MELAKSANAKAN
RAPAT KARYA PAROKI
Dewan Karya Pastoral 2018
AD-EXPERIMENTUM
PENDASARAN
Latar Belakang
Spiritualitas
Managerial
Praksis
LATAR BELAKANG
MENGAPA PERLU
MELAKSANAKAN RAPAT KARYA?
• Rapat Karya adalah sebuah proses penegasan Bersama
dalam terang Roh Kudus tentang dinamika kegiatan
dalam kurun waktu tertentu yang dilaksanakan oleh
sebuah paroki yang terdiri dari refleksi evaluasi karya-
karya yang telah dilaksanakan, pembelajaran bersama
akan hal-hal yang menjadi arahan utama, upaya
menemukan kehendak Allah dalam bentuk-bentuk
kegiatan yang sesuai dan merumuskan program karya
untuk dilaksanakan pada masa selanjutnya.
• Rapat Karya merupakan gabungan dari rapat
pertanggungjawaban pelaksanaan Program Pelayanan
Pastoral Paroki (PDDP psl.23 ay. 3b) dan Pengesahan
Program Pelayanan Pastoral Paroki (PDDP psl.23 ay. 3a).
LATAR BELAKANG
MENGAPA PERLU
MELAKSANAKAN RAPAT KARYA?
• Penegasan Bersama dalam Terang Roh Kudus
• Upaya bersama untuk menegaskan kembali visi, misi dan arah karya-karya pelayanan Paroki untuk
memastikan bahwa semua yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan Gereja, tujuan manusia
diciptakan dan tujuan Bersama sesuai arahan yang ada semuanya dalam terang Roh Kudus.
• Dinamika kegiatan dalam kurun waktu tertentu
• Semua program karya yang telah dilaksanakan oleh paroki, baik yang dijalankan maupun yang tidak
jadi dilaksanakan, yang dipandang berhasil atau sebaliknya, pengalaman-pengalaman positif
maupun negatif dalam pelaksanaan karya-karya tersebut dalam kurun waktu yang telah
ditetapkan.
• Refleksi evaluasi karya-karya
• Refleksi adalah melihat kembali karya-karya yang telah dilakukan menggunakan sudut pandang
atau kacamata Allah, sedangkan evaluasi adalah penilaian secara objektif menggunakan tolok ukur
manajerial organisatoris terhadap semua program karya pelayanan Paroki.
• Pembelajaran Bersama
• Arahan yang ada perlu diupayakan untuk disosialisasikan kesemua pihak-pihak yang terkait,
Bersama-sama menelaah, mengerti dan memahami maksud serta tujuan arahan tersebut.
• Menemukan kehendak Allah dalam bentuk-bentuk kegiatan
• Bentuk-bentuk rencana kegiatan karya ataupun karya yang dilaksanakan merupakan wujud nyata
ungkapan iman Kristiani akan Yesus Kristus yang inkarnatoris, dimaknai sebagai expresi sukacita
Injili dalam upaya pewujudnyataan Kerajaan Allah yang Maha Rahim.
• Merumuskan program karya
• Kegiatan merumuskan dengan ringkas dan jelas program karya yang akan dilaksanakan, terutama
dalam bentuk pengisian Form-2 sesuai PDDP.
SPIRITUALITAS
IMAN
(KS / Tradisi / Magisterium / Sejarah Gereja KAJ)
• 3 Pilar penghayatan iman Gereja Katolik: KITAB SUCI,
TRADISI dan MAGISTERIUM.
• Iman yang mendalam dibantu oleh pemahaman akan
sejarah, terutama sejarah Gereja Keuskupan Agung
Jakarta. Karena kita “telah menerima Kristus Yesus
Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di
dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan
dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah
teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu,
dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur ” (Kol
2:1-2). Pengolahan iman secara pribadi mengawali dan
mendasari proses selanjutnya.
SPIRITUALITAS
GEREJA
(Umat Allah baik teritorial maupun kategorial)
Gereja sebagai persekutuan iman menandakan kesatuan yang
menyelamatan (LG Art. 9) sekaligus menampilkan dan
mewujudkan misteri cinta kasih Allah terhadap Manusia (GS.
Art. 45). Roh Kudus yang menjadi pemersatunya dalam
membagi rahmat dan pelayanan, serta memperkaya Gereja
dengan pelbagai anugerah (Unitatis Redintegratio. Art.2).
