PEKERJAAN
A. PENDAHULUAN
B. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
C. PERSIAPAN
D. METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
E. K3LMP
F. GREEN CONSTRUCTION
A. PENDAHULUAN
Paket Pekerjaan Struktur, Arsitektur,Plumbing, Mekanikal dan Elektrikal
Pekerjaan “Pembangunan Baru Gedung Pelayanan Puskesmas Bidar Alam Kec.
Sangir Jujuan“merupakan pekerjaan bangunan baru, yangmeliputi Pekerjaan
Struktur, Arsitektur,Mekanikal dan elektrikal.
Pada setiap pelaksanaan proyek perluadanya persiapan dalam proses
pelaksanaannyadan sampai pekerjaan telah selesaidilaksanakan.
Di dalam pengelolaan suatu proyekperlu adanya sebuah perencanaan yang
matangsehingga di dalam proses pelaksanaannya dapatsesuai dengan target.
Sehingga perlu adanyasebuah metode pelaksanaan yang dibuatsebagai
pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan.
Kontraktor ( Penyedia Jasa ) dalam halini mampu memberikan sebuah metode
kerjayang sesuai dengan tujuan Proyek, sehinggawaktu, mutu dan harga dapat
tercapai .
Haltersebut dapat menjadi jaminan pemberi tugas(Owner) dalam pelaksanaan
proyek tersebut. Didalam penyusunan metode kerja ini diperlukaninformasi
pendukung sebagai berikut :
1. Data Umum Proyek
2. Lokasi Proyek
3. Kondisi Existing Lokasi Proyek
4. Ruang Lingkup Pekerjaan
1. Data Umum Proyek
Nama Proyek : Pembangunan Baru Gedung Pelayanan Puskesmas
Bidar Alam Kec. Sangir Jujuan
Lokasi Proyek : Kecamatan Sangir Jujuan Kab. Solok Selatan.
Waktu Pelaksanaan : 180 (Seratus Delapan Puluh) Hari Kalender.
Uraian Singkat Pekerjaan : Pembangunan 1 (satu) unit Gedung Baru yang
melingkupi Pekerjaan Struktur, Arsitektur, Mekanikal dan
Eletrikal beserta Lansekap/halaman dan taman termasuk
Pagar-pagar dan konstruksi lainnya.
2. Lokasi Proyek
Site Plan
3. Kondisi Eksisting di Luar Lokasi Proyek dan Di Dalam Proyek.
8. Washing bay
Washing bay atau cleaning pit berarti jugasebuah tempat untuk
membersihkan roda kendaraansebelum meninggalkan lokasi
proyek agar tidakmenimbulkan komplain dari warga atau
dinaskebersihan karena meninggalkan jejak tanah ataukotoran di
jalan umum yang dilalui oleh kendaraanproyek.
Konstruksi washing bay ini berupa lubangdrainase yang
diatasnya dipasang besi grill untuk rodakendaraan dibersihkan
menggunakan jet washer. Airbekas pembersihan akan dialirkan
oleh drainasedibawahnya dan untuk sisa-sisa tanah akan rutin
dibersihkan oleh tenaga kebersihan
9. Pos Jaga
Untuk pengawasan terhadap seluruh areaproyek, diperlukan pos
jaga yang berfungsi untukmelakukan monitoring dan
pengawasan terhadapseluruh aktifitas dan fasilitas di area proyek
agarselalu terjaga keamanannya.
Pos jaga ini di tempatkan pada posisi-posisiyang strategis
dimana terdapat aktifitas kerjadan lalu lintas keluar masuknya
tenaga kerja danmaterial di proyek, sehingga memudahkan
dalamproses pengawasannya.
VII. TRAFFIC MANAGEMENT
Adanya aktifitas lalu lintas kendaraandi area proyek tentu akan
menimbulkanpersoalan jika tidak diatur dengan baiksirkulasinya, baik itu arah
masuk, keluar,loading, unloading, manuver hingga antriankendaraan di
lapangan oleh karena itu diperlukan traffic management yang baik agarlalu
lintas kendaraan di lapangan menjadilancar dan efisien. Traffic management
inisangat terkait juga dengan lalu lintas yang adadiluar proyek yang harus
diatur dengan baiksehubungan dengan rambu-rambu sertakebersihan jalan
yang dilalui kendaraan proyekdan akan dilakukan penyiraman secara
rutinuntuk mengurangi polusi debu dari kendaraanyang keluar masuk area
proyek. Untuksirkulasi kendaraan yang keluar-masuk proyek,khususnya truk
mixer, truk material dll.
