Anda di halaman 1dari 23

Contents

BAB I........................................................................................................................................6
Pendahuluan...........................................................................................................................6
A. Sejarah Awal Berdiri Negara Jepang...............................................................................6
Sejarah berdirinya negara Jepang meliputi kepulauan Jepang itu sendiri dan orang-orang
yang ada di dalamnya, dan mencakup sejarah kuno tentang area itu dan sejarah modern
tentang Jepang sebagai sebuah negara. Ekosistem kaya dari archipelago Jepang bermula
dengan jaman es terakhir sekitar tahun 12.000 sebelum masehi, dimana ekosistem tersebut
mulai menunjukkan adanya perkembangan manusia. Negara ini mulai dikenal dengan
adanya referensi tertulis tentang Jepang dalam Twenty-Four Histories yang ada pada abad
pertama. Kultur-kultur dan pengaruh agama di Jepang datang dari Tiongkok. Ibu kota
permanen pertama dibangun pada tahun 710 yang kemudian menjadi pusat pengembangan
seni-seni yang berbau agama Buddha..................................................................................6
Dalam sejarahnya Negara Jepang pada jaman Paleolitikum mencakup periode yang cukup
panjang bahkan hingga mulai tahun 50.000 sebelum masehi dan berakhir sekitar tahun
12.000 sebelum masehi, tepat dengan bagian terakhir jaman es. Artefak-artefak kuno yang
ditemukan dari sebelum tahun 38.000 masehi, oleh para arkeolog tidak dianggap, dan
menyebabkan mereka semua berpendapat sama bahwa masa Paleolitikum di Jepang
dimulai 40.000 tahun lalu, seiring dengan penemuan alat dari batu pertama kali
diimplementasikan. Tengkorak manusia yang pertama kali ditemukan ada di Hamamatsu,
Shizuoka, yang jika menggunakan penanggalan radiocarbon berasal dari sekitar 14.000
hingga 18.000 tahun lalu. Sayangnya, sejak sebuah hoax yang dibuat oleh Shinichi
Fujimura diketahui orang-orang, bukti-bukti Paleolitikum Bawah dan Paleolitikum
Menengah ditolak keabsahannya setelah investigasi yang mendalam. Karena hal ini juga
hanya beberapa bukti Paleolitikum Atas yang tak berhubungan dengan Fujimura yang bisa
dipertanggungjawabkan......................................................................................................6
Perkembangan Negeri Sakura Jepang berlanjut dengan periode Joomon yang dimulai kira-
kira pada tahun 14.000 hingga 300 sebelum masehi. Tanda-tanda peradaban pertama dan
pola hidup yang stabil mulai muncul pada tahun itu juga, dengan peradaban Joomon yang
bisa dikenali dengan gaya hidup masa Mesolitikum hingga Neolitikum. Pada masa itu,
teknik tenun belum ditemukan, sehingga orang-orang Joomon masih menggunakan baju
yang terbuat dari bulu. Mereka juga mulai membuat bejana-bejana dari tanah liat yang
memiliki pola-pola dekorasi khas. Pola-pola dekorasi tersebut mereka buat dengan
memberi kesan pada tanah liat basah dengan kawat dan kayu yang diikat maupun tidak.
Berdasarkan penanggalan karbon, beberapa bukti tembikar ini masih bisa ditemukan di
Jepang bersama dengan pisau, batu giok, sisir yang terbuat dari tempurung, hingga
barang-barang rumah tangga lainnya yang berasal dari abad ke-11 sebelum masehi..........6
Periode Joomon usai, dan sejarah berdiri negara Jepang berlanjut pada periode Yayoi yang
terjadi sekitar tahun 400 atau 300 sebelum masehi hingga tahun 250 masehi. Periode ini
dinamakan Yayoi, dimana bukti-bukti arkeologis pertama kali ditemukan. Permulaan
periode Yayoi menandai datangnya kebiasaan-kebiasaan baru seperti menenun, pertanian,

1
juga pembuatan besi dan perunggu. Penggunaan besi dan perunggu ini dimulai bersamaan
pada Jepang di masa Yayoi, dimana besi digunakan untuk alat-alat agrikultur sementara
perunggu untuk upacara-upacara dan ritual. Periode Yayoi sendiri juga membawa
perdukunan dan ramalan oleh peramal-peramal Shinto untuk memastikan adanya bibit
yang bagus..........................................................................................................................6
Jepang Kuno dimulai dengan periode Kofun sejak tahun 250 yang dinamai menggunakan
nama sebuah bukit pemakaman besar yang bernama kofun ( kuburan kuno) yang mulai
muncul pada era tersebut. Periode Kofun ini juga mulai mempraktekkan pembudidayaan
tentara militer yang kuat dimana masing-masing terfokus pada klan-klan yang kuat. Pada
abad ke-3 hingga abad ke-7, sebuah pemerintahan yang bernama Yamato dibangun dan
berpusat pada propinsi Yamato dan Kawachi. Berdirinya pemerintahan Yamato ini juga
menandakan dimulainya garis keturunan kaisar Jepang......................................................7
Pada periode Asuka yang berlangsung di tahun 538 hingga tahun 710, pemerintahan
purwa-Jepang Yamato perlahan mulai menjadi sebuah daerah tersentralisasi dan
menciptakan hukum-hukum seperti Kode Taihou. Setelah Buddhisme diperkenalkan oleh
raja Seong pada tahun 538 di Jepang, agama tersebut mulai dipromosikan secara besar-
besaran untuk kepentingan mereka sendiri. Tadinya, Buddhisme bukan sebuah agama
populer di Jepang. Masuknya Buddhisme ini juga menghentikan tradisi penguburan
mereka yang telah wafat di kofun-kofun besar....................................................................7
Masa yang mungkin paling dikenal oleh masyarakat luar Jepang mungkin adalah periode
Sengoku setelah sebelumnya melewati periode-periode Nara (710 hingga 759), Heian (794
hingga 1185), Kamakura (1185 hingga 1333), Restorasi Kemmu (1333), dan periode
Muromachi (1336 hingga 1573). Periode Sengoku yang juga dikenal sebagai periode
perang kerajaan merupakan masa yang penuh dengan perang internal antara kerajaan-
kerajaan di Jepang yang memiliki idealisme berbeda-beda. Era ini juga bertepatan dengan
kontak pertama Jepang dengan dunia barat, dimulai dengan tibanya saudagar dari
Portugis. Kapal saudagar Portugis pertama yang tiba di Jepang mendarat di pulau
Tanegashima dan memperkenalkan tentang senjata api kepada masyarakat Jepang.
Pengenalan senjata api ini mengubah seluruh sistem perang di Jepang, dimana pada saat
terjadi Perang Nagashino, 3.000 arquebus memotong jumlah Samurai. Salah satu periode
lain yang sering disebut-sebut diluar Jepang juga adalah periode Meiji dan restorasi Meiji
pada tahun 1860-an dimana pada masa ini, biasanya di cerita-cerita komik maupun
animasi, merupakan masa dimana samurai berjaya. Periode Meiji dan restorasi Meiji
sendiri merupakan tonggak pertama dalam pembangunan Jepang modern.........................7
Sejarah berdiri negara Jepang mencatat adanya perang antara Jepang dengan Tiongkok
pada tahun 1894 hingga 1894 yang dikenal dengan Perang Sino-Jepang, dan Perang
Russo-Jepang yang terjadi pada tahun 1904 hingga 1905 melawan Rusia. Perang-perang
ini juga menunjukkan taring Jepang sebagai kekuatan kekaisaran modern dari timur. Pada
masa sekarang, Jepang terus berkembang dan bahkan memimpin dalam bidang teknologi
terutama robotik..................................................................................................................7
BAB II.......................................................................................................................................8
Pembahasan............................................................................................................................8

