DI
DIVISI ALAT BERAT
DEPARTEMEN MUTU PRODUK INDUSTRIAL
PT. PINDAD (Persero)
9 Januari – 10 Februari 2017
Disusun oleh :
MUHAMMAD ZAKI
13/349775/TK/41184
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirohim.
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Alloh SWT atas degala rahmat dan
hidayahnya sehingga dapat diselesaikan penulisan laporan penelitian Kerja
Praktik dengan lancar dan tanpa halangan yang berarti.
Untuk memenuhi syarat sks kelulusan dan untuk mendapatkan
pengetahuan industri alat berat maka diadakanlah kegiatan kerja praktik yang
dimotori oleh Departemen Teknik Mesin dan Industri Universitas Gadjah Mada.
Kerja Praktik ini dilakukan selama satu bulan dan bertempat di PT. PINDAD
(PERSERO) Kiaracondong Bandung. Banyak pengalaman dan penambahan
wawasan serta ralasi selama kegiatan ini berlangsung. Adapun penulis
mengucapkan terima kasih yang sesungguhnya untuk pihak-pihak yang telah
membantu penyelesaian laporan ini. Pihak-pihak tersebut adalah sebagai berikut.
1. Mochammad Noer Ilman, S.T., M.Sc., Ph.D. selaku Kepala Departemen
Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.
2. Dr. Kusmono, ST., MT. selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.
3. Dr. Deendarlianto, M.Eng. selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktik
penulis.
4. Ambar Mardiyoto, S.T., selaku Pembimbing Kerja Praktik penulis di
PT.PINDAD (PERSERO).
5. Kedua Orang Tua dan segenap keluarga yang telah memberikan doa restu
dari rumah, serta dukungan materil dan non-materil yang secara ikhlas
diberikan kepada penulis dalam kegiatan kerja praktik dan penulisan tugas
laporan.
6. Seluruh dosen dan staf karyawan di Departemen Teknik Mesin dan
Industri yang membantu pengurusan kerja praktik dan penyelesaian
laporan.
viii
7. Seluruh karyawan dan staf PT.PINDAD (PERSERO) yang membantu
pengurusan dan pelaksanaankerja praktik.
8. Dida, Surip, Pulung, Adit, dan Faliq yang telah bersama-sama
menyelesaikan kegiatan kerja praktik.
9. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah
membantu penulisan laporan Kerja Praktik.
Bandung, 26 Januari
2017
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
SURAT PERMOHONAN KERJA PRAKTEK ii
SURAT JAWABAN KERJA PRAKTEK iii
SURAT PERINTAH KERJA PRAKTEK iv
LEMBAR PENGESAHAN DARI PT. PINDAD (PERSERO) v
LEMBAR PENILAIAN DARI DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN vi
INDUSTRI
LEMBAR PENGESAHAN DARIDEPARTEMEN TEKNIK MESIN vii
DAN INDUSTRI
KATA PENGANTAR viii
DAFTAR ISI x
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR TABEL xiv
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 2
1.3 Manfaat 3
1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan 3
1.5 Rumusan Masalah 3
1.6 Batasan Masalah 4
1.7 Metode Penelitian dan Pengumpulan Data 4
1.8 Sistematika Penulisan 5
BAB II TINJAUAN UMUM PT.PINDAD (PERSERO) 6
2.1 Sejarah PT.PINDAD (Persero) 6
2.1.1 Masa kolonial Belanda dan pendudukan Jepang 6
2.1.2 Bagian dari TNI AD 7
2.1.3 Pindad Sebagai Perseroan 8
2.2 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran PT. PINDAD (Persero) 9
x
2.2.1 Visi dan Misi PT. Pindad (Persero) 9
2.2.2 Tujuan dan Sasaran PT. PINDAD (Persero) 9
2.3 Jaminan Kualitas 9
2.4 Lokasi Perusahaan 10
2.5 Logo Perusahaan 10
2.5.1 Pengertian 10
2.5.2 Arti dan Makna Logo 10
2.6 Struktur Organisasi PT.PINDAD (Persero) 11
2.7 Produk PT. PINDAD (Persero) 13
2.7.1 Senjata 13
2.7.2 Munisi 13
2.7.3 Kendaraan Khusus 14
2.7.4 Tempa dan Cor 15
2.7.5 Alat Berat 15
2.7.6 Bahan Peledak Komersial 16
BAB III DASAR TEORI 17
3.1 Mesin CNC Computer 17
3.1.1 Pengertian Mesin CNC 17
3.1.2 Jenis-Jenis Mesin CNC 17
3.1.3 Kode Standard Mesin CNC 18
3.1.4 Kelebihan dan Kelemahan Mesin CNC 18
3.2 Mesin Bubut CNC 19
3.5 Mesin Frais CNC 25
3.4 Formulasi dalam Proses Permesinan Bubut 29
3.5 Formulasi dalam Proses Permesinan Frais 32
BAB IV PEMBAHASAN 34
4.1 Produk Main Shaft 1 34
4.2 Proses Permesinan Bubut CNC 36
4.2.1 Spesifikasi Mesin 36
4.2.2 Alat Bantu 37
4.2.3 Alat Ukur 37
xi
4.2.4 Holder 37
4.2.5 Insert 37
4.2.6 Diagram Alir Pengerjaan 38
