Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya, baik
tumbuhan maupun hewannya. Hewan jenis mollusca merupakan salah satu
sumber daya alam yang melimpah di berbagai penjuru nusantara. Akan tetapi
belum banyak dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. Sebagai contohnya
keong mas. Siput sawah dengan warna cangkang keemasan, atau yang lebih
dikenal sebagai keong mas, menjadi pemakan tanaman padi yang rakus di
persawahan milik petani. Keong mas yang konon berasal dari Amerika Latin ini,
menempelkan telurnya di batang padi yang mulai dewasa. Setelah menetas,
keong-keong ini langsung mengkonsumsi batang padi hingga akhirnya
menimbulkan kematian pada tanaman padi. Jika tidak dimusnahkan, hama ini
jelas akan melahirkan mimpi buruk bagi para petani karena panen mereka
terancam gagal. Yang meresahkan petani, pembiakan keong mas sangat cepat
sehingga para petani kewalahanan membasminya. Selama ini kebanyakan orang
memanfaatkan keong hanya untuk pakan ternak. Padahal keong mas memiliki
kandungan gizi yang sangat tinggi. Daging keong mas ini mengandung protein
dalam kadar tinggi. Dengan tehnik pengolahan yang tepat, daging keong mas bisa
dijadikan sebagai bahan makanan. Dari dagingnya, bisa dibuat tepung, sate,
kerupuk, keripik, rica-rica, dan lain-lain. Akan tetapi belum banyak yang
memanfaatkan daging keong untuk dibuat bakso, padahal bakso merupakan
makanan yang cukup tinggi penikmatnya.

1.2 Visi dan Misi

Visi : Menjadikan produk bakso yang menyehatkan dan bergizi.

Misi :
1. Menghasilkan laba yang maksimum untuk mendukung pengembangan
perusahaan.
2. Memproduksi bakso dengan cita rasa yang banyak diminati masyarakat
karena kandungan gizi yang menyehatkan.

1|SKB
3. Menjalin kemitran kerja sama dengan pemasok dan penyalur yang saling
menguntungkan.
4. Memberikan kesempatan kepada masyarakat melalui penciptaan lapangan
kerja dan dukungan pembinaan sosial.

1.3 Tujuan Usaha

1. Membuat suatu unit usaha yang menghasilkan keuntungan.


2. Mengembangkan keong mas sebagai bahan pangan produk olahan
berprotein tinggi yang menarik dan bermutu.
3. Mewujudkan diversifikasi pangan baru berupa bakso yang berbahan dasar
keong mas.
4. Meningkatkan nilai ekonomis dari keong mas sebagai bahan pangan.
5. Mengembangkan pengendalian hama keong emas yang ramah lingkungan.
6. Meningkatkan kreatifitas masyarakat dalam suatu kegiatan kewirausahaan
dan meningkatkan kepekaan terhadap adanya suatu peluang usaha.

1.4 Manfaat Usaha


Bakso keong mas memiliki kandungan gizi yang tinggi sehingga menjadi
makanan yang menyehatkan serta sebagai obat bagi penderita penyakit liver.
Produk Bakso keong mas memiliki kadar lemak yang rendah sehingga dapat
digunakan sebagai pangan alternatif untuk penderita kolesterol tinggi.

1.5 JenisProduk
Makanan Bakso keong mas memiliki kualitas produk yang unggul serta
memiliki harga jual yang lebih murah jika dibandingkan dengan bakso lainnya
dengan kandungan gizi yang tidak kalah tinggi. Yang di kemas dalam kemasan
praktis dan harga terjangkau dalam bentuk makanan olahan berbahan baku.

2|SKB
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Data Perusahaan

Nama Usaha : PT Good Food Indonesia

BidangUsaha :Produk makanan berbahan baku olahan

Alamat : Jl. Kenjeran 617, Surabaya

Produk : Bakso Keong Mas

No Telepon : 031-8490229

Alamat email : goodfoodid@gmail.com

2.2 Deskripsi Produk

Usaha bakso keong mas ini mempunyai hasil produksi dengan terobosan baru
produk makanan berbahan dasar hama yang memiliki cita rasa enak dan bergizi
dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat luas serta dengan ditunjang sistem
pemasaran yang efektif.

2.3 Keunikan Produk

Olahan bakso yang dibuat menggunakan bahan baku keong mas tidak umum
seperti biasanya menggunakan olahan daging sapi.

2.4 Kelebihan Usaha Bakso Keong Mas

-Bakso keong mas memiliki kandungan gizi yang tinggi sehingga menjadi
makanan yang menyehatkan serta sebagai obat bagi penderita penyakit liver.
-Produk Bakso keong mas memiliki kadar lemak yang rendah sehingga dapat
digunakan sebagai pangan alternatif untuk penderita kolesterol tinggi.
-Makanan Bakso keong mas memiliki kualitas produk yang unggul serta memiliki
harga jual yang lebih murah jika dibandingkan dengan bakso lainnya dengan
kandungan gizi yang tidak kalah tinggi.