2
A. Suku-suku yang ada di jepang.........................................................................................8
1. Suku Ainu....................................................................................................................8
2. Suku Yamato................................................................................................................8
3. Suku Ryuku..................................................................................................................9
B. Upacara Tradisonal dan Festival di Jepang....................................................................10
1. Oshogatsu.................................................................................................................10
2. Upacara Minum Teh..................................................................................................10
3. Ikebana......................................................................................................................10
4. Tako...........................................................................................................................10
5. Kendo dan Judo.........................................................................................................11
6. Matsuri......................................................................................................................11
7. Shogi..........................................................................................................................11
8. Kabuki........................................................................................................................11
9. Origami......................................................................................................................11
10. Sumo.......................................................................................................................12
C. Pakaian Tradisional Jepang...........................................................................................12
1. Irotomesode..............................................................................................................12
2. Furisode.....................................................................................................................12
3. Iromuji.......................................................................................................................13
4. Komon.......................................................................................................................13
5. Homongi....................................................................................................................13
D. Tarian Tradisional Jepang..............................................................................................13
E. Macam-macam makanan tradisional khas Jepang........................................................13
1. Domburimono...........................................................................................................14
2. Tempura....................................................................................................................14
3. Sukiyaki......................................................................................................................14
4. Shabushabu...............................................................................................................14
5. Okonomiyaki.............................................................................................................14
6. Yakitori......................................................................................................................15
7. Mie ramen.................................................................................................................15
8. Teriyaki......................................................................................................................15
9. Takoyaki....................................................................................................................15

3
10. Dorayaki..................................................................................................................16
11. Onigiri......................................................................................................................16
12. Sushi........................................................................................................................16
13. Ochazuke.................................................................................................................17
14. Donburi...................................................................................................................17
15. Mochi......................................................................................................................17
16. Dango......................................................................................................................17
17. Sashimi....................................................................................................................18
18. Nabe........................................................................................................................18
F. Hal-hal Tabu di Jepang...................................................................................................19
1. Kamu akan kesulitan menemukan angka 4...............................................................19
2. Bersin di tempat dianggap tidak sopan.....................................................................19
3. Jangan sekali-kali memberikan tip.............................................................................19
4. Tak masalah makan es krim sambil jala.....................................................................19
5. Siap-siap didorong ketika naik kereta........................................................................19
6. Memberikan bahu kepada penumpang yang tidur...................................................20
7.  Sandal khusus untuk kamar mandi...........................................................................20
8. Bawakan hadiah untuk tuan rumah..........................................................................20
9. Jangan menuangkan minuman untuk diri sendiri......................................................20
10. Menyeruput mie merupakan tanda bahwa makanan tersebut enak......................20
11. Banyak sekali yang menginap di hotel kapsul..........................................................20
G. SIFAT-SIFAT ORANG JEPANG.........................................................................................20
H. Bahasa..........................................................................................................................22
I. Agama............................................................................................................................22
J. Sistem Mata Pencaharian..............................................................................................22
Bab IV....................................................................................................................................23
Penutup.................................................................................................................................23
Kesimpulan........................................................................................................................23
Saran.................................................................................................................................23

4
5
BAB I
Pendahuluan

A. Sejarah Awal Berdiri Negara Jepang


Sejarah berdirinya negara Jepang meliputi kepulauan Jepang itu sendiri dan
orang-orang yang ada di dalamnya, dan mencakup sejarah kuno tentang area itu dan
sejarah modern tentang Jepang sebagai sebuah negara. Ekosistem kaya dari
archipelago Jepang bermula dengan jaman es terakhir sekitar tahun 12.000 sebelum
masehi, dimana ekosistem tersebut mulai menunjukkan adanya perkembangan
manusia. Negara ini mulai dikenal dengan adanya referensi tertulis tentang Jepang
dalam Twenty-Four Histories yang ada pada abad pertama. Kultur-kultur dan
pengaruh agama di Jepang datang dari Tiongkok. Ibu kota permanen pertama
dibangun pada tahun 710 yang kemudian menjadi pusat pengembangan seni-seni
yang berbau agama Buddha.
Dalam sejarahnya Negara Jepang pada jaman Paleolitikum mencakup periode
yang cukup panjang bahkan hingga mulai tahun 50.000 sebelum masehi dan berakhir
sekitar tahun 12.000 sebelum masehi, tepat dengan bagian terakhir jaman es.
Artefak-artefak kuno yang ditemukan dari sebelum tahun 38.000 masehi, oleh para
arkeolog tidak dianggap, dan menyebabkan mereka semua berpendapat sama bahwa
masa Paleolitikum di Jepang dimulai 40.000 tahun lalu, seiring dengan penemuan
alat dari batu pertama kali diimplementasikan. Tengkorak manusia yang pertama kali
ditemukan ada di Hamamatsu, Shizuoka, yang jika menggunakan penanggalan
radiocarbon berasal dari sekitar 14.000 hingga 18.000 tahun lalu. Sayangnya, sejak
sebuah hoax yang dibuat oleh Shinichi Fujimura diketahui orang-orang, bukti-bukti
Paleolitikum Bawah dan Paleolitikum Menengah ditolak keabsahannya setelah
investigasi yang mendalam. Karena hal ini juga hanya beberapa bukti Paleolitikum
Atas yang tak berhubungan dengan Fujimura yang bisa dipertanggungjawabkan.
Perkembangan Negeri Sakura Jepang berlanjut dengan periode Joomon yang
dimulai kira-kira pada tahun 14.000 hingga 300 sebelum masehi. Tanda-tanda
peradaban pertama dan pola hidup yang stabil mulai muncul pada tahun itu juga,
dengan peradaban Joomon yang bisa dikenali dengan gaya hidup masa Mesolitikum
hingga Neolitikum. Pada masa itu, teknik tenun belum ditemukan, sehingga orang-
orang Joomon masih menggunakan baju yang terbuat dari bulu. Mereka juga mulai
membuat bejana-bejana dari tanah liat yang memiliki pola-pola dekorasi khas. Pola-
pola dekorasi tersebut mereka buat dengan memberi kesan pada tanah liat basah
dengan kawat dan kayu yang diikat maupun tidak. Berdasarkan penanggalan karbon,
beberapa bukti tembikar ini masih bisa ditemukan di Jepang bersama dengan pisau,
batu giok, sisir yang terbuat dari tempurung, hingga barang-barang rumah tangga
lainnya yang berasal dari abad ke-11 sebelum masehi.
Periode Joomon usai, dan sejarah berdiri negara Jepang berlanjut pada
periode Yayoi yang terjadi sekitar tahun 400 atau 300 sebelum masehi hingga tahun
250 masehi. Periode ini dinamakan Yayoi, dimana bukti-bukti arkeologis pertama
kali ditemukan. Permulaan periode Yayoi menandai datangnya kebiasaan-kebiasaan
baru seperti menenun, pertanian, juga pembuatan besi dan perunggu. Penggunaan

