Makalah
Makalah
PENDAHUUAN
A. Latar Belakang
Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak
menyerang wanita.Kista atau tumor merupakan bentuk gangguan yang bisa dikatakan
adanya
pertumbuhan
sel-sel
otot
polos
pada
ovarium
yang
jinak.
Walaupun demikian tidak menutup kemungkinan untuk menjadi tumor ganas atau kanker.
Perjalanan penyakit yang sillint killer atau secara diam diam menyebabkan
banyak wanita yang tidak menyadari bahwa dirinya sudah terserag kista ovarim dan
hanya mengetahui pada saat kista sudah dapat teraba dari luar atau membesar.
Kista ovarium juga dapat menjadi ganas dan berubah menjadi kanker
ovarium.Untuk mengetahui dan mencegah agar tidak terjadi kanker ovarium maka
seharusnya dilakukan pendeteksian dini kanker ovarium dengan pemeriksaan yang lebih
lengkap.Sehigga dengan ini pencegahan terjadinya keganasan dapat dilakukan.
Kista ovarium memiliki jenis dan klasifikasi yang cukup banyak.Tergantung dari
mana kista itu berasal.Untuk lebih lanjutnya akan penulis bahas pada tinjauan
teori.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud kista ovarium ?
2. Apakah penyebab dari kista ovarium ?
3. Bagaimana manifestasi klinis dari kista ovarium ?
4. Bagaimana patofisiologi dan WOC dari kista ovarium ?
5. Apakah ada komplikasi dari kista ovarium ?
6. Bagaimana pengkajian askep kista ovarium ?
C. Tujuan
Tujuan umum
1. Agar masyarakat lain mengetahui apa itu kista ovarium.
2. Agar mengetahui bagaimana cara pencegahan nya.
3. Untuk penambahan pengetahuan di masyarakat awam.
1
Tujuan khusus
Mampu memahami dan mengerti penatalasanaan dari kista ovarium dan bagaimana
pemenuhan asuhan keperawatan pada klien dengan kista ovarium.
D. Manfaat Penulisan
Sesuai dengan latar belakang masalahdan tujuan penulisan yang akan dicapai, maka
manfaat yang dapat diharapkan dalam penulisanini :
1. Bagi kelompok
Dapat menambah wawasan dan penatalaksanaan Kista ovarium.
2. Bagi profesi
Dapat memberikan sumbangan ilmu bagi ilmu keperawatan.
3. Bagi bagi institusi pendidikan
Digunakan sebagai sumber informasi, khasanah, wacana, kepustakaan serta dapat
digunakan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak
menyerang wanita. Kista atau tumor merupakan bentuk gangguan yang bisa dikatakan
adanya pertumbuhan sel-sel otot polos pada ovarium yang jinak.
Kista ovarium juga dapat menjadi ganas dan berubah menjadi kanker
ovarium.Untuk mengetahui dan mencegah agar tidak terjadi kanker ovarium maka
seharusnya dilakukan pendeteksian dini kanker ovarium dengan pemeriksaan yang
lebih lengkap. Kista ovarium adalah pertumbuhan sel yang berlebihan / abnormal
pada ovarium yang membentuk seperti kantong. Tumor ovarium merupakan proferasi
sel yang abnormal tanpa terkendali dan bisa merupakan yang benigna dan maligna
(Brooken, 2001: 435).
2
Tumor ovarium disebut juga stroma ovari yaitu bila jaringan tiroid merupakan
satu-satunya jaringan ditemukan atau bila elemen teratoma ditemukan sangat sedikit
(Boethin, Geist, 1996 : 1010)
Tumor ovarium sering jinak bersifat kista, ditemukan terpisah dari uterus dan
umumnya duagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik (Syamsoehidayat, 2005 : 729)
B. Etiologi
Belum diketahui secara pasti akan tetapi ada faktor yang menyebabkan tumor
ovarium :
Faktor genetik
Wanita yang menderita kanker payudara
Riwayat kanker kolon
Gangguan hormonal
Diet tinggi lemak
Merokok
Minum alkohol
Pengunaan bedak talk perineal
Sosial ekonomi yang rendah.
