Makalah Excavator
Makalah Excavator
Dosen Pengampu :
Drs. Suwahyo M.Pd
Disusun oleh :
1. Nanada Fikrie Hasyim 5202416073
2. Iman Munako 5202416074
3. Muhammad Fitriyono 5202416066
4. Rizal Kurniawan 5202416085
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. karena dengan rahmat-
Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Maksud dari penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu komponen
penilaian dan dapat dijadikan sebagai salah satu pegangan dalam proses belajar mengajar mata
kuliah Sistem Powertrain Alat Berat, serta dengan harapan untuk memotivasi
penulis sehingga mampu memahami segala pembahasan dan aplikasi yang berkaitan
dengan pembelajaran tersebut.
Makalah ini, penulis sajikan untuk mengingatkan kembali akan pentingnya
mempelajari proses pembelajaran, karena konsep-konsep pembelajaran ini akan
sangat membantu dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan cara belajar
atau aspek-aspek pembelajaran. Terima kasih kepada dosen mata kuliah Sistem
Powertrain Alat Berat atas bimbingannya, sehingga penulis bisa menyelesaikan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yangbersifat membangun demi perbaikan makalah ini. Akhir kata, penulis berharap
agar makalah ini bermanfaat bagi kami semua dalam mencapai tujuan pembelajaran.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pertambangan, alat berat barangkali sudah bukan hal yang
asing lagi untuk didengar dan dilihat. Alat-alat ini digunakan untuk menunjang
proses pertambangan mulai dari pembukaan tambang, pembuatan jalan,
penggalian serta pengakutan bahan tambang menuju ke proses berikutnya. Jenis
alat berat ini pun bermacam-macam disesuaikan dengan aplikasinya, seperti
untuk pengangkutan, penggalian dan sebagainya. Akan tetapi, meskipun alat
berat ini kebanyakan lebih dikenal di dunia pertambangan, namun sejatinya tidak
hanya dunia tambang yang menggunakannya. Konstruksi, forestry, landscaping
dan beberapa aplikasi lain juga turut menggunakan alat-alat berat ini dalam
kinerjanya sehari-hari.
Salah satu jenis alat berat yang banyak digunakan dalam kegiatan ini adalah
excavator. Alat berat yang lebih dikenal dengan nama backhoe ini lebih dikenal
sebagai mesin penggali yang biasanya digunakan untuk mengeruk bahan
tambang, misalnya batu bara (bisa dilihat di pertambangan di Kalimantan) dan
niel (misalnya digunakan di Sorowako). Akan tetapi, sebenarnya fungsi dari
ekskavator bukanlah sekedar untuk menggali dan mengeruk bahan tambang saja.
Ekskavator ini juga dapat digunakan untuk pekerjaan kehutanan, pembuatan
jalan, konstruksi dan sebagainya. Dalam aplikasinya yang bermacam-macam itu
jugalah ekscavator juga banyak memiliki additional front attachment seperti
breaker untuk memecah batu, harvester untuk pekerjaan forestry serta attachment
yang lainnya. Oleh karena itu, wajar saja jika alat berat jenis ini termasuk yang
menjadi primadona.
Mengingat begitu banyaknya aplikasi dari ekskavator ini, maka
penggunaan dan kinerjanya pun dapat dikatakan cukup banyak. Akibat
banyaknya hak tersebut, tentunya dibutuhkan juga pengetahuan dasar yang
menunjang dalam proses kinerjanya sehingga tidak mengalami miss aplikasi dan
kerusakan yang terlalu dini. Untuk tahap dasar, pengetahuan yang harus dikuasai
adalah bagian-bagian dari sebuah ekskavator, prinsip kerja serta pengoperasian
berdasarkan aplikasinya, termeasuk jenis-jenis kelengkapan tambahan yang
harus digunakan sehingga dengan pemakaian yang benar akan didapatkan life
time yang cukup panjang.
1
B. Tujuan
1. Mengetahui komponen-komponen dari excavator.
2. Mengetahui fungsi komponen-komponen dari excavator.
3. Mengetahui prinsip atau sistem kerja dan operasi excavator.
C. Manfaat
Observasi ini diharapkan mahasiswa dapat memperoleh manfaat sebagai
berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui komponen-komponen dari excavator.
2. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi komponen-komponen dari excavator.
3. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana prinsip kerja excavator.
