Anda di halaman 1dari 56

PANDUAN LENGKAP

MELAKSANAKAN
RAPAT KARYA PAROKI
Dewan Karya Pastoral 2018

AD-EXPERIMENTUM
PENDASARAN
Latar Belakang
Spiritualitas
Managerial
Praksis
LATAR BELAKANG
MENGAPA PERLU
MELAKSANAKAN RAPAT KARYA?
• Rapat Karya adalah sebuah proses penegasan Bersama
dalam terang Roh Kudus tentang dinamika kegiatan
dalam kurun waktu tertentu yang dilaksanakan oleh
sebuah paroki yang terdiri dari refleksi evaluasi karya-
karya yang telah dilaksanakan, pembelajaran bersama
akan hal-hal yang menjadi arahan utama, upaya
menemukan kehendak Allah dalam bentuk-bentuk
kegiatan yang sesuai dan merumuskan program karya
untuk dilaksanakan pada masa selanjutnya.
• Rapat Karya merupakan gabungan dari rapat
pertanggungjawaban pelaksanaan Program Pelayanan
Pastoral Paroki (PDDP psl.23 ay. 3b) dan Pengesahan
Program Pelayanan Pastoral Paroki (PDDP psl.23 ay. 3a).
LATAR BELAKANG
MENGAPA PERLU
MELAKSANAKAN RAPAT KARYA?
• Penegasan Bersama dalam Terang Roh Kudus
• Upaya bersama untuk menegaskan kembali visi, misi dan arah karya-karya pelayanan Paroki untuk
memastikan bahwa semua yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan Gereja, tujuan manusia
diciptakan dan tujuan Bersama sesuai arahan yang ada semuanya dalam terang Roh Kudus.
• Dinamika kegiatan dalam kurun waktu tertentu
• Semua program karya yang telah dilaksanakan oleh paroki, baik yang dijalankan maupun yang tidak
jadi dilaksanakan, yang dipandang berhasil atau sebaliknya, pengalaman-pengalaman positif
maupun negatif dalam pelaksanaan karya-karya tersebut dalam kurun waktu yang telah
ditetapkan.
• Refleksi evaluasi karya-karya
• Refleksi adalah melihat kembali karya-karya yang telah dilakukan menggunakan sudut pandang
atau kacamata Allah, sedangkan evaluasi adalah penilaian secara objektif menggunakan tolok ukur
manajerial organisatoris terhadap semua program karya pelayanan Paroki.
• Pembelajaran Bersama
• Arahan yang ada perlu diupayakan untuk disosialisasikan kesemua pihak-pihak yang terkait,
Bersama-sama menelaah, mengerti dan memahami maksud serta tujuan arahan tersebut.
• Menemukan kehendak Allah dalam bentuk-bentuk kegiatan
• Bentuk-bentuk rencana kegiatan karya ataupun karya yang dilaksanakan merupakan wujud nyata
ungkapan iman Kristiani akan Yesus Kristus yang inkarnatoris, dimaknai sebagai expresi sukacita
Injili dalam upaya pewujudnyataan Kerajaan Allah yang Maha Rahim.
• Merumuskan program karya
• Kegiatan merumuskan dengan ringkas dan jelas program karya yang akan dilaksanakan, terutama
dalam bentuk pengisian Form-2 sesuai PDDP.
SPIRITUALITAS

DASAR PROSES RAPAT KARYA


Dialog Iman Universal, Gereja Lokal & Kontekstualisasi
SPIRITUALITAS

IMAN
(KS / Tradisi / Magisterium / Sejarah Gereja KAJ)
• 3 Pilar penghayatan iman Gereja Katolik: KITAB SUCI,
TRADISI dan MAGISTERIUM.
• Iman yang mendalam dibantu oleh pemahaman akan
sejarah, terutama sejarah Gereja Keuskupan Agung
Jakarta. Karena kita “telah menerima Kristus Yesus
Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di
dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan
dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah
teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu,
dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur ” (Kol
2:1-2). Pengolahan iman secara pribadi mengawali dan
mendasari proses selanjutnya.
SPIRITUALITAS

GEREJA
(Umat Allah baik teritorial maupun kategorial)
Gereja sebagai persekutuan iman menandakan kesatuan yang
menyelamatan (LG Art. 9) sekaligus menampilkan dan
mewujudkan misteri cinta kasih Allah terhadap Manusia (GS.
Art. 45). Roh Kudus yang menjadi pemersatunya dalam
membagi rahmat dan pelayanan, serta memperkaya Gereja
dengan pelbagai anugerah (Unitatis Redintegratio. Art.2).
Sebagai persekutuan dan gerakan yang mempunyai cita-cita
bersama, melakukan penegasan roh merupakan langkah
penting dalam segala tindakan, baik dalam lingkup territorial
(tingkat lingkungan, paroki, Keuskupan) maupun berdasar
kebersamaan minat dalam komunitas-komunitas kategorial.
Pada tahap ini, sebagai communio, pengolahan rahmat-
rahmat yang patut disyukuri namun kurang terolah akan
direfleksikan dan diolah lebih mendalam sesuai dengan panca
bidang Gereja.
SPIRITUALITAS

KONTEKS
(Lokal, Nasional, Internasional)
Gereja adalah universal dan menyadari diri sebagai bagian
dari masyarakat, dan Gereja mengapresiasi kemajuan dan
perubahan yang ada (idea, teknologi, cara pandang dsb), baik
ditingkat lokal, nasional ataupun internasional. Sebagai Gereja
yang inklusif perlu keberanian untuk membuka diri dan
menerima keanekaragaman sosial, budaya, agama, bahasa,
suku, dan ideologi masyarakat sekitarnya. Bertumbuh dan
berakar dalam budaya setempat, diperkaya dan memperkaya
budaya setempat dan mampu menjadi garam dan terang
dunia, menjadi saksi Kristus di tengah masyarakat, diterima
dan disenangi orang lain karena sifatnya yang baik dan terpuji.
Tahap ini merupakan tahap kontekstualiasi iman dalam
kehidupan sehari-hari baik dimasyarakat sekitar maupun pada
tingkat Keuskupan.
SPIRITUALITAS

BERPROSES SECARA DIALOGIS


• Iman, Gereja dan konteks terus menerus saling berdialog
dan mengembangkan / mendewasakan hikmat para
pengurus dewan paroki.
• Semua kegiatan diawal dengan kegiatan rohani (baca KS /
renungan / refleksi pribadi).
• Berdasar teks arahan Gereja universal melihat kebutuhan
Gereja lokal.
• Mempelajari semua dokumentasi yang ada terkait dengan
arahan, terutama ArDas KAJ 2016-2020, hasil Temu Pastoral,
Renstra KAJ & tawaran kegiatan komisi.
• Merumuskan rencana karya pada konteks yang sesuai dan
dengan format yang sesuai arahan.
• Sosialisasi hasil rapat karya menjadi kegiatan Bersama
seluruh umat paroki.
SPIRITUALITAS

