Anda di halaman 1dari 108

LAPORAN PRAKTIKUM INTEGRASI SISTEM MANUFAKTUR

“ ARTPAPER LIGHTBOX “

DOSEN PEMBIMBING :

SAID SALIM DAHDA, M.T.

DISUSUN OLEH :

1. ROY ABDUL RAHMAN (15611025)


2. MOH. RIZKY (15611026)
3. BERLIN NOVIANTO ARMAYUNUS (15611032)
4. SITI ZURIATUL FITTRIYAH (15611040)
5. ROHMATUL ISHAQIYAH (15611041)

ANALISIS PERANCANGAN USAHA


LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
2018
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN PRAKTIKUM INTEGRASI


MATA KULIAH PERANCANGAN SISTEM MANUFAKTUR

DISUSUN OLEH :

ROY ABDUL RAHMAN (15611025)


MOH. RIZKY (15611026)
BERLIN NOVIANTO ARMAYUNUS (15611032)
SITI ZURIATUL FITTRIYAH (15611040)
ROHMATUL ISHAQIYAH (15611041)

Gresik, … Desember 2018

Menyetujui,

Dosen Pembimbing, Kepala Program Studi,

Said Salim Dahdah, M.T. Dzakiyah Widyaningrum, M.Sc.


NIP. 06119912048 NIP. 06111507174

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
2018

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Pada Tanggal … Desember 2018

Dengan Nilai : …

Mengetahui,

Dosen Penguji, Kepala Program Studi,

Said Salim Dahdah, M.T. Dzakiyah Widyaningrum, M.Sc.


NIP. 06119912048 NIP. 06111507174

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
2018

iii
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang telah memberikan


rahmat serta hidayah-Nya sehinnga penulis dapat menyelesaikan penulisan
Laporan Praktikum Integarsi dengan judul “LAPORAN PRAKTIKUM
INTEGRASI: ARTPAPER LIGHTBOX” tepat waktu dan tanpa ada halangan
apapun.
Penulisan laporan ini ditujukan sebagai salah satu prasyarat untuk
mahasiswa program strata satu (S-1) guna menyelesaikan mata kuliah Analisis
Perancangan Usaha. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih
sebesar-besarnya kepada :

1. Allah Subahanu Wata’ala yang telah memberikan rahmat, nikmat serta


karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini pada
waktu yang telah ditentukan serta tanpa ada suatu halangan apapun.
2. Kedua orangtua, serta saudara-saudara jajaran penulis yang telah memberikan
segalanya baik do’a, motivasi, materi dan lainnya kepada kami yang sangat
berarti bagi kami.
3. Ibu Dzakiyah Widyaningrum, S.T., M.Sc. selaku Kepala Program Studi
Teknik Industri yang sangat baik hati memberikan motivasi serta memberikan
dukungan fasilitas kepada penulis.
4. Bapak Said Salim Dahdah, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing yang telah
membimbing mulai dari awal pembuatan produk dan laporan sampai dengan
selesainya produk dan laporan tersebut.
5. Bapak Deny Andesta, M.Sc. selaku penguji yang sangat membantu dan
mengayomi ketika ujian Praktikum Integrasi sedang berlangsung.
6. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang sangat
penulis banggakan.

Penulis menyadari bahwa Laporan Praktikum ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan dan
diterima oleh penulis untuk perbaikan kedepannya. Serta semoga Laporan
Praktikum ini dapat berguna bagi semua orang khususnya untuk mahasiswa lain
yang sedang melakukan penelitian yang sejenis dengan penelitian yang penulis
buat. Amin amin ya robbal ‘alamin.

iv
Gresik, 06 November2018

Penulis

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL 1
LEMBAR PERSETUJUAN 2
LEMBAR PENGESAHAN 3
PRAKATA 4
DAFTAR ISI 6
DAFTAR GAMBAR 8
DAFTAR TABEL 9
DAFTAR LAMPIRAN 11

BAB I PENDAHULUAN 12
1.1 Latar Belakang 12
1.2 Penentuan Strategy Mix Marketing 14
1.3 Proyeksi Permintaan 24
1.4 Tujuan Praktikum 27
1.5 Asumsi dan Batasan 27
1.6 Sistematika Penyusunan Laporan 28

BAB IIPERANCANGAN PRODUK DAN PROSES 30


2.1 Perancangan Produk 30
2.2 Alternatif-Alternatif Desain Produk 43
2.3 Menentukan Alternatif Desain Produk 43
2.4 Detail Gambar dan Desain Produk yang Terpilih 47
2.5 Rancangan Proses, Peta Proses Operasi dan Peta Aliran Proses
47
2.6 Perencanaan Produksi 53

BAB III PERANCANGAN PABRIK 57


3.1 Perencanaan Kapasitas Produksi 57
3.2 Penentuan Kebutuhan Mesin Yang Digunakan 61
3.3 Penentuan Daerah Kerja Perorangan 65

vi
3.4 Penentuan Jenis Dan Jumlah Peralatan Pemindahan Material
67
3.5 Penentuan Luas Kebutuhan Gudang 68
3.6 Penentuan Luas Kebutuhan Ruang Kantor Dan Pendukung
Lainnya 69
3.7 Penentuan Total Luas Area Pabrik 70
3.8 Membangun Lokasi Pabrik Dan Tata Letak Fasilitas 70

BAB IV ANALISIS FINANSIAL 80


4.1 Identifikasi Investasi Awal 80
4.2 Estimasi Biaya – Biaya Produksi Dan Pemeliharaan 80
4.2.1 Biaya Bahan Langsung 81
4.2.2 Biaya Tenaga Kerja 81
4.2.3 Biaya Overhead Pabrik 82
4.3 Estimasi Pendapatan 85
4.3.1 Biaya Tetap 85
4.3.2 Biaya Variabel 85
4.3.3 Total Biaya Produksi 86
4.3.4 Total Penerimaan 86
4.4 Penilaian Investasi 87
4.4.1 Proyeksi Rugi / Laba Tahunan 87
4.4.2 Aliran Dana Kas (Chash Flow) 88
4.4.3 Break Even Point (BEP) 88
4.4.4 Pay Back Period (PP) 90
4.4.5 Net PresentValue (NPV) 91

BAB V PENUTUP 92
5.1 Kesimpulan 92
5.2 Saran 93

DAFTAR PUSTAKA 94
LAMPIRAN-LAMPIRAN 95

vii
viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Merk Produk Artpaper Lightbox........................................................15


Gambar 2.1 Konstruksi House of Quality (HOQ).................................................37
Gambar 2.2 iMac 21.5inch.....................................................................................40
Gambar 2.3 Artpaper Cutting Machine by AOKE.................................................40
Gambar 2.4 Soldering Iron Kit Electronics...........................................................41
Gambar 2.5 Cutting Foam Kit................................................................................41
Gambar 2.6 Double Tape.......................................................................................42
Gambar 2.7 Peta Proses Operasi............................................................................49
Gambar 2.9 Peta Proses Aliran..............................................................................50

