Anda di halaman 1dari 45

BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK INDUSTRI

A. Gambaran Umum Perusahaan


1. Sejarah Singkat PT. Bumen Redja Abadi
PT. Bumen Redja Abadi adalah perusahaan yang berdiri sejak tahun 1981 oleh
bapak David Herman Jaya yang juga merupakan pendiri dari PT. Mekar Armada Jaya
(Karoseri New Armada). PT. Bumen Redja Abadi pertama kali didirikan di kota
Kebumen Jawa Tengah. Training center juga didirikan dengan harapan dapat
peningkatan kualitas sumber daya manusia 3S (Sales, Service dan Sparepart) agar
dapat bekerja lebih profesional, terutama di lingkup PT.Bumen Redja Abadi Group.
Training Center berdiri pada tahun 2000 ruang lingkup kerjanya adalah mengadakan
pendidikan dan pelatihan terhadap karyawan (mekanik) dealer PT. Bumen Redja Abadi
Group, selain itu juga mencari dan mendidik calon mekanik baru apabila cabang
membutuhkan. Sejak tahun 2004, tepatnya Maret 2004 BRA Training Center ditunjuk
PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) untuk menjadi KRTC (Krama Yudha
Tiga Berlian Regional Training Center) yang bertugas menyelenggarakan training
/pelatihan terhadap mekanik di wilayah Jawa Tengah, Yogyakarta dan sekitarnya.
Selain bertanggung jawab terhadap pelaksanaan training mekanik dan leader di
wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta, BRA Training Center juga bertanggung jawab
terhadap training karyawan PT. Bumen Redja Abadi Group sendiri yang mana tujuan
akhirnya adalah menjadikan mekanik dan Service Advisor terbaik di seluruh Indonesia.
Seiring bejalannya waktu PT. Bumen Redja Abadi telah berkembang dan
membuka cabang 7 cabang di Jawa dan Bali. Salah satunya didirikan di Sidoarjo pada
tahun 1991. PT. Bumen Redja Abadi adalah perusahaan sepuluh besar dealer resmi
Mitsubishi Motors, Mitsubishi Fuso Truck dan Bus PT. Krama Yudha Tiga Berlian
Motors, dengan pelayanan terbaik yang diberikan dan tenaga ahli yang puluhan tahun
dalam bidang sales, suku cadang dan service mampu mengepakkan sayapnya bersaing
dengan dealer-dealer besar di Indonesia. Untuk cabang di Sidoarjo berikut adalah
profilnya :
Nama perusahaan : PT. BUMEN REDJA ABADI SIDOARJO
Berdiri : Tahun 1990
Alamat : Jalan Raya Larangan No. 2, Candi Sidoarjo
Bidang Usaha : Penjualan, Perbaikan dan Suku Cadang Kendaraan
Mitsubishi
Nomor telepon : (031) 8950467-72/ (031) 8921402

26
27

Gambar 3.1 PT. Bumen Redja Abadi Sidoarjo


(Sumber : www.bumenredjaabadi.com, diakses 23/ 10/ 2015)
2. Logo Perusahaan

Gambar 3.2 Logo PT. Bumen Redja Abadi Sidoarjo


(Sumber : Bengkel PT. Bumen Redja Abadi Sidoarjo)

Dari gambar 3.2 diatas adalah terdapat seseorang yang memegang kunci dengan
toolbox adalah logo yang digunakan oleh PT. Bumen Redja Abadi Group bahwa
perusahaan siap melayani dengan mekanik handal dan peralatan yang lengkap sesuai
dengan SOP (Standart Operational Procedure) perusahaan. Sedangkan gambar udang
dan ikan bandeng adalah menyatakan tempat cabang dari PT. Bumen Redja Abadi
yang ada di Sidoarjo.

3. Visi dan Misi Perusahaan


Visi
Menjadi group perusahaan yang terbaik dan terpercaya diantara dealer
kendaraan Mitsubishi dan berperan aktif untuk kemajuan perekonomian di Indonesia.

Misi
 Terbaik dan terpercaya didalam melayani kebutuhan masyarakat akan fasilitas
transportasi kendaraan Mitsubishi dan dengan penuh ketulusan memberikan
28

pelayanan prima untuk kepuasan total, melalui cara yang saling memuaskan
guna mendapatkan keuntungan memadai bagi perusahaan sebagai tujuan untuk
mempertahankan eksistensi dan perkembangan perusahaan.
 Menjamin keuntungan kembali terhadap investasi para pemegang saham.
 Terpercaya dengan integritas tinggi untuk menjalin kerja sama yang baik
dengan pihak distributor dan mitra kerja,.
 Memberikan kesempatan seluas – luasnya kepada karyawan dan staff untuk
berkarya dan berprestasi.

4. Budaya Perusahaan
Untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada customers, perusahaan
memberlakukan jam masuk pukul 08.00 WIB. Sedangkan untuk kepala bengkel,
leader, service advisor, mekanik, dan karyawan yang berhubungan dengan bengkel
diwajibkan untuk menjaga kesehatan sehingga setiap pagi diadakan senam pagi sekitar
pukul 07.45 WIB sebelum waktu masuk perusahaan.
Mekanik yang bertugas memperbaiki kendaraan dibagi menjadi 2 kelompok dan
dari kelompok tersebut diambil satu orang untuk melayani Service Quick Pick. Pada
Service Quick Pick hanya melayani kendaraan yang mengalami servis ringan, dengan
pedoman yang digunaka adalah CEM (Cepat, Efisien, Mudah).

5. Strategi Perusahaan
Membangun struktur organisasi yang sehat dan kokoh diseluruh unit perusahaan
PT. Bumen Redja Abadi Grup dengan memperkuat jajaran manajemen serta
pengembangan berkelanjutan sumber daya manusia untuk terciptanya citra yang kuat
atas kepercayaan dan harapan terbentuknya budaya perusahaan yang berkualitas dan
dilaksanakan secara terpadu peningkatan kemampuan eksekutif, pengawasan dilini
struktural dan fungsional organisasi secara terus menerus. Dengan dasar yang kuat
disisi internal perusahaan diharapkan dapat memberikan layanan prima untuk
kepuasan total kepada para pelanggan pengguna produk kendaraan Mitsubishi , karena
pelanggan adalah mitra perusahaan yang tidak ternilai.
PT. Bumen Redja Abadi bergerak dibidang usaha perbaikan kendaraan sekaligus
showroom kendaraan serta penjualan suku cadang kendaraan Mitsubishi. Sebagai
bengkel resmi dengan kendaraan seperti Pajero, Lancer, Mirage, Galant, Fuso, dan
lain-lain maka seluruh standar pelayanan dan fasilitas selalu mengikuti standar dari
PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors sebagai agen resmi kendaraan Mitsubishi
Motors di Indonesia.
Beberapa standar bengkel resmi tersebut meliputi :
 SOP (Standard Operational Procedure) pelayanan.
 Training reguler mekanik mengikuti program KTB (Krama Yudha Tiga
Berlian).
 Sertifikasi kualifikasi mekanik dan staff support
 Peralatan atau tools bengkel.
29

 Desain bangunan fisik bengkel baik interior maupun eksterior.


 Produk-produk layanan bengkel.
Dalam menjalankan eksistensinya sebagai bengkel resmi, PT. Bumen Redja
Abadi Sidoarjo selalu berkomitmen untuk memberikan yang terbaik kepada
pelanggan. Hal ini dilaksanakan dengan memperhatikan faktor - faktor :
 Kualitas pekerjaan yang baik.
 Fasilitas yang nyaman bagi pelanggan/ customer.
 Produk layanan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan/ customer.

