Safety Dalam Pengelasan PDF
Safety Dalam Pengelasan PDF
nd
1. UMUM
Pekerjaan las menyangkut penggunaan panas, pancaran busur nyala, dan polusi udara
oleh gas gas baik yang berasal dari terbakarnya coating maupun gas lindung, dan jika
terkena jaringan tubuh atau terhisap dalam jangka waktu yang lama akan
menyebabkan gangguan kesehatan yang cukup serius dan dapat meninggalkan cacat
permanen atau bahkan kematian.
Selanjutnya pekerjaan las juga menyebabkan timbulnya risiko terjadinya bahaya
kebakaran atau peledakan.
Dari hal hal tersebut diatas, perlu diberikan pengetahuan tentang tindakan pencegahan
terhadap terjadinya bahaya kebakaran maupun gangguan kesehatan yang sistimatis
dan sesuai dengan kaidah internasional maupun peraturan yang berlaku.
Radias panas.
Radiasi panas yang dihasilkan dari suhu busur nyala yang jauh melebihi 6000ºF,
dapat membakar kulit sehingga akan mengganggu kesehatan berupa rasa nyeri/
pedih. Untuk mencegah hal tersebut, kulit terutama kulit muka, tangan, leher,
dada serta kaki harus dilindungi dengan baju kulit yang cukup tebal namun
lemas. Juru las harus memakai baju yang terbuat dari kapas atau wool yang
2
berlengan panjang dan kerah leher terkancing. Selama pelaksanaan las dilarang
memakai pakaian yang terbuat dari benang plastik seperti decron, nylon, tetoron
dll., karena benang palstik justru sangat berbahaya sebab jika terbakar akan
menjalar sangat cepat dan melekat kekulit.
Jika terjadi kecelakan sehingga kulit terbakar melepuh (bukan luka bakar yang
hebat) jangan diguyur dengan air, untuk sementara dapat digunakan pasta gigi
yang bermenthos, selanjutnya harus diolesi dengan salep bioplacenton.
Juru las harus menggunakan safety helmet dengan caping menghadap kebelakang
agar dapat memasang topeng las (welding mask), welding apron (celemek) kulit,
sarung tangan panjang dari kulit, sepatu panjang atau pelindung tulang kering
dari kulit.
Bahaya kebakaran.
Pengelasan dilingkungan yang berkandungan gas mudah terbakar, diperlukan
persiapan dan peralatan khusus untuk mencegah terjadinya kebakaran.
Persiapan pengelasan mutlak memerlukan yaitu uji kandungan gas diudara
dengan menggunakan gas tester, serta surat ijin kerja panas (fire permit) bagi juru
lasnya atau pengawasnya. Tanpa prosedur tersebut, pengelasan tidak diijinkan.
Hal ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab welding supervisor day
supervisor dari pihak operator yang mengoperasikan unit operasi yang
berkandungan gas tersebut dan safety officer yang berwenang ditempat kerja.
Mereka harus berkoordinasi untuk mengupayakan pencegahan bahaya tersebut
diatas.
Selanjutnya disekitar pekerjaan las harus disediakan botol racun api (fire
estinguisher), atau jika pengelasan menyangkut pekerjaan besar dengan risiko
tinggi, disediakan pula fire truck.
Walaupun perangkat pencegah atau pemadam kebakaran tersedia, namun jika
sumber daya manusianya awam dalam menggunakannya, upaya pemadam
kebakaran tersebut akan gagal.
3
Oleh karenanya perlu pula pihak personil pelaksana pengelasan dibekali dengan
ketrampilan menggunakan alat pemadaman kebakaran.
Jika didekat pengelasan tidak terdapat alat pemadam api , dapat digunakan
karung yang dibasahi atau pasir / tanah.
Jika pengelasan terpaksa harus dilaksanakan didaerah yang mengandung gas
tanpa dapat mengupayakan hilangnya gas tersebut sama sekali, maka perlu
dipasang water screen (tabir air) dilokasi yang menghasilkan gas, dan pengelasan
sendiri harus dilindungi oleh terpal untuk mencegah percikan air. Percikan atau
kabut air tersebut akan merusak mutu las.
Ozone
Sinar ultraviolet yang dikeluarkan oleh busur nyala listrik bereaksi dengan
oxygen dan menghasilkan ozone. Jumlah ozone yang terproduksi tergantung
dengan intensitas sinar ultraviolet, kelembaban, pengaruh penyaringan oleh asap
pengelasan dan faktor lain. Namun demikian jumlah ozone yang terjadi tidak
akan mengganggu kesehatan asalkan ventilasinya baik dan cara pelaksanaan
lasnya sendiri yang baik.