Gambar 3.1 Denah Ruangan Produksi...................................................................64


Gambar 3.2 Struktur Organisasi Perusahaan.........................................................65
Gambar 3.3 Posisi Tempat Kerja Operator............................................................67
Gambar 3.4 Diagram ARC PT. Artpaper...............................................................71
Gambar 3.5 Block Diagram PT. Artpaper..............................................................74
Gambar 3.6 DesainTata Letak Fasilitas Perusahaan..............................................75
Gambar 3.7 Diagram ARC Produksi......................................................................75
Gambar 3.8 Block Diagram Produksi....................................................................79
Gambar 3.9 Tata Letak Fasilitas Produksi.............................................................79
Gambar 4.1 Grafik BEP Produk Artpaper Lightbox..............................................90

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Penentuam Faktor Objektif....................................................................17


Tabel 1.2 Ranking Faktor Objektif dan Faktor Subjektif.......................................18
Tabel 1.3 Perbandingan Faktor Subjektif...............................................................19
Tabel 1.4 Perbandingan Tiap Lokasi Berdasarkan Faktor Subjektif Pasar............19
Tabel 1.5 Perbandingan Tiap Lokasi Berdasarkan Faktor Subjektif Masyarakat. .19
Tabel 1.6 Perbandingan Tiap Lokasi Berdasarkan Faktor Subjektif Transportasi. 20
Tabel 1.7 Perbandingan Tiap Lokasi Berdasarkan Faktor Subjektif Bahan Baku. 20
Tabel 1.8 Perhitungan Faktor Subjektif.................................................................20
Tabel 1.9 Jumlah Penduduk Kota Gresik Tahun 2017...........................................24
Tabel 1.10 Jumlah Perumahan Tahun 2015-2016 di Kota Gresik..........................25
Tabel 1.11 Persentase Rumah Tangga Kota Gresik Menurut Sumber Penerangan
Tahun 2009-2017...................................................................................................25
Tabel 1.12 Perusahaan Lampu Hias di Kota Gresik..............................................26
Tabel 1.13 Market Share Perusahaan Lampu di Kota Gresik................................26
Tabel 2.1 Tingkat Kepentingan Pelanggan............................................................30
Tabel 2.2 Tingkat Kepuasan Pelanggan.................................................................31
Tabel 2.3 Tingkat Kepuasan Pelanggan Kompetitor 1...........................................31
Tabel 2.4 Tingkat Kepuasan Pelanggan Kompetitor 2...........................................32
Tabel 2.5 Tingkat Kepuasan Pelanggan Kompetitor 3...........................................32
Tabel 2.6 Tingkat Kepuasan Pelanggan Kompetitor 4...........................................33
Tabel 2.7 Tingkat Kepuasan Pelanggan Kompetitor 5...........................................33
Tabel 2.8 Goal Matrik Perencanaan.......................................................................34
Tabel 2.9 Sales Point Matrik Perencanaan.............................................................35
Tabel 2.10 Improvement Ratio Matrik Perencanaan.............................................35
Tabel 2.11 Raw Weight dan Normalized Raw Weight...........................................36
Tabel 2.12 Nilai Prioritas dan Peringkat dari Respon Teknis................................38
Tabel 2.13 Bahan Baku Artpaper Lightbox dan Supplier......................................38
Tabel 2.14 Spesifikasi Produk iMac......................................................................39
Tabel 2.15 Penilaian Bobot Sementara..................................................................44
Tabel 2.16 Penilaian Zero-One Terhadap Estetika (A)..........................................45

x
Tabel 2.17 Penilaian Zero-One Terhadap Fleksibilitas (B)....................................45
Tabel 2.18 Penilaian Zero-One Terhadap Harga (C)..............................................46
Tabel 2. 19 Penilaian Zero-One Terhadap ... (D)...................................................46
Tabel 2.20 Analisa Metode Zero-One....................................................................46
Tabel 2.21 Tabel Pembelian Bahan Baku pada Satu Produk.................................53
Tabel 2.22 Pembelian Bahan Baku per Hari (10 produk)......................................54
Tabel 2.23 Pembelian Bahan Baku per Tahun.......................................................54
Tabel 2.24 Rincian Biaya Pesan.............................................................................55
Tabel 2.25 Rincian Biaya Simpan..........................................................................56
Tabel 2.26 Kebutuhan Bahan Baku Optimal.........................................................56
Tabel 3.1 Kebutuhan Tenaga Kerja........................................................................58
Tabel 3.2 Kebutuhan Jam Kerja Bulanan...............................................................58
Tabel 3.3 Biaya Operasi dan Biaya Simpan...........................................................59
Tabel 3.4 Total Biaya untuk Enam Karyawan........................................................59
Tabel 3.5 Total Biaya untuk Lima Karyawan........................................................60
Tabel 3.6 Rekapitulasi Hasil Trial Eror..................................................................61
Tabel 3.7 Kebutuhan Mesin pada Produk Artpaper Lightbox...............................61
Tabel 3.8 Total Luas Area Kerja.............................................................................64
Tabel 3.9 Nilai Bobot ARC....................................................................................71
Tabel 3.10 Nilai Bobot Kepentingan ARC............................................................75
Tabel 4.1 Biaya Investasi dalam Produksi Artpaper Lightbox...............................80
Tabel 4.2 Biaya Bahan Langsung Artpaper Lightbox per unit..............................81
Tabel 4.3 Biaya Tenaga Kerja PT. Artpaper per Bulan..........................................81
Tabel 4.4 Total Biaya Investasi Mesin dan Peralatan.............................................83
Tabel 4.5 Biaya Variabel per Bulan........................................................................85
Tabel 4.6 Biaya Produksi Artpaper Lightbox per Unit..........................................86
Tabel 4.7 Proyeksi Rugi Laba Perusahaan.............................................................87

xi
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A.......................................................................................................96
LAMPIRAN B.......................................................................................................98
LAMPIRAN C.....................................................................................................100
LAMPIRAN D.....................................................................................................102
LAMPIRAN E.....................................................................................................103
LAMPIRAN F......................................................................................................104

xii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kota Gresik merupakan kota dengan segudang kreatifitas. Mulai dari


produk hasil olah tangan hingga produk olah mesin otomatis. Produk-produk hasil
olahan kota Gresik antara lain aksesoris, konveksi, sarung tenun, alat musik,
mainan anak-anak, lampu hias, makanan dan masih banyak lagi. Kerajinan tangan
yang diproduksi sendiri oleh penduduk lokal kota Gresik rata-rata dalam lingkup
UKM (usaha kecil menengah). Bahkan salah satu kerajinan tangan yang menjadi
primadona kota Gresik sudah diakui oleh penduduk diberbagai daerah, kerajianan
tersebut adalah damar kurung. Lampu dengan kreatifitas tinggi dengan bahan
dasar kain dan kayu menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian orang.

