Anda di halaman 1dari 105

KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Membuat Data Antibiogram yang


Informatif dan
Interpretasi Klinik Data Mikrobiologi
Lindawati Alimsardjono

Pelatihan dan BimTek “PRAUD-19”


Pengendalian Resistensi Antimikroba UpDate versi 2019
(PPRA plus Reviewer Antibiotik)
Hotel Swiss-Bellin Tunjungan Surabaya
Angkatan II: Jumat-Minggu, tgl 29-31 Maret 2019
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Public Health Laboratories,


Hospital Laboratories,
Reference or Independent Laboratories, and
Physician Office Laboratories (POLs)

Diagnostik mikrobiologi Diagnosis etiologi infeksi

• Kultivasi (pertumbuhan), identifikasi, dan uji kepekaan antimikroba


• Deteksi direk organisme penyebab infeksi secara mikroskopi
• Deteksi direk produk spesifik organisme penyebab infeksi menggunakan
teknik kimiawi, imunologik, atau molekular
• Deteksi antibodi yang diproduksi oleh pasien dalam respons terhadap
organisme yang menginfeksi (serologi)
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

ANTIBIOGRAM
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Definisi Medis
Suatu kumpulan data yang biasanya dalam bentuk tabel
tentang jumlah persentase patogen bakteri individual yang
peka terhadap agen antimikroba yang berbeda

Catatan: Sebuah antibiogram dibuat setelah bakteria


terisolasi (seperti berasal dari jaringan atau cairan
tubuh pasien) dan dilakukan uji laboratorium
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

ANTIBIOGRAM
• Profil keseluruhan hasil uji kepekaan antimikroba terhadap mikroba
spesifik terhadap obat antimikroba.
• Profil dibuat oleh laboratorium menggunakan kumpulan data dari rumah
sakit atau sistim perawatan kesehatan; data diringkas secara periodik
dan dipresentasikan yang menunjukkan persentase (%) dari organisme
yang diuji yang peka terhadap obat antimikroba tertentu.
• Hanya hasil untuk obat antimikroba yang secara rutin diuji dan
bermanfaat di klinik harus disajikan kepada para klinisi.
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

• Tabel yang menunjukkan serangkaian organisme yang peka


terhadap antimikroba yang berbeda.
• Ringkasan proporsi kumulatif dari organisme patogen yang peka
terhadap antimikroba tertentu.
• Profil kepekaan bakteria patogen spesifik terhadap agen
antimikroba yang diuji dalam kegiatan mikrobiologi klinik rutin.
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Tujuan antibiogram

Tujuan Primer:
• Menyiapkan sebuah laporan sebagai pedoman klinisi dalam seleksi terapi
antimikroba secara empiris bagi infeksi awal.
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Tujuan Sekunder:
• Menyajikan teknologi mikrobiologi dengan pola kepekaan yang “tipikal”,
dengan maksud menentukan alasan dari hasil pasien tertentu tersebut
(misal diulang, diterima, ditolak, dirujuk)
• Berbagi pola dengan fasilitas/ epidemiologis lainnya.
• Individu “pengguna data klinik kepekaan antimikroba untuk membuat
keputusan klinik dan/atau partisipasi dalam program antibiotic
stewardship” (misal, mikrobiologis klinik, spesialis penyakit infeksi dan
klinisi lainnya, praktisi pengendalian infeksi, farmasis, epidemiologis,
petugas kesehatan lainnya, dan public health officials).
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Bagaimana antibiogram dibuat?


