Abstrak
Prediksi fertilitas laki-laki dapat dilakukan dengan analisis semen. Analisis semen konvensional
merupakan pemeriksaan sederhana dan tidak mahal, tetapi memiliki variabilitas yang tinggi.
Integritas DNA spermatozoa penting untuk transmisi informasi genetik. Fragmentasi DNA
spermatozoa sebagai akibat gangguan spermatogenesis, maturasi spermatozoa, stres oksidatif
dan infeksi, dapat menyebabkan infertilitas laki-laki, gangguan perkembangan embrio dan abortus
berulang. Hubungan fragmentasi DNA spermatozoa dengan luaran teknologi reproduksi berbantu
(TRB) mengarahkan fragmentasi DNA spermatozoa sebagai pemeriksaan infertilitas laki-laki. Dari
berbagai metode fragmentasi DNA spermatozoa yang umum dilakukan, sperm chromatin dispersion
(SCD) merupakan metode pemeriksaan fragmentasi DNA spermatozoa yang sederhana, akurat
dan tidak mahal, sehingga dapat dilaksanakan di laboratorium andrologi. Selain menghasilkan
diagnosis yang lebih baik, pemeriksaan fragmentasi DNA spermatozoa juga menggambarkan
prognosis infertilitas termasuk luaran program TRB.
Kata kunci: infertilitas laki-laki, fragmentasi DNA spermatozoa, SCD
Abstract
The prediction of male fertility is determined by semen analysis. The conventional semen
analysis is simple and inexpensive but prone to variability. The integrity of sperm DNA is essential
for the transmission of genetic information. Fragmentation of sperm DNA as result of disruption
in spermatogenesis and sperm maturation, oxidative stress, and infection may lead to male
infertility, abnormal embryonic development and recurrent abortion. The association between
sperm DNA fragmentation and diminished reproductive outcomes has led to the introduction of
sperm DNA fragmentation testing on the clinical assessment of male infertility. Of all the sperm
DNA fragmentation tests, sperm chromatin dispersion (SCD) test is quite simple, accurate, and
inexpensive to be conducted on andrology laboratory. Besides having better diagnostic outcome,
sperm DNA fragmentation test also give better infertility prognosis including the prediction of
assisted reproductive technology (ART) program outcome.
Keywords : male infertility, sperm DNA fragmentation, SCD method
152
Vol. 3, No. 2, Agustus 2015 Fragmentasi DNA Spermatozoa
Di Indonesia terdapat 40% pasangan usia subur dan 10% diantaranya mengalami
Pendahuluan Penyebab infertilitas pada pasangan suami
infertilitas. istri dapat diklasifikasikan
spermatogenesis, maturasi menjadi
spermatozoa, stres
3 golongan dengan proporsi: faktor perempuan 45%, faktor
oksidatif danlaki-laki
infeksi, 40%,
dapat dan faktor
menyebabkan infertilitas
Di Indonesia terdapat 40% pasangan usia
idiopatik 15%. Salah satu cara untuk menentukan penyebab
laki-laki. Metodefaktor laki-laki adalah
fragmentasi DNA spermatozoa
subur dan 10% diantaranya mengalami infertilitas. 1
dengan menilai kualitas semen yaitu analisis semen.adalah et al2 menyatakan
Chuang pemeriksaan bahwa spermatozoa
kualitas
Penyebab infertilitas pada pasangan suami istri
hasil analisis semen dari 25% laki-laki infertil adalah asthenozoospermia (abnormalitas
yang diharapkan menghasilkan diagnosis dan
dapat diklasifikasikan menjadi 3 golongan dengan
pergerakan sperma). Selebihnya adalah gangguan jumlahyang
prognosis (oligozoospermia) dan
lebih baik dibandingkan analisis
proporsi: faktor perempuan 45%, faktor laki-laki
morfologi (teratozoospermia) atau kombinasi antara semen ketiganya. Parameter
konvensional. 5 analisis
Berbagai penelitian telah
40%, dan faktor idiopatik 15%. Salah satu cara
semen konvensional yang rutin dilakukan saat ini memiliki variabilitas
mempelajari yang tinggi, kurang
penyebaran fragmentasi DNA
untuk menentukan penyebab faktor laki-laki adalah 3
terstandar dan tidak dapat dijadikan prediktor yang kuat untuk menilai fertilitas laki-laki.
