Anda di halaman 1dari 34

BAHAN AJAR/MODUL

PEMELIHARAAN SASIS DAN PEMINDAH TENAGA


KENDARAAN RINGAN

KELAS XI/ SEMESTER GASAL

Penyusun
Ridwan Prayogi,S.Pd

TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF


SMKN 7 SEMARANG
2018
VERIFIKASI BAHAN AJAR

Pada hari ini ... tanggal ... bulan November tahun 2017 Bahan Ajar Mata Pelajaran
Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan Kompetensi Keahlian
Teknik Kendaraan Ringan Otomotif Sekolah Menengah Kejuruan Murni 1
Semarang telah diverifikasi oleh Ketua Jurusan/Ketua Program Keahlian ...

Semarang, Agustus 2018


Ketua Jurusan/ Penulis
Ketua Program Keahlian

……………………… Ridwan Prayogi, S.Pd

ii
PRAKATA

Syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT, dengan ridho dan karunia-Nya


penulis dapat menyelesaikan modul/ bahan ajar ini. Tujuannya untuk membantu
dan membimbing proses pembelajaran tentang Perawatan Sistem Suspensi
Kendaraan Ringan baik siswa maupun guru sebagai fasilitator pembelajaran.
Ucapan terima kasih tidak lupa penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang
membantu dalam penyusunan modul/ bahan ajar ini, terima kasih kepada :
1. Bpk. Drs. SuwitadiS.H., M.M., M.Si.
2. Rekan-rekan guru Komp. Keahlian TKRO
Modul/ bahan ajar ini berisi informasi kompetensi yang akan dicapai, materi
pembelajaran dan sumber-sumber darimana modul ini disusun. Dalam penyusunan
penulis tidak luput dari kekurangan dan kesalahan, kritik dan saran yang
membangun penulis harapkan untuk mencapai tujuan bersama yang telah
direncanakan.

Semarang, Agustus 2018

Penulis

iii
DESKRIPSI MATA PELAJARAN

A. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
3. Memahami, mnerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai
dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif pada
tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif. Menampilkan
kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar,
mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan
keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir,menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

Kompetensi Dasar
3.9 Menerapkan cara perawatan sistem suspensi
4.9 Merawat berkala sistem suspensi

iv
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.9.1 Mengidentifikasi jenis sistem suspensi.
3.9.2 Menguraikan komponen pda sistem suspensi.
4.9.1. Mempraktekkan Pemeriksaan dan pengukuran sistem suspensi sesuai
dengan SOP.
4.9.2 Melaksanakan perawatan berkala sistem suspensi.

C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui diskusi , menggali informasi dan presentasi kelompok
diharapkan :
a. Siswa dapat mengidentifikasi komponen dan jenis sistem suspensi
dengan benar.
b. Siswa dapat menjelaskan cara kerja sistem suspensi.
c. Siswa dapat mengurutkan cara perawatan sistem suspensi sesuai
dengan SOP.
2. Disediakan unit mobil, alat praktek dan buku pedoman reparasi
diharapkan :
a. Siswa dapat mempraktekkan pemeriksaan dan pengukuran sistem
suspensi sesuai dengan SOP.
b. Siswa dapat melaksanakan perawatan berkala sistem suspensi sesuai
dengan SOP.

v
DAFTAR ISI

Verifikasi Bahan Ajar ii


Prakata iii
Deskripsi Mata Pelajaran iv
Daftar Isi v
BAB I SISTEM SUSPENSI 1
A. Deskripsi Singkat 1
B. Tujuan Pembelajaran 1
C. Materi 1
1. KOMPONEN SISTEM SUSPENSI 1
2. TIPE DAN KARAKTERISTIK SUSPENSI 10
3. OSKILASI 18
D. Rangkuman 21
E. Latihan Soal 22
BAB II PEMERIKSAAN SISTEM SUSPENSI 23
A. Deskripsi Singkat 23
B. Tujuan Pembelajaran 23
C. Materi 23
D. Rangkuman 25
E. Latihan Soal 25
Daftar Pustaka 26

vi
BAB I
SISTEM SUSPENSI

A. Deskripsi Singkat
Sistem suspensi terletak diantara bodi kendaraan dan roda-roda, dan
dirancang untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan sehingga menambah
kenyamanan. Sistem suspensi terdapat beberapa komponen dan jenis dengan
perbedaan karakteristik dan tujuan
B. Tujuan Pembelajaran
Dengan menggunakan modul/ bahan ajar ini siswa dapat
mengidentifikasi komponen dan jenis sistem suspensi dengan benar.

