DI
S
U
S
U
N
OLEH
Ahmad Rifqi Syadi
7.1
Akidah Akhlak
Orang-orang yang beriman kepada Allah pasti akan mendapatkan ujian untuk
membuktikan keimanannya dan meningkatkan derajatnya di sisi
Allah.Sebagaimana kisah 7 pemuda beriman yang melarikan diri dari
kerajaan raja Dikyanus yang memaksa mereka untuk menyembah berhala-
berhala di lingkungan istananya.Mereka tetap teguh memegang keimanan
dan tidak mau kembali pada kekafiran.Akhirnya mereka memilih untuk
bersembunyi dalam sebuah gua.Keteguhan iman mereka menyebabkan
turunnya pertolongan Allah berupa nikmat tertidur di dalam gua selama 309
tahun.
Lokasi gua yang menjadi sejarah keteguhan iman seorang pemuda terletak di
negara Yordania di perkampungan Al-Rajib atau dalam Al-Quran disebut Al-
Raqim,yang berjarak 1.5km dari kota Abu A’landa dekat kota Amman
Yordania.Untuk mengenang ke 7 pemuda itu Raja Abdullah ke 2(Raja
Yordania)telah mendirikan masjid dan ma’had yang diberi nama “Masjid
Ashabul Kahfi”di muka gua ashabul kahfi.Nama-nama pemuda ashabul kahfi
itu adalah Maksalmina,Martinus,Kastrunus,Bairunu,Danimus,Yathbunus dan
Thamlika.Adapun anjing yang setia menjaga dan menemani mereka bernama
Qithmir.
Raja Diqyanus merupakan raja yang menguasai negeri syam waktu itu.Raja
Diqyanus memaksa rakyatnya untuk mengikuti keyakinannya.Bagi orang
yang tidak mengikuti maka akan dihukum.Mereka yang ketahuan tidak
menyembah berhala akan diseret ke tanah lapang dan dipenggal disana.Raja
Diqyanus merupakan orang yang keras kepala dan tidak memiliki hati
nurani.Kesenangannya adalah setiap kali melihat penderitaan orang lain.
Pada suatu hari Raja Diqyanys,menyelanggarakan pesta pernikahan sangat
meriah.Pada hari pernikahan Raja Diqyanus itu kebanyakan masyarakat
bersuka cita dengan menari dan menyanyi diiringi lantunan musik.Ia
kemudian duduk bersimpuh di hadapan berhala itu kemudian bersujud
kepadanya.Rakyatnya pun juga mengikuti apa yang dilakukan Raja
Diqyanus.Tatapan mata Raja Diqyanus mencari-cari dimana 2 putra
mentrinya yaitu Martus dan Nairawis yang belum terlihat olehnya.Martus
dan Nairawis adalah dua orang dari ketujuh ashabul kahfi.Martus kemudian
mengurung diri di kamarnya,menangis terseduh-seduh.Ia merasa diasingkan
oleh seluruh penduduk negeri bakan oleh ayahnya sendiri yang amat ia
sayangi yang bernama Nasthas,salah seorang menteri dari
Diqyanus.Sedangakan,Nairawis ialah anak dari menteri kepercayaan
Diqyanus yaitu Kaludius.
Pada esok harinya putra dari Raja Diqyanus tewas terbunuh di tepi
sungai.Pembunuhnya ialah Hawawi Narthusia seorang pengikut Nabi Isa as.Ia
segera diseret dan disiksa di hadapan Raja Diqyanus pada saat menghukum
Hawawi,orang kepercayaan Raja Diqyanus membisikan kepadanya bahwa
Hawawi adalah orang yang berteman dengan Martus dan Nairawis.Mereka
adalah orang-orang yang menolak untuk meyembah berhala.