Sebagai persekutuan dan gerakan yang mempunyai cita-cita
bersama, melakukan penegasan roh merupakan langkah
penting dalam segala tindakan, baik dalam lingkup territorial
(tingkat lingkungan, paroki, Keuskupan) maupun berdasar
kebersamaan minat dalam komunitas-komunitas kategorial.
Pada tahap ini, sebagai communio, pengolahan rahmat-
rahmat yang patut disyukuri namun kurang terolah akan
direfleksikan dan diolah lebih mendalam sesuai dengan panca
bidang Gereja.
SPIRITUALITAS
KONTEKS
(Lokal, Nasional, Internasional)
Gereja adalah universal dan menyadari diri sebagai bagian
dari masyarakat, dan Gereja mengapresiasi kemajuan dan
perubahan yang ada (idea, teknologi, cara pandang dsb), baik
ditingkat lokal, nasional ataupun internasional. Sebagai Gereja
yang inklusif perlu keberanian untuk membuka diri dan
menerima keanekaragaman sosial, budaya, agama, bahasa,
suku, dan ideologi masyarakat sekitarnya. Bertumbuh dan
berakar dalam budaya setempat, diperkaya dan memperkaya
budaya setempat dan mampu menjadi garam dan terang
dunia, menjadi saksi Kristus di tengah masyarakat, diterima
dan disenangi orang lain karena sifatnya yang baik dan terpuji.
Tahap ini merupakan tahap kontekstualiasi iman dalam
kehidupan sehari-hari baik dimasyarakat sekitar maupun pada
tingkat Keuskupan.
SPIRITUALITAS
APPRECIATIVE INQUIRIES
Appreciative DEFINE
Inquiry (AI) adalah:
• Pendekatan dalam
manajemen
perubahan yang
berfokus pada inti DISCOVER
positif, hal yang Mengumpulkan data &
sudah berjalan pengalaman &
baik dan mengapresiasi hal positif
bagaimana
pengembangan
agar lebih baik
dan lebih sukses. DESTINY DREAM
• AI berangkat dari Menetapkan apa yang INTI Mengungkapkan impian:
“bagaimana seandainya ...”
kekuatan dan akan terjadi / apa yang P O SITI F Menemukan arah dan
mengembangkan akan dilaksanakan
harapan
nya untuk masa
depan yang lebih
baik (bukan dari
kelemahan dan
masa depan yang DESIGN
sibuk dengan Merumuskan apa yang
perbaikannya). seharusnya dilaksanakan
PRAKSIS
DISCOVER
Rekoleksi, pengumpulan
data, pengisian FORM-
3/FORM-4, Refleksi Evaluasi
DESTINY
Penetapan Program Karya INTI DREAM
Paroki, Sosialisasi Arah KAJ &
Paroki, Program Karya Paroki,
P O SITI F Studi bersama
Jadwal Kegiatan
DESIGN
Pembuatan Rencana
Program Karya, Pengisian
FORM-2, RAPB, Penjadwalan
PRAKSIS
GAMBARAN TAHAPAN PROSES
RAPAT KARYA SECARA UMUM
1. Pra-Rapat Karya
1. Pengolahan Kerohanian
2. Pengumpulan data pendukung
3. Refleksi Evaluasi
4. Studi Bersama
5. Pembuatan Rencana Program Karya & RAPB
2. Rapat Karya Paroki (RKP)
1. Pelaksanaan Rapat Karya Paroki
2. Revisi PKP & APB
3. Pengesahan Program Karya & APB Paroki
4. Sosialisasi Hasil RKP
PRAKSIS
PESERTA
• Peserta rapat karya Paroki adalah para pengurus Dewan
Paroki, dapat terdiri dari:
• Pengurus lengkap yaitu Dewan Paroki Pleno (DPH, Ketua Seksi,
Kepala Bagian, Ketua Stasi, Koordinator Komunitas Kategorial,
Ketua Tim, Korwil dan para Ketua Lingkungan) atau
• Pengurus terbatas yaitu DPH, Ketua Seksi, Kepala Bagian, Ketua
Stasi, Koordinator Komunitas Kategorial, dan para Koordinator
Wilayah.
• Hal yang penting untuk diperhatikan adalah bahwa semua
peserta turut berpartisipasi sesuai dengan kapasitasnya.