Lampu menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia, dengan adanya lampu
tersebut maka manusia dapat terus beraktivitas walaupun tidak ada matahari yang
menerangi (Claudia & Setiawan, 2017). Seiring dengan berkembangnya teknologi
yang semakin canggih, kini lampu hias memiliki nilai tambah (value added)
dengan berbagai macam fungsi. Fungsi yang dimiliki oleh lampu hias kini tak
hanya sebagai penerang ruangan melainkan juga sebagai alat dekorasi atau
estetika ruang. Beragam lampu hias sudah banyak dijumpai dengan berbagai
macam media yang digunakan, seperti kayu, botol plastik, bamboo, stik eskrim
bahkan terdapat lampu hias yang terbuat dari sendok bekas.

Untuk melakukan aktivitas sehari-hari, utamanya dalam kegiatan belajar,


bekerja, bahkan tidur manusia membutuhkan lampu untuk menunjang
aktivitasnya. Beberapa orang menyalakan lampu ketika sedang tidur, dimana hal
tersebut tidak baik bagi kesehatan. Menurut Rusmiyati, Tafwidhah, & Irsan
(2015), Adanya cahaya ketika tidur akan menghambat produksi melatonin
didalam darah, sehingga secara tidak langsung cahaya tersebut dapat menghambat
mekanisme irama sirkadin (jam biologis). Dengan adanya cahaya yang berlebih,
irama sirkadin menjadi tidak stabil. Tubuh dipaksa mengabaikan perintah tidur,
sehingga terganggulah proses tidur akibat rendahnya hormon melantonin.

1
Selain bisa menghilangkan rasa kantuk, banyak sekali manfaat yang bisa
didapat dari kualitas tidur yang baik. Manfaat tersebut antara lain menghasilkan
kesegaran dan kebugaran tubuh, tetap aktif disiang hari, meningkatkan suasana
hati, memperkuat sistem kekebalan tubuh, mempertajam ingatan, memperlancar
metabolisme, meregenerasi sel-sel dan masih banyak lagi manfaat lainnya. Oleh
sebab itu tidur dengan kualitas baik sangat dianjurkan dan disarankan oleh
beberapa dokter untuk keberlangsungan hidup yang sehat dengan segudang
aktivitas dilakukan.

Kualitas tidur dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain penyakit fisik,
obat-obatan, gaya hidup, stress emosional, lingkungan, latihan fisik dan kelelahan.
Rata-rata usia 18 tahun keatas yang sering mengalami kualitas tidur yang tidak
baik, padahal diusia mereka masih memerlukan waktu tidur sekitar 8-9 jam per
harinya, jika waktu tersebut tidak bisa terpenuhi, maka kesehatan dan kekebalan
tubuh akan terganggu. Masalah-masalah yang muncul karena gangguan-gangguan
tidur jika tidak diatasi dengan segera akan menganggu kesehatan fisik dan emosi
yang akan menurunkan kesehatan tubuh.

Salah satu faktor gangguan tidur yang bisa cepat diatasi adalah pada faktor
lingkungan, dengan adanya lingkungan yang nyaman diharapkan bisa mengontrol
kualitas tidur secara optimal. Lampu hias pada ruang tidur merupakan salah satu
bagian dari faktor lingkungan, lampu yang diharapkan adalah lampu yang unik
dan bisa menyejukkan mata dan fikiran.

Maka dari uraian diatas peneliti terinspirasi untuk mencari jalan alternaltif
dengan membuat suatu lampu hias yang dapat menyejukkan mata dan fikiran, tak
hanya itu lampu yang akan diproduksi ini dapat ditempatkan diberbagai tempat,
baik itu diruang kecil atau diruang besar. Sehingga bagi sebagian orang yang
mempunyai rumah minimalis masih bisa menggunakan lampu hias dri produk
peneliti. Pada lampu hias yang akan diproduksi oleh peneliti akan memiliki nilai
tambah (value added) tetapi tidak akan mengesampingkan nilai utama dari lampu
hias itu sendiri.

2
1.2 Penentuan Strategy Mix Marketing

Strategy mix marketing atau strategi baruran marketing menurut Kotler


dalam penelitian Rachmawati (2011) merupakan variabel yang dapat dikontrol
dan tingkat variabel yang digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi
pasaran yang menjadi sasaran. Bauran marketing terdiri dari 4 aspek atau yang
biasa disebut dengan 4P. Aspek tersebut diantaranya :

A. Aspek Product

Pada aspek produk ini akan dijelaskan mengenai produk Artpaper Lightbox,
mulai dari bagaimana deskripsi produk, kualitas produk, ukuran produk, merk
atau logo produk dan deskripsi lain yang mengenai produk Artpaper Lightbox.

1. Gambaran Produk

Produk yang diproduksi oleh PT. Artpaper adalah sebuah lampu hias dengan
nama produk Artpaper Lightbox. Sesuai dengan namanya, produk ini dibuat
dengan material sederhana seperti kertas karton. Lampu hias ini bisa menjadi dua
fungsi sekaligus yaitu sebagai lampu tidur dan juga sebagai hiasan (jika pagi hari).

2. Kualitas Produk

Kualitas merupakan hal yang sangat diperhatikan dalam pembuatan sebuah


Artpaper Lightbox. Kualitas yang bagus akan membuat pelanggan senang
sekaligus memberikan nilai tambah tersendiri bagi perusahaan, karena dengan
kualitas yang bagus maka konsumen akan mempercayai produk dari perusahaan
dan secara tidak langsung konsumen akan selalu bertambah dan penjualan pun
pasti bertambah begitu juga dengan profit perusahaan.

3. Ukuran Produk

Produk Artpaper Lightbox memiliki ukuran 21 x 13 x 27 cm, tetapi PT.


Artpaper juga memproduksi lampu hias (Artpaper Lightbox) sesuai dengan
pesanan atau custom, untuk produk custom memiliki ukuran yang berbeda-beda,
perusahaan juga menerima segala bentuk dan desain gambar pada Artpaper
Lightbox yang berjenis custom, sehingga untuk harganya pun akan bergantung
sesuai dengan kerumitan dan banyak material yang dibutuhkan.

3
4. Desain Produk
Desain produk Artpaper Lightbox disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
Perusahaan menggunakan prinsip continues product dan custom by request.
Sehingga produk yang diproduksi mempunyai daya saing tinggi dibandingkan
dengan produk pesaing lainnya.

