Perawat ruang operasi adalah seorang pelayan kesehatan, seorang perawat professional
yang terdaftar dan asisten ahli bedah dan membantu tugas-tugas ahli bedah. Perawat
ruang opreasi bertanggung jawab untuk memberikan semua kebutuhan bedah dan
menjaga persediaan semua jenis barang yang digunakan selama operasi. Mereka juga
menjaga kesehatan dan merawat pasien di ruang operasi, mengawasi organisasi kerja di
dalam ruang operasi, dan menengahi dianatara berbagai departemen rumah sakit, ahli-ahli
bedah dan manajemen.
Bahaya utama dalam pekerjaan perawat ruang opreasi adalah karena keterlibatan
langsung mereka di dalam ruang operasi
Perawat ruang opreasi mungkin menderita luka, tertusuk, tergores, sengatan karena
penggunaan jarum suntik dan pisau bedah
Perawat ruang opreasi mungkin terapapar gas anastesi, obat-obatan, dan radiasi
Perawat ruang opreasi menggunakan pembersih, desinfektan, dan agen steril yang
mungkin merusak kulit, selaput lendir, dan sistem pernapasan.
Kontak dengan permukaan yang panas, peralatan listrik rusak, dll dapat
menyebabkan kulit terbakar
Mereka mungkin menderita masalah musculoskeletal dan nyeri tulang belakang
akibat penangnan pasien berat, kerja terus-menerus sambil berdiri atau berjalan
menyebabkan kelelahan dan masalah pada kaki
Perawat ruang opreasi mungkin menderita stres dan kasus karena kerja shift, kerja
malam, factor psikologi lainnya, dan faktor organisasi.
Page 2 of 7
Bahaya yang berhubungan dengan pekerjaan ini
Bahaya Kecelakaan Luka pada kaki dan jari kaki yang disebabkan oleh benda yang terjatuh
1
misalnya Peralatan medis
Terpleset saat berjalan, dan jatuh di lantai yang basah, terutama saat
1
situasi darurat
Tusukan dan luka dari benda tajam, terutama tusukan jarum dan luka dari
2
pisau
Luka bakar dari peralatan sterilisasi yang panas
Sengatan listrik dari peralatan yang sedang rusak atau peralatan dengan
3 4
isolasi yang rusak
Nyeri punggung akut akibat posisi tubuh kaku atau kelelahan saat
menangani pasien berat
Bahaya Fisik Paparan radiasi dari sinar X-ray dan dari sumber radioisotop
5
Bahaya Kimia Paparan berbagai obat anestesi (misalnya N2O, halotan, etil bromida, etil
6
klorida, eter, methoxyflurane, dll)
Kerusakan kulit, iritasi, dan penyakit kulit karena sering menggunakan sabun,
deterjen, desinfektan, dll
Iritasi mata, hidung, dan tenggorokan karena paparan aerosol di udara atau
6 7
kontak dengan tetesan cairan pencuci dan pembersih
Keracunan kronis karena paparan jangka panjang terhadap obat-obatan,
cairan sterilisasi (misalnya, glutaraldehid), gas anestesi, dll
Alergi Lateks disebabkan oleh paparan sarung tangan getah alam dan getah
8
lain yang di kandung pada peralatan medis.
Bahaya Biologi
Infeksi karena paparan ke darah, cairan tubuh atau jaringan menyebabkan
9 10
kemungkinan penyakit melalui darah seperti HIV, Hepatitis B dan Hepatitis C.
11 12
Risiko tertular penyakit nosokomial akibat tusukan dari jarum suntik (misalnya
infeksi hepatitis, sifilis, malaria, TBC).
Kemungkinan kontak dengan penderita herpes jari (herpes whitlow)
Peningkatan bahaya keguguran yang spontan
Kelelahan dan sakit punggung bagian bawah karena penanganan pasien berat
13
dan terlalu lama kerja dalam posis berdiri
Pa
pa
ra
n
pa
si
en
Page 3 of 7
Faktor Ergonomi, Stres psikologis yang disebabkan oleh perasaan tanggung jawab yang berat
Psikososial, dan terhadap pasien
Organisasi
Stres, hubungan keluarga yang tegang, dan kelelahan karena shift dan bekerja
malam, lembur, dan kontak dengan pasien yang sakit, terutama ketika pasien
tidak pulih dari operasi
Masalah hubungan interpersonal dengan ahli bedah dan anggota lain dari tim
operasi
Langkah-langkah pencegahan
1
Memakai sepatu yang dirancang untuk perawat, dengan sol sepatu yang tidak licin
2 Tangani benda tajam dengan sangat hati-hati, menggunakan wadah khusus untuk
menyimpan bekas jarum suntik sampai pembuangan
3
Pasang alas penyela kesalahan sirkuit , memanggil teknisi listrik untuk menguji dan
memperbaiki peralatan yang rusak atau peralatan yang dicurigai
Pakai dosimeter radiasi (lencana atau lainnya) bila terkena radiasi, mematuhi semua
5
instruksi keselamatan untuk mengurangi paparan seminimum mungkin
6
Pasang AC dengan ventilasi umum yang efektif di ruang operasi untuk mengurangi stres
panas dan menghilangkan bau, gas, dan uap
Perawat yang sensitif terhadap lateks karet alam harus menggunakan non-lateks atau
8
sarung tangan karet bebas serbuk dan menghindari kontak dengan produk lateks lainnya
9 Mengikuti pencegahan dan pengendalian infeksi sesuai dengan asumsi darah, cairan tubuh
dan jaringan yang terkena
Selalu menggunakan pelindung lengkap (seperti sarung tangan, pelindung mata (googgles
10 atau pelindung wajah) dan jubah)
7
Mencuci tangan dan permukaan kulit lain yang terkena setelah mengalami kontak dengan
11
darah atau cairan tubuh
Page 5 of 7
Mengikuti Prosedur dasar yang tepat dalam menangani dan membuang benda tajam
12 atau jarum
Prosedur dasar dan layanan konseling harus tersedia untuk pekerja yang terkena
14
sindrom stres pasca-trauma
Page 6 of 7
Informasi Khusus
Jawab : Jika pekerja mendapat shift malam, tentu ia akan tidur di siang hari. Kualitas tidus di siang hari
tidak sebaik kualitas tidur di malam hari. Hal ini lah yang mengakibatkan gangguang kesehatan seperti
kurang nafsu makan, mudah lelah, mudah mengantuk, dan gangguan pencernaan.
Jawab : Memakai AC dilengkapi filter dan system ultraclean luminay airflow. Suhu diatur antara 19 – 22 C dan
kelembaban udara 50 – 60 %.
Jawab : paparan obat anastesi inhalasi seperti diethyl eter, nitrous oxide dan cloroform lebih mengarah
tentang infertilitas dan aborsi spontan, insidensi kelainan kogenital, kanker,penyakit hematopoietik,
penyakit liver, dan penyakit saraf seperti psikomotor dan tingkah laku sebagai akibat paparan gas
anastesi.
4. Apa perlengkapan yang paling penting di dalam ruang operasi yang sesuai prosedur K3 ?