Metode Kontekstual
B. Johnson (Rusman, 2012) mengatakan kontekstual adalah sebuah sistem yang
merangsang otak untuk menyusun pola-pola yang mewujudkan makna. Nurhadi (Rusman,
2013) pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang dapat membantu guru
mengaitka antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan menorong
siswa membuat hubungan pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya daam
kehidupan mereka.
Rusman (2013 : 189) mengatakan pembelajaran dengan metde kontekstual adalah
pembelajaran yang banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan,
mencoba, dan mengalami sendiri (learning to do).
Rusman (2013 : 192) menguraikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran
kontekstual adalah sebagai berikut.
1) Mengembangkan pemikiran siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran lebih bermakna
dengan cara belajar mandiri, menemukan sendiri, dan mengontruksi pengetahuan dan
keterampilan baru yang akan dimilikinya.
2) Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan bertanya .
3) Mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui pertanyaan.
4) Menciptakan masyarakat belajar (kerja kelompok, diskusi, dan sebagainya).
5) Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran.
6) Membiasakan siswa untuk melakukan refleksi dari setiap kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan.
7) Melakukan penilaian objektif.
3. Metode Tematik
Nasution (Hanifah, 2008) mengatakan pembelajaran terpadu adalah pembelajaran
yang meniadakan batas-batas berbagai mata pelajaran dalam bentuk unit-unit atau
keseluruhan. Sugiyono (2014: 364) menyatakan bahwa kaitan konseptual antarmata pelajaran
yang dipelajari akan membentuk skema sehingga siswa akan memperoleh keutuhan dan
kebulatan pengetahuan.
Hosnan (2014 : 198) mengemukakan langkah-langkah pembelajaran tematik adalah
sebagai berikut.
1) Menumbuhkan motivasi siswa dan memberikan acuan tentang pembelajaran yang akan
dilakukan.
2) Melakukan pembahasan terhadap tema dan subtema melalui berbagai kegiatan belajar dan
multi metode dan media sehingga siswa mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna.
3) Guru memberikan gambaran menyeluruh untuk mengakhiri pembelajaran tentang apa yang
telah dipelajari siswa serta keterkaitannya dengan pengalaman sebelumnya, mengetahui
tingkat keberhasilan siswa serta keberhasilan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
Metode dan model pembelajaran di atas dikatakan sebagai metode dan model
pembelajaran berpusat pada siswa karena dalam proses kegiatannya metode dan model
tersebut mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran serta memperhatikan faktor
psikologis pembelajaran berpusat pada siswa. Hosnan (2014 : 195) mengatakan lima faktor
yang penting diperhatikan dalam prinsip psikologi pembelajaran berpusat pada siswa adalah
sebagai berikut.
1. Faktor Kognitif.
2. Faktor Afektif.
3. Faktor Perkembangan.
4. Faktor Sosial.
5. Faktor Perbedaan.