PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia
secara fisiologis kebutuhaan ini memiliki proporsi besar dalam tubuh
dengan hampir 90% dari total berat badan. Salah satu tindakan untuk
mengatasi masalah atau gangguan dalam pemenuhan kebutuhan cairan dan
elektrolit adalah dengan pemberian cairan melalui infus. Pemberian cairan
melalui infus merupakan tindakan memasukkan cairan melalui intravena
yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit serta
sebagai tindakan pengobatan dan pemberian makanan.
Banyak kondisi patologi yang mempengaruhi kesejajaran dan mobilitas
tuibuh. Abnormalitas postur kongenital atau didapat memengaruhi efisiensi
sistem muskulus skeletal, serta kesejajaran, keseimbangan, dan penampilan
tubuh. Abnormalitas postur dapat menghambat kesejajaran, mobilitas, atau
keduanya sehingga membatasi rentang gerak pada beberapa sendi.
Untuk mencegah abnormalitas postur tersebut dapat dilakukan dengan
pengaturan posisi pasien, selain itu persiapan seperti mengkaji kekuatan
otot, mobilitas sendi pasien, adanya paralisis atau paresis, hipotensi
ortostastik, toleransi aktivitas, tingkat kesadaran, tingkat kenyamanan, dan
kemampuan untuk mengikuti instruksi juga penting dilakukan.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian, tujuan, indikasi, kontraindikasi, alat dan proses
pemasangan infus ?
2. Apa saja jenis-jenis pemberian posisi pada pasien ?
C. Tujuan
1. Mengetahui proses pemasangan infus berdasarkan SOP.
2. Mengetahui jenis pemberian posisi pada pasien berdasarkan SOP.
a. Pengertian
Pemasangan Infus merupakan pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh
lewat sebuah jarum ke dalam pembuluh darah intra vena (pembuluh balik)
untuk dapat menggantikan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh yang tak
terpenuhi secara normal.
d. Kontraindikasi
1) Inflamasi (bengkak, nyeri, demam) & infeksi di area pemasangan
infus.
2) Daerah lengan bawah pada pasien gagal ginjal, lantaran lokasi ini
dapat digunakan untuk pemasangan fistula arteri-vena (A-V shunt)
pada tindakan hemodialisis (cuci darah).
3) Obat-obatan yg berpotensi iritan pada pembuluh vena kecil yg
aliran darahnya lambat (contohnya pembuluh vena di tungkai &
kaki).
e. Persiapan
I. Persiapan Pasien
1) Cek perencanaan keperawatan pasien.
2) Pasien diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan.
II. Persiapan Alat
1) Standar infus
2) Set infus
3) Cairan sesuai program medis
4) Jarum infus dengan ukuran yang tepat
5) Pengalas
6) Torniket
7) Kapas alcohol
8) Plester
9) Gunting Kasa steril
10) Sarung tangan
f. Pelaksanaan Pemasangan Infus
1) Jelaskan prosedur yg akan dilakukan Pemasangan infus.
2) Cuci tangan.
3) Hubungkan cairan & infus set dgn memasukkan ke bagian karet
atau akses selang ke botol infus.
4) Isi cairan ke dalam set infus dgn menekan ruang tetesan sampai
terisi sebagian & buka klem selang sa
5) mpai cairan memenuhi selang & udara selang ke luar.
a) Definisi
Posisi Fowler’s adalah posisi setengah duduk atau duduk, dimana
bagian kepala tempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan. Posisi ini
dilakukan untuk mempertahankan kenyamanan danmemfasilitasi
fungsi pernafasan pasien.
b) Tujuan
1) Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi
2) Meningkatkan rasa nyaman
1) Definisi
Posisi SIM adalah posisi miring ke kanan atau ke kiri, posisi
ini dilakukan untuk member kenyamanan dan pemberian obat melalui
anus (supositoria).
2) Tujuan
Untuk memfasilitasi drainase dari mulut klien yang tidak sadar.
Mengurangi penekanan pada sacrum dan trokhanter besar pada
klien yang mengalami paralisis.
Untuk mempermudahkan pemerikasaan dan perawatan pada area
perineal.
Untuk tindakan pemberian enema.
3) Indikasi
Pasien dengan pemeriksaan dan pengobatan daerah perineal.
Pasien yang tidak sadarkan diri.
Pasien paralisis.
Pasien yang akan dienema.
Untuk tidur pada wanita hamil.
4) Kontraindikasi
Klien dengan kelainan sendi pada lutut dan panggul.
5) Alat dan Bahan
Tempat tidur
Bantal kecil
Gulungan handuk
Sarung tangan (bila diperlukan)
6) Cara kerja
Mencuci tangan kemudian menggunakan sarung tangan bila
diperlukan untuk menurunkan transmisi mikroorganisme.
Baringkan klien terlentang mendatar di tengah tempat tidur
1) Definisi
Pada posisi ini pasien berbaring terlentang dengan kedua lutut
fleksi(direnggangkan) di atas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk
merawat dan memeriksa genitalia serta pada proses persalinan.