D. Pelaksanaan Observasi
Dalam observasi ini dilakukan pada :
Waktu : 15 Mei 2019
Lokasi : Jembatan Kaligawe, Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Alat Berat
Alat berat adalah mesin berukuran besar yang didesain untuk
melaksanakan fungsi konstruksi seperti pengerjaan tanah (earthworking) dan
memindahkan bahan bangunan. Alat berat umumnya terdiri atas lima komponen,
yaitu implemen, alat traksi, struktur, sumber tenaga dan transmisinya (power
train), serta sistem kendali.
Alat berat ialah alat mekanis yang mempunyai desain dan fungsi untuk
memindahkan material dalam jumlah besar sehingga bisa memudahkan dan
mempercepat suatu pekerjaan. Penggunaan alat berat dengan tenaga yanga besar
lebih sanggup melaksanakan pekerjaan yang tidak sanggup dilakukan oleh tenaga
manusia. Dengan indikator dan batas volume tertentu, penggunaan alat berat
lebih ekonomis daripada menggunakan tenaga manusia. Alat berat merupakan
jawaban akan kebutuhan peralatan yang mampu bekerja dengan tenaga besar dan
mobilitas tinggi.
B. Pengertian Excavator
Excavator adalah Alat berat yang terdiri dari batang, tongkat, keranjang
dan rumah rumah dalam sebuah wahana putar dan digunakan untuk penggalian
(akskavasi) . Rumah rumah diletakan diatas kereta bawah yang dilengkapi Roda
rantai atau Roda. Ekskavator pertama kali diciptakan pada tahun 1835 oleh
William Smith Otis, seorang ahli mekanik asal Amerika Serikat. Pada awalnya
ekskavator dijalankan dengan menggunakan mesin uap dan digunakan sebagai
alat penggalian untuk membangun rel kereta api. Pada tahun 1839 William Smith
Otis menerima patent atas karya ekskavator temuannya dan kemudian meninggal
dunia pada tahun yang sama (1839). Pada tahun 1840 tercatat ada 7 buah
excavator dan merupakan excavator pertama di dunia yang diciptakan oleh
William Smith Otis. Excaavator menggunakan Winch dan Tali besi untuk
bergerak. Excavator adalah perkembangan alami dari Penggaruk Uap dan sering
juga disebut Power shovel.
Excavator adalah adalah alat yang serba guna yang dapat untuk menggali
tanah, membuat parit, memuat material ke dump truck atau kayu ke trailer.
Dengan kombinasi penggatian attachment maka dapat digunakan untuk
memecah batu, mencabut tanggul, membongkar aspal dan lain-lain. Kontruksi
3
excavator bagian atasnya (upper structure) mampu berputar (swing) 360 derajat,
sehingga alat ini sangat lincah untuk penggalian dan pemindahan tanah pada area
yang sempit.
Bagian utama dari hydraulic excavator adalah :
1. Front End Attachment.
2. Upper Structure.
3. Under Carriage.
Untuk membandingkan kemampuan dari hydraulic excavator, dulu
berorientasi pada kapasitas bucket (bucket capacity). Sedangkan pada saat ini,
untuk membandingkannya berdasarkan berat operasi dari mesin (operating
weight).
Product hydraulic excavator, bila kita lihat dari berat operasinya maka
dapat digolongkan kedalam 4 (empat) kelompok yaitu :
1. Mini : 0,6 – 6 ton.
2. Medium : 10 – 30 ton.
3. Large : 40 – 80 ton.
4. Big/Giant : 80 – 800 ton.
6
3. Trapezoidal bucket digunakan untuk membuat saluran atau kanal
irigasi.
7
Gambar 2.6 Ditch cleaning bucket
8
9. Spike hammer cocok digunakan untuk menghancurkan struktur
beton, lereng, bendungan, dll.
10
d. Gerakan lengan : merupakan gerakan mengangkat lengan dengan
radius sampai 100°.
e. Gerakan slewing ring : gerakan pada as yang bertujuan agar
bagian atas backhoe dapat berputar 360°.
f. Gerakan struktur bawah : dipakai untuk perpindahan tempat jika
area telah selesai digali.