C. Uraian Materi

SISTEM SUSPENSI & BAN

SISTEM SUSPENSI

Sistem suspensi terletak diantara bodi kendaraan dan roda-roda, dan


dirancang untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan sehingga menambah
kenyamanan. Komponen suspensi terdiri dari pegas, shock absorber, ball joint,
stabilizer bar, strut bar, suspension arm, bumper.

1
Sistem suspensi memiliki jenis-jenis yang memiliki karakteristik dan
tujuan masing-masing.

KOMPONEN UTAMA SUSPENSI


1. PEGAS
Pegas terbuat dari baja dan berfungsi untuk menyerap kejutan dari
permukaan jalan dan getaran roda-roda agar tidak ke bodi.
a. Pegas Coil

b. Pegas Daun

2
c. Pegas Batang Torsi

2. SHOCK ABSORBER

Shock absorber berfungsi untuk meredam oskilasi (gerakan naik-turun)


pegas saat menerima kejutan dari permukaan jalan.

a. Cara Kerja

Di dalam shock absorber telescopic terdapat cairan khusus yang


disebut minyak shock absorber. Gambar dibawah ini menjelaskan cara
kerja shock absorber.
Saat Kompresi

Katup terbuka, minyak dapat


mengalir dengan mudah
sehingga tidak terjadi
peredaman.

3
Saat Ekspansi

Katup tertutup, minyak


mengalir melalui orifice
(lubang kecil) sehingga terjadi
peredaman.

b. Tipe Shock Absorber


Penggolongan Menurut Cara Kerja

1) Shock absorber kerja tunggal (single action)

Efek meredam hanya


terjadi saat ekspansi.
Sebaliknya saat kompresi
tidak terjadi peredaman.

2) Shock absorber kerja ganda (double action)

Saat ekspansi dan kompresi


selalu terjadi peredaman.

4
Penggolongan Menurut Konstruksi

1) Shock absorber tipe mono tube

Dalam shock absorber terdapat


satu silinder tanpa reservoir.

2) Shock absorber tipe twin tube

Dalam shock absorber terdapat


pressure dan outer chamber
yang membatasi working
chamber dan reservoir chamber

Penggolongan Menurut Medium Kerja


1. Shock absorber tipe hidraulis
Di dalamnya terdapat minyak shock absorber sebagai media kerja.

5
2. Shock absorber tipe gas

Ini adalah shock absorber


hidraulis yang diisi dengan
gas.
Gas yang biasa digunakan
adalah nitrogen, yang dijaga
pada tekanan rendah 10–15
kg/cm2 atau tekanan
tinggi 20–30 kg/cm2.

3. BALL JOINT

Ball joint berfungsi untuk menerima beban vertikal dan lateral, juga
sebagai sumbu putaran roda saat kendaraan membelok.

Pada bagian dalam ball joint terdapat gemuk untuk melumasi bagian
yang bergesekan yang setiap interval tertentu harus diganti dengan tipe
molibdenum disulfide lithium base.

6
Pada tipe ball joint yang menggunakan dudukan dari resin, tidak
diperlukan penggantian gemuk.

4. STABILIZER BAR

Stabilizer bar berfungsi untuk mengurangi kemiringan kendaraan


akibat gaya sentrifugal saat kendaraan membelok.
Untuk suspensi depan, stabilizer bar biasanya dipasang pada ke dua
lower arm melalui bantalan karet dan linkage. Pada bagian tengah ke frame
pada dua tempat melalui bushing.