6. Sumber Daya Manusia yang Handal


Tidak diragukan lagi bahwa SDM (Sumber Daya Manusia) merupakan unsur
terpenting dalam bidang usaha jasa seperti bengkel. Untuk itu, PT. Bumen Redja
Abadi selalu memastikan bahwa semua service advisor, leader, mekanik, serta partman
yang bekerja di bengkel PT. Bumen Redja Abadi telah lulus sertifikasi standar KTB
(Krama Yudha Tiga Berlian). Di samping memiliki sertifikasi standar, PT. Bumen
Redja Abadi secara reguler juga mengikutsertakan SDM (Sumber Daya Manusia) yang
dimiliki dalam semua training-training resmi yang diselenggarakan oleh pihak KTB
(Krama Yudha Tiga Berlian). Keberhasilan, PT. Bumen Redja Abadi meningkatkan
kualifikasi sumber dayanya tercermin dari berbagai penghargaan yang telah diraihnya
dalam berbagai kontes tingkat nasional.

7. Peralatan dan Mesin Berteknologi Canggih


Agar maksimal dalam melakukan perawatan terhadap kendaraan, PT. Bumen
Redja Abadi selalu berinvestasi pada peralatan kerja dan mesin dengan teknologi yang
canggih.
• Stall perbaikan yang memadai
• Lift untuk perbaikan kendaraan
• SST (Special Service Tools)
Tools ini didesain sesuai dengan dimensi dari komponen kendaraan sehingga
perbaaikan kendaraan berlangsung tepat dan cepat.
 MUT (Multi Use Tester) III
Alat untuk mendiagnosa kerusakan-kerusakan sistem kendaraan yang
mengusung sistem EFI (Electronic Fuel Injection) pada Mitsubishi.
 Bubut Stand Disk Brake
Alat untuk melakukan bubut pada piringan cakram tanpa perlu melepaskan roda
kendaraan.
30

B. Denah Bengkel

Gambar 3.3 Denah Bengkel Bumen Sidoarjo


(Sumber : Bengkel PT. Bumen Redja Abadi Sidoarjo)
C. Struktur Organisasi

PRESIDEN
DIREKTUR

DIREKTUR
Bpk. Hartoyo
DIREKTUR

KOORDINATOR SERVICE
Bpk. Supri
KOOR KEPA KOOR KOOR KEPALA KEPALA
DINA LA DINA DINAT ACCOUNTI PERSONA
TOR KEUA TOR OR NG DAN LIA DAN
PENJU NGAN SPARE SERVI PAJAK UMUM
ALAN PART CE

SERVICE HEAD
KASIR PART Bpk. Andi
HEAD
SUPER
SERVI SUPER KEAM
VISOR
CE VISOR ANAN
PENJU
HEAD AKUT
ALAN
SALES ANSI
SPARE
FINAL
PART CHECKER B
Bpk. Susanto
RUMA
FINAL
SALESM STAFF H
CHECK
AN AKUT TANG
ER
DAN ANSI GA
SALES ADM.
PAJAK
COUNT SPARE
ER PART
FRONTM
AN/
SERVICE
SERVICE ADVISOR
ADVISOR
Bpk. Agus
PART
RUNN
ER MEKAN
IK

ADMI
NISTR
MEKANIK A ASI MEKANIK B
SERVI - Didik (Leader B)
- Beny (Leader A) CE
- Yunus - Marfan
- Budi - Ekwan
Gambar 3.4 Struktur Organisasi PT.Bumen
- Iskak
Redja Abadi
- Satria
- Guruh - Sentot
Sumber : (PT. Bumen Redja Abadi)
- Fatkhur - Eko
- Novan - Yuanto
- Yureno

ADMINISTRASI
SERVICE
Bu Ega
31

Gambar 3.5 Struktur Bengkel PT.Bumen Redja Abadi Sidoarjo


Sumber : (PT.Bumen Redja Abadi)

D. Lokasi Bengkel
32

Gambar 3.6 Lokasi Bengkel


(Sumber : https://www.google.co.id/maps/dir/UNESA,+Kota+SBY+
Jawa+Timur/PT+Bumen+Redja+Abadi+Jalan+Raya+Larangan+No.2+Candi+Sidoarjo+Ja
wa+Timur, diakses pada 23/10/2015)

E. Prosedur Pelayanan Bengkel


Prosedur pelayanan bengkel yang diberikan kepada customer di bengkel PT.
Bumen Redja Abadi Sidoarjo dapat dijelaskan pada skema prosedur pelayanan bengkel
dibawah ini,

Satpam Customer

Kabeng Service Kasir


Advisor

Leader

Final
Mekanik Checker

Gambar 3.7 Skema Prosedur Pelayanan Bengkel


Sumber : (PT.Bumen Redja Abadi)

a. Prosedur Pelayanan Bengkel PT. Bumen Redja Abadi adalah sebagai berikut:
33

1. Ketika customer datang, Satpam menanyakan ada keperluan apa, dan


menunjukkan tempat yang sesuai dengan keperluan customer. Apabila
melakukan service akan ditunjukkan menuju ruang SA (Service Advisor).
2. Kemudian SA (Service Advisor) mendengarkan keluhan pelanggan dan
menanyakan pertanyaan untuk menentukan keinginan pelanggan. SA (Service
Advisor) menganalisa dan memeriksa keluhan pelanggan, kemudian menentukan
penyebab keluhan pelanggan dengan pemeriksaan secara visual atau quick test.
Jika masalah tidak segera ditemukan, maka SA (Service Advisor) meminta
kepala bengkel atau leader untuk melakukan diagnosis bersama dengan
pelanggan.
3. SA (Service Advisor) mencatat data customer dan kendaraannya.
4. SA (Service Advisor) mencatat data hasil pemeriksaan dan membuat WO (Work
Order) setelah itu SA (Service Advisor) mengestimasi waktu perbaikan dan
biaya perbaikan tersebut.
5. WO (Work Order) diberikan kepada kepala bengkel untuk menganalisa dan
diserahkan kepada leader untuk selanjutnya diberikan kepada mekanik untuk
dilaksanakan sesuai dengan WO (Work Order) tersebut.
6. Mekanik melakukan pemeriksaan dan perbaikan, apabila diperlukan penggantian
suku cadang atau lainnya dapat konsultasi langsung pada SA (Service Advisor).
7. SA (Service Advisor) memeriksa dan memastikan bahwa yang diminta telah
dilakukan.
8. Setelah kendaraan selesai diperiksa dan diperbaiki dilakukan test drive oleh
leader untuk mengetahui hasil pekerjaan mekanik.
9. Kendaraan yang lulus test drive kemudian dicuci, setelah itu kendaraan
diserahkan pada final checker untuk pengecekan terakhir. Kemudian diserahkan
SA (Service Advisor) yang selanjutnya diserahkan pada customer sesuai dengan
form pemeriksaan. (Service Advisor) mengingatkan customer untuk melakukan
perawatan berkala berikutnya. SA (Service Advisor) menghubungi pelanggan
dengan telepon untuk menanyakan kondisi kendaraan setelah servis, serta
mengingatkan kembali customer untuk melakukan perawatan berkala berikutnya
dan tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada customer.

