Anda di halaman 1dari 2

REVOLUSI MENTAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

Ada dua ayat dalam al-Qu’an yang berbicara tentang revolusi mental, yaitu
Q.S.al-Anfal/8: 53 dan Q.S Ar-Ra’du/13: 11.

ًَ
‫ة‬‫ۡم‬‫ِع‬
‫ٗا ن‬‫َيِر‬ ُ ُ‫يك‬
‫مغ‬ َ ۡ ‫ٱَّللَ َلم‬
َّ ‫ن‬ ََّ
‫ِأ‬‫ِكَ ب‬‫َٰل‬
َ
‫ذ‬
‫ما‬َ ْ ‫َيِر‬
‫ُوا‬ ‫يغ‬ ‫َّى‬
ُ َٰ ‫َت‬‫ٍ ح‬‫ۡم‬ ‫َو‬ ‫َٰ ق‬
‫لى‬ََ‫ها ع‬ ََ
‫َم‬‫َۡنع‬
‫أ‬
‫ِيم‬
ٞ ‫َل‬‫ٌ ع‬
‫ِيع‬ ‫ٱَّللَ سَم‬
َّ ‫ن‬ ََّ
‫َأ‬‫ۡ و‬‫ِم‬‫ِه‬ ‫َنف‬
‫ُس‬ ‫ِأ‬‫ب‬
Terjemahnya:

(Siksaan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali


tidak akan meubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada
suatu kaum, hingga kaum itu meubah apa-apa yang ada pada diri mereka
sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Q.S.al-Anfal/8: 53
‫ٱَّللَ ََل يُغ َِي ُر َما ِبقَ ۡو ٍم َحت َّ ٰى يُغ َِي ُرواْ َما ِبأَنفُ ِس ِه ۡم‬
َّ ‫ِإ َّن‬
Terjemahnya:

Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga


mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
Kedua ayat di atas menyimpulkan bahwa Allah tidak akan merubah

keadaan suatu kaum sebelum kaum tersebut merubah apa yang ada dalam dirinya.

Pelaku perubahan ada dua, yaitu Allah swt. dan manusia itu sendiri. Manusia

berkewajiban merubah sisi dalamnya, maka Allah swt. akan merubah sisi luarnya

sesuai dengan apa yang diharapkan oleh manusia. Sisi dalam manusia terdiri dari

banyak hal, yang terpenting diantaranya adalah nilai-nilai yang dihayatinya

tentang kehendak dan tekadnya untuk berubah. Tidak mungkin terjadi perubahan

kalau tidak ada nilai yang dihayati itu tidak diupayakan mewujudkannya melalui

tekad yang juat. Itulah sebabnya, boleh jadi perubahan rizki, perubahan penguasa,

tetapi tidak terjadi perubahan. Itu disebabkan karena nilai-nilai yang dihayati

masyarakat tersebut tidak dapat mereka wujudkan dalam kehidupan nyata mereka,

mereka tidak mewujudkan karena tidak memiliki tekad untuk berubah. Oleh
karena itu hayatilah nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. bagi kita bangasa

Indonesia hayatilah nilai-nilai pancasila itu, dan bertekadlah untuk melakukan

perubahan atas dasar petunjuk dari nilai-nilai itu, maka ketika akan terjadi

perubahan, katika itu Allah swt. akan mewujudkan apa yang kita harapkan.

Bagi kita bangsa Indonesia, kita telah sepakat mengakui bahwa nilai-nilai

pancasila itu adalah nilai-nilai masyarakat kita, sayangnya hanya sebahagian dari

kita yang menghayatinya dan sebagian lainnya hanya menghafal butir-butirnya,

sedangkan perubahan tidak dapat terjadi keculai seluruh masyarakat ikut terlibat

dalam upaya perubahan itu. Tidak akan terjadi perubahan jika sebagian

menghayati dan sebagian lainnya tidak menghayati, apa lagi melakukan hal-hal

yang tidak sejalan dengan nilai-nilai tersebut. Oleh karena, itu jika ingin

melakukan perubahan, baik kepada masyarakat maupun kepada diri sendiri, maka

terlebih dahulu pelajari dan hayati lalu tanamkan tekad untuk mewujudkan nilai-

nilai tersebut pada diri pribadi kita, atau sebarkan nilai-nilai itu kepada yang lain

sehingga kita bersama-sama melakukan dan mengamalkan dalam kehidupan nyata

kita, ketika itu kita akan berhasil melakukan revolusi mental.

Anda mungkin juga menyukai