Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH PELATIHAN, KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP

KINERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (PERSERO)


AREA PALOPO

Haedar 1), Muhammad Kasran 2), Windy Andriani 3)


1,2)
Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Muhammadiyah Palopo
3)
Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Muhammadiyah Palopo

Abstrak: Penelitian bertujuan Untuk mengetahui pengaruh pelatihan, kompetensi dan


motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT. PLN (Persero) Area Palopo. Data diperoleh
dengan membagikan kuesioner penelitian kepada 90 orang responden yang merupakan
karyawan pada PT. PLN (Persero) Area Palopo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pelatihan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. PLN (Persero) Area Palopo,
dibuktikan dengan hasil uji secara parsial dengan uji t diperoleh nilai t hitung sebesar 5,816
lebih besar dari nilai t tabel yaitu 1,988 dan nilai probabiitas signifikansi sebesar 0,000 lebih
besar dari 0,05. Variabel kompetensi berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. PLN
(Persero) Area Palopo, dibuktikan dengan hasil uji secara parsial dengan uji t diperoleh nilai t
hitung sebesar 2,921 lebih besar dari nilai t tabel yaitu 1,988 dan nilai probabilitas
signifikansi sebesar 0,004 lebih kecil dari 0,05. Variabel motivasi berpengaruh terhadap
kinerja karyawan pada PT. PLN (Persero) Area Palopo, dibuktikan dengan hasil uji secara
parsial dengan uji t diperoleh nilai t hitung sebesar 3,261 lebih besar dari nilai t tabel yaitu
1,988 dan nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,002 lebih kecil dari 0,05.

Kata kunci: Pelatihan, kompetensi, motivasi dan kinerja

Abstract: The study aims to determine the effect of training, competence and motivation on
employee performance at PT. PLN (Persero) Palopo Area. Data was obtained by distributing
research questionnaires to 90 respondents who were employees at PT. PLN (Persero) Palopo
Area. The results of the study show that training affects the performance of employees at PT.
PLN (Persero) Area Palopo, evidenced by the partial test results with the t test obtained t
value of 5.816 is greater than the t table value of 1.988 and a significance value of 0.000 is
greater than 0.05. Competency variables affect employee performance at PT. PLN (Persero)
Palopo Area, evidenced by the partial test results with t test obtained t value of 2.921 is
greater than the t table value of 1.988 and a significance probability value of 0.004 is smaller
than 0.05. Motivational variables affect employee performance at PT. PLN (Persero) Palopo
Area, evidenced by the partial test results with t test obtained t value of 3.261 is greater than
the t table value of 1.988 and a significance probability value of 0.002 is smaller than 0.05.