5. Merk atau Logo

Dalam memproduksi suatu produk maka harus disertakan merk atau logo,
karena merk atau logo tersebut akan menjadi suatu ciri khas untuk produk
tersebut. PT. Artpaper telah memberikan merk pada produk Artpaper Lightbox,
merk produk Artpaper Lightbox adalah sebagai berikut :

Gambar 1.1 Merk Produk Artpaper Lightbox


Sebuah merk atau logo pasti mempunyai arti dan filosofi tersendiri, makna
dari merk produk Artpaper Lightbox adalah sebagai berikut :

a. Tulisan LIGHT menandakan arti dari lampu yang merupakan produk utama
dari PT. Artpaper.
b. Tulisan THE ART OF LIGHTING menandakan bahwa perusahaan PT.
Artpaper merupakan perusahaan yang mengkombinasi antara seni, box,
lampu dan juga gambar 3D.
c. Tulisan BOX menandakan bahwa produk Artpaper Lightbox berbentuk kotak.
d. Warna kuning pada teks di merk menandakan bahwa produk dari PT.
Artpaper berhubungan dengan cahaya dan penerangan, dimana kedua hal
tersebut identik dengan warna kuning.

4
B. Aspek Price

Aspek harga merupakan suatu yang diperhitungkan oleh konsumen, apabila


harga yang ditentukan terlalu besar maka kemungkinan konsumen merasa
keberatan dan barang pun tidak laku. Begitu juga sebaliknya, apabila harga yang
ditentukan terlalu murah maka perusahaan akan mengalami kerugian, sehingga
perusahaan harus menetapkan harga yang tepat dan pas sesuai dengan produk
yang diproduksi.

Dalam mementukan harga juga harus dipertimbangkan siapa target


konsumen dari produk tersebut. karena sasaran atau target Artpaper Lightbox
adalah rumah tangga maka perusahaan telah menentukan harga berkisar antara
Rp. 50.000 sampai dengan Rp. 300.000. Penentuan harga tersebut sudah
diperhitungkan berdasarkan material yang digunakan, kerumitan dalam
pembuatan dan lain sebagainya.

C. Aspek Place

Penentuan tempat atau lokasi baik untuk pendistribusian atau pemasaran


menjadi hal penting untuk menunjang tercapainya keberhasilan dari suatu
perusahaan. Lokasi bisa dikatakan strategis jika dekat dengan lokasi bahan baku
untuk menunjang proses produksi dan dekat dengan pasar guna mencapai target
penjualan. Dengan pertimbangan yang ada, maka perusahaan yang akan didirikan
bisa memenuhi target dari market share.

Untuk penentuan lokasi pabrik banyak cara yang bisa digunakan, salah
satunya dengan menggunakan metode Hybrid. Metode hybrid sendiri merupakan
metode untuk pemilihan lokasi pabrik yang memperhatikan faktor objektif dan
juga faktor subjektif. Contoh faktor objektif sendiri seperti biaya, sedangkan
untuk contoh faktor subjektif yaitu transportasi, pasar, lingkungan, pajak dan
lainnya.

Untuk penentuan lokasi pabrik, PT. Artpaper memiliki tiga alternatif lokasi
yaitu di lokasi Gresik, Menganti, Sidayu. Untuk faktor subjektif yang telah

5
diperitmbangkan perusahaan meliputi pasar, masyarakat, transportasi dan
ketersediaan bahan baku.

6
1. Menentukan Faktor Objektif

Tabel 1.1 Penentuam Faktor Objektif

Alternatif Perkiraan Biaya/Bulan/SDM (juta rupiah) Total


Lokasi Gaji Pajak Prod Jamsos (Ci)
Gresik 3.8 1.1 14 2.1 21 0.048
Menganti 3.5 0.98 14 2.1 20.58 0.049
Sidayu 3.3 0.95 14 2.1 20.35 0.049
Jumlah 0.146

Sehingga,

Dari hasil normalisasi diatas dapat disimpulkan bahwa lokasi pabrik yang
dipilih berdasarkan faktor objektif dipilih dari nilai decimal terbesar yaitu lokasi
Menganti atau Sidayu.

2. Ranking dari Faktor Objektif dan Faktor Subjektif

Untuk menilai serta memberi ranking pada faktor objektif dan faktor
subjektif dilakukan dengan menyebarkan kuesioner mengenai beberapa faktor
mengenai penentuan lokasi. Contoh kuesioner dapat dilihat di lampiran A. Hasil
dari kuesioner adalah sebagai berikut.

7
Tabel 1.2 Ranking Faktor Objektif dan Faktor Subjektif
Ranking F. Objektif dan F. Subjektif
No. Responden
Pasar Masy. Trans. BB Biaya
1. A 3 2 1 4 3
2. B 5 2 2 2 3
3. C 2 1 5 1 1
4. D 3 2 2 2 1
5. E 1 2 5 4 2
6. F 2 3 4 1 4
7. G 5 1 4 4 3
8. H 1 4 3 5 3
9. I 5 2 4 4 2
10. J 1 2 2 3 1
Jumlah 28 21 32 30 23
Ranking III V I II IV
Nilai 3 1 5 4 2

3. Perbandingan Berpasangan Antar Faktor Subjektif

Perbandingan berpasangan antar faktor subjektif didasarkan dari hasil


kuesioner pada tahap sebelumnya.
a. Pasar (28) > Masyarakat (21)
b. Pasar (28) < Transportasi (32)
c. Pasar (28) < Ketersediaan bahan baku (30)
d. Masyarakat (21) < Transportasi (32)
e. Masyarakat (21) < Ketersediaan bahan baku (30)
f. Transportasi (32) > Ketersediaan bahan baku (30)

8
Tabel 1.3 Perbandingan Faktor Subjektif
Perbandingan
F. Sbj Jumlah Norm Des.
1 2 3 4 5 6
Pasar 1 0 0 1 1/6 0.167
Masy. 0 0 0 0 0/6 0
Trans. 1 1 1 3 3/6 0.5
BB 1 1 0 2 2/6 0.333
Jumlah 6 1 1

4. Perbandingan Berpasangan Alternatif Lokasi Pada Setiap Faktor Subjektif

Perbandingan berpasangan untuk alternatif lokasi pada setiap faktor


subjektif didasarkan dari hasil kuesioner. Hasil dan contoh kuesioner dapat dilihat
di lampiran B dan lampiran C.
a. Pasar >> G (29) < M (30) ; G (29) > S (26) ; M (30) > S (26)
b. Masyarakat >> G (30) > M (29) ; G (30) > S (26) ; M (29) > S (26)
c. Transportasi >> G (36) > M (30) ; G (36) > S (32) ; M (30) < S (32)
d. BB >> G (29) < M (38) ; G (29) < S (32) ; M (38) > S (31)

