Anda di halaman 1dari 3

Nama : Diana Safitri

Nim : 20231420105143

1. Stressor adalah faktor-faktor dalam kehidupan manusia yang mengakibatkan terjadinya


respon stres.perubahan tuntutan terhadap hasil kerja serta perubahan dalam peraturan
kerja yang menyebabkan tekanan-tekanan yang harus dihadapi individu dalam
lingkungan kerja. Tekanan-tekanan itu disebut dengan stressor lingkungan kerja.

2. Radiasi adalah bentuk energi yang dihasilkan dari berbagai sumber. Sumber radiasi dapat
berupa peluruhan radioaktif, produksi mesin, ataupun benda luar angkasa seperti matahari.
Radiasi terbagi menjadi dua jenis, yaitu radiasi pengion dan radiasi non pengion.
- Radiasi pengion

Radiasi pengion adalah jenis radiasi dengan energi besar uang memiliki daya pengion.
Artinya, radiasi pengion adalah jenis radiasi yang dapat mengionisasi atom dan
menyebabkan kerusakan pada materi yang ditembus. Hal tersebut karena ionisasi dapat
mengakibatkan kerusakan DNA, gen, dan juga jaringan pada makhluk hidup. Radiasi
pengion memiliki daya penetrasi (kemampuan menembus materi) yang berbeda. Makin
besar daya penetrasinya, maka makin bahaya radiasi pengionnya.Contoh radiasi pengion
adalah radiasi sinar alfa, radiasi sinar beta, radiasi sinar beta, radiasi sinar gamma,
positron, dan radiasi sinar X.

- Radiasi non pengion

Radiasi non pengion tidak dapat melepaskan elektron dari atom materi yang dikenainya.
Radisi non pengion biasanya merupakan gelombang elektromagnetik dengan frekuensi
yang rendah dan lebih aman daripada radiasi pengion. Contoh radiasi non pengion adalah
cahaya tampak, gelombang radio, gelombang mikro, infrared, dan juga radiasi ultraviolet
(UV).

●efek dari radiasi pengion

Dosis radiasi yang ekstrim ke seluruh tubuh (sekitar 10 saringan ke atas), yang diterima
dalam waktu singkat, menyebabkan kerusakan parah pada organ dalam dan jaringan tubuh
sehingga sistem vital berhenti berfungsi dan kematian dapat terjadi dalam beberapa hari
atau minggu. Dosis yang sangat tinggi (antara sekitar 1 saringan dan 10 saringan),
diterima dalam waktu singkat, membunuh sejumlah besar sel, yang dapat mengganggu
fungsi organ dan sistem vital. Efek kesehatan akut, seperti mual, muntah, luka bakar pada
kulit dan jaringan dalam, serta gangguan kemampuan tubuh melawan infeksi dapat terjadi
dalam beberapa jam, hari, atau minggu. Tingkat kerusakan meningkat seiring dengan
dosis. Efek ini disebut efek 'deterministik' dan tidak akan terlihat pada dosis di bawah
ambang batas tertentu. Dengan membatasi dosis hingga di bawah ambang batas, efek
deterministik dapat dicegah sepenuhnya.
3. Pengukuran, pemantauan, dan pengendalian Faktor Biologi harus dilakukan pada Tempat
Kerja yang memiliki potensi bahaya Faktor Biologi. Potensi bahaya Faktor Biologi
meliputi:
 Mikroorganisme dan/atau toksinnya.
 Arthropoda dan/atau toksinnya.
 Hewan invertebrata dan/atau toksinnya.
 Alergen dan toksin dari tumbuhan.
 Binatang berbisa.
 Binatang buas.
 Produk binatang dan tumbuhan yang berbahaya lainnya
Pengendalian Faktor Biologi bisa dilakukan sesuai dengan Permenaker No. 5 Tahun 2018,
Pasal 22 angka 7. Beberapa cara yang bisa dilakukan meliputi.
 Mengatur atau membatasi waktu pajanan terhadap sumber bahaya Faktor Biologi.
 Menggunakan baju kerja yang sesuai.
 Menggunakan alat pelindung diri yang sesuai.
 Memasang rambu-rambu yang sesuai.
 Memberikan vaksinasi apabila memungkinkan.
 Meningkatkan Higiene perorangan.
 Memberikan desinfektan.
4. Gangguan cedera otot rangka atau musculoskeletal disorders (MSDs) juga merupakan
risiko fisik yang sering di alami oleh perawat. sebagian besar perawat melakukan
tindakan keperawatan tanpa memperhitungkan faktor ergonomi. Seperti contoh, saat
memasang infus, perawat tidak mempertimbangkan tinggi tempat tidur dan tidak
memposisikan dengan baik peralatan yang dibawa. Begitu pula saat melakukan rawat
luka. Penyebab dari banyaknya kasus MSDs pada perawat umumnya dikarenakan
berdiri terlalu lama dan menjaga posisi tubuh yang statis, postur tubuh yang tidak
ergonomis, gerakan yang berulang-ulang,termasuk mengangkat beban pasien yang
berat, postur membungkuk, seringnya melakukan gerakan yang dipaksakan dan
memutar.

5. Bahaya sentuhan tidak langsung merupakan akibat dari adanya tegangan liar yang
terhubung ke bodi atau selungkup alat yang terbuat dari logam (bukan bagian yang
bertegangan) sehingga bila tersentuh akan mengakibatkan sengatan listrik atau bahaya
sentuhan pada bagian konduktif yang secara normal tidak bertegangan, menjadi
bertegangan karena terjadi kegagalan isolasi.
Penyebab sentuh tidak langsung :
 Kegagalan isolasi peralatan
 Index proteksi peralatan yang tidak baik/tidak sesuai dengan lokasi
 Gangguan akibat cuaca / lingkungan
 Pemasangan instalasi yang tidak baik
Dampak sentuh tak langsung :
 Membahayakan manusia
 Membahayakan peralatan itu sendiri
 Membahayakan peralatan-peralatan lain
 Mengganggu kinerja peralatan-peralatan proteksi lainnya

Anda mungkin juga menyukai