PENDAHULUAN
1
silikasintesis dan silika mineral, silika nabati lebih diminati para peneliti
karenamudah diperoleh dan ketersediannya sangat melimpah karena
dapatditemukan pada limbah tanaman, misalnya sekam padi. Dewasa
ini,penelitian telah banyak dilakukan dengan pemanfaatan silika yangterkandung
dalam sekam padi sebagai bahan untuk mensintesis zeolit. Menurut Luh (1991)
dan Sapei dkk(2012) sekam padi memiliki kandungan silika yang cukup tinggi
yaitu sebesar18-22%, memiliki sifat amorf dan ukuran ultra fine, serta sangat
reaktif(Chandrasekhar et al, 2003). Teknik preparasi zeolit sintesis yang
digunakandalam penelitian ini yaitu teknik sol gel. Dengan teknik ini,
beberapakeunggulan dapat diperoleh diantaranya menghasilkan kehomogenan
yanglebih baik, kemurnian tinggi, suhu relatif rendah, dan tidak terjadi
reaksidengan senyawa sisa (Zawrah, El-Kheshen and Abd-El-Aa 2009)
2
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. mengetahui karakteristik pada bubbling dengan peresentasi campuran
material partikel batubara, pasir silika dan sekam padi.
2. Bagaimana pengaruh luas permukaan spesifik zeolit pada material batubara,
pasir silika dan sekam padi.
3. Bagaimana nilai konduktivitas zeolit berbasis batubara, pasir silika, dan
sekam padi akibat pengaruh luas permukaan spesifik.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
bed. Pada Tahun 2012 Martin Rudisuli, dkk. Meneliti penerapan probe optic
untuk mengukur bubble sebagai ukuran dan kecepatan gelembung naik di tempat
fluidized bed. Oleh karena itu, hasil gelembung berdasarkan pada Regres teknik
sion yang diusulkan. Program ini di tunjukkan untuk menggunakan sinyak probe
optic yang di ukur dalam fluidized bed dengan skala laboratorium dengan partikel
geldart A/B, pada dua ketinggian probe dan untuk empat kecepatan gas. Di sebuah
analisis menunjukkan bahwa hasil dari pengukuran probe optic selalu bergantung
pada pilihan set parameter dan Batasan yang tepat dalam program hasil
gelembung.
Sebuah Peningkatan kecepatan gas dan ketinggian probe menyebab kan
hasil gelembung yang lebih besar dan ukuran gelembung dengan modifikasi
distribusi. Karena efek slugging pada dinding, sehingga kecepatan gelembung
naik dan tidak menunjukan hasil yang jelas (Rüdisüli, Schildhauer, Biollaz, &
Ruud van Ommen, 2012). kan pada tempat tidur Plexiglas dua dimensi. Berbeda
dengan kecepatan gas yang mengahsilakan tingakt elektrostatik yang berbeda.
Setelah lama di fluidisai, listrik dengan rapat muatan partikel mencapai nilai stabil
dan di ukur dengan cangkir faradai yang di kumpulkan ke elektrometer dan
kemudain gelembung di suntikkan ke tempat tidur. Kenaikan gelembung dicatat
dengan menggunakan digital Analisis Gambar (DIA) untuk mendapatkan
snapshot gelembung deformasi yang sangat baik
Hasil menunjukkan bahwa, di tempat yang tinggi sistem bermuatan aspek
rasio secara bertahap menurun seiring meningkat nya ketinggian yang meningkat.
Simulasi tunggal injeksi gelembung di implementasikan oleh two fluid model
(TFM), digambungkan dengan model elektrostatik, untuk memproduksi tren yang
kualitatif dalam distribusi medan elektrostatik, untuk stress partikel dan gerakan
partikel, simulasi numerik melakukan deformasi gelembung dari arah dan besar
elektrostatik gaya pada partikel di sekitar gelembung (Tan, Liang, Li, & Zhang,
2018).
