“ ARTPAPER LIGHTBOX “
DOSEN PEMBIMBING :
DISUSUN OLEH :
DISUSUN OLEH :
Menyetujui,
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Dengan Nilai : …
Mengetahui,
iii
PRAKATA
Penulis menyadari bahwa Laporan Praktikum ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan dan
diterima oleh penulis untuk perbaikan kedepannya. Serta semoga Laporan
Praktikum ini dapat berguna bagi semua orang khususnya untuk mahasiswa lain
yang sedang melakukan penelitian yang sejenis dengan penelitian yang penulis
buat. Amin amin ya robbal ‘alamin.
iv
Gresik, 06 November2018
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL 1
LEMBAR PERSETUJUAN 2
LEMBAR PENGESAHAN 3
PRAKATA 4
DAFTAR ISI 6
DAFTAR GAMBAR 8
DAFTAR TABEL 9
DAFTAR LAMPIRAN 11
BAB I PENDAHULUAN 12
1.1 Latar Belakang 12
1.2 Penentuan Strategy Mix Marketing 14
1.3 Proyeksi Permintaan 24
1.4 Tujuan Praktikum 27
1.5 Asumsi dan Batasan 27
1.6 Sistematika Penyusunan Laporan 28
vi
3.4 Penentuan Jenis Dan Jumlah Peralatan Pemindahan Material
67
3.5 Penentuan Luas Kebutuhan Gudang 68
3.6 Penentuan Luas Kebutuhan Ruang Kantor Dan Pendukung
Lainnya 69
3.7 Penentuan Total Luas Area Pabrik 70
3.8 Membangun Lokasi Pabrik Dan Tata Letak Fasilitas 70
BAB V PENUTUP 92
5.1 Kesimpulan 92
5.2 Saran 93
DAFTAR PUSTAKA 94
LAMPIRAN-LAMPIRAN 95
vii
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
Tabel 2.17 Penilaian Zero-One Terhadap Fleksibilitas (B)....................................45
Tabel 2.18 Penilaian Zero-One Terhadap Harga (C)..............................................46
Tabel 2. 19 Penilaian Zero-One Terhadap ... (D)...................................................46
Tabel 2.20 Analisa Metode Zero-One....................................................................46
Tabel 2.21 Tabel Pembelian Bahan Baku pada Satu Produk.................................53
Tabel 2.22 Pembelian Bahan Baku per Hari (10 produk)......................................54
Tabel 2.23 Pembelian Bahan Baku per Tahun.......................................................54
Tabel 2.24 Rincian Biaya Pesan.............................................................................55
Tabel 2.25 Rincian Biaya Simpan..........................................................................56
Tabel 2.26 Kebutuhan Bahan Baku Optimal.........................................................56
Tabel 3.1 Kebutuhan Tenaga Kerja........................................................................58
Tabel 3.2 Kebutuhan Jam Kerja Bulanan...............................................................58
Tabel 3.3 Biaya Operasi dan Biaya Simpan...........................................................59
Tabel 3.4 Total Biaya untuk Enam Karyawan........................................................59
Tabel 3.5 Total Biaya untuk Lima Karyawan........................................................60
Tabel 3.6 Rekapitulasi Hasil Trial Eror..................................................................61
Tabel 3.7 Kebutuhan Mesin pada Produk Artpaper Lightbox...............................61
Tabel 3.8 Total Luas Area Kerja.............................................................................64
Tabel 3.9 Nilai Bobot ARC....................................................................................71
Tabel 3.10 Nilai Bobot Kepentingan ARC............................................................75
Tabel 4.1 Biaya Investasi dalam Produksi Artpaper Lightbox...............................80
Tabel 4.2 Biaya Bahan Langsung Artpaper Lightbox per unit..............................81
Tabel 4.3 Biaya Tenaga Kerja PT. Artpaper per Bulan..........................................81
Tabel 4.4 Total Biaya Investasi Mesin dan Peralatan.............................................83
Tabel 4.5 Biaya Variabel per Bulan........................................................................85
Tabel 4.6 Biaya Produksi Artpaper Lightbox per Unit..........................................86
Tabel 4.7 Proyeksi Rugi Laba Perusahaan.............................................................87
xi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A.......................................................................................................96
LAMPIRAN B.......................................................................................................98
LAMPIRAN C.....................................................................................................100
LAMPIRAN D.....................................................................................................102
LAMPIRAN E.....................................................................................................103
LAMPIRAN F......................................................................................................104
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Lampu menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia, dengan adanya lampu
tersebut maka manusia dapat terus beraktivitas walaupun tidak ada matahari yang
menerangi (Claudia & Setiawan, 2017). Seiring dengan berkembangnya teknologi
yang semakin canggih, kini lampu hias memiliki nilai tambah (value added)
dengan berbagai macam fungsi. Fungsi yang dimiliki oleh lampu hias kini tak
hanya sebagai penerang ruangan melainkan juga sebagai alat dekorasi atau
estetika ruang. Beragam lampu hias sudah banyak dijumpai dengan berbagai
macam media yang digunakan, seperti kayu, botol plastik, bamboo, stik eskrim
bahkan terdapat lampu hias yang terbuat dari sendok bekas.
1
Selain bisa menghilangkan rasa kantuk, banyak sekali manfaat yang bisa
didapat dari kualitas tidur yang baik. Manfaat tersebut antara lain menghasilkan
kesegaran dan kebugaran tubuh, tetap aktif disiang hari, meningkatkan suasana
hati, memperkuat sistem kekebalan tubuh, mempertajam ingatan, memperlancar
metabolisme, meregenerasi sel-sel dan masih banyak lagi manfaat lainnya. Oleh
sebab itu tidur dengan kualitas baik sangat dianjurkan dan disarankan oleh
beberapa dokter untuk keberlangsungan hidup yang sehat dengan segudang
aktivitas dilakukan.
Kualitas tidur dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain penyakit fisik,
obat-obatan, gaya hidup, stress emosional, lingkungan, latihan fisik dan kelelahan.
Rata-rata usia 18 tahun keatas yang sering mengalami kualitas tidur yang tidak
baik, padahal diusia mereka masih memerlukan waktu tidur sekitar 8-9 jam per
harinya, jika waktu tersebut tidak bisa terpenuhi, maka kesehatan dan kekebalan
tubuh akan terganggu. Masalah-masalah yang muncul karena gangguan-gangguan
tidur jika tidak diatasi dengan segera akan menganggu kesehatan fisik dan emosi
yang akan menurunkan kesehatan tubuh.
