Anda di halaman 1dari 8

TUGAS BAHASA INDONESIA

MENGANALISIS RESENSI

OLEH :

NAMA : Ni Luh Putu Larasati Prabawaning Tyas


NO : 22
Kelas : XI Mipa 1

SMA N 1 BANGLI
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
RESENSI I : Resensi novel Harry Potter bagian 1 (Harry Potter dan Batu Bertuah)
Sumber : http://rhony-94.blogspot.com/2011/12/resensi-novel-harry-potter-bagian1.html

Judul buku : Harry Potter dan Batu Bertuah (Harry Potter and The Sorcerer Stone)
Pengarang : J.K. Rowling
Penerjemah : Listiani Srisani
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 2000
Tebal : 384 halaman
Diresensi oleh : Imron Rosadi
SINOPSIS
"Anak yang bertahan hidup"
Harry adalah anak tunggal dari pasangan James Potter dan Lily Evant, kedua orang tuanya
tewas terbunuh oleh sang penguasa kegelapan "Lord Voldemort" saat terjadi pertempuran
antara penyihir putih dengan para pelahap maut. Harry sendiri hampir saja terbunuh pada saat
pertempuran itu, tapi ajaibnya ketika mantra kutukan kematian dilakukan Voldemort kepada
dirinya, kutukan tersebut malah berbalik arah menyerang Voldemort sendiri sehingga jiwanya
terlepas dari tubuh asli, sedangkan Harry selamat dengan hanya meninggalkan bekas luka
seperti sambaran kilat dikepalanya, inilah yamg membuat Harry mendapat julukan "anak yang
bertahan hidup".
Setelah kejadian itu Harry pun menjadi yatim piatu. Anak yang bertahan hidup ini akhirnya
tinggal dan diasuh oleh keluarga bibi Petunia dan paman Vernon didaerah perumahan Private
Drive no 13. Selama sepuluh tahun disana, Harry belum pernah diperlakukan secara baik,
bahkan Dudley, anak super gemuk yang juga sepupu Harry selalu berbuat keras terhadap
dirinya.

Suatu hari saat ulang tahunnya yang kesebelas, Harry tiba-tiba saja didatangi seorang manusia
setengah raksasa, orang itu membongkar rahasia yang selama ini disembunyikan bibi Harry
dengan mengatakan bahwa Harry adalah seorang Penyihir. Sontak saja hal ini membuat kaget
paman dan bibinya, bagaimana mungkin rahasia yang mereka jaga selama ini terungkap begitu
saja. Singkatnya, Harry dibawa oleh Hagrit si manusia setengah raksasa menuju kesebuah
tempat yang sangat asing, disana ia diperkenalkan dengan sebuah sekolah sihir bernama
Hogwarts beserta segala komunitas sihir yang tersembunyi selama ini. Dari sinilah petualangan
Harry dimulai, diawal masanya di Hogwarts Harry telah banyak dikenal, bukan saja karna latar
belakangnya yang telah mengalahkan penguasa kegelapan pada umur satu tahun, tapi juga
karna bakat sihirnya yang tinggi. Selain itu, Harry juga mahir dalam mengendarai sapu terbang
sehingga terpilih menjadi Seeker (semacam kapten) di Olahraga sihir bernama Quidditch.

Disisi lain kehidupannya di Hogwarts, Harry tinggal di asrama Gryffindor bersama dua sahabat
baiknya, Ronald Weasley yang terkenal konyol dan lucu serta Hermione Granger yang cerdas
luar biasa walaupun berdarah muggle (muggle: bukan dari keturunan penyihir). Selain sahabat,
ternyata Harry juga mempunyai musuh di Hogwarts. Adalah Draco Malfoy, anak asrama
Slytherin yang berwajah pucat dan Severus Snape, seorang guru ramuan Hogwarts yang dulu
sempat mengabdi menjadi pelahap maut. Mereka berdua sering ingin mencelakai Harry, namun
sayangnya selalu gagal.
Di akhir kisahnya, Harry berhasil tahu bahwa ada seseorang yang ingin mencuri “SORCERER
STONE”, batu bertuah, yang disembunyikan di Hogwarts. Air yang dihasilkan batu itu bisa
membuat peminumnya berumur panjang. Itulah yang diincar Voldemort, musuh yang telah
membunuh kedua orang tua Harry. Namun, Harry, Ron dan Hermione bisa menggagalkan
rencananya. Harry nyaris saja kehilangan jiwanya ketika tiba- tiba bekas lukanya begitu sakit
saat berhadapan dengan Voldemort yang merasuki tubuh Quirrel. Harry nyaris tak tertolong
jika saja Dumbledore, kepala sekolahnya tidak datang pada saat yang tepat untuk
menolongnya.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN


Kelebihan :
Walaupun diterjemahkan dari bahasa Ingris, namun gaya bahasa yang digunakan oleh
pengarang sangat Lugas dan sederhana, sehingga maksud yang akan disampaikan mudah
dicerna,
Penyajian Konflik dan Klimaks yang sangat menarik, membuat para pembaca selalu puas
dengan akhir cerita,
Penokohan anagonis dan antagonis digambarkan secara jelas dan mendetail,
Mempunyai flot (Alur) yang teratur dan saling terhubung, sehingga antara sebab dan akibat
dapat dengan mudah dianalogikan oleh pembaca,
Kejadian-kejadian yang diceritakan mudah di Imajinasikan, simple dan fantastik seolah-
olah pembaca benar-benar menyaksikan bahkan ikut bertualang didalam cerita ini,
Diselingi humor dan aksi-aksi konyol dari pemeran pembantu sehingga sangat menghibur
dan tidak membosankan pembaca.

Kekurangan :
Sangat sulit menemukan kekurangan dari karangan J.K Rowling ini. Hanya saja jika ditinjau
dari bebera unsur, novel ini mempunyai tokoh pembantu yang sangat banyak dengan nama-
nama ingris yang sulit diingat. Selain itu, jika dibandingkan dengan novel-novel Harry Potter
yang lain, novel ini mempunyai desain cover yang kurang menarik, dan bahan kertas yang
digunakan juga kurang berkualitas.
Manfaat :
Selain sebagai hiburan, novel Harry Potter dan Batu bertuah ini juga akan melatih daya
Imajinasi kita karna bentuk ceritanya yang imajinatif dan hayalan. selain itu, amanat yang
terkandung juga cukup bagus, yaitu tentang perjuangan hidup dan persahabatan, sehingga
diharapkan para pembaca dapat memetik hal tersebut dan merealisasikan dalam kehidupan
nyata
RESENSI II : RESENSI FILM 5 ELANG
Oleh: Shofiyyah Mufida
Sumber : http://imalfa31.blogspot.com/2016/10/resensi-film-5-elang-lengkap-dengan.html

Tokoh :
1. Christoffer Nelwan sebagai Baron
2. Iqbaal Diafakhri sebagai Rusdi
3. Teuku Rizky sebagai Aton
4. Bastian Bintang sebagai Aldi
5. Monica Sayangbati sebagai Sindai
Produser : Shanty Harmayn, Salman Aristo, Kemal Arsjad
Sutradara : Rudi Soedjarwo
Penulis : Salman Aristo
Produksi : SBO film
Rilis : 25 Agustus 2011
Durasi : 88 menit
Negara : Indonesia

Sinopsis:
Film ini berawal dengan menjelang kepindahan Baron dari Jakarta. Cerita berlanjut ketika
Baron telah pindah di Balikpapan (saat ini plot film anak mulai terasa). Saat pertama kali masuk
sekolah, Baron telah bertemu Rusdi dan melihatnya dengan sinis dari awal sehingga kentara
sekali bila Baron ada hubungannya dengan Rusdi. Hal ini membuat kelanjutan cerita dapat
ditebak. Baron sebagai murid pindahan terlihat tidak mau membuka diri dengan sekitar dan
mendapat ledekan dari teman sekelasnya.
Kepindahan Baron bertepatan dengan kontigen penggalang SDnya yang akan mengikuti
perkemahan di saat liburan sekolah. Karena Rusdi, Baron harus mengikuti perkemahan
pramuka bersama dengan anggota lainnya meskipun Baron memiliki tujuan terselubung untuk
mengikuti pameran mobil RC. Di perkemahan, mereka bertemu dengan Sindai yang bergabung
dengan mereka saat mencari markas bintang.
Di tengah perjalanan, terjadi perbedaan pendapat yang menyebabkan dua kubu yakni Baron,
Aldi, Sindai yang ingin kembali ke balikpapan dan tidak menyelesaikan kemah dan Rusdi serta
Anton yang tetap optimis akan melanjutkan kemah. Akhirnya mereka menuju ke jalannya
sendiri.
Namun naas, Rusdi dan Anton tertangkap oleh penculik. Sedang Baron akhirnya memutuskan
untuk kembali melanjutkan kemah, Aldi dan Baron pun mengikutinya. Klimaks terjadi saat
Baron, Aldi dan Sindai berusaha menyelamatkan Rusdi dan Anton.
Akhirnya mereka menyebut diri mereka ‘5 Elang’.
Kelebihan:
Pelajaran moral saat Baron berbaik hati menolong anak lain dengan mengambilkan balon yang
tersangkut di antena di atas atap rumah yang bahkan sampai merelakan salah satu perangkat
mobil Rcnya.
Mengajarkan budaya Go Green saat peran Rusdi mengatakan, “maaf, kertasnya kecil.
Penghematan buat pohon”
Cerita film ini singkat, tidak bertele-tele sehingga mudah dicerna oleh anak. Karena film ini
memang didedikasikan untuk keluarga.
Akting pemain yang bagus dan tampak natural
Dibintangi oleh CJR yang punya banyak fans, tentu saja akan memicu popularitas dari film ini.
Kekurangan:
Terlihat banyak siswa yang tidak menggunakan dasi sedang peran Rusdi menggunakan dasi.
Karena film ini dinikmati semua kalangan, para pelajar yang melihat film ini dapat menncontoh
untuk tidak mengenakan dasi. Apalagi, saat peran Aldi bertanya kepada Rusdi tentang
keikutsertaan SD Matahari dalam perkemahan (menit 11 detik 42), dasi Aldi terlihat tergantung
di kantung dadanya. Hal ini tentu kurang sopan. Hal kurang sopan terjadi lagi di menit 13 detik
25 saat Rusdi memperkenalkan Anton ke kakak pembina, terlihat Anton sedang mengunyah di
hadapan kakak pengguna, sambil berdiri pula.
Saat peran Rusdi dan Baron sedang berjalan berdua, terlihat ketidakstabilan kamera yang
menyebabkan kurang berkesinambungannya antara gerakan menit 14,36 dan 14,37 yang
memiliki latar pintu. Ketidakstabilan kamera juga sering ditemui di sepanjang film.
Saat scene lomba tarik tambang, sebagian besar anak pramuka telah melepas tas namun
sebagian lagi belum. Hal ini membuat kesan sebagaian yang belum melepaskan tas baru datang.
Apalagi di tengah lomba terlihat anak-anak prmuka dan kakak” sedang berlari untuk melihat
lomba dan saat lomba selesai mereka bubar tanpa komando. Hal ini tentu bukan pramuka yang
sebenarnya melainkan mungkin sang penulis masih terngiang oleh sifat sebagaian rakyat
Indonesia yang seperti itu.
Saat Baro telah menemui perkotaan ada sedikit hal yang menurut saya lucu. Menjelang Baron
memutuskan unutk kembali mengikuti perkemahan, setelahditampakkan buku jurnal Rusdi
ditampakkan view kota yang luas. Saya curiga, keputusan Baron untuk kembali mengikuti
perkemahan bukan karena
Pada saat scene regu Harimau yang menancapkan bendera didalam lima bintang terlihat regu-
regu yang lain bertepuk tangan menyambut kedatangan mereka. Kalu mereka sudah berkumpul
disana sedang regu harimau baru datang mengapa mereka yang menang.
KESIMPULAN