6
besi dan perunggu ini dimulai bersamaan pada Jepang di masa Yayoi, dimana besi
digunakan untuk alat-alat agrikultur sementara perunggu untuk upacara-upacara dan
ritual. Periode Yayoi sendiri juga membawa perdukunan dan ramalan oleh peramal-
peramal Shinto untuk memastikan adanya bibit yang bagus.
Jepang Kuno dimulai dengan periode Kofun sejak tahun 250 yang dinamai
menggunakan nama sebuah bukit pemakaman besar yang bernama kofun ( kuburan
kuno) yang mulai muncul pada era tersebut. Periode Kofun ini juga mulai
mempraktekkan pembudidayaan tentara militer yang kuat dimana masing-masing
terfokus pada klan-klan yang kuat. Pada abad ke-3 hingga abad ke-7, sebuah
pemerintahan yang bernama Yamato dibangun dan berpusat pada propinsi Yamato
dan Kawachi. Berdirinya pemerintahan Yamato ini juga menandakan dimulainya
garis keturunan kaisar Jepang.
Pada periode Asuka yang berlangsung di tahun 538 hingga tahun 710,
pemerintahan purwa-Jepang Yamato perlahan mulai menjadi sebuah daerah
tersentralisasi dan menciptakan hukum-hukum seperti Kode Taihou. Setelah
Buddhisme diperkenalkan oleh raja Seong pada tahun 538 di Jepang, agama tersebut
mulai dipromosikan secara besar-besaran untuk kepentingan mereka sendiri.
Tadinya, Buddhisme bukan sebuah agama populer di Jepang. Masuknya Buddhisme
ini juga menghentikan tradisi penguburan mereka yang telah wafat di kofun-kofun
besar.
Masa yang mungkin paling dikenal oleh masyarakat luar Jepang mungkin
adalah periode Sengoku setelah sebelumnya melewati periode-periode Nara (710
hingga 759), Heian (794 hingga 1185), Kamakura (1185 hingga 1333), Restorasi
Kemmu (1333), dan periode Muromachi (1336 hingga 1573). Periode Sengoku yang
juga dikenal sebagai periode perang kerajaan merupakan masa yang penuh dengan
perang internal antara kerajaan-kerajaan di Jepang yang memiliki idealisme berbeda-
beda. Era ini juga bertepatan dengan kontak pertama Jepang dengan dunia barat,
dimulai dengan tibanya saudagar dari Portugis. Kapal saudagar Portugis pertama
yang tiba di Jepang mendarat di pulau Tanegashima dan memperkenalkan tentang
senjata api kepada masyarakat Jepang. Pengenalan senjata api ini mengubah seluruh
sistem perang di Jepang, dimana pada saat terjadi Perang Nagashino, 3.000 arquebus
memotong jumlah Samurai. Salah satu periode lain yang sering disebut-sebut diluar
Jepang juga adalah periode Meiji dan restorasi Meiji pada tahun 1860-an dimana
pada masa ini, biasanya di cerita-cerita komik maupun animasi, merupakan masa
dimana samurai berjaya. Periode Meiji dan restorasi Meiji sendiri merupakan
tonggak pertama dalam pembangunan Jepang modern.
Sejarah berdiri negara Jepang mencatat adanya perang antara Jepang dengan
Tiongkok pada tahun 1894 hingga 1894 yang dikenal dengan Perang Sino-Jepang,
dan Perang Russo-Jepang yang terjadi pada tahun 1904 hingga 1905 melawan Rusia.
Perang-perang ini juga menunjukkan taring Jepang sebagai kekuatan kekaisaran
modern dari timur. Pada masa sekarang, Jepang terus berkembang dan bahkan
memimpin dalam bidang teknologi terutama robotik.

7
BAB II
Pembahasan

A. Suku-suku yang ada di jepang

1. Suku Ainu

Suku Ainu (アイヌ?) IPA: [ʔáinu] (juga disebut Ezo dalam teks-teks sejarah)
adalah sebuah kelompok etnis pribumi di Hokkaidō, Kepulauan Kuril, dan sebagian
besar Sakhalin. Diduga ada lebih dari 150.000 orang Ainu saat ini; namun jumlahnya
yang pasti tidak diketahui karena banyak orang Ainu yang menyembunyikan asal
usul mereka karena masalah etnis di Jepang. Seringkali orang Ainu yang masih hidup
pun tidak menyadari garis keturunan mereka, karena orang tua dan kakek-nenek
mereka merahasiakannya untuk melindungi anak-anak mereka dari masalah sosial.
Etnonim mereka yang paling terkenal berasal dari kata aynu, yang berarti
"manusia" (dibedakan dengan kamuy, makhluk ilahi) dalam dialek Hokkaidō dari
bahasa Ainu; Emishi, Ezo atau Yezo ( 蝦 夷 ) adalah istilah-istilah bahasa Jepang,
yang diyakini berasal dari bentuk leluhur kata Ainu Sakhalin modern enciw atau
enju, yang juga berarti "manusia". Istilah Utari (ウタリ ?) (artinya "kamerad" dalam
bahasa Ainu) kini lebih disukai oleh sejumlah anggota kelompok minoritas ini.
Suku Ainu lama dipaksa oleh pemerintah Jepang untuk berasimiliasi dengan
orang Jepang (suku Yamato). Pemerintah mengesahkan undang-undang pada tahun
1899 yang menyatakan bahwa suku Ainu adalah "bekas pribumi" (disebut "bekas"
karena suku Ainu dimaksud akan berasimilasi). Pada 6 Juni 2008 parlemen Jepang
mengesahkan resolusi yang mengakui bahwa suku Ainu adalah "suku pribumi
dengan bahasa, kepercayaan, dan kebudayaan yang berbeda" sekaligus membatalkan
undang-undang tahun 1899 tersebut.

2. Suku Yamato

Suku Yamato (大和民族 Yamato-minzoku atau 天孫民族 Tenson-minzoku?)


adalah kelompok etnis asli yang dominan di Jepang. Ini adalah istilah yang mulai
digunakan sejak akhir abad ke-19 untuk membedakan antara penduduk daratan
Jepang dari kelompok-kelompok etnis minoritas lain yang telah tinggal di wilayah
periferal Jepang, seperti suku-suku Ainu, Ryukyu, Nivkh, Ulta, serta juga orang-
orang Korea, Taiwan, dan aborigin Taiwan yang masuk menjadi warga Kekaisaran
Jepang pada awal abad ke-20. Nama "Yamato" berasal dari Tahta Yamato yang ada
di Jepang pada abad ke-4. Sebenarnya ia adalah nama daerah asal di mana orang-
orang Yamato pertama kali menetap di Prefektur Nara.
Pada abad ke-6, suku Yamato sebagai salah satu dari banyak suku dari
berbagai asal usul yang pernah mengkolonisasi Jepang pada zaman prasejarah, mulai

8
mendirikan negara dengan model negara-negara di Cina dari dinasti Sui dan Tang,
yaitu pusat pengaruh politik Asia pada saat itu. Ketika pengaruh Yamato meluas,
bahasa mereka menggantikan Bahasa Jepang Kuno dan menjadi bahasa umum yang
dipakai secara luas. Sementara Bahasa Ryukyu dari Kepulauan Ryukyu, telah
berpisah dari Bahasa Jepang Kuno antara ke-3 dan ke-5 abad.
Terdapat kontroversi mengenai apakah akan memasukkan suku Ryukyu
sebagai bagian dari Yamato, mengidentifikasi mereka sebagai kelompok etnis yang
independen, atau sebagai sub-grup yang bersama-sama dengan Yamato merupakan
etnisitas Jepang karena banyaknya kesamaan yang dekat di bidang genetika dan
linguistik. Shinobu Origuchi (折口信夫 Origuchi Shinobu?) berpendapat bahwa suku
Ryukyu adalah "proto-Jepang" ( 原 日 本 人 gen nippon jin?), sedangkan Yanagita
Kunio memperkirakan bahwa mereka adalah sub-grup yang menetap di Kepulauan
Ryukyu sementara gelombang migrasi utama bergerak ke utara untuk menetap di
kepulauan Jepang dan menjadi suku Yamato. Konsep «keturunan murni» sebagai
kriteria untuk keunikan Yamato minzoku mulai diperbincangkan sekitar tahun 1880
di Jepang, yaitu sekitar waktu beberapa ilmuwan Jepang mulai mengadakan
penyelidikan eugenika (yuuseigaku).