Salah satu faktor gangguan tidur yang bisa cepat diatasi adalah pada faktor
lingkungan, dengan adanya lingkungan yang nyaman diharapkan bisa mengontrol
kualitas tidur secara optimal. Lampu hias pada ruang tidur merupakan salah satu
bagian dari faktor lingkungan, lampu yang diharapkan adalah lampu yang unik
dan bisa menyejukkan mata dan fikiran.
Maka dari uraian diatas peneliti terinspirasi untuk mencari jalan alternaltif
dengan membuat suatu lampu hias yang dapat menyejukkan mata dan fikiran, tak
hanya itu lampu yang akan diproduksi ini dapat ditempatkan diberbagai tempat,
baik itu diruang kecil atau diruang besar. Sehingga bagi sebagian orang yang
mempunyai rumah minimalis masih bisa menggunakan lampu hias dri produk
peneliti. Pada lampu hias yang akan diproduksi oleh peneliti akan memiliki nilai
tambah (value added) tetapi tidak akan mengesampingkan nilai utama dari lampu
hias itu sendiri.
2
1.2 Penentuan Strategy Mix Marketing
A. Aspek Product
Pada aspek produk ini akan dijelaskan mengenai produk Artpaper Lightbox,
mulai dari bagaimana deskripsi produk, kualitas produk, ukuran produk, merk
atau logo produk dan deskripsi lain yang mengenai produk Artpaper Lightbox.
1. Gambaran Produk
Produk yang diproduksi oleh PT. Artpaper adalah sebuah lampu hias dengan
nama produk Artpaper Lightbox. Sesuai dengan namanya, produk ini dibuat
dengan material sederhana seperti kertas karton. Lampu hias ini bisa menjadi dua
fungsi sekaligus yaitu sebagai lampu tidur dan juga sebagai hiasan (jika pagi hari).
2. Kualitas Produk
3. Ukuran Produk
3
4. Desain Produk
Desain produk Artpaper Lightbox disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
Perusahaan menggunakan prinsip continues product dan custom by request.
Sehingga produk yang diproduksi mempunyai daya saing tinggi dibandingkan
dengan produk pesaing lainnya.
Dalam memproduksi suatu produk maka harus disertakan merk atau logo,
karena merk atau logo tersebut akan menjadi suatu ciri khas untuk produk
tersebut. PT. Artpaper telah memberikan merk pada produk Artpaper Lightbox,
merk produk Artpaper Lightbox adalah sebagai berikut :
a. Tulisan LIGHT menandakan arti dari lampu yang merupakan produk utama
dari PT. Artpaper.
b. Tulisan THE ART OF LIGHTING menandakan bahwa perusahaan PT.
Artpaper merupakan perusahaan yang mengkombinasi antara seni, box,
lampu dan juga gambar 3D.
c. Tulisan BOX menandakan bahwa produk Artpaper Lightbox berbentuk kotak.
d. Warna kuning pada teks di merk menandakan bahwa produk dari PT.
Artpaper berhubungan dengan cahaya dan penerangan, dimana kedua hal
tersebut identik dengan warna kuning.
4
B. Aspek Price
C. Aspek Place
Untuk penentuan lokasi pabrik banyak cara yang bisa digunakan, salah
satunya dengan menggunakan metode Hybrid. Metode hybrid sendiri merupakan
metode untuk pemilihan lokasi pabrik yang memperhatikan faktor objektif dan
juga faktor subjektif. Contoh faktor objektif sendiri seperti biaya, sedangkan
untuk contoh faktor subjektif yaitu transportasi, pasar, lingkungan, pajak dan
lainnya.
Untuk penentuan lokasi pabrik, PT. Artpaper memiliki tiga alternatif lokasi
yaitu di lokasi Gresik, Menganti, Sidayu. Untuk faktor subjektif yang telah
5
diperitmbangkan perusahaan meliputi pasar, masyarakat, transportasi dan
ketersediaan bahan baku.
6
1. Menentukan Faktor Objektif
Sehingga,
Dari hasil normalisasi diatas dapat disimpulkan bahwa lokasi pabrik yang
dipilih berdasarkan faktor objektif dipilih dari nilai decimal terbesar yaitu lokasi
Menganti atau Sidayu.
Untuk menilai serta memberi ranking pada faktor objektif dan faktor
subjektif dilakukan dengan menyebarkan kuesioner mengenai beberapa faktor
mengenai penentuan lokasi. Contoh kuesioner dapat dilihat di lampiran A. Hasil
dari kuesioner adalah sebagai berikut.
7
Tabel 1.2 Ranking Faktor Objektif dan Faktor Subjektif
Ranking F. Objektif dan F. Subjektif
No. Responden
Pasar Masy. Trans. BB Biaya
1. A 3 2 1 4 3
2. B 5 2 2 2 3
3. C 2 1 5 1 1
4. D 3 2 2 2 1
5. E 1 2 5 4 2
6. F 2 3 4 1 4
7. G 5 1 4 4 3
8. H 1 4 3 5 3
9. I 5 2 4 4 2
10. J 1 2 2 3 1
Jumlah 28 21 32 30 23
Ranking III V I II IV
Nilai 3 1 5 4 2
8
Tabel 1.3 Perbandingan Faktor Subjektif
Perbandingan
F. Sbj Jumlah Norm Des.
1 2 3 4 5 6
Pasar 1 0 0 1 1/6 0.167
Masy. 0 0 0 0 0/6 0
Trans. 1 1 1 3 3/6 0.5
BB 1 1 0 2 2/6 0.333
Jumlah 6 1 1
9
Tabel 1.6 Perbandingan Tiap Lokasi Berdasarkan Faktor Subjektif Transportasi
Perbandingan
Lokasi Jumlah Normalisasi Rank
1 2 3
Gresik 1 1 2 2/3 0.667
Menganti 0 0 0 0/3 0
Sidayu 0 1 1 1/3 0.333
Jumlah 3 1 1
Tabel 1.7 Perbandingan Tiap Lokasi Berdasarkan Faktor Subjektif Bahan Baku
Perbandingan
Lokasi Jumlah Normalisasi Rank
1 2 3
Gresik 0 0 0 0/3 0
Menganti 1 1 2 2/3 0.667
Sidayu 1 0 1 1/3 0.333
Jumlah 3 1 1
10
Berdasarkan faktor subjektif, yang terpilih sebagai lokasi pabrik adalah
yang memiliki nilai paling tertinggi atau Gresik. Karena pada faktor objektif dan
faktor subjektif memiliki hasil yang berbeda terhadap penempatan lokasi pabrik,
sehingga diperlukan analisis hybrid atau yang biasa disebut dengan Location
Preference Measure.
