Anda di halaman 1dari 6

III.

ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Pada riwayat penyakit dahulu, klien dengan hipotensi memiliki riwayat
penurunan tekanan darah. Dengan riwayat keluarga dengan hipotensi yang
sama juga ditemukan. Secara otomatis ditemukan riwayat meminum obat
antihipotensi. Pengkajian untuk klien yang sedang menjalankan terapi obat
antihipotensi adalah sebagai berikut :
1. Dapatkan tanda – tanda vital, bandingkan dengan tekanan darah
sebelumnya, informasikan hasinya kepada klien.
2. Periksa elektrolit serum, laporkan hasilnya.
3. Periksa bunyi paru klien apakah terdapat ronkhi. Karena ada obat yang
memicu retensi natrium dan air.
4. Catat haluaran urine, laporkan jumlahnya.
5. Periksa angota gerak apakah ada edema (Muttaqin, 2009).

B. Diagnosa keperawatan
1. Ketidakefektifan keluarga mengenal masalah penyakit hipotensi
berhubungan dengan ketidaktahuan tentang gejala hipotensi
2. Ketidakefektifan keluarga dalam mengambil keputusan dalam
melaksanakan tindakan yang tepat untuk segera berobat kesarana
kesehatan bila terkena hipotensi berhubungan dengan kurang pengetahuan
klien/keluarga tentang manfaat berobat kesarana kesehatan
3. Ketidakefektifan merawat anggota keluarga yang sakit berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit hipotensi, cara
perawatan dan sifat penykit hipotensi.
4. Ketidakefektifan memelihara lingkungan rumah yang dapat
mempengaruhi kesehatan keluarga berhubungan dengan tidak dapat
melihat keuntungan dan manfaat pemeliharaan lingkungan serta
kitidaktahuan tentang usaha pencegahan penyakit hipotensi.
5. Ketidakmampuan menggunakan sumber yang ada di masyarakat guna
memelihara kesehatan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan klien
dan keluarga tersedianya fasilitas kesehatan seperti JPS.,dana sehat dan
tidak memahami manfaatnya.

Adapun diagnosa keperawatan yang berhubungan pengaturan diet pada klien


hipotensi adalah :
1. Ketidaktahuan mengenal masalah nutrisi sebagai salah satu penyebab
terjadinya hipotensi adalah berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
cara pengaturaan diet yang benar.
2. Ketidaksanggupan keluarga memilih tindakan yang tepat dalam
pengaturan diet bagi penderita hipotensi berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan tentang cara pengaturan diet yang benar.
3. Ketidakmampuan untuk penyediaan diet khusus bagi klien hipotensi
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang cara
pengolahan makanan dalam jumlah yang tepat.
4. Ketidakmampuan meenyediakan makanan rendah garam bagi penderita
hipotensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dan kebiasaan
sehari-hari yang mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung
garam
5. Ketidaktahuan menggunakan manfaat tanaman obat keluarga
berhubungan dengan kurangnya pengetahan tentang manfaat tanaman obat
tersebut.

C. Perencanaan
Rencana tindakan dari masing –masing diagnosa keperawatan khusus
diet pada klien hipotensi adalah :
1. Ketidakmampuan mengenal masalah nutrisi sebagai salah satu penyebab
terjadinya hipotensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang
cara pengaturan diet yang benar.
a. Tujuan
Keluarga mampu mengenal cara pengaturan diet bagi anggota keluarga
yang menderita penyakit hipotensi.
b. Kriteria hasil
1) Keluarga mampu menyebutkan secara sederhana batas pengaturan
diet bagi anggota kelurga yng menderita hipotensi.
2) Keluarga dapat memahami danmampu mengambil tindakan sesuai
anjuran.