Keywords: Training, competence, motivation and performance


PENDAHULUAN mendukung terlaksananya target PT. PLN
(Persero) Distribusi Sulselraba yang telah
PT. PLN (Persero) sebagai ditetapkan.
perusahaan BUMN di Indonesia yang Namun dalam pelaksanaannya, PT.
bertugas menyuplai serta mengatur pasokan PLN (Persero) Area Palopo belum secara
listrik. Perusahaan ini pun meruapakan satu- maksimal menjalankan tugas dan fungsinya
satunya perusahaan milik pemerintah yang sehingga belum memberikan pelayanan yang
melayani jasa kelistrikan, oleh sebab itu maksimal bagi pelanggannya. Terlihat dari
mempunyai hak monopoli terhadap indikasi dilapangan, bahwa masih seringnya
penjualan listrik di Indonesia yang mengacu terjadi gangguan sehingga mengakibatkan
berdasarkan Undang-undang 30 Tahun 2009 pemadaman listrik bergilir.
Tentang ketenagalistrikan (Lembaran Negara Terkait dengan hal tersebut, maka
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 133) dalam penelitian ini peneliti akan menyoroti
yang selanjutnya disebut dengan Undang- aspek kinerja karyawan. Ditambah dengan
undang ketenagalistrikan. Dengan adanya informasi yang didapat peneliti bahwa
hak monopoli tersebut, maka PT. PLN kinerja PT. PLN (Persero) Area Palopo dari
(Persero) memiliki jumlah konsumen yang tahun 2016 menurun. Oleh karena itu, perlu
sangat banyak yang terdiri atas perumahan, adanya upaya peningkatan kemampuan dan
gedung, perkantoran, serta industri-industri. keterampilan karyawan yang dapat dilakukan
Setiap tahunnya kebutuhan akan oleh perusahaan ialah memberikan program
listrik di Indonesia terus meningkat, sebagai pelatihan terhadap karyawan itu sendiri.
akibat dari peningkatan kualitas Dengan program pelatihan yang cukup dan
kesejahteraan masyarakat diiringi juga oleh kompetensi yang dimiliki karyawan,
perkembangan industri di Indonesia. karyawan akan semakin memahami dan
Sementara PT. PLN (Persero) memiliki menguasai dalam menjalankan profesinya.
keterbatasan dalam memenuhi peningkatan Tidak hanya faktor keterampilan,
akan kebutuhan listrik tersebut. Namun kemampuan dan penguasaan kerja karyawan
tentunya PT. PLN (Persero) terus-menerus yang terus dikembangkan oleh perusahaan
tetap melakukan upaya untuk memenuhi untuk meningkatkan kinerja karyawan.
kebutuhan listrik secara bertahap keseluruh Selain itu, pemberian motivasi akan
pelosok negeri. Beberapa usaha telah memberikan kesempatan kepada karyawan
dilakukan seperti memanfaatkan berbagai untuk meningkatkan moral dan kepuasan
energi alternatif untuk dapat menghasilkan kerja karyawan dalam meningkatkan
pasokan listrik yang cukup. Sekarang ini produtivitas kerja, meningkatkan
setiap perusahaan dituntut agar selalu kedisiplinan karyawan, menciptakan suasana
meningkatkan kinerja pelayanannya, untuk hubungan kerja yang baik dan meningkatkan
itu PT. PLN (Persero) terus berupaya loyalitas, kreatifitas dan partisipasi karyawan
meningkatkan kinerja pelayanannya dalam untuk meningkatkan kesejahtraan karyawan
penyediaan listrik. Melihat banyaknya dan memperkuat komitmen karyawan pada
keluhan-keluhan dari pelanggan mengenai perusahaan.
pelayanan listrik selama ini. Berdasarkan uraian di atas, maka
Begitu pula dengan PT. PLN penulis tertarik untuk melakukan penelitian
(Persero) Area Palopo merupakan lembaga dengan judul “Pengaruh Pelatihan,
penyedia jasa dan pelayanan jaringan listrik Kompetensi dan Motivasi terhadap Kinerja
yang beroperasi langsung di bawah PT. PLN Karyawan pada PT. PLN (Persero) Area
(Persero) Distribusi Sulselraba. Melayani Palopo”.
jasa jaringan listrik di area Kota Palopo
dengan jumlah total 518.130 pelanggan
(2015). Tugas PT. PLN (Persero) Area
Palopo adalah untuk mendorong dan
BAHAN DAN METODE Y = Kinerja
a = Harga Konstan
Penelitian ini dilaksanakan di PT. b = Koefisien Regresi
PLN (Persero) Area Palopo yang bertempat X1 = Pelatihan
di Jl. Andi Kambo, Kota Palopo. Sedangkan X2 = Kompetensi
waktu pelaksanaan penelitian direncanakan X3 = Motivasi
dimulai pada bulan April sampai dengan e = Standar Error
bulan Mei tahun 2018. Pengumpulan data
dilakukan dengan membagikan kuesioner
penelitian kepada 90 orang responden yang HASIL DAN PEMBAHASAN
merupakan karyawan pada PT. PLN
(Persero) Area Palopo. Dalam penelitian ini Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
peneliti menggunakan teknik analisa Regresi Analisis regresi linear berganda
Linear Berganda untuk menguji kebenaran digunakan untuk mengetahui pengaruh
hipotesa, yaitu pelatihan, kompetensi dan variabel independen terhadap variabel
motivasi berpengaruh terhadap kinerja dependen. Variabel independen pada
karyawan pada PT. PLN (Persero) Area penelitian ini adalah pelatihan, kompetensi
Palopo. Adapun model regresi linier dan motivasi sedangkan variabel
berganda di rumuskan sebagai berikut: independennya adalah kinerja. Adapun hasil
Y = a +b1X1 + b2X2 + b3X3 +e analisis regresi linear berganda pada
Keterangan : penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel Hasil Analisis Regresi Berganda