LINGKARAN SAPTA KARYA


MANAGERIAL

APPRECIATIVE INQUIRIES
Appreciative DEFINE
Inquiry (AI) adalah:
• Pendekatan dalam
manajemen
perubahan yang
berfokus pada inti DISCOVER
positif, hal yang Mengumpulkan data &
sudah berjalan pengalaman &
baik dan mengapresiasi hal positif
bagaimana
pengembangan
agar lebih baik
dan lebih sukses. DESTINY DREAM
• AI berangkat dari Menetapkan apa yang INTI Mengungkapkan impian:
“bagaimana seandainya ...”
kekuatan dan akan terjadi / apa yang P O SITI F Menemukan arah dan
mengembangkan akan dilaksanakan
harapan
nya untuk masa
depan yang lebih
baik (bukan dari
kelemahan dan
masa depan yang DESIGN
sibuk dengan Merumuskan apa yang
perbaikannya). seharusnya dilaksanakan
PRAKSIS

AI DALAM RAPAT KARYA PAROKI


DEFINE
Penegasan Bersama atas
Program Karya Paroki
untuk dijalankan pada
masa mendatang

DISCOVER
Rekoleksi, pengumpulan
data, pengisian FORM-
3/FORM-4, Refleksi Evaluasi

DESTINY
Penetapan Program Karya INTI DREAM
Paroki, Sosialisasi Arah KAJ &
Paroki, Program Karya Paroki,
P O SITI F Studi bersama
Jadwal Kegiatan

DESIGN
Pembuatan Rencana
Program Karya, Pengisian
FORM-2, RAPB, Penjadwalan
PRAKSIS
GAMBARAN TAHAPAN PROSES
RAPAT KARYA SECARA UMUM
1. Pra-Rapat Karya
1. Pengolahan Kerohanian
2. Pengumpulan data pendukung
3. Refleksi Evaluasi
4. Studi Bersama
5. Pembuatan Rencana Program Karya & RAPB
2. Rapat Karya Paroki (RKP)
1. Pelaksanaan Rapat Karya Paroki
2. Revisi PKP & APB
3. Pengesahan Program Karya & APB Paroki
4. Sosialisasi Hasil RKP
PRAKSIS

HAL YANG PERLU DIPERSIAPKAN


• PANITIA PENGARAH
• Gabungan ex-Officio DPH dan beberapa person non DPH yang dipandang layak dan
mumpuni.
• Bertugas a.l. membuat alur, proses & jadwal rapat karya serta mengusulkan tema dan
arahan-arahan untuk diskusi dalam rapat karya
• PANITIA PELAKSANA
• Dibentuk oleh DPH berdasar masukan dari Panitia Pengarah
• Bertugas memberikan bantuan dan dukungan pada Panitia Pengarah terutama untuk
persiapan materi dan sarana-prasarana rapat karya
• TIM KEUANGAN
• Ex-officio bendahara paroki dan beberapa person non-DPH yang dipandang layak dan
mampu (KPKRJ Ps.40.2)
• Bertugas memeriksa Rencana Program Karya Rutin & RAPB Rutin.
• SARANA & PRASARANA
• Pemilihan tempat rapat karya, ruang-ruang untuk diskusi, dsb; persiapan perangkat
teknologi (laptop, proyektor, sarana penyimpanan file, dsb) & hal-hal teknis lainnya.
• PESERTA
• Pengurus lengkap yaitu Dewan Paroki Pleno (DPH, Ketua Seksi, Kepala Bagian, Ketua
Stasi, Koordinator Komunitas Kategorial, Ketua Tim, Korwil dan para Ketua Lingkungan)
atau
• Pengurus terbatas yaitu DPH, Ketua Seksi, Kepala Bagian, Ketua Stasi, Koordinator
Komunitas Kategorial, dan para Koordinator Wilayah.
PRAKSIS

HAL YANG PERLU DIPERSIAPKAN


• PANITIA PENGARAH
• Gabungan ex-Officio DPH dan beberapa person non DPH yang dipandang layak dan mumpuni.
• Bertugas untuk:
• Membuat “roadmap” pelaksanaan rapat karya
• Membuat arahan-arahan untuk diskusi dalam rapat karya
• Mengusulkan tema rapat karya
• PANITIA PELAKSANA
• Dibentuk oleh DPH berdasar masukan dari Panitia Pengarah
• Bertugas untuk:
• Memastikan rapat karya berjalan dengan lancer
• Memberikan bantuan dan dukungan pada Panitia Pengarah terutama untuk persiapan materi dan sarana-
prasarana rapat karya
• TIM KEUANGAN
• Ex-officio bendahara paroki dan beberapa person non-DPH yang dipandang layak dan mampu
(KPKRJ Ps.40.2)
• Bertugas untuk:
• Membuat Batasan / ketentuan keuangan untuk rencana program karya
• Mereview Rencana Program Karya Rutin & RAPB Rutin dan meminta untuk penyesuaian
• SARANA & PRASARANA
• Pemilihan tempat rapat karya, ruang-ruang untuk diskusi, dsb
• Persiapan perangkat teknologi (laptop, proyektor, sarana penyimpanan file, dsb)
• Konsumsi, akomodasi (& transportasi jika perlu).
PRAKSIS

PESERTA
• Peserta rapat karya Paroki adalah para pengurus Dewan
Paroki, dapat terdiri dari:
• Pengurus lengkap yaitu Dewan Paroki Pleno (DPH, Ketua Seksi,
Kepala Bagian, Ketua Stasi, Koordinator Komunitas Kategorial,
Ketua Tim, Korwil dan para Ketua Lingkungan) atau
• Pengurus terbatas yaitu DPH, Ketua Seksi, Kepala Bagian, Ketua
Stasi, Koordinator Komunitas Kategorial, dan para Koordinator
Wilayah.
• Hal yang penting untuk diperhatikan adalah bahwa semua
peserta turut berpartisipasi sesuai dengan kapasitasnya.
• Perlu diperhatikan juga bahwa jumlah peserta akan
berpengaruh pada:
• Pembuatan detil alur dan proses diskusi/rapat dalam setiap
tahapan rapat karya paroki
• Durasi setiap alur maupun tahapan
• Pemilihan tempat
• Dukungan pelaksanaan
1. PRA-RAPAT KARYA
Pra-Rapat Karya merupakan sebuah periode persiapan mulai dari
penguatan dasar-dasar iman, pengumpulan data-data dan form
pendukung dan pengolahannya, refleksi evaluasi bersama atas
karya-karya yang telah dilaksanakan, studi Bersama serta pengisian
Form-3 / Form-4 sebagai bahan untuk Rapat Karya Paroki.
Pra-Rapat Karya juga termasuk pelaksanaan rapat untuk refleksi
evaluasi karya-karya yang telah dilaksanakan serta studi Bersama
tentang arahan-arahan untuk masa mendatang.
PRA-RAPAT KARYA