Tabel 1.4 Perbandingan Tiap Lokasi Berdasarkan Faktor Subjektif Pasar


Perbandingan
Lokasi Jumlah Normalisasi Rank
1 2 3
Gresik 0 1 1 1/3 0.333
Menganti 1 1 2 2/3 0.667
Sidayu 0 0 0 0/3 0
Jumlah 3 1 1

Tabel 1.5 Perbandingan Tiap Lokasi Berdasarkan Faktor Subjektif Masyarakat


Perbandingan
Lokasi Jumlah Normalisasi Rank
1 2 3
Gresik 1 1 2 2/3 0.667
Menganti 0 1 1 1/3 0.333
Sidayu 0 0 0 0/3 0
Jumlah 3 1 1

9
Tabel 1.6 Perbandingan Tiap Lokasi Berdasarkan Faktor Subjektif Transportasi
Perbandingan
Lokasi Jumlah Normalisasi Rank
1 2 3
Gresik 1 1 2 2/3 0.667
Menganti 0 0 0 0/3 0
Sidayu 0 1 1 1/3 0.333
Jumlah 3 1 1

Tabel 1.7 Perbandingan Tiap Lokasi Berdasarkan Faktor Subjektif Bahan Baku
Perbandingan
Lokasi Jumlah Normalisasi Rank
1 2 3
Gresik 0 0 0 0/3 0
Menganti 1 1 2 2/3 0.667
Sidayu 1 0 1 1/3 0.333
Jumlah 3 1 1

5. Perhitungan Faktor Subjektif

Tabel 1.8 Perhitungan Faktor Subjektif


Rank (Ri)
No. F. Subjektif Bobot (Wj)
Gresik Menganti Sidayu
1. Pasar 0.167 0.333 0.667 0
2. Masyarakat 0 0.667 0.333 0
3. Transportasi 0.5 0.667 0 0.333
4. Bahan Baku 0.333 0 0.667 0.333

10
Berdasarkan faktor subjektif, yang terpilih sebagai lokasi pabrik adalah
yang memiliki nilai paling tertinggi atau Gresik. Karena pada faktor objektif dan
faktor subjektif memiliki hasil yang berbeda terhadap penempatan lokasi pabrik,
sehingga diperlukan analisis hybrid atau yang biasa disebut dengan Location
Preference Measure.

6. Analisis Location Preference Measure (LPMi)

Dimana:

k : bobot faktor objektif

(1-k) : bobot faktor subjektif

Rank F. Obj dan F. Sbj Nilai Ket


I Pasar 3 (1-k)
II Masyarakat 1 (1-k)
(1-k) = 13
III Transportasi 5 (1-k)
IV Bahan Baku 4 (1-k)
V Biaya 2 k k=2

k =2
(1-k) = 13
Jumlah = 15
k = 2/15 = 0.133
(1-k) = 13/15 = 0.867
Jumlah = 15/15 = 1

11
Berdasarkan hasil LPM didapatkan nilai tertinggi yaitu 0.382 dengan lokasi
Gresik, sehingga sebaiknya pabrik didirikan di daerah Gresik.

D. Aspek Promotion

Srategi promosi adalah kegiatan perusahaan untuk mendorong penjualan


dengan mengarahkan komunikasi-komunikasi yang meyakinkan kepada para
pembeli. Penentuan strategi untuk promosi sebuah produk merupakan hal yang
sangat penting. Tanpa promosi konsumen tidak akan tahu informasi-informasi
mengenai produk yang ditawarkan, maka dari itu dengan adanya promosi produk
dari perusahaan diharapkan pelanggan akan tertarik untuk melihat yang kemudian
membelinya.
Pada produk Artpaper Lightbox, perusahaan telah menetapkan beberapa
bentuk promosi yang dilakukan dalam pemasaran produk ini. Bentuk-bentuk
promosi tersebut diantaranya :

1. Pengiklanan

a. Kemasan Dalam dan Luar

Packaging dari produk Artpaper Lightbox menggunakan box kardus dengan


tambahan logo ditengahnya.

12
b. Brosur atau Poster

Untuk launching produk baru dan menggenalkannya kepada konsumen PT.


Art Paper membuat brosur yang disebarkan ke rumah-rumah warga diberbagai
daerah.

c. Simbol dan Logo

Untuk mempermudah konsumen mengenali produk barunya, PT. Art Paper


juga membuat simbol dan logo produk.

2. Promosi Penjualan

a. Pameran Dagang

Mengikuti pameran diberbagai event daerah PT. Art Paper menampilkan


produk barunya dan menampilakan maskot.

b. Bunga Rendah

Dengan promosi bunga rendah pada 2 minggu awal peluncuran produk,


diharapkan konsumen tertarik akan produ baru PT. Art Paper.

3. Hubungan Masyarakat

a. Sponsorship

Ikut berpartisipasi dalam event-event masyarakat.

b. Lobby (pendekatan konsumen)

Selain melakukan promosi melalui lobby, PT. Artpaper sekaligus melakukan


pencarian voice of customer.

4. Penjualan Langsung

a. Offline

Pembukaan outlet di berbagai kota agar memudahkan konsumen untuk


mencari produk-produk dari PT. Artpaper. Selain itu penjualan offline dengan
pembuatan katalog lampu untuk memudahkan konsumen dalam memilih model
maupun desai gambar produk yang mereka inginkan.

13
b. Online

Pembuatan website untuk memudahkan konsumen yang diluar area


pemasaran agar lebih mudah dalam hal memilih dan membeli produk-produk dari
PT. Artpaper melalui website resmi.

1.3 Proyeksi Permintaan

Peramalan adalah proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan dimasa


datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan
lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa
(Nasution, 2008). Selain itu peramalan juga didefinisikan sebagai seni dan ilmu
untuk memperkirakan kejadian di masa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan
melibatkan pengambilan data masa lalu dan menempatkannya ke masa yang akan
datang dengan suatu bentuk model matematis. Bisa juga merupakan prediksi
intuisi yang bersifat subjektif.Apabila tidak tersedia data yang cukup dapat di
analogikan dengan produk lain atau dengan produk penunjang.

