Siklus Sel PDF
Siklus Sel PDF
SIKLUS SEL
Adnan
(Dosen Biologi FMIPA Universitas Negeri Makassar)
B. PEMBELAHAN SEL
1. MITOSIS
Mitosis atau pembelahan inti merupakan stadium akhir dari
siklus sel dan merupakan satadium yang paling pendek, yaitu kurang
lebih 10% dari keseluruhan waktu yang dibutuhkan untuk satu kali
siklus. Selama pemebelahan inti, struktur kromosom tanpak
mengalami perubahan-perubahan secara progresif.
3
DNA pada sel eukariotik sangat panjang.
Panjang DNA pada manusia berkisar 3 m atau kira-kira
300.000 kali lebih besar dari diameter sel tersebut.
Sebelum sel membelah, semua DNA harus disalin dan dibagi rata agar
setiap sel anak memiliki genom lengkap. Replikasi dan distribusi
DNA dalam jumlah banyak itu terkelola dengan baik karena molekul-
molekul DNA dikemas menjadi kromosom. Setiap species sel
eukariotik memiliki jumlah kromosom yang khas di dalam setiap
nukleus sel. Misalnya sel somatik manusia (semua sel tubuh kecuali
sel reproduktif atau gamet) mengandung 46 kromosom. Sel sperma
dan sel telur manusia memiliki jumlah kromosom setengah kromosom
sel somatik, yaitu 23 kromsom.
Di dalam setiap kromosom eukariotik terdapat satu molekul
DNA linear yang sangat panjang yang mewakili ribuan gen. DNA ini
berkaitan dengan berbagai jenis protein yang mempertahankan
struktur kromosom dan membantu mengontrol aktivitas gen.
Kompleks protein-DNA yang lasim disebut kromatin diorganisasi
menjadi serat yang tipis dan panjang. Setelah sel menduplikasi
genomnya dalam persiapan pembelahan, kromatin ini memadat.
Kromatin ini tergulung dan terlipat sangat padat sehingga terbentuk
kromosom yang tebal yang dapat diamati dengan mikroskop cahaya.
Adnan
Profase
Profase merupakan transisi dari fase G2 ke fase pembelahan
inti atau mitosis (M) dari siklus sel. Profase adalah stadium pertama
dari mitosis. Kromatin yang menyebar selama interfase secara
perlahan-lahan terkondensasi menjadi kromosom yang mantap.
Jumlah kromatin yang tepat merupakan ciri khas dari setiap species,
sekalipun pada species yang berbeda dapat mempunyai jumlah
kromatin yang sama. Selain itu pada profase salut inti mulai
berdegenerasi dan secara perlahan-lahan inti menjadi tidak tampak,
dan terjadilah pembentukan spindel mikrotubul.
Adnan
Gambar 6. Spindel bipolar berasal dari dalam sitoplasma pada profase dari
dua pusat mitosis.
Adnan
Metafase
Selama metafase, sentromer dari setiap kromosom berkumpul
pada bagian tengah spindel pada bidang ekuator. Pada tempat-tempat
ini, sentromer-sentromer diikat oleh benang-benang spindel yang
terpisah, dimana setiap kromatid dilekatkan pada kutub-kutub spindel
yang berbeda. Kadang-kadang benang-benang spindel tidak
berasosiasi dengan kromosom dan merentang secara langsung dari
satu kutub ke kutub yang lain. Pada saat metafase, sentromer-
sentromer diduplikasi dan setiap kromatid menjadi kromosom yang
berdiri sendiri atau independen..
9
Anafase
Anafase dimulai secara tiba-tiba ketika pasangan kinetochor
pada masing-masing kromatid terdorong secara perlahan-lahan
menuju kutub spindel. Jadi anafase ditandai dengan terjadinya
pemisahan kromatid sister membentuk anak kromosom yang bergerak
menuju kutub spindel yang berlawanan.
Telofase
Ketika kromatid-kromatid anakan yang terpisah sampai di
kutub, benang-benang kinetochor lenyap, benang-benang kumparan
kembali memanjang dan salut inti yang baru kembali terbentuk
disekitar masing-masing kromatid anakan. Kromosom nujkleulus
tanpak kembali dan mitosis berakhir.
