Oleh:
I’zaul Fu’adah
NIM : 17204163264
i
LAPORAN OBSERVASI
BUDAYA DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
DI SEKOLAH 1 DI SMK SORE TULUNGAGUNG
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
Oleh:
I’zaul Fu’adah
NIM : 17204163264
ii
Lembar Pengesahan
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Drs. Masdugi.
NIP.-
iii
Daftar Isi
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah investasi masa depan yang tak ternilai, untuk itu
Kementrian Pendidikan dan Budaya telah berkomitmen bahwa pendidikan
bagi generasi emas ini harus dimulai dengan serius dan disiapkan dengan
sepenuh hati. Selain itu, bahwa proses penyemaian generasi emas ini harus
bersamaan dengan penyiapan guru profesional melalui suatu sistem
pendidikan guru yang bermutu dan akuntabel yaitu melalui kegiatan magang
kependidikan. Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk
pengajaran peserta didik di bawah pengawasan guru. Keberadaan sekolah saat
ini sangat menunjang proses KBM yang akan dilaksanakan. Peran seorang
guru dalam sebuah sekolah sangat penting.
Pasal 1 ayat (1) PP No. 74/2008 tentang guru, menyatakan bahwa guru
adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada jalur pendidikan formal di tingkat pendidikan dasar dan menengah.
Sejalan dengan pernyataan itu, seorang guru harus memiliki kompetensi yang
diharapkan, yaitu kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.
Kompetensi ini disiapkan melalui pendidikan akademik dan pendidikan
profesi.
Mahasiswa fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan sebagai calon guru
merupakan calon pendidik yang nantinya berperan penting dalam
mencerdaskan anak bangsa dan berkontribusi dalam mewujudkan tujuan
pendidikan nasional . Untuk itu mahasiswa harus mengetahui lebih awal
tentang kemampuan yang harus dikuasai sehingga pada saat terjun ke sekolah
dapat mempersiapkan dan merencanakan pelaksanaan pendidikan yang
bermutu.
Berkaitan dengan usaha untuk menyiapkan calon pendidik yang
berkualitas, maka Institut Agama Islam Negeri Tulungagung khususnya
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan telah mencanangkan suatu program
dimana mahasiswanya akan dibekali pengetahuan serta keterampilan dalam
5
mendidik. Program yang dilaksanakan ini merupakan program magang, yaitu
salah satu tahap dari program magang yang dilaksanakan di kampus untuk
membekali beragam kompetensi yang diperlukan agar mahasiswa siap
melaksanakan magang II di sekolah/madrasah/lembaga PAUD (RA/TK, KB)
mitra. Selain itu, program ini merupakan ajang pembelajaran bagi mahasiswa
kependidikan untuk mengetahui bagaimana kelayakan menjadi seorang
pendidik yang mempunyai kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial , dan
profesional.
Kegiatan yang dilakukan dalam magang I adalah observasi dan
pengematan budaya sekolah. Kegiatan observasi merupakan suatu kegiatan
mengamati, melihat serta menganalis suatu kegiatan dan seperangkat
informasi yang diperoleh dengan menggunakan indera. Sedangkan observasi
budaya sekolah mengenalkan mahasiswa kepada kebiasaan, suasana, dan tata
cara berperilaku atau bertindak yang sudah sejak lama dilakukan atau
dikembangkan di sekolah/madrasah/lembaga PAUD (RA/TK, KB). Hasil
dari observasi akan berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, walaupun
objek yang diamati sama. Hal ini disebabkan karena pelaksanaan dan
pengetahuan dari subjek observasi juga berbeda-beda.
