Anda di halaman 1dari 6

Langkah – Langkah Pemberian Fibrinolitik Pada Pasien STEMI:

Langkah 1: Nilai waktu dan risiko


- Waktu sejak awitan gejala (kurang dari 12 jam atau lebih dari 12 jam dengan tanda dan
gejala iskemik)
- Risiko fibrinolisis dan kontraindikasi fibrinolisis.
- Waktu yang dibutuhkan untuk pemindahan ke pusat kesehatan yang mampu melakukan
Intervensi Koroner Per kutan (< 120 menit).

Langkah 2: Tentukan pilihan yang lebih baik antara fibrinolisis atau strategi invasif untuk
kasus tersebut.
Bila pasien < 3 jam sejak serangan dan Intervensi Koroner Perkutan dapat dilakukan tanpa
penundaan, tidak ada preferensi untuk satu strategi tertentu.

Keadaan dimana fibrinolisis lebih baik:


1. Pasien datang kurang dari 3 jam setelah awitan gejala dan terdapat halangan untuk
strategi invasif.
2. Strategi invasif tidak dapat dilakukan:
a. Cath-lab sedang / tidak dapat dipakai.
b. Kesulitan mendapatkan akses vaskuler.
c. Tidak dapat mencapai laboratorium / pusat kesehatan yang mampu melakukan
Intervensi Koroner Perkutan dalam waktu < 120 menit.
3. Halangan untuk strategi invasif:
a. Transportasi bermasalah.
b. Waktu antara Door to balloon dan Door to needle lebih dari 60 menit.
c. Waktu antara kontak medis dengan balonisasi atau door to balloon lebih dari 90
menit.

Keadaan dimana strategi invasif lebih baik:


1. Tersedianya cath-lab dengan dukungan pembedahan
a. Waktu antar kontak medis dengan balonisasi atau door to balloon kurang dari 90
menit.
b. Waktu antara Door to balloon dan Door to needle kurang dari 1 jam.
2. Risiko tinggi STEMI
a. Syok kardiogenik
b. Kelas Killip ≥ 3
3. Kontra indikasi untuk fibrinolisis, termasuk peningkatan risiko perdarahan dan
perdarahan intrakranial.
4. Pasien datang lebih dari 3 jam setelah awitan gejala.
5. Diagnosis STEMI masih ragu-ragu.
CHECKLIST KONTRAINDIKASI PEMBERIAN FIBRINOLITIK
Nama Pasien :
Nomor RM :
Tanggal :
No Kontra Indikasi absolut untuk pemberian fibrinolitik PILIHAN KET

1 Stroke hemoragik (perdarahan) atau stroke yang penyebabnya YA TIDAK


belum diketahui, dengan awitan (onset) kapanpun

2 Stroke iskemik 6 bulan terakhir YA TIDAK

3 Kerusakan susunan saraf pusat (SSP) dan keganasan (neoplasma) YA TIDAK


atau malformasi arteri-vena

4 Trauma mayor atau trauma kepala yang berat atau YA TIDAK


operasi/pembedahan dalam 3 minggu terakhir

5 Perdarahan saluran cerna dalam 1 bulan terakhir YA TIDAK

6 Penyakit gangguan perdarahan (kecuali menstruasi) YA TIDAK

7 Tempat tusukan/pungsi yang tidak dapat dikompresi (mis : biopsi YA TIDAK


hepar; pungsi lumbal)

8 Diseksi aorta YA TIDAK

KESIMPULAN:

Bila terdapat jawaban salah satu di atas (YA) maka pemberian fibrinolitik tidak dapat
diberikan

No Kontra Indikasi relatif untuk pemberian fibrinolitik PILIHAN KET

1 Transient Ischaemic Attack (TIA) dalam 6 bulan terakhir YA TIDAK

2 Pemakaian obat antikoagulan oral (Warfarin/Simarc, YA TIDAK


Dabigatran/Pradaxa, Rivaroxaban/Xarelto)

3 Kehamilan atau 1 minggu pasca-melahirkan YA TIDAK

4 Resusitasi yang berkepanjangan atau traumatik YA TIDAK

5 Hipertensi refrakter (tekanan darah sistolik >180 mmHg dan/atau YA TIDAK


tekanan darah diastolik >110 mmHg)

6 Penyakit hepar tingkat lanjut YA TIDAK

7 Infeksi endokarditis YA TIDAK


8 Ulkus peptikum yang aktif YA TIDAK

KESIMPULAN:

Bila terdapat jawaban salah satu di atas (YA) maka pemberian fibrinolitik sesuai
instruksi DPJP

Mengetahui Sukabumi, …………………………..

Dokter pelaksana Perawat pelaksana

……………………………… ……………………………………….

Sumber: Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut, Disusun oleh Perhimpunan Dokter Spesialis
Kardiovaskular Indonesia, Edisi Ketiga, 2015.
PERSIAPAN PEMBERIAN TERAPI FIBRINOLITIK

1. Persiapan pasien : pemberian informed consent tertulis

2. Persiapan obat dan perlengkapan pemberiannya. Pasang iv line 2


jalur.

3. Persiapan alat-alat emergensi :

Obat Trolley Defibrilator Monitor EKG


Fibrinolitik Emergency
DOSIS OBAT FIBRINOLITIK

LEMBAR OBSERVASI PEMBERIAN OBAT FIBRINOLITIK

NAMA PASIEN :
UMUR :
NOMOR RM :
JAM MULAI PEMBERIAN :
JAM SELESAI PEMBERIAN :
RUANGAN :

Jam Perdarahan Angina Hipotensi Aritmia Keterangan

(Per 5 (TD)
menit)
DOKTER PELAKSANA :
(Nama lengkap, ttd)

PERAWAT PELAKSANA :
(Nama lengkap, ttd)

DPJP :
(Nama lengkap, ttd)

KOMPLIKASI PEMBERIAN FIBRINOLITIK


DAN TATA LAKSANANYA
Perdarahan Reaksi Alergi Hipotensi Aritmia

Perdarahan minor: Alergi ringan : *) Posisikan pasien ke posisi Tata laksana sesuai panduan
supinasi ACLS
Penekanan pada sumber Injeksi
perdarahan antihistamin *) Turunkan dosis drip atau stop
pemberian obat fibrinolitik
Difenhidramin
10 mg iv *) Loading RL atau NaCl 0,9%
100 ml dalam 10 menit

*) Pemberian fibrinolitik dapat


Perdarahan mayor : Alergi berat : dilanjutkan setelah TDS > 90 Aritmia reperfusi :
perdarahan intrakranial : mmHg
Dexametason *) Bradikardia transient
Stop pemberian obat 5 mg iv
fibrinolitik, *) VES
konsultasikan pasien *) Non-sustained VT
untuk tata laksana
perdarahan *)Accelerated
Idioventricular Rhythm

Pemberian obat fibrinolitik dinyatakan berhasil apabila :

 EKG 60-90 menit pasca-fibrinolitik : turunnya elevasi segmen ST > 50%

 Aritmia reperfusi : sinus bradikardia transient, accelerated idioventricular


rhythm, non-sustained VT

 Hilangnya nyeri dada

Anda mungkin juga menyukai