• Perlu diperhatikan juga bahwa jumlah peserta akan
berpengaruh pada:
• Pembuatan detil alur dan proses diskusi/rapat dalam setiap
tahapan rapat karya paroki
• Durasi setiap alur maupun tahapan
• Pemilihan tempat
• Dukungan pelaksanaan
1. PRA-RAPAT KARYA
Pra-Rapat Karya merupakan sebuah periode persiapan mulai dari
penguatan dasar-dasar iman, pengumpulan data-data dan form
pendukung dan pengolahannya, refleksi evaluasi bersama atas
karya-karya yang telah dilaksanakan, studi Bersama serta pengisian
Form-3 / Form-4 sebagai bahan untuk Rapat Karya Paroki.
Pra-Rapat Karya juga termasuk pelaksanaan rapat untuk refleksi
evaluasi karya-karya yang telah dilaksanakan serta studi Bersama
tentang arahan-arahan untuk masa mendatang.
PRA-RAPAT KARYA
1.3.1. PELAKSANAAN
Pra-Rapat Karya merupakan suatu periode yang ditandai dengan
sebuah pertemuan yang bersifat reflektif dan evaluatif menggunakan
pendekatan Appreciative Inquiries. Dalam acara ini dilaksanakan juga
suatu kegiatan bersama untuk mendalami dokumen arahan kegiatan
ada, dan merumuskannya dalam rencana program-program karya
yang sesuai.
Beberapa hal praktis:
• PIC: Panitia Pelaksana RaKa
• Durasi: 2-3 hari
• Jangka waktu: 4 atau 5 minggu sebelum Rapat Karya Paroki
• Gambaran kegiatan:
• Laporan hasil pengolahan data pendukung
• Laporan monitoring / evaluasi karya berdasarkan FORM-3
• Diskusi penguatan lebih lanjut berdasarkan laporan hasil survey dan laporan monitoring / evaluasi
• Diskusi menggunakan metode SOAR
• Briefing Batasan Perencanaan: Informasi tentang batasan-batasan yang perlu
diperhatikan terkait dengan anggaran (mis: nilai konsumsi, nilai jasa pembicara luar,
dsb) atau jadwal kegiatan selanjutnya.
PRA-RAPAT KARYA
1.3.2. REFLEKSI-EVALUASI
Refleksi adalah upaya manusia untuk melihat kehadiran Tuhan dalam
kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dan bagaimana hal tersebut
menumbuhkembangkan iman. Evaluasi adalah penilaian objektif
keberhasilan atau kegagalan sebuah pelaksanaan kegiatan dan sejauh
mana dampak yang dihasilkan.
Beberapa hal praktis:
• Dilaksanakan dalam acara Pra-Rapat Karya sebagai pewujudnyataan
pertanggungjawaban pelaksanaan Program Pelayanan Pastoral Paroki
(PDDP psl.23 ay. 3b)
• Diskusi dapat dibagi dalam kelompok diskusi terarah (Focus Group
Discussion) menggunakan metode SOAR berdasarkan bidang-bidang
Gerejawi.
• Fokus utama adalah menggali kekuatan yang ada, melihat peluang yang
muncul dari pelaksanaan kegiatan tersebut serta menjaring aspirasi
untuk masa mendatang
• Hasil diskusi menjadi bahan / masukan dalam pembuatan rencana
karya & RAPB
PRA-RAPAT KARYA
PRA-RAPAT KARYA
2019
PRA-RAPAT KARYA
1.5. PEMBUATAN PROGRAM KARYA
& RAPB
Dalam masa pembuatan Program Karya & RAPB masing-masing satuan
karya merumuskan rencana program karya dengan lebih mendetil dan
membuat Rencana Anggaran Penerimaan & Belanja sesuai dengan
arahan yang ada. Rencana program karya & RAPB terbagi menjadi 2 jenis:
program karya strategis & program karya rutin.
Beberapa hal praktis:
• PIC: Masing-masing Satuan Karya
• Durasi: 3-4 minggu
• Jangka waktu: 3-4 minggu sebelum Rapat Karya Paroki
• Pembuatan program karya adalah mengisi FORM-2 & RAPB
berdasarkan hasil masa pendasaran dan acara pra-Rapat Karya.
• Program karya strategis wajib memperhatikan petunjuk &
pertimbangan dalam pembuatan program karya.
• Program karya rutin wajib memperhatikan arahan paroki & keuskupan.
• Pada saat ini sebaiknya dilakukan rangkuman tanggal-tanggal kegiatan
untuk menjadi agenda kegiatan Paroki.