spermatozoa pada laki-laki fertil dan infertil. Selain
dengan menilai kualitas semen yaitu analisis
1 DNA sel spermatozoa berbeda dengan sel somatik. Integritas
itu terdapat DNA korelasi
penelitian spermatozoafragmentasi DNA
semen. Chuang et al menyatakan bahwa hasil
2
penting untuk transmisi informasi genetik.4 Fragmentasispermatozoa DNA spermatozoa
dengan fertilitassebagai
laki-laki dan terhadap
analisis semen dari 25% laki-laki infertil adalah
akibat gangguan spermatogenesis, maturasi spermatozoa, luaran stres oksidatif
teknologi reproduksi dan infeksi, (TRB).
berbantu
asthenozoospermia (abnormalitas pergerakan
dapat menyebabkan infertilitas laki-laki. Metode fragmentasi DNA spermatozoa adalah
sperma). Selebihnya adalah gangguan jumlah
pemeriksaan kualitas spermatozoa yang diharapkan Struktur menghasilkan
DNA dan Kromatindiagnosis dan
Spermatozoa
(oligozoospermia) dan morfologi (teratozoospermia)
prognosis yang lebih baik dibandingkan analisis semen konvensional.5 Berbagai
atau kombinasi antara ketiganya. Parameter Berbeda dengan sel somatik, spermatozoa
penelitian telah mempelajari penyebaran fragmentasi DNA spermatozoa pada laki-laki
analisis semen konvensional yang rutin dilakukan manusia memiliki struktur dan integritas fungsional
fertil dan infertil. Selain itu terdapat penelitian korelasi fragmentasi DNA spermatozoa
saat ini memiliki variabilitas yang tinggi, kurang yang dikemas dalam sistem yang unik. Materi DNA
dengan fertilitas laki-laki dan terhadap luaran teknologi reproduksi berbantu (TRB).
terstandar dan tidak dapat dijadikan prediktor yang spermatozoa manusia dikemas dengan bantuan
kuat untuk menilai fertilitas laki-laki.3 protein khusus yang mengatur proses kondensasi
Struktur DNA dan Kromatin Spermatozoa
DNA sel spermatozoa berbeda dengan sel dan dekompresi melalui mekanisme tertentu.
Berbeda dengan sel somatik, spermatozoa manusia memiliki struktur dan integritas
somatik. Integritas DNA spermatozoa penting Keseimbangan proses itu disinkronisasi oleh
fungsional yang dikemas dalam 4 sistem yang unik. Materi DNA spermatozoa manusia
untuk transmisi informasi genetik. Fragmentasi struktur organisasi DNA spermatozoa (Gambar 1).6
dikemas dengan bantuan protein khusus yang mengatur proses kondensasi dan
DNA spermatozoa sebagai akibat gangguan
dekompresi melalui mekanisme tertentu. Keseimbangan proses itu disinkronisasi oleh
struktur organisasi DNA spermatozoa (Gambar 1).6
6 6
Gambar
Gambar 1. 1. Organisasi
Organisasi DNADNA Spermatozoa
Spermatozoa Terorganisir
Terorganisir dalam
dalam Bentuk
Bentuk Toroid
Toroid
153
Silvia W Lestari, Triyana Sari eJKI
Secara struktural, sebagian besar DNA Protamin terdiri atas pita besar bermuatan
spermatozoa melingkar menjadi toroid, sebagian positif dan residu arginin yang dinetralkan oleh
kecil berikatan dengan histon dan sisanya melekat ikatan fosfodiester DNA. Interaksi tersebut
di matriks berasosiasi
inti spermatozoa
denganmatrix attachment
DNA digantikan mengurangi
oleh protamin (Gambar 2).7 Adanya
repulsion antar ikatan
protamin yang DNA,
regions (MARs). 6
berikatanOrganisasi
dengan DNA, DNA memungkinkan
spermatozoa terjadi sehingga
prosesmemungkinkan
kondensasi yang DNAlebih
berlipat-lipat
erat dan untuk
yang paling membuat
padat berada
DNAdiresisten
dalam toroid.