Pada Tahun 2018 Mukesh Upadhyay, dkk. Meneliti untuk melakukan
simulasi untuk mengetahui pengaruh variable operasi seperti (suhu tempat tidur,
kecepatan gas, dan inventarasi partikel padat) dan geometri reactor. hasil simulasi
menunjukan bahwa kecepatan gas dan temperatur reaksi superfisial sering
5
mempengarui kondisi operasi, sementara itu persediaan partikel pasir hanya
sedikit efek pada hasil produk. Penelitian ini menunjukan bahwa model tersebut
berhasil melihat tren hasil produk (tar, NCG dan char) di bawah suhu reaksi yang
berbeda.
Pada Tahun 2018 Chen Juhui, dkk. Meneliti tentang gasifikasi biomassa
yang sederhana dan praktis beradasar kan kesetimbangan termodinamika untuk
menemukan kondisi opereasi yang efektif dari udara – uap berdasarkan gasifikasi
dalam unggun terfluidisasi melihat pemodelan biomassa gasifikasi dalam meluap
dan beredar gasifier fluidized yang di buat dalam multiphase 2-d model yang di
gabungkan dengan reaksi kimia untuk gasifikasi limbah padat perkotaan dan
menganalisis proses gasifikasi (Juhui et al., 2018).
Pada Tahun 2017 T. Schulzke, dkk. Meneliti tentang bahan bkar yang
cocok untuk menggelembung pada pembakaran bed terfluidisasi untuk produksi
gabungan panas dan tenaga yang terdesentralisasi. RRBF dimasukan ke dalam
pembakaran unggun terfluidkan dengan masukan bahan bakar nominal 100 kw
dalam 3 tes pembakaran. Analisis akhir dilakukan untuk mendapatkan RRBF asli
dan fly ash. Analisa menunjukan kandungan abu yang tinggi antara 25 dan 37
berat, sedangkan pemanasan yang lebih rendah nilainya berada pada kisaran 10.5e
12,9 Mj kg1. Suhu pelunakan abu di atas 1150 C dan oleh karena itu tidak ada
aglomerasi tempat tidur yang diamati. Pembakaran di sekitar 900 C dapat di
pertahan kan tanpa pemanasan awal dari udara pembakaran. Kandungan karbon
fly ash sekitar 1%, yang menunjukan pembakaran sempurna di tempat tidur
fluidized yang menggelembung dengan waktu tinggal yang cukup. Fosfor
berpotensi sama dengan limbah lumpur atau abu dari limbah lumpur pembakaran
RRBF yang bahan bakar padat yang cocok untuk pembakaran ungggun
terfluidisasi (Schulzke, Westermeyer, Giani, & Hornsby, 2018).
Pada Tahun 2017 Dongfang Hu, dkk. Meneliti tetang gaya Tarik cairan
kurang dari kekuatan jembatan cair antara partikel, cairan di distribusikan
keseluruh tempat tidur. ukuran gelembung meningkat seiring denga ada nya
peningkatan gaya antar partikel, kemudian menurun karena peningkatan berat
partikel dengan laju alir cairan. Ketika cairan menyeret gaya lebih besar dari
kekuatan jembatan cair, cairan utama mendistribuikan di bagian atas tempat tidur.
6
sulit bagi partikel basah untuk membentuk aglomerat dengan ukuran gelembung
yang menurun dengan meningkat nya laju aliran cairan dikarenakan meningkat
nya kecepatan fluidisasi (Hu et al., 2017).
Pada Tahun 2016 Tianyu Wang, dkk. Meneliti tentang pengaruh metode
partikel non-bola dan koefisien restitusi. Perilaku partikel termasuk keadaan
fluidisasi keseluruhan gelembung dan fluktuasi partikel di pelajari dengan aturan
spesifik dan sulit untuk mendapatkan secara eksperimental yang dihasilkan.
Dibandingkan dengan kasus partikel bola, partikel non-bola tampaknya berputar
secara acak dengan kecenderungan longgar, sedangkan gerakan rotasi reguler
mengahsilkan dengan metode bola. Interaksi gas padat keseluruhan yang di
lakukan oleh distribusi fraksi kekosongan mungkin tidak menjadi karakter
periodik yang ketat dalam system partikel non-bola. Sebagai batas – batas
gelembung deengan partikel non-bola tidak sejelas seperti yang dari spherical,
tidak mudah untuk membedakan satu gelembung besar tetapi beberapa gelembung
yang menyatu dan terpisah (Wang, He, Tang, & Zhao, 2016)
2.2.1. Batubara
Batubara adalah bahan bakar hidrokarbon padat yang terbentuk dari
tumbuhan dalam lingkungan bebas oksigen yang dipengaruh oleh panas dan
tekanan yang berlangsung lama di alam dengan komposisi yang komplek. Proses
pembentukan batubara (coalification) dimulai sejak Carboniferous Period dikenal
sebagai zaman batubara pertama yang berlangsung antara 360 juta sampai 290
juta tahun yang lalu.