F. Pelaksanaan Kegiatan Praktik Industri


Kegiatan praktik industri di bengkel Mitsubishi (PT. Bumen Redja Abadi Sidoarjo)
dimulai dengan memperkenalkan prosedur operasional perusahaan atau yang lebih dikenal
dengan SOP (Standart Operational Procedure), prosedur Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3), perkenalan dengan lingkungan perusahaan, dan perkenalan dengan leader dan
mekanik.
Kegiatan harian yang dilakukan setiap pagi adalah senam pagi pada pukul 07.45
WIB yang selanjutnya apabila ada yang akan disampaikan manager / koordinator servis
tentang informasi terbaru dari perusahaan, masukan tentang permasalahan teknis yang
dijumpai pada kendaraan. Kegiatan bengkel dimulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 12.00
WIB dan dilanjutkan kembali mulai pukul 13.00 - 16.30 WIB. Namun kegiatan bengkel
berhenti paa pukul 16.00 WIB untuk dilakukan bersih-bersih bengkel atau house skiping.
34

Servis berkala dan perbaikan ringan adalah kegiatan yang paling sering dikerjakan
oleh praktikan magang, praktikan dalam hal ini hanya bekerja sebagai asisten mekanik.
Perbaikan dengan tingkat kesulitan tinggi diserahkan kepada mekanik yang sudah
berpengalaman dengan praktikan magang yang membantu.
Pada dasarnya praktikan pernah mendampingi mekanik dalam berbagai kegiatan
perbaikan, akan tetapi yang paling sering dikerjakan adalah servis berkala pada kendaraan
Mitsubishi Pajero Sport.

G. Keselamatan kerja
Untuk menghindari hal–hal yang yang tidak kita inginkan, maka perlu keselamatan
kerja baik manusia, penggunaan alat, dan hal – hal lain sehingga tidak terjadi kecelakan
kerja. Adapun yang kita perlukan adalah :
1. Pakaian kerja
a. Menggunakan pakaian kerja praktik (katelpak) dan sepatu kerja (safety shoe)
b. Jagalah kebersihan pada pakaian sewaktu bekerja karena noda oli dan kotoran
yang menempel pada pakaian akan mengotori kendaraan.
2. Bekerja dengan aman dan rapi
a. Jagalah tempat kerja supaya bersih dan setelah selesai alat harap
dikembalikan ke tempat semula.
b. Suku cadang bekas harus dikumpulkan dalam kantong plastik untuk
selanjutnya dibuang atau dikembalikan ke customer.
c. Janganlah menempatkan sesuatu, baik kunci, suku cadang ataupun yang
lainnya ditengah jalan atau pintu masuk walaupun untuk sementara, karena
akan mengganggu kendaraan keluar masuk dan menyebabkan orang lain
tersandung.
d. Bersihkan dengan segera setiap oli, bahan bakar dan gemuk yang tertumpah
agar tidak terjadi kecelakaan kerja.
e. Bersihkan alat-alat yang telah dipakai.
3. Pencegahan kebakaran
a. Harus mengetahui letak alat pemadam kebakaran dan cara menggunakannya.
b. Kain yang basah karena oli dan bahan bakar harus dibuang ke dalam tempat
sampah yang terbuat dari logam.
c. Gas yang dihasilkan dari pengisian baterai mudah terbakar. Karena itu,
hindari percikan api dari tempat tersebut.
d. Janganlah merokok kecuali ditempat yang telah disediakan.
4. Menangani kendaraan pelanggan
a. Selama bekerja, pakailah selalu fender cover, handle cover, seat cover, agar
tidak mengotori kendaraan.
b. Menjaga kebersihan tangan dan alat – alat dari oli dan gemuk agar tidak
mengotori kendaraan.
c. Jangan sekali-kali memasukkan benda tajam ke dalam kantong baju karena
dapat merusak kendaraan dan melukai anda sendiri ketika terjatuh.
5. Tata tertib dan keselamatan kerja wajib dipatuhi adalah sebagai berikut :
a. Larangan untuk merokok di bengkel saat bekerja.
35

b. Sanksi kepada karyawan yang terlambat, tidur pada jam kerja serta tidak
hadir tanpa alasan yang jelas.
c. Penggunaan alat yang sesuai dengan aturan.
d. Larangan bergurau pada saat kerja.

H. Perlengkapan Kerja
Perlengkapan yang digunakan dalam melakukan servis berkala adalah sebagai
berikut,
1. Alat :
a. Alat lengkap yang terdapat pada kedy.
b. Air compressor untuk membersihkan / menyemprot bagian yang berdebu,
dengan selang yang sudah terpasang air gun.
c. Washing pan untuk menampung oli bekas dan dapat digunakan sebagai
tempat membersihkan komponen kendaraan.
d. Beberapa alat SST (Special Service Tools). Sebagai alat untuk melepas,
memeriksa, dan membenahi bagian bagian khusus.
e. Scan tool yang dinamakan MUT (Multi Use Tester) III.
f. Impact untuk melepas baut ban, propeller, dan lain-lain.
2. Bahan :
a. Kendaraan Mitsubishi Pajero Sport Tipe-GLX

Gambar 3.8 Kendaraan Pajero Sport Tipe-GLX


(Sumber : Dokumentasi)

b. Kondisi Indikator dan Kilometer Mitsubishi Pajero Sport Tipe-GLX


36

Gambar 3.9 Kondisi Indikator Kendaraan


(Sumber : Dokumentasi)

I. Langkah-Langkah Melakukan Servis Berkala 60.000 Km


1. Persiapan
a) Memasukkan Mobil
Saat memasukkan mobil untuk diservis, pastikan mobil diparkir tepat berada di
tengah antara empat penyangga lift kemudian tarik tuas rem parkir agar
kendaraan tidak bergerak saat melakukan servis.

Gambar 3.10 Posisi Kendaraan Saat Diparkir


(Sumber : Dokumentasi)
37

b) Memeriksa Kondisi Awal Mobil


Sebelum melakukan servis, pastikan kunci kontak dalam keadaan off atau lock.
Kondisi lampu – lampu dan AC juga dalam keadaan mati.

Gambar 3.11 Kunci Kontak Kendaraan


(Sumber : Dokumentasi)

c) Membuka Kap Mesin


Untuk melakukan pemeriksaan dalam melakukan pemeriksaan mesin
kendaraan, maka harus membuka kap mesin dengan cara :
1) Tarik tuas kap mesin yang ada di bawah dashboard ke arah luar
untuk membuka kap mesin, kemudian naikkan kap mesin sambil
membuka kunci pengaman.
* Pastikan saat membuka kap mesin, kipas penyapu kaca (wiper) pada
posisi parkir, agar tidak terkena kap mesin.

Gambar 3.12 Posisi Wiper Saat Kap Mesin Dibuka


(Sumber : Dokumentasi)
38

2) Topang kap mesin dengan memasukkan batang penyangga ke dalam


slotnya.
* Pastikan batang menyangga kap mesin dengan baik, sehingga tidak
akan jatuh mengenai kepala atau tangan.

Gambar 3.13 Kondisi Batang Penyangga Kap Mesin


(Sumber : Dokumentasi)
d) Memasang Fender Cover
Pasang fender cover pada samping bodi kendaran untuk melindungi
kendaraan customer, karena :
 Pada saat pemeriksaan bagian mesin tubuh akan menempel pada bodi
kendaraan sehingga ditakutkan terjadi goresan.
 Pada saat mengambil komponen dari bagian mesin seperti oli filter, oli
tidak akan mengotori bodi kendaraa
Ambil 3 fender cover yang ada pada etalase alat-alat K3 (Kesehatan dan
Keselamatan Kerja). Kemudian pasang fender cover yang terdapat 3 tali
pada bagian depan kendaraan, dan yang lainnya pasang di samping
kendaraan bagian terdekat dengan mesin. Setelah itu ikat dengan kencang
fender cover pada bagian kendaraan yang memungkinkan untuk mengikat
tali fender cover agar tidak terlepas.