1.1. PENGOLAHAN KEROHANIAN


Pengolahan kerohanian merupakan saat dimana seluruh
pengurus Dewan Paroki Bersama-sama mengarahkan hati
untuk memohon rahmat Roh Kudus dalam menjalankan
proses Rapat Karya Paroki, merefleksikan karya-karya yang
telah dilaksanakan dalam terang Ilahi, menemukan kehendak
Allah dalam terang Kitab Suci, Tradisi Gereja & Ajaran Gereja
serta memperkuat iman personal dalam kebersamaan
pelayanan
Beberapa hal praktis:
• Bentuk: rekoleksi / retret pengurus dewan paroki
• PIC: Panitia Pelaksana RaKa
• Durasi: 1 s.d. 3 hari, disesuaikan dengan kebutuhan
• Jangka waktu: 8 atau 10 minggu sebelum Rapat Karya Paroki
PRA-RAPAT KARYA

1.2. PENGUMPULAN DATA


Pengumpulan data adalah bagian dari tahap pendasaran
dimana data-data terkait karya-karya yang telah dilaksanakan
dikumpulkan, baik dalam bentuk kunjungan, rapat karya
lingkungan/wilayah, survey/kuestioner, ataupun
pengumpulan data lainnya. Pada masa ini juga setiap satuan
karya dalam paroki mengisi Form-3 / Form-4 yang akan
digunakan sebagai bahan refleksi evaluasi dalam Pra-Rapat
Karya.
Beberapa hal praktis:
• PIC: Seksi LitBang Paroki
• Durasi: 2-3 minggu
• Jangka Waktu: 7 s.d. 9 minggu sebelum Rapat Karya Paroki
• Materi penggalian data pendukung berdasarkan arahan DPH
• Hasil yang sudah diolah akan menjadi bahan pendukung
dalam Refleksi Evaluasi Pra Rapat Karya
PRA-RAPAT KARYA

1.3.1. PELAKSANAAN
Pra-Rapat Karya merupakan suatu periode yang ditandai dengan
sebuah pertemuan yang bersifat reflektif dan evaluatif menggunakan
pendekatan Appreciative Inquiries. Dalam acara ini dilaksanakan juga
suatu kegiatan bersama untuk mendalami dokumen arahan kegiatan
ada, dan merumuskannya dalam rencana program-program karya
yang sesuai.
Beberapa hal praktis:
• PIC: Panitia Pelaksana RaKa
• Durasi: 2-3 hari
• Jangka waktu: 4 atau 5 minggu sebelum Rapat Karya Paroki
• Gambaran kegiatan:
• Laporan hasil pengolahan data pendukung
• Laporan monitoring / evaluasi karya berdasarkan FORM-3
• Diskusi penguatan lebih lanjut berdasarkan laporan hasil survey dan laporan monitoring / evaluasi
• Diskusi menggunakan metode SOAR
• Briefing Batasan Perencanaan: Informasi tentang batasan-batasan yang perlu
diperhatikan terkait dengan anggaran (mis: nilai konsumsi, nilai jasa pembicara luar,
dsb) atau jadwal kegiatan selanjutnya.
PRA-RAPAT KARYA

1.3.2. REFLEKSI-EVALUASI
Refleksi adalah upaya manusia untuk melihat kehadiran Tuhan dalam
kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dan bagaimana hal tersebut
menumbuhkembangkan iman. Evaluasi adalah penilaian objektif
keberhasilan atau kegagalan sebuah pelaksanaan kegiatan dan sejauh
mana dampak yang dihasilkan.
Beberapa hal praktis:
• Dilaksanakan dalam acara Pra-Rapat Karya sebagai pewujudnyataan
pertanggungjawaban pelaksanaan Program Pelayanan Pastoral Paroki
(PDDP psl.23 ay. 3b)
• Diskusi dapat dibagi dalam kelompok diskusi terarah (Focus Group
Discussion) menggunakan metode SOAR berdasarkan bidang-bidang
Gerejawi.
• Fokus utama adalah menggali kekuatan yang ada, melihat peluang yang
muncul dari pelaksanaan kegiatan tersebut serta menjaring aspirasi
untuk masa mendatang
• Hasil diskusi menjadi bahan / masukan dalam pembuatan rencana
karya & RAPB
PRA-RAPAT KARYA
PRA-RAPAT KARYA

1.3.3. RUJUKAN ALKITABIAH


Dasar alkitabiah untuk mengawali setiap diskusi dapat dipilih yang sesuai dengan
pembahasan kelompok, sebagai panduan dapat digunakan kutipan sebagai
berikut:
• Bidang Peribadatan
• Matius 20:20-28
• Bidang Pewartaan
• Lukas 4:16-21
• Matius 5:1-12
• Bidang Pelayanan
• Matius 25:31-46
• Bidang Persekutuan
• Filipi 2:1-9
• 1 Korintus 1:10-17
• Bidang Organisasi
• Efesus 4:1-16
• Bidang Pelatihan & Pengembangan (BP3)
• Matius 25:14-30
• Bidang Monitoring / Pemerhati
• 1 Korintus 12:12-31
Paroki dapat memilih kutipan kitab suci yang berbeda, yang dipandang lebih
sesuai dengan materi pembahasannya.
PRA-RAPAT KARYA

1.4. STUDI BERSAMA


Kegiatan Bersama untuk mendalami arahan dari Keuskupan (Ardas KAJ
2016-2020, Renstra yang sudah diperbaharui, tawaran kegiatan dari DKP
& Komisi, hasil TEPAS 2018, usulan kegiatan Panitia Penggerak Tahun
2019, informasi bidang kategorial), dan arahan dari paroki terkait visi-misi
Paroki.
Beberapa hal praktis:
• PIC: Seksi PeKad
• Secara kelompok mendalami arahan-arahan yang ada sesuai Paradigma
& Kerangka Kerja PKP 2019
• Dimungkinkan untuk mengundang nara sumber untuk mendapatkan
kejelasan lebih lanjut.
• Pola diskusi menggunakan metode SOAR
• Fokus utama adalah menemukan gambaran rencana program karya
yang sesuai dengan kebutuhan Paroki
• Hasil diskusi menjadi bahan / masukan dalam pembuatan rencana
karya & RAPB
PRA-RAPAT KARYA