Cara kerja backhoe pada saat penggalian adalah sebagai berikut :
1. Boom dan bucket bergerak maju.
2. Bucket digerakkan menuju alat.
3. Bucket melakukan penetrasi ke dalam tanah.
4. Bucket yang telah penuh diangkat.
5. Struktur atas berputar.
6. Bucket diayun sampai material di dalamnya keluar.
G. Prinsip Kerja Komponen
12
Hubungan antara dua garis tidak dapat diduga kecuali jika
diperhatikan dengan sebuah titik penghubung. Titik penghubung di
gunakan untuk memperlihatkan suatu ilustrasi dimana garis-garis
berhubungan. Jika sambungan terjadi pada bentuk T , titik penghubung
dapat diabaikan karena hubungan garis antara kedua garis tersebut terlihat
jelas.
Bila diperlihatkan suatu arah aliran tertentu, tanda kepala panah bisa
ditambahkan pada garis di dalam gambar yang menunjukkan arah aliran
oli.
5. Silinder hidrolik
Silider hidrolik merubah tenaga zat cair menjadi tenaga mekanik.
Fluida yang tertekan , menekan sisi piston silinder untuk menggerakan
beberapa gerakan mekanis.
Single acting cylinder hanya mempunyai satu port, sehingga fluida
bertekanan hanya masuk melalui satu saluran, dan menekan ke satu arah.
Silinder ini untuk gerakan membalik dengan cara membuka valve atau
karena gaya gravitasi atau juga kekuatan spring. Double acting cylinder
mempunyai port pada tiap bagian sehingga fluida bertekanan bias masuk
melalui kedua bagian sehingga bias melakukan dua gerakan piston.
Kecepatan gerakan silinder tergantung pada fluid flow rate ( gallon /
minute) dan juga volume piston.
Cycle time adalah waktu yang dibutuhkan oleh silinder hidrolik
untuk melakukan gerakan memanjang penuh. Cycle time adalah hal yang
sangat penting dalam mendiagnosa problem hidrolik.
6. Pressure control valve
Tekanan hidrolik dikontrol melalui penggunaan sebuah valve yang
membuka dan menutup pada waktu yang berbeda berdasar aliran fluida
by pass dari tekanan tinggi ke tekanan yang lebih rendah. Tanda panah
menunjukan arah aliran oli. Pressure control valve bisanya tipe pilot, yaitu
bekerja secara otomatis oleh tekanan hidrolik, bukan oleh manuasia. Pilot
oil ditahan oleh spring yang biasanya bias di adjust. Semakin besar
tegangan spring, maka semakin besar pula tekanan fluida yang
dibutuhkan untuk menggerakan valve.
7. Filter
13
Pengkodisian oli bisa dilakukan dengan berbagai cara, biasanya
berupa filter, pemanas dan pendingin. Tugas Hidrolik Oil filter Menapis
kotoran, partikel logam dan sebagainya. Kotoran dapat menyebabkan
cepat terjadinya keausan Oil Pump, Hydrlic Cylinder dan Valve.
Dilengkapi dengan by pass valve sehingga bila filter buntu, oli dapat lolos
dari filter dan kembali ke tangki. Hal ini dapat mencegah terjadinya
tekanan yang berlebihan dan kerusakan pada sistem tersebut.
8. Akumulator
Akumulator berfungsi sebagai peredam kejut dalam system.
Biasanya akumulator terpasang paralel dengan pompa dan komponen
lainnya. Akumulator menyediakan sedikit aliran dalam kondisi darurat
pada sistem steering dan juga rem, menjaga tekanan konstan dengan kata
lain sebagai pressure damper. Umumnya pada sistem hidrolik modern
digunakan akumulator dengan tipe gas.
H. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja mempunyai tujuan untuk memperkecil
atau menghilangkan potensi bahaya atau risiko yang dapat mengakibatkan
kesakitan dan kecelakaan dan kerugian yang mungkin terjadi. Kerangka konsep
berpikir Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah menghindari resiko sakit dan
celaka dengan pendekatan ilmiah dan praktis secara sistimatis (systematic), dan
dalam kerangka pikir kesistiman (system oriented).
Dalam pengoperasian alat berat banyak aspek yang harus Anda perhatikan,
mulai dari prosedur pengoperasian alat, aspek keselamatan kerja, keahlian dan
pengetahuan operator, serta aspek pemeriksaan dan pemeliharaan. Kebanyakan
alat berat yang digunakan dalam konstruksi, pertambangan, kehutanan, dan
industri lainnya itu mengandung risiko yang tinggi yang dapat mengakibatkan
terjadinya kecelakaan kerja bila tidak operasikan secara benar dan aman.