• Antibiogram disusun dari akumulasi data uji kepekaan yang secara rutin
dikerjakan di laboratorium mikrobiologi.
• Untuk setiap organisme patogen yang dilakukan uji kepekaan, pola
kepekaan dan resistensinya dicatat dalam sistim informasi laboratorium
sebagai sebuah antibiogram, dengan beberapa atau semua informasi ini
dilaporkan kepada klinisi yang mengobati pasien sebagai terapi
penuntun.
• Dengan menganalisa sejumlah besar data dari waktu ke waktu, sebuah
antibiogram kumulatif dapat dihasilkan untuk setiap organisme yang
menarik perhatian.
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

• The Clinical and Laboratory Standards Institute (CLSI; formerly NCCLS)


published guidelines entitled “Analysis and Presentation of Cumulative
Antimicrobial Susceptibility Test Data” for use when creating an
antibiogram.
• CLSI guidelines recommend compiling the antibiogram at least annually,
including only the first isolate per patient in the period analyzed, and
including only organisms for which ≥30 isolates were tested in the period
analyzed.
• Antibiograms are compiled mainly by microbiology laboratory
technologists, but may be a collaborative effort involving the lab,
pharmacy, infection preventionists, and clinicians.
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

• Pada umumnya, antibiogram merupakan ringkasan kepekaan isolat awal


dari pasien individual dari urin, non urin (semua bagian tubuh yang lain)
dan isolat darah dalam jumlah isolat yang cukup untuk menyajikan data
yang reliabel secara statistik.
• Standar untuk analisa dan presentasi antibiogram berdasarkan
doukumen referens seperti the Clinical and Laboratory Standards
Institute guideline M39A2 and the Specification for a Hospital Cumulative
Antibiogram.
• Antibiogram kumulatif dalam bentuk tabel harus diproduksi untuk rumah
sakit dan institusi lain setiap tahun.
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

• Antibiogram kumulatif yang diproduksi berkala merupakan strategi kunci


untuk antimicrobial stewardship, sebab ia menyajikan sebuah pelayanan
kesehatan dengan informasi tentang antimikroba mana yang lebih atau
kurang efektif untuk organisme yang berbeda, pilihan antimikroba untuk
formularium dan kebijakan peresepan antimikroba untuk pelayanan
perawatan kesehatan.
• Antibiogram serial yang diproduksi dapat digunakan untuk menelusur
perubahan dalam pola resistensi dari waktu ke waktu, dan dapat
menginformasikan perkembangan pedoman terapi pada tingkat nasional,
regional dan lokal.
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

CLSI Recommendations (total 10)


1. Analyze and present a cumulative antibiogram report at least annually.
2. Include only final, verified test results.
3. Include only species with testing data for ≥ 30 isolates.
4. Include only diagnostic (not surveillance) isolates.
5. Eliminate duplicates by including only the first isolate of a species/patient/analysis
period, irrespective of body site or antimicrobial susceptibility profile.
6. Include only antimicrobial agents routinely tested and calculated, the percent
susceptible (%S) from results reported, as well as those that might be suppressed
on patient reports using selective reporting rules; do not report supplemental
agents selectively tested on resistant isolates only.
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

7. Report the %S and do not include the percent intermediate (%I) in the
statistic.
8. Streptococcus pneumoniae and cefotaxime/ ceftriaxone/penicillin: list
the %S using both meningitis and non meningitis breakpoints; for
penicillin, also consider including the %S using oral breakpoints.
9. Viridans group streptococci and penicillin: list both the %I and the %S.
10. Staphylococcus aureus: list the %S for all isolates and the methicillin-
resistant S. aureus (MRSA) subset.
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Rekomendasi untuk Antibiogram:


• Analisa/sajikan laporan antibiogram kumulatif paling tidak setiap tahun;
• Hanya meliputi hasil uji final yang sudah diverifikasi;
• Hanya meliputi spesies dengan data yang diuji ≥ 30 isolat.
• Hanya meliputi isolat diagnostik (bukan surveilans)
• Eliminasi duplikasi dengan hanya meliput isolat awal dari sebuah
spesies/pasien/periode analisis, terlepas dari bagian tubuh atau profil
antimikroba.
• Hanya meliputi agen antimikroba yang diuji secara rutin; jangan
melaporkan agen tambahan yang diuji secara selektif pada hanya isolat
resisten.
• Laporkan %S (Susceptible/peka) dan tidak termasuk %I (Intermediate)
dalam statistik.
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Bagaimana mengukur kepekaan antimikroba


di laboratorium mikrobiologi?
1. Metode Difusi Cakram (Disc Diffusion/DD) dan E-test (Laboratorium
Manual)