2019
PRA-RAPAT KARYA
1.5. PEMBUATAN PROGRAM KARYA
& RAPB
Dalam masa pembuatan Program Karya & RAPB masing-masing satuan
karya merumuskan rencana program karya dengan lebih mendetil dan
membuat Rencana Anggaran Penerimaan & Belanja sesuai dengan
arahan yang ada. Rencana program karya & RAPB terbagi menjadi 2 jenis:
program karya strategis & program karya rutin.
Beberapa hal praktis:
• PIC: Masing-masing Satuan Karya
• Durasi: 3-4 minggu
• Jangka waktu: 3-4 minggu sebelum Rapat Karya Paroki
• Pembuatan program karya adalah mengisi FORM-2 & RAPB
berdasarkan hasil masa pendasaran dan acara pra-Rapat Karya.
• Program karya strategis wajib memperhatikan petunjuk &
pertimbangan dalam pembuatan program karya.
• Program karya rutin wajib memperhatikan arahan paroki & keuskupan.
• Pada saat ini sebaiknya dilakukan rangkuman tanggal-tanggal kegiatan
untuk menjadi agenda kegiatan Paroki.
PRA-RAPAT KARYA
1.5.1. PETUNJUK PEMBUATAN
PROGRAM KARYA
1. Penyusunan PKP dan RAPB Tahun 2019 tetap menggunakan Form 2 seperti
yang digunakan pada tahun-tahun sebelumnya.
2. Penentuan PKP hendaknya memperhatikan, menimbang dan berdasarkan pada
hasil Rapat Karya 1 paroki (Refleksi Evaluasi) & Studi Bersama, yaitu:
1. Rumusan Target yang harus dicapai satuan karya sesuai Renstra KAJ 2016-2020 - SP 1-5 -
PEMBARUAN Juli 2017 dan target paroki
2. Hasil Form 3: Monitoring Cawu 1 tahun 2018
3. Inspirasi Hasil dan Rekomendasi Temu Pastoral (Tepas) KAJ 2018.
4. Hasil Survei Divisi Litbang Pusat Pastoral (Puspas) KAJ Mei-Juni 2018.
5. Hasil FGD paroki pra-TEPAS 2018
6. Hasil Analisis Strength-Opportunity-Aspiration-Result (S-O-A-R) satuan karya pada saat Refleksi-
Evaluasi & Studi Bersama sebagai wujud implementasi pendekatan dan metode Appreciative
Inquiry (AI).
3. Satuan karya yang belum melakukan Analisis S-O-A-R diharap melakukannya
sebelum melakukan perencanaan Program Karya Pelayanan. Bagi yang sudah
melakukan Analisis S-O-A-R namun masih ingin menyempurnakannya,
dipersilakan.
4. Setiap PKP yang ditentukan hendaknya dilengkapi perhitungan RAPB yang
dapat dipertanggungjawabkan, menentukan waktu pelaksanaan PKP secara
detil (tanggal, bulan, tahun), Pelaksana Terkait dan menentukan nama person in
charge (PIC).
PRA-RAPAT KARYA
1.5.2. PERTIMBANGAN PEMBUATAN
PROGRAM KARYA
1. Diperhitungkan akan efektif mencapai target yang telah ditentukan dalam Renstra
KAJ 2016-2020 - SP 1-5 - PEMBARUAN Juli 2017 dan renstra paroki (Baca rumusan
target pada Form 2).
• Pertanyaan pendukung: apakah PKP tersebut tersebut sungguh-sungguh akan efektif
mencapai target yang telah ditentukan?
2. Mencerminkan kekuatan-kekuatan positif penyelenggaranya (Baca Strengths pada
Form S-O-A-R).
• Pertanyaan pendukung: Apakah PKP tersebut sungguh-sungguh mencerminkan kekuatan-
kekuatan positif satuan karya penyelenggaranya? Kekuatan-kekuatan apa saja yang tercermin
pada PKP tersebut?
3. Memanfaatkan peluang-peluang yang dapat ditemui oleh penyelenggaranya (Baca
Opportunities pada Form S-O-A-R).
• Pertanyaan pendukung: Apakah PKP tersebut sungguh-sungguh memanfaatkan peluang-
peluang yang dapat ditemui oleh satuan karya penyelenggaranya? Peluang-peluang apa saja?
4. Telah mempertimbangkan aspirasi para imam, pelayan Gereja lain, umat,
masyarakat/ lingkungan eksternal (bdk. Inspirasi Hasil dan Rekomendasi Tepas
2018, Hasil Survei Divisi Litbang Pusat Pastoral/Puspas KAJ; hasil FGD paroki pra-
TEPAS 2018, Baca Aspirations pada Form S-O-A-R).
• Pertanyaan pendukung: Aspirasi apa saja yang telah dipertimbangkan dalam menentukan PKP
tersebut? Hasil Survei Divisi Litbang Pusat Pastoral (Puspas) KAJ? Rekomendasi para pastor
dalam Tepas? Dll.
2. RAPAT KARYA PAROKI
Rapat Karya Paroki adalah rapat yang menegaskan secara
Bersama-sama dalam terang Roh Kudus arah paroki pada
masa mendatang dan pengesahan program-program karya
Paroki untuk dilaksanakan pada masa mendatang, beserta
hal-hal yang terkait dengan program karya tersebut.
RAPAT KARYA

2.1. RAPAT KARYA PAROKI


Dalam Rapat Karya Paroki dilaksanakan proses sinergi
rencana program karya strategis yang diusulkan oleh
masing-masing satuan karya sehingga lebih partisipatif
dan transformatif.
Revisi rencana program karya hasil sinergi dan penegasan
Bersama dilaksanakan dalam kurun waktu 1 minggu
setelah Rapat Karya Paroki
Beberapa hal praktis:
• PIC: Panitia Pelaksana RaKa
• Durasi : 2 atau 3 hari
• Penetapan jadwal kegiatan karya paroki
• Sebaiknya Rapat Karya Paroki ditutup dengan Misa.
RAPAT KARYA

2.2. REVISI PKP & APB


Hasil rapat karya paroki berupa sinergi dan program karya
yang perlu penyesuaian anggaran dilaksanakan oleh
pihak terkait dan direview oleh Tim Keuangan untuk
mendapat persetujuan.
Beberapa hal praktis:
• PIC: Tim Keuangan
• Durasi : 1 minggu setelah rapat karya
• Review anggaran yang mendapatkan catatan khusus /
penyesuaian dan penyesuaian anggaran kegiatan yang
disinergikan
RAPAT KARYA