terhadap Selama
nuklease. menciptakan toroid yang kompak dan erat. Toroid
proses maturasi, sebagian
Protamin besar
terdiri atasprotein histon
pita besar bermuatanberbaris berdampingan
positif dan residu argininuntuk menghasilkan
yang dinetralkan luas
yang berasosiasi
oleh ikatan fosfodiester DNA. Interaksi tersebut mengurangi repulsion antar ikatantidak
dengan DNA digantikan oleh permukaan maksimal. 6
Protamin DNA,hanya
protamin (Gambar
sehingga2). 7
Adanya protamin
memungkinkan yang
DNA berlipat-lipat memberikan pemadatan
untuk menciptakan toroidstruktur DNA, tetapi
yang kompak dan juga
berikatan dengan DNA,berbaris
erat. Toroid memungkinkan terjadiuntuk memberikan
berdampingan menghasilkanperlindungan
luas permukaandari kerusakan.
maksimal.6Ikatan
proses kondensasi
Protaminyangtidaklebih
hanyaeratmemberikan
dan membuat disulfida
pemadatan antarDNA,
struktur molekul di kromatin
tetapi sel spermatozoa
juga memberikan
DNA resisten terhadap nuklease. lebih resisten terhadap kerusakan
perlindungan dari kerusakan. Ikatan disulfida antar molekul di kromatin sel spermatozoa mekanik
dibandingkandengan
lebih resisten terhadap kerusakan mekanik dibandingkan denganselselsomatik.
somatik.66
7
Gambar 2. Reorganisasi Kromatin Selama Proses Spermatogenesis
Gambar 2. Reorganisasi Kromatin Selama Proses Spermatogenesis7
Untuk memperoleh struktur DNA yang padat, proses pengemasan DNA
spermatozoastruktur
Untuk memperoleh juga merupakan
DNA yang padat, mekanismegenkontrol ekspresi
yang vital untukgen. Proses tersebut
spermiogenesis dan masa
menahan akses ke
proses pengemasan DNA spermatozoa juga reading frame dan menyebabkan tidak terjadinya
fertilisasi awal secara khusus berasosiasi ekspresi gen dengan
merupakan selama
mekanismespermatogenesis. Saat spermatozoa
kontrol ekspresi gen. fusi dengan
histon oosit protamin
di spermatozoa. DNA yangakanberikatan
digantikan dengan
seluruhnya dengan protein
Proses tersebut menahan akses ke reading frame histon yang disediakan oleh oosit saat empat
histon memberikan akses pada reading frame.jam pertama.
Penggantian
dan menyebabkan tersebut ekspresi
tidak terjadinya memberikan gen kesempatan
Histon DNA bagispermatozoa
genom paternal untuk oleh
tidak digantikan
meningkatkan akses dalam
selama spermatogenesis. Saat spermatozoa fusi memproduksi protein. Oleh karena itu, keseluruhan
histon pascafertilisasi yang ditemukan dalam oosit. proses
dengan oositpengemasan
protamin akan DNA/kromatin spermatozoa mengindikasikan
digantikan seluruhnya fungsi struktur toroid
Hal tersebut memungkinkan kerusakanuntukhiston
melindungi spermatozoa
dengan protein histon yang disediakan oleh oositselama perjalanan dalam saluran reproduksi
DNA spermatozoa ditransmisikan ke embrio laki-laki dan tanpa
saat empat perempuan
jam pertama.
6
hingga terjadinyatersebut
Penggantian fertilisasi dan tidak berperan
terdeteksi dalam perkembangan
dan termodifikasi. Kejadian tersebut
embrio.
memberikan kesempatan bagi genom paternal merugikan karena kebanyakan DNA yang terikat di
untuk meningkatkanStruktur DNAdalam
akses spermatozoa lainnya adalah
memproduksi DNA
histon yang kluster
adalah terikat gen
denganyanghiston. Histon
bertanggungjawab
terutama berikatan di
protein. Oleh karena itu, keseluruhan proses daerah promotor gen.
terhadap perkembangan awal embrio.6 untuk
Seluruh famili gen yang vital
pengemasanspermiogenesis
DNA/kromatin dan masa fertilisasi awal secara
spermatozoa khusus
Selain DNA berasosiasi
spermatozoa dengan
yang histon
terikat di
dengan
spermatozoa. DNA yang
mengindikasikan fungsi struktur toroid untuk berikatan dengan histon memberikan akses
protamin dan histon bentuk terakhir pada reading
organisasi
frame. Histonselama
melindungi spermatozoa DNA perjalanan
spermatozoa dalam tidak digantikan
spermatozoa oleh adalah
histon pascafertilisasi
matrix attachment yangregion
ditemukan
saluran reproduksi dalam
laki-laki oosit.