XI. K3LM-P
Kesehatan Keselamatan Kerja Mutu dan Pengamanan ( K3LM-P ) sangat
penting untuk diterapkan didalam pelaksanaan suatu pekerjaanpembangunan,
maka itu penerapan K3LM-P harus memperhatikan beberapakondisi dimana
terdapat potensi – potensi kecelakaan, penjaminan terhadapmutu pekerjaan
serta pengamananterhadap lingkungan proyek itu sendiri.
D. METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK.
I. PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG.
Pekerjaan proyek pembangunan gedung/bangunan dapat dikelompokan atas
beberapa kelompok besar pekerjaan, yaitu:
1) Pekerjaan Struktur
Lingkup pekerjaan struktur untuk proyek “Pembangunan Baru Gedung
Pelayanan Puskesmas Bidar Alam Kec. Sangir Jujuan” adalah terdiri atas
Pekerjaan Pondasi (Struktur Bawah), Pekerjaan Struktur Beton Bertulang
(Struktur Atas) dan Pekerjaan Kap dan Atap.
A. PEKERJAAN PONDASI (STRUKTUR BAWAH)
Pekerjaan Penulangan
a) Perakitan tulangan
Untuk pondasi setempat ini perakitan tulangan dilakukan di luar
tempat pengecoran di lokasi proyek agar setelah dirakit dapat
langsung dipasang dan proses pembuatan pondasi dapat
berjalan lebih cepat. Cara perakitan tulangan :
Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan yang
dapat diketahui dari ukuran pondasi setempat.
Mendesign bentuk atau dimensi dari tulangan pondasi setempat,
dengan memperhitungkan bentuk-bentuk tipe tulangan yang ada
pada pondasi setempat tersebut.
Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan pondasi dengan
kawat pengikat agar kokoh dan tulangan tidak terlepas.
b) Pemasangan Tulangan
Setelah merakit tulangan pondasi setempat maka untuk
pemasangan tulangan dilakukan dengan cara manual karena
tulangan untuk pondasi setempat ini tidak terlalu berat dan
kedalaman pondasi ini juga tidak terlalu dalam.
Pekerjaan Pengecoran
Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen, pasir,
kerikil/split serta air. Kualitas/mutu beton tergantung dari kualitas
bahan-bahan pembuat beton dan perbandingannya. Bahan-bahan
harus diperiksa dulu sebelum dipakai membuat beton dengan
maksud menguji apakah syarat-syarat mutu dipenuhi. Semen
merupakan bahan pokok terpenting dalam pembuatan beton
karena mempersatukan butir-butir pasir dan kerikil/split menjadi
satu kesatuan berarti semen merupakan bahan pengikat dan
apabila diberi air akan mengeras. Agregat adalah butiran-butiran
batuan yang dibagi menjadi bagian pokok ditinjau dari ukurannya
yaitu agregat halus yang disebut pasir dan agregat kasar yang
disebut kerikil/split dan batu pecah.
Cara pengadukan
Karena didalam pengecoran ini diasumsikan memakai
mollen/mixer, maka pengadukan bahan material dimasukan
kedalam sebuah tabung mollen/mixer dengan urutan: pertama
memasukan pasir, kedua memasukan kerikil/split, ketiga
memasukan semen dan biarkan tercampur kering dahulu sesuai
dengan perbandingan volume.
