Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sopa Soraya

NIM : 201510110311337
Praktikum : Hukum Acara Peradilan Anak

BERITA ACARA DIVERSI


Nomor: 455/Pid.Sus-Anak/2018/PN. Mlg

Pengadilan Negeri Malang, yang melaksanakan musyawarah Diversi perkara anak dengan
terdakwa:
Nama : Rudi
Tempat lahir : Malang
Umur/tanggal lahir : 15 Tahun 3 Bulan, 8 Januari 2003
Jenis kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : Jl. Raya Tlogomas No. 8, RT/RW 03/02 Kec. Lowokwaru, Kota Malang
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar

Proses Diversi dihadiri oleh:


1. Abdul Aziz S.H., Fasilitator Diversi;
2. Budi Hartono S.H, Panitera Pengganti;
3. Dilla Puspita S.H., M.Hum, Penuntut Umum Anak;
4. Sophie Indira S.Sos., Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Bapas;
5. Layla Hasiah S.Sos, Tenaga Kerja Sosial (TKS)/masyarakat;
6. Sopa Soraya S.H., M.Hum., Penasehat Hukum Anak;
7. Rudi, Anak;
8. Solikhin, Orang Tua/Wali Anak/Pendamping;
9. Deni, Korban dan/atau Orangtua/Wali;
10. Ahmad Heri S.Pd., M.Pd., Perwakilan Masyarakat (Ketua RT)