Koefisien
No Variabel Bebas t-Hitung Signifikan
Regersi
1 Pelatihan (X1) 0,595 5,816 0,000*
2 Kompetensi (X2) 0,186 2,921 0,004*
3 Motivasi (X3) 0,214 3,261 0,002*
Constanta = 0,088 F Hitung = 15,078
R-Square = 0,345 F Tabel = 2,711
t-Tabel = 1,988 Sig F = 0,000
Keterangan = * Nyata
Sumber: Data Primer Diolah (2018)
Berdasarkan tabel 4.11 di atas, maka c. Nilai koefisien regresi variabel
diperoleh persamaan regresi linear berganda kompetensi sebesar 0,186 menunjukkan
sebagai berikut: bahwa setiap adanya peningkatan satu
Y = 0,088 + 0,595 X1 + 0,186 X2 + 0,214 X3 satuan variabel kompetensi, maka dapat
Dari persamaan regresi tersebut di meningkatkan variabel kinerja sebesar
atas diperoleh kesimpulan bahwa: 0,186 satuan.
a. Nilai konstanta sebesar 0,088 d. Nilai koefisien regresi variabel motivasi
menunjukkan bahwa jika tidak terdapat sebesar 0,214 menunjukkan bahwa setiap
pengaruh dari variabel pelatihan, adanya peningkatan satu satuan variabel
kompetensi dan motivasi maka kinerja motivasi, maka dapat meningkatkan
sebesar 0,088. variabel kinerja sebesar 0,214 satuan.
b. Nilai koefisien regresi variabel pelatihan
sebesar 0,595 menunjukkan bahwa setiap a. Koefisien Determinasi (R2)
adanya peningkatan satu satuan variabel Koefisien determinasi (R2) pada
pelatihan, maka dapat meningkatkan intinya digunakan untuk mengukur
variabel kinerja sebesar 0,595 satuan. seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel dependen.
Pada tabel 4.11 di atas diperoleh nilai R c. Uji t (Uji Parsial)
Square diperoleh sebsar 0,345, berarti Uji t ini digunakan untuk
bawa variabel pelatihan, kompetensi dan mengetahui apakah masing-masing
motivasi secara bersama-sama variabel bebasnya secara sendiri-sendiri
berpengaruh sebesar 34,50% terhadap berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja sedangkan sisanya sebesar variabel terikatnya. Kriteria penerimaan
65,50% dipengaruhi oleh faktor lain yang atau penolakan hipotesis akan didasarkan
tidak diteliti dalam penelitian ini. Untuk pada kriteria sebagai berikut:
nilai R diperoleh sebesar 0,587 1) Jika nilai t hitung > nilai t bael dan
menunjukkan hubungan yang kuat antara nilai probabilitas signifikansi < 0,05,
variabel pelatihan, kompetensi dan maka hipotesis diterima dengan kata
motivasi terhadap kinerja karyawan pada lain bahwa variabel pelatihan,
PT. PLN (Persero) Area Palopo. kompetensi dan motivasi secara
parsial berpengaruh terhadap kinerja
b. Uji F (Uji Simultan) karyawan pada PT. PLN (Persero)
Uji F ini bertujuan untuk Area Palopo.
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh 2) Jika nilai t hitung < nilai t bael dan
variabel bebas terhadap variabel terikat nilai probabilitas signifikansi > 0,05,
secara simultan. Kriteria penerimaan atau maka hipotesis ditolak dengan kata
penolakan hipotesis akan didasarkan lain bahwa variabel pelatihan,
pada kriteria sebagai berikut: kompetensi dan motivasi secara
