Diusulkan oleh:
AGUSTINA NILA Y., M.PHARM.SCI., APT. 0829078901
ANGGOTA PENGABDIAN:
BELINDA AMALIA 171001
KETUT TIA PRAN ANGGAR YANI 171018
KOMANG MAHENDRA CAHYADI PUTRA 171020
NI KADEK APRIANI SUDIARTINI 171022
NI WAYAN UTARIYANI 171026
PUTU GITA DAMAYANTHI 171029
TIAR FIRMANSYAH 171030
1
HalamanPengesahan
2
a. Nama Lengkap : Belinda Amalia
b. NIM : 171001
c. Program studi : S1 Farmasi
d. Alamat Rumah & No Tel./HP :Jln Hamahera No. 35 Denpasar, Bali /
089522042188
e. Alamat email :belindaamalia888@gmail.com
7. AnggotaPengabdi 5
a. Nama Lengkap : Tiar Firmansyah
b. NIM : 171030
c. Program studi : S1 Farmasi
d. Alamat Rumah & No Tel./HP :Umahanyar Kelod Sading, Bali /
082247478868
e. Alamat email :tiarfirmansyah99@gmail.com
8. AnggotaPengabdi 6
a. Nama Lengkap :Komang Mahendra Cahyadi Putra
b. NIM : 171020
c. Program studi : S1 Farmasi
d. Alamat Rumah & No Tel./HP :Banjar Teruna, Siangan, Gianyar, Bali
/ 083119349481
e. Alamat email :komangmahendra0@gmail.com
9. AnggotaPengabdi 7
a. Nama Lengkap :Ni Kadek Apriani Sudiartini
b. NIM : 171022
c. Program studi : S1 Farmasi
d. Alamat Rumah & No Tel./HP :-
e. Alamat email :-
10. JumlahMahasiswaPelaksana :7 orang
11. LokasiKegiatanPengabdian :Banjar Pangkung Desa Pejaten,
Tabanan
12. BentukKegiatanPengabdian :Penyuluhan, Tanya jawab dan Postest
13. BiayaKegiatan Total
a. STF Mahaganesha : Rp 0,-
b. Sumber lain (dana pribadi) :Rp1.215.000,-
14. JangkaWaktuPelaksanaan : 1 hari, pada Minggu, 6 Juli 2019
3
Denpasar, 28Juni 2019
Menyetujui, KetuaPelaksanaKegiatan
Ketua Program Studi
Mengesahkan,
Ketua LPPM
4
RINGKASAN
5
DAFTAR ISI
6
DAFTAR TABEL
7
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Obat merupakan zat yang digunakan untuk pencegahan dan
penyembuhan penyakit serta pemulihan dan peningkatan kesehatan bagi
penggunanya. Setiap obat punya manfaat, namun juga mempunyai efek
samping yang merugikan. Oleh karena itu, gunakanlah obat sesuai dengan
aturan pakai. Penyalahgunaan obat biasanya terjadi karena mekanisme
kerja suatu obat membuat suatu obat dapat menghasilkan efek selain
indikasi utamanya, salah satunya dari efek samping (BPOM, 2015 ).
Penggunaan obat memiliki dampak positif dan negative terhadap
masyarakat. Dampak positif yang dapat terjadi adalah semakin banyaknya
masyarakat yang mulai sadar dan peduli terhadap kesehatan dengan
memeriksakan diri ke tempat-tempat pelayanan kesehatan. Selain itu,
adapun dampak negatif yang dapat tejadi, yaitu kesalahan dalam
menggunakan hingga membuang limbah obat. Hal tersebut dapat terjadi
karena kurangnya pengetahuan dan informasi yang didapatkan oleh
masyarakat yang berkaitan dengan penggunaan obat yang baik dan benar.
Penyalahgunaan dalam penggunaan obat dapat menyebabkan kerugian baik
bagi masyarakat maupun bagi lingkungan.
Pengetahuan sebagian besar masyarakat tentang obat dan
pengobatan medis masih minim (Desni, 2011).Masyarakat di Indonesia pada
umumnya sudah mulai terbiasa dengan penggunaan obat – obatan dengan
tujuan menyembuhkan penyakit, meningkatkan kualitas hidup dan sebagai
suplemen untuk menunjang aktivitas sehari – hari. Namun, saat ini banyak
kasus penyalahgunaan obat yang menyebabkan kesalahan terapi atau
pengobatan sehingga efektivitas penyembuhan dan pengobatan mengalami
penurunan.