3|SKB
2.5 Kekurangan Usaha Bakso Keong Mas

Kekurangan dalam usaha Bakso Keong Mas ini adalah disaat mencari
bahan baku olahan akan terhalang dan kesulitan mencari di masa penghujan
karena air persawahan akan meluap.

2.6 Perspektif Masa Depan Usaha

Apabila kita membicarakan tentang usaha di bidang kuliner tentu tak akan
ada habisnya. Usaha yang kita kelola saat ini yaitu usaha Bakso Keong ini
bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari usaha ini. Sehingga yang kita
butuhkan disini adalah kerja sama usaha yang kita buat dan mempertahankan cita
rasa yang kita miliki, selain itu yang tidak kalah penting ialah produk yang
memuaskan untuk konsumen/pelanggan. Apabila kita bias mempertahankan itu
semua maka kita tetap fight dengan persaingan usaha yang mengancam usaha
tersebut. Usaha yang akan kami jalankan ini tentunya akan kami kembangkan
demi mewujudkan keinginan kami yaitu ingin menjadi seorang wirausaha yang
sukses.

4|SKB
BAB III

ASPEK MANAJEMEN PROYEK DAN OPERASI

3.1 Aspek Manajemen dan Organisasi


Aspek manajemen dan organisasi merupakan aspek yang cukup penting
dianalisis untuk kelayakan suatu usaha. Karena walaupun suatu usaha telah
dinyatakan layak untuk dilaksanakantanpa didukung dengan manajemen dan
organisasi yang baik, bukan tidak mungkin akanmengalami kegagalan.Baik
menyangkut masalah SDM maupun menyangkut rencana perusahaan
secarakeseluruhan haruslah disusun sesuai dengan tujuan perusahaan. Tujuan
perusahaan akan lebihmudah tercapai jika memenuhi kaidah-kaidah atau tahapan
dalam proses manajemen. Proses manajemen atau kaidah ini akan tergambar dari
masing-masing fungsi yang ada dalammanajemen.Masing-masing fungsi tidak
dapat berjalan sendiri-sendiri, akan tetapi harus dilaksanakansecara
berkesinambungan, karena kaitan antara satu fungsi dengan fungsi lainnya sangat
erat.Apabila salah satu fungsi tidak dapat dijalankan secara baik, maka jangan
diharapkan tujuanperusahaan dapat tercapai. Untuk keperluan studi kelayakan
bisnis yang perlu dianalisis adalahbagaimana fungsi-fungsi manajemen seperti
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan danpengawasan diterapkan secara
benar.Adapun fungsi-fungsi manajemen tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Perencanaan (Planning)Perencanaan adalah proses menentukan arah yang


akan ditempuh dan kegiatan-kegiatanyang diperlukan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Dalam proses ini ditentukantentang apa yang harus dilakukan,
kapan dan bagaimana melakukannya serta dengan caraapa hal tersebut
dilaksanakan.
Kabupaten Pasuruan merupakan salah satu daerah yang menjadi lumbung padi di
Indonesia dimana memiliki areal persawahan yang cukup luas. Keong mas banyak
terdapat di areal persawahan tersebut yang menjadi permasalahan bagi para
petani. Kondisi itu belum mampu dimanfaatkan oleh masyarakat. Padahal keong
mas memiliki kandungan protein yang sangat tinggi sehingga jika akan sangat
tepat jika keong mas tersebut bisa dimanfaatkan sebagai bahan olahan makanan
bergizi tinggi. Dengan kondisi lingkungan seperti itu maka kami memanfaatkan

5|SKB
sebagai peluang bisnis usaha yang akan kami jalankan sesuai perencanaan
proposal ini dengan mengambil bahan baku dari sumber tempat yang sudah kami
tentukan yaitu di areal persawahan di kabupaten Pasuruan.