2.3. PENGESAHAN
Dalam Rapat Dewan Paroki Pleno dilaksanakan
Pengesahan Program Pelayanan Pastoral Paroki (PDDP
psl.23 ay. 3a) beserta Anggaran Penerimaan & Belanja,
yang dihasilkan dari proses-proses sebelumnya.
Beberapa hal praktis:
• PIC: Sekretaris DPH
• Secara umum dipaparkan program karya strategis yang
akan dijalankan oleh Paroki pada tahun berikutnya.
• Jika memungkinkan termasuk Penetapan jadwal
kegiatan karya paroki
RAPAT KARYA

2.4. SOSIALISASI HASIL RAPAT KARYA


Hasil rapat karya, berupa keputusan Program Karya Paroki & Anggaran
Penerimaan & Belanja Paroki dijadikan sebuah buku yang akan menjadi
pegangan pelaksanaan dan monitoring pada tahun berikutnya. Buku
Program Karya ini, selain dilaporkan ke Dewan Karya Pastoral KAJ, juga
disosialisasikan sehingga menjadi agenda Bersama seluruh umat Paroki.
Beberapa hal praktis:
• PIC: Sekretaris DPH
• Durasi: 2 minggu setelah Rapat Karya Paroki selesai
• Rangkuman hasil rapat karya disatukan menjadi satu atau beberapa
buah buku (fisik maupun digital atau keduanya).
• Mengirim FORM-2 & RAPB ke sekretariat Dewan Karya Pastoral KAJ
sesuai waktunya.
• Membagikan kesatuan hasil rapat karya kepada seluruh pengurus
dewan paroki (DP Pleno).
• Membuat / mempublikasikan hal-hal penting dari rapat karya yang
perlu diketahui umat untuk kegiatan tahun mendatang.
RAPAT KARYA

CONTOH SUSUNAN ACARA


(Silakan disesuaikan oleh paroki)

• REFLEKSI EVALUASI
- Hari I
- Presentasi Form-3
- Hari II
- Diskusi Kelompok Per-Bidang
- Pleno: laporan hasil diskusi kelompok
• STUDI BERSAMA
- Presentasi Nara Sumber
- Diskusi Kelompok
- Diskusi Pleno (Laporan Hasil Diskusi Kelompok)
• RAPAT KARYA PAROKI
- Hari I
- Presentasi RPKP & RAPB Prioritas
- Hari II
- Diskusi Sinergi
- Catatan Tim Keuangan
- Rencana Penjadwalan
- Pengesahan PKP
LINIMASA
GAMBARAN WAKTU
TAHAPAN PIC WAKTU GAMBARAN KEGIATAN
1 . PR A -R A PAT KA R YA
Memohon Roh Kudus, refleksi karya dalam terang Ilahi,
Pengolahan kerohanian Panitia
1.1. -8 minggu menemukan kehendak Allah dalam terang KS / Tradisi /
(Rekoleksi / Retret) Pelaksana Magisterium
LitBang & Tim
1.2. Pengumpulan data Data Paroki
-7 minggu Survey, kuestioner, pengisian FORM-3, pengolahan data

1.3. Refleksi Evaluasi Rapat Karya 1: presentasi dan pengolahan FORM-3, diskusi
-4 minggu SOAR terkait FORM-3
Panitia
PIC: Panitia Studi Bersama: mendalami renstra KAJ, hasil TEPAS 2018,
1.4. Studi Bersama Pelaksana arahan paroki, tawaran kegiatan dari KAJ, arahan lain yang
Pelaksana
perlu diperhatikan, diskusi SOAR terkait masukan yang ada.

Pembuatan Rencana Pengurus Pengisian FORM-2 & RAPB (Pembuatan rencana karya dan
1.5. -3 minggu
Program Karya & RAPB Dewan Paroki rencana anggaran)

2 . R A PAT KA R YA PAROKI
Panitia Presentasi FORM-2, sinkronisasi kegiatan agar sinergis,
2.1. Rapat Karya Paroki (RKP) Pelaksana
Hari - H partisipatif dan transformatif

Revisi program karya prioritas & APB yang telah


2.2. Revisi PKP & APB Tim Keuangan +1 minggu
disahkan
Sekretaris
2.3. PENGESAHAN PKP & APB DPH
+1 minggu Dilaksanakan dalam rapat Dewan Paroki Pleno

Sekretaris Buku Program Karya Paroki, mengirim FORM-2 & RAPB ke


2.4. Sosialisasi Hasil RKP DPH
+2 minggu sekretariat DKP KAJ, pembagian & sosialisasi hasil raka.
LINIMASA

LINIMASA

PRA-RAPAT KARYA RAPAT KARYA PAROKI

RAPAT Penge
Pengumpulan Pembuatan REVISI Sosi
Retret/ Refleksi Studi sahan
Data
Bersama
Program Karya KARYA PKP &
PKP & alis
Rekoleksi Pendukung Evaluasi & RAPB APB
PAROKI APB asi

1–3 2 1 1
<---------2 minggu--------> <1 mgg> <--------4 minggu--------> Hari-H <---1 minggu---> <2 minggu>
hari hari hari hari
LINIMASA
PENYESUAIAN DENGAN SITUASI
PAROKI
• Panduan Melaksanakan Rapat Karya Paroki merupakan
sebuah proses ideal yang sebaiknya diusahakan agar
terpenuhi.
• Situasi nyata paroki perlu mendapat perhatian juga sehingga
panduan dapat disesuaikan dengan situasi yang ada.
• Yang dapat disesuaikan dalam proses Rapat Karya Paroki
adalah tahapan yang ada, sebuah tahapan dapat
digabungkan dengan tahapan lainnya misalnya tahapan
Refleksi Evaluasi digabungkan dengan tahapan Studi
Bersama.
• Beberapa hal yang kiranya jangan dihilangkan dari tahapan:
• Mengawali rapat karya dengan retret/rekoleksi
• Studi Bersama
• Pola Diskusi
• Proses memastikan bahwa sebuah rencana program karya sudah
sesuai dengan arahan yang ada
LINIMASA

Contoh Penyesuaian
PRA-RAPAT KARYA RAPAT KARYA PAROKI
Refleksi
Pembuatan RAPAT PE
Evaluasi REVISI
Retret/ Pengumpulan NGE Sosiali
& Program Karya & KARYA PKP &
SAH
Rekoleksi Data Pendukung APB sasi
Studi RAPB PAROKI AN
Bersama

