Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH HASIL OBSERVASI

SISTEM POWERTRAIN ALAT BERAT

Dosen Pengampu :
Drs. Suwahyo M.Pd

Disusun oleh :
1. Nanada Fikrie Hasyim 5202416073
2. Iman Munako 5202416074
3. Muhammad Fitriyono 5202416066
4. Rizal Kurniawan 5202416085

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................. i


KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Tujuan ........................................................................................................ 2
C. Manfaat ...................................................................................................... 2
D. Pelaksanaan Observasi .............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
A. Pengertian Alat Berat ................................................................................ 3
B. Pengertian Excavator ................................................................................ 3
C. Kegunaan Excavator ................................................................................ 5
D. Bagian-Bagian Evcavator.......................................................................... 5
E. Jenis-Jenis Bucket Excavator........................................................................ 6
F. Pengoperasian excavator ............................................................................. 10
G. Prinsip Kerja Komponen ......................................................................... 11
H. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).................................................. 14
BAB III PENUTUP ................................................................................................ 17
A. KESIMPULAN ....................................................................................... 17
B. SARAN ................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 18
LAMPIRAN ........................................................................................................... 19

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. karena dengan rahmat-
Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Maksud dari penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu komponen
penilaian dan dapat dijadikan sebagai salah satu pegangan dalam proses belajar mengajar mata
kuliah Sistem Powertrain Alat Berat, serta dengan harapan untuk memotivasi
penulis sehingga mampu memahami segala pembahasan dan aplikasi yang berkaitan
dengan pembelajaran tersebut.
Makalah ini, penulis sajikan untuk mengingatkan kembali akan pentingnya
mempelajari proses pembelajaran, karena konsep-konsep pembelajaran ini akan
sangat membantu dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan cara belajar
atau aspek-aspek pembelajaran. Terima kasih kepada dosen mata kuliah Sistem
Powertrain Alat Berat atas bimbingannya, sehingga penulis bisa menyelesaikan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yangbersifat membangun demi perbaikan makalah ini. Akhir kata, penulis berharap
agar makalah ini bermanfaat bagi kami semua dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Semarang, 16 Mei 2019