1) Jika nilai F hitung > nilai F tabel dan parsial tidak berpengaruh terhadap
nilai probabilitas signifikansi < 0,05, kinerja karyawan pada PT. PLN
maka hipotesis diterima dengan kata (Persero) Area Palopo.
lain bahwa variabel pelatihan, Berdasarkan data pada tabel 4.11
kompetensi dan motivasi secara di atas diketahui bahwa:
parsial berpengaruh terhadap kinerja 1) Untuk variabel pelatihan diperoleh
karyawan pada PT. PLN (Persero) nilai t hitung sebesar 5,816 lebih
Area Palopo. besar dari nilai t tabel yaitu 1,988 dan
2) Jika nilai F hitung < nilai F tabel dan nilai probabiitas signifikansi sebesar
nilai probabilitas signifikansi > 0,05, 0,000 lebih besar dari 0,05 sehingga
maka hipotesis ditolak dengan kata dapat disimpulkan bahwa variabel
lain bahwa variabel pelatihan, pelatihan berpengaruh terhadap
kompetensi dan motivasi secara kinerja karyawan pada PT. PLN
parsial tidak berpengaruh terhadap (Persero) Area Palopo.
kinerja karyawan pada PT. PLN 2) Untuk variabel kompetensi diperoleh
(Persero) Area Palopo. nilai t hitung sebesar 2,921 lebih
Dari data pada tabel 4.11 di atas, besar dari nilai t tabel yaitu 1,988 dan
diketahui nilai F hitung sebesar 15,078 nilai probabilitas signifikansi sebesar
lebih besar dari nilai F tabel yaitu 2,711 0,004 lebih kecil dari 0,05 sehingga
dan nilai probabilitas signifikansi sebesar dapat disimpulkan bahwa variabel
0,000 lebih kecil dari 0,05, maka dapat kompetensi berpengaruh terhadap
disimpulkan bahwa variabel pelatihan, kinerja karyawan pada PT. PLN
kompetensi dan motivasi secara bersama- (Persero) Area Palopo.
sama atau simultan berpengaruh terhadap 3) Untuk variabel motivasi diperoleh
kinerja karyawan pada PT. PLN nilai t hitung sebesar 3,261 lebih
(Persero) Area Palopo. besar dari nilai t tabel yaitu 1,988 dan
nilai probabilitas signifikansi sebesar
0,002 lebih kecil dari 0,05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa variabel
motivasi berpengaruh terhadap bahwa pelatihan berpengaruh positif
kinerja karyawan pada PT. PLN terhadap kinerja karyawan.
(Persero) Area Palopo. Kaswan (2011) menyatakan
bahwa dalam upaya meningkatkan
PEMBAHASAN kualitas Sumber Daya Manusia di dalam
Perusahaan, maka program
Dari hasil analisis data diperoleh nilai pengembangan SDM merupakan salah
F Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa satu cara yang dilakukan oleh perusahaan
variabel pelatihan, kompetensi dan motivasi guna mengembangkan dan meningkatkan
secara bersama-sama berpengaruh terhadap sumber daya manusia. Pengembangan
kinerja karyawan pada PT. PLN (Persero) SDM merupakan fungsi yang dapat
Area Palopo. Hal tersebut dibuktikan dengan berdiri sendiri, salah satu fungsi utama
pengujian hipotesis dengan menggunakan uji pengembangan SDM adalah Pelatihan.
statistik F (simultan) diperoleh nilai t hitung Pelatihan adalah proses meningkatkan