4
Pathway Kista Ovarium
Kehamilan
Usia 20-
Faktor
Pola
hidup
Ketidakseimbangan
hormon
estrogen
&
progesteron
Ketidakseimbangan hormone progesterone dan
estrogen
Degenerasi ovarium
Kista
Kista
ovarium
Pertumbuhan ovarium
Membesar
Pre operasi
Menekan alat
Post operasi
Menekan anus
Mk : kurang
pengetahuan ttg
penyakit,
prognosis
rasa
sebah pada
abdomen
Mk : resiko
injury
nervus vagus
Hcl meningkat
reflek menelan
Mual muntah
Mk : Resiko
konstipasi
penurunan metabolisme
hipolisis
Mk :
Gg.pemenuhan
Gg.mobilisasi
luka operasi
diskontiunitas jaringan
port d’entry
Mk : resti
aspirasi
Mk : nyeri
Mk : resti infeksi
Mk : self care
defisit
D. Manifestasi Klinis
Berdasarkan tanda gejala yang muncul adalah :
a.
Nyeri perut
b.
Perut buncit
c.
d.
e.
f.
g.
Nyeri pinggul pada waktu bersenggama atau pada waktu berjalan atau
bergerak
h.
i.
j.
Mual, muntah
k.
Batasan
Kapsul utuh
III
IV
panggul
(Faisal Yatim, 2005 : 33)
F. Komplikasi
Perdarahan dalam kista: Perlahan menimbulan rasa sakit dan kemudian
mendadak menjadi akut abdomen.
Torsi tangkai kista.dapat terjadi pada tumor dengan panjang tangkai sekitar 5
cm atau lebih dan ukurannya masih kecil dan gerakan yang terbatas .Sering
terjadi pada saat hamil dan asca partumdan saat terjadi akut abdomen.
Robekan
dinding
kista
Disebabkan oleh trauma langsung pada kista ovariiterjadi saat torsikista dan
dapat menimbulkan perdarahan akut abdomen
7
Infeksi
kista
Menimbulkan gejala dolor , kolor dan fungsiolesa.perut tegang dan panas hasil
pemeriksaan laboratorium menujukkan gejala infeksi
Degenerasi
ganas
Keganasan ovarium silent killer diketahui setelah stadium lanjut sedangkan
perubahan tidak jelas
Gejala keganasan kista
ovarii:tumor
cepat
membesar
,berbenjol
8
BAB III
ASKEP TEORITIS
A.
Pengkajian
1. Identitas klien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, agama dan alamat,
diagnosa
medis serta data penanggung jawab
Alasan masuk rumah sakit
Biasanya klien merasa nyeri pada daerah perut dan terasa ada massa di daerah
abdomen,
mual, perdarahan.
2. Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan sekarang
Merupakan data yang diperlukan untuk mengetahui kondisi kesehatan klien saat ini.
Keluhan
yang dirasakan klien post operasi biasanya nyeri sebagai efek
9
Klien dengan tumor ovarium kadang-kadang terjadi digumenorhea dan bahkan sampai
amenorhea.
B.
Pemeriksaan Fisik
Dilakukan mulai dari kepala sampai ekstremitas bawah secara sistematis
a. Kepala
1. Hygiene rambut
2. Keadaan rambut
b. Mata.
1. Sklera
: ikterik/tidak
2. Konjungtiva
: anemis/tidak
3. Mata
: simetris/tidak
c. Leher
1. Ada/tidak adanya pembengkakan kelenjer tyroid
2. Ada/tidak adanya Tekanan vena jugolaris.
d. Dada
Pernapasan
C.
1. Jenis pernapasan
2. Bunyi napas
3. Penarikan sela iga
e. Abdomen
1. Nyeri tekan pada abdomen.
2. Teraba massa pada abdomen.
f. Ekstremitas
1. Nyeri panggul saat beraktivitas.
2. Tidak ada kelemahan.
g. Eliminasi, urinasi
1. Adanya konstipasi
2. Susah BAK
Data Sosial Ekonomi
Tumor ovarium dapat terjadi pada semua golongan masyarakat dan berbagai tingkat
umur,
baik sebelum masa pubertas maupun sebelum menopause.
D.
Data Spritual
Klien menjalankan kegiatan keagamaannya sesuai dengan kepercayaannya.
E.
Data Psikologis
10
Klien dengan post operasi tumor ovarium mengalami cemas terhadap segala hal yang
terjadi
mengenai penyakitnya misalnya cemas akan perawatan luka bekas operasi karena kurang
pengetahuan klien
F.
G.
Rencana Pulang
Hal ini perlu dikaji untuk mengidentifikasi bantuan yang dibutuhkan klien untuk
perawatan di
rumah.