4.2.7 Pembacaan Gambar Teknik 39
4.2.8 Program 39
4.2.9 Proses Simulasi 41
4.2.10 Proses Permesinan 41
4.3 Proses Permesinan Frais CNC 43
4.3.1 Spesifikasi Mesin 44
4.3.2 Alat Bantu 44
4.3.3 Alat Ukur 45
4.3.4 Pahat 45
4.3.5 Insert 47
4.3.6 Diagram Alir 47
4.3.7 Pemrograman CNC Milling 48
4.3.8 Proses Permesinan 54
4.4 Perhitungan Estimasi Waktu Permesinan 55
4.4.1 Perhitungan Mesin Bubut CNC 55
4.4.2 Perhitungan Mesin Frais CNC 63
4.4.3 Total estimasi waktu permesinan 65
4.5 Pembahasan 67
BAB V PENUTUP 68
5.1 Kesimpulan 68
5.2 Saran 69
DAFTAR PUSTAKA 70
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
Gambar 4. 12 Endmill untuk Proses Pembuatan Alur Pasak 45
Gambar 4. 13 Facemill untuk Proses Pembuatan Segi 6 46
Gambar 4. 14 Endmill untuk Finishing Alur Pasak 46
Gambar 4. 15 Diagram Alir Proses Pemesinan Milling 47
Gambar 4. 16 Proses Permesinan menggunakan CNC Milling Toshiba 54
Gambar 4. 17 Hasil Akhir Permesinan menggunakan CNC Milling Toshiba 54
xiv
DAFTAR TABEL
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Dengan adanya kerja praktek yang dilakukan di PT. PINDAD (Persero) ini
diharapkan selain sebagai syarat kelulusan dari mata kuliah kerja praktek, namun
juga dapat memberikan pengalaman kerja di dunia nyata bagi mahasiswa serta
sebagai sarana pengimplementasian ilmu-ilmu yang telah dipelajari di dunia
perkuliahan. Adapun kerja praktek ini dilakukan di PT. PINDAD (Persero), Divisi
Alat Berat Departemen Produksi. Salah satu produk yang dihasilkan pada
departemen ini adalah Main Shaft for 170KN Hydraulic Combined Double
Windlass CH-3C, yang merupakan salah satu komponen dari Windlass.
Main Shaft adalah komponen penting pada Windlass yang berfungsi
sebagai tempat dudukannya semua komponen yang berputar. Main Shaft
diproduksi untuk keperluan peralatan kapal laut dalam skala besar. Semua proses
pembuatan Main Shaft serta perakitan pada Windlass nya semua dikerjakan oleh
PT. PINDAD (Persero).
Oleh karena itu dilakukan kerja praktek di PT. PINDAD (Persero) untuk
mempelajari proses permesinan Main Shaft for 170KN Hydraulic Combined
Double Windlass CH-3C dengan menggunakan mesin Double Column Machine
Center CNC TOSHIBA MPE-2160B dan mesin CNC Lathe Machine DAINICHI B
82.
1.2 Tujuan
Tujuan umum dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah:
1. Melengkapi persyaratan kelulusan mata kuliah Kerja Praktek (KP).
2. Mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk mengenal, mengetahui dan
memahami proses kerja pada dunia industry, sehingga dapat melakukan
pendekatan masalah dan menemukan solusi pemecahan pada masalah
tersebut.
3. Menambah wawasan mahasiswa tentang aplikasi Teknik Mesin pada
dunia industri.
4. Mampu memberikan saran kepada perusahaan agar dapat lebih baik ke
depannya.
2
Tujuan Khusus dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah mempelajari
bagaimana proses permesinan pada produksi Main Shaft for 170KN Hydraulic
Combined Double Windlass CH-3C dengan menggunakan mesin Double Column
Machine Center CNC TOSHIBA MPE-2160B dan mesin CNC Lathe Machine
DAINICHI B 82.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dari kegiatan kerja praktek di PT.
PINDAD (Persero) adalah sebagai berikut:
1. Mendapatkan pengalaman kerja secara langsung di dunia industri.
2. Melengkapi dan mengembangkan materi-materi dasar yang telah
dipelajari
3. Menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh selama
menjalani proses perkuliahan.
4. Mewujudkan program link and match antara universitas dengan industri.
5. Memberi dan menambah informasi, wawasan serta pengetahuan yang
bermanfaat mengenai proses produksi dan masalah-masalah yang ada di
perusahaan.
3
1. Bagaimana proses permesinan Main Shaft for 170KN Hydraulic
Combined Double Windlass CH-3C dengan menggunakan mesin CNC-
TOSHIBA dan CNC-DAINICHI?
2. Bagaimana perbandingan waktu pengerjaan produk di lapangan dengan
perhitungan secara teoritis?
4
pembimbing, staf-staf yang terkait dan para operator mesin yang
mengerjakan benda kerja yang menjadi objek penelitian.