PRA-RAPAT KARYA RAPAT KARYA PAROKI

Retret/ Rekoleksi RAPAT REVISI


Pembuatan
Pengumpulan Refleksi Evaluasi PKP- APB
&
Program Karya & KARYA Pengesahan
Data Pendukung
RAPB PAROKI
Studi Bersama Sosialisasi
METODE S-O-A-R
UNTUK DISKUSI KELOMPOK
Kelompok: Tanggal: ………….. 2018
LANGKAH-LANGKAH DISKUSI
• Tahap Persiapan:
• Peserta diskusi duduk melingkar dalam ruangan yang telah disiapkan.
• Fasilitator memastikan semua anggota sudah hadir dengan mengisi file presensi yang ada,
• Awalilah dengan sebuah doa singkat (fasilitator).
• Tahap Refleksi (Waktu k.l. 15-20 menit):
• Salah seorang membacakan teks Kitab Suci yang telah dipilihkan.
• Dibaca kembali secara pribadi secara berulang-ulang untuk menemukan teks atau kutipan yang menarik &
merenungkannya.
• Mengungkap buah-buah inspirasi permenungan tanpa harus dikomentari oleh kelompok (3 – 5 orang saja)
• Tahap Sharing
• Fasilitator mulai mengawali diskusi dalam kelompok sekaligus berperan sebagai moderator
• Bekerjasama dengan Notulis mengumpulkan hal-hal terkait dengan S-O-A-R.
• Dalam diskusi ini peserta diminta untuk mengungkapkan hal-hal yang terkait dengan bidang yang menjadi tugas
pembahasan dalam kelompok.
• Diskusi dilaksanakan secara berurutan:
• Diskusikan hal Kekuatan lebih dahulu sampai selesai, baru kemudian dilanjutkan dengan hal Peluang, hal Aspirasi dan terakhir
hal Buah-Buah Pelayanan yang diharapkan, Masing-masing bagian kurang lebih 10 menit.
• Proses diatas dapat berubah tergantung suasana kelompok, diskusi dapat langsung membahas sebuah hal dari sisi kekuatan,
peluang, aspirasi dan buah-buah pelayanan, namun harap perhatikan durasi.
• Setelah selesai 4 hal awal, segera mendiskusikan hal-hal yang muncul dari catatan sebelumnya yang terkait
• Jika memungkinkan dapat langsung dirumuskan terkait dengan SP berapa dalam Renstra KAJ 2016-2018 namun tidak wajib.
• Tahap Penutup
• Ajak peserta untuk hening sejenak.dan mintalah salah satu peserta untuk menutup dengan doa singkat.
• Informasikan 2 kegiatan selanjutnya yaitu makan siang dan diskusi pleno pada pk. 17.00.
• Pastikan dengan notulis bahwa file sudah disimpan dalam computer dan sudah disalin ke flash disk yang
disediakan.
MENJADI FASILITATOR DISKUSI
• Fasilitator adalah seseorang yang dengan sadar
dan sepenuh hati membantu suatu kelompok
supaya sukses mencapai tujuan kelompok dan
kelompok benar-benar berfungsi sebagai
kelompok dengan cara taat pada nilai-nilai
partisipasi dan dinamika kelompok.
FASILITATOR PERLU MEMPERHATIKAN
HAL-HAL BERIKUT:
• Senantiasa menciptakan suasana aman dan nyaman
• Bersikap netral dan tidak menilai benar-salah dan tidak diskriminatif terhadap peserta dan tidak memiliki
konflik kepentingan
• Bersikap empatik dan peka terhadap kekhawatiran atau ketidaknyamanan peserta
• Percaya pada kemampuan (pengetahuan, nilai-nilai, sikap) peserta
• Mendengarkan dengan aktif dan memberi kesempatan kepada peserta dalam mengemukakan
aspirasinya secara bebas
• Tidak menggurui atau mendominasi, apalagi memaksakan pendapatnya sendiri melainkan menghargai
dan menghormati hak-hak peserta pelatihan
• Menjaga agar kelompok tetap fokus pada tujuan dan proses tetap obyektif
• Membantu kelompok menentukan arah yang akan ditempuh dan mencapai tujuan mereka
• Mendorong semua orang untuk berpartisipasi, dengan menyadari bahwa setiap orang berpartisipasi
dengan cara yang sesuai kepribadiannya.
• Menyederhanakan apa yang dikatakan seseorang yang berbicara berulang-ulang sehingga membantu
orang berfikir lebih fokus (parafrase)
• Membantu mereka yang bicaranya terpatah-patah dengan cara mengajak mereka mengungkapkan
secara perlahan atau probing (menggali lebih dalam)
• Mengulang kembali gagasan yang dilontarkan peserta yang pemalu supaya mendapat perhatian dari
semua orang (mirroring)
• Menangani interupsi dengan tegas dan hormat, dengan meyakinkan orang yang interupsi bahwa
fasilitator akan mengangkat isu yang diangkat setelah diskusi yang sedang berlangsung selesai.
MENJADI NOTULIS DISKUSI
• Gunakan komputer untuk memastikan data tersimpan baik dan dapat
diolah dengan mudah.
• Fokus pada mencatat garis-garis besar pembicaraan yang ada.
• Usahakan agar catatan yang anda buat dapat dilihat oleh peserta yang
berbicara sehingga dapat segera dikoreksi jika ada kesalahan.
• Berilah nomor urut pada setiap poin baru untuk mempermudah acuan.
• Jika ada keraguan, silakan bertanya pada peserta yang berbicara untuk
kepastian hal yang perlu diketikkan dalam laporan, bekerjasama
dengan fasilitator diskusi.
• Berkonsentrasi pada pembicaraan yang sedang berlangsung sehingga
tidak ada hal yang terlewatkan.
• Nama peserta yang berbicara tidak perlu dicatat karena hasil yang
dikumpulkan sudah merupakan hasil diskusi kelompok.
• Setelah diskusi kelompok selesai, simpan dahulu file catatan hasil
diskusi, kemudian salin file tersebut ke flash disk yang disediakan.
DISKUSI S-O-A-R UNTUK PERENCANAAN
1. Pengurus Dewan Paroki mengisi Form-3 / Form-4 untuk evaluasi
2. Pelaksana terkait mengumpulkan data pendukung (survey pra-Raka, laporan kunjungan ke
umat, dsb)
3. Pada saat Refleksi-Evaluasi Pra-Raka, dilakukan diskuti terhadap poin 1 & 2 menggunakan