Pangsa pasar merupakan sasaran utama dalam melakukan perkiraan


permintaan pasar terhadap suatu produk. Dalam penentuan pangsa pasar terdapat
beberapa data yang diperlukan, misalnya data jumlah penduduk, perusahaan
pesaing, dan lain sebagainya. Berikut adalah data penduduk Kota Gresik pada 17
Kecamatan per periode Juli 2017

Tabel 1.9 Jumlah Penduduk Kota Gresik Tahun 2017

Penduduk Rasio Jenis


Kecamatan Jumlah
Laki Perempuan Kelamin
Wringinanom 36.355 35.818 72.173 101
Driyorejo 52.252 51.371 103.623 102
Kedamean 31.453 31.113 62.566 101
Menganti 61.223 60.043 121.266 102
Cerme 39.463 39.457 78.920 100
Benjeng 33.196 33.045 66.241 100
Balongpanggang 29.430 29.560 58.990 100
Duduksampeyan 25.752 25.794 51.546 100
Kebomas 52.522 51.133 103.655 103
Gresik 45.734 45.390 91.124 101
Manyar 56.434 54.607 111.041 103

14
Bungah 33.926 33.501 67.427 101
Sidayu 22.052 21.705 43.757 102
Dukun 34.680 34.025 68.705 102
Panceng 26.477 26.075 52.552 102
Ujungpangkah 25.636 25.430 51.066 101
Sangkapura 36.941 36.749 73.690 101
Tambak 20.762 20.210 40.972 103
Jumlah/Total 664.288 655.026 1.319.314 101
Sumber : Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Sosial Kab. Gresik

Pertumbuhan penduduk di Kota Gresik yang kian hari kian bertambah


mempengaruhi tingkat kebutuhan akan sandang, pangan dan papan. Untuk
mengatasi hal tersebut banyak perusahaan yang mulai mengembangkan bisnisnya
pada sektor papan guna memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Gresik. Pada
tahun 2018 terdapat puluhan perumahan yang sudah berdiri di Kota Gresik.
Berikut adalah data dari perkembangan perumahan di Kota Gresik tahun 2015-
2017.

Tabel 1.10 Jumlah Perumahan Tahun 2015-2016 di Kota Gresik

Jumlah Perumahan 2013 2014 2015 2016 2017


Kota Gresik 87 92 101 109 113
Sumber : Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Sosial Kab. Gresik

Dari data diatas dapat dilihat bahwa semakin tahun jumlah


papan/perumahan di Kota Gresik semakin berkembang. Maka pangsa pasar
produk lampu hias juga semakin melebar. Berikut adalah data persentase rumah
tangga dengan sumber penerangan yang digunakan pada tahun 2009 – 2017.

Tabel 1.11 Persentase Rumah Tangga Kota Gresik Menurut Sumber Penerangan Tahun 2009-2017
Petromak/Aladin/Pelita/
Periode Listrik PLN Listrik Non PLN
Sentir/Obor/Lainnya
2009 96,61 2,56 0,82
2010 92,87 6,02 1,11
2011 99,00 0,88 0,12
2012 98,90 0,90 0,19
2013 99,76 0,14 0,09
2014 99,80 0,20 -
2015 98,91 1,09 -
2016 99,71 0,29 -

15
2017 100,00 - -
Sumber : Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional 2009-2017 BPS Provinsi Jatim
Dengan banyaknya perumahan yang ada saat ini, permintaan konsumen
akan lampu hias juga semakin meningkat. Permintaan akan lampu hias yang unik
dengan konsep rumah minimalis semakin digandrungi oleh keluarga muda.
Sehingga kami berinisiatif untuk memproduksi lampu hias dengan desain unik,
kualitas bagus, harga bersahabat tanpa mengesampingkan voice of customer yang
ada. Berikut nama-nama perusahaan penghasil lampu hias di Kota Gresik yang
juga menjadi pesaing bagi perusahaan kami.

Tabel 1.12 Perusahaan Lampu Hias di Kota Gresik


Permintaan
No. Perusahaan
2016 2017 2018
1. Lampion Damar Kurung 321 126 390
2. Lampionku 155 201 140
3. Primajaya LED 100 405 275
4. Gallery Terang 215 393 600
5. Lampu Ganas 270 200 452
Sumber : Badan Pusat Statistik

Dari hasil perolehan data pada Tabel 1.4 dapat digunakan untuk mengitung
dan menentukan market share, dengan membagi antara jumlah permintaan pada
tiga periode masing-masing perusahaan dengan total permintaan produk semua
perusahaan.

Sehingga didapatkan tabel Market Share periode awal untuk masing-masing


perusahaan lampu di Kota Gresik adalah sebagai berikut:

Tabel 1.13 Market Share Perusahaan Lampu di Kota Gresik

No. Perusahaan Market Share


1. Lampion Damar Kurung 20,01%
2. Lampionku 14,25%
3. Primajaya LED 18,65%
4. Gallery Terang 25,05%
5. Lampu Ganas 22,04%
Total Total

16
Sumber : Badan Pusat Statistik

Berdasarkan data yang telah dijabarkan sehingga perusahaan telah


menentukan akan memproduksi lampu hias Artpaper Lightbox sebanyak 10
produk per hari atau 200 produk perbulan sehingga produksi pertahun sebanyak
2.400 produk.

1.4 Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum Integrasi Sistem Manufaktur adalah sebagai berikut :

1. Mempunyai pemahaman mengenai perancangan sistem manufaktur dalam


sebuah perusahaan.

2. Mampu mengendalikan sistem manufaktur dalam perusahaan.

3. Mampu mengatur layout sebuah perusahaan agar diperoleh keadaan


lingkungan yang optimal.

4. Mengetahui tingkat kepentingan dan keinginan konsumen.

5. Mampu menerapkan hasil metode peramalan untuk mengetahui jumlah


kapasitas mesin, kapasitas tenaga kerja, dan kapasitas sumber daya lainnya
dari total permintaan yang telah diramalkan sebelumnya.

6. Menganalisa kelayakan sebuah pabrik sebelum memulai produki secara


massal.

1.5 Asumsi dan Batasan

Asumsi dan batasan yang digunakan dalam praktikum Integrasi Sistem


Manufaktur adalah :

1. Lokasi pertimbangan dalam pendirian pabrik adalah Kecamatan Gresik,


Kecamatan Kebomas dan Kecamatan Manyar.

2. Ketersediaan bahan baku stabil dan pasti.

3. Menerapkan sistem kerja non shift, pada 5 hari kerja dalam 1 minggu yang
dimulai dari pukul 07.00 – 16.00 WIB.

4. Pada tahun pertama dengan target penjualan minimal 3% guna memenuhi dan
mencapai target market share.

17
1.6 Sistematika Penyusunan Laporan

BAB 1 : PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi mengenai hal yang mendasari pembuatan dan
pengembangan produk, penentuan strategi mix marketing (product, plant,
promotion dan price). Selain itu juga berisi uraian mengenai tujuan penelitian,
manfaat yang akan diperoleh, batasan dan asumsi yang akan digunakan dalam
penelitian ini.

BAB 2 : PERANCANGAN PRODUK DAN PROSES

Pada bab ini berisi mengenai perancangan produk sesuai dengan kebutuhan
konsumen, memunculkan alternatif-alternatif desain produk, pembuatan detail
gambar, membuat struktur produk, merancang peta proses operasi dan peta aliran
proses, merencanakan kebutuhan bahan baku, merencanakan jumlah yang
diproduksi dan waktu produksi.