Dimana:
k =2
(1-k) = 13
Jumlah = 15
k = 2/15 = 0.133
(1-k) = 13/15 = 0.867
Jumlah = 15/15 = 1
11
Berdasarkan hasil LPM didapatkan nilai tertinggi yaitu 0.382 dengan lokasi
Gresik, sehingga sebaiknya pabrik didirikan di daerah Gresik.
D. Aspek Promotion
1. Pengiklanan
12
b. Brosur atau Poster
2. Promosi Penjualan
a. Pameran Dagang
b. Bunga Rendah
3. Hubungan Masyarakat
a. Sponsorship
4. Penjualan Langsung
a. Offline
13
b. Online
14
Bungah 33.926 33.501 67.427 101
Sidayu 22.052 21.705 43.757 102
Dukun 34.680 34.025 68.705 102
Panceng 26.477 26.075 52.552 102
Ujungpangkah 25.636 25.430 51.066 101
Sangkapura 36.941 36.749 73.690 101
Tambak 20.762 20.210 40.972 103
Jumlah/Total 664.288 655.026 1.319.314 101
Sumber : Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Sosial Kab. Gresik
Tabel 1.11 Persentase Rumah Tangga Kota Gresik Menurut Sumber Penerangan Tahun 2009-2017
Petromak/Aladin/Pelita/
Periode Listrik PLN Listrik Non PLN
Sentir/Obor/Lainnya
2009 96,61 2,56 0,82
2010 92,87 6,02 1,11
2011 99,00 0,88 0,12
2012 98,90 0,90 0,19
2013 99,76 0,14 0,09
2014 99,80 0,20 -
2015 98,91 1,09 -
2016 99,71 0,29 -
15
2017 100,00 - -
Sumber : Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional 2009-2017 BPS Provinsi Jatim
Dengan banyaknya perumahan yang ada saat ini, permintaan konsumen
akan lampu hias juga semakin meningkat. Permintaan akan lampu hias yang unik
dengan konsep rumah minimalis semakin digandrungi oleh keluarga muda.
Sehingga kami berinisiatif untuk memproduksi lampu hias dengan desain unik,
kualitas bagus, harga bersahabat tanpa mengesampingkan voice of customer yang
ada. Berikut nama-nama perusahaan penghasil lampu hias di Kota Gresik yang
juga menjadi pesaing bagi perusahaan kami.
Dari hasil perolehan data pada Tabel 1.4 dapat digunakan untuk mengitung
dan menentukan market share, dengan membagi antara jumlah permintaan pada
tiga periode masing-masing perusahaan dengan total permintaan produk semua
perusahaan.
16
Sumber : Badan Pusat Statistik
3. Menerapkan sistem kerja non shift, pada 5 hari kerja dalam 1 minggu yang
dimulai dari pukul 07.00 – 16.00 WIB.
4. Pada tahun pertama dengan target penjualan minimal 3% guna memenuhi dan
mencapai target market share.
17
1.6 Sistematika Penyusunan Laporan
BAB 1 : PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi mengenai hal yang mendasari pembuatan dan
pengembangan produk, penentuan strategi mix marketing (product, plant,
promotion dan price). Selain itu juga berisi uraian mengenai tujuan penelitian,
manfaat yang akan diperoleh, batasan dan asumsi yang akan digunakan dalam
penelitian ini.
Pada bab ini berisi mengenai perancangan produk sesuai dengan kebutuhan
konsumen, memunculkan alternatif-alternatif desain produk, pembuatan detail
gambar, membuat struktur produk, merancang peta proses operasi dan peta aliran
proses, merencanakan kebutuhan bahan baku, merencanakan jumlah yang
diproduksi dan waktu produksi.
Pada bab ini berisi mengenai perencanaan dan penentuan kapasitas produksi
yang optimal, menentukan kebutuhan mesin yang akan digunakan, menentukan
luasan areal kerja mesin total, menentukan daerah kerja perorangan, menentukan
jenis dan jumlah peralatan pemindahan material, menentukan luasan kebutuhan
gudang, menentukan luasan kebutuhan ruangan kantor dan pendukung lainnya,
menentukan total luas areal pabrik, dan membuat tata letak fasilitas pabrik.
Pada bab ini berisi mengenai indentifikasi investasi awal, estimasi biaya-
biaya produksi dan pemeliharaan, estimasi pendapatan dan penilaian investasi
mengenai raba lugi dari perusahaan.
18
BAB 5 : PENUTUP
Pada bab ini berisi mengenai hasil dari penelitian yang digunakan untuk
mencapai tujuan penelitian,serta rekomendasi dan saran-saran yang dianggap
perlu untuk dilakukan dan ditujukan kepada pihak-pihak yang terkait.
19
BAB II
PERANCANGAN PRODUK DAN PROSES
Setelah menentukan apa saja voice of customer maka tahap selanjutnya yaitu
tahap penyusunan House of Quality (HOQ). Pada tahap kedua ini juga perlu untuk
penyebaran kuesioner guna mengetahui tingkat kepuasan dan juga tingkat
kepentingan pelanggan atau konsumen terhadap produk Artpaper Lightbox dan
juga produk-produk dari perusahaan lain atau kompetitor. Kuesioner kedua dapat
dilihat pada Lampiran B. Berikut adalah hasil dari penyusunan HOQ.