b. Pengorganisasian (Organizing) Pengorganisasian adalah proses


mengelompokan kegiatan-kegiatan atau pekerjaan-perkerjaan dalam uni-unit.
Tujuannya adalah supaya tertata dengan jelas antara tugas,wewenang dan
tanggung jawab serta hubungan kerja dengan sebaik mungkin dalambidangnya
masing-masing.
• Direktur Utama: Bertanggung jawab atas kelancaran keseluruhan proses
produksi dan pemasaran, menciptakan sistem produksi dan pemasaran, melakukan
negosiasi bisnis, mencari investor, dan menetapkan kebijakan-kebijakan yang
berhubungan dengan pengembangan perusahaan dengan dibantu oleh para
manajernya, sebagai koordinator, komunikator, pengambil keputusan, pemimpin,
pengelola dan eksekutor dalam menjalankan dan memimpin perusahaan Perseroan
Terbatas (PT).
• Manajemer Keuangan: Membuat perencanaan Keuangan, membuat rencana
pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode
tertentu. Bertanggung jawab mencatat transaksi dan dokumentasi, serta
melakukan analisis keuangan.
• Manajer Produksi: Seorang yang terlibat perencanaan, koordinasi dan kontrol
dari proses manufaktur dan bertanggung jawab memastikan barang dan jasa
diproduksi secara efisien, jumlah produksi yang benar & akurat, diproduksi sesuai
dengan anggaran biaya yang tepat dan berkualitas sesuai standar perusahaan.
• Manajer Pemasaran:Melakukan perencanaan strategi pemasaran dengan
memperhatikan trend pasar dan sumber daya perusahaan. Merencanakan
marketing research yaitu dengan mengikuti perkembangan pasar, terutama
terhadap produk yang sejenis dari perusahaan pesaing.
• Bagian Produksi:Suatu bagian fungsi yang ada pada perusahaan yang bertugas
untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses
produksi.
• Bagian Penjualan: Melakukan penjualan dengan mencari klien atau pelanggan
dengan aktif untuk mendapatkan pendapatan perusahaan, melakukan analisa

6|SKB
pelanggan untuk mencari tahu apa yang dibutuhkan mereka, menyusun laporan
penjualan dan membuat statistik penjualan berdasarkan angka-angka yang
diperoleh, mengumpulkan dokumen dan catatan yang diperlukan bagian
penjualan, memberikan informasi tentang ketersedian stok dan rencana
pengiriman.
• Sopir: Merupakan pekerja yang bertugas mengemudikan kendaraan pengangkut
untuk mengirim pesanan order barang ke tempat yang dituju dan bertanggung
jawab terhadap perawatan kendaraan.

c. Pelaksanaan (Actuating)Melaksanakan adalah proses untuk menjalakan


kegiatan/pekerjaandalam organisasi.
-Produk: Produk makanan Bakso yang kami produksi berbahan baku olahan
daging Keong Mas yang memiliki harga jual yang lebih murah jika dibandingkan
dengan bakso lainnya dengan kandungan gizi yang tidak kalah tinggi. Yang di
kemas dalam kemasan praktis dan harga terjangkau dalam bentuk makanan olahan
berbahan baku.
-Bahan Baku: Bahan baku utama adalah olahan daging Keong Mas yang di
dapatkan dari areal persawahan di sekitar Kabupaten Pasuruan. Keong mas
memiliki kadar lemak yang rendah sehingga dapat digunakan sebagai pangan
alternatif untuk penderita kolesterol tinggi.

d. Pengawasan (Controlling)Pengawasan adalah proses untuk mengukur dan


menilai pelaksanaan tugas apakah telahsesuai dengan rencana. Jika dalam proses
tersebut terjadi penyimpangan, maka akan segeradikendalikan. Langkah-langkah
yang harus perlu dilaksanakan dalam proses pengawasan antara lain :
1. Penetapan standar dan metode penilaian Kinerja
2. Penilaian Kinerja
3. Penilaian apakah Kinerja memenuhi standar ataukah tidak
4. Pengambilan tindakan koreksi

7|SKB
3.2 Aspek Manajemen Proyek
Manajemen proyek adalah sistem untuk merencanakan, melaksanakan dan
mengawasi pembangunan proyek dengan efisien. Pembangunan proyek harus
dapat menyusun rencana pelaksanaan proyek dengan mengoordinasikan berbagai
akivitas atau kegiatan proyek dan pengunaan sumber daya agar secara fisik proyek
dapat diselesaikan tepat waktu.Adapaun ruang lingkup manajemen proyek
diantaranya :
1. Menetapkan waktu kapan proyek akan dilaksanakan
2. Merencanakan scoope atau besaran lingkup yang akan digarap pada suatu
proyek
3. Menyusun dan menjelaskan definisi operasional dari setiap ruang lingkup
proyek
4. Melakukan verifikasi dan pengawasan terhadap perubahan yang dapat terjadi
saat proyek dilaksanakan

Siklus Manajemen Proyek


Siklus Manajemen Proyek (SMP) adalah istilah yang digunakan pada proses
perencanaan dan pengelolaan proyek, program dan organisasi.Istilah ini
digunakan secara luas di lingkungan badan usaha dan semakin banyak digunakan
oleh organisasi pembangunan masyarakat.

Siklus proyek
Proses perencanaan dan pengelolaan proyek dapat digambar sebagai suatu siklus.
Setiap tahap dari proyek menuntun ke tahap berikutnya.