sebesar 15,078 lebih besar dari nilai F tabel pengetahuan dan keterampilan karyawan.
yaitu 2,711 dan nilai probabilitas signifikansi Berdasarkan teori tersebut, maka dapat
sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 dengan disimpulkan bahwa upaya untuk
persentase pengaruh sebesar 34,50% meningkatkan kualitas karyawan di
sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor dalam suatu perusahaan adalah dengan
lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. pemberian program pelatihan yang
Sedangkan untuk pengaruh secara diharapkan menjadi salah catu cara untuk
sendiri-sendiri variabel pelatihan, meningkatkan kinerja di dalam
kompetensi dan motivasi terhadap kinerja perusahaan.
karyawan pada PT. PLN (Persero) Area 2. Pengaruh Kompetensi terhadap
Palopo dengan menggunakan uji statistik t Kinerja Karyawan pada PT. PLN
(parsial) dijelaskan sebagai berikut: (Persero) Area Palopo
1. Pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja
Karyawan pada PT. PLN (Persero) Hasil pengujian variabel
Area Palopo kompetensi diperoleh nilai t hitung
sebesar 2,921 lebih besar dari nilai t tabel
Hasil pengujian variabel pelatihan yaitu 1,988 dan nilai probabilitas
diperoleh nilai t hitung sebesar 5,816 signifikansi sebesar 0,004 lebih kecil dari
lebih besar dari nilai t tabel yaitu 1,988 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa
dan nilai probabiitas signifikansi sebesar variabel kompetensi berpengaruh
0,000 lebih besar dari 0,05. Hal tersebut terhadap kinerja karyawan pada PT. PLN
menunjukkan bahwa variabel pelatihan (Persero) Area Palopo dengan kata lain
berpengaruh terhadap kinerja karyawan bahwa hipotesis kedua yang menyatakan
pada PT. PLN (Persero) Area Palopo bahwa kompetensi berpengaruh terhadap
dengan kata lain bahwa hipotesis pertama kinerja karyawan pada PT. PLN
yang menyatakan bahwa pelatihan (Persero) Area Palopo diterima.
berpengaruh terhadap kinerja karyawan
pada PT. PLN (Persero) Area Palopo Hasil penelitian ini sejalan dengan
diterima. penelitian yang dilakukan oleh Wijayanto
Hasil penelitian Sulaefi (2017) (2017) yang menyatakan bahwa
yang menyatakan bahwa pelatihan kompetensi secara parsial mempunyai
berpengaruh terhadap kinerja karyawan. pengaruh yang positif terhadap kinerja
Hasil penelitian ini juga kemudian karyawan. Sejalanndengan hal tersebut,
diperkuat oleh penelitian yang dilakukan Palan (2007:6) mengemukakan bahwa
oleh Julianry (2017) yang menyatakan kompetensi adalah karakteristik yang
mendasari perilaku yang menggambarkan
motif, karakteristik pribadi, konsep diri, baik dan meningkatkan loyalitas, kreatifitas
nilai-nilai, pengetahuan atau keahlian dan partisipasi karyawan untuk
yang dibawa seseorang yang berkinerja meningkatkan kesejahtraan karyawan dan
unggul di tempat kerja. memperkuat komitmen karyawan pada
3. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja perusahaan.
Karyawan pada PT. PLN (Persero)
Area Palopo SIMPULAN