7
Gambar 2.1. Batubara
8
2.2.3. Sekam/ Dedak Padi
Dedak padi merupakan hasil ikutan penggilingan padi yang berasal dari
lapisanluar beras pecah kulit dalam proses penyosohan beras.Proses pengolahan
gabahmenjadi beras akan menghasilkan dedak padi kira-kira sebanyak 10%
pecahan-pecahan beras atau menir sebanyak 17%, tepung beras 3%, sekam 20%
dan berasnya sendiri 50%. Persentase tersebut sangat bervariasi tergantung pada
varietas dan umur padi, derajat penggilingan serta penyosohannya (Grist, 1972).
Menurut National Research Council(1994) dedak padi mengandung energy
metabolis sebesar 2980 kkal/kg, protein kasar 12.9%, lemak 13%, serat kasar
11,4%, Ca 0,07%, P tersedia 0,22%, Mg 0,95% serta kadar air 9(Dewan
Standarisasi Nasional, 2001).
Dedak padi merupakan limbah dalam proses pengolahan gabah menjadi
beras yangmengandung “bagian luar” beras yang tidak terbawa, tetapi tercampur
pula dengan bagian penutup beras itu. Hal inilah yang mempengaruhi tinggi atau
rendahnya kandungan serat kasar dedak (Rasyaf, 1990). Kandungan lemak
yangtinggi yaitu6-10%menyebabkandedak padi mudah mengalami ketengikan
oksidatif. Dedak padi mentah yang dibiarkan pada suhu kamar selama 10-12
6minggu dapat dipastikan 75-80% lemaknyaberupa asam lemak bebas,
yangsangat mudah tengik (Amrullah, 2002).
9
2.2.4. Fluidisasi
Fluidisasi Merupakan salah satu cara untuk menggontakkan butiran padat
dengan fluida. Apabila kecepatan fluida relative rendah, unggun tetap diam karena
fluida hanya mengalir melalui ruang antar partikel tanpa mengakibatkan
terjadinya perubahan susunan partikel tersebut. Apabila kecepatan fluida
dinaikkan sedikit demi sedikit, pada saat tertentu penurunan tekanan akan sama
dengan gaya berat yang bekerja pada butiran-butiran padat sehingga unggun mulai
bergerak. Kemudian unggun mulai mengembang tetapi butiran masih saling
kontak satu sama lain, terjadi penurunan tekanan sampai titik tertentu dimana
butiran telah berada dalam keadaan saling lepas. Peningkatan kecepatan
selanjutnya akan mengakibatkan butiran-butiran saling lepas satu sama yang lain
sehingga butiran bisa bergerak lebih mudah dan mulailah unggun terfluidakan.
Dalam proses ini, isi dalam tabung menyerupai cairan yang mendidih. Setelah
mencapai ketinggian tertentu butiran akan jatuh kembali dan hanya partikel yang
halus akan terbawa aliran fluida. Atas dasar sifat-sifat diatas maka bed ini disebut
fluidized bed.
10
Tipe ini sering disebutdengan bubblefluidized bed (BFBC) (Oka dan Anthony,
2004), selanjutnya disusulgenerasi berikutnya yang sering disebut dengan
circulating fluidized bed combustionboiler (CFBC), dimana pada CFBC partikel
pengisi bed terfluidisasi pada regimfast fluidization. Partikel padaCFBC akan
bergerak ke atas, kemudian akan dipiasahkanoleh cyclone dan akan kembali ke
bagian bawah ruang bakar. Setelah generasi CFBC fluidized bed combustion tipe
Pressurized Fluidized Bed Combustion (PFBC) mulai dikembangkan. Pada PFBC
tidak seperti generasi sebelumnya yang tekanan padafurnace berada pada tekanan
atmosfir, pada PFBC furnace didesain untuk bekerja pada tekanan
tinggi.MenurutBorman,penggunaan fluidized bed combustion memiliki 2
kelebihan jika dibandingkan dengan model pembakaran stoker konvensional dan
pulverized boiler,yaitu pada pengendalian Nox dan Sox hasil pembakaran dan
memiliki fleksibilitas dalam penggunaan bahan bakar.