3. Suku Ryuku

Secara genetis, suku-suku pribumi Ryukyu berkerabat dekat dengan suku


Ainu, dan kerabat dekat selanjutnya adalah bangsa Jepang dan Korea.[8] Suku
Ryukyu juga adalah kerabat terdekat kedua setelah suku Ainu dengan suku Jomon,
yaitu penduduk zaman prasejarah Jepang. Walaupun demikian, ditemukan pula
bahwa sebagian signifikan dari gen maternal mereka berasal penduduk kuno Asia
selatan. Nama Ryukyu pertama kali muncul dalam tulisan sejarah Tiongkok pada
tahun 605, yaitu awal Dinasti Sui.[10] Selama berabad-abad kemudian, Tiongkok pada
umumnya menyebutkan nama Ryukyu untuk daerah yang meliputi baik Kepulauan
Ryukyu maupun Formosa.[10]
Penduduk kepulauan Ryukyu menjalin hubungan yang baik dengan Tiongkok
selama Dinasti Ming.[11] Tahun 1392, yaitu pada masa pemerintahan Kaisar Hongwu
pendiri Dinasti Ming; 36 keluarga Tionghoa dari Fujian diundang oleh Chūzan
seorang penguasa di pulau Okinawa, untuk menetap di pelabuhan Naha dan bekerja
menjadi utusan, penerjemah, dan pejabat pemerintah Di antara pejabat Ryukyu,
selanjutnya banyak yang merupakan keturunan imigran Tionghoa tersebut, lahir di
Tiongkok, atau memiliki kakek-nenek Tionghoa. Mereka turut berperan serta dalam
kemajuan pribumi Ryukyu di bidang teknologi dan hubungan diplomatik.[12][13][14]
Pada tahun 1429, Hashi mendirikan Kerajaan Ryukyu yang berpusat di Pulau
Okinawa, dan terus menjalin hubungan baik dengan Tiongkok. Tahun 1609,
Kerajaan Ryukyu ditaklukkan oleh Domain Satsuma dari Kyushu, dengan izin dari
Keshogunan Tokugawa. Sejak saat itu, kerajaan itu menerima perintah dari para
daimyo Satsuma,hingga akhirnya pemerintahan kerajaan dibubarkan secara resmi
dan menjadi bagian intergral Jepang sebagai Prefektur Okinawa pada masa Kaisar
Meiji. Raja Shō Tai yang terguling dipaksa pindah ke Tokyo dan diangkat menjadi
bangsawan tinggi dalam Kekaisaran Jepang.

9
B. Upacara Tradisonal dan Festival di Jepang

Adapun upacara yang masih dilaksanakan hingga saat ini adalah sebagai berikut:

1. Oshogatsu
Pada akhir bulan Desember orang jepang akan sibuk mempersiapkan
perayaan tahun baru. mereka juga membuat kue mochi.  Adakalanya mereka memuat
kue mochi beramai-ramai dengan mengenakan pakaian khas sambil diiringi semacam
nyanyian atau kata-kata pemberi semangat. Pada tanggal 31 Desember di malam hari
menjelang pukul 12 malam, mereka banyak yg menuju kuil ataupun menunggu di
rumah. Merka menunggu lonceng berdebtang yang menandakan bergantinya tahun.
Bunyi lonceng tersebut dinamakan JOYA NO KANE.
Orang Jepang pada bula Januari menyelenggarakan upacara Tahun Baru (oshogatsu).
tahun baru bagi orang Jepang adalah sesuatu yang sangat penting. Orang-orang yang
merantau untuk bekerja akan pulang ke kampung halamannya untuk merayakan
tahun baru bersama keluarga.
2. Upacara Minum Teh
Upacara minum teh atau yang dikenal dengan Chad? atau Sad?. Adalah
upacara yang mencerminkan kepribadian dan pengetahuan tuan rumah yang
mencakup antara lain tujuan hidup, cara berpikir, agama, apresiasi peralatan upacara
minum teh dan cara meletakkan benda seni di dalam ruangan upacara minum teh
(chashitsu).
3. Ikebana
Ikebana adalan kesenian merangkai bunga yang berasal dari Negara Jepang.
Bunga memiliki kehormatan dalam kebudayaan Jepang, karena Bungan dianggap
sebagai tempat bersemayamnya Tuhan, sang pencipta. Bunga dirangkai dalam
bentuk tertentu dan diletakkan di altar utama. Awalnya dalam pembuatan bunga
sangatlah sederhana, namun saat ini pembuatan bunga semakin sulit dan kompleks
dan di butuh pembelajaran keahlian dalam pembuatannya.
4. Tako
Kesenian Layang-layang ini sudah ada sejak jaman periode Nara (649-793
AD). Design layang layang dari negeri ini cukup unik dan sangat mudah dibedakan
dengan design layang layang dari negara atau wilayah lain. Mainan ini dianggap
berbahaya karena talinya bisa bersentuhan dan mengganggu aliran kabel listrik yang
bisa berakibat fatal bagi pelaku dan orang lain. Layang layang hanya bisa dijumpai di
event khusus atau dalam festival budaya saja yang mau tidak mau harus mereka
hadirkan.

10
5. Kendo dan Judo
Kendo adalah olahraga bermain pedang bambu sedangkan Jud0 adalah nama
dari olahraga bela diri dari Jepang. Kata Do yang terdapat pada akhiran kedua kata
diatas mempunyai arti yang sama yaitu jalan dan kalau ditulis dengan huruf kanji
mempunyai lambang jalan. Peralatan yang digunakan pada Kendo yaitu Seragam
yang dikenal dengan nama Kendo gi dan hakama, pedang dari bamboo yang bernama
shinai, pelindung kepala atau men, pelindung badan atau do, pelindung tangan atau
kote, pelindung paha atau tare.
6. Matsuri
Matsuri adalah suatu festival budaya rakyat yang umumnya berkaitan dengan
festival di kuil baik kuil Shinto (Jinja) maupun kuil Buddha (Tera) yang kebanyakan
diselenggaran pada musim panas, pada saat ini matsuri tidak selalu berarti berdoa
atau sembahyang, hal itu sudah pasti karena kebanyakan orang datang hanya untuk
melihat saja.
7. Shogi
Shogi atau catur Jepang adalah permainan papan dari Jepang yang dimainkan
oleh dua orang di atas papan 9 lajur dan 9 baris yang berwarna sama. Ciri khas shogi
yang sangat membedakannya dari catur adalah sistem memainkan kembali buah
lawan yang sudah ditangkap. Walaupun sudah naik pangkat, buah yang tertangkap
akan kembali ke pangkat semula. Kedua belah sisi yang bermain dibedakan menjadi
sente dan gote. Pemain sente memainkan langkah pertama, diikuti pemain gote,
begitu seterusnya secara bergantian hingga selesai. satu set buah shogi yang
berjumlah 20 buah.
8. Kabuki
Kabuki merupakan salah satu kebudayaan Jepang yang termasuk jenis seni
teater karena memiliki unsur cerita yang dipadukan dengan seni tari dan musik. Para
pemain mengenakan kostum mencolok dan sangat mewah. Make-up-nya terbilang
dramatis untuk menonjolkan sifat dan karakter tokoh.
9. Origami
Origami berasal dari kata ori yang berarti lipat, dan kami yang berarti kertas -
merupakan seni tradisional melipat kertas yang berkembang menjadi suatu bentuk
kesenian yang modern. Origami sudah dikenal dibanyak Negara, secara umum untuk
membuat origami kita bisa menggunakan kertas biasa namun kebanyakan origami di
Jepang menggunakan kertas khusus untuk origami. Perbedaan antara kertas biasa dan
kertas origami hanyalah dari segi design dan warna saja yang sangat beragam
sehingga membuat origami menjadi semakin indah dan sama sekali tidak
berhubungan dengan teknik seperti lipatan kertas menjadi lebih mudah.
10. Sumo
Sumo adalah gulat gaya Jepang dan Jepang olahraga nasional. Itu berasal dari
zaman kuno sebagai pertunjukan untuk menghibur para dewa Shinto. Banyak
upacara dengan latar belakang agama masih diikuti hari ini. Aturan-aturan dasar
sumo sangat sederhana: para pegulat yang pertama kali menyentuh tanah dengan apa
saja selain telapak kaki, atau yang meninggalkan cincin sebelum lawan, kalah.