Hasil pengujian variabel motivasi Berdasarkan hasil penelitian yang


diperoleh nilai t hitung sebesar 3,261 telah dilakukan maka didapatkan beberapa
lebih besar dari nilai t tabel yaitu 1,988 simpulan sebagai berikut:
dan nilai probabilitas signifikansi sebesar 1. Pelatihan berpengaruh terhadap kinerja
0,002 lebih kecil dari 0,05. Hal tersebut karyawan pada PT. PLN (Persero) Area
menunjukkan bahwa variabel motivasi Palopo. Hal tersebut dibuktikan dengan
berpengaruh terhadap kinerja karyawan hasil uji secara parsial dengan uji t
pada PT. PLN (Persero) Area Palopo diperoleh nilai t hitung sebesar 5,816
dengan kata lain bahwa hipotesis ketiga lebih besar dari nilai t tabel yaitu 1,988
yang menyatakan bahwa motivasi dan nilai probabiitas signifikansi sebesar
berpengaruh terhadap kinerja karyawan 0,000 lebih besar dari 0,05.
pada PT. PLN (Persero) Area Palopo 2. Kompetensi berpengaruh terhadap
diterima. kinerja karyawan pada PT. PLN
Hasil penelitian ini sejalan dengan (Persero) Area Palopo. Hal tersebut
penelitian yang dilakukan oleh dibuktikan dengan hasil uji secara parsial
Rachmawati (2016) yang menyatakan dengan uji t diperoleh nilai t hitung
bahwa motivasi memiliki hubungan yang sebesar 2,921 lebih besar dari nilai t tabel
psotif dan signifikan terhadap kinerja yaitu 1,988 dan nilai probabilitas
karyawa. Lebih lanjut hasil penelitian ini signifikansi sebesar 0,004 lebih kecil dari
diperkuat oleh penelitian yang dilakukan 0,05.
oleh Wijayanto (2017) yang menyatakan 1. Motivasi berpengaruh terhadap kinerja
bahwa motivasi secara parsial karyawan pada PT. PLN (Persero) Area
mempunyai pengaruh yang positif Palopo. Hal tersebut dibuktikan dengan
terhadap kinerja karyawan. hasil uji secara parsial dengan uji t
diperoleh nilai t hitung sebesar 3,261
Wibowo (2010:378-379) motivasi lebih besar dari nilai t tabel yaitu 1,988
adalah daya pendorong yang melibatkan dan nilai probabilitas signifikansi sebesar
serangkaian proses perilaku manusia mau 0,002 lebih kecil dari 0,05.
dan rela untuk menggerakkan kemampuan
dalam membentuk keahlian dan keterampilan SARAN
tenaga dan waktunya untuk Berdasarkan simpulan di atas, maka
menyelenggarakan berbagai kegiatan yang disarankan sebagai berikut:
menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan 1. Bagi PT. PLN (Persero) Area Palopo,
kewajibannya dalam rangka pencapaian akan lebih baik jika lebih memperhatikan
tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang karyawan dengan memberikan motivasi
telah ditentukan sebelumnya. Pemberian dan meyeleksi setiap karyawan yang
motivasi akan memberikan kesempatan masuk sesuan keahlian yang dimiliki
kepada karyawan untuk meningkatkan moral serta terus memberi pelatihan dan
dan kepuasan kerja karyawan dalam motivasi karena motivasi dan pelatihan
meningkatkan produtivitas kerja, merupakan daya dorong yang sangat
meningkatkan kedisiplinan karyawan, positif signifikan dalam meningkatkan
menciptakan suasana hubungan kerja yang kinerja karyawan.
2. Untuk peneliti selanjutnya diharapakan Moeheriono. 2010. Pengukuran Kinerja
untuk melakukan penelitian dengan Berbasis Kompetensi. Surabaya:
menambahkan lagi variabel yang diduga Ghalia.
memiliki pengaruh terhadap kinerja
karyawan seperti lingkungan kerja dan Muhidin. 2011. Dasar-Dasar Metode
pengalaman kerja yang dimiliki oleh Statistika Untuk Penelitian.
karyawan. Bandung: Pustaka Setia.

Mulyasa. 2010. Kurikulum Tingkat Satuan


Pendidikan (KTSP), Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.