3. Observasi
Metode yang dilakukan adalah dengan melakukan pengamatan
langsung terhadap peralatan dan komponen yang digunakan pada proses
permesinan Main Shaft yang terdapat di PT. PINDAD (Persero) serta
cara kerjanya.
5
BAB II
TINJAUAN UMUM PT. PINDAD (PERSERO)
6
Gambar 2. 1 Pejabat Hindia Belanda bersama karyawan ACW di Lokasi PT.
Pindad saat ini (Sumber: pindad.com)
7
(Persero). Sekitar tahun 1962, nama Pabal AD diubah menjadi Perindustrian TNI
Angkatan Darat (Pindad)..
Pada saat Operasi Seroja TNI-AD untuk pembebasan Timor Timur dari
penjajahan Portugal persenjataan Pindad banyak mengalami kendala di lapangan
sehingga pada tahun 1975 Kopindad menarik kembali sebanyak 69.000 pucuk
senjata yang telah diserahkan kepada TNI-AD.
Dalam perkembangan selanjutnya, sebagai realisasi Keputusan Menteri
Pertahanan dan Keamanan/Panglima Angkatan Bersenjata No. Kep/18/IV/1976
tertanggal 28 April 1976 tentang Pokok-pokok Organisasi dan Prosedur Tentara
Nasional Indonesia Angkatan Darat nama Kopindad dikembalikan menjadi
Pindad. Pindad berubah dari komando utama pembinaan menjadi badan pelaksana
utama di lingkungan TNI-AD.
8
Pada awal 1983 akhirnya Pindad menjadi badan usaha milik Negara
(BUMN) sesuai dengan keputusan pemerintah yang tertuang dalam Peraturan
Pemerintah (PP) RI No.4 Tahun 1983 tertanggal 11 Februari 1983.
9
motto “tidak ada kompromi untuk kualitas” mendasari pola piker dan tindakan
seluruh jajaran operasional perusahaan.
2.5.1 Pengertian
Logo PT. PINDAD (PERSERO) adalah lambang perusahaan berupa
senjata cakra dengan bintang bersudutkan lima dan bertulsikan PINDAD.
10
Indonesia di dalam ikut serta mewujudkan terciptanya masyarakat yang
adil dan makmur.
Pisau Frais, melambangkan industri, dengan :
1. Empat buah lubang Spi melambangkan kemampuan teknologi untuk
; mengelola, meniru, merubah dan mencipta suatu bahan atau
produk.
2. Delapan buah pisau (cakra) melambangkan kemampuan untuk
memproduksi sarana militer / hankam dan sarana sipil / komersil
dalam rangka ikut serta mendukung terciptanya ketahanan nasional
bangsa Indonesia yang bertumpu pada 8 gatra (aspek).
Batang dan ekor
Melambangkan pengendalian gerak dan laju PT. PINDAD (PERSERO)
secara berdaya dan berhasil guna, 4 (empat) helai sirip ekor,
melambangkan keserasian gerak antara unsur unsur: manusia, modal,
metoda dan pemasaran.
Warna
1. Senjata Cakra :Biru Laut
2. Bintang : Kuning Emas
3. Tulisan “PINDAD” : Kuning Emas
11
Gambar 2. 4 Striktur Organisasi PT.Pindad (Persero)
(Sumber: pindad.com)
12
2.7 Produk PT. PINDAD (Persero)
2.7.1 Senjata
PT. Pindad (Persero) sejak berdiri tahun 1983 telah memproduksi berbagai
jenis senjata mulai dari senjata laras panjang, senjata genggam, pistol, dan
lainnya. Senjata Pindad memiliki akurasi yang baik dan ketahanan di medan
peperangan sesuai dengan kebutuhan pertahanan dan keamanan. Beberapa senjata
telah berhasil meraih prestasi lomba tembak antar angkatan darat se-Asia
Tenggara (AARM) dan lomba tembak Angkatan Darat se-Asia Pasifik (ASAM),
serta Lomba Tembak tahunan yang diselenggarakan oleh Tentara di Raja Brunei
(BISAM).
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 2. 5 Berbagai jenis senjata yang diproduksi oleh PT. PINDAD
(PERSERO), diantaranya adalah (a) SS2-V5 A1 KAL. 5.56 MM; (b) SS1 M2
KAL. 5.56 MM; (c) G2 ELITE KAL. 9 MM; (d) PM2-V2 KAL.9 MM
(Sumber: pindad.com)
2.7.2 Munisi
Sebagai perusahan penyedia peralatan pertahanan dan keamanan, PT.
Pindad (Persero) terus melakukan produksi munisi dan mengembangkannya
sesuai dengan munculnya senjata-senjata yang semakin beragam. Berbagai tipe
13
munisi dikembangkan sesuai dengan kaliber senjata yang diproduksi. Keunggulan
dari munisi Pindad adalah banyaknya varian yang dapat disesuaikan dengan hasil
yang diinginkan terhadap senjata yang ditembakkan.