11
Perkelahian berlangsung pada cincin yang tinggi, yang disebut “dohyo”, yang terbuat
dari tanah liat dan tertutup lapisan pasir. Perkelahian sendiri biasanya hanya
berlangsung beberapa detik, atau dalam kasus yang jarang terjadi, sekitar satu
menit. Budaya Jepang yang satu ini lumayan populer.
Di bagian atas pegulat sumo ‘hierarki tahan Yokozuna (juara agung). Pada
saat ini, ada dua Yokozuna, Asashoryu dan Hakuho, baik dari Mongolia. Setelah
pegulat mencapai peringkat Yokozuna, ia tidak bisa kehilangan status ini tetapi ia
akan diharapkan untuk pensiun ketika hasil mulai memburuk. Banyak mantan
pegulat tetap aktif di dunia sumo sebagai anggota dari Asosiasi Sumo Jepang.

C. Pakaian Tradisional Jepang

Berikut adalah beberapa macam jenis dari baju tradisional Jepang Kimono:
1. Irotomesode
Pakaian ini terbuat dari tomesode yang berwarna. Kimono jenis ini dipakai oleh
wanita dewasa yang sudah atau belum menikah. Pemilihan motif lambang dapat
disesuaikan dengan jenis acaranya. Kimono irotomesode dipakai untuk menghadiri
acara yang tidak memperbolehkan tamu untuk datang memakai kuritimesode,
misalnya resepsi di istana kaisar.

2. Furisode
Furisode adalah kimono paling formal untuk para wanita muda yang belum menikah.
Bahannya berwarna cerah dengan motif yang mencolok diseluruh bagian kain.Ciri
furisode adalah bagian lengan yang sangat lebar dan menjuntai ke bawah.

3. Iromuji
Iromuji adalah kimono semiformal, tetapi bisa dijadikan kimono formal bila iromuji
memiliki lambang keluarga. Iromuji terbuat dari bahan yang berwarna lembut seperti
biru muda, pink, kuning dan warna lembut lainnya. Iromuji dapat digunakan pada
acara pernikahan jika jumlah lambang keluarga ada lima.

12
4. Komon
Komon adalalah kimono santai untuk wanita yang sudah atau belum menikah. Ciri
khas dari kimono jenis ini adalah bermotif sederhana dan berukuran kecil-kecil yang
berulang. Komon dikenakan untuk menghadiri pesta makan malam, reuni, bertemu
dengan teman atau menonton pertunjukan digedung.
5. Homongi
Hōmon-gi ( baju untuk berkunjung ) adalah kimono formal untuk wanita, sudah
menikah atau belum menikah. Pemakainya bebas memilih untuk memakai bahan
yang bergambar lambang keluarga atau tidak. Ciri khas homongi adalah motif di
seluruh bagian kain, depan maupun belakang. Homongi dipakai sewaktu menjadi
tamu resepsi pernikahan, upacara minum teh, atau merayakan tahun baru.

D. Tarian Tradisional Jepang

Tari Awa (阿波踊り Awa Odori?) adalah tari asal Provinsi Awa (Prefektur
Tokushima), Jepang yang ditarikan secara beramai-ramai di berbagai kota dan desa
di Prefektur Tokushima untuk menyambut perayaan Obon. Setiap tahun tanggal 12-
15 Agustus, tari Awa dilangsungkan di tengah kota Tokushima. Penari Awa menari
dalam kelompok-kelompok yang disebut ren sambil berpawai di jalan-jalan. Satu
kelompok penari bisa terdiri dari lusinan penari. Tari Awa adalah sejenis Bon Odori.
Penari wanita menari dengan posisi tubuh tegak dan tangan yang digerak-gerakkan di
atas kepala. Pria menari dengan pinggul direndahkan, serta gerakan tangan dan kaki
yang dinamis.
Musik pengiring menggunakan alat musik yang terdiri dari shamisen, perkusi
(taiko dan tsuzumi), genta (kane), dan flute (yokobue). Lagu yang dimainkan adalah
lagu populer dari zaman Edo yang berjudul "Yoshikono". Liriknya berupa ajakan
kepada penonton untuk turut menari, "Erai yatcha, erai yatcha, yoi yoi yoi yoi, odoru
ahō ni miru ahō, onaji ahō nara odorana son son." Lagu "Yoshikono" hanya
digunakan untuk mengiringi kelompok tari Awa yang terkenal, sedangkan kelompok
tari Awa yang lain menari dengan diiringi seruan "Yatto sā Yatto saā". Selain
dipertunjukkan di Prefektur Tokushima, kelompok tari Awa asal Tokushima sering
berkeliling di kota-kota besar di Jepang (khususnya di wilayah Kanto). Di distrik
Suginami-ku, Tokyo, tari Awa diselenggarakan kuil Kōenji bersama pusat
perbelanjaan di dekatnya.

E. Macam-macam makanan tradisional khas Jepang 

1. Domburimono

Hidangan ini terdiri dari sebuah mangkuk (domburi) beras ditutup dengan
berbagai lauk seperti daging sapi rebus (Gyudon), ayam dan telur (oyakodon), udang
goreng (tendon) atau daging babi goreng dan telur ( katsudon) dengan sup tahu dan
acar. Mereka sering makan ini karena harganya lebih terjangkau.

13
2. Tempura

Tempura adalah seafood atau sayuran yang dicelupkan ke dalam adonan dan
digoreng, tempura disajikan dengan saus dan daikon. Kata “Tempura” berasal dari
Portugis ‘tempero’ ( saus) dan hidangan ini berasal dari pertengahan abad ke-16,
ketika Portugis dan budaya Spanyol pertama kali diperkenalkan ke Jepang.

3. Sukiyaki

Ini adalah sup sayuran lezat dgn daging sapi yang dimasak dengan Nabe
besar dan dicelupkan ke dalam semangkuk telur mentah yang telah hancur. Sayuran
yang biasanya digunakan adalah daun bawang, jamur shiitake dan daun krisan
(shungiku). Juga ditambahkan dengan tahu dan mie (shirataki), bahan dimasak dalam
saus yang terbuat dari kecap, gula dan sake manis (mirin).

4. Shabushabu

Untuk hidangan ini, kita bisa mencelupkan irisan tipis daging sapi dalam
panci berisi air mendidih selama beberapa detik dan kemudian daging sapi tadi
dicelupkan ke dalam saus wijen (goma dare) sebelum kita makan. Kemudian, sayur-
sayuran seperti jamur Enoki dan kubis cina, tahu dan shirataki ditambahkan. Ketika
dimasak, makanan ini dicelupkan ke dalam saus kecap dan jeruk (ponzu). Setelah
daging sapi dan sayuran telah selesai, udon dapat ditambahkan ke dalam panci dan
dimakan dengan tambahan Penyedap lain seperti kaldu, bawang putih, lokio dan
daikon. Ini merupakan makanan yang paling Ekonomis di jepang

5. Okonomiyaki

Ini dapat digambarkan sebagai kue Jepang yang gurih. Sayuran dan daging
cincang atau seafood yang dicampur dengan adonan dan dimasak di atas wajan.
Seperti kue yang lain, Okonomiyaki bisa dibalik agar matang di kedua sisinya.
kemudian diatasnya dilumuri dengan saus khusus dan mayones dan ditaburi nori dan
ikan kering serpih (katsuobushi) maupun telur goreng.
6. Yakitori
Yakitori itu sendiri seperti sate, terdiri dari potongan ayam, termasuk jantung,
hati dan tulang rawan yang dimasak dengan tusuk daging dimasak di atas
panggangan arang. Cara ini juga dimasak di restoran yakitori (yakitoriya) adalah
berbagai macam sayuran seperti paprika hijau (piman), bawang putih (ninniku) dan
bawang merah(Negi). Orang jepang menyukai rasa yang tajam baik menggunakan
saus (tare) atau garam (shio). Menu tersebut biasanya mengandung berbagai