Gambar 2.4 Instalasi Circulating Fluidized Bed Boiler (foster wheeler materal
references, Myohanen)
11
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.1. Tempat
3.1.2 Waktu
Waktu Penelitian ini direncanakan selama Lima Bulan yang dimulai dari
Bulan Mei sampai Semptember 2018.
BULAN KE
NO. KEGIATAN
1 2 3 4 5
1 Literatur
2 Penyusunan Proposal
3 Seminar Proposal
4 Pembuatan Alat
12
8 Seminar Hasil
Gambar 3.2 model uji variasi diameter hole dan jumlah hole
13
Gambar. 3.3 Bed dengan Pelat Hole
Kompressor angin (air compressor) adalah sebuah mesin atau alat mekanik
yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan atau memapaatkan fluida gas atau
udara. Mesin compressor angina umum nya menggunakan motor listrik, mesin
bensin, atau meisn diesel sebagai tenaga penggeraknya
Prinsip Kerja Kompressor angin mirip dengan cara kerja paru – paru
manusia, misalnya, ketika mengambil nafas dalam – dalam untuk meniup api lilin,
maka kita akan meningkat kan tekanan udara di dalam paru-paru, sehingga
mampu menghasilkan udara bertekanan yang kemudian di embuska kembali
untuk meniup api lilin tersebut.
14
2. Pressure Switch kontrol
4. Rotameter
15
Gambar 3.6 Rotameter
Rotameter disini biasa di gunakan sebagai acuan besar kecil nya kebutuhan udara
dengan menyetel valve sehingga mesin yang membutuhkan udara lebih kecil bisa
di sesuaikan aliran nya dan begitu juga sebalik nya. Sehingga tidak ada lagi
kekurangan udara air atau steam untuk mesin yang membutuhkan lebih banyak.
5. Kaca
Kaca atau gelas adalah salah satu alat rumah tangga yang bahan utama
penyusunan adalah SiO2 dengan suhu pelelahan 2000 C. kaca atau gelas
merupakan bahan pejal sekata, biasanya terbentuk apabila bahan cair tidak
berkeristal disejukan dengan cepat, dengan ini tidak memberikan cukup masa
untuk jaringan kekisi kristal biasa terbentuk kaca atau gelas termasuk kelompok
vitroida atau termogel, yang merupakan senyawa kimia dengan susunan yang
kompleks. Senyawa tersebut diperoleh dengan membekukan lelehan yang lewat
dingin. Kaca atau gelas ialah produk yang amorf dan bening dengan kekerasan
dan elastisitas yang cukup, tetapi sangat rapuh.
16
Gambar 3.7 Kaca
6. Pressure Gauge
17
7. Plat
Plat konvesional umum nya tersusun atas komponen pelat lantai, balok
anak, balok induk dan kolom. Sedangkan menurut SNI 2847:2013 ada plat jenis
lain selain plat konvesional, yaitu plat yang langsung didukung oleh kolom
dengan atau tanpa penebalan plat cendawan (flat slab). Dan selain 2 jenis plat
yang telah disebutkan juga dikenal beberapa sistem yang umum digunakan dalam
perencanaan.
8. Termokopel Type K
18
dalam jangkauan suhu yang cukup besar dengan batas kesalahan pengkuran
kurang dari 1C.