dan Hal tersebut
perempuan hingga memungkinkan
(MAR). kerusakan
MAR merupakan histon DNAbagian spermatozoa
DNA yang
ditransmisikan ke embrio
terjadinya fertilisasi dan tidak berperan dalam tanpa terdeteksi dan termodifikasi. Kejadian
melekat di lingkaran domain kromatin tersebut
matriks inti
perkembangan merugikan
embrio.6karena kebanyakan DNA yang kaya terikat di histon
protein. MAR adalah
berukurankluster
tidakgen
lebihyang
dari 1000
6
bertanggungjawab terhadap
Struktur DNA spermatozoa lainnya adalah perkembangan awal embrio.
pasang basa dan berada di antara toroid protamin
DNA yang terikat Selain
denganDNAhiston.
spermatozoa yang terikat dengan
Histon terutama protamin dan toroid
yang menempelkan histon dibentuk terakhir
tempatnya disebut
organisasi spermatozoa adalah
berikatan di daerah promotor gen. Seluruh famili matrix attachment region (MAR). MAR merupakan
toroid linker. Toroid linker berisi histon dan sangat
bagian DNA yang melekat di lingkaran domain kromatin matriks inti kaya protein. MAR
berukuran tidak lebih dari 1000 pasang basa dan berada di antara toroid protamin yang
154
menempelkan toroid di tempatnya disebut toroid linker. Toroid linker berisi histon dan
sitoplasma yang sedikit. Kondisi tersebut mengakibatkan spermatozoa menj
terhadap stress oksidatif yang disebabkan reactive oxygen species (ROS).
plasma membran spermatozoa yang kaya asam lemak tak jenuh untuk menjag
Vol. 3, No. 2, Agustus 2015 Fragmentasi DNA Spermatozoa
membran mengakibatkan spermatozoa mudah berikatan dengan ROS. M
tersebut menimbulkan stres oksidatif sebagai hasil peroksidasi plasma
sensitif terhadap aktivitas nuklease. MAR
sehingga juga
menyebabkanmembran
kerusakansel spermatozoa
spermatozoa dengan kemampuan
dan mekanisme pertahananny
berperan sebagai tempat pemeriksaan integritas antioksidan terbatas
Proses pengemasan DNA spermatozoa membuat sel sangat rentan
unik dan memiliki mekanis
DNA spermatozoa setelah fertilisasi. MAR bersama terhadap stres oksidatif.6
Kerumitan tersebut dapatLekositospermia
histon terikat DNA lain, langsung berasal dari
memaparkan DNA danpada kerusakan
varikokel yang dapat te
memiliki
tahap ke
materi genetik paternal yang diturunkan apapun.
embrio Sebagai contoh
korelasi langsungproses
denganprotaminasi tidak ROS
peningkatan kadar teratur meng
dan penting untuk perkembangan. 6
dalam sehingga
peningkatan stres torsional semen. Varikokel
menimbulkandapat mempengaruhi
kerusakan tambahan yang
tingkat kerusakan DNA spermatozoa melalui
pada integritas DNA, produksi protein, dan perkembangan embrio.6
Penyebab Fragmentasi DNA Spermatozoa dua mekanisme, yaitu secara langsung
Kerusakan DNA spermatozoa atau struktur dengan meningkatkan suhu skrotum atau tidak
Stres
kromatinnya dapat terjadi pada tahap manapun Oksidatif langsung dengan meningkatkan produksi ROS.
pada spermatogenesis. Korelasi positif Stres antara IFD dan
oksidatif terjadi ketikakadar ROS ROS
produksi pada berlebih
penderitamelampaui
varikokel kemamp
parameter spermatozoa yangantioksidan jelek dengan lebih tinggi dibandingkan yang normal. Pada
untuk menetralkannya. Sebanyak 25-40% laki-laki
lekositospermia terjadi peningkatan pelepasan infertil memi
kerusakan DNA pada spermatozoa yang matur
dengan jumlah
menunjuk pada masalah spermatogenesis padaROS meningkat akibat proses
mediator proinflamasi yangkaskade
menggangguperoksidasi
regulasilipid dan d
makromolekul.
