarukan PLTS

29

Anda mungkin juga menyukai