Adnan
2. SITOKINESIS
Sitokinesis Pada Sel Hewan
Sitoplasma terbagi oleh suatu proses yang dikenal sebagai
cleavage yang biasanya dimulai pada akhir anafase dan telofase.
Membran pada bagian tengah sel tertarik ke dalam membentuk alur
cleavage yang tegak lurus pada sumbu kumparan diantara nukleus dan
secara bertahap menyempit hingga pada akhirnya putus dan
membentuk dua sel anak secara terpisah.
2. MIOSIS
Fertilisasi menandai dimulainya fase diploid pada hewan dan
tumbuhan yang berkembang biak secara seksual. Stadium haploid dari
siklus seksual dihasilkan dari proses pembelahan inti yang disebut
miosis. Miosis berlangsung pada sel-sel miosit yang terdapat di dalam
jaringan reproduksi pada suatu organisme. Seperti halnya dengan
mitosis, miosis berlangsung setelah fase G1, S dan G2 dari interfase
dan menentukan distribusi kromosom yang tepat ke dalam sel-sel
anak. Berbeda dengan mitosis, sebab miosis mencakup dua siklus
pembelahan berturut-turut dan menghasilkan 4 sel anak.
Pembelahan pertama dari miosis disebut pembelahan reduksi.
Miosis pertama mengubah inti dari suatu miosit yang mengandung
Adnan
kromosom diploid menjadi inti haploid yang mengandung kromosom
n. Jumlah kromosom direduksi jika pasangan kromosom homolog
terpisah. Pembelahan kedua disebut equation devision atau miosis
kedua. Miosis kedua mengubah dua hasil dari pembelahan miosis
pertama menjadi 4 inti haploid.
Pembelahan miosis merupakan suatu bentuk pembelahan inti
yang penting pada organisme yang berkembang biak secara seksual.
Miosis berlangsung pada organisme eukariota yang mengandung
jumlah kromosom diploid (2n). Kedua set kromosom yang
berpasangan tersebut dinamakan kromosom homolog. Telah diketahui
bahwa manusia m,engandung 46 kromosom atau 23 kromosom
homolog (pada manusia n=23). Ke 46 kromosom yang terdapat pada
zygot dibentuk pada saat fertilisasi yang diturunkan dari sel sperma
dan sel telur dari kedua induknya (paternal dan maternal). Sel sperma
dan sel telur mengandung setengah jumlah kromosom induknya dan
dinamakan haploid (n). Jadi sel haploid adalah sebuah sel dengan
satu set kromosom tunggal. Sel diploid adalah sel yang memiliki dua
set kromosom.
Pengujian dengan mikroskop terhadap ke 46 kromosom
manusia menunjukkan bahwa setiap jenis kromosom ada dua dan
tersusun berpasang-pasangan dimulai dari kromosom terpanjang.
Tampilan visualnya dinamakan kariotipe. Kromosom yang
membentuk pasangan, yang mempunyai panjang, posisi sentromer,
dan pola pewarnaan yang sama dinamakan kromosom homolog.
Pengecualian penting terhadap aturan kromosom homolog untuk sel
somatic manusia, yaitu pada kromosom X dan Y. Karena keduanya
menentukan jenis kelamin suatu individu, maka kromosom X dan Y
dinamakan kromosom seks (kromosom jenis kelamin). Kromosom di
luar kromosom seks dinamakan kromosom autosom.
2.1. Miosis Pertama
Profase I
Profase pertama merupakan fase yang sangat kompleks dari
miosis. Kromosom mulai memadat. Dalam suatu proses yang
dinamakan sinapsis, kromosom homolog yang masing-masing
tersusun dari dua kromatid saudara muncul secara bersamaaan sebagai
suatu pasangan. Masing-masing pasangan kromosom terlihat sebagai
suatu tetrad, yaitu kompleks kromosom dengan empat kromatid. Pada
banyak tempat di sepanjang kromosom, kromatid kromosom homolog
saling silang menyilang. Persilangan yang membantu mengikat
kromosom agar tetap bersama ini dinamakan kiasmata (tunggal,
kiasma). Semenetara itu komponen seluler lainnya mempersiapkan
pemebelahan inti dengan cara yang mirip mitosis. Sentrosom bergerak
saling menjauh dan gelendong mikrotubula terbentuk di antaranya.