individu tertentu.6,8 Faktor penyebab spermiogenesis
fragmentasi Komposisi umum membran dan berhubungan
sel spermatozoa dengan dengan ke
kerusakan DNA spermatozoa. 6
DNA spermatozoa, terbagi menjadi antioksidan terbatas membuat sel sangat rentan terhadap stres oksidatif.6
faktor internal
dan eksternal. Faktor internal terdiri atas defek pada Kerusakan DNA spermatozoa akibat stres
Lekositospermia oksidatif
dan varikokel
ditandaimemiliki
dengan korelasi
deteksi langsung
8-hidroksi-2- dengan pe
proses maturasi spermatozoa, stress oksidatif dan
apoptosis abortif kadar ROS dalam semen. Varikokel
deoksiguanosin dapat yang
(8-OhdG) mempengaruhi tingkat kerusa
berperan sebagai
penanda biologi pada DNA
spermatozoa melalui dua mekanisme, yaitu secara langsung dengan yang rusak dan meningka
Defek pada Proses Maturasi Spermatozoa menggambarkan gangguan struktur DNA yang
skrotum atau tidak langsung dengan meningkatkan produksi ROS. IFD dan k
berpotensi menjadi kerusakan. 8-OHdG dapat
Spermatozoa memiliki antioksidan dalam
pada penderita varikokel lebih tinggi dibandingkan
digunakan sebagai penanda yang normal.
kerusakan DNA Pada lekos
jumlah terbatas sesuai dengan volume sitoplasma
terjadi peningkatan spermatozoa
yang sedikit. Kondisi tersebut mengakibatkan
pelepasan mediator proinflamasi
dan kadarnya yang
berkorelasi mengganggu
terbalik
dengan kemungkinan terjadinya kehamilan dalam
DNA spermatozoa.6
spermatozoa menjadi rentan spermiogenesis
terhadap stress dan berhubungan dengan kerusakan
siklus menstruasi tunggal. 6
oksidatif yang disebabkan reactive oxygen species DNA spermatozoa akibat stres oksidatif ditandai dengan
Kerusakan
(ROS). Selain itu, plasma membran spermatozoa
hidroksi-2-deoksiguanosin (8-OhdG) yang
yang kaya asam lemak tak jenuh untuk menjaga
fluiditas membran mengakibatkan sebagai penanda biologi
spermatozoa pada DNA yang
mudah berikatan dengan ROS. menggambarkan
Mekanisme gangguan struktur DNA
tersebut menimbulkan stres oksidatif
berpotensi sebagai menjadi kerusakan. 8-OH
hasil peroksidasi plasma membran sehingga
digunakan
menyebabkan kerusakan spermatozoa dan
sebagai penanda kerusa
mekanisme pertahanannya.6 spermatozoa dan kadarnya berkorelasi terba
kemungkinanunik terjadinya
Proses pengemasan DNA spermatozoa kehamilan dala
dan memiliki mekanisme rumit. Kerumitan tersebut
menstruasi tunggal. 6
dapat memaparkan DNA pada kerusakan yang
dapat terjadi pada tahap apapun. Sebagai contoh
proses protaminasi tidak teratur mengakibatkan
peningkatan stres torsional sehingga menimbulkan
kerusakan tambahan yang berimbas pada integritas
DNA, produksi protein, dan perkembangan embrio.6
Stres Oksidatif
Stres oksidatif terjadi ketika produksi ROS
berlebih melampaui kemampuan alami antioksidan
untuk menetralkannya. Sebanyak 25-40% laki-
laki infertil memiliki semen dengan jumlah ROS
meningkat akibat proses kaskade peroksidasi lipid Gambar 3. Hipotesis Asal Usul Kerusakan DNA
dan degenerasi makromolekul. Komposisi umum Spermatozoa8
155
Silvia W Lestari, Triyana Sari eJKI
156
Vol. 3, No. 2, Agustus 2015 Fragmentasi DNA Spermatozoa
merah yakni acridine orange berasosiasi dengan DNA untai tunggal. Metode te
Pemeriksaan dengan Metode SCSA
SCSA merupakan teknik untuk mengukur
tingkat denaturasi DNA akibat panas atau zat asam.