1. Identifikasi
Gagasan timbulnya rencana usaha pembuatan bakso keong mas dikarenakan
banyaknya populasi keong mas yang merupakan hama bagi tanaman sawah,
sehingga perlu adanya pengendalian terhadap populasi keong emas. Keong mas
sangat mudah didapatkan, terutama di daerah persawahan. Karena keong mas
memiliki nilai gizi protein yang sangat tinggi sehingga muncul gagasan untuk
memanfaatkan keong mas menjadi bahan pangan olahan yang bergizi.

8|SKB
2. Rancang Bangun
Pada waktu telah diputuskan untuk melanjutkan suatu proyek, kita dapat mulai
memikirkannya secara terperinci. Hal ini mencakup riset lebih lanjut tentang
masyarakat yang terpengaruh oleh suatu masalah dan bagaimana pengaruh itu
bagi mereka. Kami akan memulai bisnis setelah proposal ini di setujui oleh
investor.

3. Implementasi
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan pangan serta berubahnya selera
konsumen maka perlu adanya suatu terobosan untuk membuat makanan olahan
berbahan dasar keong mas namun dengan bentuk yang lebih variatif, rasa enak,
nilai gizi tinggi, harga yang kompetitif dibanding produk competitor, bebas bahan
pengawet, serta tidak mengurangi kandungan gizi dari keong mas itu sendiri.
Dengan asumsi tersebut, maka usaha pembuatan bakso keong mas diharapkan
dapat menjadi suatu usaha yang menguntungkan.

4. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada atau setelah proyek diselesaikan. Evaluasi dapat
dilakukan beberapa bulan atau tahun setelah proyek selesai untuk menilai
dampak jangka panjang dan keberlanjutannya.

3.3Aspek Manajemen dalam Operasi


Dalam aspek ini diperlukan identifikasi jenis-jenis pekerjaan yang
diperlukan pada usaha tersebut. Tentu saja ada bermacam-macam jenis pekerjaan
yang mungkin diperlukan dalam usaha tersebut. Ada berbagai cara
mengklasifikasikan pekerjaan-pekerjaan, ada yang membaginya menurut tipe
pekerjaan manajerial dan operasional, ada pula yang membaginya berdasarkan
fungsi. Keterangan tentang apa yang perlu dilakukan dalam suatu pekerjaan biasa
disebut sebagai deskripsi jabatan (job description). Untuk deskripsi jabatan ini
perlu dilakukan terlebih dahulu analisa jabatan, yang berupa kegiatan untuk
mengumpulkan berbagai informasi yang relevan dengan pekerjaan-pekerjaan yang
akan dilakukan. Karena proyek tersebut masih merupakan rencana, maka analisa
jabatan tidak bisa dilakukan pada proyek tersebut.

9|SKB
Dengan demikian untuk mengidentifikasikan pekerjaan-pekerjaan apa
yang perlu dilakukan, kita bisa membandingkan dengan proyek-proyek lain yang
sudah ada. Disini bantuan dari teknisi industri akan bermanfaat untuk
mengidentifikasikan pekerjaan-pekerjaan kunci pada bidang produksi.
Tugas – tugas yang dilakukan :
- Membuat rencana penyelesaian pekerjaan.
- Menaksir biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
- Menaksir kebutuhan “man hours” untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut, dan
sebagainya.
Dalam deskripsi jabatan yang dibuat sering disusun bentuknya sebagai berikut:
1. Identifikasi jabatan.
2. Ringkasan jabatan.
3. Tugas yang dilaksanakan.
4. Pengawasan yang diberikan dan diterima.
5. Hubungan dengan jabatan-jabatn lain.
6. Bahan-bahan, alat-alat, dan mesin-mesin yang dipergunakan.
7. Kondisi kerja.

10 | S K B
BAB IV
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

4.1 Aspek Pasar

Sebelum memulai usaha, dan mengetahui layak atau tidaknya usaha ini,
pertama akan dilakukan kajian aspek pasar dengan menganalisis pasar potensial
yang akan dimasuki oleh produk yang dihasilkan. Dengan demikian akan
diketahui keberadaan pasar potensial yang dimaksud. Untuk mengetahui pasar
potensial kami akan menganalisis permintaan dan penawaran.

a. Permintaan
Apabila dicermati, permintaan terhadap makanan yang murah dan membuat perut
kenyang serta perubahan menu semakin meningkat seiring dengan tingkat
kejenuhan konsumen terhadap makanan yang itu-itu saja. Dalam hal kuliner,
umumnya konsumen ingin mencoba hal yang baru, yang harus diperhatikan agar
konsumen tetap setia membeli produk kami adalah rasa yang enak dan sesuai
dengan selera masyarakat Surabaya”Bakso Keong Mas” selalu berusaha menjaga
kualitas produk bakso agar konsumen yang menyukai rasa produk kami tetap
menyukai cita rasa produk dan menjadi konsumen setia dan untuk menjaga
tingkat permintaan agar tidak menurun.
b. Penawaran
Mengingat besarnya peluang dalam usaha kuliner, maka kami akan memberikan
penawaran yang menarik bagi konsumen. Sesuai dengan konsep utama kami yaitu
menyediakan berbagai betuk yang berbeda dengan bakso lainnya,memberikan
unsur perubahan ukuran dan varian motif di bakso.