14
makanan lain juga. Yakitoriya merupakan makanan ringan untuk menemani orang
jepang saat minum.
7. Mie ramen
Mie ramen adalah masakan mi kuah Jepang yang berasal dari Cina. Orang
Jepang juga menyebut ramen sebagai chuka soba (soba dari Cina?) atau shina soba
karena soba atau o-soba dalam bahasa Jepang sering juga berarti mi.
Ramen adalah makanan banyak rakyat di Jepang. Kuah ramen mempunyai
banyak sekali variasi rasa yang ditentukan oleh jenis kaldu yang digunakan, bumbu
dan lauk yang ditambahkan di atas mi. Bahan-bahan produksi lokal dari berbagai
daerah sering digunakan untuk menghasilkan rasa lokal yang khas dan disukai
penduduk setempat.
Kaldu untuk kuah bisa diambil dari campuran berbagai bahan seperti tulang
babi, tulang sapi, tulang ayam, katsuobushi, sababushi, niboshi, konbu, kacang
kedelai gongseng, shiitake, bawang bombay atau daun bawang. Ramen bisa
digolongkan berdasarkan jenis-jenis kuah misalnya kuah rasa kecap asin, kuah rasa
tonkotsu (tulang babi), rasa shio (garam), dan rasa miso.

8. Teriyaki

Teriyaki adalah cara memasak makanan Jepang yang dipanaskan atau


dipanggang di atas wajan atau kisi-kisi dari besi untuk memanggang dengan
menggunakan saus teriyaki (tare). Saus teriyaki dibuat dari kecap asin (shōyu), sake
untuk memasak, dan gula pasir dengan takaran 1:1:1.
Kata teriyaki berasal dari kata teri yang artinya bersinar (karena mengandung
gula), dan kata yaki yang artinya dibakar atau dipanggang. Sewaktu sedang membuat
teriyaki, bahan-bahan makanan yang akan dipanggang dicelupkan dan diolesi dengan
saus teriyaki sampai beberapa kali hingga betul-betul masak. Di Jepang, bahan yang
banyak dipakai pada masakan teriyaki adalah ikan (salem, tongkol, mackarel, trout,
marlin), sedangkan di luar Jepang digunakan berbagai jenis daging (ayam, sapi,
babi), atau cumi-cumi maupun bahan dari ubi konnyaku.

9. Takoyaki

Takoyaki biasanya dijual sebagai jajanan di pinggir jalan untuk dinikmati


sebagai cemilan. Takoyaki biasa dijual dalam bentuk set dengan 1 set berisi 5, 6, 8
hingga 10 buah takoyaki yang disajikan di atas lembaran plastik berbentuk perahu
atau dimasukkan ke dalam kemasan plastik transparan untuk dibawa pulang.
Sewaktu ada matsuri sering dijumpai kios penjual takoyaki sebesar bola tenis
(jambotako) yang menjual takoyaki secara satuan. Takoyaki dimakan dengan
menggunakan tusuk gigi, tapi di Tokyo dimakan dengan menggunakan sumpit sekali
pakai. Penjual takoyaki selalu memberikan 2 batang tusuk gigi untuk satu orang,
karena takoyaki yang ditusuk dengan sebatang tusuk gigi bisa berputar-putar sewaktu
diangkat dan jatuh sebelum masuk ke mulut. Takoyaki dengan isi yang disukai

15
penduduk setempat (kadang-kadang tanpa gurita) berusaha diperkenalkan di negara-
negara yang penduduknya merasa ngeri memakan gurita.

10. Dorayaki

Dorayaki adalah kue yang berasal dari Jepang. Dorayaki termasuk ke dalam
golongan kue tradisional Jepang (wagashi) yang bentuknya bundar sedikit tembam,
terdiri dari dua lembar kue yang direkatkan dengan selai kacang merah. Dorayaki
memiliki tekstur yang lembut dan mirip dengan kue Jepang yang disebut Kastela
karena adonan yang mengandung madu.
Di Indonesia, makanan penganan ini mulai diperkenalkan di Indonesia
bersamaan dengan anime Doraemon. Tokoh Doraemon mempunyai kegemaran
makan kue dorayaki. Dorayaki yang dijual di toko kue di Indonesia rasanya sudah
disesuaikan dengan selera lokal seperti dorayaki berisi campuran coklat dan keju.
Dorayaki juga dikenal di Indonesia dengan sebutan Obanyaki.
Di Jepang, Obanyaki lebih dikenal dengan nama Imagawayaki. Walaupun
Obanyaki mempunyai bentuk yang hampir sama dengan Dorayaki, kue Obanyaki
lebih tebal dibandingkan dengan Dorayaki.

11. Onigiri

Onigiri adalah nama Jepang untuk makanan berupa nasi yang dipadatkan
sewaktu masih hangat sehingga berbentuk segi tiga, bulat, atau seperti karung beras.
Dikenal juga dengan nama lain Omusubi, istilah yang kabarnya dulu digunakan
kalangan wanita di istana kaisar untuk menyebut Onigiri. Onigiri dimakan dengan
tangan, tidak memakai sumpit.
Di Indonesia, Onigiri bisa dijumpai di bagian makanan Jepang toko swalayan
terkemuka dan di restoran yang menyediakan makanan Jepang. Di negeri Tiongkok,
Onigiri dikenal dengan nama fàntuán

12. Sushi

Sushi adalah makanan Jepang yang terdiri dari nasi yang dibentuk bersama
lauk (neta) berupa makanan laut, daging, sayuran mentah atau sudah dimasak. Nasi
sushi mempunyai rasa masam yang lembut karena dibumbui campuran cuka beras,
garam, dan gula.
Asal-usul kata sushi adalah kata sifat untuk rasa masam yang ditulis dengan
huruf kanji sushi ( 酸 し ). Pada awalnya, sushi yang ditulis dengan huruf kanji 鮓
merupakan istilah untuk salah satu jenis pengawetan ikan disebut gyoshō ( 魚 醤 )
yang membaluri ikan dengan garam dapur, bubuk ragi atau ampas sake. Penulisan
sushi menggunakan huruf kanji 寿 司 yang dimulai pada zaman Edo periode
pertengahan merupakan cara penulisan ateji (menulis dengan huruf kanji lain yang
berbunyi yang sama).

16
13. Ochazuke

Ochazuke atau chazuke adalah nama makanan Jepang atau cara makan
berupa nasi putih dengan lauk sekadarnya yang dituangi air teh hijau, dashi atau air
panas. Yūzuke adalah sebutan lain untuk nasi yang dituangi air panas. Lauk
diletakkan di atas nasi sebelum dituangi air teh (teh hijau atau hōjicha), dashi atau air
panas. Lauk yang digunakan misalnya umeboshi, tsukemono, shiozake, nori,
tsukudani, shiokara, wasabi, tarako (mentaiko).
Ochazuke merupakan makanan pengisi perut misalnya di antara dua waktu
makan atau sewaktu masih lapar sebelum tidur. Di rumah makan tradisional atau di
pemandian air panas, tamu sering ditawari ochazuke untuk menetralkan rasa pada
mulut sehabis menikmati makanan mewah yang enak-enak.

14. Donburi

Donburi adalah makanan Jepang berupa nasi putih dengan berbagai macam
lauk di atasnya seperti ikan, daging dan sayur-sayuran berkuah yang dihidangkan di
dalam mangkuk besar yang juga disebut donburi. Kuah untuk donburi bergantung
pada jenis makanan, tapi pada umumnya berupa dashi dicampur kecap asin dan
mirin.