BAB 3 : PERANCANGAN PABRIK

Pada bab ini berisi mengenai perencanaan dan penentuan kapasitas produksi
yang optimal, menentukan kebutuhan mesin yang akan digunakan, menentukan
luasan areal kerja mesin total, menentukan daerah kerja perorangan, menentukan
jenis dan jumlah peralatan pemindahan material, menentukan luasan kebutuhan
gudang, menentukan luasan kebutuhan ruangan kantor dan pendukung lainnya,
menentukan total luas areal pabrik, dan membuat tata letak fasilitas pabrik.

BAB 4 : ANALISIS FINANCIAL

Pada bab ini berisi mengenai indentifikasi investasi awal, estimasi biaya-
biaya produksi dan pemeliharaan, estimasi pendapatan dan penilaian investasi
mengenai raba lugi dari perusahaan.

18
BAB 5 : PENUTUP

Pada bab ini berisi mengenai hasil dari penelitian yang digunakan untuk
mencapai tujuan penelitian,serta rekomendasi dan saran-saran yang dianggap
perlu untuk dilakukan dan ditujukan kepada pihak-pihak yang terkait.

19
BAB II
PERANCANGAN PRODUK DAN PROSES

2.1 Perancangan Produk

Dalam proses perancangan produk maka tahap pertama adalah melakukan


Research And Development, dalam perancangan produk Artpaper Lightbox
perusahaan menggunakan metode QFD (Quality Function Deployment) untuk
menampung permintaan-permintaan pelanggan. Pada pembuatan QFD, terdapat
beberapa tahapan, tahap pertama yaitu mencari tahu apa saja keinginan dari
konsumen sehingga perlu untuk dilakukan penyebaran kuesioner yang pertama
yaitu kuesioner yang berisikan mengenai Voice of Customer (VOC). Kuesioner
pertama dapat dilihat di Lampiran A.

Setelah menentukan apa saja voice of customer maka tahap selanjutnya yaitu
tahap penyusunan House of Quality (HOQ). Pada tahap kedua ini juga perlu untuk
penyebaran kuesioner guna mengetahui tingkat kepuasan dan juga tingkat
kepentingan pelanggan atau konsumen terhadap produk Artpaper Lightbox dan
juga produk-produk dari perusahaan lain atau kompetitor. Kuesioner kedua dapat
dilihat pada Lampiran B. Berikut adalah hasil dari penyusunan HOQ.

A. Identifikasi Tingkat Kepentingan Artpaper Lightbox


Tingkat kepentingan ini didapatkan dari hasil kuesioner, pelanggan akan
memberi penilaian seberapa penting indikator untuk produk Artpaper Lightbox
tersebut.

Tabel 2.1 Tingkat Kepentingan Pelanggan


Tingkat
No. VOC Total
Kepentingan
1. Kerapian Pemotongan 330 3.3
2. Desain Gambar 290 2.9
3. Arti Gambar 240 2.4
4. Kecerahan Lampu 460 4.6
5. Warna Lampu 340 3.4
6. Perpaduan Warna Lampu 270 2.7
7. Jumlah Watt 320 3.2
8. Ukuran Lampu Hias 270 2.7
9. Harga 290 2.9

20
10. Berat Lampu Hias 140 1.4
11. Packaging 390 3.9
12. Mudah didapatkan 360 3.6
Sumber : Hasil Kuesioner

B. Identifikasi Tingkat Kepuasan Artpaper Lightbox


1) Identifikasi Tingkat Kepuasan Artpaper Lightbox (Produk yang Diamati)

Pada identifikasi tingkat kepusasan didapatkan dari hasil kuesioner


kepuasan pelanggan yang telah diberikan oleh peneliti kepada responden-
responden untuk produk Artpaper Lightbox.

Tabel 2.2 Tingkat Kepuasan Pelanggan


Tingkat
No. VOC Total
Kepuasan
1. Kerapian Pemotongan 360 3.6
2. Desain Gambar 370 3.7
3. Arti Gambar 360 3.6
4. Kecerahan Lampu 360 3.6
5. Warna Lampu 370 3.7
6. Perpaduan Warna Lampu 310 3.1
7. Jumlah Watt 390 3.9
8. Ukuran Lampu Hias 360 3.6
9. Harga 390 3.9
10. Berat Lampu Hias 330 3.3
11. Packaging 410 4.1
12. Mudah didapatkan 370 3.7
Sumber : Hasil Kuesioner

2) Identifikasi Tingkat Kepuasan Lampion Damar Kurung (Produk Kompetitor)

Pada identifikasi tingkat kepusasan ini ditujukan kepada kepuasan


pelanggan terhadap produk dari kompetitor pertama yakni Lampion Damar
Kurung.

Tabel 2.3 Tingkat Kepuasan Pelanggan Kompetitor 1


Tingkat
No. VOC Total
Kepuasan
1. Kerapian Pemotongan 260 2.6
2. Desain Gambar 270 2.7
3. Arti Gambar 250 2.5
4. Kecerahan Lampu 180 1.8
5. Warna Lampu 160 1.6

21
6. Perpaduan Warna Lampu 340 3.4
7. Jumlah Watt 350 3.5
8. Ukuran Lampu Hias 420 4.2
9. Harga 160 1.6
10. Berat Lampu Hias 340 3.4
11. Packaging 300 3
12. Mudah didapatkan 330 3.3
Sumber : Hasil Kuesioner

3) Identifikasi Tingkat Kepuasan Lampionku (Produk Kompetitor)

Pada identifikasi tingkat kepusasan ini ditujukan kepada kepuasan


pelanggan terhadap produk dari kompetitor kedua yakni Lampionku.

Tabel 2.4 Tingkat Kepuasan Pelanggan Kompetitor 2


Tingkat
No. VOC Total
Kepuasan
1. Kerapian Pemotongan 310 3.1
2. Desain Gambar 340 3.4
3. Arti Gambar 310 3.1
4. Kecerahan Lampu 270 2.7
5. Warna Lampu 220 2.2
6. Perpaduan Warna Lampu 250 2.5
7. Jumlah Watt 340 3.4
8. Ukuran Lampu Hias 400 4
9. Harga 300 3
10. Berat Lampu Hias 320 3.2
11. Packaging 350 3.5
12. Mudah didapatkan 380 3.8
Sumber : Hasil Kuesioner

4) Identifikasi Tingkat Kepuasan Primajaya LED (Produk Kompetitor)

Pada identifikasi tingkat kepusasan ini ditujukan kepada kepuasan


pelanggan terhadap produk dari kompetitor ketiga yakni Primajaya LED

Tabel 2.5 Tingkat Kepuasan Pelanggan Kompetitor 3


Tingkat
No. VOC Total
Kepuasan
1. Kerapian Pemotongan 340 3.4
2. Desain Gambar 410 4.1
3. Arti Gambar 360 3.6
4. Kecerahan Lampu 290 2.9
5. Warna Lampu 300 3

22
6. Perpaduan Warna Lampu 330 3.3
7. Jumlah Watt 340 3.4
8. Ukuran Lampu Hias 330 3.3
9. Harga 350 3.5
10. Berat Lampu Hias 280 2.8
11. Packaging 310 3.1
12. Mudah didapatkan 310 3.1
Sumber : Hasil Kuesioner

5) Identifikasi Tingkat Kepuasan Gallery Terang (Produk Kompetitor)

Pada identifikasi tingkat kepusasan ini ditujukan kepada kepuasan


pelanggan terhadap produk dari kompetitor keempat yakni Gallery Terang.