20
10. Berat Lampu Hias 140 1.4
11. Packaging 390 3.9
12. Mudah didapatkan 360 3.6
Sumber : Hasil Kuesioner
21
6. Perpaduan Warna Lampu 340 3.4
7. Jumlah Watt 350 3.5
8. Ukuran Lampu Hias 420 4.2
9. Harga 160 1.6
10. Berat Lampu Hias 340 3.4
11. Packaging 300 3
12. Mudah didapatkan 330 3.3
Sumber : Hasil Kuesioner
22
6. Perpaduan Warna Lampu 330 3.3
7. Jumlah Watt 340 3.4
8. Ukuran Lampu Hias 330 3.3
9. Harga 350 3.5
10. Berat Lampu Hias 280 2.8
11. Packaging 310 3.1
12. Mudah didapatkan 310 3.1
Sumber : Hasil Kuesioner
23
6. Perpaduan Warna Lampu 350 3.5
7. Jumlah Watt 300 3
8. Ukuran Lampu Hias 360 3.6
9. Harga 230 2.3
10. Berat Lampu Hias 300 3
11. Packaging 360 3.6
12. Mudah didapatkan 320 3.2
Sumber : Hasil Kuesioner
C. Identifikasi Goal
24
Tabel 2.9 Sales Point Matrik Perencanaan
No. VOC Sales Point
1. Kerapian Pemotongan 1.2
2. Desain Gambar 1.2
3. Arti Gambar 1.2
4. Kecerahan Lampu 1.5
5. Warna Lampu 1.2
6. Perpaduan Warna Lampu 1.2
7. Jumlah Watt 1.2
8. Ukuran Lampu Hias 1.2
9. Harga 1.2
10. Berat Lampu Hias 1
11. Packaging 1.2
12. Mudah didapatkan 1.2
Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner
25
Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner
Sedangkan raw weight memiliki skala yaitu antara 0-1 sehingga untuk
formulasi normalized raw weight adalah sebagai berikut :
26
G. Konstruksi House of Quality (HOQ)
I. Analisis
Berdasarkan nilai prioritas dari tabel 2.13 dapat diketahui bahwa nilai
tertinggi adalah 0.140 (Besar Watt LED), 0.111 (Ketelitian Pemasangan LED) dan
0.099 (Distribusi Ke Berbagai Tempat), dari ketiga nilai tertinggi tersebut adalah
aspek yang harus lebih diutamakan dibanding lainnya karena faktor yang paling
mempengaruhi pada proses pembuatan lampu hias Artpaper Lightbox terdapat
pada tiga prioritas utama tersebut.
A. Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan lampu hias Artpaper
Lightbox adalah karton, lampu LED, figora, (kertas buram). Bahan baku tersebut
didapatkan dari beberapa supplier yang berbeda. Berikut penjabaran supplier
bahan baku produk lampu hias Artpaper Lightbox :
28
3. Lampu LED UD. Setiawan
4. Figora/bingkai Merwin Pigura
5. Styrofoam PT. Citra Profoam Nusantara
PT. Nipsea Paint And Chemical
6. Cat Semprot
Co. Ltd.
7. Kabel PT. Central Wire Industrial
8. Adaptor PT. Java Surya Teknik
Mesin yang digunakan untuk proses produksi lampu hias adalah mesin
potong, solder, dll. Berikut adalah mesin dan peralatan yang digunakan pada
proses produksi lampu hias Artpaper Lightbox beserta fungsinya.
1) Komputer
Tahap pertama dalam pembuatan lampu hias Artpaper Lightbox adalah
tahap desain gambar dan bentuk, sehingga pada tahap ini diperlukan sebuah
komputer yang digunakan untuk membuat desain gambar lampu hias tersebut.
Komputer yang digunakan adalah iMac dengan spesifikasi sebagai berikut :
29
Gambar 2.2 iMac 21.5inch
2) Mesin AOKE
Tahap lanjutan setelah tahap desain yaitu tahap pemotongan. Pada
pemotongan lampu hias Artpaper Lightbox harus dilakukan dengan teliti,
sehingga PT. Artpaper menggunakan mesin pada proses pemotongan tersebut.
mesin tersebut dijalankan secara otomatis yaitu dengan memasukkan desain ke
dalam mesin pemotong kemudian hasil potongan akan mengikuti desain yang
sudah di inputkan tadi. Mesin yang digunakan adalah AOKE DCZ50 series
packing carton box sample maker cutter machine dengan ukuran mesin sebesar
170cm x 130cm. Dalam mesin tersebut terdapat 4 alat yang digunakan yaitu
oscillating knife tool, drag knife tool, creasing tool dan plotting pen.
30
dilakukan dengan teliti sehingga proses ini dilakukan perorangan sehingga solder
yang digunakan pun solder kecil untuk perorangan. Solder yang digunakan adalah
Soldering Iron Kit Electronics dari Tabiger dimana didalam box tersebut terdapat
20 alat yang berbeda.
4) Cutting Tools
Dalam proses pembuatan lampi hias Artpaper Lightbox perlu adanya proses
31
Alat perekat sendiri digunakan untuk merekatkan Styrofoam dengan kertas
foto. Untuk merekatkan Styrofoam dengan karton menggunakan perekat double
tape.
1) Pembuatan Desain
Proses pertama dalam pembuatan lampu hias Artpaper Lightbox adalah
pembuatan desain. Pembuatan desain sendiri dibagi menjadi dua kategori, yaitu
pembuatan desain yang telah ditetapkan perusahaan dan juga pembuatan desain
berdasarkan permintaan pelanggan (custom). Pembuatan desain dari perusahaan
biasanya diperbarui sekitar 2-3 bulan sekali, sehingga desain baru akan membuat
pelanggan puas dan tidak bosan dengan desain yang selalu sama. Untuk
pembuatan desain custom, desain diterima oleh perusahaan sesuai dengan
kemauan pelanggan tersebut.
2) Pemotongan
a. Kertas Foto
32
Setelah proses pemotongan selesai kemudian kertas foto disisihkan dan akan
dibawa menuju proses selanjutnya.
b. Styrofoam
3) Penataan/ Penyusunan
4) Pemasangan LED
5) Packing
Proses packing adalah proses akhir pada pembuatan lampu hias Artpaper
Lightbox, lampu hias yang sudah selesai akan di packing kedalam sebuah box
(kemasan). Setelah proses packing maka lampu hias Artpaper Lightbox siap untuk
di distribusikan.
Alternatif 2
33
penentuan alternaltif desain produk, salah satunya yang digunakan oleh PT.