Gambar 2. 6 Salah satu produk amunisi dari PT. PINDAD (PERSERO) yaitu
MU3-TJ
(Sumber: pindad.com)
(a)
(b)
Gambar 2. 7 Salah satu Kendaraan Khusus yang diproduksi oleh PT. PINDAD
(PERSERO) yaitu : (a) APC 4x4 dan (b) Anoa 6x6 APC
(Sumber: pindad.com)
14
2.7.4 Tempa dan Cor
Divisi Tempa dan Cor merupakan bagian dari bisnis PT. Pindad (Persero)
yang bertujuan selain mendukung produksi unit usaha internal PT. Pindad
(Persero) juga untuk memenuhi permintaan dan mendukung pasar lokal maupun
ekspor dalam bidang jasa pengecoran logam dan jasa tempa, serta mendukung
pembangunan infrastruktur perkeretaapian Indonesia melalui produk-produk
prasarana kereta api.
Produk-produk yang dihasilkan dari jasa pengecoran logam, jasa tempa
dan produk prasarana kereta api diproduksi dengan mengedepankan kualitas
berdasarkan standar internasional maupun nasional dan disertai jaminan mutu
produk.
(a)
(b)
Gambar 2. 8 Salah satu produk yang dihasilkan Divisi Tempa dan Cor, yaitu: (a)
Produk pengecoran untuk komponen excavator dan (b) De-clip rail fastening
(Sumber: pindad.com)
15
excavator
sistem pengereman kereta api
peralatan kapal laut dan jasa pemesinan
(a)
(b)
Gambar 2. 9 Salah satu produk yang dihasilkan oleh divisi alat berat, yaitu
: (a) Windlass dan (b) Sludge Crane (Sumber: pindad.com)
16
BAB III
DASAR TEORI
17
1. Mesin CNC Training Unit (CNC TU)
Mesin CNC Training Unit biasanya digunakan di lembaga-
lembaga pendidikan atau pelatihan sebagai dasar penggunaan mesin
CNC yang digunakan dalam dunia industri.
18
4) Biaya perawatan mahal.
5) Dibutuhkan tenaga ahli untuk memprogram dan mengoperasikan
mesin CNC(Dalmasius, 2012).
19
Saat melakukan pemrograman nilai X0 selalu berada pada titik center dari
produk yang sedang dikerjakan.Nilai Z0 biasanya merupakan bagian permukaan
terluar benda kerja setelah dilakukan facing. Kode otomatis mesin CNC Bubut
ditujukkan pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2.
8 G11 Pembatalan
penulisan data
10 G20 Pemrograman
20
dalam inchi
11 G21 Pemrograman
dalam mm
12 G28 Return to home Kembali ke titik nol mesin atau titik referensi
position mesin
14 G40 Kompensasi
radius tool off
15 G41 Kompensasi
radius tool kiri
16 G42 Kompensasi
radius tool kanan
17 G50 Menentukan
kecepatan
maksimum spindle
21
22 G64 Default cutting Membatalkan perintah G09 atau G61
mode
22
34 G83 Peck drill canned
cycle
38 G87 Bore/manual
retract canned
cycle
23
Tabel 3. 2 M-Code Mesin CNC Bubut
No Kode Deskripsi Penjelasan
2 M01 Optional stop Mesin akan berhenti pada perintah M01 hanya
jika operator menekan optional stop button
13 M22 Tailstock
backward
24
15 M24 Thread gradual
pullout Off
Pemrograman Mesin MillingCNCditujukkan pada Tabel 3.3, Tabel 3.4, dan Tabel
3.5 (Evans, 2003).
1) G-Code
25
9 G17 Interpolasi helical
10 G20 Konversi satuan inchi (british)
11 G21 Konversi satuan mm (metric)
12 G28 Pengembalian posisi referensi
13 G31 perintah skip (melangkahi)
14 G33 Pembuatan ulir (Threading cutting)
15 G40 Cancel kompensasi cutter
16 G41 Kompensasi cutter ke kiri
17 G42 Kompensasi cutter ke kanan
18 G43, G44 Kompensasi panjang tool positif(G43), Negatif
(G44)
19 G45 Menaikkan offset tool
20 G46 Menurunkan offset tool
21 G47 Menaikkan ganda offset tool
22 G48 Menurunkan ganda offset tool
23 G49 Pembatalan kompensasi panjang tool
24 G52 Penyatuan system koordinat local
25 G54, G55, G56, G57 Sistem koordinat workpiece
26 G60 Pengeposisian arah tunggal
27 G63 Pengerjalaan Tapping (ulir dalam)
28 G64 Pengerjaan pemotongan
29 G74 Menghitung putaran Tapping
30 G76 Pengerjaan proses canned cycle
31 G80 Pembatalan pengerjaan siklus
32 G81 Pengoperasian eksernal atau putaran drilling
33 G82 Keliling counter boring
34 G83 Peck drilling cycle
26
35 G84 Pengerjaan keliling Tapping
36 G85 Pengerjaan keliling boring
37 G90 Perintah system koordinat absolute
38 G91 Perintah system koordinat incremental
39 G94 Penentuan asutan pemakanan dalam (inchi/menit)
40 G95 Penentuan asutan pemakanan dalam
(inchi/putaran)
41 G96 Kecepatan potong permukaan konstan
42 G98 Kembali ke titik initial di sebuah siklus
43 G99 Kembali ke titik R di sebuah siklus
2) M-Code
Tabel 3. 4 M-Code Mesin CNC Milling
No Kode Penjelasan
1 M00 Berhenti antar program, spindle berhenti : 3 sumbu x,y,z