Salah satu penyebab minimnya pengetahuan tentang obat adalah
kurangnya kesadaran masyarakat akan obat dan sediaan farmasi lainnya,
diperparah dengan adanya oknum yang mengambil keuntungan dari kondisi
ini dengan menawarkan berbagai produk yang diklaim sebagai produk
kesehatan (PP IAI, 2014). Akibatnya dalam swamedikasi dapat menjadi
sumber terjadinya medication error (Tuarissa, 2014). Maka dari itu,
8
dibutuhkan adanya penyuluhan mengenai peningkatan pengetahuan tentang
obat melalui Dagusibu.
DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang) merupakan slogan
serta istilah komunikatif yang diperkenalkan oleh Ikatan Apoteker Indonesia
(IAI) melalui suatu Gerakan Keluarga Sadar Obat (GKSO) dengan tujuan
memberikan informasi kepada masyarakat tentang cara mendapatkan,
menggunakan, menyimpan, dan membuang obat dengan cara yang benar
serta meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap obat (Aprina, 2016 ).
Berdasarkan uraian permasalahan diatas maka penyuluhan
mengenai pentingnya pengetahuan tentang perolehan, penggunaan,
penyimpanan dan pembuangan obat sangat diperlukan, sebagai wujud nyata
menyikapi masalah diatas maka kami ingin memberikan suatu solusi yaitu
dengan melaksanakan kegiatan “Penyuluhan Mengenai Peningkatan
Pengetahuan Obat melalui Dagusibu” di Banjar Pangkung, Desa Pejaten,
Tabanan, Bali.
B. PERUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pemahaman masyarakat di Banjar Pangkung, Desa Pejaten,
Tabanan, Bali terkaitIstilah Dagusibu?
2. Bagaimana pemahaman masyarakat di Banjar Pangkung, Desa Pejaten,
Tabanan, Bali terkait pelaksanaanDagusibu?
C. TUJUAN
1. Meningkatkanpengetahuan masyarakat di Banjar Pangkung, Desa
Pejaten, Tabanan, Bali terkait Dagusibu.
2. Meningkatkan pemahaman masyarakat di Banjar Pangkung, Desa
Pejaten, Tabanan, Bali terkait pelaksanaanDagusibu.
D. MANFAAT KEGIATAN
1. Bagi Perguruan Tinggi
Terciptanya masyarakat yang sadarakanbagaimana cara perolehan,
penggunaan, penyimpanan dan pemusnahan atau pembuangan obat
yangbaik dan benar. Dengan terciptanya kondisi seperti tersebut, maka
masyarakat dapat ikut serta untuk meningkatkan kualitas hidup yang
lebih sehat, serta dapat mengembangkan pengetahuan dengan berbagi
9
informasi yang tepat terhadap obat, baik di lingkungan keluarga hingga
pada kelompok masyarakat besar, sehingga secara tidak langsung
dapat meningkatkan kualitas di perguruan tinggi.
2. Bagi Mahasiswa
Pengabdian ini akan menambah wawasan serta pengalaman
mahasiswa untuk bersosialisasi dengan masyarakat luar. Serta dapat
melatih mental dan pengetahuan yang telah didapat pada saat
perkuliahan untuk dibagikan kepada masyarakat. Selain itu, kegiatan ini
dapat menumbuhkan rasa empati dan solidaritas dalam memberikan
informasi yang tepat terkait kesehatan dibidang farmasi.
3. Bagi Masyarakat
Adanya penyuluhan ini, diharapkan dapat membantu masyarakat dalam
meningkatkan pengetahuan serta pemahaman terhadap cara perolehan,
penggunaan, penyimpanan dan pembuangan/ pemusnahan obat yang
tepat.
10
BAB II
RENCANA KERJA
A. METODE PELAKSANAAN
1. BENTUK KEGIATAN
Penyuluhan yang akan diadakan ditujukan untuk masyarakat baik
wanita dan pria di Banjar Pangkung, Desa Pejaten, Tabanan, Bali.
Bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait dagusibu
terhadap obat.
Pertama – tama akan dilakukan pelengkapan administrasi beserta
pembagian konsumsi. Setelah itu, dilakukan penyampaian materi
penyuluhan oleh anggota panitia. Kemudian dilakukan sesi Tanya jawab
antara pembawa materi atau dosen dengan peserta (masyarakat).
Mahasiswa sebagai anggota panitia akan membantu kelancaran
pelaksanaan penyuluhan.
Metode pelaksanaan penyuluhan ini adalah presentasi mengenai
materi dagusibu, kemudian dibuka forum tanya jawab, selanjutnya
memberikan reflet mengenai penyuluhan. Setelah itu peserta diberikan
posttest. Selanjutnya, pada akhir sosialisasi dilakukan penyerahan
kenang-kenangan kepada pihak yang berwenang dalam
penyelenggaraan acara. Terakhir dilakukan dokumentasi penutupan oleh
panitia penyelenggara dan peserta penyuluhan.