Artpaper yakni metode zero-one. Beberapa kriteria yang menjadi dasar untuk
penilaian semua alternaltif. Dengan perhitungan bobot sementara untuk masing-
masing alternaltif. Perhitungan bobot alternaltif ini didasarkan atas rumus dalam
(Julianus, 1995)
34
Preferensi alternatif untuk Estetika (A)
Alternatif Preferensi Keterangan
Artpaper Lightbox (I) I < II Alt. I kurang baik dari Alt. II
Artpaper Lightox (II) II > I Alt. II lebih baik dari Alt I
35
Tabel 2.18 Penilaian Zero-One Terhadap Harga (C)
Alternatif I II Jumlah Indeks
I X 1 1 1/1
II 0 X 0 0
Jumlah 1 1
A B C D
No Alternatif Bobot Total
(50) (30) (20) (…)
0 0 1/1
1 Artpaper Lightbox (I) 20
0 0 20
1/1 1/1 0
2 Artpaper Lightbox (II) 80
50 30 0
36
yaitu produk Artpaper Lightbox mempunyai keunggulan bobot dengan total 80,
sedangkan untuk alternatif II mempunyai bobot 20. Nilai bobot tersebut
didapatkan berdasarkan kriteria ekstetika atau keindahan, fleksibelitas dan harga.
Dengan analisa rangking ini, nilai yang dihasilkan akan menjadi nilai kelayakan
penggunaan alternatif yang dikembangkan.
Bill of Material
2.5 Rancangan Proses, Peta Proses Operasi dan Peta Aliran Proses
Proses pembuatan / produksi lampu hias Artpaper Lightbox memiliki lima
proses secara umum. Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai proses produksi
lampu hias Artpaper Lightbox secara keseluruhan atau detail mulai dari proses
awal desaining, inspeksi sampai dengan proses akhir yaitu packaging. Berikut
akan dijelaskan mengenai proses produksi lampu hias Artpaper Lightbox.
A. Proses Desain
Proses desain merupakan tahap awal dalam proses produksi lampu hias
Artpaper Lighbox. Desain sendiri terdiri dari dua kategori. Kategori pertama
desain yang berasal dari perusahaan, dimana desain tersebut akan selalu
diperbarui agar konsumen tidak bosan. Kategori kedua yaitu desain yang berasal
dari custom pelanggan, tetapi desain dari pelanggan ini tidak semua di produksi
massal karena melalui persetujuan para stakeholder terlebih dahulu.
B. Inspeksi
37
D. Inspeksi
F. Proses Penyusunan
G. Inspeksi
I. Pemeriksaan
Inspeksi digunakan untuk pengecekan apakah lampu LED dapat nyala atau
tidak.
J. Packing
Setelah produk telah tersusun rapi maka tahap akhirnya yaitu pengemasan,
pengemasan sendiri bertujuan selain untuk memperindah lampu hias tersebut
tetapi juga sebagai ciri khas tersendiri dari lampu hias Artpaper Lightbox.
38
Gambar 2.7 Peta Proses Operasi
39
PETA ALIRAN PROSES
Ringkasan Pekerjaan : Pembuatan
Waktu Jarak Artpaper Light
Kegiatan Jumlah
(detik) (cm) Nomor Peta : 02
10 425 Orang Bahan
5 15 Sekarang Usulan
- Dipetakan Oleh : Berlin N. A. Y
- Tanggal Dipetakan : 6 Des 2018
1 -
LAMBANG WAKTU JARAK
URAIAN KEGIATAN
(detik) (cm)
Desain gambar
√ 180 - 330
menggunakan komputer
pemeriksaan √ 3
Cetak gambar melalui mesin
√ 10
cutting
Bersihkan area bekas
√ 5
potongan gambar
pemeriksaan √ 3
Potong styrofoam sesuai
√ 10
ukuran kertas gambar
Berikan double tape pada
√ 10
setiap sisi styrofoam
Tempelkan styroafoam
disetiap sisi belakang √ 20
gambar
Satukan semua gambar yang
telah ditempelkan √ 10
styroafoam
Pemeriksaan √ 3
Rangkai kabel lampu led
√ 5
strip degan adaptor 12 volt
Tempelkan lampu led strip
√ 5
didalam bingkai 3D
Pemeriksaan √ 3
Masukkan tumpukan gambar
√ 20
kedalam bingkai
Pemeriksaan √ 3
Selesai √ -
Gambar 2.8 Peta Proses Aliran
Setelah pembuatan peta proses operasi dan peta proses aliran, maka dapat
ditentukan berapakan waktu baku dari semua kegiatan beserta allowance yang
40
telah diberikan dengan besar allowance adalah 15% dengan asumsi bahwa semua
pekerja dalam keadaan normal (100%) selama proses produksi lampu hias
Artpaper Lightbox dan juga tingkat keyakinan sebesar 95% dan derajat ketelitian
10%. Data pengamatan dapat dilihat di lampiran D.
Dimana :
k : Tingkat keyakinan
s : Derajat ketelitian
N : Jumlah data pengamatan
N’ : Jumlah data yang seharusnya dilakukan
41
Nilai N’ didapatkan 6.15 dan nilai N adalah 20 sehingga data pengamatan
dianggap cukup karena memenuhi perumusan N’ < N. Setelah uji kecukupan data
selesai maka tahap selanjutnya adalah perhitungan waktu baku (Wb). Formulasi
perhitungan waktu baku adalah sebagai berikut :
A. Desain Gambar
B. Pemotongan
C. Penyusunan
42
D. Pemasangan LED
E. Packing
43
Tabel 2.21 Tabel Pembelian Bahan Baku pada Satu Produk
B. Perencanaan Pembelian
44
Karena produksi dari produk lampu hias Artpaper Lightbox kontinyu dan
konstan maka metode Economic Order Quantity (EOQ) merupakan metode yang
paling tepat untuk mengetahui berapa tingkan pembelian atau pemesanan yang
optimal. Berikut formulasi dari EOQ :
Dimana :
Q : Ukuran pesanan
D : Kebutuhan bahan baku/tahun
Ch : Biaya penyimpan per tahun/produk
Cr : Biaya pesan
f : fraksi biaya penyimpanan
b : Harga barang per unit
1. Biaya Pesan
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa total biaya pesan yang
dikeluarkan untuk satu kali pemesanan adalah sebesar Rp. 335.000,-.
2. Biaya Simpan
45
Tabel 2.25 Rincian Biaya Simpan
Jenis Biaya Jumlah
Biaya kehilangan dan kerusakan 1% dari harga produk per bulan
Biaya penanganan persediaan 0.5% dari harga produk per bulan
Biaya fasilitas penyimpanan 0.5% dari harga produk per bulan
TOTAL 2% dari harga produk per bulan
Biaya simpan yang dikeluarkan setiap bulannya adalah sebesar 2% sehingga
pertahun akan mengeluarkan biaya seimpan sebesar 24% atau 0.24.