13
Selubung nucleus dan nucleoli menyebar. Akhirnya
gelendong mikrotubula menangkap kinetokor yang
terbentuk pada kromosom, dan kromosom mulai
bergerak ke arah lempeng metafase. Biasanya memakan waktu lebih
dari 90% waktu yang dibutuhkan untuk miosis. Secara terinci profase
pertama terdiri atas 5 fase yaitu leptonema (leptoten), Zygonema
(zygoten), Pachynema (pachyten), diplonema (diploten), dan
diakinesis.
• Leptonema: Stadium ini ditandai dengan dimulainya
kondensasi kromosom., setiap kromosom tanpak terdiri
atas dua kromatid.
• Zygonema: Stadium ini ditandai dengan adanya kromosom
homolog yang berpasangan. Kejadian ini disebut sinapsis.
Setiap unit terdiri atas dua synap, dan kromosom homolog
yang telah terduplikasi disebut bivalen atau tetrad. Pada
fase ini terbentuk kompleks sinaptonema dimana terjadi
crossing over. Crossing over dihasilkan dari pembelahan
oleh endonuklease dari DNA sesuai posisi dari dua
kromatid non sister yang diikuti dengan transposisi dan
penggabungan kembali ujung-ujung bebas dari rantai
kromosom homolog. Hasil dari crossing over adalah
kombinasi gen-gen baru, dibentuk pada kromosom
homolog.
• Pachynema: Selama stadium ini, kromatid menjadi sangat
jelas sebagai hasil kondensasi yang terus menerus.
• Diplonema dan diakinesis: Stadium ini ditandai dengan
terjadinya pemisahan kromosom homolog kecuali pada
titik dimana chiasmata dibentuk.
Metafase I
Pada fase ini apparatus spindel terbentuk seperti pada mitosis,
dan tetrad berkumpul pada bidang ekuatorial atau bidang pembelahan
atau lempeng metafase. Kromosom masih dalam pasangan
homolognya. Mikrotubula kinetokor dari masing-masing kutub sel
melekat pada satu kromosom, sementara itu mikrotubula dari kutub
berlawanan menempel pada homolognya pada daerah sentromer.
Anafase I
Seperti pada mitosis, alat gelendong menggerakkan kromosom
ke arah kutub sel, akan tetapi kromatid saudara tetap terikat pada
sentromernya dan bergerak sebagai satu unit tunggal ke arah kutub
yang sama. Kromosom homolog bergerak ke arah kutub yang
berlawanan. Berbeda dengan mitosis, kromosom muncul sendiri-
Adnan
sendiri pada lempeng metafase dan bukan dalam pasangan, dan
gelendong memisahkan kromatid saudara dari masing-masing
kromosom. Dengan kata lain pada miosis fase anafase I, kromosom
homolog (bukan kromatid saudara) dari setiap tetrad terpisah satu
dengan yang lain, dan bergerak ke kutub gelendong (spindle) yang
berlawanan.
Telofase I
Telofase I menghasilkan pembelahan miosis I. Kumpulan
kromosom homolog pada akhirnya dipisahkan menuju kutubnya
masing-masing dan terbentuk dua daerah inti yang dapat dibedakan
secara jelas. Pada beberapa organisme, salut inti yang baru dibentuk,
dan dekondensasi kromosom kadang-kadang terjadi.
Interkinesis adalah periode di antara akhir telofase I dan awal
profase II. Periode ini biasanya sangat singkat. DNA yang dihasilkan
dari dua inti pada pembelahan miosis pertama tidak mengalami
replikasi selama fase interkinesis.
2n n
n n 2n n(diad) n
(monad)
3 1 sel membelah menghasilkan 2 1 sel membelah menghasilkan 4 sel
sel anak anak
4 Satu fase premitosis (fase S) pada Satu fase premitosis (fase S) pada
setiap sel yang membelah dua sel yang membelah
4 4
3 3
2 2
1 1
0 0
G1 S G2 M G1 S G2 M
G1 M
jaringan gamet
3. AMITOSIS
Prokariota seperti bakteri membelah secara amitosis. Sebagian
besar gen bakteri terdapat pada kromosom tunggal yang terdiri atas
molekul DNA sirkuler dan protein yang terkait. Pada E. Coli, bila
kromosomnya direntang, mencapai 500 kali panjang selnya. Jelas
bahwa kromosom yang demikian panjang harus dilipat berkali-kali di
dalam selnya.
Adnan