Cara pengecoran
Setelah bahan material sudah tercampur dalam keadaan kering
kemudian tambahkan air secukupnya sampai merata, maka
material tersebut berubah dalam bentuk pasta, setelah menjadi
pasta tuangkan sedikit demi sedikit kedalam galian pondasi yang
sudah diletakan tulangan dan setelah pasta masuk kedalam
galian pondasi pasta tersebut yang diratakan dengan sendok
spesi/cetok sesuai dengan kemiringan dari bentuk pondasi
Cara pelaksanaan
Setelah semua material bahan pengecoran benar-benar
tercampur seluruhnya mulai dari pasir, kerikil/split serta semen
dan air sebagai bahan pengikat, maka cara pelaksanaan
pengecoran pondasi setempat dituangkan kedalam galian
pondasi dengan cara bertahap sedikit demi sedikit dengan
bantuan sendok spesi/cetok agar semua material bahan
pengecoran dapat masuk ketempat pengecoran yang sudah
diletakkan tulangan dan tidak ada celah yang kosong dan lebih
padat.
2. Pondasi Pedestal
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan bekesting
c. Metode Pelaksanaan
Bahan :
Beton LC K-175
Beton K-250
Kawat Beton
Bekisting
Minyak Bekisting
Pasir Urug
Paku
Peralatan:
Concrete Pump
Concrete Vibrator
Bar Bender
Bar Cutter
Gegep
Palu
Gergaji
Kuas Minyak Bekisting
Tenaga :
Pekerja
Tukang
Kepala tukang
Mandor
Personil
Pelaksana
Petugas K3
Tenaga Kerja
f. Aspek K3
1. Pekerjaan Sloof
a. Lingkup Pekerjaan
Melakukan Perakitan besi, Pengurukan Pasir, Pembuatan
Lantai Kerja (LC), Pemasangan Bekisting dan Pengecoran
Beton.
b. Persiapan Pekerjaan
o Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja,
schedule, perlatan, personil kerja dan gambar kerja yang
akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari
Konsultan sebelum pekerjaan
o Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24
jam sebelum tanggal dilakukannya pelaksanaan pekerjaan
o Ruang Lingkup Pekerjaan adalah :
Pekerjaan pabrikasi Besi
Pekerjaan Urug Pasir
Pekerjaan Hamparan Lantai Kerja
Pekerjaan bekesting
Pekerjaan Instalasi besi Tulangan
Cor Beton K-200
c. Metode Pelaksanaan
Berikut langkah-langkah dalam pekerjaan sloof beton.
o Menyiapkan Papan Bekisting, Besi Beton, dan Job Mix
Design dan Job Mix Formula untuk pekerjaan sloof beton.
o Menyiapkan sepatu kolom. Fungsinya agar bekisting tepat
berada pada titik koordinatnya sesuai dengan gambar
perencanaan. Sepatu kolom biasanya menggunakan besi
stek yang dibor pada lantai.
o Melakukan perakitan besi sesuai dengan soft drawing.
o Memasang bekisting sloof seperti pada gambar di
samping. Jangan lupa beton decking atau tahu beton
penyangga besi tulangan. Tujuan beton decking ini untuk
menjaga jarak selimut beton agar tidak berubah selama
proses pengecoran.
o Memasang sabuk sloof pada bekisting kolom untuk
memperkuat. Ukuran sloof yang digunakan relative sesuai
dengan Soft Drawing. Untuk mengunci sloof tersebut harus
menggunakan tie rod. Tie rod bisa buat sendiri atau
membeli jadi. Jika ingin membuat sendiri menggunakan as
drat ukuran 10 mm, besi ulir 10 mm dan plat besi tebal 3-5
mm. Jarak sloof sangat tergantung dari jarak pasangan
kolom. Apabila jarak kolom sekitar 3-4 m maka jumlah
sabuk sloof 2 dengan jarak dibagi rata. Namun jika jarak
kolom lebih dari 4 m maka menyesuaikan dengan prinsip
semakin ke bawah jarak sabuk semakin pendek karena
bebannya lebih besar di bawah.
o Memasang pipa support Untuk menjaga horizontal dari
sloof terhadap kolom.Untuk mendapatkan sloof struktur
yang sempurna, bekisting tidak boleh miring ataupun
goyang saat pengecoran Oleh karena itu pemasangan pipa
support dinilai sangat penting.
o Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting
dirapatkan dan mendapatkan persetujuan dari direksi,
maka dilakukanlah pengecoran beton sesuai dengan jenis
beton yang diinginkan. Untuk hasil pengecoran merata
harus dibantu dengan menggunakan alat concreate
vibrator.