4.2 Aspek Pemasaran


Peran pemasaran dalam suatu usaha sangat penting, sebab pemasaran akan
menentukan kelanjutan usaha suatu perusahaan. Kegiatan yang tidak boleh
ditinggalkan dalam pemasaran adalah melakukan segmentasi pasar, menetapkan
pasar sasaran, dan menentukan posisi pasar.

11 | S K B
a. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar berarti membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli
yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing mix yang
berbeda pula. Beberapa aspek utama untuk mensegmentasi pasar adalah sebagai
berikut:

I. Aspek geografis. Karena sasaran kami adalah kalangan supplier di lingkungan


daerah kami memilih berada di dekat tempat bahan pokok kami berada yaitu di
daerah kenjeran yang masih bias mencari keong mas di sekitarnya
II. Aspek Demografis. Bakso merupakan makanan yang diminati oleh kalangan
muda dan dewasa tanpa membedakan jenis kelamin.
III. Aspek Psikografis. Dengan harga yang terjangkau “Bakso keong mas” bisa
dinikmati semua kalangan, dari kalangan bawah sampai kalangan atas.
IV. Aspek Perilaku. Produk yang ditawarkan oleh usahawan sangat dipengaruhi
oleh perilaku konsumen. Konsumen akan mencari produk yang diinginkan jika
mereka merasa butuh dan ingin untuk membeli serta jika memiliki kesempatan
untuk membeli. Karena kesempatan konsumen yang berbeda-beda, dengan
demikian “bakso keon mas”mensuplay setiap hari nya ke agen agen yang
bekerjasa dengan kami.

b. Menetapkan Pasar Sasaran (Targeting)


Targeting adalah melakukan pendekatan terhadap agen kecil untuk membantu
memasarkan atau kalangan keluarga yang bekerjasa untuk saling mencari untung.

c. Menentukan Posisi Pasar


Penentuan posisi pasar dilakukan setelah menentukan segmen mana yang akan
dimasuki, maka harus pula menentukan posisi mana yang akan ditempati dalam
segmen tersebut. Posisi pasar dari “Bakso keong mas” adalah menciptakan image
di benak konsumen sebagai perusahaan yang menjual beraneka ragam menu
bakso keong mas dengan berbagai varian bentuk dan ukuran bakso yang
berbeda.Promosi yang kami lakukan dengan mengedarkan brosur ke setiap agen
took yang sudah ada sebelumnya dan melalui layanan media sosial dan televisi.

12 | S K B
BAB V
ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI

5.1 Aspek Teknis


a. Menentukan letak geografis lokasi
Letak lokasi yang strategis mudah dijangkau oleh konsumen serta
memiliki gedung yang unik dan hal ini mempermudah konsumen untuk
membedakan tempat kita dari bangunan-bangunan sekitar karena di tempat
kami terdapat patung keong yang merupakan icon kami.
b. Sarana dan prasarana
 Sarana yang akan digunakan untuk menunjang kegiatan usaha adalah
dengan menmanfatkan : Mesin pembuat bakso, Kipas angin, Toilet,
Kursi, Tempat parkir, kendaraan operasional, dll.
 Prasarananya kami menggunakan gedung seluas 255 m² untuk took
dan 144m² untuk pabrik.
c. Tenaga ahli dan tenaga biasa
Kami pekerjakan staff untuk menunjang kelancaran usaha Bakso Keong
Mas ini adalah tenaga ahli pemasaran, keuangan, penyedia dan pembelian
(sdm). Sedangkan untuk tenaga biasa yang kami gunakan adalah tenaga
karyawan lain.

d. Bahan – bahan utama


Bahan utama yang digunakan dalam menjalankan usaha Bakso Keong
Mas antara lain :
1. Daging keong mas
2. Tepung terigu
3. Tepung kanji
4. Putih telur
5. Bawang putih dihaluskan
6. Garam
7. Teh merica bubuk
8. Daun bawang
9. Air matang

13 | S K B
e. Bangunan dan tata letak bangunan
Berkaitan dengan bangunan dan tata letak bangunan, tempat usaha kami
akan didirikan di atas tanah seluas 92 m² dimana luas tanah untuk
mendirikan bangunan toko 180 m², dan 75 m² untuk tempat parkir. Untuk
luas bangunan toko adalah 180 m². Tata letak bangunan antara lain
bangunan utama sebagai tempat parkir, tempat produk yang disediakan,
toilet, mushola dan tempat menunggu.