Panas atau zat asam akan mengubah metakromatik
Gambar 4. Hasil pemeriksaan metode TUNEL dengan mikroskop cahaya. fluoresens hijau dengan menambahkan acridine
Gambar Tanda
4. Hasil Pemeriksaan
bintang Metode
merah menunjukkan TUNEL
spermatozoa yang orange ke dalam asam nukleat rantai ganda,
dengan Mikroskop
terfragmentasiCahaya. Tanda bintang merah
12
157
13
Gambar 5. Hasil Pemeriksaan dengan Metoda COMET. Intensitas ekor komet
menunjukkan tingkat fragmentasi DNA. (A) spermatozoa dengan
DNA terfragmentasi, (B) spermatozoa dengan DNA tidak
(Gambar 7).16 Spermatozoa dengan halo yang berukura
dalam spermatozoa dengan DNA yang tidak rusak. S
engan flowsitometri.11 Hasil pemeriksaan berukuran
dengan metode
kecil, SCSA seperti pada
tidak berhalo dan terdegradasi
4 Silvia W Lestari, Triyana Sari eJKI termas
16,17
DNA yang rusak.
berukuran besar dan sedang termasuk dalam Analisis semen konvensional merupakan
spermatozoa dengan DNA yang tidak rusak. pemeriksaan infertilitas laki-laki yang sederhana
Spermatozoa dengan halo yang berukuran kecil, dan tidak mahal, akan tetapi memiliki variabilitas
tidak berhalo dan terdegradasi termasuk dalam yang tinggi dan kurang terstandar.3 Pada
spermatozoa dengan DNA yang rusak.16,17 tatalaksana infertilitas laki-laki, parameter analisis
semen konvensional tidak dapat memprediksi
158
Vol. 3, No. 2, Agustus 2015 Fragmentasi DNA Spermatozoa
tingkat fertilitas laki-laki setelah terapi. Oleh jumlah yang cukup, motilitas cepat dengan
karena itu, dikembangkan metode lain yang dapat morfologi yang normal, tetapi IFD tinggi maka
memprediksi fertilitas laki-laki dengan manfaat klinik perkembangan embrio, implantasi atau bahkan
yang lebih baik yaitu fragmentasi DNA spermatozoa. fertilisasi dapat terganggu atau tidak terwujud.
Hubungan kerusakan DNA spermatozoa Selain itu, terdapat pula penelitian fragmentasi DNA
dengan luaran program TRB mengarahkan uji spermatozoa dengan luaran program TRB baik
integritas DNA spermatozoa sebagai metode inseminasi intra uterus, fertilisasi in vitro dan intra
pemeriksaan infertilitas laki-laki. Integritas DNA cytoplasmic sperm injection. Penelitian Bungum et
spermatozoa penting dalam transmisi informasi al27 menunjukkan bahwa luaran program TRB, baik
genetik.4 Fragmentasi DNA spermatozoa sebagai kehamilan maupun persalinan pada kelompok IFD
akibat gangguan spermatogenesis, maturasi ³ 30% lebih rendah dibandingkan dengan kelompok
spermatozoa, stres oksidatif dan infeksi dapat IFD £ 30%. Kondisi tersebut menjelaskan bahwa
menyebabkan infertilitas laki-laki. pada kehamilan alami dan kehamilan dengan
Metode fragmentasi DNA spermatozoa adalah program TRB, laki-laki yang termasuk kelompok
pemeriksaan kualitas spermatozoa independen IFD ³ 30% yang memiliki spermatozoa dengan DNA
yang menghasilkan diagnosis dan pendekatan terfragmentasi dapat tidak mewujudkan kehamilan
prognosis lebih baik dibandingkan parameter pasangannya. Penjelasannya adalah spermatozoa
analisis semen konvensional (jumlah, motilitas, dengan DNA yang terfragmentasi, kurang atau
morfologi).5 Walaupun demikian, kisaran hasil gagal mengusahakan perbaikan DNA, mulai dari
pemeriksaan fragmentasi DNA spermatozoa spermiogenesis, fertilisasi, implantasi hingga ke
masih bervariasi karena perbedaan metoda dan perkembangan embrio.