Gambar 3.14 Pemasangan Fender Cover


39

(Sumber : Dokumentasi)

e) Menaikkan Kendaraan Menggunakan Lift


Menaikkan kendaran mengunakan lift untuk memudahkan dalam
penggantian oli dan pemeriksaan pada understeel kendaraan customer.
Langkah melakukannya yaitu pasang kaki-kaki lift pada rangka bagian
bawah kendaraan, usahakan tepat agar kendaraan seimbang saat dinaikkan.
Kemudian tenekan tuas yang ada pada lif, sehingga kendaraan mulai
terangkat naik.

Gambar 3.15 Pengangkatan Kendaraan Mengunakan Lift


(Sumber : Dokumentasi)
* Ketinggian kendaraan yaitu setidaknya kita dapat memeriksa bagian
bawah kendaraan, ataupun mengganti oli. Disarankan jangan terlalu
tinggi yang dapat menyebabkan kekuatan lift tidak mampu menahan
kendaraan.

Gambar 3.16 Ketinggian Kendaraan


(Sumber : Dokumentasi)
2. Penggantian Oli Mesin
Oli mesin diganti secara berkala setiap 10.000 km hal ini, sama dengan yang
tertuliskan dalam buku panduan servis berkala. Pada indikator kilometer kendaraan
Mitsubishi Pajero Tipe-GLX yang akan diservis menunjukkan 160.670 km, jadi
40

harus dilakukan penggantian oli. Langkah-langkah pengetapan oli mesin sebagai


berikut:
a. Pengetapan Oli Mesin
1) Angkatlah kendaraan menggunakan lift, sehingga dimungkinkan dapat
membuka baut tap oli. (Langkahnya lihat “Menaikkan Kendaraan
Menggunakan Lift”). Kemudian siapkan bak penampung oli mesin, letakkan
tepat pada lubang baut 17 mm pembuangan oli mesin. Kemudian buka baut tap
oli mesin (menggunakan kunci 17 mm), kemudian tap oli mesin pada bak
penampung.

Gambar 3.17 Kondisi Saat Pengetapan Oli Mesin


(Sumber : Dokumentasi)
2) Setelah oli mesin keluar semua, pasang kembali baut 17 mm
pembuangan oli mesin. Kemudian kencangkan baut 17 mm (usahkan
jangan sampai berlebihan saat pengencangan agar skrup pada lubang
pembuangan oli mesin tidak rusak).

Gambar 3.18 Pengencangan Baut Pembuangan Oli Mesin


(Sumber : Dokumentasi)
b. Pengisian Oli Mesin
Pengisian oli mesin dalam perawatan berkala dengan volume oli sebanyak 6,5
liter (apabila ada penggantian saringan oli). Untuk Mitsubishi Pajero Sport Tipe-
GLX disarankan menggunakan oli :
 Mempunyai kekentalan mengacu pada suhu atmosfer, seperti Mitsubishi Fuso
Diesel Engine Oil SAE 15 W – 40.
41

* Maksud dari SAE 15 W – 40 adalah oli mesin yang dapat digunakan pada
suhu – 15oC sampai 20oC dan pada suhu mesin tinggi 150 oC memiliki sifat
kekentalan 12 – 16,3 Cst (Centistokes).
 Mengacu ke klasifikasi API : “Service CD” atau lebih tinggi.
* Maksud dari API adalah kode anjuran tingkat mutu standar oli untuk roda 4
atau lebih sedangkan maksud dari Service CD adalah klasisfikasi API
untuk mesin diesel tugas berat yg dilengkapi supercharger.

Gambar 3.19 Oli Mesin 15W-40


(Sumber : Dokumentasi)
Langkah-langkah pengisian oli mesin sebagai berikut :
1) Mengisi oli sebanyak 6,5 liter pada wadah berupa gelas ukur yang
memilki selang agar lebih mudah memasukkan oli ke dalam mesin.
2) Membuka penutup oli yang berada pada cylinder head mesin kendaraan
dengan cara memutarnya kekiri. Kemudian masukkan oli dengan hati-
hati agar tidak sampai tumpah mengenai komponen lain.
3) Tutup kembali penutup oli, mengencangkan penutup oli dengan cara
memutarnya kekanan.
c. Pemeriksaan Volume Oli Mesin Setelah Pengisian Oli Mesin
Memeriksa kembali volume oli mesin setelah pengisian oli mesin sangatlah
penting karena bisa saja oli mesin yang ditambahkan kurang akibat pengisian pada
wadah berupa gelas ukur yang salah. Oli mesin berfungsi sebagai pelumas dari
komponen yang vital dari mesin sehingga harus diperhatikan dengan baik kondisi
dan volumenya. Langkah untuk memeriksa oli mesin yaitu :
1) Mencabut stick oli mesin dan bersihkan dengan kain/ majun.

Gambar 3.20 Pengecekan Volume Oli Mesin


42

(Sumber : Dokumentasi)
2) Masukkan kembali stick oli sepanjang batas yang ada.
3) Cabut kembali stick oli lagi dan bacalah level oli, yang seharusnya pada
kisaran strip kedua pada tanda.
4) Apabila oli kurang, lakukan kembali pengisian oli
(Langkahnya lihat “Mengisi Oli Mesin”).
* Jangan menambahkan oli berlebihan untuk menghindari kerusakan
mesin.
* Pastikan tidak mencampur beberapa tipe oli.
5) Lakukan pengecekan kembali sesuai dengan langkah 1, 2 dan 3 diatas.
6) Apabila telah sesuai standar masukkan dan kembalikan stick oli ke
dalam keadaan semula setelah melakukan pengecekan.

3. Mengganti Saringan Oli


Penggantian saringan oli dilakukan setiap 20.000 km sesuai dengan buku
panduan servis berkala. Pada indikator kilometer kendaraan Mitsubishi Pajero Tipe-
GLX yang akan diservis menunjukkan 160.670 km, jadi harus dilakukan penggantian
saringan oli.
a. Melepas Saringan Oli
Langkah melepas saringan oli yaitu :
1) Turunkan lift, dengan cara :
Menekan tombol hijau pada lift (usahakan menurunkan kendaraan
dengan pelan agar tidak terjadi kerusakan pada lift ataupun
kendaraan). Kemudian setelah kendaraan turun, bebaskan rangka
bawah kendaraan dari kaki-kaki lift yang menyangga sebelumnya.

Gambar 3.21 Kendaraan Terbebas dari Kaki-Kaki Lift


(Sumber : Dokumentasi)

2) Lepas saringan oli (oil filter) menggunakan Special Service Tools


(SST).
43

Gambar 3.22 Melepas Saringan Oli Mesin


(Sumber : Dokumentasi)
b. Memasang Saringan Oli
Pemasangan saringan oli mesin yang baru dilakukan setelah melepas dan
mengganti saringan oli yang lama. Langkah melakukannya yaitu :
1) Bersihkan kotoran pada permukaan dudukan saringan oli mesin
dengan menggunakan kain/ majun. Oleskan sedikit oli mesin pada
permukaan saringan oli mesin yang baru, agar saat dipasang dapat
memutar dengan ringan akibat adanya pelumasan. Kemudian pasang
saringan oli mesin dan kencangkan dengan tangan terlebih dahulu,
agar memudahkan dalam pengencangan akhir menggunakan Special
Service Tools (SST).