5.2. Strategi Produksi


Penyetokan produk dilakukan menggunakan metode Rata-Rata antara
FIFO dan FEFO. Metode yang digunakan dalam metode FIFO adalah barang
yang pertama kali masuk adalah yang keluar pertama kali. Jad kita menjual
produk Bakso Keong Mas kami yang pertama kali masuk dan pertama kali
keluar. Tidak di perbolehkan menjual produk yang terakhir masuk, jika
tersebut tetap dilakukan maka lama kehallamaan produk akan rusak.
Sedangkan metode FEFO yaitu barang dengan masa kadaluwarsa terdekat
harus keluar terlebih dahulu. Jadi, terlepas apakah barang yang masuk itu
datang duluan atau terakhir, barang dengan masa kadaluarsa paling dekat
adalah barang yang harus dijual terlebih dahulu. Produk dengan masa
kadaluarsa yang pendek akan ditempatkan diposisi paling depan agar diambil
terlebih dahulu. Sedangkan produk dengan masa kadaluarsa yang masih
panjang dapat disimpan di gudang. Jadi hal ini disesuaikan dengan kondisi
yang terjadi.

14 | S K B
5.3. Layout

5.4 Aspek Teknologi

Penggunaan teknologi disini dengan metode sederhana yaitu dengan


menggunakan alat extractor bakso. Setelah itu bakso akan ibentuk secara
manual oleh para pekerja dengan tetap menjaga kehigenisan dari bahan
tersebut.

15 | S K B
BAB VI
ASPEK KEUANGAN

6.1 Analisis Biaya


6.1.1 Biaya tetap (FC)

a. Peralatan Operasional

Daftar Harga satuan Jumlah Harga Total

Kompor Gas Rp 500.000 3 Rp 1.500.000

Panci Besar Rp 150.000 4 Rp 600.000

Kulkas freezer frozen food Rp 2.000.000 3 Rp 6.000.000

Timbangan Rp 250.000 3 Rp 750.000

Blender Rp 500.000 2 Rp 1.000.000

Mesin Mixer Rp 1.500.000 2 Rp 3.000.000

Baskom Rp 100.000 5 Rp 500.000

Wajan Rp 100.000 3 Rp 300.000

Knife set Rp 75.000 2 Rp 150.000

Mesin penggiling daging Rp 1.500.000 2 Rp 3.000.000

Alat perajang Rp 25.000 2 Rp 50.000

Ember 12 liter Rp 10.000 5 Rp 50.000

Mesin Vacum sealer Rp 1.500.000 2 Rp 3.000.000

Plastic vacum Rp 600.000 1 paket Rp 600.000

Jumlah Rp 21.450.000

16 | S K B
b. Gaji Karyawan

Gji Pokok /
Jabatan Jumlah Biaya Gaji / bln
Bulan

Manajer Produksi Rp 5.000.000 1 Rp 5.000.000

Manajer Pemasaran Rp 5.000.000 1 Rp 5.000.000

Manajer Keuangan Rp 5.000.000 1 Rp 5.000.000

Bagian Produksi Rp 3.200.000 13 Rp 41.600.000

Bagian Penjualan/Toko Rp 2.500.000 3 Rp 7.500.000

Sopir Rp 3.000.000 2 Rp 6.000.000

Total gaji pegawai per-bulan Rp 70.100.000

c. Biaya Penyusutan

Investasi Nilai Awal Nilai Sisa Susut per Depresiasi


Tahun
Rp 3
Kompor Gas
Rp 500.000 50.000 Rp 150.000
Rp 3
Panci Besar
Rp 150.000 15.000 Rp 45.000
Kulkas freezer Rp 5
frozen food Rp 2.000.000 200.000 Rp 360.000
Rp 5
Timbangan
Rp 250.000 25.000 Rp 45.000
Rp 3
Blender
Rp 500.000 50.000 Rp 150.000
Rp 5
Mesin Mixer
Rp 1.500.000 150.000 Rp 270.000
Rp 3
Baskom
Rp 100.000 10.000 Rp 30.000

17 | S K B
Rp 3
Wajan
Rp 100.000 10.000 Rp 30.000
Rp 5
Knife set
Rp 75.000 7.500 Rp 13.500
Mesin 5
penggiling Rp
daging Rp 1.500.000 150.000 Rp 270.000
Rp 5
Alat perajang
Rp 25.000 2.500 Rp 4.500
Rp 3
Ember 12 liter
Rp 10.000 1.000 Rp 3.000
Mesin Vacum Rp 5
sealer Rp 1.500.000 150.0000 Rp 270.000
Rp Rp 10 Rp
Kendaraan
50.000.000 5.000.000 4.500.000