2. Metode dilusi cair (MIC/KHM), baik makro dilusi maupun


mikrodilusi (Laboratorium Automated)
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

1. Metode Difusi Cakram (Laboratorium Manual)


KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

2. Mikrodilusi Cair (Phoenix)


KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

2. Mikrodilusi Cair (Vitek 2)


KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

2. Mikrodilusi Cair (Microscan)


KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Factors Involved in Susceptibility Testing

Factor Criteria
Isolate Potential pathogen from a valid specimen (i.e., not likely to represent
colonizing microbiota)
Susceptibility Not predictable for infectious agent and antimicrobial
Clinical situation Antimicrobial therapy indicated
Interpretive Validated criteria available for determining the clinical significance of
standarts the result
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Keputusan untuk melakukan uji kepekaan antimikroba


tergantung kriteria berikut:
• Signifikansi isolat bakteri
• Prediksi kepekaan isolat bakteria terhadap agen antimikroba
yang paling umum digunakan terhadap bakteri tersebut, sering
disebut sebagai obat pilihan
• Tersedianya metode terstandar untuk menguji isolat
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

KETERBATASAN DARI STANDARDISASI UJI KEPEKAAN


ANTIMIKROBA

• Difusi antibiotik ke dalam jaringan dan sel inang


• Ikatan protein serum oleh agen antimikroba
• Interaksi dan interferensi obat
• Status pertahanan pasien dan sistim imun
• Multipel penyakit simultaneus
• Virulensi dan patogenisiti dari bakteri yang menginfeksi
• Tempat dan severitas dari infeksi
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Improved Clinical Outcomes from Rapid Reporting of


Antimicrobial Susceptibility Results
• Improved patient outcomes
• Lower mortality rates
• Less diagnostic procedures ordered including:
• Laboratory tests
• Diagnostic imaging procedures
• Shortened ICU stays
• Decreased ventilator days
• Fewer prescriptions for inadequate antibiotic therapy
• Shortened length of stay
• Lower total cost of hospitalization
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Apa yang membuat Antibiogram Efektif?

• To be an effective Antibiogram, the


denominators of the organisms must be a
minimum of 30 isolates per time period or the
results should be interpreted with caution due
to the lack of statistical significance.
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Bagaimana menggunakan Antibiogram?


• Sekali organisme teridentifikasi, dengan melihat Antibiogram
merupakan cara yang simpel untuk meyakinkan antimikroba yang
diberikan pada pasien adalah efektif seperti yang diinginkan.
• Tabel silang antara organisme dan antimikroba yang menunjukkan
dalam persen bagaimana efektifnya secara tradisional periode waktu
Antibiogram (biasanya antara 6 bulan sampai satu tahun)
Obat yang mana paling efektif dengan efek samping yang paling sedikit
Organism
Specific
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Mana yang Efektif?

ØAntimikroba pilihan pada 80% atau lebih diterima sebagai range efektif.
ØAntimikroba dibawah 80% adalah pilihan terjelek (poor choices) dan hanya
digunakan pada keadaan resistensi atau sebagai kombinasi yang
meningatkan sinergi obat.
ØIsolat kurang dari 30 menunjukkan keadaan terjelek bagaimana respons
organisme tersebut terhadap periode waktu Antibiogram.
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Interpretasi Antibiogram membutuhkan


pengetahuan tentang:
• Antimicrobial Agents

• Panduan Penggunaan Antibiotik

• Antibiogram (Lokal)
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Antimicrobial Agents
Class Subslasses Agents
Penicillin
Penicillin
Penicillin G
Penicillin V
Procaine Penicillin
Benzathine penicillin