c. Rencana tindakan
1) Beri penjelasan kepada keluarga cara pengaturan diet yang benar
bagi penderita hipotensi.
2) Beri penjelasan kepada klien dan keluarga ,bagaiman caranya
menyediakan makan-makanan rendah garam bagi penderita
hipotensi .
d. Rasional
1) Dengan diberikan penjelasan diharapkan keluarga menimbulkan
peresepsi yang negatip sehingga dapat dijadikan motivasi untuk
mengenal masalah khususnya nutrisi untuk klieh hiperetensi
2) Dengan diberikan penjelasan keluarga mampu menyajikan makanan
yang rendah garam.
2. Ketidakmampuan dalam mengambil keputusan untuk mengatur diet
terhadap anggota keluarga yang menderita hipotensi berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan keluarga tentang manfaat dari pengaturan diet
a. Tujuan
Keluarga dapat memahami tentang manfaat pengaturan diet untuk klien
hipotensi
b. Kriteria hasil
1) Keluarga mampu menjelaskan tentang manfaat pengaturan diet bagi
klien hiperetensi
2) Keluarga dapat menyediakan makanan khusus untuk klien hipotensi
c. Rencana tindakan
1) Beri penjelasan kepada keluarga tentang manfaat pengaturan diet
untuk klien hipotensi.
2) Beri penjelasan kepada keluarga jenis untuk klien hipotensi.
d. Rasionalisasi
1) Dengan diberi penjelasan diharapkan keluarga mampu
melaksanakan cara pengaturan diet untuk klien hipotensi
2) Keluarga diharapkan mengetahui jenis makanan untuk penderita
hipotensi.
3. Ketidakmampuan keluarga untuk menyediakan diet khusus bagi penderita
hipotensi berhubungan kurangnya pengetahuan tentang cara pengolahan
makanan dalam jumlah yang benar .
a. Tujuan
Keluarga mampu menyediakan diet khusus untuk penderita hipotensi.
b. Kriteria hasil
1) Kilen dan keluarga mampu menyediakan diet khusus untuk
penderita hipotensi.
2) Keluarga mampu menyajikan makanan dalam jumlah yang tepat
bagi klien hipotensi.
c. Rencana tindakan
1) Berikan penjelasan kepada klien dan keluarga cara pengolahan
makanan untuki klien hipotensi.
2) Beri penjelasan kepada klien dan keluarga jumlah makanan yang
dikonsumsi oleh klien hipotensi.
3) Beri contoh sederhana kepada klien dan keluarga untuk memnbuat
makanan dengan jumlah yang tepat.
d. Rasionalisasi.
1) Dengan diberikan penjelasan diharapkanklien dan keluarga dapat
cara pengolahan makanan untuk klien hipotensi.
2) Diharapkan klien dapat mengkonsumsi makanan sesuai yang
dianjurkan.
3) Dengan diberikan contoh sederhana caara membuat makanan dalam
jumlah yang tepat kilen dan keluarga mampu menjalankan
/melaksanakaannya sendiri.
4. Ketidakmampuan menyediakan makanan rendah garam bagi penderita
hipotensi berhubungan dengan kurang pengetahuan dan kebiasaan sehari-
hari yang mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung garam.
a. Tujuan
Seluruh anggota keluarga membiasakan diri setiap hari mengkonsumsi
makanan yang rendah garam.
b. Kriteria Hasil
1) Klien dan keluarga dapat menjelaskan manfaat makanan yang
rendah garam
2) Klien dan keluarga dapat menjelaskan jenis makanan yang banyak
mengandung garam.
3) Klien dan keluarga mau berubah kebiasaan dari mengkonsumsi
makanan yang banyak mengandung garam.
c. Rencana Tindakan
1) Beri penjelasan kepada klien dan keluarga tentang pengaruh garan
terhadap klien hipotensi.
2) Beri penjelasan kepada klien dan keluarga jenis makana yang
banyak mengandung garam.
3) Beri motivasi kepada klien dan keluarga bahwamereka mampu
untuk merubah kebiasaan yang kurang baik tersebut yang didasari
padea niat dan keinginan untuk merubah.
d. Rasional
1) Diharapkan klien dan keluarga memahami dan mengerti tentang
pengaruh garam terhadap klien hipotensi
2) Diharapkan klien dan keluarga dapat menghindari makanan yang
banyak mengandung garam.
3) Dengan diberi motivasi diharapkan klien dan kelarga mau merubah
sikapnya dari yang tidak sehat menjadi sehat
5. Ketidakmampuan menggunakan sumber pemanfaatan tanaman obat
keluarga berhubungan dengan kurang pengetahuan guna dari tanaman
obat keluarga.
a. Tujuan
Diharapkan klien dan keluarga mampu memanfaatkan sumber tanaman
obat keluarga.
b. Kriteria hasil
Klien dan keluarga dapat menyebutkan tanaman obat yang dapat
membantu untuk pengobatan hipotensi
c. Rencana tindakan
1) Beri penjelasan kepada klien dan keluarga manfaat Toga.
2) Beri penjelasan kepada klien keluarga macam dan jenis tumbuhan
/tanaman yang dapat membantu menurunkan tekanan darah
3) Anjurkan kepada kepada klien dan keluarga agar berusaha memiliki
tanaman obat keluarga .
d. Rasional
1) Agar klien dan keluarga dapat memahami manfaat Toga.
2) Klien dan keluarga dapat mengetahui jenis tanaman yang dapat
menurunkan tekanan darah.
3) Dengan memiliki Toga sendiri klien dapat mengkonsumsi tanaman
obat tersebut kapan saja diperlukan.
e. Pelaksanaan
Pelaksanaan asuhan keperawatan pada anggota keluarga yang
menderita hipotensi sesuai rencana yang telah disusun.
Pada peleksanaan asuhan keperawatan keluarga dapat dilaksanakan
antara lain :
1) Deteksi dini kasus baru.
2) Kerja sama lintas program dan lontas sektoral
3) Melakukan rujukan
4) Bimbingan dan penyuluhan.
D. Evaluasi
Penilaian adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai (out
put) dan penilaian selalu berkaitan dengan tujuan.Evaluasi juga dapat
meliputi penilaian input dan porses.
Evaluasi sebagai suatu proses yang dipusatkan pada beberapa dimensi ;
1. Bila evaluasi dipusatkan pada tujuan kita memperhatikan hasil dari
tindakan keperawatan.
2. Bila evaluasi digunakan pada ketepatgunaan (effisiensi), maka dimensinya
dapat dikaitkaan dengan biaya.,waktu,tenaga dan bahan.
3. Kecocokan (Apprioriatenes) dari tindakan keperawatan adalah
kesanggupan dari tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah.
4. Kecukupan (Adecuacy) dari tindakan keperawatan
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2008. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Vol 2, Jakarta, EGC.
Smeltzer, Suzanne; and Benda G Bare. (2008), Buku Saku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
Dep Kes RI, 2010. Diet Rendah garam, Pozi Pusat Dep Kes RI, Jakarta.
Mansjoer Arief. 2010. Kapita Selekta Kedokteran, edisi 4. Jakarta : Media
Aesculapius
Maryam, dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan perawatannya. Jakarta: Salemba
Medika
Soeparman dkk, 2007, Ilmu Penyakit dalam, Jilid 1, edisi 2. UI Press, Jakarta.
Smeltzer, S. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8, vol.2. Jakarta
: FKUI
Tjokroprawiro, Askandar. 2007. Ilmu Penyakit Dalam. Surabaya : Airlangga
University Pers.
Doengoes, Marilyn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan pasien, Jakarta, Penerbit
Buku Kedokteran, EGC

Anda mungkin juga menyukai