Anda di halaman 1dari 4

Hosnan (2014: 196) menguraikan beberapa metode dan model pembelajaran yang berpusat

pada siswa. Adapun beberapa model pembelajaran tersebut yaitu:


Hosnan (2014 : 196) menguraikan beberapa metode dan model pembelajaran yang dapat
digunakan dalam kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa. Adapun beberapa metode dan
model pembelajaran berpusat pada siswa adalah sebagai berikut.
1. Metode Diskusi
Hosnan ( 2014 ; 196) mengartikan metode diskusi adalah metode mengemukakan
pendapat dalam musyawarah untuk mufakat. Hosnan (2014 : 196) menguraikan langkah-
langkah metode diskusi adalah sebagai berikut.
1) Membentuk kelompok iskusi.
2) Menentukan pemimpin diskusi beserta notulen.
3) Membangun latar belakang untuk diskusi.
4) Kumpulkan informasi dan sumber daya melalui observasi.
5) Menganalisis data.
6) Menginterpretasikan data dan membuat kesimpulan yang mengarah ke hipotesis.
7) Merumuskan akhir atau selesai hipotesis.
Berdasarkan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa metode diskusi menjadikan
suasana dalam pembelajaran menjadi hidup, siswa aktif, siswa akan berusaha berpikir kritis
untuk membangun sebuah ide atau pendapat sera mempertimbangkan pendapat siswa lain.
Metode ini merupakan metode yang mengembangkan sikap toleransi, saling menghargai, dan
keterampilan berbahasa.

Metode Kontekstual
B. Johnson (Rusman, 2012) mengatakan kontekstual adalah sebuah sistem yang
merangsang otak untuk menyusun pola-pola yang mewujudkan makna. Nurhadi (Rusman,
2013) pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang dapat membantu guru
mengaitka antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan menorong
siswa membuat hubungan pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya daam
kehidupan mereka.
Rusman (2013 : 189) mengatakan pembelajaran dengan metde kontekstual adalah
pembelajaran yang banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan,
mencoba, dan mengalami sendiri (learning to do).
Rusman (2013 : 192) menguraikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran
kontekstual adalah sebagai berikut.
1) Mengembangkan pemikiran siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran lebih bermakna
dengan cara belajar mandiri, menemukan sendiri, dan mengontruksi pengetahuan dan
keterampilan baru yang akan dimilikinya.
2) Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan bertanya .
3) Mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui pertanyaan.
4) Menciptakan masyarakat belajar (kerja kelompok, diskusi, dan sebagainya).
5) Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran.
6) Membiasakan siswa untuk melakukan refleksi dari setiap kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan.
7) Melakukan penilaian objektif.
3. Metode Tematik
Nasution (Hanifah, 2008) mengatakan pembelajaran terpadu adalah pembelajaran
yang meniadakan batas-batas berbagai mata pelajaran dalam bentuk unit-unit atau
keseluruhan. Sugiyono (2014: 364) menyatakan bahwa kaitan konseptual antarmata pelajaran
yang dipelajari akan membentuk skema sehingga siswa akan memperoleh keutuhan dan
kebulatan pengetahuan.
Hosnan (2014 : 198) mengemukakan langkah-langkah pembelajaran tematik adalah
sebagai berikut.
1) Menumbuhkan motivasi siswa dan memberikan acuan tentang pembelajaran yang akan
dilakukan.
2) Melakukan pembahasan terhadap tema dan subtema melalui berbagai kegiatan belajar dan
multi metode dan media sehingga siswa mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna.
3) Guru memberikan gambaran menyeluruh untuk mengakhiri pembelajaran tentang apa yang
telah dipelajari siswa serta keterkaitannya dengan pengalaman sebelumnya, mengetahui
tingkat keberhasilan siswa serta keberhasilan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

4. Model Small Group Discussion


Hosnan (2014 : 199-200) model Small Group Discussion merupakan model belajar
aktif yang melibatkan antara kelompok siswa dengan siswa atau kelompk siswa dan pendiik
untuk menganalisis, menggali, atau memperdebatkan permasalahan tertentu.

5. Model Role Play and Simulation


Hosnan (2014 : 200) mengatakan pembelajaran dengan menggunakan model ini
mendorong siswa untuk mempelajari sesuatu (sistem) dengan menggunakan model sehingga
siswa dapat memeroleh manfaatnya adalah siswa dapat memraktikkan kemampuan umum
dalam komunikasi verbal dan nonverbal, memraktikkan kemampuan khusus, kemampuan
tim, mengembangkan kemampuanmenyelesaikan masalah, an mengembangkan kemampuan
empati.