d. Kebutuhan bahan, alat dan tenaga
Bahan :
Beton LC K-175
Beton K-200
Baja Tulangan Beton Ø 13, Ø 10 dan Ø 8
Kawat Beton
Bekisting
Minyak Bekisting
Pasir Urug
Paku
Peralatan :
Bor sekrup
Palu
Gegep Besi
Gergaji
Bar Cutter
Bar Bender
Concreate Vibrator
Waterpass
Alat bantu pertukangan
Tenaga :
Pekerja
Tukang
Kepala tukang
Mandor
Aspek K3
Memasang peringatan area wajib menggunakan
“Pergunakan Alat Pelindung Diri (APD)” Menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD) terdiri atas : Helm, Sepatu Safety,
Sarung Tangan, Masker dan Kaca Mata Kerja.
2. Pekerjaan Kolom
a. Lingkup Pekerjaan
Melakukan Perakitan besi, Pemasangan Bekisting dan
Pengecoran Beton.
b. Persiapan Pekerjaan
o Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja,
schedule, perlatan, personil kerja dan gambar kerja yang
akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari
Konsultan sebelum pekerjaan
o Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24
jam sebelum tanggal dilakukannya pelaksanaan pekerjaan
c. Metode Pelaksanaan
Berikut langkah-langkah dalam pekerjaan kolom beton.
o Menyiapkan Papan Bekisting, Besi Beton, dan Job Mix
Design dan Job Mix Formula untuk pekerjaan kolom beton.
o Menyiapkan sepatu kolom yang ditarik garis lurusnya dari
sloof. Fungsinya agar bekisting tepat berada pada titik
koordinatnya sesuai dengan gambar perencanaan. Sepatu
kolom biasanya menggunakan besi stek yang dibor pada
lantai.
o Melakukan perakitan besi tulangan sesuai dengan desain
yang telah ditentukan.
o Memasang bekisting kolom. Jangan lupa beton decking
atau tahu beton penyangga besi tulangan. Tujuan beton
decking ini untuk menjaga jarak selimut beton agar tidak
berubah selama proses pengecoran.
Peralatan :
Bor sekrup
Palu
Gegep Besi
Bar Cutter
Bar Bender
Theodolit
Concreate Vibrator
Waterpass
Alat bantu pertukangan
Tenaga :
Pekerja
Tukang
Kepala tukang
Mandor
f. Aspek K3
Memasang peringatan area wajib menggunakan “Pergunakan
Alat Pelindung Diri (APD)” Menggunakan Alat Pelindung Diri
(APD) terdiri atas : Helm, Sepatu Safety, Sarung Tangan,
Masker dan Kaca Mata Kerja.
3. Pekerjaan Balok
a. Lingkup Pekerjaan
Melakukan Perakitan Besi, Pemasangan Bekisting dan
Pengecoran Beton.
b. Persiapan Pekerjaan
o Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja,
schedule, perlatan, personil kerja dan gambar kerja yang
akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari
Konsultan sebelum pekerjaan
o Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam
sebelum tanggal dilakukannya pelaksanaan pekerjaan
c. Metode Pelaksanaan
Berikut langkah-langkah dalam pekerjaan balok beton.
o Pekerjaan Perakitan Bekisting Balok
o Menyiapkan Papan Bekisting, Besi Beton, dan Job Mix
Design dan Job Mix Formula untuk pekerjaan balok beton.
o Memasang bekisting kolom seperti pada gambar di samping.
Jangan lupa beton decking atau tahu beton penyangga besi
tulangan. Tujuan beton decking ini untuk menjaga jarak
selimut beton agar tidak berubah selama proses pengecoran.
o Melakukan perakitan besi sesuai dengan soft drawing.
o Memasang sabuk sloof pada bekisting kolom untuk
memperkuat. Ukuran balok yang digunakan relative sesuai
dengan Soft Drawing. Untuk mengunci balok tersebut harus
menggunakan tie rod. Tie rod bisa buat sendiri atau membeli
jadi. Jika ingin membuat sendiri menggunakan as drat ukuran
10 mm, besi ulir 10 mm dan plat besi tebal 3-5 mm. Jarak
balok sangat tergantung dari jarak pasangan kolom. Apabila
jarak kolom sekitar 3-4 m maka jumlah sabuk balok 4 dengan
jarak dibagi rata. Namun jika jarak kolom lebih dari 4 m maka
menyesuaikan dengan prinsip semakin ke bawah jarak sabuk
semakin pendek karena bebannya lebih besar di bawah.