Gas lindung
Harus ada ketentuan tentang ventilasi yang memadai dalam pengelasan yang
menggunakan gas lindung dan gas purging. Jika ventilasi tidak cukup, gas
lindung dan gas purging dapat mencekik juru las dan personil lain disekitar
pengelasan tersebut.
Memindahken botol
Cara memindah botol silindris gas O2, CO2, dan gas pelindung ( Argon 99.5% )
dari jarak dekat dilaksanakan dengan memutar botol dalam posisi tegak dengan
tangan secara hati hati.
Pemindahan botol silindris gas untuk jarak jauh sebaiknya digunakan lift truck
atau heister.
5
Radiasi
Energi radiasi yang dipancarkan oleh busur nyala las SMAW dapat melukai juru
las (atau personil lain yang terkena) didua bagian, yakni mata dan kulit.
Ketentuan tentang mata dicakup oleh;
ANSI Z 49.1, Safety in Welding & Cutting, dan
ANSI 87.1 Practice of Occupational and Educational Eye and Face
Protection.
Setiap personil yang berada didekat pengelasan harus dilengkapi dengan
peralatan pelindung terhadap energi radiasi SMAW. Biasanya tingkat radiasi
yang tertinggi dihasilkan oleh SMAW manakala menggunakan Argon sebagai
gas lindung dan aluminium serta stainless steel sebagai bahan yang dilas. Gelas
penyaring radiasi SMAW ditentukan oleh ANSI Z 49.1 sesuai dengan daftar
dibawah ini . Disarankan juru las menggunakan gelas penyaring (kaca hitam)
yang tergelap tetapi mengenakkan mata, namun tidak lebih terang daripada yang
disarankan. Untuk melindungi kulit, gunakan tudung wool warna gelap atau
kulit digunakan dibawah helmet untuk melindungi muka dan leher dari serangan
sinar ultraviolet. Tingkat radiasi ini cukup tinggi untuk menghancurkan katun
dan bahan lain.
7
8 HINGGA 75
10 75 – 200
12 200 – 400
14 DIATAS 400
Mesin las
Keselamatan mesin las juga harus menjadi perhatian juru las. Semua mesin las
sebaiknya terdaftar dikantor perusahaan pemilik dengan identifikasi khusus yang
jelas. Mesin las yang rusak harus segera diperbaiki dengan benar dan tuntas.
Semua mesin las harus dikalibrasi untuk meyakinkan bahwa angka penunjukan
meter-meternya tepat. Hal ini perlu untuk menjamin mutu pengelasan. Walaupun
juru las terkualifikasi dengan baik dan kinerjanyapun baik, namun jika mesin las
tidak berfungsi dengan baik, hasilnyapun akan buruk. Kondisi kabel las, penjepit
dan terminal terminal listrik harus dalam keadaan terisolasi dan terhubungkan
dengan baik. Setiap kali mesin las ditinggalkan harus dalam keadaan off,
demikian juga dengan hubungan kesumber arus listrik harus dalam kondisi
switched off.
Peralatan OAC tidak untuk dikutik kutik oleh personil yang tidak terkualifikasi untuk
pekerjaan OAC karena hal tersebut sangat berbahaya, salah salah dapat terjadi
8
kebakaran atau bahkan peledakan yang akan membahayakan jiwanya dan jiwa
personil sekitarnya. Selanjutnya walapun personil yang menangani OAC tersebut
telah terkualifikasi, tetap saja yang bersangkutan harus memperhatikan saran-saran
yang diberikan oleh pihak pabrik pembuat peralatan tersebut.
Oxygen sendiri tidak akan menimbulkan kebakaran atau peledakan, namun
keberadaannya apabila bercampur dengan gas bakar, akan membantu dan
mengintensifkan kebakaran dengan adanya oxygen bertekanan tinggi. Oleh sebab itu
keberadaan minyak, gemuk, dan bahan yang mudah terbakar harus dipisahkan dari
tempat oxygen.
Oxygen pada botol tidak boleh digunakan untuk menggerakkan pneumatic tools ,
mengawali operasinya mesin pembakaran internal (internal combustion engine),
menghembus pipa, membersihkan/ meniup baju, dan penggunaan yang tidak aman
lainnya.