berhenti, distart kembali setelah kembali setelah menekan
“cycle start”
2 M01 Usulan program stop
3 M02 Akhir program, program berhenti, lampu alarm hidup
4 M03 Putaran spindle searah jarum jam
5 M04 Putaran spindle berlawanan arah jarum jam
6 M05 Spindle berhenti berputar tetapi kode lainnya masih jalan
7 M06 Pergantian tool otomtis dari spindle dengan tool di
magazine
8 M07 Coolant (pendingin) mengeluarkan angin otomatis untuk
membersihkan bram
9 M08 Coolant ON
10 M09 Coolant OFF
11 M10 Rem ke-4 sumbu ON untuk menghentikan jalan
27
12 M11 Rem ke-4 sumbu OFF untuk menjalankan
13 M19 Spindle berhenti pada yang diorientasikan secara tepat
14 M23 Koveyor bram diperintahkan bergerak berlawanan jarum
jam
15 M24 Konveyor bram diperintahkan bergerak searah jarum jam
16 M29 Khusus system fanuc, spindle yg sedang menjepit tool tidak
bisa diganti langsung tetapi harus gunakan perintah S
17 M30 Akhir program, program berhenti
18 M48 Pembatalan (cancel) hidupnya OVERRIDE
19 M50 Coolant untuk pengeboran dalam perintah
20 M52 Kode bayangan sumbu X keluar
21 M53 Kode bayangan sumbu Y keluar
22 M54 Kode bayangan sumbu X,Y dan keempat arah gerakan
ditutup
23 M80 Diperintahkan tool buka klem
24 M81 Diperintahkan tool menjepit klem
25 M90 Memerintahkan posisi ATC kedepan untuk menjepit tool
26 M91 Memerintahkan posisi ATC kebelakang (kembali) untuk
menjepit tool
27 M98 Untuk memanggil program pembantu (sub-program)
28 M99 Untuk keluar dari program pembantu dan kembali ke
program utama
28
4 X,Y,Z, (kata ukuran) perintah perpindahan
sumbu koordinat.Nilai ini berkaitan dengansystem
U,V,W
incremental
,A,B,C
5 I,J,K (kata ukuran) koordinat titik lengkung
6 L Jumlah siklus pengulangan
7 R (kata ukuran) jari-jari lengkungan
8 F Kode pemakanan / rate of feed (per menit atau per putaran)
9 S Kecepatan spindle (rpm)
10 T Nomor tool
11 M (kode tambahan) kontrol ON/OFF akan tool mesin
12 B Table indexing, dll
13 D,H Nomor offset
14 P,X Lama waktu jeda (detik)
15 P Nomor program pembantu (subprogram)
16 P,Q Parameter keliling pengkalengan (canned cycle)
m/min (3.1)
Keterangan:
Vc = kecepatan potong dalam m/menit
29
D = diameter benda kerja dalam mm
n = kecepatan putar spindle dalam rpm
π = 3,14
Faktor-faktor yang mempengaruhi harga kecepatan potong adalah:
a. Bahan benda kerja/material
Semakin tinggi kekuatan bahan yang dipotong, maka harga kecepatan
potongnya semakin kecil.
b. Jenis alat potong
Semakin tinggi kekuatan alat potongnya, maka harga kecepatan
potongnya semakin besar.
c. Besarnya kecepatan penyayatan/asutan
Semakin besar jarak asutan, maka kecepatan potongnya semakin kecil.
d. Kedalaman penyayatan/pemotongan
Semakin tebal penyayatan maka harga kecepatan potongnya semakin
kecil.
H.S.S Carbide
ST 60 18 – 21 70 – 200
ST 70 14 -17 60 – 90
Stainless steel 15 – 11 50 – 70
Cast steel 18 – 10 60 – 75
Cast iron 14 – 20 45 – 60
30
Bronze 40 – 50 60 – 100
2) Kecepatan spindel
Jika harga kecepatan potong benda kerja diketahui maka jumlah putaran
sumbu utama/kecepatan spindel dapat dihitung dengan ketentuan:
rpm (3.2)
f=√ (3.3)
Keterangan:
f= gerakan Pemakanan(mm/putaran)
= nilai kekerasan
r= radius Insert(mm)
5) Waktu pemakanan
Secara teoritis waktu pemakanan bisa dihitung dengan rumus:
31
(3.5)
50 N12
25 N11
12.5 N10
6.3 N9
3.2 N8
1.6 N7
0.8 N6
0.4 N5
0.2 N4
0.1 N3
0.05 N2
0.025 N1
32
Perbedaan nya adalah pada rumus kecepatan pemakanan (F), rumus kecepatan
pemakanan pada mesin frais yaitu:
F = f x n x Zn (3.6)
Keterangan:
F :kecepatan pemakanan dalam mm/min
f : gerak makan dalam mm/rev
n : putaran spindel dalam rpm
Zn : jumlah mata pahat yang digunakan
33
BAB IV
PEMBAHASAN
Disini akan dibahas mengenai proses permesinan main shaft1atau poros utama
1 windlass untuk menahan beban maksimal 170 kN. Bahan yang digunakan dalam
pembuatan produk ini adalah logam 42CrMo4. Berikut komposisi kimia dari
logam 42CrMo4:
- C : 0.38% - 0.45%
- Si : max 0.4%
34
- Mn : 0.6% - 0.9%
- P : max 0.025%
- S : max 0.035%
- Cr : 0.9% - 1.2%
- Mo : 0.15% - 0.3%
35
4.2 Proses Permesinan dengan Menggunakan Mesin CNC Lathe Machine
Dainichi B 82
36
Coolant yang digunakan GreenCut WS32
Alat bantu yang digunakan antara lain: Crane + Bel, palu karet, kunci pas,
kunci L, kuas,kompresor, dll.