2) Tujuan
Meningkatkan kenyamanan pasien, terutama dengan ketegangan
punggung belakang.
Mempermudah tindakan pemeriksaan dan tindakan perawatan pada
daerah genetalia.
Mempermudah proses persalinan.
3) Indikasi
Pasien Yang Akan Melakukan Pemeriksaan Genitalia
Untuk persalinan
Dilakukan pada waktu melakukan vulva hygiene
4) Kontraindikasi
Dilakukan pada klien yang artritis karena terbatas untuk menekuk lutut
dan panggul.
5) Alat dan Bahan
Tempat tidur
Selimut
Bantal
1) Definisi
Pada posisi litotomi pasien berbaring telentang dengan mengangkat ke-
2 kaki & menariknya ke atas bagian perut. Posisi ini dilakukan untuk
melakukan pemeriksaan genetalia pada proses persalinan, & memasang
alat kontrasepsi.
2) Tujuan
Memudahkan pemeriksaan pada daerah rongga panggul, misalnya
vagina, pemeriksaan rektum.
Memudahkan pelaksanaan proses persalinan, pemasangan alat intra
uterine devices (IUD), operasi ambeien, & lain-lain.
3) Indikasi
Untuk ibu hamil
Untuk persalinan
Untuk wanita yg akan memasang alat kontrasepsi
Untuk menegakkan diagnosa atau memberikan pengobatan
terhadap penyakit pada uretra, rektum, vagina dan kandung kemih.
4) Kontraindikasi
Pada klien dengan antritis berat.
5) Alat dan Bahan
1) Tempat tidur khusus
2) Selimut
1) Definisi
Posisi klien dengan berbaring datar, baik terlentang atau telungkup
dengan posisi kaki lebih tinggi dari kepala.
2) Tujuan
Melancarkan peredaran darah ke otak
Memudahkan jalannya pembedahan daerah perut
Memudahkan untuk mengalirkan sekresi dari paru
3) Indikasi
Dilakukan pada yang shock.
Pada klien dengan pemasangan skin traksi pada kaki.
Dilakukan pada klien yang mempunyai penyakit pembuluh daerah
peripheral.
4) Kontraindikasi
Pada klien yang mempunyai potensi peningkatan tekanan cranial.
5) Alat dan Bahan
Tempat tidur khusus
Selimut
6) Cara kerja
1) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
1) Definisi
Pada posisi ini pasien menungging dengan kedua kaki di tekuk dan
dada menempel pada bagian alas tempat tidur. Posisi ini dilakukan
untuk memeriksa daerah rektum dan sigmoid.
2) Tujuan
Memudahkan pemeriksaan daerah rektum, sigmoid, dan vagina.
3) Indikasi
Pasien hemorrhoid
Pemeriksaan & pengobatan daerah rectum, sigmoid & vagina.
4) Kontraindikasi
Klien dengan artritis atau kelainan bentuk persendian lainnnya
5) Alat dan Bahan
Tempat tidur
Selimut
6) Cara kerja
Anjurkan pasien untuk posisi menungging dengan kedua kaki
ditekuk dan dada mencmpel pada kasur tempat tidur.
Pasang selimut pada pasien.
Infus adalah memasukkan cairan atau obat langsung ke dalam pembuluh darah
vena dalam jumlah dan waktu tertentu dengan menggunakan infus set. Tujuannya
adalah
Sebagai akses pemberian obat
Mengganti dan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
tubuh
Sebagai makanan bagi pasien yang tidak dapat atau tidak boleh makan
melalui mulut.
Posturing / mengatur dan merubah posisi adalah mengatur pasien dalam posisi
yang baik dan mengubah secara teratur dan sistematik. (potter dan perry,2005).
Macam-macam pengaturan posisi tubuh sesuai kebutuhan pasien yaitu :
Posisi Dorsal Recumbent
Posisi Trendelenberg
Posisi Sim
Posisi Lithotomi
Posisi Genu Pektoral (Knee-Chest)
Posisi Fowler
Prosedur pelaksanaan tiap pengaturan posisi pasien berbeda-beda antara
pengaturan posisi pasien yang satu dengan yang lain.
B. Saran
http://www.catatanperawat.id/2017/01/cara-pemasangan-infus.html
http://tisnawati-tis.blogspot.com/2017/03/sop-posisi-pasien.html
http://perawatheva.blogspot.com/2017/03/standar-operasional-prosedur-
sop_31.html
http://askep33.com/2016/03/13/mengenal-macam-macam-posisi-pasien/
http://nururhay.blogspot.com/2014/09/pengaturan-posisi-pasien_98.html
http://anysws.blogspot.com/2015/02/makalah-pemasangan-infus.html
https://saraswatiniken.wordpress.com/2015/01/19/memberikan-posisi-pada-
pasien/