Diagnosa yang mungkin muncul :
1. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan luka bekas operasi ( Marilyn,
2000: 915)
2. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah
( Marilyn, 2000 : 537)
3. Gangguan pemenuhan aktivitas berhubungan dengan nyeri luka operasi (Linda Juall,
2000: 116)
4. Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan luka bekas operasi ( Marilynn, 2000
:
908)
5. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang proses perawatan dan akibat
lanjut dari tindakan operasi ( Marilynn, 2000 : 904)
BAB IV
TINJAUAN KASUS
11
A. Anamnesis Kasus
Ny. D (36th) masuk Rs pada tanggal 02 maret 2006 dengan keluhan nyeri
pada panggul saat beraktivitas dan saat menstruasi, nyeri perut bagian bawah
dan mual muntah. Pada akhir 2005 Ny. D pernah dirawat selama 5 hari dengan
penyakit Gg. pada pencernaan. Saat dilakukan pemeriksaan perut klien tampak
buncit, klien mengatakan siklus menstruasi yang panjang, BB menurun
(seminggu 2kg) 65kg= 63kg , serta sulit BAK (Nyeri :7) adanya penekanan
panggul.
Pemeriksaan diagnostic hasil USG dan laparaskopi.
TD : 100/70 mmHg , Nadi : 102 x/m. Rr : 22 x / m. Suhu : 370 C , volume urin:
150cc/hari
: Ny. D
: 36 tahun
: perempuan
12
Status perkawinan
Suku/ bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
Tgl masuk Rs
: kawin
: minang
: SMA
: URT
: jl.paris no.09
: 02 maret 2005
RKS
RKD
c. Pemeriksaan fisik
Tingkat kesadaran
TTV
Kepala
Mata
Wajah
Mulut & tenggorokan
Pernapasan
Nutrisi
13
Eliminasi BAB
150cc/hari
sulit
berkemih.
Pola istirahat
pada abdomen.
d. Diagnosa yang muncul
1. Gangguan rasa nyaman ( Nyeri ) berhubungan dengan putaran tangkai tumor/
infeksi pada tumor.
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah.
3. Gangguan retensi urine berhubungan dengan penekanan daerah sekitar
panggul.
4. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan ketidak nyaman (nyeri).
5. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakit.
B. Analisa Data
No
DATA
.
Ds :
-
ETIOLOGI
1.
2.
MK
Adanya benjolan
Gangguan rasa
nyaman nyeri
bawah.
dan menstruasi
Os mengatakan nyeri perut
bagian bawah.
Do :
Ds :
Skala nyeri 7
Perut Os tampak buncit
Nadi : 102 x/m
Suhu : 370 C
Pem.diagnostik : hasil USG
Laparoskopi
Mual, muntah
Os mengatakan mual
muntah
Os mengatakan pernah di
kebutuhan tubuh.
BB menurun
(seminggu 2kg) 65kg= 63kg
Suhu : 370 C
14
-
Ds :
-
3.
Do :
-
15
penekanan daerah
Gangguan retensi
sekitar panggul.
urine / BAB
NCP (Nursing Care Plain)
Diagnosa
keperawatan
1. Ganggu
Tujuan
Setelah
melakukan
1. Lakukan
1. Membant
pengkajian
nyaman
secara
(Nyeri)
berhubu
ngan
dengan
putaran
tangkai
tumor/
dengan KH:
1. Klien
rileks.
2. Skala
tampak
berkurang.
3. TTV dalam batas
normal.
4. Klien
dapat
mengatasi nyeri.
nyeri
komprehensif
uasi
lokasi,
karakteristik,
durasi,
frekuensi,
kualitas.
reaksi
nonverbal
dari
3. Kontrol
nyeri.
2. Mengetah
kenyaman
an klien.
3. Mengetah
ui
pada
lingkungan
tumor
dapat
yang
dan
kebisingan.
4. Ajarkan
tentang
teknik
penyebab
nyeri.
4. Mengalih
mempengaruhi
non
kan
perhatian
klien saat
merasa
nyeri
farmakologi: napas
hingga
dalam,
nyeri
relaksasi,
distraksi, kompres
hangat/ dingin
5. Berikan analgetik
berkurang
.
5. Membant
untuk mengurangi
nyeri
menguran
6. Tingkatkan
gi nyeri.
6. Agar klien
istirahat
7. Atur
senyaman
16
derajat
ui tingkat
2. Observasi
ketidaknyamanan
infeksi
u
mengeval
termasuk
nyeri
Rasional
posisi
dapat
beristiraha
mungkin.
dan
dengan
baik
dan
sesudah pemberian
cukup.
