.Perhitungan - Analisis Perencanaan Tebal Konstruksi Perkerasan Lentur Dengan Metode Manual Desain Perkerasan Jalan 2013 Pada Tol Pandaan-Malang (Sta. 23+000 - 23+975)
.Perhitungan - Analisis Perencanaan Tebal Konstruksi Perkerasan Lentur Dengan Metode Manual Desain Perkerasan Jalan 2013 Pada Tol Pandaan-Malang (Sta. 23+000 - 23+975)
a. Menentukan umur rencana berdasarkan tabel 4.1 Manual Desain Perkerasan Jalan 2013
Data lalu lintas diperoleh berdasarkan data Estimasi Lalu lintas dan dianalisis secara Jaringan
yang di lakukan di ruas Pakis-1 sampai dengan Lawang pada tahun 2016
Diasumsikan ruas jalan tol Pandaan - Malang dioperasikan pada awal tahun 2019
sehingga tingkat pertumbuhan lalu lintas per tahun (i) diperoleh berdasarkan tabel 4.2
dari tabel 4.3 diperoleh perkiraan Faktor Pertumbuhan Lalu Lintas (i) =
Perhitungan pertumbuhan lalu lintas selama umur rencana (R) menggunakan persamaan 2.1 :
( 1 + 0,01 i )UR - 1
R =
i
( 1 + 0,01 . 5 % )20 - 1
R =
5%
R = 20.095
4.4. Menentukan Faktor Distribusi dan Kapasitas lajur (DL)
Ruas jalan Tol Pandaan – Malang pada STA. 23+000 – 23+975 direncanakan memiliki 2 Laj
dengan masing lajur mempunyai lebar 3,6 meter (Sumber : PT. Virama Karya)
Sehingga untuk menentukan Faktor Distribusi lajur (DL) dapat digunakan tabel 4.4
Dari tabel 4.4 Faktor Distribusi lajur (DL) untuk jalan 2 Lajur setiap arah adalah =
Nilai VDF4 dapat ditentukan berdasarkan data lalu lintas klasifikasi kendaraan yang direncan
ruas Jalan Tol Pandaan-Malang STA . 23+000 – 23+975,
Penentuan dan Nilai VDF4 bisa dilihat pada tabel 4.5 dan tabel 4.6
Dari tabel 4.5 maka Nilai VDF4 yang diperoleh adalah sebagai berikut :
Jenis Kendaraan niaga Klasifikasi Lama VDF4
Mobil / angkutan umum 2,3,4 0.0
Bus Besar 5b 1.0
Truk 2 sumbu - sedang 6b1.2 1.6
Truk 4 sumbu - trailer 7c1 13.6
Truk 5 sumbu - trailer 7c2.1 19.0
4.6. Menghitung Beban Sumbu Standar Kumulatif / Cumulative Equivalent Single Axle Load (CESA
Traffic Multiper (TM) lapisan aspal untuk kondisi pembebanan yang berlebih di Indonesia
berkisar 1,8 – 2 (Manual Desain Perkerasan Jalan No.02/M/BM/2013).
Pada analisis ini digunakan nilai TM sebesar 1,8
TM = 1.8
4.8. Menghitung Beban Sumbu Standar Kumulatif / Cumulative Equivalent Single Axle Load (CESA
CESA5 = TM x CESA4
Berdasarkan Tabel 4.7, maka struktur perkerasan lentur yang dapat digunakan ada 2 jenis,
yaitu AC WC modifikasi dengan desain 3, atau menggunakan SMA modifikasi dengan CTB
Tabel 4.9 Bagan Desain 3, Desain Perkerasan Lentur opsi biaya minimum
Sumber : Manual Desain Perkerasan Jalan No.02/M/BM/2013
Berdasarkan bagan desain 3 maka tebal struktur perkerasan lentur yang digunakan adalah seb
5%
80%
80%
80%
80%
80%
20.095
20.095
20.095
20.095
20.095
lebih di Indonesia
0 0
7607047 13692685
2069270 3724685
6230715 11215287
7707265 13873077
23614297 42505734
a minimum
ntur yang digunakan adalah sebagai berikut :