Aminopenicillin Amoxicillin
Ampicillin

Ureidopenicillin Azlocillin
Mezlocillin
Piperacillin

Carboxypenicillin Carbenicillin
Ticarcillin

Penicillinase-stable Cloxacillin
Dicloxacillin
penicillin Methicillin
Nafcillin
Oxacillin
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Antimicrobial Agents
Class Subslasses Agents
β-Lactam/β-
Amoxicillin-clavulanic acid
Ampicillin sulbactam
Ceftaroline-avibactam

lactamase inhibitor Ceftazidime-avibactam


Piperacillin-tazobactam
Ticarcillin-clavulanic acid
combinations
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Antimicrobial Agents
Class Subslasses Agents
First generation
Cephems
Parenteral: Cephalothin, Cefazolin, Cephapirin
Oral: Cephalexin, Cephradine, Cefadroxil

Second generation Parenteral: Cefamandole, Cefonicid, Cefuroxime


Oral: Cefaclor, Cefdinir, Cefprozil, Cefuroxime

Third generation Parenteral: Cefperazone, Cefotaxime, Ceftazidime, Ceftizoxime,


Ceftriaxone
Oral: Cefpodoxime, Ceftibuten, Cefditoren, Cefetamet

Fourth generation Perenteral: Cefepime


Oral: Cefixime

Cephamycin Cefoxitin
Cefotetan
Cefmetazole

Cephalosporins with Parenteral: Ceftaroline, Ceftobiprole

activity against MRSA


KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Antimicrobial Agents

Class Subslasses Agents


Monobactams Parenteral: Aztreonam
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Antimicrobial Agents

Class Subslasses Agents


Carbapenems
Penems Parenteral: Doripenem, Ertapenem,
Imipenem, Meropenem, Razupenem
Penems Parenteral: Sulopenem
Oral: Faropenem
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Antimicrobial Agents
Class Subslasses Agents
Aminocyclitols Spectinomycin
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Antimicrobial Agents
Class Subslasses Agents
Aminoglycosides Amikacin
Gentamicin
Kanamycin
Netilmicin
Plazomicin
Streptomycin
Tobramycin
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Antimicrobial Agents
Class Subslasses Agents
Ansamycins Rifampin
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Antimicrobial Agents

Class Subslasses Agents


Folate pathway Sulfonamide
Trimethoprim
inhibitors Trimethoprim-sulfamethoxazole
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Antimicrobial Agents

Class Subslasses Agents


Glycopeptides Glycopeptide Parenteral: Vancomycin
Lipoglycopeptide Dalbavancin
Oritavancin
Teicoplanin
Telvancin
Ramoplanin
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Antimicrobial Agents

Class Subslasses Agents


Lincosamides Parenteral and Oral: Clindamycin
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Antimicrobial Agents
Class Subslasses Agents
Lipopeptides Parenteral: Daptomycin
Polymyxins Colistin
Polymyxin B
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Antimicrobial Agents
Class Subslasses Agents
Macrocyclic Fidoxomicin
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Antimicrobial Agents

Class Subslasses Agents


Macrolides Parenteral and oral: Erythromycin (parent
compound for other macrolides)
Oral: Azithromycin, Clarithromycin,
Dirithromycin, Erythromycin
Ketolide Oral: Telithromycin
Fluoroketolide Solithromycin
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Antimicrobial Agents

Class Subslasses Agents


Nitrofurans Oral: Nitrofurantoin
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Antimicrobial Agents

Class Subslasses Agents


Nitroimidazoles Parenteral or oral: Metronidazole,
Tinidazole
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Antimicrobial Agents

Class Subslasses Agents


Oxazolidinones Parenteral or oral:
Linezolid, Tedizolid
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Antimicrobial Agents

Class Subslasses Agents


Phenicols Parenteral: Chloramphenicol
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Antimicrobial Agents

Class Subslasses Agents


Pseudomonic acid Topical: Mupirocin
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Antimicrobial Agents