PRA-RAPAT KARYA
1.5.1. PETUNJUK PEMBUATAN
PROGRAM KARYA
1. Penyusunan PKP dan RAPB Tahun 2019 tetap menggunakan Form 2 seperti
yang digunakan pada tahun-tahun sebelumnya.
2. Penentuan PKP hendaknya memperhatikan, menimbang dan berdasarkan pada
hasil Rapat Karya 1 paroki (Refleksi Evaluasi) & Studi Bersama, yaitu:
1. Rumusan Target yang harus dicapai satuan karya sesuai Renstra KAJ 2016-2020 - SP 1-5 -
PEMBARUAN Juli 2017 dan target paroki
2. Hasil Form 3: Monitoring Cawu 1 tahun 2018
3. Inspirasi Hasil dan Rekomendasi Temu Pastoral (Tepas) KAJ 2018.
4. Hasil Survei Divisi Litbang Pusat Pastoral (Puspas) KAJ Mei-Juni 2018.
5. Hasil FGD paroki pra-TEPAS 2018
6. Hasil Analisis Strength-Opportunity-Aspiration-Result (S-O-A-R) satuan karya pada saat Refleksi-
Evaluasi & Studi Bersama sebagai wujud implementasi pendekatan dan metode Appreciative
Inquiry (AI).
3. Satuan karya yang belum melakukan Analisis S-O-A-R diharap melakukannya
sebelum melakukan perencanaan Program Karya Pelayanan. Bagi yang sudah
melakukan Analisis S-O-A-R namun masih ingin menyempurnakannya,
dipersilakan.
4. Setiap PKP yang ditentukan hendaknya dilengkapi perhitungan RAPB yang
dapat dipertanggungjawabkan, menentukan waktu pelaksanaan PKP secara
detil (tanggal, bulan, tahun), Pelaksana Terkait dan menentukan nama person in
charge (PIC).
PRA-RAPAT KARYA
1.5.2. PERTIMBANGAN PEMBUATAN
PROGRAM KARYA
1. Diperhitungkan akan efektif mencapai target yang telah ditentukan dalam Renstra
KAJ 2016-2020 - SP 1-5 - PEMBARUAN Juli 2017 dan renstra paroki (Baca rumusan
target pada Form 2).
• Pertanyaan pendukung: apakah PKP tersebut tersebut sungguh-sungguh akan efektif
mencapai target yang telah ditentukan?
2. Mencerminkan kekuatan-kekuatan positif penyelenggaranya (Baca Strengths pada
Form S-O-A-R).
• Pertanyaan pendukung: Apakah PKP tersebut sungguh-sungguh mencerminkan kekuatan-
kekuatan positif satuan karya penyelenggaranya? Kekuatan-kekuatan apa saja yang tercermin
pada PKP tersebut?
3. Memanfaatkan peluang-peluang yang dapat ditemui oleh penyelenggaranya (Baca
Opportunities pada Form S-O-A-R).
• Pertanyaan pendukung: Apakah PKP tersebut sungguh-sungguh memanfaatkan peluang-
peluang yang dapat ditemui oleh satuan karya penyelenggaranya? Peluang-peluang apa saja?
4. Telah mempertimbangkan aspirasi para imam, pelayan Gereja lain, umat,
masyarakat/ lingkungan eksternal (bdk. Inspirasi Hasil dan Rekomendasi Tepas
2018, Hasil Survei Divisi Litbang Pusat Pastoral/Puspas KAJ; hasil FGD paroki pra-
TEPAS 2018, Baca Aspirations pada Form S-O-A-R).
• Pertanyaan pendukung: Aspirasi apa saja yang telah dipertimbangkan dalam menentukan PKP
tersebut? Hasil Survei Divisi Litbang Pusat Pastoral (Puspas) KAJ? Rekomendasi para pastor
dalam Tepas? Dll.
2. RAPAT KARYA PAROKI
Rapat Karya Paroki adalah rapat yang menegaskan secara
Bersama-sama dalam terang Roh Kudus arah paroki pada
masa mendatang dan pengesahan program-program karya
Paroki untuk dilaksanakan pada masa mendatang, beserta
hal-hal yang terkait dengan program karya tersebut.
RAPAT KARYA
2.3. PENGESAHAN
Dalam Rapat Dewan Paroki Pleno dilaksanakan
Pengesahan Program Pelayanan Pastoral Paroki (PDDP
psl.23 ay. 3a) beserta Anggaran Penerimaan & Belanja,
yang dihasilkan dari proses-proses sebelumnya.