Musyawarah dibuka dan dinyatakan tertutup untuk umum oleh fasilitator Diversi, lalu
fasilitator Diversi menanyakan kepada anak/orang tua/wali/pendamping/penasehat hukum
kesediaannya untuk melakukan musyawarah;
Atas pertanyaan fasilitator Diversi, anak/orang tua/wali/pendamping/penasehat hukum
menyetujui dilakukan musyawarah;
Kemudian fasilitator Diversi menanyakan kepada Anak Korban/orang
tua/wali/pendamping/penasehat hukum kesediaannya untuk melakukan musyawarah;
Atas pertanyaan fasilitator Diversi, anak korban/orang tua/wali/pendamping/penasehat hukum
menyetujui dilakukan musyawarah;
Selanjutnya Fasilitator Diversi memberikan kesempatan pembimbing kemasyarakatan untuk
membacakan laporan penelitian kemasyarakatan;
Kemudian Fasilitator Diversi memberikan kesempatan pembimbing kemasyarakatan untuk
membacakan laporan penelitian kemasyarakatan;
Kemudian Fasilitator Diversi memberikan kesempatan kepada anak/orang
tua/wali/pendamping/penasehat hukum untuk memberikan pendapat sebagai berikut:
Bawha pada intinya orang tua merasa sangat menyesal akan perbuatan anaknya yang
melakukan tindak pidana pencurian di Konter HP dekat rumah mereka, orang tua merasa bersalah
karena tidak bisa memberikan perhatian dan kasih saying lebih serta tidak bisa memberikan apa
yang rudi inginkan, mereka merasa bersalah karena tidak dapat memberikan kecukupan materi
yang menyebabkan anak mereka melakukan tindak pidana pencurian untuk dijual dan hasilnya
dijadikan sebagai uang jajan si anak, serta orang tua berjanji untuk memberikan perhatian lebih
dan berusaha memberikan kebutuhan sang anak agar tidak terjadi lagi hal serupa di kemudian hari;
Bahwa pada intinya penasehat hukum berpendapat bahwa rudi melakukan tindakan
pencurian tersebut bukan karena alasan kejahatan, melainkan rudi merasa cemburu kepada teman-
temannya yang sehari-hari kesekolah diberikan uang jajan oleh kedua orang tua mereka, dan rudi
yang juga hanya seorang anak juga ingin mendapatkan uang jajan dari kedua orang tuanya,
perbuatan yang dilakukan rudi adalah dikarenakan faktor ekonomi keluarga yang sedang dalam
masa serba kekurangan dan perbuatan yang dilakukan adalah pertama kalinya dikarenakan rudi
hanya ingin dapat membeli kebutuhan yang dia inginkan.
Selanjutnya fasilitator Diversi memerintahkan kepada anak/orang
tua/wali/pendamping/penasehat hukum untuk menjelaskan tentang perbuatan yang telah dilakukan
anak dan alasannya sebagai berikut:
Bahwa penasehat hukum menjelaskan kejadian tersebut terjadi pada hari Minggu, tepatnya pada
tanggal 8 April 2018 sekitar pukul 08.30 WIB ketika Rudi hendak membeli pulsa disebuah konter
HP “ABC Cell” yang tak jauh dari rumahnya, dia melihat dua buah helm merk “AZ” milik penjaga
toko. Pada saat keadaan toko sedang ramai dengan pembeli seketika itu Rudi langsung mengambil
dua buah helm tersebut dan menjual salah satu dari helm tersebut. Karena aksinya terekam kamera
CCTV maka pihak penjaga konter HP melaporkan kejadian tersebut kekantor polisi setempat.
Penasehat hokum berpendapat perbuatan yang dilakukan oleh rudi yaitu mencuri helm milik
penjaga konter hp di sekitar rumahnya adalah dikarenakan faktor ekonomi keluarga yang serba
kekurangan, Rudi juga tidak pernah diberikan uang jajan untuk berangkat ke sekolah sehingga
klien merasa sedih dan tidak dapat membeli apa yang diinginkan layaknya teman-teman yang lain,
Sehingga karena psikologis Rudi-lah yang mendorongnya untuk mendapatkan uang jajan seperti
yang Ia inginkan maka Rudi melakukan perbuatan tersebut. Serta Rudi yang jarang mendapatkan
perhatian serta kasih sayang kedua orang tuanya yang sibuk bekerja sebagai buruh pabrik rokok
dimana hal ini juga menjadi faktor utama psikologis Rudi apalagi Ia adalah seorang anak yang
mana anak-anak sangat membutuhkan peran dari bimbingan dan kasih sayang serta perhatian
penuh dari orang tuanya.
Atas penjelasan tersebut, fasilitator Diversi memberikan kesempatan kepada korban/orang
tua/wali/pendamping/penasehat hukum untuk memberikan tanggapan sebagai berikut:
Bahwa pada intinya korban sudah memaklumi perbuatan Rudi dan memaafkan apa yang telah
dilakukan oleh Rudi, akan tetapi korban tetap menyerahkan segalanya kepada pihak yang berwajib
agar tetap dilakukan proses hukum yang sesuai dengan prosedur, tujuannya untuk memberikan
pengalaman bagi Rudi atas perbuatan tidak baik yang telah dilakukan Rudi. Korban sendiri
kedepannya akan lebih waspada dengan lingkungan di sekitar mengingat tidak hanya Rudi saja
yang dapat melakukan perbuatan tersebut, melainkan masih banyak pelaku tindak kriminal di
sekitar wilayah korban sehingga Korban dapat menyadari betul dan memaklumi perbuatan yang
dilakukan oleh Rudi.
Kemudian fasilitator Diversi memberikan kesempatan kepada PEKSOS/TKS/Pendamping
untuk memberikan informasi tentang perilaku dan keadaan sosial anak, serta memberikan saran
untuk penyelesaian konflik sebagai berikut:
Bahwa Tenaga Kerja Sosial mengatakan perbuatan atau perilaku yang telah dilakukan oleh Rudi
adalah karena faktor Psikologis seorang anak yang gampang merasa sedih dan tidak bisa berpikir
bijaksana layaknya orang dewasa, Rudi bukan dikategorikan anak yang memiliki latar belakang
anak nakal atau semacamnya, Dia hanya dikenal memiliki perangai yang buruk dikarenakan Rudi
jarang mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari kedua orang tuanya sehingga Rudi susah
untuk bergaul dengan teman sebayanya. Selain itu Rudi juga dikenal sebagai anak yang rajin dan
suka membantu kedua orang tuanya, bahkan Ia selalu mengajari adik-adiknya, Perilaku
menyimpang Rudi muncul dikarenakan tekanan Psikologis yang diterimanya belum siap terhadap
mental dan psikis Rudi sehingga kesedihan karena merasa tidak pernah diberikan uang jajan
layaknya teman sebayanya membuat Rudi melakukan perbuatan tersebut.
Selanjutnya fasilitator Diversi memberikan kesempatan kepada perwakilan masyarakat
untuk menyampaikan pendapatnya tentang perilaku anak serta memberikan saran untuk
penyelesaian konflik sebagai berikut:
Bahwa pada intinya Ketua Rukun Tetangga di wilayah Rudi tinggal memberikan tanggapan atas
perbuatan Rudi tersebut dengan mencoba mengupayakan pencegahan-pencegahan kepada anak-
anak sekitar dan maupun warga sekitar dengan melakukan penyuluhan dan kegiatan untuk
memberikan pendidikan karakter bagi warga sekitar, sehingga tidak akan terjadi lagi perbuatan
serupa di lingkungan tempat tinggal Klien, Pihak Masyarakat sendiri menyadari masih kurangnya
kesadaran di lingkungan untuk memberikan pendidikan karakter bagi anak-anak sekitar dan
penyuluhan maupun untuk menasehati anak-anak sekitar lingkungan. Ketua RT yang melihat
kasus yang dialami Rudi, dalam hal ini turut merasa prihatin sebab yang melakukan perbuatan
tersbeut adalah anak-anak yang masih dibawah umur dan merupakan generasi penerus bangsa,
masyarakat akan tetap membantu Rudi dan akan mengupayakan jalur yang terbaik untuk
penyelesaian masalah ini.
Kemudian fasilitator Diversi memberikan kesempatan kepada anak korban/orang
tua/wali/pendamping/penasehat hukum untuk memberikan tanggapan sebagai berikut:
Bahwa atas kejadian yang telah menimpa Rudi, keluarga sudah meminta maaf yang sebesar-
besarnya kepada pihak Korban maupun Pihak masyarakat setempat, keluarga juga berjanji akan
selalu memberikan arahan, nasehat, dan perhatian kepada anak-anak mereka agar tidak lagi
terulang kejadian serupa yang melibatkan anak sebagai pelaku tindak pidana.