Umumnya pada saat kendaraan membelok, pegas roda bagian luar


(outer spring mengembang dan pegas roda bagian dalam (inner spring)

7
tertekan akibatnya stabilizer bar akan terpuntir karena ujung satunya bergerak
ke atas dan lainnya ke bawah.
Batang stabilizer cenderung menahan terhadap puntiran. Tahanan ini
berfungsi mengurangi body roll dan memelihara bodi dalam kemiringan yang
aman.

5. STRUT BAR

Strut bar berfungsi untuk menahan lower arm agar tidak bergerak maju-
mundur, saat menerima kejutan dari jalan atau dorongan akibat terjadinya
pengereman.

8
6. BUMPER

Bumper berfungsi sebagai pelindung komponen-komponen suspensi


saat pegas mengkerut atau mengembang di luar batas maksimum

9
TIPE DAN KARAKTERISTIK SUSPENSI
1. SUSPENSI RIGID

Pada suspensi rigid roda kiri dan kanan dihubungkan oleh satu poros
(axle) dan banyak digunakan pada suspensi depan dan belakang kendaraan
niaga (truck) juga suspensi belakang mobil penumpang. Hal ini karena
konstruksinya kuat dan sederhana.

2. SUSPENSI INDEPENDENT

Pada suspensi independent roda kiri dan kanan tidak dihubungkan oleh
satu poros (axle) Kedua roda dapat bergerak secara bebas tanpa saling
mempengaruhi.
Digunakan pada suspensi depan mobil penumpang dan truck kecil juga
suspensi belakang mobil penumpang.

10
SISTEM SUSPENSI DEPAN
1. TIPE MACPHERSON STRUT

2. TIPE MACPHERSON DENGAN LOWER ARM BERBENTUK L

11
3. TIPE DOUBLE WISHBONE DENGAN PEGAS COIL

4. TIPE DOUBLE WISHBONE DENGAN BATANG TORSI

12
5. PEGAS DAUN PARALEL (PARALLEL LEAF SPRING)
Under Slung Parallel Leaf Spring

Over Slung Parallel Leaf Spring

13
SISTEM SUSPENSI BELAKANG
1. TIPE PEGAS DAUN PARAREL

Tipe axle yang biasa menggunakan suspensi tipe ini disebut live axle
yaitu satu unit terdiri dari differential, axle shaft dan wheel hub.

Shackle berfungsi untuk mengimbangi perubahan panjang leaf spring


karena beban Bushing karet berfungsi untuk menyerap getaran agar tidak
pindah ke bodi.

14
2. TIPE SEMI-TRAILING ARM

15
3. TIPE STRUT DUAL-LINK

4. TRAILING ARM DENGAN TWIST BEAM

16
5. PEGAS DAUN PARAREL DENGAN HELPER SPRING

6. TIPE TRUNNION

17
OSKILASI DAN KENYAMANAN KENDARAAN
1. SPRUNG WEIGHT DAN UNSPRUNG WEIGHT

Sprung weight adalah berat bodi dan lain-lainnya yang ditopang oleh
pegas.
Unsprung weight adalah berat roda dan komponen-komponen mobil
yang tidak ditopang oleh pegas.
Pada umumnya makin besar sprung weight dari suatu kendaraan akan
menjadikan kendaraan lebih nyaman karena kemungkinan bodi untuk
terguncang kecil.

18
2. OSKILASI SPRUNG WEIGHT

Oskilasi sprung weight terdiri dari bouncing, yawing, rolling, pitching.

Pitching

Pitching adalah oskilasi turunnaik bagian depan dan belakang kendaraan


terhadap titik tengah (titik berat) kendaraan dilihat dari samping kendaraan.
Disebabkan oleh pegas-pegas lemah.

Rolling

Rolling terjadi saat kendaraan


membelok atau melalui jalan
bergelombang, salah satu pegas
mengembang dan pegas lain
mengkerut.

