Anda di halaman 1dari 3

Tugas Kelompok 2

(Minggu 5 / Sesi 7)

Nora Pebrina Elieser Br Sembiring / 2101799864

Arsis Distaka / 2101795273

Desi Ratna Sari / 2101795172

Ivana Aludia /2101798035


Tuliskan 2 halaman (spasi 1,5/times new roman/font 12) pandangan agama kalian tentang hati
nurani! Identifikasi pula apa yang membuat kalian sering tidak bertindak mengikuti hati nurani?
Apa akibatnya dan langkah apa pula yang perlu ditempuh untuk mengikuti hati nurani di masa
depanmu?

CHAR6021 – Character Building: Agama


(Nora) Menurut ajaran agama Kristen Protestan Hati nurani didefinisikan sebagai bagian dari
jiwa manusia yang menyebabkan penderitaan mental dan perasaan bersalah saat kita
menentangnya dan perasaan senang dan damai sejahtera saat tindakan, pikiran dan perkataan
kita sesuai dengan sistem nilai yang kita anut. Hati nurani bereaksi saat tindakan, perbuatan dan
perkataan seseorang sesuai, atau bertentangan dengan, sebuah standar mengenai benar dan salah.
yang membuat saya sering tidak bertindak mengikuti hati nurani adalah ketika rekan kerja atau
lingkungan saya yang egois dan mementingkan diri sendiri maka saya kadang membalasnya
walaupun dalam hati nurani kalau perbuatan itu salah. Dan menurut saya langkah yang perlu
ditempuh untuk mengikuti hati nurani di masa depan adalah agar dapat mengontrol ego diri
sendiri terlebih dahulu, sehingga nantinya dapat menjadi penengah diantara ego rekan kerja
ataupun lingkungan.

(Arsis) Menurut ajaran agama Buddha, Hati Nurani mampu memunculkan sifat welas asih yang
timbul pada diri manusia untuk melakukan hal-hal baik. Yang membuat saya tidak mengikuti
hati nurani adalah kadangkala antara yang muncul di hati nurani bertentangan dengan logika.
Beberapa hal saya lakukan mengikuti hati nurani, namun beberapa hal saya mengikuti logika.
Kembali lagi pada apa yang saya lakukan. Apa risikonya? Tentu terkadang apabila tidak
mengikuti hati nurani, hal tersebut dapat menjadi tertinggal di perasaan saya. Namun menurut
saya tidak semua hal harus didasarkan hati nurani, namun ada kalanya menggunakan logika yang
juga dilandasi sudut pandang. Banyak contoh-contoh yang terjadi dalam keluarga saya, ketika
hati nurani dan logika tidak sejalan dalam menghadapi masalah di keluarga.

(Desi dan Ivana) Hati nurani menurut islam sering disebut sebagai “Qalbu”. Qalbu sendiri
berasal dari bahasa arab “Qalb”, dimana Qalb adalah bentuk mashdar dari akar Qalaba, Qalban,
Yaqlibu yang berarti memalingkan atau membalikkan. Qalb merupakan suatu anugerah Allah
swt. yang diberikan kepada manusia yang mempunyai kedudukan dan fungsi yang sangat
penting dan utama, sebab qalb berfungsi sebagai penggerak dan pengontrol anggota tubuh
lainnya. Qalb adalah salah satu aspek terdalam dalam jiwa manusia yang senantiasa menilai
benar salahnya perasaan, niat, angan-angan, pemikiran, hasrat, sikap dan tindakan seseorang,
terutama dirinya sendiri. Sekalipun qalb ini cenderung menunjukkan hal yang benar dan hal
yang salah, tetapi tidak jarang mengalami keragu-raguan dan sengketa batin sehingga seakan-
akan sulit menentukan yang benar dan yang salah. Melalui nurani, Allah membiarkan kita tahu
sikap dan perilaku terbaik dan paling indah. Nurani menjadikan manusia mendapatkan petunjuk
guna menempuh jalan yang benar dan lurus. Seseorang yang mau mendengar hati nuraninya
akan mencari jawaban dan menjelajahi apa yang terlihat di sekelilingnya untuk kebenaran.

CHAR6021 – Character Building: Agama


Beberapa hal yang sering membuat saya melakukan hal yang bertentangan dengan hati nurani
saya adalah adanya ego atau rasa mementingkan diri sendiri, sehingga mengabaikan kepentingan
orang lain. Kemudian otak yang terlalu dominan sehingga kadang hati nurani bertentangan
dengan logika, hal ini lah yang kadang membuat saya sulit dalam mengambil keputusan dan
memilah antara yang benar dan salah. Akibat yang saya rasakan saat tidak mengikuti hati nurani
adalah munculnya penyeselan dan rasa kecewa terhadap diri sendiri dan juga rasa bersalah
karena kita bersikap atau berlaku tidak sesuai dengan hati nurani. Menurut saya langkah yang
perlu ditempuh untuk mengikuti hati nurani di masa depan adalah dengan mengontrol ego dan
lebih mementingkan kepentingan bersama, serta melatih hati nurani dalam proses pengambilan
keputusan baik dalam keluarga maupun lingkungan dengan senantiasa selalu bersyukur terhadap
Tuhan.

CHAR6021 – Character Building: Agama

Anda mungkin juga menyukai