populasi.19-21 Terdapat korelasi antara faktor-faktor
klinik dengan kerusakan DNA spermatozoa. Di Kesimpulan
antara faktor gaya hidup, merokok merupakan faktor Analisis semen konvensional yang dapat
yang menginduksi kerusakan DNA spermatozoa memprediksi fertilitas laki-laki berupa jumlah,
dan menyebabkan penurunan kualitas DNA motilitas dan morfologi spermatozoa, tidak lagi
spermatozoa.22,23 Selain merokok, konsumsi kafein, dianggap prediktor kuat infertilitas laki-laki. Oleh
alkohol dan kokain juga meningkatkan kerusakan karena itu, dikembangkan pemeriksaan kualitas
DNA spermatozoa.6,24 spermatozoa yang lebih kuat yaitu pemeriksaan
Metode TUNEL dan SCSA merupakan metode fragmentasi DNA spermatozoa. Dari berbagai
fragmentasi DNA spermatozoa paling kompleks, pemeriksaan fragmentasi DNA spermatozoa,
akurat dan paling banyak digunakan, sehingga SCD merupakan metode sederhana, akurat
dijadikan metode pilihan namun metode SCD dan tidak mahal, sehingga memungkinkan
merupakan metode sederhana, cepat, akurat, untuk dilaksanakan di laboratorium andrologi.
tidak mahal dan tersedia paling banyak.25 Oleh Selain menghasilkan diagnosis yang lebih baik,
karena itu, metode SCD cukup potensial dikerjakan pemeriksaan fragmentasi DNA spermatozoa juga
secara rutin untuk memeriksa fragmentasi DNA menggambarkan prognosis infertilitas berikut
spermatozoa di laboratorium andrologi. luaran program TRB.
IFD sebagai luaran pemeriksaan fragmentasi
DNA spermatozoa telah banyak diteliti pada
populasi laki-laki fertil dan infertil. Hasil penelitian Daftar Pustaka
Fernandez et al26 menunjukkan bahwa kualitas 1. Moeloek N, Ahda Y. Perbandingan kemanjuran dan
spermatozoa pada laki-laki infertil lebih rendah keamanan beberapa preparat FSH untuk stimulasi
dibandingkan laki-laki fertil, terutama dari segi ovarium perempuan yang mengikuti program reproduksi
integritas DNA spermatozoa. Kondisi tersebut berbantu. Maj Kedokt Indon. 2001;51:450-4.
terlihat hampir pada semua metode pemeriksaan 2. Chuang WW, Lo KC, Lipshultz LI, Lamb DJ. Male
fragmentasi DNA spermatozoa yaitu SCSA, infertility. Yen and Jaffe’s reproductive endocrinology:
TUNEL dan SCD. Fenomena itu juga menjelaskan physiology, pathophysiology, and clinical management.
bahwa pada infertilitas yang tak terjelaskan dengan 5th ed. Philadelphia (PA): Elsevier Saunders; 2004.
hasil analisis semen normal namun infertilitas tetap 3. Akashi T, Watanabe A, Komiya A, Fuse H, Evaluation
terjadi mungkin berkaitan dengan tingginya IFD. of the sperm motility analyzer system (SMAS) for the
assessment of sperm quality in infertile men. Systems
Dengan kata lain, dapat diasumsikan bahwa bila
biology in reproductive medicine. 2010;56(6):473-7.
seorang laki-laki memiliki spermatozoa dengan
159
Silvia W Lestari, Triyana Sari eJKI
4. The Practice Committee of the American Society for 17. Fernandez JL, Muriel L, Goyanes V, Segrelles E,
Reproductive Medicine. The clinical utility of sperm Gosalvez J, Enciso M, et al Simple determination of
DNA integrity testing: a guideline. Fertility and sterility. human sperm DNA fragmentation with an improved
2013;99:673-7. sperm chromatin dispersion test. Fertility and sterility.
5. Agarwal A, Said TM. Role of sperm chromatin 2005;84(4).
abnormalities and DNA damage in male infertility. 18. Mathwig A, Topfer F, Pfeiffer L, Belitz B. Detection of
Human reproduction update. 2003;9(4):331-45. DNA damage in human spermatozoa with Halosperm
6. Singh A, Agarwal A. The role of sperm chromatin Test. Halosperm Poster, 2010.
integrity and DNA damage on male infertility. The 19. Zini A, Boman JM, Belzile E, Ciampi A. Sperm
Open Reproductive Science Journal. 2011;3:65-71. DNA damage is associated with an increased risk
7. Chromatin dynamics/Chromatin dynamics during of pregnancy loss after IVF and ICSI: systematic
gametogenesis. http://www.epigam.fr/epigam_ review and meta-analysis. Human Reproduction.
dynamics_chromatin.php. Diakses tanggal 7 Mei 2008;23(12):2663-8.