Tabel I. Bentukkegiatan
Kegiatan Penanggungjawab
RegistrasiPeserta 6 orang mahasiswa
PenyampaianMateriPenyuluhan 1 orang mahasiswa
Kegiatantanyajawab 1 orang dosen
2. JADWAL KEGIATAN
Penyuluhan akan dilaksanakan di:
Lokasi : Banjar Pangkung, Desa Pejaten, Tabanan, Bali
Alamat : Desa Pejaten, Tabanan, Bali
Hari/Tanggal : Minggu, 6 Juli 2019
Waktu : 16.00 WITA – 18.00 WITA
11
3. MASYARAKAT SASARAN
1. Kondisi geografis lokasi penyuluhan
Pejaten adalah desa yang berada di kecamatan Kediri,
Kabupaten Tabanan, provinsi Bali, Indonesia. Secara geografis Desa
Pejaten terletak pada 300 meter di atas permukaan laut, dengan
topografi dataran rendah dan suhu udara rata-rata 24-36◦C.
Penduduk Desa Pejaten sebagian memiliki mata pencaharian
sebagai pengrajin industri rumah tangga. Dengan kondisi tersebut,
tidak terlepas dari status kesehatan masyarakat, maka diperlukan
peningkatan pengetahuan yang tepattentang obat untuk untuk lebih
mengoptimalkan status kesehatan dan meminimalisir adanya
medication error. Sehingga dengan adanya penyuluhan ini,
masyarakat di Desa Pejaten dapat memperoleh informasi dan
memahami terkait perolehan, penggunaan, penyimpanan dan
pemusnahan/ pembuangan obat melalui dagusibu.
12
2. JALANNYA KEGIATAN
No Waktu Nama Kegiatan Keterangan Perlengkapan
1. 15.30- 16.00 Persiapan kegiatan Panitia
2. 16.00-16.30 Registrasi peserta, Panitia Daftar registrasi, kursi dan
pembagian leaflet, Peserta : bangku.
kuisioner ( Pretest melengkapi
dan posttest), registrasi
pembagian snack
3. 16.30-17.30 Materi dan Diskusi Panitia (Materi) MIC, speaker, LCD, dan
(tanya jawab ) Dosen (Diskusi) layar putih
Peserta
4. 17.30-17.45 Penyerahan Dosen atau MIC, dan speaker
Kenang- kenangan ketua panitia
Pihak Banjar
Pejaten
5. 17.45-18.00 Penutup Panitia, Dosen Kamera
(Dokumentasi ) dan Peserta
5. RANCANGAN BIAYA
No. Nama Barang Jumlah Harga Total
1. Snack dan air 160 Rp. 4.000,- Rp. 640.000,-
3. Kenang-kenangan 1 Rp. 130.000,- Rp. 130.000,-
(Kotak P3K)
4. Canang dan rarapan 1 Rp. 20.000,- Rp. 20.000,-
7. Print leaflet 150 Rp. 2000,- Rp. 300.000,-
8. Print dan fotocopy kuisioner 300 Rp. 700,- Rp. 210.000,-
9. Hadiah untuk diskusi 5 Rp. 10.000,- Rp. 50.000,-
10. Spanduk 1 Rp. 30.000,- Rp. 30.000,-
TOTAL Rp.1.380.000,-
13
DAFTAR PUSTAKA
Aprina, Gita .,2016. Pengetahuan dan Perilaku Swamedikasi Masyarakat Dusun
Kanigoro, Desa Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul,
Yogyakarta. UGM
BPOM., 2015. Materi Edukasi tentang Peduli Obat dan Bahan Pangan. GNPAPO
Desni, F., Wibowo, T.A., Rosydah., 2011. Hubungan Pengetahuan, Sikap,
Perilaku Kepala Keluarga dengan Pengambilan Keputusan Pengobatan
Tradisional di Desa Rambah Tengah Hilir Kecamatan Rambah Kabupaten
Rokan Hulu, Riau. KES MAS. 5 (3). Hal. 163-232
[IAI] Ikatan Apoteker Indonesia., 2014. Pedoman Pelaksanaan Gerakan Keluarga
Sadar Obat.Jakarta : PP IAI
Tuarissa, Sally, et al. 2014. Profil Penggunaan Obat Klorfeniamin Maleat pada
Masyarakat di Kelurahan Bailang dan Kelurahan Karombasan Kota
Manado. Manado: UNSRAT Press
14