TOTAL Rp.6.141.000

Total Biaya Tetap

Keterangan Jumlah

Sewa tempat per tahun Rp 45.000.000

Pengurusan Izin Usaha Rp 5.000.000

Biaya peralatan operasional Rp 21.450.000

Kendaraan 2 unit (mobil&motor) Rp 50.000.000

Biaya Gaji Rp 70.100.000

TOTAL Rp 191.550.000

18 | S K B
6.1.2 Biaya Variabel (VC)

a. Bahan Baku Utama

Harga Total Harga Total per


Daftar Harga satuan Jumlah
per Hari Bulan
Daging Keong Rp
Mas Rp 7.000 10 Kg 70.000 Rp 1.820.000
Tepung Rp
tapioka Rp 20.000 10 Kg 200.000 Rp 5.200.000
Rp
Tepung Sagu Rp 15.000 10 Kg 150.000 Rp 3.900.000
Rp
Garam Rp 5.000 1 plastik 5.000 Rp 130.000
Rp
Merica Rp 10.000 2 plastik 20.000 Rp 520.000
Rp
Bawang putih Rp 20.000 2 Kg 40.000 Rp 1.040.000
Rp
Daun Salam 3.000 Rp 78.000
Rp
Daun Pandan 3.000 Rp 78.000
Rp
Daun Jeruk 3.000 Rp 78.000
Rp
Penyedap Rasa Rp 1.000 10 Sct 10.000 Rp 260.000
Rp
Jumlah Rp 13.104.000
815.000

Total Biaya Variabel per Bulan

Keterangan Jumlah

Biaya Bahan Baku Rp 13.104.000

Biaya Listrik dan Air Rp 1.000.000

Biaya Bahan Bakar (LPG) Rp 500.000

19 | S K B
Biaya Operasional Rp 700.000

Biaya Promosi Rp 300.000

JUMLAH Rp 15.604.000

 Biaya Produksi (TC) = Total Biaya Tetap (FC) + Total Biaya Variabel
(VC) +Penyusutan
= Rp.191.550.000 + Rp.15.604.000+ Rp.6.141.000
= Rp.213.295.000

6.2 Penentuan Harga Pokok Penjualan (HPP)

Dalam 1 kali produksi menggunakan 10 Kg daging keong mas


menghasilkan :
3.000 bakso/hari x 26 hari kerja/bulan = 78.000 bakso/ bulan
213.295.000
Harga Pokok Penjualan bakso per butir = = 2.734 /butir
78.000

6.3 Analisis keuntungan

Jika harga jual /butir bakso = Rp.4.000


Harga jual per kemasan (5 butir bakso @kemasan)
5 x 4.000 = Rp.20.000
Keuntungan per kemasan = Rp.20.000 – Rp.2.734
= Rp.17.266
Keuntungan per hari = Rp.17.266 x (3.000:5)
= Rp.10.359.600
Maka penerimaan dalam satu bulan adalah sebagai berikut :
= Rp.20.000 per kemasan X 600 kemasan X 26 hari kerja
= Rp.312.000.000
Keuntungan per bulan = Rp.312.000.000 – Rp.213.295.000
= Rp.98.705.000

20 | S K B
6.4 Analisis Kelayakan Usaha

 Pay Back Period (PP)


𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎
Pay Back Period =
𝐿𝑎𝑏𝑎 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
213.295.000
=
1.184.460.000
= 0,18 x 12 bulan
= 2,16
Artinya dalam waktu 3 bulan usaha ini telah kembali modal.

 ROI (Return Of Investment)


𝑙𝑎𝑏𝑎 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
ROI = 𝑋 100%
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎
1.184.460.000
= 𝑥 100%
213.295.000
= 555,3%

ROI sebesar 555,3% berarti dari setiap pengeluaran biaya sebesar Rp.1
maka akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp.5.553

 Break Event Point (BEP)


𝐹𝐶
Biaya tetap per unit =
𝑄𝑢𝑎𝑛𝑡𝑖𝑡𝑦 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖
197.691.000
=
78.000
= 2.535

𝑉𝐶
Biaya variable per unit =
𝑄𝑢𝑎𝑛𝑡𝑖𝑡𝑦 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖
15.604.000
=
78.000

= 200

21 | S K B
𝐹𝐶
- BEP (Unit) =
𝑃−𝑉𝐶 𝑢𝑛𝑖𝑡
197.691.000
=
20.000 −200

= 9.984 Unit

- BEP (Rp) = 9.984 unit X 20.000


= Rp. 199.680.000

Dapat disimpulkan dari perhitungan BEP diatas, bahwa perusahaan harus menjual
9.984 butir bakso per tahun dan mendapat omset Rp.199.680.000 per tahun agar
tercapai BEP.