Penulis,

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pertambangan, alat berat barangkali sudah bukan hal yang
asing lagi untuk didengar dan dilihat. Alat-alat ini digunakan untuk menunjang
proses pertambangan mulai dari pembukaan tambang, pembuatan jalan,
penggalian serta pengakutan bahan tambang menuju ke proses berikutnya. Jenis
alat berat ini pun bermacam-macam disesuaikan dengan aplikasinya, seperti
untuk pengangkutan, penggalian dan sebagainya. Akan tetapi, meskipun alat
berat ini kebanyakan lebih dikenal di dunia pertambangan, namun sejatinya tidak
hanya dunia tambang yang menggunakannya. Konstruksi, forestry, landscaping
dan beberapa aplikasi lain juga turut menggunakan alat-alat berat ini dalam
kinerjanya sehari-hari.
Salah satu jenis alat berat yang banyak digunakan dalam kegiatan ini adalah
excavator. Alat berat yang lebih dikenal dengan nama backhoe ini lebih dikenal
sebagai mesin penggali yang biasanya digunakan untuk mengeruk bahan
tambang, misalnya batu bara (bisa dilihat di pertambangan di Kalimantan) dan
niel (misalnya digunakan di Sorowako). Akan tetapi, sebenarnya fungsi dari
ekskavator bukanlah sekedar untuk menggali dan mengeruk bahan tambang saja.
Ekskavator ini juga dapat digunakan untuk pekerjaan kehutanan, pembuatan
jalan, konstruksi dan sebagainya. Dalam aplikasinya yang bermacam-macam itu
jugalah ekscavator juga banyak memiliki additional front attachment seperti
breaker untuk memecah batu, harvester untuk pekerjaan forestry serta attachment
yang lainnya. Oleh karena itu, wajar saja jika alat berat jenis ini termasuk yang
menjadi primadona.
Mengingat begitu banyaknya aplikasi dari ekskavator ini, maka
penggunaan dan kinerjanya pun dapat dikatakan cukup banyak. Akibat
banyaknya hak tersebut, tentunya dibutuhkan juga pengetahuan dasar yang
menunjang dalam proses kinerjanya sehingga tidak mengalami miss aplikasi dan
kerusakan yang terlalu dini. Untuk tahap dasar, pengetahuan yang harus dikuasai
adalah bagian-bagian dari sebuah ekskavator, prinsip kerja serta pengoperasian
berdasarkan aplikasinya, termeasuk jenis-jenis kelengkapan tambahan yang
harus digunakan sehingga dengan pemakaian yang benar akan didapatkan life
time yang cukup panjang.
1
B. Tujuan
1. Mengetahui komponen-komponen dari excavator.
2. Mengetahui fungsi komponen-komponen dari excavator.
3. Mengetahui prinsip atau sistem kerja dan operasi excavator.
C. Manfaat
Observasi ini diharapkan mahasiswa dapat memperoleh manfaat sebagai
berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui komponen-komponen dari excavator.
2. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi komponen-komponen dari excavator.
3. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana prinsip kerja excavator.
D. Pelaksanaan Observasi
Dalam observasi ini dilakukan pada :
Waktu : 15 Mei 2019
Lokasi : Jembatan Kaligawe, Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Alat Berat
Alat berat adalah mesin berukuran besar yang didesain untuk
melaksanakan fungsi konstruksi seperti pengerjaan tanah (earthworking) dan
memindahkan bahan bangunan. Alat berat umumnya terdiri atas lima komponen,
yaitu implemen, alat traksi, struktur, sumber tenaga dan transmisinya (power
train), serta sistem kendali.
Alat berat ialah alat mekanis yang mempunyai desain dan fungsi untuk
memindahkan material dalam jumlah besar sehingga bisa memudahkan dan
mempercepat suatu pekerjaan. Penggunaan alat berat dengan tenaga yanga besar
lebih sanggup melaksanakan pekerjaan yang tidak sanggup dilakukan oleh tenaga
manusia. Dengan indikator dan batas volume tertentu, penggunaan alat berat
lebih ekonomis daripada menggunakan tenaga manusia. Alat berat merupakan
jawaban akan kebutuhan peralatan yang mampu bekerja dengan tenaga besar dan
mobilitas tinggi.
B. Pengertian Excavator
Excavator adalah Alat berat yang terdiri dari batang, tongkat, keranjang
dan rumah rumah dalam sebuah wahana putar dan digunakan untuk penggalian
(akskavasi) . Rumah rumah diletakan diatas kereta bawah yang dilengkapi Roda
rantai atau Roda. Ekskavator pertama kali diciptakan pada tahun 1835 oleh
William Smith Otis, seorang ahli mekanik asal Amerika Serikat. Pada awalnya
ekskavator dijalankan dengan menggunakan mesin uap dan digunakan sebagai
alat penggalian untuk membangun rel kereta api. Pada tahun 1839 William Smith
Otis menerima patent atas karya ekskavator temuannya dan kemudian meninggal
dunia pada tahun yang sama (1839). Pada tahun 1840 tercatat ada 7 buah
excavator dan merupakan excavator pertama di dunia yang diciptakan oleh
William Smith Otis. Excaavator menggunakan Winch dan Tali besi untuk
bergerak. Excavator adalah perkembangan alami dari Penggaruk Uap dan sering
juga disebut Power shovel.
Excavator adalah adalah alat yang serba guna yang dapat untuk menggali
tanah, membuat parit, memuat material ke dump truck atau kayu ke trailer.
Dengan kombinasi penggatian attachment maka dapat digunakan untuk
memecah batu, mencabut tanggul, membongkar aspal dan lain-lain. Kontruksi

3
excavator bagian atasnya (upper structure) mampu berputar (swing) 360 derajat,
sehingga alat ini sangat lincah untuk penggalian dan pemindahan tanah pada area
yang sempit.
Bagian utama dari hydraulic excavator adalah :
1. Front End Attachment.
2. Upper Structure.
3. Under Carriage.
Untuk membandingkan kemampuan dari hydraulic excavator, dulu
berorientasi pada kapasitas bucket (bucket capacity). Sedangkan pada saat ini,
untuk membandingkannya berdasarkan berat operasi dari mesin (operating
weight).
Product hydraulic excavator, bila kita lihat dari berat operasinya maka
dapat digolongkan kedalam 4 (empat) kelompok yaitu :
1. Mini : 0,6 – 6 ton.
2. Medium : 10 – 30 ton.
3. Large : 40 – 80 ton.
4. Big/Giant : 80 – 800 ton.