6. Model Self Direct Learning (SDL)


Hosnan ( 2014 : 201) SDL adalah proses yang dilakukan atas inisiatif individu siswa
sendiri. Kegiatan merencanakan, melaksanakan, dan menilai dilakukan oleh inividu yang
bersangkutan. Dengan kata lain metode SDL adalah model pemberian tugas kepada siswa
seperti tugas meringkas buku, membaca, dan lain sebagainya.
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan model ini berarti guru berperan sebagai fasilitator yang memberikan arahan,
bimbingan, dan konfirmasi kepada siswa atas apa yang telah dilakukan siswa tersebut,
sehingga siswa didorong untuk memiliki sikap tanggung jawab terhadap tugas apa yang telah
dilakukan karena model ini merupakan model yang menerapkan keterampilan atau
kemampuan belajar mandiri.

7. Model Pembelajaran Kooperatif


Tom V. Savage (Rusman, 2013) mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif
adalah suatu pendekatan yang menekankan kerja sama dalam kelompok. Pembelajaran
kooperatif berbeda dengan pembelajaran kelompok yangdilakukan asal-asalan. Dalam
pembelajaran kooperatif ada empat hal penting yang harus diperhatikan dalam strategi
kooperatif adalah adanya peserta didik dalam kelompok, adanya aturan main, adanya upaya
belajar dalam kelompok, dan adanya kompetensi yang harus dicapai oleh kelompok.
Rusman (2013 211) menguraikan langkah-langkah alam pembelajaran kooperatif
adalah sebagai berikut.
1) Tahap 1 : menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.
2) Tahap 2 : menyajikan informasi.
3) Tahap 3 : mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar.
4) Tahap 4 : membimbing kelompok bekerja dan belajar.
5) Tahap 5 : evaluasi.
6) Tahap 6 : memberi penghargaan

8. Model Collaborative Learning (CbL)


Hosnan (2014 : 202) CbL merupakan model belajar yang menitik beratkan pada
kerjasama antar siswa yang didasarkan pada konsensus yang dibangun sendiri oleh anggota
kelompok.
Penulis berpandangan bahwa model ini adalah model yang mengembangkan tentang
sikap kemandirian. Dalam pembelajaran dengan menggunakan model CbL, siswa diberi
kesempatan untuk dapat memilih sendiri anggota kelompok berdasarkan pada
minat, memilih prosedur kerja kelompok, penentuan waktu dan temapat diskusi kelompok,
dan lain-lain sehingga alam model ini siswa diberi kebebasan untuk merancang sendiri
kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.

9. Model Contextual Instruction (CI)


Hosnan (2014 : 202) mengartikan CI adalah konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan isi mata pelajaran dengan situasi duna nyata dalam kehidupan sehari-hari dan
memotivasi siswa untuk membuat keterhubungan antara pengetahuan dan aplikasinya dalam
kehidupan sehari-hari siswa.
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa model CI adalah model
pembelajaran yang menuntut siswa untuk terlibat langsung secra riil dalam proses kegiatan
siswa sesuai dengan tugas yang diberikan, sehingga siswa dapat benar-benar menyusun
pengetahuan mereka sesusai dengan pengalaman yang siswa dapatkan.

10. Model Project Base Learning (PjBL)


Hosnan (2014 : 202-203) mendefinisikan PjBL adalah model belajaralah model
belajar yang sistematis melibatkan siswa dalam belajar pengetahuan dan keterampilan
melalui proses bertanya yang panjang dan terstrktur terhaap pertanyaan yang autentik dan
kompleks serta tugas dan prouk yang dirancang dengan sangat hati-hati.

11. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)


Rusman (2013 :245) mengatakan bahwa PBM merupakan suatu rangkaian pendekatan
pembelajaran yang dapat memberdayakan siswa menjadi individu yang mandiri dan mampu
menghadapi setiap permasalahan dalam hidupnya di kemudian hari.
Ibrahimm dan Nur (Rusman : 2013) mengemukakan bahwa langkah-langkah
pembelajaran berbasis masalah adalah sebagai berikut.
1) Orientasi siswa pada masalah.
2) Mengorganisasikan siswa untuk belajar.
3) Membimbing pengalaman individual/ kelompok.
4) Menembangkan dan menyajikan hasil karya.
5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Berdasarkan paparan di atas, penulis menyimpulkan bahwa PBM adalah model
pembelajaran yang menuntut siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran melalui
iskusi kelompok dengan dimulai dari apa yang iketahui oleh siswa. Dalam PBM siswa
berperan sebagai stakeholder dalam menemukan masalah, merumuskan masalah,
mengumpulkan fakta, membuat pertanyaan dan menemukan solusi dengan berpikir kritis.

Metode dan model pembelajaran di atas dikatakan sebagai metode dan model
pembelajaran berpusat pada siswa karena dalam proses kegiatannya metode dan model
tersebut mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran serta memperhatikan faktor
psikologis pembelajaran berpusat pada siswa. Hosnan (2014 : 195) mengatakan lima faktor
yang penting diperhatikan dalam prinsip psikologi pembelajaran berpusat pada siswa adalah
sebagai berikut.
1. Faktor Kognitif.
2. Faktor Afektif.
3. Faktor Perkembangan.
4. Faktor Sosial.
5. Faktor Perbedaan.

Anda mungkin juga menyukai