Sedangkan alat ukur yang digunakan antara lain jangka sorong dan
mikromeeter sekrup.
4.2.4 Holder
4.2.5 Insert
37
Gambar 4. 4 Toolholder dan Insert Proses Bakalan
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
38
Adapun tahapan proses permesinan Main Shaft 1 dengan mesin CNC DAINICHI
yaitu:
4.2.8 Program
Pada proses pembuatan program terlebih dahulu harus mengukur benda
kerja terlebih dahulu kemudian dicocokan dengan gambar teknik yang tersedia,
baru kemudian dapat menentukan koordinat-koordinat yang diinginkan sesuai
ukuran benda kerja yang tertera pada gambarteknik. Setelah itu, dibuat program
pembubutan, seperti yang ditujukkan pada Tabel 4.1.
39
Tabel 4. 1 Program Pembubutan
No Program Keterangan
1 G0 G90 X300 Z15; Proses facing dan
roughing
X163;
M03 S80;
L26 P3;
G0 G90 X300 M09;
Z10;
M05;
M02;
G01 Z-50 F0.3;
Z-52 X100;
G0 Z-50;
X92;
G01 Z-50;
Z-54 X100;
G0 Z-48;
X90;
2 G0 G90 X300 Z12; Proses finishing
X111;
M03 S80;
L17 P2;
G90 G0 X400 M09;
Z10;
M05;
M02;
M30;
40
3 “L26” Subprogram L26 dan L17
G01 G91 X-2.5 F0.5 M08;
Z-223.5 X0.1;
X2;
G01 G90 Z15 F50;
G01 G91 X-2.1 F3;
M02;
”L17”
G01 G91 X-0.5 F0.8 M08;
G01 Z-230 X0.04 F0.5;
G01 G90 Z12 F40;
G01 G91 X-2.04 F30;
M02;
41
di facing kemudian dibentuk poros bertingkat sesuai dengan ukuran yang telah
ditentukan. Berikut adalah prosedur permesinan di mesin CNC DAINICHI :
1) Bubut facing
2) Bubut d180 x 3743
3) Bubut d176 x 2994
4) Bubut d155 x 2681
5) Bubut alur d151 x 560 2 kali
6) Bubut d154 x 559
7) Bubut d130 x 371
8) Bubut d110 x 218
9) Bubut Chamfer 1x45o
10) Benda Kerja dibalik
11) Bubut facing sampai dengan panjang 3723
12) Bubut d170 x 519
13) Bubut d160 x 359
14) Bubut d150 x 209
15) Bubut Chamfer 2x45o
42
Gambar 4. 8 Main Shaft 1 Setelah Proses Permesinan dengan Mesin CNC
DAINICHI (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Gambar 4.9 Mesin Double Column Machine Center CNC TOSHIBA MPE-2160B
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
43
4.3.1 Spesifikasi Mesin
Voltage : 3~ 380V
Total power : 48 KW
Feedrate : 1-6000 mm/min
Spindle Speed : 30-4000
Effective Distance Between Columns : 2100 mm
Positioning Accuracy : 0.007 per 1000 mm
Pemissible Mass of Workpiece : 2250 x 4000 mm
1) Alat Cekam
Alat cekam berfungsi agar benda kerja yang akan di machining tidak
bergerak sehingga tingkat kepresisiannya dan ketelitiannya lebih baik.
Alat cekam yang digunakan ditunjukkan pada Gambar 4.10.
2) Dial Indicator
Berfungsi untuk membantu dalam proses penyetelan benda kerja agar
benda kerja terpasang dengan koordinat yang sesuai, untuk memudahkan
dalam pembuatan koordinat pada pemrograman agar presisi. Dial indicator
yang digunakan ditunjukkan pada Gambar 4.11.
44
Gambar 4. 11 Dial Indicator (Sumber: mini-lathe.com)
4.3.4 Pahat
Pahat yang dipakai ada 3 yaitu :
1) Pembuatan Alur Pasak
Pahat yang digunakan adalah endmill berdiameter 25mm dengan holder
bertipe D’ANDREA AW63/25 DIN 1835, seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 4.12.
2) Pembuatan Segi 6
Pahat yang dipakai berupa facemill dengan diameter 160mm dengan
spesifikasi BGP-1600-FMB40 05306 / M4-10-5.7-60-T15, seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 4.13.