Gambar 2.1 Jenis ukuran Excavator


Model excavators ada empat type :
1. Hydraulic Excavator (Backhoe)
2. Hydraulic Excavator (Loading Shovel)
3. Hydraulic Excavator (Wheel type)
4. MRSX (Minimal Swing Radius Excavator)
4
Untuk excavator pada huruf belakang Modifikasi (Generasi) diluar LC
Long Track dengan istilah sperti dibawah ini :
D = Heavy Duty (untuk speck Logging)
SP = Super Production (Mining)
SE = Super Earth Mover
US = Ultra Tail and Standard boom
UU = Ultra Urban (Minimal Swing radius Excavator 120 0)
MR = Mighty Rubber Crawler Excavator (traveling aspal dan quarry mining)
C. Kegunaan Excavator
Adapun secara garis besar, kegunaan dari excavator adalah sebagai berikut
1. menggali parit , lubang, pondasi bangunan
2. Penanganan Material
3. Memotong semang dengan alat khusus
4. Pekerjaan kehutanan
5. Penghancuran
6. Perataan tanah
7. Angkut berat
8. Pertambangan, terutama Pertambangan pit terbuka
9. Pengerukan sungai
10. Menancapkan Batang pondasi
D. Bagian-Bagian Evcavator

Gambar 2.2 Bagian-bagian excavator

1. Bucket : digunakan untuk mengeruk tanah.


2. Bucket link : menggerakkan bucket
3. Bucket cylinder : menggerakkan bucket naik turun
5
4. Arm : mengayunkan bucket naik turun
5. Arm cylinder : menggerakkan arm
6. Boom : tuas utama yang digunakan menggerakkan
arm naik turun
7. Boom cylinder : menggerakkan boom
8. Sprocket
9. Track frame : roda excavator
10. Trackshoe
E. Jenis-Jenis Bucket Excavator
Dengan adanya perbedaan kebutuhan dari masing-masing bidang industry,
maka para perusahaan pembuat excavator melengkapi unitnya dengan berbagai
jenis excavator berdasarkan fungsinya. Excavator diklasifikasikan berdasarkan
jenis bucketnya diantaranya yaitu sebagai berikut :
1. Standard bucket merupakan jenis yang paling banyak digunakan
karena penggunaanya yang fleksible untuk beberapa kondisi
pekerjaan.
2. Ripper bucket cocok digunakan untuk menggali lapisan bebatuan
atau tanah liat yang keras. Bucket jenis ini memiliki penetrasi yang
cukup dalam.

Gambar 2.3 Ripper Bucket

6
3. Trapezoidal bucket digunakan untuk membuat saluran atau kanal
irigasi.

Gambar 2.4 Trapezoidal Bucket


4. Slope finishing bucket digunakan untuk meratakan permukaan tanah
kerena memiliki bucket yang datar dan lebar. Biasa digunakan untuk
meratakan jalan, kanal, sisi lereng, sisi sungai, dll.

Gambar 2.5 Slopefinishing bucket


5. Ditch cleaning bucket cocok digunakan untuk membersihkan
sungai atau mengeruk lumpur dari dasar sungai. Bucket ini
memiliki beberapa lubang yang berfungsi sebagai tempat keluarnya
air.

7
Gambar 2.6 Ditch cleaning bucket

6. Single shank ripper digunakan untuk mempersiapkan lahan untuk


digali terutama yang memiliki lahan bebatuan dan digunakan juga
untuk mencabut akar atau batang pohon.

Gambar 2.7 Single shank ripper


7. Three shank ripper merupakan alat yang efisien untuk menggali
batu pada lereng, mengahancurkan dan mengangkat pondasi beton,
dan juga untuk mencabut akar atau batang pohon.

Gambar 2.8 Three shank ripper


8. Clamshell bucket digunakan untuk memindahkan material.

Gambar 2.9 Clamshell bucket

8
9. Spike hammer cocok digunakan untuk menghancurkan struktur
beton, lereng, bendungan, dll.

Gambar 2.10 Spike hammer


10. Grapple digunakan untuk mengangkat batang kayu.

Gambar 2.11 Grapple


11. Lifting magnet digunakan untuk mengangkat dan memindahkan
bahan-bahan yang terbuat dari logam.

Gambar 2.12 Lifting magnet


9
12. Scrap grapple digunakan untuk mengangkat dan memindahkan
material dengan bentuk yang tidak beraturan. Memiliki empat buah
cakar yang dapat membuka dan menutup dengan silinder hidrolik
masing-masing.