2. Pasir silika
Pasir silika Pasir silika adalah mineral utama dari silika dan salah satu
mineral pembentukkristal optik. Struktur atomik dari kuarsa adalah tetra hidron
yang satu atom silikon dikelilingi empat atom oksigen. Contoh penting adalah
forstart (MgSiO2) dalam Mg SiO4 ion SiO4 diperoleh empat elektron dari atom
magnesium memberikan satu elektron ke satuan dari SiO4. Kuarsa (SiO2) banyak
dipakai sebagai bahan industri seperti keramik, sebagai bahan anorganik yang
bukan logam. Bahan dasar kramikberasal dari tambang(alam) yaitu: SiO2, Al
2O3, CaO,MgO,K2O, Na2O, berwarna putih bening atau warna lain tergantung
pada senyawa pengotornya. Pasir silika mempunyai titik lebur yang tinggi hingga
mencapai 18000C.
Bed material yang digunakan untuk proses sirkulasi fluidized bed pada
dual reaktor sangat berpengaruh terhadap proses fluidisasi yang dihasilkan. Bed
material (material haparan) adalah suatau jenis bahan yang digunakan pada sistem
gasifikasi sirkulasi fluidized bed sebagai media fluidisasi dan media penyimpanan
panas. Pada sistem ini bed material akan di fluidisasi dengan menggunakan
dorongan udara dari blower dan kompresor.
19
3. Sekam/ Dedak Padi
Dedak padi merupakan hasil ikutan penggilingan padi yang berasal dari
lapisanluar beras pecah kulit dalam proses penyosohan beras.Proses pengolahan
gabahmenjadi beras akan menghasilkan dedak padi kira-kira sebanyak 10%
pecahan-pecahan beras atau menir sebanyak 17%, tepung beras 3%, sekam 20%
dan berasnya sendiri 50%. Persentase tersebut sangat bervariasi tergantung pada
varietas dan umur padi, derajat penggilingan serta penyosohannya (Grist, 1972).
Menurut National Research Council(1994) dedak padi mengandung energy
metabolis sebesar 2980 kkal/kg, protein kasar 12.9%, lemak 13%, serat kasar
11,4%, Ca 0,07%, P tersedia 0,22%, Mg 0,95% serta kadar air 9(Dewan
Standarisasi Nasional, 2001).
Parameter Desain
Tebal Kaca 5 mm
Kompressor 8 bar
Pasir Silika %
Batubara %
Zeloid %
20
3.4. Sepesifikasi Alat
Termokopel Tipe K
-Type: J/K
21
3.6. Teknik Pengumpulan Data
Percobaan dilakukan dilaboratorium Fenomena Dasar Mesin Pada awalnya
Kompressor harus di uji Untuk memastikan udara dapat masuk melalui distributor
secara merata. Selain itu juga penting memeriksa ratometer sebagai tujuan untuk
memastikan jumlah aliran udara bisa di tampilkan dengan benar untuk
mendapatkan kualitas photo dan video dengan baik. Beberapa parameter dari
kamera photo dan video penting untuk diatur dengan cara yang benar sebelum
memulai eksperimen, hal yang harus di perhatikan yaitu dari sudut pandangnya,
jarak pemotretan. Untuk setiap variasi material partikel, percobaan dilakukan
dengan meningkatkan tekanan, Laju aliran udara. Laju aliran udara disesuaikan
untuk mencapai fluidisasi minimum.
Laju aliran udara pada titik ini dicatat sebagai kecepatan fluidisasi
minimum percobaan dari variasi material partikel. Selain itualiran udara di naikan
secara bertahap sampai mendapatkan karakteristik gelembung yang berbeda.
Selain itu, video diambil dengan waktu 10 - 15 detik untuk mendapatkan masing-
masing hamparan material partikel.
Analisa data dalam hal ini adalah dengan menggunakan Teknik analisis
kuantitatif deskriktif, yaitu Teknik yang digunakan untuk mendeskripsikan atau
menyampaikan hasil penelitian dalam bentuk grafik. Data yang diambil dalam
penelitian ini adalah Tekanan, Laju aliran dan temperatur. karkteristik gelembung
dengan menggunakan 4 variasi material partikel (batubara, pasir silika sekam/
dedak padi dan zeolit).
22
3.8. Diagram Alir Penelitian
Mulai
Tahap persiapan,
survei alat dan bahan
Desain dan
pembuatan alat
Pengambilan
data
Distributor Fluida
Analisa data
Kesimpulan
Selesai
23