Gambar 3.23 Mengencangkan Saringan Oli Mesin


(Sumber : Dokumentasi)
2) Setelah terasa berat menggunakan tangan, kencangkan dengan
menggunakan Special Service Tools (SST).
44

Gambar 3.24 Mengencangkan Saringan Oli Mesin Menggunakan SST


(Sumber : Dokumentasi)

4. Membersihkan EGR (Exhaust Gas Recirculating)


EGR (Exhaust Gas Recirculating) adalah sebuah teknologi dimana teknik ini
bertujuan untuk mengurangi Kadar Nox pada gas buang. Membersihkan EGR
(Exhaust Gas Recirculating) diperlukan karena pada komponen ini gas hasil
pembakaran dibakar atau diolah kembali agar memiliki emisi yang rendah.
Sehingga saluran EGR (Exhaust Gas Recirculating) dengan intake akan kotor dan
berkerak, apabila tidak dibersihkan maka akan keluar asap hitam dan membuat
tarikan mesin berat. Berikut adalah keterangan tentang perawatan EGR (Exhaust
Gas Recirculating) :
 Pemeriksaan dan pembersihan EGR (Exhaust Gas Recirculating),
- Saat servis berkala 20.000 km.
- Apabila sudah terlihat asap hitam yang keluar dari kenalpot.
- Apabila tarikan mesin terasa berat.
Pada indikator kilometer kendaraan Mitsubishi Pajero Tipe-GLX yang akan
diservis menunjukkan 160.670 km, jadi dilakukan pemeriksaan dan pembersihan
EGR (Exhaust Gas Recirculating). Langkah – langkah pemeriksaan EGR (Exhaust
Gas Recirculating) sebagai berikut:
1) Lepaskan baut pengikat EGR bagian bawah yang berhubungan dengan
oil cooler, yang terdiri dari 2 baut berukuran 12 mm (menggunakan
kunci 12). Kemudian lepaskan baut pengikat EGR (Exhaust Gas
Recirculating) bagian atas yang berhubungan dengan intake manifold,
yang terdiri dari 4 buah baut berukuran 14 mm (menggunakan kunci
14).
45

Gambar 3.25 Baut Pengikat EGR dengan Intake Manifold


(Sumber : Dokumentasi)
2) Lepaskan soket EGR (Exhaust Gas Recirculating) motor, periksa
bagian soket apakah terjadi kerusakan atau tidak.

Gambar 3.26 Soket pada EGR


(Sumber : Dokumentasi)
3) Setelah EGR (Exhaust Gas Recirculating) terlepas, maka bersihkan dari
kerak dan kotoran yang melekat menggunakan kapi. Kemudian
periksalah pipa EGR (Exhaust Gas Recirculating) apakah terjadi
kerusakan atau tidak.

Gambar 3.27 EGR yang Telah Dilepas


(Sumber : Dokumentasi)
46

 Penggantian EGR (Exhaust Gas Recirculating),


- Apabila terjadi kerusakan pada soket EGR (Exhaust Gas Recirculating)
motor yang tidak dimungkinkan untuk diganti atau diperbaiki atau
terjadi kebocoran pada pipa EGR (Exhaust Gas Recirculating) yang
tidak dapat dilakukan perbaikan.
* Pada kendaraan Mitsubishi Pajero Tipe-GLX yang akan diservis tidak
ditemukannya kerusakan pada soket ataupun pipa pada EGR (Exhaust
Gas Recirculating).
4) Setelah semua komponen dibersihkan dan tidak terjadi kerusakan, pasang
kembali EGR (Exhaust Gas Recirculating) sistem sesuai dengan urutan
pelepasan.

5. Periksa Saringan Pembersih Udara


Pembersihan saringan udara sangatlah penting dilakukan karena berhubungan
dengan proses pembakaran mesin. Pembersihan dilakukan dengan menggunakan air
gun. Pembersihan ini bertujuan agar kotoran tidak masuk ke ruang bakar, yang
dapat menyebabkan kerusakan pada mesin. Pada indikator kilometer kendaraan
Mitsubishi Pajero Tipe-GLX yang akan diservis menunjukkan 160.670 km.
 Pemeriksaan saringan pembersih udara
a. Saat servis berkala 5.000 km.
b. Apabila ada perintah dari WO (Work Order) untuk dibersihkan.
Langkah-langkah membersihkan saringan udara adalah sebagai berikut :
1) Buka tutup saringan udara, kemudian lepas saringan udara dari
dudukannya.

Gambar 3.28 Membuka Tutup Saringan Udara


(Sumber : Dokumentasi)

2) Untuk membersihkan debu atau kotoran dari saringan udara dengan


cara meniupkan udara bertekanan dari bagian dalam elemen saringan
udara.
47

* Meniupkan udara menggunakan air gun pada bagian saringan udara


luar (udara masuk dari luar kendaraan) secara konsisten agar kotoran
keluar.
* Jangan meniupkan udara mengunakan air gun pada bagian saringan
udara dalam (udara keluar menuju intake manifold) agar kotoran tidak
mengotori bagian yang terdekat dengan intake manifold.

Gambar 3.29 Pembersihan Saringan Pembersih Udara


(Sumber : Dokumentasi)
 Penggantian saringan pembersih udara,
a. Apabila terjadi kerusakan pada saringan pembersih udara yang berbahan
serat.
b. Apabila saringan pembersih udara sudah terlihat hitam, yang sulit untuk
dibersihkan.
c. Apabila kendaraan sudah mencapai setiap 20.000 km atau 12 bulan sekali,
menurut buku panduan servis berkala.
Pada kendaraan Mitsubishi Pajero Tipe-GLX yang akan diservis kondisi masih
baik dan pada WO (Work Order) hanya tertulis diperiksa, sehingga tidak dilakukan
penggantian saringan pembersih udara.
3) Setelah pemeriksaan selesai, pasang kembali saringan udara sesuai
dengan urutan pelepasannya.

6. Pemeriksa Rem Cakram pada Roda Depan


Pemeriksaan rem cakram pada roda depan dilakukan setiap 10.000 km atau 6
bulan sekali. Untuk penggantian dilakukan dengan ketentuan :
 Brake pad standar 10,0 mm dengan limit 2,0 mm.
 Sedangkan untuk kerataan piringan cakram (disk brake) adalah pada limit 0,06
mm.
Pada indikator kilometer kendaraan Mitsubishi Pajero Tipe-GLX yang akan
diservis menunjukkan 160.670 km, jadi dilakukan pemeriksaan pada rem cakram
roda depan. Langkah-langkah pemeriksaan rem cakram pada roda depan sebagai
berikut :
48

1) Angkat kendaran menggunakan lift dengan tinggi secukupnya, sehingga


roda dapat berputar. (Langkahnya lihat “Menaikkan Kendaraan
Menggunakan Lift”). Kemudian lepaskan mur 21 mm pengunci roda
depan menggunakan air impact.

Gambar 3.30 Pelepasan Mur Roda Depan


(Sumber : Dokumentasi)
2) Lepaskan baut 12 mm pengikat caliper, menggunakan kunci 12 mm.

Gambar 3.31 Pelepasan Baut Caliper


(Sumber : Dokumentasi)
3) Lepas brake pad dari dudukan. Lalu lihat ketebalan brake pad secara
visual sebelum menggunakan jangka sorong, apabila terlihat sudah
mendekati 2,0 mm (terlihat sangat tipis) harus diganti.
49

Gambar 3.32 Ketebalan Brake Pad Kendaraan yang Diservis


(Sumber : Dokumentasi)
4) Lihat juga secara visual kerataan brake disc apabila terlihat tidak rata
dan disentuh terasa bergelombang (jika menggunakan dial gauge
limitnya 0,06 mm).

Gambar 3.33 Kerataan Brake disc Kendaraan yang Diservis


(Sumber : Dokumentasi)
5) Kondisi brake pad dan brake disc pada kendaraan yang diservis masih
dalam kondisi bagus, sehingga hanya membersihkan brake pad, disc
brake, plat dudukan disc dengan cara menggosoknya dengan kertas
gosok.

Gambar 3.34 Menggosok Brake Pad dan Brake Disk dengan Kertas Gosok
(Sumber : Dokumentasi)
50

6) Kemudian bersihkan menggunakan air gun agar bersih dari debu, lalu
lumasi grease sedikit pada plat brake pad yang bergesekan dengan
caliper. Setelah itu pasang kembali seperti semula. Lakukan hal yang
sama pada roda depan selanjutnya.