Gambar 2.13 Scrap grapple


F. Pengoperasian excavator
Pengoperasian excavator/backhoe umumnya untuk penggalian saluran,
terowongan, atau basement. Backhoe beroda ban biasanya tidak digunakan untuk
penggalian, tetapi lebih sering digunakan untuk pekerjaan umum lainnya.
Backhoe digunakan pada pekerjaan penggalian di bawah permukaan serta untuk
penggalian material keras. Dengan menggunakan backhoe maka akan didapatkan
hasil galian yang rata. Pemilihan kapasitas bucket backhoe harus sesuai dengan
pekerjaan yang akan dilakukan.
Backhoe terdiri dari enam bagian utama, yaitu struktur atas yang dapat
berputar, boom, lengan (arm), bucket, slewing ring, dan struktur bawah. Boom,
lengan dan bucket digerakkan oleh sistem hidrolis.
Struktur bawah adalah penggerak utama yang dapat berupa roda ban atau
roda crawler. Ada enam gerakan dasar yang mencakup gerakan gerakan pada
masing-masing bagian, yaitu :
a. Gerakan boom : merupakan gerakan boom yang mengarahkan
bucket menuju tanah galian.
b. Gerakan bucket menggali : merupakan gerakan bucket saat
menggali material.
c. Gerakan bucket membongkar : adalah gerakan bucket yang arahnya
berlawanan dengan saat menggali.

10
d. Gerakan lengan : merupakan gerakan mengangkat lengan dengan
radius sampai 100°.
e. Gerakan slewing ring : gerakan pada as yang bertujuan agar
bagian atas backhoe dapat berputar 360°.
f. Gerakan struktur bawah : dipakai untuk perpindahan tempat jika
area telah selesai digali.
Cara kerja backhoe pada saat penggalian adalah sebagai berikut :
1. Boom dan bucket bergerak maju.
2. Bucket digerakkan menuju alat.
3. Bucket melakukan penetrasi ke dalam tanah.
4. Bucket yang telah penuh diangkat.
5. Struktur atas berputar.
6. Bucket diayun sampai material di dalamnya keluar.
G. Prinsip Kerja Komponen

Gambar. 2.14 Gambar prinsip sistem hidrolik excavator


1. Hydraulic tangki/hydraulic reservoir
Tangki hydraulic sebagai wadah oli untuk digunakan pada sistem
hidrolik. Oli panas yang dikembalikan dari sistem/actuator didinginkan
dengan cara menyebarkan panasnya. Dan menggunakan oil cooler
sebagai pendingin oli, kemudian kembali ke dalam tangki
Gelembung-gelembung udara dari oli mengisi ruangan diatas permukaan
oli. Untuk mempertahankan kondisi oli baik selama mesin operasi,
11
dilengkapi dengan saringan yang bertujuan agar kotoran jangan masuk
kembali tangki. Hidrolik tangki diklasifikasikan sebagai Vented Type
reservoir atau pressure reservoir, dengan adanya tekanan di dalam tangki,
masuknya debu dari udara akan berkurang dan oli akan didesak masuk
kedalam pompa.
2. Pompa
Pompa hydraulic berfungsi seperti jantung dalam tubuh manusia
adalah sebagai pemompa darah Pompa hidrolik merupakan komponen
dari sistem hidrolik yang membuat oli mengalir atau pompa hidrolik
sebagai sumber tenaga yang mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga
hidrolik.
3. Motor hidrolik
Simbol untuk Fixed displacement motor adalah sebuah lingkaran
dengan sebuah segitiga di dalamnya. Simbol pompa mempunyai segitiga
yang menunjukkan arah aliran., dan simbol motor memiliki segitiga yang
mengarah ke dalam Simbol untuk Single elemen pump / motor yang juga
termasuk reversible memiliki dua segitiga di dalam lingkaran, masing-
masing menunjukkan arah aliran. Sebuah variable displacement
pump/motor diperlihatkan sebagai simbol dasar dengan tanda anak panah
yang digambarkan menyilang.
4. Saluran hose/pipa
Ada tiga macam garis besar yang dipergunakan dalam penggambaran
symbol grafik untuk melambangkan pipa, selang dan saluran dalam
sehubungan dengan komponen-komponen hidrolik. Splid line digunkan
melambangkan pipa kerja hidrolik. Pipa kerja ini menyalurkan aliran
utama oli dalam suatu sistem hidrolik. Dashed line digunakan untuk
mlambangkan pipa control hidrolik. Pipa control ini menyalurkan
sejumlah kecil oli yang dipergunakan sebagai aliran bantuan untuk
menggerakkan atau mengendalikan komponen hidrolik.
Suatu ilustrasi simbol grafik terdiri dari line kerja, Line control dan
line buang yang saling berpotongan. Perpotongan di gambarkan dengan
sebuah setengah lingkaran pada titik perpotongan antara satu garis dengan
garis line, atau digambarkan sebagai dua garis yang saling bepotongan.