Mayoritas kecelakaan kerja terkait alat berat mengakibatkan cedera serius
hingga kematian pada pekerja. NIOSH menyatakan sebagian besar kecelakaan
terjadi akibat tabrakan kendaraan, alat berat terguling, operator tertimpa beban,
atau operator jatuh dari alat berat
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang dilakukan pada pengoperasian alat
berat :
14
1. Survei Area Kerja
a) Pastikan supervisor telah melakukan pengamatan dan inspeksi
area kerja.
b) Komunikasikan rencana pekerjaan kepada seluruh personil yang
terlibat pada pekerjaan tersebut
c) Menunjuk seorang spotter untuk membantu operator apabila
pandangan terbatas atau terhalang saat mengoperasikan alat.
d) Pastikan area kerja sudah aman dari kemungkinan adanya
material atau kondisi lingkungan kerja yang dapat menimbulkan
bahaya.
2. Persiapan Sebelum Mengoperasikan Alat Berat
a) Periksa kondisi dan kelayakan alat sesuai dengan formulir
pemeriksaan yang sudah dipersiapkan.
b) Bersihkan anak tangga dan pegangannya dari lumpur, minyak,
atau kotoran penyebab licin lainnya
c) Atur tempat duduk sesuai dengan ukuran tubuh dan gunakan
sabuk pengaman selama berada dalam kabin
d) Atur kaca spion sesuai dengan sudut pandang operato
e) Hidupkan mesin. Biarkan mesin dalam putaran rendah selama
kurang lebih 5 menit untuk pemanasan
f) Pahami prosedur kerja dan situasi area kerja
g) Pastikan pekerja lain yang tidak berhubungan dengan pekerjaan
yang dilakukan tidak berada di area kerja atau berada di area
yang aman
h) Pastikan tanda-tanda komunikasi (klakson) dipahami operator
alat berat lain yang terlibat dalam pekerjaan.Gunakan alat
pelindung diri (APD) yang diperlukan, seperti rompi Hi-Vis
(high visibility), helm keselamatan, sepatu keselamatan,
kacamata keselamatan, masker, sarung tangan dan sumbat
telinga.
3. Saat Mengoperasikan Alat Berat
a) Periksa sekitar area kerja, terutama kemungkinan adanya pekerja
lain atau alat berat lain dan bunyikan klakson sebagai tanda alat
akan bergerak
15
b) Pastikan radio komunikasi dalam kondisi aktif selama pekerjaan
berlangsung. Namun jika radio tidak tersedia, maka gunakan
sinyal tangan dari spotter.
4. Setelah Mengoperasikan Alat Berat
a) Parkir alat berat di tempat yang datar dan aman
b) Turunkan attachment dengan aman, netralkan transmisi, biarkan
mesin pada putaran rendah selama lima menit, dan pasang rem
parkir.
c) Bersihkan kabin operator sambil mengamati panel indicator
d) Tutup throttle untuk mematikan mesin, kunci kontak OFF, cabut
kunci
e) Periksa kembali semua sistem pengaman dan pastikan alat dalam
keadaan aman. Serahkan kunci kontak kepada pengawas sebagai
tanda berakhirnya tugas operator.
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Excavator adalah adalah alat yang serba guna yang dapat untuk menggali
tanah, membuat parit, memuat material ke dump truck atau kayu ke trailer. Dengan
kombinasi penggatian attachment maka dapat digunakan untuk memecah batu,
mencabut tanggul, membongkar aspal dan lain-lain. Kontruksi excavator bagian
atasnya (upper structure) mampu berputar (swing) 360 derajat, sehingga alat ini
sangat lincah untuk penggalian dan pemindahan tanah pada area yang sempit.
B. SARAN
Adapun saran-saran bagi bagi para pelaku dunia industri yang
menggunakan excavator aadalah sebagai berikut :
1. Gunakan ekskavator sesuai dengan fungsinya.
2. Gunakan attachment yang sesuai dengan aplikasi kerjanya.
3. Lakukan pengoperasian dengan benar untuk menjaga daya guna
alat.
4. Pahami secara garis besar cara kerja komponen ekskavator untuk
pelaksanaan troubleshooting.
17
DAFTAR PUSTAKA
Hitachi Construction. All About Excavator (Sales Training). Japan : Hitachi
Construction Machinary.
Tri Siswanto, Budi. Teknik Alat Berat II SMK. Jakarta : Direktorat Pembinaan SMK
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekskavator
https://dokumen.tips/documents/makalah-excavator.html
18
LAMPIRAN
19
20
21