45
Gambar 4. 13 Facemill untuk Proses Pembuatan Segi 6
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
3) Finishing Alur Pasak
Pahat yang dipakai berupa endmill berdiameter 10mm berbahan carbida
dengan holder berjenis D’ANDREA PE63/ER32, seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 4.14.
46
4.3.5 Insert
Insert yang dipakai saat proses pembuatan alur pasak dan pembuatan segi
6 sama yaitu berjenis KENNAMETAL APMT160432B2C dengan spesifikasi
:
1) Grade Name : MP91M
2) Insert Material : CARBIDE - CVD COATED
3) Coating Description : TiN-MT-TiCN-Al2O3
4) Coating Thickness : 4-7 microns
5) Grade Description : Utamanya digunakan pada Steel, Steel Alloys dan
Cast Iron. Dapat juga digunakan pada Hardened Steels. Dengan coating
aluminum oxide, grade ini direkomendasikan setiap kali sifat aus lebih
penting dari kekerasan.
Baca Gambar
Buat Program
Simulasi
Mulai Pengerjaan
47
4.3.7 Pemrograman CNC Milling ditunjukkan oleh Tabel 4.2.
No Program Keterangan
48
S500 M03 ; panjang 218mm pada
G90 G01 Z10. F1000. ; diameter 110mm
Z100. ; 136mm
S250 M03 ;
G90 G01 Z10. F1000. ;
G01 Z9.5 F500;
M98 P198 L18 ;
M01 ;
G90 G01 Z0.5 F250 ;
M98 P198 ;
49
G90 G0 Z200. ;
G90 G0 X-2759.0 Y-160. ;
G90 G01 Z35. F1000 ;
G01 Z20.5 F500 ;
M98 P199 L20 ;
M01 ;
G90 G01 Z10.5 F250 ;
M98 P199 ;
G90 G0 Z200. M05 ;
G91 G28 Z0. ;
G90 G53 X5000. Y500. ;
M01 ;
4 M98 P191 ; Proses potong panjang
G90 G0 X25. Y-85. ; benda kerja menjadi 3723
50
5 G91 G01 Z-1. F250 ; Subprogram P192
G90 G41 G01 Y16. D200 F250 ;
G01 X-202. ;
G03 X-202. Y-16. R16. ;
G01 X25. ;
G40 Y0. F1000 ;
G90 ;
M99 ;
6 G91 G01 Z-0.5 X-60. F100 ; Subprogram P193
G01 Z-0.5 X120. ;
G01 X-60. ;
G01 G41 Y20. D200 F250 ;
X-67.5 ;
G03 X0. Y-40. R20. ;
G01 Z135. ;
G03 X0. Y40. R20. ;
G01 X-67.5 ;
G01 G40 Y-20. ;
G90 ;
M99 ;
7 G91 G01 Z-0.5 X-45. F100 ; Subprogram P194
G01 Z-0.5 X90. ;
G01 X-45. ;
G01 G41 Y20. D200 F250 ;
X-45. ;
G03 X0. Y-40. R20. :
G01 X90. ;
G03 X0. Y40. R20. ;
51
G01 X-45. ;
G01 G40 Y-20. ;
G90 ;
M99 ;
8 G91 G01 Z0. F250 ; Subprogram P195
G90 G41 G01 Y16. D70 F150 ;
G01 X-202. ;
G03 X-202. Y-16. R16. ;
G01 X25. ;
G40 Y0. F1000 ;
G90 ;
M99 ;
9 G91 G01 Z0. F100 ; Subprogram P196
G01 G41 Y20. D71 F150 ;
G01 X-67.5 ;
G03 X0. Y-40. R20. ;
G01 X135. ;
G03 0. Y40. R20. ;
G01 X-67.5 ;
G01 G40 Y-20. ;
G90 ;
M99 ;
10 G91 G01 Z0. F150 ; Subprogram P197
G01 G41 Y20. D71 F150 ;
G01 X-45. ;
G03 X0. Y-40. R20. ;
G01 X90. ;
52
G03 X0. Y40. R20. ;
G01 X-45. ;
G01 G40 Y-20. ;
G90 ;
M99 ;
11 G91 G01 Z-0.5 F250 ; Subprogram P198
G90 G01 X-479.0 F250 ;
G01 Y60. ;
G01 Y-150. ;
G0 X-285. ;
G01 Y0. F3000 ;
M99 ;
12 G91 G01 Z-0.5 F250 ; Subprogram P199
G90 G01 Y45. F250 ;
G01 Y0. ;
G01 X-2914.0 ;
G01 Y45. ;
G01 Y-160. ;
G0 X-2759. ;
M99 ;
13 G91 G01 Z-1. F250 ; Subprogram P200
G90 G01 Y85. F500 ;
G91 G01 Z-1. F250 ;
G90 G01 Y-85. F500 ;
M99 ;
53
4.3.8 Proses Permesinan
Setelah proses bubut selesai maka benda kerja dimilling. Sebelum
dilakukan permesinan program terlebih dahulu disimulasi agar tidak terjadi
kesalahan. Pada proses milling ini dilakukan permesinan untuk membuat alur
pasak, segi 6 dan pemotongan benda kerja sesuai ukuran yang telah ditentukan.