Gambar 3.35 Membersihkan Brake Pad dan Brake Disk dengan Air Gun
(Sumber : Dokumentasi)
7) Setelah pemeriksaan rem cakram pada semua roda depan selesai,
pasang roda kemudian kencangkan mur pengunci roda menggunakan
air impact.

Gambar 3.36 Mengencangkan Mur Roda Depan Menggunakan Impact


(Sumber : Dokumentasi)

7. Pemeriksaan Rem Tromol pada Roda Belakang


51

Untuk rem tromol ketebalan sepatu rem serta celah sepatu rem dengan tromol
harus diperiksa secara berkala. Pemeriksaan rem cakram dan rem tromol setiap
servis berkala 10.000 km atau 6 (enam) bulan. Pergantian untuk kanvas rem tromol
adalah pada limit 1,0 mm dengan standar 6,0 mm.
Pada indikator kilometer kendaraan Mitsubishi Pajero Tipe-GLX yang akan
diservis menunjukkan 160.670 km, jadi dilakukan pemeriksaan pada rem tromol
roda belakang. Langkah-langkah pemeriksaan rem tromol pada roda belakang
sebagai berikut :
1) Angkat kendaran menggunakan lift dengan tinggi secukupnya, sehingga
roda dapat berputar.
(Langkahnya lihat “Menaikkan Kendaraan Menggunakan Lift”).
2) Lepaskan mur 21 mm pengunci roda belakang dengan menggunakan
air impact.

Gambar 3.37 Melepaskan Roda Belakang


(Sumber : Dokumentasi)
3) Lepaskan tromol dengan cara menekan sambil di tarik keluar.

Gambar 3.38 Melepaskan Tromol


(Sumber : Dokumentasi)
4) Periksa sill pada master rem apakah terjadi kebocoran minyak rem atau
tidak, apabila bocor harus mengganti sill. Hasilnya tidak ada
kebocoran.
52

Gambar 3.39 Memeriksa Sill Master Silinder Rem Tromol


(Sumber : Dokumentasi)

5) Lalu periksa dan lihat ketebalan kanvas rem tromol secara visual
sebelum menggunakan jangka sorong, apabila terlihat sudah mendekati
1,0 mm (terlihat sangat tipis) harus diganti.

Gambar 3.40 Kondisi Kanvas Rem Tromol Kendaraan yang Diservis


(Sumber : Dokumentasi)
6) Kondisi kanvas rem tromol pada kendaraan yang diservis masih dalam
kondisi bagus, sehingga hanya membrsihkan tromol dan kanvas rem
menggunakan kertas gosok.
53

Gambar 3.41 Membersihkan Tromol dan Kanvas Rem


(Sumber : Dokumentasi)
7) Menggunakan air gun untuk membersihkan tromol, dan kanvas rem
dari debu.

Gambar 3.42 Membersihkan Tromol dan Kanvas Rem dengan Air Gun
(Sumber : Dokumentasi)
8) Berikan grease pada coakan pemegang sepatu rem yang bergesekan
dengan backing plate, lebih tepatnya 3 coakan pada sepatu rem yang
bergesekkan berlebihan.
* Agar gesekan yang terjadi tidak sapai merusak plat sepatu rem.

Gambar 3.43 Pemberian Grease


(Sumber : Dokumentasi)
54

9) Stel sepatu rem dengan tromol, dengan mengungkit gigi penyetel


menggunakan obeng negatif. Kemudian jika sudah tepat penyetelan
pasang tromolnya, seperti kondisi semula (kencangkan sampai tidak
berputar kemudian kendurkan lagi sampai 5 gigi). Lakukan hal yang
sama pada roda belakang selanjutnya.

Gambar 3.44 Penyetelan Rem Tromol


(Sumber : Dokumentasi)
10) Setelah pemeriksaan rem tromol pada semua roda belakang selesai,
pasang roda kemudian kencangkan mur pengunci roda menggunakan
air impact.

Gambar 3.45 Mengencangkan Mur Roda Belakang Menggunakan Impact


(Sumber : Dokumentasi)

8. Pemeriksaan Minyak Rem


Pemeriksaan minyak rem dilakukan setidaknya setiap 10.000 km atau 6 bulan
sekali. Berikut adalah beberapa informasi tentang minyak rem :
 Level minyak rem dimonitor oleh sebuah float (pelampung), ketika level
minyak rem berada dibawah tanda “MIN” lampu peringatan akan menyala.
55

 Level minyak rem turun sedikit dengan mulai ausnya kanvas rem, tetapi hal ini
bukan menunjukkan gejala ketidaknormalan.
 Jika penurunan level minyak rem sangat besar dalam waktu singkat, hal ini
menandakan terjadi kebocoran pada sistem rem dan harus dilakukan perbaikan.
 Penggantian minyak rem dilakukan setiap 40.000 km atau 24 bulan sekali
menurut buku panduan servis berkala.
Pada indikator kilometer kendaraan Mitsubishi Pajero Tipe-GLX yang akan
diservis menunjukkan 160.670 km, sehingga dilakukan pemeriksaan. Langkah-
langkah yangdilakukan dalam pemeriksaan volume minyak rem :
1) Lihat volume minyak rem berada pada level “MAX” atau “MIN”, apabila
sudah sampai pada batas “MAX” tidak perlu ditambah.
* Level minyak rem harus berada di antara tanda “MAX” dan “MIN”
pada reservoir. Kondisi minyak rem pada kendaraan yang diservis
masih dalam kondisi bagus, dengan volume berada pada level “MAX”

Gambar 3.46 Pemeriksaan Minyak Rem


(Sumber : Dokumentasi)

* Penanganan minyak rem harus hati-hati karena berbahaya untuk


mata dan juga dapat merusak cat (minyak rem bersifat
higroskopis).
* Gunakan minyak rem yang sesuai spesifikasi, jangan mencampur
atau menambahkan minyak rem dengan merek yang berbeda untuk
menghindari reaksi kimia.
(Minyak rem standar DOT 3 atau DOT 4 dari botol bersegel.
Pengertian dari kode DOT 3 adalah menyatakan bahwa minyak
rem memiliki titik didih minimal 205oC, sedangkan untuk kode
DOT 4 memiliki titik didih 230oC).

9. Pemeriksaan Level Elektrolit Baterai (Accu)


Kondisi baterai (accu) sangat penting guna mempercepat starting dan agar
56

sistem elektronik kendaraan berfungsi dengan baik. Pemeriksaan baterai (accu)


dilakukan pada setiap 5.000 km atau 3 bulan sekali. Pada indikator kilometer
kendaraan Mitsubishi Pajero Tipe-GLX yang akan diservis menunjukkan 160.670
km, sehingga yang dilakukan adalah pemeriksaan air aki. Berikut adalah hal
penting dalam pemeriksaan aki :
 Jangan menambahkan air larutan H2SO4 atau larutan asam sulfat murni (air
sur).
* Apabila ditambahkan cairan asam sulfat murni maka akan cepat merusak aki
dikarenakan elektrolit cairan aki terlalu pekat.
 Pemberian air larutan H2SO4 atau larutan asam sulfat murni (air sur) dilakukan
apabila aki baru yang masih tidak terdapat air aki di dalamnya. Karena dengan
menggunakan air sur yang memiliki elektrolit,sehingga aki tidak perlu diisi
arus (charge).
Langkah-langkah memeriksa level elektrolit adalah sebagai berikut :
1) Lihat level volume cairan aki.
* Level elektrolit aki harus berada di antara batas yang ada pada aki yaitu
“MAX” dan “MIN”, kekurangan cairan aki dapat menyebabkan
kerusakan sel pada aki tersebut.