Berikut adalah tabel perhitungan biaya pesan keseluruhan bahan baku untuk
produksi lampu hias Artpaper Lightbox.
46
BAB III
PERANCANGAN PABRIK
Jika kapasitas terlalu besar, sebagian fasilitas akan menganggur dan akan
terdapat biaya tambahan yang dibebankan pada produksi yg ada. Jenis kapasitas
menurut waktu perencanaan :
a) Jangka Panjang
b) Jangka Menengah
c) Jangka Pendek
Oleh karena itu jenis kapasitas yang kita gunakam adalah kapasitas jangka
panjang, dimana sumber daya produksi memakan waktu lama untuk memperoleh
atau menyelesaikan, seperti bangunan, peralatan atau fasilitas. Perencanaan
47
kapasitas jangka panjang memerlukan partisipasi dan persetujuan manajemen
puncak.
48
Agustus 20 160
September 20 160
Oktober 20 160
November 20 160
Desember 20 160
Jumlah 240 1920
D. Memilih Jumlah Tenaga Kerja Yang Optimal Dengan Cara Trial & Error
Diketahui dimana kami menetapkan biaya operasi dan simpan terhadap produk
Artpaper Lightbox sebagai berikut:
49
TOTAL 242.400.000
= 960
Maka total biaya selama 1 tahun dengan 6 orang tenaga kerja adalah sebesar
Rp. 242.400.000,-.
= 1.120
Maka total biaya selama 1 tahun dengan 7 orang tenaga kerja adalah sebesar
Rp. 240.000.000,-.
50
Tabel 3.6 Rekapitulasi Hasil Trial Eror
Jumlah Tenaga Kerja Biaya yang Dikeluarkan
6 orang Rp. 242.400.000,-
7 orang Rp. 240.000.000,-.
Rumus umum:
51
Untuk Komputer (tahapan proses ke 1)
Untuk menentukan jumlah produk dari masing- masing tahapan proses yaitu
dengan perhitungan terbalik, dari tahapan proses terakhir menuju ke tahapan
proses awal. Rumusnya sebagai berikut:
52
, setara dengan 11 unit/bulan
Untuk menentukan jumlah mesin dari masing- masing tahapan proses yang
dibtuhkan dipergunakan rumus:
53
D. Penentuan Luas Area Total Kerja Mesin Atau Ruangan Produksi
Antar mesin diberikan jarak minimal antara 1 meter – 2 meter untuk tempat
lintasan agar terjadi kemudahan dan keefisienan perpindahan barang dari mesin 1
ke mesin 2
Sehingga total kebutuhan ruang produksi adalah 32m2 atau dengan panjang
8m dan lebar 4m.
54
3.3 Penentuan Daerah Kerja Perorangan
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa perusahaan memiliki target
produksi untuk mencapai pangsa pasar yang ada. Perusahaan membuat kebijakan
produksi, 200 produk lampu Artpaper Lightbox harus diproduksi selama satu
bulan. Untuk mencapai produksi tersebut perusahaan membentuk beberapa bagian
diantaranya bagian SDM, bagian Produksi, bagian Marketing, dan bagian
Administrasi. Dari bagian-bagian yang ada tersebut diharapkan bisa saling kerja
sama untuk mencapai tujuan perusahaan. Berikut merupakan struktur organisasi
PT. Art Paper.
1. CEO
55
keuangan, dan pemasaran. CEO juga bertugas mangambil keputusan untuk
kepentingan sustainabilitas perusahaan, sehingga tujuan perusahaan bisa dicapai.
56
Gambar 3.3 Posisi Tempat Kerja Operator
3.4 Penentuan Jenis Dan Jumlah Peralatan Pemindahan Material
Dalam suatu produksi material handling adalah hal yang sangat penting
untuk dilakukan. Hal ini juga sangat berpengaruh penting terhadap rancangan tata
letak pabrik. Pada pabrik yang kita rencanakan ini menyangkut tentang
controlling bahan baku adalah pembelian dan pemakaian bahan. Bahan baku yang
kita inginkan harus memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan. Hal ini agar
dapat memberikan yang terbaik untuk pelanggan. Selanjutnya pemakaian bahan,
seorang operator bertugas sebagai memotongan kertas dan sterofoam yang
diambil dari gudang bahan baku dan ukuran yang sudah ditetapkan. Dengan
penanganan seperti ini diharapkan bahan yang terpakai akan terkontrol dengan
baik.
57
2. Output dari pemotongan kertas dipindahkan ke tempat assembly 1 dengan
menggunakan hand lift.
5. Output dari assembly 2 atau perakitan antara kabel LED dengan adaptor ke
assembly 3 dengan menggunakan hand lift.
1. Luas kebutuhan gudang produk jadi dengan kapasitas maksinal 2.400 unit/
tahun adalah berdimensi 8 x 5 m = 40m2 + Allowance (20%) = 48 m2. Jadi
luas kebutuhan total gudang barang jadi adlah berdimensi 8 x 6 meter atau
dengan luas 48 m2.
2. Luas kebutuhan gudang bahan baku dengan kapasitas kertas Foto Glossy,
Kertas Kalkir, Lampu LED, Figora Bingkai, Sterofoam, Kabel, Adaptor 8 x 3
58
meter = 16 m2 + Allowance (20%) = 19,2 m 2. Jadi luas kebutuhan gudang
bahan baku adalah berdimensi 6.2 x 3 meter atau dengan luas total 19.2 m2.
A. Ruangan kantor terdiri dari beberapa bagian ruangan yaitu ruangan CEO,
bagian SDM, bagian Marketing, bagian produksi, dan administrasi.
59
F. Luas kebutuhan mushollah adalah berdimensi 4 x 4 meter atau dengan luas
16 m2
Total area bangunan pabrik didapat dari penjumlahan luas ruangan kantor,
bagian produksi, bagian produk jadi, bagian kamar mandi/ WC, bagian bahan
baku, dan mushollah = 44,5 + 32 + 48 + 4 + 19,2 + 16 = 163,7 m 2. Total arae
pabrik ditambah allowance sebesar 20% menjadi 196.4 m2. Luas total area
bangunan pabrik adalah 196,4 m2. Jadi total luas kebutuhan area bangunan pabrik
adalah berdimensi 20 x 10 meter atau dengan luas 200 m 2. Maka sisa area akan
digunakan untuk area parkir kendaraan.