Beberapa hal praktis:
• PIC: Sekretaris DPH
• Secara umum dipaparkan program karya strategis yang
akan dijalankan oleh Paroki pada tahun berikutnya.
• Jika memungkinkan termasuk Penetapan jadwal
kegiatan karya paroki
RAPAT KARYA
• REFLEKSI EVALUASI
- Hari I
- Presentasi Form-3
- Hari II
- Diskusi Kelompok Per-Bidang
- Pleno: laporan hasil diskusi kelompok
• STUDI BERSAMA
- Presentasi Nara Sumber
- Diskusi Kelompok
- Diskusi Pleno (Laporan Hasil Diskusi Kelompok)
• RAPAT KARYA PAROKI
- Hari I
- Presentasi RPKP & RAPB Prioritas
- Hari II
- Diskusi Sinergi
- Catatan Tim Keuangan
- Rencana Penjadwalan
- Pengesahan PKP
LINIMASA
GAMBARAN WAKTU
TAHAPAN PIC WAKTU GAMBARAN KEGIATAN
1 . PR A -R A PAT KA R YA
Memohon Roh Kudus, refleksi karya dalam terang Ilahi,
Pengolahan kerohanian Panitia
1.1. -8 minggu menemukan kehendak Allah dalam terang KS / Tradisi /
(Rekoleksi / Retret) Pelaksana Magisterium
LitBang & Tim
1.2. Pengumpulan data Data Paroki
-7 minggu Survey, kuestioner, pengisian FORM-3, pengolahan data
1.3. Refleksi Evaluasi Rapat Karya 1: presentasi dan pengolahan FORM-3, diskusi
-4 minggu SOAR terkait FORM-3
Panitia
PIC: Panitia Studi Bersama: mendalami renstra KAJ, hasil TEPAS 2018,
1.4. Studi Bersama Pelaksana arahan paroki, tawaran kegiatan dari KAJ, arahan lain yang
Pelaksana
perlu diperhatikan, diskusi SOAR terkait masukan yang ada.
Pembuatan Rencana Pengurus Pengisian FORM-2 & RAPB (Pembuatan rencana karya dan
1.5. -3 minggu
Program Karya & RAPB Dewan Paroki rencana anggaran)
2 . R A PAT KA R YA PAROKI
Panitia Presentasi FORM-2, sinkronisasi kegiatan agar sinergis,
2.1. Rapat Karya Paroki (RKP) Pelaksana
Hari - H partisipatif dan transformatif
LINIMASA
RAPAT Penge
Pengumpulan Pembuatan REVISI Sosi
Retret/ Refleksi Studi sahan
Data
Bersama
Program Karya KARYA PKP &
PKP & alis
Rekoleksi Pendukung Evaluasi & RAPB APB
PAROKI APB asi
1–3 2 1 1
<---------2 minggu--------> <1 mgg> <--------4 minggu--------> Hari-H <---1 minggu---> <2 minggu>
hari hari hari hari
LINIMASA
PENYESUAIAN DENGAN SITUASI
PAROKI
• Panduan Melaksanakan Rapat Karya Paroki merupakan
sebuah proses ideal yang sebaiknya diusahakan agar
terpenuhi.
• Situasi nyata paroki perlu mendapat perhatian juga sehingga
panduan dapat disesuaikan dengan situasi yang ada.
• Yang dapat disesuaikan dalam proses Rapat Karya Paroki
adalah tahapan yang ada, sebuah tahapan dapat
digabungkan dengan tahapan lainnya misalnya tahapan
Refleksi Evaluasi digabungkan dengan tahapan Studi
Bersama.
• Beberapa hal yang kiranya jangan dihilangkan dari tahapan:
• Mengawali rapat karya dengan retret/rekoleksi
• Studi Bersama
• Pola Diskusi
• Proses memastikan bahwa sebuah rencana program karya sudah
sesuai dengan arahan yang ada
LINIMASA
Contoh Penyesuaian
PRA-RAPAT KARYA RAPAT KARYA PAROKI
Refleksi
Pembuatan RAPAT PE
Evaluasi REVISI
Retret/ Pengumpulan NGE Sosiali
& Program Karya & KARYA PKP &
SAH
Rekoleksi Data Pendukung APB sasi
Studi RAPB PAROKI AN
Bersama