Dalam kesempatan ini observer melakukan observasi di SMK SORE
Tulungagung sebagai objek observasi dengan berberapa pertimbangan
diantaranya, adanya izin dari pihak kepala sekolah tersebut kepada kami
untuk melakukan observasi. Adapun waktu dalam melakukan observasi
tanggal 23 Maret 2019 sampai dengan 13 April 2019, meskipun waktu yang
digunakan dalam melakukan observasi ini relatif singkat dan sedikit
terkendala pada penyesuaian jadwal sekolah dan kuliah, tetapi tidak menjadi
kendala yang signifikan untuk mencapai tujuan dan sasaran dari observasi itu
sendiri. Selanjutnya observer berusaha menuangkan hasil observasi tersebut
dalam sebuah makalah laporan tertulis untuk memenuhi salah satu tugas dari
mata kuliah Magang 1 yang berjudul “Laporan Observasi Budaya Dan
Kegiatan Pembelajaran Di Sekolah 1 Di SMK SORE Tulungagung Tahun
Akademik 2018/2019”
6
B. Tujuan Observasi
Adapun tujuan dari kegiatan observasi budaya sekolah dan kegiatan
pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui kebiasaan, suasana, dan tata cara berperilaku atau bertindak
yang sudah sejak lama dilakukan atau dikembangkan di sekolah/
2. Mengetahui pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru di
sekolah
3. Mengetahui karakteristik siswa di dalam maupun di luar kelas
4. Mengetahui gambaran lingkungan sekolah.
C. Ruang Lingkup Observasi
Adapun ruang lingkup dari kegiatan observasi budaya dan kegiatan
pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Memahami budaya sekolah, seperti: kebiasaan, suasana, dan tata cara
berperilaku atau bertindak yang sudah sejak lama dilakukan atau
dikembangkan di SMK SORE Tulungagung
2. Memahami kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di SMK SORE
Tulungagung.
3. Mengidentifikasi perangkat pembelajaran yang digunakan pada SMK
SORE serta menyusun perangkat pembelajaran pada saat magang I.
7
BAB II
HASIL OBSERVASI DAN REFLEKSI
A. Waktu dan Tempat Observasi
Observasi budaya dan kegiatan pembelajaran di SMK SORE, beralamat di
Jalan Mastrip No. 100 Serut Kecamatan Boyolangu, dilakukan sebanyak 4
kali, yaitu:
SK / KI / TP :
8
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.
KD / CPP :
1.22 Menganilisis masalah kontekstual yang berkaitan dengan logika
matematika (pernyataan sederhana, negasi pernyataan sederhana,
pernyataan majemuk, negasi pernyataan majemuk dan penarikan
kesimpulan).
4.22 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan logika
matematika (pernyataan sederhana, negasi pertanyaan sederhana,
pernyataan majemuk, negasi pertanyaan majemuk dan penarikan
kesimpulan).
9
untuk mendapat ijin mengikuti pelajaran dikelas serta mendapat
hukuman dengan harus melepas satu sepatunya sebagai tanda
keterlambatannya. Sehingga diharapkan siswa merasa malu dan jera
akan keterlambatannya dan berusaha tidak mengulanginya kedepannya.
10
yang memiliki jadwal masuk siang juga wajib mengikuti upacara
tersebut. SMK Sore juga selalu melaksanakan upacara penurunan
bendera disetiap hari sabtu yang diikuti oleh seluruh siswa dan para
guru.
11
seluruh siswa terbiasa berbahasa sopan serta bersikap santun meskipun
mayoritas siswa laki-laki.
12
adat dan budaya SMK Sore yang menjunjung tinggi nilai etika. Aplikasi
pembelajaran di kelas seperti pembacaan doa bersama sebelum memulai
pelajaran merupakan salah satu wujud pengembangan karakter. Dengan
adanya pendidikan karakter siswa-siswi SMK Sore menjadi pribadi
yang baik dan santun.
13
Materi disampaikan guru dengan dituliskan di papan tulis, dan
seluruh siswa di kelas diwajibkan untuk menulis materi, karena memang
pada umumnya anak laki-laki lebih malas untuk menulis, sedangkan
tentunya jika materi tidak di tulis minggu selanjutnya materi akan lupa dan
tidak berjejak lagi. Berbeda jika materi di tulis, jika esok hari lupa pun
dapat membuka buku catatan dan tentunya lebih mudah mengingatnya.
Oleh karena itu, guru mewajibkan siswa menulis untuk mengurangi
lupanya siswa terhadap materi yang di ajarkan hari itu.