7. Klien
analgesik pertama
merasa
kali
nyaman
dan rileks.
8. Mengetah
ui
perkemba
ngan
2. Nutrisi
Dalam
waktu
2x24jam
1. Tentukan
kurang
BB
dari
dengan KH:
menurut
keseimba
usia
ngn berat
kebutuh
an
tubuh
berhubu
ngan
klien
ideal
klien.
1. Mengetah
dan
tinggi
badan.
2. Kajikema
mpuan
tinggi.
2. Mengetah
kecukupa
dengan
untuk
mual,
mendapatk
muntah.
an
dan
mengguna
n nutrisi.
3. Menghitu
ng
kan nutrisi
balance
yang
intake
penting
3. Monitor
nutrisi,
spesifikka
n
nutrisi.
4. Mengetah
ui riwayat
intake
porsi
alergi.
5. Mengetah
ui
makanan
seberapa
yang
banyak
dimakan.
klien
4. Kaji
17
badan dan
ui
klien
meningkat.
ui
untuk
adanya
alergi
makanan.
5. Temani
pasien saat
makan
untuk
ui
peningkat
an
BB
klien.
7. Agar tidak
mendoron
terjadi
mual
intake
nutrisi.
6. Timbang
muntah.
8. Agar klien
pasien
tidak
setiap
merasa
minggu
dalam
mual.
9. Agar klien
kondisi
mengetah
yang
ui
sama.
nutrisinya.
7. Berikan
anti
muntah
sesuai
instruksi
sebelum
makan.
8. Jika pasien
muntah,
anjurkan
untuk
tidak
mengkons
umsi
makanan
kesukaan.
9. Berikan
informasi
tentang
18
makan.
6. Mengetah
status
kebutuhan
3.
retensi
urine 2x24jam
berhubungan
di
output
dapatkan
derajat
distensi bladder
ada
3. Kaji
pada pasien
penekanan
residu urine
daerah
>100-200
untuk
cc
output urine
sekitar
panggul.
privacy
5. Stimulasi
dalam
reflek
rentang
bladder
dengan
normal
kompres
dingin
pada abdomen.
3. Bebas dari
6. Kateterisaai
ISK
4. Tidak
2.
untuk
mengurangi
distensi.
3.
mengetahui
jumlah
volume
4.
menjaga
privasi.
5.
untuk
menghangatkan
jika
perlu
ada
mengetahui
urin klien.
untuk eliminasi
cairan
5.
mencatat
4. Sediakan
2. Intake
1.
balance cairan.
2. Monitor
dengan KH:
1. Tidak
dengan
nutrisi
1. Monitor intake dan
spasme
bladder
Balance
hematuria,
cairan
seimbang
konsistensi urine)
atau memberikan
kenyamanan
klien.
6.
jika
sangat
klien
sulit
berkemih.
7.
mengetahui
karakteristik urin.
BAB V
PENUTUP
19
Kesimpulan
Kista oarium merupakan pertumbuhan jaringan otot polos yang menimbulan
pembengkakan yang dapat berissi cairan mauapun berbentuk padat. Kanker ovarium juga
bisa terjadi karena beberapa faktor yaitu wanita nullipara, melahirkan pertama kali
pada usia
diatas 35 tahun dan wanita yang mempunyai keluarga dengan riwayat kanker ovarium,
kanker payudara atau kanker kolon.
Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan :
• Diperlukan deteksi dini terhadap semua keganasan penyakit kandungan terutama
kista
ovarium yang kebanyakan dapat menjadi ganas
• Penyakit ini disebut juga dengan sillent killer karena gejala penyakitnya yang
lambat
terdeteksi oleh penderita dan kebanyakan diketahui saat kista sudah besar
• Menghindari faktor pemicu timbulnya kista ovarium dan peningkatan status gizi
sangatlah
penting karena dari tubuh yang sehat akan memperkecil kemungkinan untuk terjangkit
penyakit
• Menghindari makanan yang mengandung zat kimia dan makanan siap saji .
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer ,Arif.2001.Kapita Selekta Kedokteran .Jakarta : EGC
20
Marylynn. E.Doengus. (2000). Rencana Asuhan keperawatan, edisi 3, penerbit buku
kedokteran,
Jakarta.
Manuaba ,I Gede Bagus.2004,Kapita Selekta Kedokteran dan KB .Jakarta : EGC
Prawiroharjo,Sarwono.2005.Ilmu
Kandungan
.Jakarta
YBPSP
21