Class Subslasses Agents


Quinolone
Quinolones Cinoxacin
Garenoxacin
Nalidixic acid
Fluoroquinolone Parenteral or oral: Ciprofloxacin,
Finafloxacin, Gatifloxacin, Gemifloxacin,
Levofloxacin, Grapafloxacin, Lemefloxacin,
Moxifloxacin
Oral: Norfloxacin, Ofloxacin
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Antimicrobial Agents

Class Subslasses Agents


Fusidanes
Steroidal Topical: Fusidic acid
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Antimicrobial Agents

Class Subslasses Agents


Streptogramins Parenteral: Quinupristin-Dalfopristin
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Antimicrobial Agents

Class Subslasses Agents


Tetracyclin Parenteral or oral: Doxycycline,
Minocycline
Oral: Tetracycline
Glycylcyclines Parenteral: Tigecycline
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Antimicrobial Agents

Class Subslasses Agents


Fosfomycins Oral: Fosfomycin
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Each enzyme has different affinities for various β-lactam antibiotics


• Penicillinases break down penicillin drugs
• Cephalosporinases break down cephalosporin drugs
• Extended-spectrum β-lactamases hydrolyze most β-lactams except
carbapenems
• Carbapenemases hydrolyze carbapenems
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Membuat data antibiogram yang informatif

• Kumpulkan semua data dari ≥ 30 isolat spesies/pasien/periode


analisis
• Data uji kepekaan antimikroba yang rutin dipergunakan
• Sesuaikan dan pergunakan juga panduan pemakaian antimikroba
yang ada
• Antibiogram dibuat secara periodik, sesuai kebutuhan, paling tidak
setiap tahun diperbarui.
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Interpretasi Data Mikrobiologi


KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Prosedur Laboratorium yang digunakan dalam diagnosis


penyakit infeksius pada manusia meliputi:
1. Identifikasi morfologi agen dengan pengecatan spesimen atau potongan
jaringan (mikroskop cahaya dan elektron).
2. Deteksi agen dalam spesimen pasien dengan uji antigen (latex agglutination,
enzyme immunoassay, dll) atau nucleic acid testing (nucleic acid
hybridization, polymerase chain reaction [PCR], sequencing, etc).
3. Kultur isolasi dan identifikasi agen, serta Uji kepekaan agen dengan metode
kultur atau asam nukleat, yang sesuai.
4. Demonstrasi respons imun antibodi atau cell-mediated yang berarti terhadap
sebuah agen infeksius.
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Hasil uji laboratorium sangat tergantung pada:

• Kualitas spesimen,

• Waktu dan penanganan saat spesimen dikoleksi dan ditransportasikan,


dan

• Profisiensi teknik dan pengalaman personel laboratorium.


KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Physicians who deal with infectious processes must


know when and how to take specimens, what laboratory
examinations to request, and how to interpret the
results.
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

• Diagnostic microbiology encompasses the detection and characterization


of thousands of agents that cause or are associated with infectious
diseases.
• The techniques used to characterize infectious agents vary greatly
depending on the clinical syndrome and the type of agent being
considered, be it virus, bacterium, fungus, or parasite.
• Because no single test will permit isolation or characterization of all
potential pathogens, clinical information is much more important for
diagnostic microbiology than it is for clinical chemistry or hematology.
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

• The clinician must make a tentative diagnosis rather than wait until
laboratory results are available.
• When tests are requested, the physician should inform the laboratory
staff of the tentative diagnosis (type of infection or infectious agent
suspected).
• Proper labeling of specimens includes such clinical data as well as the
patient’s identifying data (at least two methods of definitive
identification) and the requesting physician’s name and pertinent contact
information.
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Hasil uji laboratorium hanya sesuai


dengan sampel yang diterima di
laboratorium
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

DIAGNOSIS OF INFECTION BY ANATOMIC SITE


• Wounds, Tissues, Bones, Abscesses, and Fluids
• Blood
• Urine
• Cerebrospinal Fluid
• Respiratory Secretions
• Gastrointestinal Tract Specimens
• Sexually Transmitted Diseases
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Kontaminasi Mikroba

• Kontaminasi mikroba akibat tidak sengaja terkena material yang infeksius


seperti bakteri, yeast, mould, fungi, virus, prions, protozoa atau
toksinnya dan produknya
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Microbial Contaminant Name Type Diseases and Infections

Respiratory illness and occasionally


Adenovirus Virus
gastrointestinal illness.