Berikut ini adalah prosedur permesinan di mesin milling TOSHIBA:
1) Milling segi 6 ukuran 156mm x 313mm
2) Milling segi 6 ukuran 136mm x 188mm
3) Milling alur pasak ukuran 32mm x 218mm
4) Milling alur pasak ukuran 40mm x 175mm x 120o sebanyak 2 kali
5) Milling alur pasak ukuran 40mm x 130mm x 120o sebanyak 2 kali
6) Milling potong panjang
Proses permesinan menggunakan CNC Milling Toshiba ditunjukkan pada Gambar
4.16, sedangkan hasil permesinannya ditunjukkan pada Gambar 4.17.
54
4.4 Perhitungan Estimasi Waktu Permesinan
Seperti yang telah dijelaskan pada sub bab 3.4 dan 3.5, dalam melakukan
perhitungan untuk proses permesinan terdapat beberapa parameter yang
digunakan, antara lain Vc (Kecepatan pemotongan), n (kecepatan spindel), f
(gerakan pemakanan),F (Kecepatan pemakanan/asutan), dan Tc (Waktu
pemakanan).
- Perhitungan:
n= = 159,23 rpm
55
a = 3743-3733 = 10 mm (10x pemakanan)
Tc = = 32,98 min
n= = 176,93 rpm
a= = 10 mm (5x pemakanan)
Tc = = 528,18 min
n= = 180,95 rpm
56
a= = 2 mm (1x pemakanan)
Tc = = 82,88 min
n= = 205,46 rpm
Tc = = 392,18 min
n= = 210,91 rpm
57
F = 0.2 mm/rev x 210,91rpm = 42,18 mm/min
a= = 2 mm (1x pemakanan)
Tc = = 26,55 min
n= = 206,8 rpm
Tc = = 13,63 min
58
- Perhitungan:
n= = 244,98 rpm
a= = 12 mm (6x pemakanan)
Tc = = 46,04 min
n= = 289,52 rpm
a= = 10 mm (5x pemakanan)
Tc = = 19,25min
59
D2= 110 - mm = 109,3 mm
D= mm
Lt= 5 mm + 1 mm = 6 mm
- Perhitungan:
n= = 290,57rpm
Tc = = 0.1 min
- Perhitungan:
n= = 176,98 rpm
Tc = = 26,85 min
60
- Diketahui:
Vc= 100 m/min
Dt= 170 mm
Do= 180 mm
Lt= 5 mm + 519 mm = 524 mm
- Perhitungan:
n= = 187,33 rpm
a= = 5 mm (3x pemakanan)
Tc = = 41,95 min
n= = 199,04 rpm
a= = 5 mm (3x pemakanan)
Tc = = 27,43 min
61
13) Bubut ø 150 x 209
- Diketahui:
Vc= 100 m/min
Dt= 150 mm
Do= 160 mm
Lt= 5 mm + 209 mm = 214 mm
- Perhitungan:
n= = 212,31 rpm
a= = 5 mm (3x pemakanan)
Tc = = 15,12 min
D= mm
Lt= 5 mm + 2 mm = 7 mm
- Perhitungan:
n= = 213,33 rpm
62
Tc = = 0,16 min
Total waktu yang dibutuhkan untuk permesinan menggunakan mesin bubut CNC
adalahTc = 1253,8 menit atau 20,9 jam.
a= = 10 mm (10x pemakanan)
Tc = = 97,44 min
63
- Perhitungan:
a= = 18 mm (9x pemakanan)
Tc = = 58,32 min
Tc = = 19 min
64
T arah xy = = 18,57 min
- Perhitungan:
Total waktu yang dibutuhkan untuk permesinan menggunakan mesin frais CNC
adalah
Tc (frais) = 240,08 menit atau 4 jam
65
menggunakan mesin bubut CNC Lathe Machine DAINICHI B 82 dan mesin frais
Double Column Machine Center CNC TOSHIBA MPE-2160B adalah1493,88
menit atau 24,9 jam.
66
4.5 Pembahasan
Setelah dilakukan perhitungan proses permesinan secara teoritis, didapat
hasil berupa waktu yang dibutuhkan untuk membuat Main 1 Shaft for 170 kN
Hydraulic Combination Windlass CH-3C menggunakan mesin CNC DAINICHI
yaitu 1493,88 menit atau 24,9 jam. Hasil perhitungan teoritis tersebut kemudian
dibandingkan dengan waktu proses permesinan aktualnya, dengan estimasi waktu
66 jam atau 3960 menit. Perbedaan waktu yang mencolok tersebut disebabkan
oleh beberapa faktor yang mempengaruhi, yaitu:
67
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diambil dari laporan ini pada hasil pengamatan dan
observasi selama kerja praktek yang dilakukan di PT.PINDAD (Persero) yaitu:
68
5.2 Saran
Sedangkan saran yang dapat diberikan kepada PT.PINDAD (Persero )
dari observasi selama kerja praktek yaitu:
69
DAFTAR PUSTAKA
70