19
Bouncing

Bouncing adalah gerakan naikturun kendaraan secara keseluruhan,


saat melalui jalan bergelombang dengan kecepatan tinggi. Disebabkan oleh
pegas-pegas lemah.
Yawing

Yawing adalah gerakan bodi kendaraan ke arah kanan dan kiri


terhadap titik tengah kendaraan dilihat dari atas kendaraan.

III. OSKILASI UNSPRUNG WEIGHT

Hopping
Hopping adalah gerakan ke atas ke bawah roda-roda yang biasanya
terjadi pada jalan bergelombang pada kecepatan sedang dan tinggi.

20
Tramping

Tramping adalah gerakan oskilasi turun-naik pada arah yang


berlawanan pada roda kiri dan kanan. Tramping mudah terjadi pada suspensi
tipe rigid.

Wind Up

Wind up adalah gejala dimana pegas daun melintir disekeliling poros


yang disebabkan moment penggerak kendaraan.

D. Rangkuman
Sistem suspensi terletak diantara bodi kendaraan dan roda-roda, dan
dirancang untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan sehingga menambah
kenyamanan. Komponen suspensi terdiri dari pegas, shock absorber, ball joint,
stabilizer bar, strut bar, suspension arm, bumper.
Tipe dan karakteristik suspensi :
1. Suspensi Rigid, roda kiri dan kanan dihubungkan oleh satu poros (axle)
dan banyak digunakan pada suspensi depan dan belakang kendaraan niaga

21
(truck) juga suspensi belakang mobil penumpang. Hal ini karena
konstruksinya kuat dan sederhana.
2. Suspensi Independent, roda kiri dan kanan tidak dihubungkan oleh satu
poros (axle) Kedua roda dapat bergerak secara bebas tanpa saling
mempengaruhi. Digunakan pada suspensi depan mobil penumpang dan
truck kecil juga suspensi belakang mobil penumpang.
Jenis sistem suspensi yang biasa digunakan pada suspensi depan
kendaraan, adalah Tipe Macpherson Strut, Macpherson Dengan Lower Arm
Berbentuk L, Double Wishbone Dengan Pegas Coil, Double Wishbone Dengan
Batang Torsi, Pegas Daun Paralel (Parallel Leaf Spring)
Jenis sistem suspensi yang biasa digunakan pada suspensi belakang
kendaraan, adalah Tipe Pegas Daun Pararel, Semi-Trailing Arm, Strut Dual-
Link, Trailing Arm Dengan Twist Beam, Pegas Daun Pararel Dengan Helper
Spring, Tipe Trunnion.
Sprung weight adalah berat bodi dan lain-lainnya yang ditopang oleh
pegas. Unsprung weight adalah berat roda dan komponen-komponen mobil
yang tidak ditopang oleh pegas. Pada umumnya makin besar sprung weight
dari suatu kendaraan akan menjadikan kendaraan lebih nyaman karena
kemungkinan bodi untuk terguncang kecil.
Oskilasi sprung weight terdiri dari bouncing, yawing, rolling, pitching.
Sedangkan oskilasi untuk unsprung weight terdiri dari hopping, tramping dan
wind-up

E. Latihan Soal
1. Sebutkan 5 (lima) nama komponen sistem suspensi.
2. Sebutkan 3 jenis sistem suspensi depan kendaraan
3. Sebutkan 3 jenis sistem suspensi belakang kendaraan.

22
BAB II
PEMERIKSAAN SISTEM SUSPENSI

A. Deskripsi Singkat
Sistem suspensi perlu adanya perawatan yang didahului dengan kegiatan pemeriksaan
kondisi, baik secara visual maupun fungsi kerja komponen. Bab ini menjelaskan
langkah-langkah pemeriksaan sistem suspensi
B. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu menerapkan perawatan sistem suspensi sesuai dengan SOP
C. Materi

PEMERIKSAAN SISTEM SUSPENSI

Pemeriksaan komponen :
a) Pegas, untuk pemeriksaan pegas dalam kegiatan ini dilewati karena perlu
adanya langkah pembongkaran sistem suspensi
b) Shock absorber,
Pemerikssaan fungsi kerja dalam keadaan terpasang goyangkan mobil
kearah samping, dan goyangan kesamping harus cepat berhenti. Pada mobil
sedan tekan pada bagian depan mobil kemudian lepas maka getaran tambah
setengah dari tekanan semula dan kembali pada posisi sebelumnya.