metode S-O-A-R
4. Pihak terkait menggunakan poin-poin dalam Result (dapat juga poin tertentu dalam
Aspiration) sebagai rencana Program Karya Prioritas
5. Pertimbangkan arahan-arahan yang ada berdasar studi Bersama untuk memeriksa RPKP
tersebut:
1. Apakah RPKP tersebut tersebut sungguh-sungguh akan efektif mencapai target yang telah ditentukan?
(Renstra KAJ, Renstra Paroki)
2. Apakah RPKP tersebut sudah mencerminkan kekuatan-kekuatan positif satuan karya penyelenggaranya?
Kekuatan-kekuatan apa saja yang tercermin pada RPKP tersebut? (Baca Strength pada Form S-O-A-R)
3. Apakah PKP tersebut sungguh-sungguh memanfaatkan peluang-peluang yang dapat ditemui oleh
penyelenggaranya? Peluang-peluang apa saja?
4. Aspirasi apa saja yang telah dipertimbangkan dalam menentukan PKP tersebut?
• Data pendukung dari paroki?
• Informasi dan arahan dari KAJ (mis. Hasil Survei Divisi Litbang Pusat Pastoral (Puspas) KAJ, Inspirasi Hasil dan
Rekomendasi Tepas, Tawaran Kegiatan DKP, Info Panitia Penggerak, dsb)?
• Poin-poin Aspirations pada Form S-O-A-R hasil diskusi saat Refleksi-Evaluasi?
6. Masukkan dalam Form-2 menjadi Program Karya, dan lengkapi dengan Target (objektif dan
terukur), Pelaksana terkait, Rencana Anggaran kegiatan, Tanggal-tanggal pelaksanaan dan
PIC.
7. Dibahas Bersama dalam rapat karya paroki dan ditetapkan sebagai Program Karya Prioritas
Paroki
Sumber pengembangan
• Pedoman Dasar Dewan Paroki 2014
• Pola Rapat Karya DKP 2015-2018
• Materi Pembelajaran: APPRECIATIVE INQUIRY
IMPLENTASI RAKA 1 DKP, 29-30 Jun.2018 - by F.
Helen S.pdf
• Panduan Diskusi FGD Pra-TEPAS KAJ 2018
• Panduan Diskusi TEPAS KAJ 2018
• Panduan Fasilitator & Notulis TEPAS KAJ 2018
RUANG LINGKUP
BIDANG-BIDANG
Bagian ini diberikan sebagai referensi, paroki dapat
mengembangkan sendiri berdasarkan referensi ini,
atau menyusun cakupan bidang-bidang yang lebih
sesuai dengan situasi nyata masing-masing paroki.
RUANG LINGKUP BIDANG
PERSEKUTUAN
• Paroki:
• Memberdayakan Lingkungan/Sub-Lingkungan)/Kategorial sebagai tempat untuk
mewujudkan komunitas umat beriman dengan semangat gembala baik dan murah hati.
• Membangun semangat TurBa (inkarnatoris) dengan melakukan kunjungan ke
Lingkungan, setara untuk saling bersinergi antar kelompok seksi/kategorial/bidang,
dalam kerjasama Tim yang baik.
• Memberikan pendampingan bagi kaum muda & menyiapkan model pendampingan
Pastoral Keluarga.
• Menumbuhkan semangat “sense of belonging” dengan saling peduli, sepikir-sehati-
seperasaan dalam mewujudkan visi-misi Gereja sebagai Paguyuban Umat Beriman
yang Peduli Berbagi dan Merakyat.
• Gereja yang menghadirkan pelayanan dengan kerendahan hati dan ketulusan mulai
dengan melakukan tugas yang sederhana (Misalnya: Lingkungan terlibat dalam penata
parkir, Kerja Bakti, etc.)
• Umat terlibat secara aktif dalam pengambilan keputusan melalui Rapat Karya, Rapat
DPH Pleno, FDG dan mengisi quesioner atau survei umat, rapat koordinasi
Bidang/Tim/Sub Tim secara rutin, etc.
• Lingkungan:
• Menggerakkan kegiatan di Lingkungan (Sub Lingkungan): pendataan-pelatihan-
peningkatan kualitas fasilitator pertemuan Lingkungan.
• Membentuk & memperkuat Tim Kunjungan Keluarga Lingkungan (TKKL) atau pun Tim
Pendamping Lansia & Orang Sakit.
• Melibatkan umat dalam rapat ataupun pertemuan rutin Lingkungan, dan bekerjasama
dalam tugas pelayanan Lingkungan.
RUANG LINGKUP BIDANG
PELAYANAN
• Paroki:
• Melanjutkan dan mengembangkan program Ayo Sekolah Ayo Kuliah
(ASAK),pemberdayaan& pengembangan ekonomi umat / kerakyatan, kewirausahaan
(kursus membuat kue, montir, service AC, etc. yang dapat membantu umat di
Lingkungan).
• Memperkenalkan & menggerakkan umat untuk semakin terlibat dalam gerakan BKSY,
khususnya bagi mereka yang dalam usia produktif untuk memiliki semangat solidaritas
- subsidiaritas.
• Membangun semangat TurBa (inkarnatoris), setara untuk saling bersinergi antar
kelompok seksi/kategorial/bidang, dalam kerjasama teamwork yang baik.
• Memperkuat Tim Kunjungan Umat (misal: Tim Kunjungan ASAK ke Lingkungan, Tim
Kunjungan Legio Mariae & umat Lingkungan, dsb), mengembangkan kepedulian
terhadap lingkungan hidup (Kerja Bakti membersihkan gereja, membentuk Tim
Tanggap Bencana, pengolahan sampah & membuat kompos, penanaman &
pemeliharaan tanaman, etc.)
• Mengadakan rapat koordinasi Tim Pelayanan secara rutin & mengadakan rekoleksi Tim
Pelayanan.
• Lingkungan:
• Menggerakkan kegiatan pelayanan sosial kemasyarakatan di Lingkungan (Sub
Lingkungan): Bakti Sosial dengan masyarakat sekitar, Kerja Bakti di lingkungan RT/RW,
Gerakan Peduli Menanam Tananam di rumah, terlibat dalam dekorasi bunga hidup di
gereja, etc.
• Membentuk & memperkuat Tim Kunjungan ASAK atau pun Tim Kunjungan Keluarga
Lingkungan (TKKL), terutama mereka yang membutuhkan pelayanan karitatif &
pemberdayaan (Tim ASAK & BKSY).
RUANG LINGKUP BIDANG
PEWARTAAN & KESAKSIAN
• Ruang Lingkup Paroki/Non-Paroki:
• Mengembangkan katekese yang menghidupkan & membebaskan dengan membuat
modul pengajaran u/ Calon Baptis (Katekumen), Calon Komuni Pertama, Calon
Penerima Krisma, serta pelatihan bagi para Katekis/Fasilitator/Prodiakon paroki.