15. Mochi

Mochi adalah kue Jepang yang terbuat dari beras ketan, ditumbuk sehingga
lembut dan lengket, kemudian dibentuk menjadi bulat. Di Jepang, kue ini sering
dibuat dan dimakan pada saat perayaan tradisional mochitsuki atau perayaan tahun
baru Jepang. Namun demikian, jenis kue ini dijual dan dapat diperoleh di toko-toko
kue di sepanjang tahun.

16. Dango

Dango adalah kue Jepang berbentuk bulat seperti bola kecil, dan dimatangkan
dengan cara dikukus atau direbus di dalam air. Adonan dango dibuat dari tepung
beras yang diulen dengan air atau air panas. Kushidango adalah sebutan untuk
sejumlah 3, 4, atau 5 butir dango yang ditusuk menjadi satu dengan tusukan (kushi)
dari bambu. Jumlah butiran dango dalam satu tusuk bergantung pada daerahnya di
Jepang.
Dango yang rasanya manis dibuat dengan menambahkan gula ke dalam
adonan, sedangkan dango yang tidak manis dicelupkan ke dalam saus. Dango juga
bisa dimakan dengan taburan bubuk kacang kedelai (kinako), dimasukkan ke dalam
mitsumame (agar-agar yang dimakan bersama aneka buah kaleng) atau selai kacang
merah yang diencerkan dengan air. Selain dari tepung beras, dango juga bisa dibuat
dari tepung terigu atau tepung millet.

17
17. Sashimi

Sashimi adalah makanan Jepang berupa makanan laut dengan kesegaran


prima yang langsung dimakan dalam keadaan mentah bersama penyedap seperti
kecap asin, parutan jahe, dan wasabi. Makanan laut segar seperti ikan, kerang, dan
udang karang dihidangkan dalam bentuk irisan kecil yang mudah dimakan, sedang
udang berukuran kecil hanya dikupas kulitnya dan dibuang kepalanya saja.
Tsuma adalah sebutan untuk bahan makanan penyerta yang bisa berupa lobak
yang dipotong panjang-panjang dengan ukuran sangat halus, daun berwarna hijau
yang disebut Oba (Aojizo), atau rumput laut seperti Wakame dan Tosakanori.
Sashimi juga berarti menikmati sesuatu dalam keadaan mentah, mulai dari potongan
mentah daging Kuda (Basashi), daging ayam (Torisashi), hati ayam atau hati sapi,
sampai pada potongan Konnyaku dan kembang tahu yang disebut Yuba. Di daerah
Kansai, sashimi lebih dikenal dengan sebutan O-tsukuri.

18. Nabe

Nabe adalah jenis masakan Jepang yang dimasak dan dihidangkan di dalam
panci besar. Dalam bahasa Jepang, nabe berarti panci. Panci diletakkan di atas
kompor kecil atau plat pemanas yang ada di atas meja. Sambil dimasak
menggunakan panci atau wadah dari keramik bernama donabe, dan makanan
dihidangkan di atas meja makan langsung bersama pancinya.
Masakan nabe termasuk jenis masakan steamboat yang dihidangkan untuk
beberapa orang sekaligus yang duduk mengelilingi panci berisi hidangan utama.
Makanan diambil sendiri dari panci oleh orang yang ingin memakannya, dan
dipindahkan ke mangkuk milik sendiri sebelum dimakan. Selain disebut Naberyōri,
makanan jenis ini juga disebut Nabemono. Makanan ini populer sebagai makanan
musim dingin di Jepang.
Sebelum zaman Edo, orang Jepang memiliki budaya makan “satu orang satu
nampan”. Pada waktu itu, masakan nabe dihidangkan untuk satu atau dua orang.
Pada zaman Meiji, masakan nabe menjadi begitu populer, terutama masakan nabe
daging sapi yang disebut gyūnabe.

F. Hal-hal Tabu di Jepang

1. Kamu akan kesulitan menemukan angka 4

18
Jangan kaget jika kamu tidak menemukan angka 4 di tombol lift ketika di
Jepang. Bahkan para pedagang juga tidak melabeli harga mereka dengan
menggunakan angka ini. Alasannya adalah angka 4 itu sangat mirip dengan kata
'mati' dalam bahasa Jepang. Penduduk Jepang juga percaya bahwa angka 4
merupakan lambang ketidakberuntungan. Wajar saja, jika mereka jarang
menggunakan angka ini. 

2. Bersin di tempat dianggap tidak sopan

Jangan sampai kamu bersin sembarangan ketika di jalan di negara ini. Jika
kamu melakukan ini, kamu bisa dianggap melanggar tata krama orang Jepang. Lebih
baik kamu bersin di toilet atau tempat-tempat yang tidak terbuka. 

3. Jangan sekali-kali memberikan tip


 
Di negara ini, memberikan tip merupakan tindakan yang tidak sopan. Jika
kamu memberikan tip kepada pegawai hotel atau staf lainnya, biasanya mereka akan
mengembalikan uang tersebut. 

4. Tak masalah makan es krim sambil jala

Ini merupakan aturan pengecualian. Di Jepang sendiri, ketika kamu makan


atau minum sambil jalan merupakan tindakan tidak lumrah dan dianggap tidak
sopan. Akan tetapi ini tidak berlaku ketika kamu makan es krim. Jadi kamu bebas
makan es krim sambil jalan di Jepang. 

5. Siap-siap didorong ketika naik kereta

Jika kamu naik kereta di Jepang, kamu akan merasakan pengalaman yang
satu ini. Kamu akan didorong benar-benar masuk ke dalam kereta oleh petugas. Hal
ini dilakukan untuk memastikan semua penumpang tidak berada di pintu. Jadi, ketika
naik kereta di Negeri Ninja ini jangan sekali-kali berdiri di area pintu. 

6. Memberikan bahu kepada penumpang yang tidur


 
Ini merupakan budaya nyentrik. Jika kamu tertidur di kereta, kamu bisa
mempunyai sandaran. Orang Jepang mempunyai toleransi yang tinggi dalam hal ini.
Jadi tidak masalah ketika kamu tiba-tiba bersandar dengan orang lain ketika di kereta
dalam keadaan tidur.

19
7.  Sandal khusus untuk kamar mandi
 
Jika kamu bertamu di salah satu warga Jepang, kamu akan melihat sandal
khusus yang hanya dipakai di kamar mandi. Jadi pakailah sandal tersebut ketika ke
kamar kecil untuk menghormati tuan rumah.

8. Bawakan hadiah untuk tuan rumah

Ini merupakan kebiasaan yang wajib kamu lakukan ketika bertamu di Jepang.
Bungkuslah hadiah tersebut dengan pita yang menarik. Orang Jepang sangat
mengapresiasi kado dengan dekorasi yang unik. 

9. Jangan menuangkan minuman untuk diri sendiri


 
Ketika ada jamuan minum teh, jangan pernah menuangkan ke cangkirmu. Hal
ini merupakan tindakan tidak sopan di Jepang. Biarkanlah sang tuan rumah yang
menuangkan ke dalam cangkirmu. 

10. Menyeruput mie merupakan tanda bahwa makanan tersebut enak

Cara gampang mengucapkan terima kasih kepada penjual atau tuan rumah
adalah menyeruput mie yang disajikan. Di Jepang, budaya seperti ini merupakan
tanda bahwa makanan tersebut enak dan itulah cara mengapresiasinya.
11. Banyak sekali yang menginap di hotel kapsul

Ukuran kamar dalam hotel ini tidak lebih dari ukuran peti mati. Akan tetapi
para pengunjung bisa menikmati tidur yang nyenyak. Selain itu, harganya sangat
murah, berkisar USD 65 per malam.

G. SIFAT-SIFAT ORANG JEPANG

1. Orang Jepang menghargai jasa orang lain. Hal ini dibuktikan dengan ringannya
mereka dalam mengatakan arigatou (terima kasih) ketika mendapat bantuan orang
lain dan tidak menganggap remeh jerih payah orang lain meskipun bantuan itu tidak
seberapa.