o Memasang pipa support Untuk menjaga horizontal dari sloof
terhadap kolom.Untuk mendapatkan sloof struktur yang
sempurna, bekisting tidak boleh miring ataupun goyang saat
pengecoran Oleh karena itu pemasangan pipa support dinilai
sangat penting.
o Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting
dirapatkan dan mendapatkan persetujuan dari direksi, maka
dilakukanlah pengecoran beton sesuai dengan jenis beton
yang diinginkan. Untuk hasil pengecoran merata harus
dibantu dengan menggunakan alat concreate vibrator.
Peralatan:
Bor sekrup
Palu
Gegep Besi
Gergaji
Bar Cutter
Bar Bender
Concreate Vibrator
Waterpass
Alat bantu pertukangan
Tenaga :
Pekerja
Tukang
Kepala tukang
Mandor
f. Aspek K3
Memasang peringatan area wajib menggunakan “Pergunakan
Alat Pelindung Diri (APD)” Menggunakan Alat Pelindung Diri
(APD) terdiri atas : Helm, Sepatu Safety, Sarung Tangan,
Masker dan Kaca Mata Kerja.
4. Pekerjaan Plat Lantai
a. Lingkup Pekerjaan
Melakukan Perakitan Besi, Pemasangan Bekisting dan
Pengecoran Beton.
b. Persiapan Pekerjaan
o Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja,
schedule, perlatan, personil kerja dan gambar kerja yang
akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari
Konsultan sebelum pekerjaan
o Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam
sebelum tanggal dilakukannya pelaksanaan pekerjaan
o Ruang Lingkup Pekerjaan adalah :
Pekerjaan pabrikasi Besi
Pekerjaan bekesting
Pekerjaan Instalasi besi Tulangan
Cor Beton K-200
c. Metode Pelaksanaan
Berikut langkah-langkah dalam pekerjaan plat lantai beton.
o Pekerjaan Perakitan Bekisting Plat lantai
o Menyiapkan Papan Bekisting, Scafolding/ Kayu perancah,
Besi Beton, dan Job Mix Design dan Job Mix Formula untuk
pekerjaan plat lantai beton.
o Memasang bekisting plat lantai, memasang beton decking
atau tahu beton penyangga besi tulangan. Tujuan beton
decking ini untuk menjaga jarak selimut beton agar tidak
berubah selama proses pengecoran.
o Melakukan perakitan besi sesuai dengan soft drawing..
o Memasang pipa support Untuk menjaga vertikal, bekisting
tidak boleh miring ataupun goyang saat pengecoran Oleh
karena itu pemasangan pipa support dinilai sangat penting.
o Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting
dirapatkan dan mendapatkan persetujuan dari direksi, maka
dilakukanlah pengecoran beton sesuai dengan jenis beton
yang diinginkan. Untuk hasil pengecoran merata harus
dibantu dengan menggunakan alat concreate vibrator.
Peralatan:
Bor sekrup
Palu
Gegep Besi
Gergaji
Bar Cutter
Bar Bender
Concreate Vibrator
Waterpass
Alat bantu pertukangan
Tenaga :
Pekerja
Tukang
Kepala tukang
Mandor
f. Aspek K3
Memasang peringatan area wajib menggunakan “Pergunakan
Alat Pelindung Diri (APD)” Menggunakan Alat Pelindung Diri
(APD) terdiri atas : Helm, Sepatu Safety, Sarung Tangan,
Masker dan Kaca Mata Kerja.