Pabundu, Tika. 2010. Budaya Organisasi


dan Peningkatan Kinerja
Perusahaan, cetakan ke-3. Jakarta:
PT. Bumi Aksara.
DAFTAR PUSTAKA
Palan, R. 2007. Competency Management.
Buku: Teknik Mengimplementasikan
Manajemen SDM berbasis
Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Kompetensi untuk Meningkatkan
Daya Manusia, Bandung: Erlangga. Daya Saing Organisasi.
Penerjemah: Octa Melia Jalal.
Ghozal. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Jakarta: PPM.
Dengan Program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Rivai, Veithzal. 2011. Manajemen Sumber
Diponegoro. Daya Manusia Untuk Perusahaan
Dari Teori Ke Praktek. Jakarta: PT.
Hasibuan. 2010. Manajemen Sumber Daya Rajagrafindo Persada.
Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Sanusi. 2011. Metode Penelitian Bisnis.
Ivancevich, Konopaske, Matteson. 2014. Jakarta: Salemba Empat.
Organizational Behavior and
Management. Mc Graw-Hill Book Sinambela, Lijan. 2012. Kinerja Pegawai:
Company. Teori, Pengukuran dan Implikasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kaswan. 2011. Pelatihan dan
Pengembangan: Untuk Siregar, Syofian. 2010. Statistik deskriptif
Meningkatkan Kinerja SDM. untuk penelitian. Jakarta:
Bandung: Alfabeta. Rajagrafindo Persada.

Mangkunegara, A.A.Anwar Prabu. 2011. Srimulyo, E. 2010. Penilaian kinerja dan


Manajemen Sumber Daya Manusia imbalan: suatu alternatif keluar
Perusahaan. Bandung: PT.Remaja dari krisis. Jakarta: PT. Raja
Rosda Karya. Grafindo Pustaka.

Mathis, Jackson. 2011. Human Resource Sugiyono. 2011. Metode Penelitian


Management (edisi. 10). Jakarta: Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Salemba Empat. Bandung: Afabeta.
Sunyoto, Danang. 2012. Teori, Kuesioner, Watie, Rachmawati. 2016. Pengaruh
Dan Analisis Data Sumber Daya Pelatihan dan motivasi kerja terhadap
Manusia. Yogyakarta: Center For kinerja Karyawan PT. Bank BJB
Academic Publishing Service. Kantor Cabang Suci Bandung. Jurnal
Manajemen dan Pemasaran Jasa Vol.
Suwanto, Priansa. 2013. Manajemen Sdm 9, No. 1. STIE Ekuitas Bank Jabar,
Dalam Organisasi Publik Dan Bandung.
Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Uno, Hamzah B. 2011. Teori Motivasi dan


Pengukurannya: Analisis di Bidang.
Pendidikan. Jakarta: Bumi aksara.

Wibowo. 2010. Manajemen Kinerja, Edisi


Ketiga. Jakarta: Rajawali Pers.

Jurnal Penelitian:

Anriza, Julianry. 2017. Pengaruh Pelatihan


dan Motivasi Terhadap Kinerja
Karyawan Serta Kinerja Organisasi
Kementerian Komunikasi dan
Informatika. Jurnal Aplikasi Bisnis
dan Manajemen, Vol. 3 No. 2.
Sekolah Bisnis, Institut Pertanian
Bogor.

Japerdi, Wijayanto. 2017. Pengaruh


Pelatihan, Kompetensi dan Motivasi
Terhadap Kinerja Karyawan Pada
PT. Plasa Multi Krindo Manado.
Jurnal EMBA Vol.5, No. 2.
Universitas Sam Raulangi, Manado.

Riri, AMH 2016. Pengaruh Pelatihan


Terhadap Kinerja Karyawan PT.
Pos Indonesia (Persero) Regional V
Bandung. e-Proceeding of
Management: Vol.3, No.2.
Universitas Telkom, Bandung.

Sulaefi. 2017. Pengaruh Pelatihan dan


Pengembangan Terhadap Disiplin
Kerja dan Kinerja Karyawan. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan
Vol. 5, No. 1. Universitas Merdeka,
Malang.

Anda mungkin juga menyukai