• Menggerakan katekese kebangsaan berupa kunjungan ke rumah-rumah ibadah, live in
di pesantren, buka puasa bersama para assisten rumah tangga di Lingkungan, dsb.
• Bersama Tim Kaderisasi melakukan pembinaan iman berkelanjutan berbasis
Lingkungan dengan membuat BIA-BIR-BIO-BIL di Lingkungan dan mengadakan
pelatihan bagi para pendamping).
• Membangun semangat HABITUS DOA Keluarga .
• Memajukan media komunikasi sosial (Warta Paroki, Web Sites, Audio-Visual, dsb)
sebagai sarana pewartaan sukacita Injili.
• Gerakan Positif Bermedia: “No HoaX”, Bersikap Kritis atas Media, dsb.
• Membentuk Tim HAAK Lingkungan, pendampingan & pembekalan bagi para aktivis
sosial kemasyarakatan (RT/RW,PKK, OrMas, dsb.),
• Ruang Lingkup Lingkungan:
• Mengajak & menggiatkan umat untuk terlibat dalam kepengurusan di sosial
kemasyarakatan.
• Semakin terbuka dengan kenal tetangga kiri - kanan - depan - belakang rumah.
• Mengajak umat untuk mau berpartisipasi & terlibat dalam pengembangan i m a n
RUANG LINGKUP BIDANG
PERIBADATAN
• Paroki :
• Mengembangkan liturgi yang membebaskan dan menghidupkan bagi
umat, serta meningkatkan spiritualitas & keterampilan sebagai pelayan
liturgi.
• Melibatkan semakin banyak umat dalam bidang Peribadatan.
• Membangun semangat yang menghidupkan & membebaskan dengan
keterlibatan & partisipasi umat lingkungan dalam liturgi gereja khususnya
dalam Perayaan Ekaristi dan juga dalam hal pelayanan sakramental
(Sakramen Tobat Lingkungan, Misa Lingkungan, dsb.)
• Menghadirkan semangat “kemartiran jaman now” melalui hal-hal kecil
sederhana: memilih yang tidak enak & tidak populer (tugas liturgi di jam
yang dihindari & bukan prime-time), mau repot & tulus dalam pelayanan.
• Lingkungan:
• Menggerakkan kegiatan di Lingkungan (Sub Lingkungan): pendataan-
pelatihan-peningkatan kualitas fasilitator pertemuan Lingkungan.
• Membentuk & memperkuat Tim Kunjungan Umat; dan memberdayakan
Tim Liturgi Lingkungan, juga meningkatkan keterlibatan umat sebagai
penata umat & koor lingkungan.
RUANG LINGKUP BIDANG PELATIHAN
& PENGEMBANGAN / KADERISASI
• Paroki:
• Kaderisasi dalam struktur tata kelola pelayanan di Paroki.
• Menyiapkan Modul untuk pengembangan iman di Lingkungan, Habitus Doa
• (Gerakan Doa Keseharian Keluarga), dan mengadakan program Retret /
Rekoleksi bagi Pengurus Lingkungan & Aktivis Paroki.
• Bekerjasama dengan Bidang Pewartaan Menyiapkan Modul & Training for
Trainers bagi Pembinaan Iman di Lingkungan dengan klasifikasikan
berdasarkan usia.
• Mengadakan pendataan & pengkajian pastoral (Program Biduk, Profil
Lingkungan, Quesioner Umat, etc.) bersama Tim Data Paroki & Seksi KomSos.
• Lingkungan:
• Mengadakan kunjungan dan pendataan berupa survei/FGD ke Lingkungan
untuk mendengarkan aspirasi dan memperoleh data potensi umat bagi
pengembangan & pemberdayaan umat.
• Mensosialisasikan Program Pendataan Umat (pelatihan Biduk, Lomba Profil
Lingkungan, etc.)
• Mengikutsertakan Pengurus Lingkungan dalam pelatihan, retret/rekoleksi
pelayan pastoral, etc.
RUANG LINGKUP BIDANG ORGANISASI,
KESEKRETARIATAN & KEUANGAN
• Paroki:
• Memberdayakan Lingkungan (Sub Lingkungan) sebagai media untuk mewujudkan
komunitas umat beriman dengan semangat gembala baik yang mencari & menemukan
domba yang hilang.
• Membuat kebijakan Paroki - ADART & Sistem Prosedur Pelayanan.
• Update Peta & Pemetaan Paroki —> Buku Profil Paroki.
• Membangun semangat TurBa (inkarnatoris), setara untuk saling bersinergi antar
kelompok seksi/kategorial/bidang, dalam kerjasama teamwork yang baik (Misa &
Kunjungan DPH setahun, Laporan Data Statistik Umat, etc.), membuat Tim Data.
• Semangat taat azas dan tertib administrasi, mengadakan pendampingan & rapat rutin
dengan Tim Sekretariat, dan peningkatan kualitas pelayan Sekretariat.
• Pelatihan & pendampingan secara periodik bagi para Sekretaris
Lingkungan/Bidang/Seksi.
• Laporan keuangan secara rutin & memperkuat Tim Keuangan Paroki (regenerasi,
internal audit,dsb)
• Pelatihan, pendampingan, dan rapat koordinasi secara rutin bersama Bendahara
Lingkungan/Tim/Seksi.
• Membuat & melaksanakan SOP pelayanan keuangan Paroki.
• Lingkungan:
• Membuat laporan keuangan Lingkungan secara rutin.
• Terlibat dalam pembekalan & pelatihan Bendahara.
RUANG LINGKUP BIDANG
PEMERHATI
• Paroki
• Mengatur dan mengurus hal-hal yang berhubungan dengan
aktivitas dan keperluan Rumah Tangga Paroki.
• Memperhatikan dan merawat semua harta benda yang menjadi
asset Gereja. —> inventarisasi
• Memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan karyawan,
mengadakan rapat karyawan, melakukan refleksi - evaluasi atas
kinerja pelayanan secara rutin.
• Memberi perhatian dan melakukan monitoring (internal audit) atas
Tim-Tim Karya / Seksi / Bagian / Kategorial yang ada di paroki..
• Lingkungan
• Secara rutin melakukan update data umat Lingkungan (Laporan
Triwulan).
• Melakukan sosialisasi dan memastikan kepedulian Bagi Sesama
dapat berjalan dengan baik di Lingkungan.
• Terlibat dalam pemeliharaan gereja sebagai bentuk “sense of
belonging” atas Gereja-nya (kerja bakti Lingkungan, menjadi penata
parkir di gereja, dsb.)

Anda mungkin juga menyukai