Dalam kondisi yang ada, dapat dilihat bahwa siswa yang duduk
dibelakang cenderung lebih riskan untuk ramai dan clometan. Sehingga
guru harus selalu memperhatikan siswa agar kondisi kondusif kelas tetap
bias terjaga. Mungkin kedepan dapat di adakan perpindahan posisi duduk
tiap minggu atau tiap bulan agar siswa yang terbiasa membuat gaduh akan
berbaur dengan teman lain yang terbiasa memperhatikan materi dengan
sungguh-sungguh. Untuk keseluruhan kondisi sudah memadai untuk
pembelajaran, juga antara siswa yang clometan dan tida itu masih lebih
banyak siswa yang memperhatikan, jadi masih termasuk dalam kondisi
aman. Hal tersebut tidak lain karena tegasnya guru dan tanggapnya beliau
ketika ada siswa-siswa yang mulai ramai dan tidak memperhatikan
pelajaran.
14
menanyakan setiap alasan dari setiap siswa yang tidak
hadir dalam kegiatan pembelajaran, dan juga memberikan
peringatan jika siswa tidak hadir tanpa ada izin yang jelas
akan memperoleh sanksi dari sekolah.
3. Masalah : Minat belajar siswa yang rendah
Mengatasi : Guru memberikan inovasi dari setiap kegiatan
pembelajaran sehingga siswa tidak merasa bosan dengan
model pembelajaran yang monoton setiap kali pertemuan.
Seperti halnya dengan kegiatan pembelajaran kelompok,
kegiatan ini merupakan kegiatan pembelajaran yang
melibatkan siswa secara langsung. Dengan demikian
diharapkan siswa akan lebih aktif dalam kegiatan
pembelajaran dan meningkatkan minat belajar siswa.
4. Masalah :Banyaknya siswa yang sering memainkan HP ketika
pembelajaran berlangsung.
Mengatasi : Hal ini dapat diatasi dengan menegur siswa, jika dengan
teguran siswa tersebut tidak jera, maka ada penindak
lanjutan dengan mengambil HP siswa dan menyerahkannya
ke pihak BK supaya nanti di ambilkan orang tua.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pelaksanaan observasi budaya sekolah dan kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. SMK Sore Tulungagung yang berbasis kejuruan ini tidak hanya
menyiapkan peserta didik yang ahli dalam bidangnya, namun juga
memiliki attitude yang mampu mengantarkan tamatan sekolah kejuruan
bersaing dalam dunia kerja.
2. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran Matematika di
SMK SORE Tulungagung telah berjalan dengan baik, meskipun ada
beberapa permasalahan yang perlu dievaluasi dan diperbaiki untuk proses
pembalajaran selanjutnya, antara lain: Siswa yang terlalu ramai, ketika
kegiatan pembelajaran berlangsung. Solusi yang mungkin adalah suara
guru harus mampu menarik perhatian siswa misalnya dengan suara yang
ekstra keras, agar setiap siswa yang ramai sekalipun tetap memperhatikan
apa yang disampaikan oleh guru. Selain itu, untuk mengatasi siswa yang
ramai dapat dengan menjatuhkan mental siswa dulu kemudian
membangunnya kembali.
3. Budaya sekolah yang ada di SMK SORE Tulungagung agung sangatlah
bagus, tidak hanya dari segi perencanaan namun pelaksanaan dari budaya
sekolah ini dilaksanakan secara tertib dan rutin. Bahkan budaya sekolah
ini sangatlah bagus jika diterapkan di sekolah lain.
B. Saran
Dengan telah diadakannya kegiatan Magang I berupa observasi budaya
sekolah dan kegiatan pembelajaran ini diharapkan guru model dan
mahasiswa magang lainnya bisa membangun kebersamaan dan kerja sama
yang baik, seperti saling memberikan masukan yang positif dan ide-ide
inovatif agar bisa memperbaiki proses pembelajaran yang lebih maksimal
untuk ke depannya, dan dapat mengembangkan kegiatan pembelajaran
selanjutnya. Selain itu, sebagai guru tugas yang paling mendasar adalah
bagaimana cara mengelola kelas dan waktu, karena dengan mengelola kelas
16
yang bagus, dan dapat mengatur waktu dengan baik, proses pembelajaran
akan berjalan dengan lebih baik, dan selesai tepat pada waktunya, serta tujuan
yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran juga terlaksana.
17
Lampiran 1 :DOKUMENTASI DARI KEGIATAN OBSERVASI BUDAYA
DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Prestasi siswa dalam kegiatan pramuka
18
3. Guru piket yang sedang bertugas
S
19
5. Guru yang sedang absen kehadiran
20
7. Diskusi siswa di ruang OSIS
21
9. Slogan pendukung pembentukkan karakter siswa
22