2015. 20. Wang YJ, Zhang RQ, Lin YJ, Zhang RG, Zhang
8. Aitken RJ, Koppers AJ. Apoptosis and DNA damage WL. Relationship between varicocele and sperm
in human spermatozoa. Asian Journal of Andrology. DNA damage and the effect of varicocele repair: a
2011;13:36-42. meta-analysis. Reproductive BioMedicine Online.
9. Youssry M, Ozmen B, Orief Y, Zohni K, Al-Haan 2012;25(3):307-14.
S. Human sperm DNA damage in the context of 21. Ribas-Maynou J, García-Peiró A, Fernández-
assisted reproductive techniques. Iranian Journal of Encinas A. Comprehensive analysis of sperm DNA
Reproductive Medicine. 2007;5(4):137-50. fragmentation by five different assays: TUNEL assay,
10. Hekmatdoost A. Lakpour N, Sadeghi MR. Sperm SCSA, SCD test and alkaline and neutral Comet
chromatin integrity: etiologies and mechanism of assay. Andrology. 2013;1(5):715-22.
abnormality, assays, clinical importance, preventing 22. Shen HM, Chia SE, Ong CN. Evaluation of oxidative
and repairing damage. Avicenna Journal of Medical DNA damage in human sperm and its association with
Ciotechnology. 2009;1(3):147-60. male infertility. Journal of Andrology. 1999;20(6):718-
11. Shamsi MB, Kumar R, Dada R. Evaluation of 23.
nuclear damage in human spematozoa in men 23. Zenzes MT. Smoking and reproduction: gene
opting for assisted reproduction. Indian J Med Res. damage to human gametes and embryos. Human
2008;127:115-23. Reproduction Update. 2000;6(2):122-1.
12. Diunduh dari http:/iinoprot.com/en_productos. 24. Hansen ML, Thulstrup AM, Bonde JP, Olsen J,
asp?idsf=55&id=13&idp=121. Diakses tanggal 4 Juni Håkonsen LB, Ramlau-Hansen CH. Does last week’s
2015 alcohol intake affect semen quality or reproductive
13. Shamsi MB, Imam SN, Dada R. Sperma DNA integrity hormones? A cross-sectional study among healthy
assays: diagnostic and prognostic challenges and young Danish men. Reproductive Toxicology.
implications in management of infertility. J Assist 2012;34(3):457-62.
Reprod Genet. 2011;28:1073-85. 25. Komiya A, Kato T, Kawauchi Y, Watanabe A, Hideki
14. Fertility & pregnancy channel. Diunduh dari http:/ F. Clinical factor associated with sperm DNA
www.ivanhoe.com/channel/p_channelstoroy.cfm? fragmentation in male patient with infertility. The
storyid=5126. Diakses tanggal 4 Juni 2015. scientific world journal. 2014;1-13.
15. Lewis SEM, Aitken RJ, Conner SJ, De luliis G, 26. Crohan KR, Griffin JT, Lafromboise, De jonge CJ,
Evenson DP, Henkel R, et al The impact of sperm DNA Carrel DT. Comparison of chromatin assays for DNA
damage in assisted conception and beyond: recent fragmentation evaluation in human sperm. Journal of
advances in diagnosis and treatment. Reproductive Andrology. 2006;27(1):53-9.
BioMedicine Online: 2013;27:325-37. 27. Bungum M, Humaidan O, Axmon A, Spano A, Bungum
16. Fernandez JL. Simple analysis of DNA fragmentation L, Erenpreiss J et al Sperma DNA integrity assessment
in human sperm cells: the sperm chromatin dispersion in prediction of assisted reproduction technology
test. Diunduh dari www.elai.upm.es/webantigua/ outcome. Human reproduction. 2006;22(1):174-9.
spain/Publicaciones/pub04/testSCD_ Paris04.pdf.
Diakses tanggal 4 Juni 2015.
160