Acetylene adalah gas hydrocarbon yang mudah terbakar, karenanya harus terletak
jauh dari nyala terbuka. Penggunaan gas acetylene harus pada tekanan yang aman,
yakni tekanan pasok yang telah diredusir menjadi tekanan aman melalui reducing
regulator. Botol botol silindris gas harus diletakkan ditempat yang jauh dari sumber
panas termasuk sinar matahari langsung dan berventilasi bagus, bersih dan kering
serta terbebas dari zat zat yang mudah terbakar. Penyimpanan botol silindris harus
tegak sehingga kemungkinan rusaknya katup inlet/ outlet dapat dihindarkan.
Upayakan katup selalu dalam keadaan terlindungi oleh tutup botol silindris.
Botol acetylene juga harus dalam keadaan tegak. Jika botol acetylene digeletakkan
dalam penggunaannya, maka ada kemungkinan fluida yang keluar bukan gas namun
cairan acetone yang terdapat pada botol acyteline. Hal ini akan merusakkan peralatan
dan menghasilkan nyala yang tidak dapat dikendalikan, jika yang keluar tersebut
adalah aceton, zat tersebut juga merusak mutu las. Serpihan serpihan karbid
(carbide) tidak boleh berserakan dilantai, karena jika terkena air atau menyerap
kelembaban akan menghasilkan acetylene yang mudah terbakar.
Acetylene yang berhubungan langsung dengan tembaga, air rasa, atau perak, dapat
menghasilkan acetylides, terutama jika pada lokasi tersebut terdapat kotoran
(impurities). Zat ini sangat mudah meledak dan sangat peka terhadap hentakan
walaupun kecil (slight shock) atau sumber panas kecil. Bahan paduan yang
mengandung tembaga lebih dari 67%, kecuali ujung obor, tidak boleh digunakan
untuk peralatan yang memproses acetylene.
Penanganan botol yang gegabah dan serampangan, dapat menyebabkan botol
tumbang atau terantuk sesuatu sehingga katupnya patah. Jika katup pada botol
silindris bocor atau pecah/ patah, maka botol dapat melesat sebagai proyektil dan
sangat berbahaya. Karenanya botol silindris gas bertekanan harus tersimpan atau
digunakan dalam keadaan tegak dan terikat pada tiang yang kokoh.
9
REGULATOR
BAUT PENGATUR
BONNET
PEGAS
OUTLET
TANGKAI
NOZZLE
DUDUKAN KATUP
3) Botol silindris harus dalam kondisi tegak dan terikat ditiang yang kokoh atau
pada alat pengangkut botol khusus . Hal ini mencegah tumbangnya botol
sewaktu digunakan.
6) Pasang regulator pada katup botol dan ikat/kencang secara hati-hati dan
seimbang dengan menggunakan kunci pas bukan kunci inggris.
7) Sebelum membuka katup botol, putar baut pengatur regulator searah kebalikan
jarum jam (counter clockwise) sampai tekanan pegas pengatur terbebas
(release).
8) JANGAN PERNAH BERDIRI DIDEPAN ATAU DIBELAKANG
REGULATOR pada saat membuka katup botol. Buka katup botol secara hati
hati dan perlahan lahan hingga jarum penunjuk tekanan pada manometer tekenan
tinggi tidak bergerak lagi, kemudian pembukaan katup botol dapat ditambah
sesuai dengan ketentuan.
CATATAN :
Jangan pernah membuka katup botol silindris gas acetylene lebih dari satu
(1) putaran penuh.
Sebaliknya katup botol silindris berisi gas-gas yang lain dibuka penuh
untuk menyumbat paking katup.
9) Putar baut pengatur regulator searah jarum jam untuk mendapatkan tekanan
operasional OAC atau las OFW/ OAW yang tepat.
10) Instalasi gas oxy acetylene ini harus diuji/diperiksa untuk mengetahui adanya
kebocoran dengan menggunakan metoda yang direkomendasikan oleh pihak
pabrik pemasok atau menggunakan buih sabun dan dioles dengan kuas pada
setiap sambungan.
11
Jika botol silindris tidak digunakan , katup harus selalu ditutup rapat. Juga
apabila penggunaan selesai tutup kedua katup ( inlet & outlet ) rapat rapat.
Untuk mencerat gas bakar yang ada didalam selang , buka katup gas bakar pada
obor , dan buang gas tersebut ditempat yang aman.
11) Kunci pembuka katup botol tidak pernah dilepas dari botol selama katup
terbuka.
BAUT PENGATUR
BONNET
PEGAS DIAFRAGMA
TANGKAI
OUTLET INLET
DUDUKAN KATUP
DIAFRAGMA