Gambar 3.47 Pemeriksaan Cairan Aki


(Sumber : Dokumentasi)

2) Kondisi volume cairan aki pada kendaraan yang diservis berada dibawah
level “MAX”, sehingga perlu ditambahkan dengan cairan aki (air aki)
dengan cara :
a. Buka semua penutup lubang aki dengan memutarnya kekiri.
Kemudian buka botol cairan aki (air aki) kemudian tuangkan pada
setiap lubang aki sampai berada pada batas atas “MAX”.
* Jangan mengisi ulang melebihi tanda batas atas, karena tumpahan
ketika mengemudi dapat menimbulkan kerusakan.
57

Gambar 3.48 Penambahan Air Aki


(Sumber : Dokumentasi)
b. Setelah selesai tutup rapat semua penutup lubang aki dengan
memutarnya kekanan.

10. Pemeriksaan Roda - Roda


Roda sebagai penggerak dari kendaraan sangatlah penting memeriksa
kondisinya. Tekanan angin ban, ketebalan alur ban dan mur roda setelah membuka
roda. Pada indikator kilometer kendaraan Mitsubishi Pajero Tipe-GLX yang akan
diservis menunjukkan 160.670 km, sehingga perlu pemeriksaan roda kendaraan.
 Pemeriksaan tekanan angin dengan menggunakan indikator pada pemompa
ban, pastikan tekanan angin pada ban sesuai dengan tabel 3.1.
Tabel 3.1 Spesifikasi Tekanan Ban Pajero Sport Tipe-GLX
Ban
Depan Belakang
Beban
Sampai dengan 5 200 kPa (29 psi/ 2,0 220 kPa (32 psi/ 2,2
2
Penumpang kgf/cm ) kgf/cm2)
Maksimum Beban atau 200 kPa (29 psi/ 2,0 250 kPa (36 psi/ 2,5
2
untuk Menderek kgf/cm ) kgf/cm2)
(Sumber : Buku Panduan Servis Berkala)
 Pemeriksaan kondisi ban pada setiap roda depan ataupun belakang
dilakukan secara visual. kondisi ban yang telah tipis, dapat menyebabkan
ban bocor dan selip. Kondisi ban pada kendaraan yang diservis dalam
kondisi baik.
58

Gambar 3.49 Kondisi Ban Kendaraan yang Diservis


(Sumber : Dokumentasi)
 Pemeriksaan mur roda setelah melepas roda dengan cara :
1) Kencangkan mur dengan menggunakan torque wrench yang distel
nilai torsinya 100 Nm. Kencangkan mur roda hingga mencapai batas
kekuatan torque wrench (terdengar bunyi klik pada torque wrench)
* Lakukan tahap ini pada setiap roda depan ataupun belakang.

Gambar 3.50 Memeriksa Mur Roda Menggunakan Torque Wrench


(Sumber : Dokumentasi)

11. Periksa Semua Fungsi


Pemeriksaan ini terdiri dari pemeriksaan fungsi lampu – lampu, klakson, AC
(Air Conditioner) dan wiper yang bertujuan untuk menambah kenyamanan dan
keselamatan dalam berkendara.
 Pemeriksaan Lampu-lampu terdiri dari :
a. Pemeriksaan lampu kepala jauh – dekat.
a) Caranya dengan menekan tombol lampu kepala yang terletak dibawah
steer wheel sebelah kanan.
b. Pemeriksaan lampu – lampu plat nomor.
b) Caranya dengan menekan tombol lampu kepala yang terletak dibawah
steer wheel sebelah kanan.
59

c. Pemeriksaan lampu tanda belok.


c) Caranya dengan menekan tombol lampu tanda belok yang terletak
dibawah steer wheel sebelah kanan.
d. Pemeriksaan lampu kota.
d) Caranya dengan menekan tombol lampu kota yang terletak dibawah
steer wheel sebelah kanan.
e. Pemeriksaan lampu mundur.
e) Caranya dengan memasukkan gigi mundur pada tuas porseneling.
f. Pemeriksaan lampu rem.
f) Caranya dengan menginjak rem yang terletak dibawah kaki
pengemudi.
g. Lampu ruangan / interior.
g) Caranya dengan menekan tombol yang ada pada bagian interior mobil
 Pemeriksaan Klakson :
h) Pemeriksaan bunyi klakson yaitu dengan menekan tombol klakson
yang terletak pada steer wheel.
 . Pemeriksaan AC (Air Conditioner):
i) Pemeriksaan kerja AC (Air Conditioner) yaitu dengan cara menekan
tombol AC (Air Conditioner) pada dashboard, kemudian naikkan
level suhunya apabila tidak dingin maka terjadi masalah pada sistem
AC (Air Conditioner). Bisa saja terjadi kebocoran pada pipa/ slang AC
(Air Conditioner) atau kekurangan freon.
 . Pemeriksaan Pencuci Kaca (Wiper):
j) Pemeriksaan kerja wiper yaitu dengan menekan tombol penyemprot
cairan pencuci kaca yang terletak dibawah steer wheel sebelah kiri.,
agar kaca basah dengan cairan tersebut.
k) Kemudian tekan tombol pencuci kaca yang terletak dibawah steer
wheel sebelah kiri.

12. Pemberian Grease Pada Nepel Universal Joint


Pemberian grease sangat penting agar komponen yang bergesekan tidak aus.
Grease up dilakukan pada setiap 20.000 km atau 12 bulan sekali menurut buku
panduan servis berkala. Pada indikator kilometer kendaraan Mitsubishi Pajero Tipe-
GLX yang akan diservis menunjukkan 160.670 km, sehingga perlu adanya
pemberian grease. Langkah-langkah pemberian grease yaitu :
1) Menyiapkan grease pada wadah atau alat grease up dan selang kompresor
(menghubungkan kompresor dengan alat grease up). Kemudian
sambungkan selang melalui sambungan yang ada pada alat grease up.
60

Gambar 3.51 Mempersiapkan Grease (Alat Grease)


(Sumber : Dokumentasi)
2) Setelah siap maka lakukan grease up pada universal joint propeller dengan
cara,
a) Menempelkan ujung naple alat grease up pada komponen yang
akan dilakukan pelumasan (nepel universal joint).

Gambar 3.52 Nepel pada Universal Joint


(Sumber : Dokumentasi)
b) Kemdian buka kran alat grease up agar grease dapat keluar,
sehingga grease memenuhi lubang yang akan dilakukan
pelumasan (nepel universal joint). Apabila telah terpenuhi, tutup
kembali kran alat grease up. Kemudian lakukan hal tersebut
pada setiap universal joint.

Gambar 3.53 Pemberian Greas pada Nepel Universal Joint


(Sumber : Dokumentasi)
61

c) Setelah semua selesai lepas sambungan selang yang


menghubungkan kompresor dengan grease up dan kembalikan
alat ke tempat semula.