Pembuatan tata letak fasilitas dibagi menjadi dua yaitu tata letak fasilitas
perusahaan yang terdiri dari beberapa departemen diantaranya adalah gudang raw
material (bahan baku), gudang barang jadi, kantor ,kamar madi/WC, musholla
dan tempat produksi. Tata letak fasilitas yang kedua adalah tata letak fasilitas
60
untuk tempat produksi yang didalamnya terdiri dari beberapa bagian proses
seperti, tempat desain, mesin potong, mesin solder dan lainnya.
1. Diagram ARC
2. Penentuan Bobot
3. Metode Grafik
61
a. Menentukan departemen utama yang memiliki kedekatan nilai A dengan
departemen lain. Karena nilai A nya banyak maka cukup diambil salah satu
yang di rasa merupakan departemen yang paling utama.
62
e. Masukkan departemen 3 ke dalam bidang 1 – 2 – 6
f. Perhitungan bobot departemen lainnya dengan bidang 136 ; 123 ; 236. Kemudian
pilih nilai terbesar.
h. Perhitungan bobot departemen 5 terhadap bidang 123 ; 236 ;146 ; 346 ; 134.
Kemudian pilih nilai terbesar.
63
i. Masukkan departemen 5 ke dalam bidang 3 – 4 - 6
Dari hasil pengunaan metode grafik ini digunakan sebagai dasar membuat
Block Diagram.
4. Block Diagram
64
5. Desain Tata Letak Fasilitas
1. Diagram ARC
65
5. U (Tidak penting dekat) 2
6. X (Harus dekat) 1
3. Metode Grafik
66
d. Perhitungan bobot tahap lainnya dengan bidang 1 2 6. Kemudian pilih nilai
terbesar.
f. Perhitungan bobot tahap lainnya dengan bidang 136 ; 123 ; 236. Kemudian
pilih nilai terbesar.
67
h. Perhitungan bobot tahap lainnya terhadap bidang 136 ; 132 ; 234 ; 246 ; 346.
Kemudian pilih nilai terbesar.
Departemen 5 7
136 2 + 2 + 6 =10 1+2+6=9
132 2+2+2=6 1+2+2=5
234 2+2+5=9 2+2+2=6
246 2 + 5 + 6 = 13 2 + 2 + 6 = 10
346 2 + 5 + 6 = 13 2 + 2 + 6 = 10
j. Perhitungan bobot tahap 7 terhadap bidang 136 ; 132 ; 346 ; 324 ; 645 ; 524.
Kemudian pilih nilai terbesar.
Departemen 7
136 1+2+6=9
132 1+2+2=5
346 2 + 2 + 6 = 10
324 2+2+2=6
645 6 + 2 + 2 = 10
524 2 + 2 + 2 =6
68
Dari hasil pengunaan metode grafik ini digunakan sebagai dasar membuat
Block Diagram.
4. Block Diagram
69
BAB IV
ANALISIS FINANSIAL
70
4.2.1 Biaya Bahan Langsung
Biaya bahan langsung sendiri terdiri dari biaya bahan baku yang digunakan
dalam proses produksi lampu hias Artpaper Lightbox. Rincian biaya bahan
langsung adalah sebagai berikut.
Biaya diatas merupakan rincian dari bahan langsung per unit Artpaper
Lightbox, karena produksi perbulan Artpaper Lightbox adalah 20 unit sehingga
untuk biaya bahan langsungnya sendiri sebesar 200 X Rp. 99.750 = Rp.
19.950.000,- dan biaya bahan langsung per tahunnya adalah sebesar Rp.
19.950.000 x 12 = Rp. 239.400.000,-.
Biaya tenaga kerja terdiri dari jumlah karyawan PT. Artpaper, rinciannya
diuraikan pada tabel berikut.
71
Staff Marketing 3 3.000.000 9.000.000
Admin 1 4.000.000 4.000.000
Staff Admin 3 3.000.000 9.000.000
OB 4 2.500.000 10.000.000
Satpam 4 2.500.000 10.000.000
TOTAL 89.000.000
Sehingga biaya tenaga kerja yang dikeluarkan setiap bulannya adalah Rp.
89.000.000,- dan setiap tahunnya sebesar Rp. 1.068.000.000,-.
Biaya overhead timbul dari penggunaan bahan baku tak langsung, tenaga
kerja tak langsung, biaya penyusutan mesin dan segala biaya proses yang tidak
dapat dibebankan langsung pada produk Artpaper Lightbox.
A. Depresiasi
1. Bangunan
Dimana :
D = Nilai depresiasi
P = Nilai investasi
72
F = Nilai sisa
N = Umur ekonomis
Sehingga,
B. Pemeliharaan
73
Pemeliharaan sendiri diperlukan untuk menjaga penggunaan dari fasilitas
produksi, baik bangunan, mesin, peralatan dan fasilitas-fasilitas lain sehingga
umur ekonomis dari fasilitas-fasilitas tersebut dapat digunakan semaksimal
mungkin. Pada pemelihiaraan disini meliputi perhitungan pada penggunaan mesin
dan peralatan. Besaran biaya perawatan pertahun diasumsikan sebesar 5% dari
nilai investasi mesin dan peralatan, sehingga perhitungan depresiasi adalah
sebagai berikut.
C. Asuransi
Asuransi yang dimaksud sendiri adalah asuransi untuk mesin dan peralatan.
Biaya asuransi per tahun diasumsikan sebesar 1% dari nilai investasi mesin dan
peralatan. Perhitungan biaya asuransi adalah sebagai berikut.
74
Biaya Pemeliharaan = Rp. 18.172.400
Biaya Asuransi = Rp. 3.634.480 +
Total = Rp. 1.168.332.200
Sehingga total biaya tetap yang harus dikeluarkas detiap tahunnya adalah
sebesar Rp. 1.168.332.200,-.
Biaya variabel meliputi biaya bahan baku dan utilitas. Perhitungan biaya
variabel adalah sebagai berikut.
Total biaya produksi meliputi jumlah biaya yang digunakan untuk produksi
yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Perhitungan biaya produksi adalah sebagai
berikut.
75
4.3.4 Total Penerimaan
Harga produksi per unit = biaya produksi per unit + total biaya produksi per unit
= Rp. 99.750 + (Rp. 1.418.862.200 /2400)
= Rp. 591.193,-
76
dengan menggunakan beberapa metode yaitu Payback Period (PP), Net Present
Value (NPV), Interval Rate of Return (IRR) dan Break Event Point (BEP).