Caliciviruses Virus (includes Norovirus) Mild self-limiting gastrointestinal illness.

Campylobacter jejuni Bacteria Mild self-limiting gastrointestinal illness.

Viruses including
polioviruses,
Enterovirus Mild respiratory illness.
coxsackieviruses and
echoviruses

Escherichia coli(0157) Bacteria Gastrointestinal illness and kidney failure.

Found in the environment capable of colonizing


Helicobacter pylori Bacteria
human gut that can cause ulcers and cancer.

Hepatitis A virus Virus Liver disease and jaundice.

Found in the environment including hot water


Legionella pneumophila Bacteria
systems causing lung diseases when inhaled.

Lung infection in those with underlying lung


Mycobacterium avium Bacteria disease, and disseminated infection in the
severely immuno compromised.

Parasite found in shallow, warm surface and


Naegleria fowleri Protozoan ground water causing primary amebic
meningoencephalitis.

Salmonella enterica Bacteria Mild self-limiting gastrointestinal illness.

Mild self-limiting gastrointestinal illness and


Shigella sonnei Bacteria
bloody diarrhea.
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Microbial Contamination

• Inclusion or growth of harmful microorganisms (such as Clostridium


botulinum) in an item used as food, making it unfit for consumption.

Read more: http://www.businessdictionary.com/definition/microbial-


contamination.html
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

KOLONISASI

• Tahap awal dari infeksi mikroba adalah kolonisasi - menetapnya patogen pada
jalan masuk yang sesuai
• Patogen biasanya berkolonisasi pada jaringan inang yang terpapar dengan
lingkungan eksternal.
• Jalan masuk dalam inang manusia meliputi traktus urogenital, traktus
digestivus, traktus respiratorius dan conjunctiva.
• Organisme + tissue adherence mechanisms dan kemampuan mengatasi atau
bertahan terhadap tekanan konstan dari pertahanan inang pada permukaan
tubuh.
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Patogen

• Agen biologik penyebab penyakit pada inang.


• Agen yang mengganggu fisiologi normal sebuah hewan atau
tumbuhan multiseluler
• Patogen dapat menginfeksi organisme uniselular dari semua kingdom
biologik.
• Ada beberapa substrat dan jalur yang digunakan patogen untuk dapat
menginvasi inang.
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

• Patogen tetap lanjut mengancam hidup manusia, walau berbagai cara


di bidang medis telah diupayakan untuk mengamankan terhadap
infeksi oleh patogen , melalui vaksinasi, antibiotik dan fungisida.
• Bidang sosial seperti food safety, hygiene, dan water treatment
mereduksi ancaman dari beberapa patogen
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Tipe Patogen
• Bakteria

• Fungi

• Virus

• Parasit
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Normal Flora
• Skin Flora

• Oral and Upper Respiratory Tract Flora

• Gastrointestinal Tract Flora

• Urogenital Flora

• Conjunctival Flora
Spesimen
Klinik KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Spesimen Klinik

• Untuk konfirmasi suatu Infeksi

• Untuk pemilihan antibiotik definitif

• Untuk tersedianya data Epidemiologik bagi terapi empirik

• Untuk evaluasi kesembuhan dari infeksi


KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Koleksi Spesimen
• Tepat spesimen

• Tepat waktu

• Tepat metode à Aseptik

• Tepat jumlah / kuantitas

• Tepat cara transportasi


KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Identifikasi Bakteri

• Fenotipik:
• Karakterisasi morfologi koloni
• Mikroskopik morfologi bakteri – pewarnaan Gram
• Uji biokimia

• Genotipik:
• Molekuler
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Communication of Laboratory Findings