12
Hubungan antara dua garis tidak dapat diduga kecuali jika
diperhatikan dengan sebuah titik penghubung. Titik penghubung di
gunakan untuk memperlihatkan suatu ilustrasi dimana garis-garis
berhubungan. Jika sambungan terjadi pada bentuk T , titik penghubung
dapat diabaikan karena hubungan garis antara kedua garis tersebut terlihat
jelas.
Bila diperlihatkan suatu arah aliran tertentu, tanda kepala panah bisa
ditambahkan pada garis di dalam gambar yang menunjukkan arah aliran
oli.
5. Silinder hidrolik
Silider hidrolik merubah tenaga zat cair menjadi tenaga mekanik.
Fluida yang tertekan , menekan sisi piston silinder untuk menggerakan
beberapa gerakan mekanis.
Single acting cylinder hanya mempunyai satu port, sehingga fluida
bertekanan hanya masuk melalui satu saluran, dan menekan ke satu arah.
Silinder ini untuk gerakan membalik dengan cara membuka valve atau
karena gaya gravitasi atau juga kekuatan spring. Double acting cylinder
mempunyai port pada tiap bagian sehingga fluida bertekanan bias masuk
melalui kedua bagian sehingga bias melakukan dua gerakan piston.
Kecepatan gerakan silinder tergantung pada fluid flow rate ( gallon /
minute) dan juga volume piston.
Cycle time adalah waktu yang dibutuhkan oleh silinder hidrolik
untuk melakukan gerakan memanjang penuh. Cycle time adalah hal yang
sangat penting dalam mendiagnosa problem hidrolik.
6. Pressure control valve
Tekanan hidrolik dikontrol melalui penggunaan sebuah valve yang
membuka dan menutup pada waktu yang berbeda berdasar aliran fluida
by pass dari tekanan tinggi ke tekanan yang lebih rendah. Tanda panah
menunjukan arah aliran oli. Pressure control valve bisanya tipe pilot, yaitu
bekerja secara otomatis oleh tekanan hidrolik, bukan oleh manuasia. Pilot
oil ditahan oleh spring yang biasanya bias di adjust. Semakin besar
tegangan spring, maka semakin besar pula tekanan fluida yang
dibutuhkan untuk menggerakan valve.
7. Filter

13
Pengkodisian oli bisa dilakukan dengan berbagai cara, biasanya
berupa filter, pemanas dan pendingin. Tugas Hidrolik Oil filter Menapis
kotoran, partikel logam dan sebagainya. Kotoran dapat menyebabkan
cepat terjadinya keausan Oil Pump, Hydrlic Cylinder dan Valve.
Dilengkapi dengan by pass valve sehingga bila filter buntu, oli dapat lolos
dari filter dan kembali ke tangki. Hal ini dapat mencegah terjadinya
tekanan yang berlebihan dan kerusakan pada sistem tersebut.

8. Akumulator
Akumulator berfungsi sebagai peredam kejut dalam system.
Biasanya akumulator terpasang paralel dengan pompa dan komponen
lainnya. Akumulator menyediakan sedikit aliran dalam kondisi darurat
pada sistem steering dan juga rem, menjaga tekanan konstan dengan kata
lain sebagai pressure damper. Umumnya pada sistem hidrolik modern
digunakan akumulator dengan tipe gas.
H. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja mempunyai tujuan untuk memperkecil
atau menghilangkan potensi bahaya atau risiko yang dapat mengakibatkan
kesakitan dan kecelakaan dan kerugian yang mungkin terjadi. Kerangka konsep
berpikir Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah menghindari resiko sakit dan
celaka dengan pendekatan ilmiah dan praktis secara sistimatis (systematic), dan
dalam kerangka pikir kesistiman (system oriented).
Dalam pengoperasian alat berat banyak aspek yang harus Anda perhatikan,
mulai dari prosedur pengoperasian alat, aspek keselamatan kerja, keahlian dan
pengetahuan operator, serta aspek pemeriksaan dan pemeliharaan. Kebanyakan
alat berat yang digunakan dalam konstruksi, pertambangan, kehutanan, dan
industri lainnya itu mengandung risiko yang tinggi yang dapat mengakibatkan
terjadinya kecelakaan kerja bila tidak operasikan secara benar dan aman.
Mayoritas kecelakaan kerja terkait alat berat mengakibatkan cedera serius
hingga kematian pada pekerja. NIOSH menyatakan sebagian besar kecelakaan
terjadi akibat tabrakan kendaraan, alat berat terguling, operator tertimpa beban,
atau operator jatuh dari alat berat
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang dilakukan pada pengoperasian alat
berat :