Atas tanggapan tersebut, fasilitator Diversi memberikan kesempatan kepada anak/orang


tua/wali/penasehat hukum untuk memberikan tanggapan sebagai berikut:
Bahwa intinya perbuatan yang dilakukan oleh Rudi membuat keluarga dalam hal ini terutama
kedua orang tua merasa sedih dan tidak menyangka bahwa Rudi yang dikenal sebagai anak yang
rajin dan patuh pada orang tua dapat melakukan perbuatan tersebut. Saudara-saudara Rudi juga
merasa sedih dan tetap bersabar serta memberikan dukungan kepada Rudi. Keluarga berusaha
mengupayakan segalanya yang terbaik bagi Rudi sendiri dengan tetap mendampinginya dan
memberikan nasehat-nasehat agar Rudi merasa bahwa perbuatan yang telah dilakukannya adalah
sebuah kesalahan dan agar tidak mengulangi perbuatannya. Keluarga menanggapi bahwasannya
dengan adanya kejadian tersebut memberikan peringatan kepada Bapak Solikhin maupun Ibu
Sulasmi agar memberikan perhatian yang lebih serta pembimbingan lebih kepada anak-anak
mereka agar tidak terjadi hal serupa lagi.

Berdasarkan diskusi dalam musyawarah tersebut, telah disepakati hal-hal sebagai berikut:
1. Kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan perkara pencurian dua buah Helm merk AZ
oleh pelaku Rudi bin Solikhin, terhadap Deni bin Nanang, yang dilakukan pada tanggal 8 April
2018 sekitar pukul 08.30 WIB di sebuah Konter HP ABC Cell
2. Pihak pertama telah mengakui telah berbuat salah
3. Pihak kedua bersedia memaafkan pihak pertama
4. Pihak pertama akan mengganti kerugian yang telah diperbuatnya berupa mengganti dua buah
helm merk AZ tersebut dengan sejumlah uang sebesar Rp.600.000,-
5. Para pihak sepakat bahwa ganti rugi tersebut harus dipenuhi selambat-lambatnya pada tanggal
30 Mei 2018
6. Apabila kesepakatan ini tidak dijalankan sampai waktu yang ditentukan serta tidak dipenuhi
maka perkara ini akan dikembalikan ke peradilan
Demikian berita acara ini dibuat yang ditandatangani oleh fasilitator Diversi dan panitera
pengganti.

Panitera Pengganti Fasilitator Diversi

(Budi Hartono S.H.) (Abdul Aziz S.H.)

Anda mungkin juga menyukai