Cash flow atau aliran dana kas merupakan sejumlah uang kas yang keluar
dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah
aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar
77
perusahaan serta berapa saldonya setiap periode. Komponen utama cash
flow antara lain Initial cost (investasi), Operational Cost, Maintenance Cost dan
Benefit/ keuntungan. Dalam investasi, perusahaan akan berinvestasi dengan umur
investasi 10 tahun dengan suku bunga 15%. Sehingga investasi tersebut bernilai :
Sehingga,
P = F (P/F . i . n)
= Rp. 1.444.448.000 x (P/F . 15%. 10)
= Rp. 1.444.448.000 x 0,2472
= Rp. 357.067.547
Nilai suatu parameter atau variabel yang menyebabkan dua atau lebih
alternaltif sama baiknya disebut nilai titik impas (break event point atau BEP).
Analisa titik impas adalah salah satu analisis dalam ekonomi teknik yang sangat
populer digunakan terutama pada sektor-sektor industri yang padat karya.
(Pujawan, 2012).
1. BEP unit yaitu BEP yang dinyatakan dalam jumlah penjualan produk di nilai
tertentu.
2. BEP rupiah yaitu BEP yang dinyatakan dalam jumlah penjualan tau harga
penjualan (p) tertentu.
78
Sehingga tolak ukur perusahaan untuk menyeimbangkan penghasilannya
adalah dengan menjual minimal 1.597 unit produk Artpaper Lightbox agar tidak
mengalami kerugian.
79
4.4.4 Pay Back Period (PP)
= 4,0 tahun
80
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
81
mendapatkan produk tersebut. Hasil QFD menyatakan bahwa dari 12 VOC
terdapat beberapa elemen yang dianggap penting oleh konsumen yaitu kecerahan
lampu, packaging dan kemudahan dalam mendapatkan Artpaper Lightbox
5.2 Saran
Kesabaran dan ketekunan harus selalu ada pada setiap pendiri perusahaan,
karena tanpa kedua hal tersebut akan mengakibatkan ketidak cocokan antar
pendiri atau pemilik perusahaan yang akan menjadikan pabrik gulung tikar atau
bangkrut. Sehingga solidaritas harus selalu ditekankan pada setiap stakeholder
perusahaan.
82
DAFTAR PUSTAKA
Is daftar pustaka dibawah ini masih tak tulis biasa belum tak masukan ndek
Bibliography yaa, soale format file ini beda jadi ku tak bisa masukkan ke sana.
Okeeee
Agus Ristono dan Puryani. 2011. Ekonomi Teknik. Yogyakarta : Graha Ilmu
83
LAMPIRAN-LAMPIRAN
84
LAMPIRAN A
KUESIONER
Kuesioner ini dibuat untuk mengetahui seberapa penting faktor subjektif dan
faktor objektif terhadap pemilihan lokasi pabrik, sehingga diharapkan responden
mengisi kuesioner dengan sebenar-benarnya.
Identitas Responden
1. Nama :
2. Pekerjaan :
3. Alamat :
4. No. Telepon :
Petunjuk Pengisian :
85
Skala
No. Faktor Subjektif dan Faktor Objektif
1 2 3 4 5
1. Pasar
2. Masyarakat
3. Transportasi
4. Ketersediaan Bahan Baku
5. Biaya
86
LAMPIRAN B
KUESIONER
Identitas Responden
1. Nama :
2. Pekerjaan :
3. Alamat :
4. No. Telepon :
Petunjuk Pengisian :
87
Faktor Subjektif Terhadap Lokasi Pabrik di Gresik
Skala
No. Faktor Subjektif
1 2 3 4 5
1. Pasar
2. Masyarakat
3. Transportasi
4. Ketersediaan Bahan Baku
5. Biaya
88
LAMPIRAN C
89
Jumlah 30 29 30 30 38
90
LAMPIRAN D
HASIL PENGAMATAN
PEMBUATAN ARTPAPER LIGHTBOX DI SETIAP PROSES
91
LAMPIRAN E
KUESIONER
Kuesioner ini dibuat untuk mengetahui apa saja yang diinginkan konsumen
pada suatu produk berupa lampu hias. Kuesioner ini merupakan hal terpenting
dalam hal penyusunan QFD (Quality Function Deployment) dalam pembuatan
laporan praktikum integrasi ini, sehingga diharapkan responden mengisi kuesioner
dengan sebenar-benarnya.
Identitas Responden
1. Nama :
2. Pekerjaan :
3. Alamat :
4. No. Telepon :
Pertanyaan : Apa saja yang anda harapkan pada sebuah lampu hias ?
92
LAMPIRAN F
KUESIONER
Kuesioner ini dibuat untuk mengetahui seberapa penting dan seberapa puas
konsumen terhadap produk lampu hias. Kuesioner ini merupakan hal terpenting
dalam hal penyusunan QFD (Quality Function Deployment) dalam pembuatan
laporan praktikum integrasi ini, sehingga diharapkan responden mengisi kuesioner
dengan sebenar-benarnya.
Identitas Responden
1. Nama :
2. Pekerjaan :
3. Alamat :
4. No. Telepon :
Petunjuk Pengisian :
93
Tingkat Kepentingan Artpaper Lightbox
Skala
No. Voice of Customer(VOC)
1 2 3 4 5
1. Kerapian Pemotongan
2. Desain Gambar
3. Arti Gambar
4. Kecerahan Lampu
5. Warna Lampu
6. Perpaduan Warna Lampu
7. Jumlah Watt
8. Ukuran Lampu Hias
9. Harga
10. Berat Lampu Hias
11. Packaging
12. Mudah didapatkan
94
10. Berat Lampu Hias
11. Packaging
12. Mudah didapatkan
95
Tingkat Kepuasan Gallery Terang (Kompetitor 4)
Skala
No. Voice of Customer(VOC)
1 2 3 4 5
1. Kerapian Pemotongan
2. Desain Gambar
3. Arti Gambar
4. Kecerahan Lampu
5. Warna Lampu
6. Perpaduan Warna Lampu
7. Jumlah Watt
8. Ukuran Lampu Hias
9. Harga
10. Berat Lampu Hias
11. Packaging
12. Mudah didapatkan
96