14
1. Survei Area Kerja
a) Pastikan supervisor telah melakukan pengamatan dan inspeksi
area kerja.
b) Komunikasikan rencana pekerjaan kepada seluruh personil yang
terlibat pada pekerjaan tersebut
c) Menunjuk seorang spotter untuk membantu operator apabila
pandangan terbatas atau terhalang saat mengoperasikan alat.
d) Pastikan area kerja sudah aman dari kemungkinan adanya
material atau kondisi lingkungan kerja yang dapat menimbulkan
bahaya.
2. Persiapan Sebelum Mengoperasikan Alat Berat
a) Periksa kondisi dan kelayakan alat sesuai dengan formulir
pemeriksaan yang sudah dipersiapkan.
b) Bersihkan anak tangga dan pegangannya dari lumpur, minyak,
atau kotoran penyebab licin lainnya
c) Atur tempat duduk sesuai dengan ukuran tubuh dan gunakan
sabuk pengaman selama berada dalam kabin
d) Atur kaca spion sesuai dengan sudut pandang operato
e) Hidupkan mesin. Biarkan mesin dalam putaran rendah selama
kurang lebih 5 menit untuk pemanasan
f) Pahami prosedur kerja dan situasi area kerja
g) Pastikan pekerja lain yang tidak berhubungan dengan pekerjaan
yang dilakukan tidak berada di area kerja atau berada di area
yang aman
h) Pastikan tanda-tanda komunikasi (klakson) dipahami operator
alat berat lain yang terlibat dalam pekerjaan.Gunakan alat
pelindung diri (APD) yang diperlukan, seperti rompi Hi-Vis
(high visibility), helm keselamatan, sepatu keselamatan,
kacamata keselamatan, masker, sarung tangan dan sumbat
telinga.
3. Saat Mengoperasikan Alat Berat
a) Periksa sekitar area kerja, terutama kemungkinan adanya pekerja
lain atau alat berat lain dan bunyikan klakson sebagai tanda alat
akan bergerak

15
b) Pastikan radio komunikasi dalam kondisi aktif selama pekerjaan
berlangsung. Namun jika radio tidak tersedia, maka gunakan
sinyal tangan dari spotter.
4. Setelah Mengoperasikan Alat Berat
a) Parkir alat berat di tempat yang datar dan aman
b) Turunkan attachment dengan aman, netralkan transmisi, biarkan
mesin pada putaran rendah selama lima menit, dan pasang rem
parkir.
c) Bersihkan kabin operator sambil mengamati panel indicator
d) Tutup throttle untuk mematikan mesin, kunci kontak OFF, cabut
kunci
e) Periksa kembali semua sistem pengaman dan pastikan alat dalam
keadaan aman. Serahkan kunci kontak kepada pengawas sebagai
tanda berakhirnya tugas operator.

16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Excavator adalah adalah alat yang serba guna yang dapat untuk menggali
tanah, membuat parit, memuat material ke dump truck atau kayu ke trailer. Dengan
kombinasi penggatian attachment maka dapat digunakan untuk memecah batu,
mencabut tanggul, membongkar aspal dan lain-lain. Kontruksi excavator bagian
atasnya (upper structure) mampu berputar (swing) 360 derajat, sehingga alat ini
sangat lincah untuk penggalian dan pemindahan tanah pada area yang sempit.
B. SARAN
Adapun saran-saran bagi bagi para pelaku dunia industri yang
menggunakan excavator aadalah sebagai berikut :
1. Gunakan ekskavator sesuai dengan fungsinya.
2. Gunakan attachment yang sesuai dengan aplikasi kerjanya.
3. Lakukan pengoperasian dengan benar untuk menjaga daya guna
alat.
4. Pahami secara garis besar cara kerja komponen ekskavator untuk
pelaksanaan troubleshooting.

17
DAFTAR PUSTAKA
Hitachi Construction. All About Excavator (Sales Training). Japan : Hitachi
Construction Machinary.
Tri Siswanto, Budi. Teknik Alat Berat II SMK. Jakarta : Direktorat Pembinaan SMK
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekskavator
https://dokumen.tips/documents/makalah-excavator.html

18
LAMPIRAN

19
20
21

Anda mungkin juga menyukai