ALAT
1. Mesin potong alumunium dan kaca
2. Mesin Bor alumunium dan Kaca
3. Kunci Pas
4. Gun Sealant
5. Meteran, Waterpass
6. Unting - unting
7. Obeng
8. Palu karet
9. Alat Tukang Alumunium dan kaca
TAHAPAN PEKERJAAN
PERSIAPAN
1. Cek ukuran lubang tembok/dinding (opening) yang akan
dipasang rangka allumunium
2. Hasil pengukuran lapangan dikirim ke work shop
untukdiproduksi
3. Rangka allumunium (kosong/ belum terpasanghardware,
kaca, dan accessories) yang datang dari workshop (masih
dalam kondisi terproteksi dengan baik)dicek ukuran dan
profilnya
PELAKSANAAN
1. Pasang kusen pintu / jendela alumunium pada lokasiyang
ditentukan (sesuai dengan type yang ada),sesuaikan lubang
kusen / opening dengan ukuran kusen(selisih lubang 1 cm).
Masukan kusen kedalam lubang/opening tembok dengan
diganjal baji karet / kayu.
2. Atur kedudukan kusen dengan baji karet / kayu,
stelkedudukan kusen terhadap tembok / dinding
3. Lubangi tembok / dinding melalui lubang kusen denganbor
untuk tempat sekrup.
4. Masukan fischer ke dalam lubang bor.
5. Pasang sekrup melalui lubang pada kusen ke fischer,lalu
kencangkan dengan obeng. Pastikan posisi kusensudah
tepat & tidak bergeser lagi.
6. Pasang daun jendela / pintu (setelah dipasang
kaca)kedalam kusen
7. Stel perlengkapan serta acessories jendela / pintu(engsel,
handle, kunci, dll)
8. Proteksialurrangkadan kacadenganmaskingtape
9. Finish celah antara dinding & kusen alumunium
denganmenggunakan sealant / mortar / semen.
ALAT
1. Meteran, Waterpass
2. Sekop, cangkul
3. Mesin molen
4. Benang nylon
5. Mesin potong keramik
6. Alat tukang batu
7. Kain lap, sapu, sikat
8. Palu karet
SAFETY
1. Helm
2. Sepatu safety
3. Sarung
TAHAPAN PENGERJAAN
1. Bersihkanlokasi kerjadari puingpuing materialdan debu
yangmengganggupemasanganlalu
siramlokasipemasangandengan air
2. Marking level lantai,elevasi permukaan lantai dan starting point
granit. Semua kegiatan ini mengacu pada level dan as ruangan
awaltangan
3. Siapkan pemasangan keramik HT dengan acuan ygberawal dari
garis benang kepalaan yg telah dibuat
4. Keramik yang akan dipasang telah disortir terlebih dahulu
yang meliputi ukuran dan warna, kemudian direndam air
5. Taburkan semen khusus keramik HT diatas mortar yangsudah
rata, bertujuan agar air dipermukaan mortarberubah menjadi
pasta, hal ini akan memperkuat ikatankeramik dengan mortar
6. Grouting naad dilaksanakan setelah dilakukanpengecekan, dan
perbaikan keramik. Grouting dilakukansetelah pemasangan ± 1
minggu
TAHAPAN PENGERJAAN
1. Bersihkan struktur beton yangakan dipasang
waterproofingdengan alat yang sudahdipersiapkan
2. Labur permukaanatau bidang yangakan dipasang dengan
primercoating secaramerata serta padabidang dinding
naik±20 cm dari lantai
3. Periksa laburanprimer coating,apakah sudah rapi dan
menutup semuapermukaan
4. Pasang waterproofing membrane merata keseluruh
permukaan beton dengan sambungan overlap ± 10 cm
5. Periksa ulang waterproofing membrane yang
sudahterpasang
6. Lakukan tes rendam dengan air selama ± 24 jam
7. Jika permukaan air tidak berkurang, maka dipastikantidak
terjadi kebocoran, jika ada kebocoran segeradiperbaiki
8. Pasang screed tebal 2 s/d 5 cm sedang untuk daerahgutter
atau saluran air sebaiknya dilapisi dengan kawatayam
kemudian di screed 2 s/d 3 cm dan difinishdengan acian
TAHAPAN PEKERJAAN PLAFOND
TAHAPAN PEKERJAAN RAILING TANGGA
TAHAPAN PEKERJAAN ALUMINIUM COMPOSIT PANEL
FLOW CHART PEKERJAAN ACP
AMRIZAL, ST
Direktris