Anda di halaman 1dari 13

Memahami Arti

Dari Hati Nurani


Kode Etik Psikologi

kelompok 2
Azkafianza Triputra (10520203)
Ketut Gede Gumiar Bhargo Redana
(10520533)
Kelompok 2
Najah Syafa Ainnayah Baskoro
(10520716)
Trianisa Mayangsari (11520060)
Pengertian
Hati Nurani
Hati nurani disebut juga “synderesis”. Dalam bahasa Inggris
disebut “conscience” yang berkaitan langsung dengan
kesadaran.

Hati nurani dalam pengertian ini lantas dipahami sebagai


suatu kesadaran batin/interior yang ada dalam hati manusia
yang membimbing hidup manusia, yang pemeriksaannya atas
problem kehidupan bersifat sekaligus/serentak/menyeluruh.
Bentuk Hati Nurani

Hati nurani Retrospektif Hati nurani Prospektif

Hati nurani ini seakan-akan menoleh Dalam hati nurani prospektif ini terkandung
ke belakang, dan menilai perbuatan- semacam ramalan. Dalam arti ini, hati nurani
perbuatan yang sudah lewat. Ia prospektif menunjuk kepada hati nurani
menyatakan, apakah perbuatan- retrospektif yang akan datang, jika (niat)
perbuatan yang sudah dilakukan itu perbuatan menjadi kenyataan
baik atau tidak baik.
Pengertian Moral

Bertens mengatakan bahwa moral


merupakan nilai-nilai dan norma-norma Jadi, moral berarti
yang menjadi pedoman bagi seseorang kebiasaan atau adat dan
maupun kelompok yang digunakan dijadikan sebuah ukuran
untuk mengatur suatu perbuatan.
seseorang atau kelompok
Ensiklopedia Indonesia menjelaskan
dalam melakukan suatu
bahwa moral merupakan salah satu tindakan atau perbuatan.
cabang ilmu filsafat yang secara khusus
mempelajari dan berbicara tentang
tingkah laku manusia.
Dengan begitu, hati nurani berkaitan
Dengan kata lain, hati nurani adalah
dengan kenyataan fenomena moral
norma terakhir perbuatan kita.
jika manusia memiliki kesadaran
Masalahnya adalah, tidak semua apa
mengenai apa yang dilakukan, apakah
yang dikatakan benar menurut hati
baik, buruk, pantas atau tidak pantas.
nurani, adalah benar secara moral.
Hati nurani memerintahkan atau
Sehingga diperlukan pembinaan hati
melarang kita melakukan sesuatu.
nurani. Pembinaan hati nurani jelas
Pelanggaran atas apa yang
harus dilakukan sebagaimana kita
diperintahkan hati nurani, berarti
senantiasa diharuskan
pelanggaran terhadap integritas diri
belajar/mengikuti pendidikan. Hati
kita sendiri. Secara umum dalam
nurani yang berkualitas baik hanya
kehidupan sehari-hari, hati nurani
dimiliki orang-orang yang senantiasa
mempunyai kedudukan kuat dalam
membina hati nuraninya dengan baik
hidup, moral manusia. Dipandang dari
pula. Dan tempat pertama dan utama
sudut subjek, hati nurani adalah
untuk pembinaan adalah keluarga.
norma terakhir bagi semua perbuatan.
Hati Nurani dan Superego

Seperti halnya tubuh manusia yang memiliki struktur

anatomi mulai dari kepala sampai kaki, batin manusia juga

memiliki struktur atau bagian-bagian penting. Batin atau

psikis kita memiliki tiga bagian Id, Ego dan Superego.

Superego cenderung bersifat sangat kritis. Ia muncul


dalam bentuk observasi diri, kritik diri, intropeksi, larangan
dan tindakan penilaian terhadap diri sendiri lainnya.
Sehingga cukup beralasan jika Superego dikatakan
merupakan dasar dari apa yang kita sebut Hati Nurani.
Superego digunakan dalam konteks psiko analisis
atau analisa bagian psikis manusia, sedangkan
Perbedaan hati nurani digunakan dalam konteks etis atau
moral.
Hati nurani Superego dalam aktivitas psikis manusia dalam

dan keadaan sadar, pra sadar bahkan keadaan tidak


sadar, sedangkan aktivitas psikis manusia pada

Superego hati nurani dalam keadaan sadar.


Baik sumber rasa bersalah atau rasa tidak
bersalah bisa tetap tidak disadari pada superego,
sedangkan Dengan hati nurani, orang bisa
menyadari rasa bersalah.
Hubungan hati nurani
dan superego

Jadi hubungan superego dan hati nurani adalah


superego merupakan basik psikologis bagi
fenomena etis atau moral dari hati nurani.
Kurt Riezler menyatakan bahwa Jerman, Prancis dan
Yunani memiliki dua kata untuk “malu” dan
menjelaskan : “Pudeur” merupakan jenis rasa malu
yang cenderung menjaga dari suatu tindakan, yang
mana kita merasa “honte” (malu) setelah melakukan
tindakan itu (Konstan, 2003:2)
Shame
Tinjauan psikologis mengartikan istilah malu
culture dengan emosi yang muncul dari ketidaksadaran
terhadap sesuatu yang tidak berharga,
menggelikan, tidak pantas, aib, emosi terhadap
perilaku atau keadaan diri seseorang (atau pada
orang yang memiliki kehormatan,) atau sedang
berada dalam situasi yang melanggar kesopanan
(Gilbert, 2003:1).
Rasa bersalah adalah emosi yang muncul untuk
menghindari untuk melakukan kejahatan pada
orang lain. Pengalaman klinis mengatakan bahwa
rasa bersalah/rasa menyesal sering dihubungkan
dengan rasa duka/kesedihan (Gilbert, 2003:1)

Guilt
Tidak sama seperti rasa malu, rasa bersalah tidak
ada hubungannya dengan kemarahan pada orang Culture
lain dan upaya untuk merahasiakan. Selain itu rasa
bersalah tidak berhubungan dengan perasaan
inferior pada orang lain (misal membuat
perbandingan sosial yang negatif) atau perilaku
submisif, kecemasan sosial atau depresi (non
psikotik).
Kesimpulan
Hati nurani adalah Selain itu, terdapat budaya malu dan budaya
kesanggupan yang ada di salah. Beberapa peneliti membedakan rasa
dalam alam sadar bersalah dan rasa malu berdasarkan
seseorang yang bertindak evaluasi terhadap diri yang buruk/cacat
sebagai hakim dalam soal adalah diri yang dipermalukan atau perilaku
moral atas pikiran, bersalah. tetapi perbedaan utama rasa malu
perkataan, dan perbuatan. dan rasa bersalah terletak pada keterlibatan
Hati nurani dibedakan dorongan, emosi, kompetensi, keyakinan
menjadi dua, yaitu hati dan fokus atensi. Namun demikian, kedua
nurani retrospektif dan emosi ini sering terjadi secara bersamaan.
prospektif.
Terima
kasih
dari kelompok 2
!

Anda mungkin juga menyukai