23
Pemeriksaan visual dari kebocoran oli.

c) Knuckle kemudi, dengan melepas roda periksa konstruksi knuckle dari


keretakan.

d) Ball joint, dalam keadaan roda terpasang gerakkan roda bagian atas kedalam
dan bagian bawah keluar atau sebaliknya bila terjadi kekocakan yang
berlebihan maka ball joint perlu diganti bila tidak terjadi kekocakan dapat
dipastikan ball joint dalam keadaan baik.

e) Stabilizer bar, tekan bagian depan mobil sebelah kanan atau tekan bagian
mobil sebelah kiri secara bergantian, bila tekanan dilepaskan maka kondisi

24
mobil cepat kembali seperti posisi semula pastikan stabilizer masih dalam
kedaan normal dan tidak timbul suara yang aneh.
Pemeriksaan kehalusan atau kelembutan putaran stabilizer bar joint dan
kondisi/ keretakan karet bushing.
f) Strut bar, memeriksa bentuk dan konstruksi bar dari keretakan
g) Suspension arm, memeriksa keretakan.
h) Bumper, memeriksa bumper dari keretakan

D. Rangkuman
Pemeriksaan komponen sistem suspensi meliputi pemeriksaan kerusakan
bentuk (keausan atau keretakan) maupun terjadinya kebocoran oli/ pelumas.

E. Latihan Soal
1. Jelaskan cara pemeriksaan pada komponen shock absorber, ball joint dan
stabilizer bar.
2. Pemeriksaan keretakan dilakukan pada komponen?

25
Daftar Pustaka

-,-. -. Isuzu Training Center Sistem Suspensi dan Ban . -. -.

-, -. -. Isuzu Training Center Product Knowledge 1 Training TBR Suspension . -.-.

-,-. 2017. Sumber Belajar Penunjang Plpg 2017 Mata Pelajaran/Paket Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan Bab VI Sistem Kemudi Rem Dan Suspensi Tenaga Kendaraan
Ringan. Jakarta : Kemdikbud, Dirjen GTK

26
Catatan tambahan:
1. Penggunaan istilah asing miring
2. Gambar diberi nama gambar, diletakkan di bawah gambar dan diberi nomor
urut, rata tengah. Gambar harus jelas dan proporsional ukurannya. Teks
pada gambar tidak boleh melebihi ukuran teks narasi pada isi bab tetapi juga
tidak boleh terlalu kecil agar mudah terbaca.
Contoh:

Gambar 1.1 Bagan Hubungan Sensor, Prosesor dan Aktuator


3. Tabel diberi nama tabel, diletakkan di atas tabel dan diberi nomor urut, satu
spasi. Teks pada tabel juga tidak boleh melebihi ukuran teks narasi pada isi
bab tetapi juga tidak boleh terlalu kecil agar mudah terbaca.
Contoh:
Tabel 10.1. Sistem penerangan menurut Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 1993
Sistem
Keterangan
Penerangan
Lampu tanda Lampu penunjuk arah berjumlah genap dan mempunyai sinar kelap-
belok kelip berwarna kuning tua dan dapat dilihat pada waktu siang atau
malam hari oleh pemakai jalan lainnya
Lampu rem Lampu rem berjumlah dua buah dan berwarna merah dan mempunyai
kekuatan cahaya lebih besar dari lampu posisi belakang

27
Lampu Lampu posisi belakang berjumlah genap, berwarna merah dan
belakang dipasang pada bagian belakang kendaraan
Lampu Lampu mundur berwarna putih atau kuning muda dan tidak
mundur menyilaukan atau mengganggu pemakai jalan

28

Anda mungkin juga menyukai