22 | S K B
BAB VIII
ASPEK HUKUM

8.1 Legalitas Usaha

Dari segi legalitas usaha, unit usaha kami memiliki beberapa dokumen
badan hukum untuk melaksanakan usaha bisnis sebagai bekal agar usaha yang
dilaksanakan berjalan lancar di kemudian hari. Beberapa dokumen hukum yang
dimiliki berkaitan dengan aspek hukum adalah :

8.1.1 Badan Hukum

Jenis badan hukum usaha kami yaitu Perseroan Terbatas (PT). Karena usaha
ini sifatnya merupakan usaha bersama dengan modal bersama dan keuntungan
dibagi bersama berdasarkan besarnya proporsi dari masing masing pemodal,
dimana seluruh aktivitas yang timbul dalam pengelolaan menjadi tanggung jawab
PT. Dari segi kepemilikan, jenis PT ini adalah Perseroan Terbatas Biasa, dimana
para pendiri, pemegang saham dan pengurusnya adalah warga negara Indonesia
dan berbadan hukum Indonesia. Sedangkan dari segi status Perseroan Terbatas,
PT ini merupakan Perseroan Tertutup, dimana saham atas PT kami tidak
ditawarkan secara umum dalam Bursa Efek Indonesia.

Selain itu, badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan


kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, badan
hukumnya merupakan subyek hukum dan kekayaan yang terpisah (modal).

8.1.2 Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

Usaha Bakso Keong Mas ini memiliki ijin usaha dari Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kota Surabaya, serta sudah terdaftar sebagai
pelaku usaha penjualan komoditas makanan. Sesuai dengan UU No. 3 Tahun
1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan, Perusahaan adalah setiap bentuk badan
usaha yang menjalankan setiap usaha yang bersifat tetap dan terus menerus
didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah negara Indonesia dengan
tujuan memperoleh keuntungan/laba.

23 | S K B
8.1.3 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

Sebagai badan usaha, kami juga mendaftarkan NPWP atas aktiva usaha
kami ke Departemen Direktorat Jendral Pajak Kota Surabaya. NPWP merupakan
nomer yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi
perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas bagi
wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. Kepemilikan
NPWP penting sebab supaya usaha kami dapat memberikan penghasilan kepada
Pemerintah.

8.1.4 Izin-izin Perusahaan

Sebagai pelaku usaha yang patuh terhadap hukum yang berlaku, maka
usaha kami juga memiliki beberapa dokumen perizinan sesuai dengan jenis
bidang usaha yang kami jalankan. Izin-izin tersebut antara lain:

a. Surat Izin Usaha Industri (SIUI), usaha kami telah mendapatkan SIUI dari
Departemen Perdagangan dan Perindustrian Kota Surabaya sebagai usaha
yang memproduksi makanan.
b. Izin Domisili, usaha kami memiliki Izin Domisili di mana lokasi perusahaan
berada dari Pemerintah Kota Surabaya.
c. Izin Mendirikan Bangunan (IMB), demi kelancaran usaha maka kami selaku
pengusaha juga melakukan perijian untuk merehap bangunan yang kami
gunakan sebagai perusahaan kami. IMB tersebut kami dapatkan dari
Pemerintah Kota Surabaya

8.1.5 Bukti Diri

Unit usaha kami juga mempunyai bukti diri mengenai identitas para
pemilik usaha yang dikeluarkan oleh Kelurahan yang dikenal dengan nama Kartu
Tanda Penduduk (KTP) beserta tanda identitas lainnya yang diperlukan.

24 | S K B
8.1.6 Keabsahan Dokumen lainnya

Di samping keabsahan dokumen-dokumen yang telah disebutkan di atas,


terdapat keabsahan dokumen-dokumen lain yang tidak kalah penting bagi
lancarnya usaha kami khususnya dalam aspek hukum. Beberapa dokumen tersebut
ialah:

a. Status Hukum Tanah, keabsahan Sertifikat Tanah perusahaan kami


dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Surabaya. Jenis hak
atas tanah tersebut adalah Hak Milik. Tanah di mana perusahaan kami berdiri
merupakan tanah yang dapat diperjualbelikan, sebab bukan merupakan tanah
adat, wakaf, sengketa, transmigrasi, atau milik Pemerintah.
b. Status Kendaraan Bermotor, untuk kelancaran kegiatan usaha kami memiliki 1
(satu) mobil dan 1 (satu) motor yang digunakan untuk sarana distribusi,
promosi, dll. Kami memiliki keaslian surat-surat atas kendaraan bermotor
tersebut seperti, Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB), harga beli
(faktur dan kwitansi), dan kondisi kendaraan.
c. Serta surat-surat atau sertifikat lainnya yang berkepentingan dalam aspek
hukum, seperti sertifikat pangan dari Badan Pemeriksa Obat dan Makanan
(BPOM) dan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

25 | S K B

Anda mungkin juga menyukai