Menurut saya, film ini masil layak dikonsumsi keluarga. Saya mengapresiasi penulis yang
berani memasukkan tema dalam pramuka meski sutradara tidak berhasil membuat saya
terpengaruh untuk semangat mengikuti pramuka karena tak ada penjelasan lebih lanjut dari
tampilan visualnya. Terlebih dari semua, akting para pemain dapat menutupi kekurangan dari
posisi pengambilan gambar yang kurang mengesankan padahal lokasinya indah. Saya
mengucapkan terimakasih atas film ‘5 Elang’ yang telah membangkitkan film anak Indonesia.

PERBANDINGAN KEDUA RESENSI KARYA DI ATAS


1. Aspek Struktur

STRUKTUR RESENSI 1 RESENSI 2


Judul resensi Resensi novel Harry Potter
bagian 1 (Harry Potter dan Batu RESENSI FILM 5 ELANG
Bertuah)
Identitas resensi Judul buku : Harry Potter dan Tokoh :
Batu Bertuah (Harry Potter and
1. Christoffer Nelwan sebagai
The Sorcerer Stone)Pengarang
Baron
: J.K. Rowling
2. Iqbaal Diafakhri sebagai
Penerjemah : Listiani Srisani Rusdi
3. Teuku Rizky sebagai Aton
Penerbit : PT Gramedia
4. Bastian Bintang sebagai Aldi
Pustaka Utama
5. Monica Sayangbati sebagai
Tahun terbit : 2000 Sindai

Tebal : 384 halaman Produser : Shanty Harmayn,


Salman Aristo, Kemal Arsjad
Diresensi oleh : Imron Rosadi
Sutradara : Rudi Soedjarwo
Penulis : Salman Aristo
Produksi : SBO film
Rilis : 25 Agustus 2011
Durasi : 88 menit
Negara : Indonesia

Pendahuluan Tidak ada Tidak ada


Isi resensi Berisikan sinopsis dari novel Berisikan sinopsis dari film
Keunggulan Ada Ada
Kekurangan Ada Ada
Penutup Dalam bentuk manfaat Dalam bentuk kesimpulan

2. Aspek Kebahasaan
KEBAHASAAN RESENSI 1 RESENSI 2
Konjungsi Pada resensi 1 terdapat Pada resensi 2 terdapat konjungsi
Penerangan konjungsi penerangan (bahwa) penerangan (yakni)
Konjungsi Pada resensi 1 terdapat Pada resensi 2 terdapat konjungsi
Temporal konjungsi temporal (Di akhir temporal (akhirnya)
kisahnya)

Anda mungkin juga menyukai