2. Orang Jepang menghargai hasil pekerjaan orang lain, dilambangkan dengan


ucapan otsukaresamadeshita (maaf, Anda telah bersusah payah).

20
3. Perlunya setiap orang harus berusaha, dilambangkan dengan ucapan ganbatte
kudasai (berusahalah!).

4.Orang Jepang punya semangat yang tidak pernah luntur, tahan banting, dan tidak
mau menyerah oleh keadaan yang terkenal dengan semangat bushido (semangat
kesatria). Pada dasarnya, semangat Jepang sangat dipengaruhi oleh semangat bushido
yang sangat asketik, berdisiplin tinggi, dan menjunjung tinggi kode etik dan tata
krama dalam kehidupan.
5.Jepang adalah bangsa yang sangat menghargai tradisi dan memegang teguh
kebudayaan yang telah diwariskan oleh pendahulunya.
6.Kehausan yang tak pernah puas akan pengetahuan. Dalam arti bangsa Jepang tidak
akan pernah puas atas ilmu yang telah mereka dapatkan. Mereka berusaha untuk
mencari ilmu baru yang belum mereka kuasai.
7. Mereka juga mengagungkan tamu, dengan prinsip mereka “tamu adalah raja”.
8. Perasaan tentang 4 Musim (Orang Jepang amat sangat memperhatikan musim dan
menggunakan segala yang terbaik dari musim itu untuk dinikmati)
9. Ramah,meskipun ada sedikit perasaan diskriminasi, pasti tidak dikeluarkan
10.Kebudayaan makanan yang beragam (Karena musim tadi, maka jenis makanan
juga beragam dan INDAH)
11.Tata Krama 
12.Tahu balas budi (girigatai) hmmm ini agak sulit diterjemahkan. Jadi orang Jepang
pasti akan membalas kebaikan yang diterima dan tidak akan lupa. Loyal. sekali
dibaiki orang tidak akan melupakan orang itu.
13.Merasa sayang untuk membuang barang.  Jadi pasti akan memikirkan apalagi
yang bisa dibuat dari bahan yang dibuang itu - ini bagus untuk lingkunganya
14.Mendetil memperhatikan hal yang kecil-kecil termasuk mengucapkan terima
kasih berkali-kali pada waktu bertemu.
15.Mengekspresikan sesuatu tidak langsung (ambigu) (muter-muter jadi sulit
dimengerti. Tidak langsung to the point)
16.Percaya / di percaya
17.Mengetahui sense / rasa dengan detil
18.Elegan / Anggun
19.Manner waktu makan bagus.
20.Punya budaya baca yang keren dan patut ditiru. Jangan kaget kalau kalian datang
ke Jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya baik
anak-anak maupun dewasa sedang membaca buku atau koran. Tidak peduli duduk
atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca.
21.Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang. Contoh banyak
mentri, politikus, dan sebagainya, akan relah “mengundurkan diri” kalau ketahuan
korupsi atau merasa gagal menjalankan tugasnya. Efek negatifnya mungkin ke anak-
anak SD, SMP yang kadang bunuh diri, karena nilainya jelek atau enggak naik kelas.
Mereka malu terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun
norma yang sudah menjadi kesepakatan umum. 

22.Hidup hemat. Orang Jepang punya sikap anti konsumerisme.

21
23.Suka kerjasama. Orang Jepang dari pada hidup individual,, mereka lebih senang
bekerja sama. Mereka ngga ingin menonjol sendirian.
24.Taat peraturan. Contoh peratutan lalu lintas adalah suatu contoh nyata. Orang
Jepang lebih senang memilih memakai jalan memutar daripada mengganggu
pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur di tengah jalan raya. terus kalo
pada mau beli karcis, mereka rela ngantri dan nggak akan main sodok menyodok.

H. Bahasa

Bahasa Jepang adalah rumpun bahasa Japonik yang sering digolongkan ahli
bahasa sebagai bahasa isolat. Bahasa Jepang masih berhubungan dengan bahasa
Okinawa (bahasa Ryukyu), dan keduanya sedang diusulkan ahli bahasa agar
dimasukkan ke dalam rumpun bahasa Altai. Sistem penulisan bahasa Jepang
merupakan campuran dari hiragana, katakana, kanji, dan huruf Latin. Bahasa utama
di Jepang adalah bahasa Jepang, dan tingkat melek huruf di kalangan orang dewasa
di Jepang mencapai 99%.

I. Agama

Persentase orang Jepang yang memeluk agama sulit diketahui dengan pasti,
diperkirakan antara 20% hingga 30% orang Jepang usia dewasa secara aktif
menjalankan praktik keagamaan tertentu.Menurut data Badan Urusan Budaya
Jepang, sejumlah 213.826.700 orang (dua kali lipat jumlah penduduk Jepang)
mengaku menganut salah satu agama. Hal ini disebabkan orang Jepang banyak
mengaku berafiliasi dengan lebih dari satu organisasi keagamaan, terutama Shinto
dan Buddha. Selain itu, data Badan Urusan Budaya Jepang dihitung berdasarkan
laporan sukarela dari berbagai organisasi keagamaan.
Dari warga negara Jepang yang mengaku beragama, penganut Shinto 107 juta
penganut Buddhisme, 89 juta, penganut Kristen dan Katolik 3 juta, dan 1000
penganut Islam .Di antara penganut "agama lain" terdapat penganut agama asal "luar
negeri" seperti Gereja Unifikasi, dan agama-agama asal dalam negeri seperti
Tenrikyo, Seicho-no-Ie, Sekai Kyusei Kyo, dan Perfect Liberty.

J. Sistem Mata Pencaharian

Jepang termasuk negara industri terbesar didunia, dari barang keperluan


sehari-hari seperti sumpit, sampai industri berat seperti pembuatan kapal. Oleh
karena itu, banyakk orang jepang yang bekerja sebagai karyawan. Para karyawan
perusahaan menghabiskan banyak waktu di kantor dan sering kali harus menempuh
jarak jauh dari rumah ke tempat kerjanya. Mata Pencaharian masyarakat Jepang
antara lain Pembuat kapal, pedagang dalam negeri atau luar negeri, peneliti ilmiah,
peneliti perkembangan teknologi, militer,dokter,polisi,guru, pilot,

22
professor,wartawan,perawat,dll. Meski perindustrian sudah sangat maju, masyarakat
Jepang tidak meninggalkan mata pencaharian primer seperti peternakan, pertanian
dan perikanan. Selain itu ada juga banyak bisnis kecil seperti usaha milik keluarga,
sanggar seni, restoran kecil, toko di lingkungan perumahan.

Bab IV
Penutup

  Kesimpulan
Dari semua pembahasan yang ada di atas kita dapat mengetahui beberapa budaya
yang ada di Negara Jepang mulai dari Sejarah, Bahasa, Kebiasaan atau perilaku dll.
Melalui makalah ini kita juga dapat mengetahui Negara Jepang adalah negara maju.
Dari sanalah muncul teknologi canggih dengan usaha dan kerja keras yang mereka
lakukan sehingga saat ini kita dapat belajar dan mengambil semua hal-hal positif
yang patut di contohi untuk memotivasi kita agar mengikuti jejak negara jepang dan
menjadi negara yang maju.

     Saran
Banyak hal yang dapat kita pelajari dari perilaku atau budaya jepang. Mulai dari
kebiasaan sehari-hari bagaimana mereka menikmati hidup, pendidikan serta dalam
dunia pekerjaan yang patut di contohi. Saran saya ialah mengambil hal yang positif
untuk menjadikan kita maju seperti mereka agar kita tidak ketinggalan serta selalu
berusaha dan bekerja keras.

23

Anda mungkin juga menyukai