• The postanalytic phase of the laboratory testing process is the communication of
laboratory findings.
• The microbiology technologist has a professional responsibility to the patient to
communicate the laboratory results to the health care professional treating the
patient.
• The laboratory must strive to provide accurate and timely information.
• In some situations, preliminary results are communicated as they become
available.
• The physician can then take action on the results to provide effective patient
care.
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

• The report should clearly interpret the results and be free of


microbiology jargon or abbreviations.
• The clinician may be unfamiliar with the laboratory procedures or the
taxonomic status of the organisms involved, and it may be necessary
to include interpretive statements to aid in the clinician’s
understanding.
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

• Some microbiology results are considered critical and must be


reported to the physician immediately.
• Critical values may indicate a life-threatening situation that needs to
be acted on promptly.
• The microbiology director, in consultation with the medical staff,
should establish a list of these critical values.
• Box 6.1 provides an example of critical values.
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

• Additionally, the microbiology laboratory is responsible for reporting


certain infectious diseases to public health entities.
• It is essential that the microbiology department know which
infectious agents are reportable and to which agency.
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

KASUS
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

• Seorang wanita berusia 21 tahun selama 3 hari mengeluh sakit saat


berkemih dan frekuensi buang air kecilnya meningkat. Wanita tersebut
menyebutkan bahwa urinenya sangat berbau. Dia menyangkal adanya
demam, nyeri abdomen, nyeri belakang , vaginal discharge, atau rash
kulit. Aktifitas seksualnya aktif dan menggunakan oral kontrasepsi. Pada
pemeriksaan, dia tampak nyaman dan tidak demam, tanpa rasa sakit
pada daerah sudut costovertebral. Pada pemeriksaan abdomen hanya
merasa nyeri tekan pada daerah suprapubik.
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

• Berdasarkan keluhan dan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan,


maka diduga wanita tersebut menderita ……………………………….

• Spesimen apa yang dianjurkan untuk pemeriksaan mencari penyebab


penyakit yang dirasakan wanita tersebut?

• Pemeriksaan apa yang dianjurkan untuk mengetahui penyebab


penyakit yang diderita wanita tersebut?
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

• Hasil apa yang diharapkan untuk menegakkan diagnosis penyakit


pada wanita tersebut?

• Sebutkan diagnosis penyakit yang diderita wanita tersebut!

• Bagaimana penanganan penyakit yang diderita wanita tersebut?


KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

KASUS
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

• Seorang pria pengangguran dan pemabuk berusia 45 tahun datang ke


IGD dengan demam dan batuk produktif dengan dahak yang kental dan
berdarah selama 4 hari. Dia mengeluh nyeri di bagian kanan dada bila
batuk atau menarik nafas dalam. Dia menyangkal adanya riwayat
penyakit lainnya. Dia tidak merokok. Pada pemeriksaan fisik, tampak
pria yang kotor, dan malnutrisi. Suhu tubuh 38,9°C, nadi 105 x/menit,
dan frekuensi nafas 30 x/menit. Pada pemeriksaan auskultasi thorax,
terdengar suara nafas menurun, dan ronchi pada daerah kanan bawah
belakang.
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

• Berdasarkan keluhan dan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan,


maka diduga pria tersebut menderita ……………………………….

• Pemeriksaan apa yang dianjurkan untuk mendiagnosis penyakit yang


diderita pria tersebut?

• Spesimen apa yang dianjurkan untuk pemeriksaan mencari penyebab


penyakit yang diderita pria tersebut?
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

• Hasil apa yang diharapkan untuk menegakkan diagnosis penyakit


pada pria tersebut?

• Sebutkan diagnosis penyakit yang diderita pria tersebut!

• Bagaimana penanganan penyakit yang diderita pria tersebut?


KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

• Bila mendapatkan hasil kultur Klebsiella pneumoniae, maka harus


diwaspadai terjadinya …………………………………………….. melalui
mekanisme …………………………………
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

Anda mungkin juga menyukai