13. Memeriksa Sistem Elektrikal Common Rail dengan MUT (Multi Use Tester)
III.
MUT (Multi Use Tester) III adalah sebuah alat yang digunakan untuk
mendiagnosis kerusakan ataupun meriset kembali sistem elektrikal pada kendaraan
Mitsubishi Pajero. MUT (Multi Use Tester) III digunakan :
 Setiap 20.000 km atau 12 bulan sekali pada kendaraan sesuai dengan
buku pedoman servis berkala, apabila ada penggantian komponen yang
vital seperti ECU (Electronic Control Unit), injektor ataupun suply
pump, dan apabila terjadi trobel pada lampu indikator mesin.
Langkah-langkah menggunakan MUT (Multi Use Tester) III pada Mitsubishi
Pajero Sport sebagai berikut :
1) Melihat kondisi indikator dan kilometer kendaraan

Gambar 3.54 Kondisi Indikator Kendaraan


(Sumber : Dokumentasi)

2) Menyiapkan PC/ laptop dan alat MUT III (Vehicle Communication


Interface/ VCI, MUT III Main Harness A dan kabel USB).
* Monitor untuk melihat kinerja MUT (Multi Use Tester) III tidak hanya
menggunakan PC/ Laptop namun bisa juga menggunakan LCD yang
dilengkapi dengan kabel USB.
62

Gambar 3.55 Perlengkapan dari MUT III


(Sumber : MUT III Owner’s Manual)
3) Menghubungkan Main Harness A dengan soket yang ada dibawah
dashboard kendaraan (Mitsubishi Pajero Sport).

Gambar 3.56 Memasang Main Harness A Pada Kendaraan


(Sumber : Dokumentasi)
4) Menghubungkan kabel USB antara VCI dengan laptop. Kemudian klik dua
kali icon MUT III pada layar laptop.

Gambar 3.57 Icon Pada Layar Laptop


(Sumber : Dokumentasi)
63

5) Akan muncul beberapa menu seperti gambar dibawah ini, Pilih menu Scan
Tool Viewer (STV).

Gambar 3.58 Menu Awal Pada MUT III


(Sumber : Dokumentasi)

6) Sehingga muncul menu untuk memasukkan data kendaraan seperti gambar


dibawah ini, kemudian klik tanda (centang).

Gambar 3.59 Input Data Kendaraan


(Sumber : Dokumentasi)

7) Otomatis akan muncul menu pilihan seperti di bawah ini, pilih menu System
Slection.
64

Gambar 3.60 Memilih System Slection


(Sumber : Dokumentasi)
8) Menu lain akan muncul seperti gambar dibawah ini, Pilihlah
MPI/GDI/Diesel kemudian klik (centang).

Gambar 3.61 Memilih MPI/GDI/Diesel


(Sumber : Dokumentasi)

9) Akan muncul menu seperti dibawah ini, Klik menu self-diagnosis, untuk
mengetahui dan menghapus data diagnosis trouble yang ada pada
kendaraan.
65

Gambar 3.62 Memilih Self-diagnosis Pada Menu MPI/GDI/DIESEL


(Sumber : Dokumentasi)
10) Maka akan muncul tampilan yang menunjukkan data trouble pada
kendaraan. Dalam praktikum tidak ada diagnosis yang terdeteksi.
Kemudian klik untuk kembali ke menu MPI/GDI/Diesel.

Gambar 3.63 Data Diagnosis Trouble


(Sumber : Dokumentasi)

11) Klik Data List untuk melihat kondisi mesin.


66

Gambar 3.64 Memilih Data List Pada Menu MPI/GDI/DIESEL


(Sumber : Dokumentasi)
12) Akan muncul tampilan seperti gambar berikut, data tentang kondisi mesin.

Gambar 3.65 Data List Kendaraan


(Sumber : Dokumentasi)

13) Dari data tersebut digunakan sebagai syarat untuk melakukan Learning.
Karena untuk melakukan Learning pada kendaraan berikut adalah syarat
yang harus dilakukan :
 Engine coolant temperature: 80 - 90oC.
67

 Fuel temperature: 30 – 100°C


 Intake air temperature: 30 to 100°C
 Barometric pressure: 70 kPa atau lebih
 Automatic transmission fluid temperature : 60oC atau lebih. (untuk
transmisi otomatis)
 Lampu-lampu, Fan Kondensor AC dan semua akessoris dalam
keadaan : OFF.
 Transmission: Neutral <M/T>, “P” range <A/T>
 Kondisi Power Steering : kondisi statis.
14) Apabila semua telah sesuai dengan syrat, klik untuk kembali ke menu
MPI/GDI/Diesel, kemudian klik special function.

Gambar 3.66 Memilih Special Function Pada Menu MPI/GDI/DIESEL


(Sumber : Dokumentasi)

15) Selanjutnya akan muncul menu seperti gambar di bawah ini, klik Learning
untuk melakukan reset pada kendaraan.
68

Gambar 3.67 Memilih Learning Pada Menu MPI/GDI/DIESEL


(Sumber : Dokumentasi)
16) Akan muncul menu learning seperti gambar dibawah ini. Pada gambar
terlihat pada data In pogress ”no” yang berarti proses learning belum
dilakukan.

Gambar 3.68 List Pada Menu Learning Belum Berjalan


(Sumber : Dokumentasi)
17) Hidupkan kendaraan sampai idle (agar semua program pada komponen
kendaraan berjalan), kemudian klik tanda (centang) untuk melakukan
69

learning. Namun akan muncul rekomendasi apakah yakin untuk


melakukan learning, kemudian klik tanda (centang) yang berarti iya.
Setelah itu pada data in progres “yes” yang menandakan proses learning
sedang berjalan.

Gambar 3.69 List Pada Menu Learning Sudah Berjalan


(Sumber : Dokumentasi)
Yang dilakukan MUT (Multi Use Tester) III dalam proses learning adalah
mempelajari sistem common rail agar menyesuaikan dengan pengendara. Dengan
penyemprotan injektor pada silinder 1, 2, 3, 4 yang dilakukan secara acak sebagai
sample yang akan dipelajari oleh learning. Berikut adalah data yang ada pada
proses learning.
Tabel 3.2 Data yang Muncul Saat Proses Learning Lap Pertama
Fuel
30 Mpa 60 Mpa 90 Mpa 120 Mpa 150 Mpa
Pressure
Fuel
Pressure 30 Mpa 60 Mpa 90 Mpa 120 Mpa 150 Mpa
Target
Small Qt
0 0 0 0 0
Map Counter
Small Qt
Pressure 0 1 2 3 4
Counter
(Sumber : Dokumentasi)

Tabel 3.3 Data yang Muncul Saat Proses Learning Lap Kedua
Fuel
30 Mpa 60 Mpa 90 Mpa 120 Mpa 150 Mpa
Pressure
70

Fuel
Pressure 30 Mpa 60 Mpa 90 Mpa 120 Mpa 150 Mpa
Target
Small Qt
1 1 1 1 1
Map Counter
Small Qt
Pressure 0 1 2 3 4
Counter
(Sumber : Dokumentasi)

Tabel 3.4 Data yang Muncul Saat Proses Learning Lap Ketiga
Fuel
30 Mpa 60 Mpa 90 Mpa 120 Mpa 150 Mpa
Pressure
Fuel
Pressure 30 Mpa 60 Mpa 90 Mpa 120 Mpa 150 Mpa
Target
Small Qt
2 2 2 2 2
Map Counter
Small Qt
Pressure 0 1 2 3 4
Counter
(Sumber : Dokumentasi)

18) Setelah proses learning selesai, akan muncul rekomendasi bahwa learning
telah dilakukan. Kemudian klik tanda (centang) untuk mengakhiri
proses learning.
19) Proses learning selesai dan matikan kendaraan (posisikan kontak pada
switch off).

14. Melakukan Tes Jalan


Pada tes jalan periksa setiap sistem pada kendaraan secara teliti dengan kecepatan
yang sesuai. Tes jalan ini dilakukan oleh final Checker/ leader sesuai dengan keluhan
costumer. Pada servis berkala per 60.000 km ini tes jalan dilakukan dengan kecepatan
rendah antara 40 km/jam sampai 60 km/jam. Tes jalan ini bertujuan untuk mengecek
kinerja rem dan kebocoran ataupun trouble yang mungkin timbul apabila kendaraan telah
berjalan.

Anda mungkin juga menyukai