Tabel 2.6 Tingkat Kepuasan Pelanggan Kompetitor 4


Tingkat
No. VOC Total
Kepuasan
1. Kerapian Pemotongan 340 3.4
2. Desain Gambar 310 3.1
3. Arti Gambar 300 3
4. Kecerahan Lampu 350 3.5
5. Warna Lampu 320 3.2
6. Perpaduan Warna Lampu 340 3.4
7. Jumlah Watt 300 3
8. Ukuran Lampu Hias 330 3.3
9. Harga 340 3.4
10. Berat Lampu Hias 330 3.3
11. Packaging 410 4.1
12. Mudah didapatkan 330 3.3
Sumber : Hasil Kuesioner

6) Identifikasi Tingkat Kepuasan Lampu Ganas (Produk Kompetitor)

Pada identifikasi tingkat kepusasan ini ditujukan kepada kepuasan


pelanggan terhadap produk dari kompetitor kelima yakni Lampu Ganas.

Tabel 2.7 Tingkat Kepuasan Pelanggan Kompetitor 5


Tingkat
No. VOC Total
Kepuasan
1. Kerapian Pemotongan 310 3.1
2. Desain Gambar 330 3.3
3. Arti Gambar 330 3.3
4. Kecerahan Lampu 310 3.1
5. Warna Lampu 320 3.2

23
6. Perpaduan Warna Lampu 350 3.5
7. Jumlah Watt 300 3
8. Ukuran Lampu Hias 360 3.6
9. Harga 230 2.3
10. Berat Lampu Hias 300 3
11. Packaging 360 3.6
12. Mudah didapatkan 320 3.2
Sumber : Hasil Kuesioner

C. Identifikasi Goal

Goal merupakan level performansi yang ingin dicapai perusahaan untuk


memenuhi customer need.

Tabel 2.8 Goal Matrik Perencanaan


No. VOC Goal
1. Kerapian Pemotongan 4
2. Desain Gambar 4.2
3. Arti Gambar 4.5
4. Kecerahan Lampu 4.3
5. Warna Lampu 4
6. Perpaduan Warna Lampu 4.5
7. Jumlah Watt 3.9
8. Ukuran Lampu Hias 3.7
9. Harga 4.6
10. Berat Lampu Hias 3.6
11. Packaging 4.1
12. Mudah didapatkan 4.4
Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner

D. Identifikasi Sales Point

Sales Point merupakan informasi mengenai kemampuan menjual produk


atau jasa (pelayanan) berdasarkan seberapa baik setiap customer need terpenuhi.
Nilai Sales Point ditentukan berdasarkan Importance to Customer.

24
Tabel 2.9 Sales Point Matrik Perencanaan
No. VOC Sales Point
1. Kerapian Pemotongan 1.2
2. Desain Gambar 1.2
3. Arti Gambar 1.2
4. Kecerahan Lampu 1.5
5. Warna Lampu 1.2
6. Perpaduan Warna Lampu 1.2
7. Jumlah Watt 1.2
8. Ukuran Lampu Hias 1.2
9. Harga 1.2
10. Berat Lampu Hias 1
11. Packaging 1.2
12. Mudah didapatkan 1.2
Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner

E. Identifikasi Improvement Ratio

Improvement Ratio merupakan suatu nilai yang menunjukkan seberapa


besar peningkatan layanan yang harus dilakukan perusahaan untuk memenuhi
keinginan konsumen. Nilai ini diperoleh dari hasil bagi antara Goal dengan
Current Customer Satisfaction. Formulasi dalam menentukan Improvement Ratio
adalah dengan cara membagi Goal dengan Current Satisfaction Performance.

Improvement ratio = goal : customer satisfaction perform.

Tabel 2.10 Improvement Ratio Matrik Perencanaan


Tingkat
No. VOC Goal IR
Kepuasan
1. Kerapian Pemotongan 4 3.6 1.111
2. Desain Gambar 4.2 3.7 1.135
3. Arti Gambar 4.5 3.6 1.250
4. Kecerahan Lampu 4.3 3.6 1.194
5. Warna Lampu 4 3.7 1.081
6. Perpaduan Warna Lampu 4.5 3.1 1.452
7. Jumlah Watt 3.9 3.9 1.000
8. Ukuran Lampu Hias 3.7 3.6 1.028
9. Harga 4.6 3.9 1.179
10. Berat Lampu Hias 3.6 3.3 1.091
11. Packaging 4.1 4.1 1.000
12. Mudah didapatkan 4.4 3.7 1.189

25
Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner

F. Identifikasi Raw Weight dan NRW

Raw weight memodelkan kepentingan keseluruhan bagi tim dari tiap


customer need, berdasarkan importance to customer, improvement ratio, dan sales
point. Formula dari Raw weight untuk tiap customer need adalah :

Raw weight = (Importance to Cust.) x (improvement ratio) x (sales point)

Sedangkan raw weight memiliki skala yaitu antara 0-1 sehingga untuk
formulasi normalized raw weight adalah sebagai berikut :

Normalized Raw Weight = Raw Weight / Raw Weight Total

Tabel 2.11 Raw Weight dan Normalized Raw Weight


Tingkat Sales
No. VOC IR RW NRW
Kepentingan Point
1. Kerapian Pemotongan 4,8 1,053 1,5 4.400 0.085
2. Desain Gambar 4,2 1,027 1,5 3.950 0.076
3. Arti Gambar 4 0,947 1,5 3.600 0.069
4. Kecerahan Lampu 5 1,043 1,5 8.242 0.159
5. Warna Lampu 3,2 0,944 1,2 4.411 0.085
6. Perpaduan Warna Lampu 3,2 0,971 1 4.703 0.091
7. Jumlah Watt 3,2 1,000 1,2 3.840 0.074
8. Ukuran Lampu Hias 3,6 0,952 1,2 3.330 0.064
9. Harga 4,6 1,026 1,2 4.105 0.079
10. Berat Lampu Hias 2,6 1,000 1 1.527 0.029
11. Packaging 3 0,938 1,2 4.680 0.090
12. Mudah didapatkan 2,6 1,000 1 5.137 0.099
TOTAL 51.925 1
Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner

26
G. Konstruksi House of Quality (HOQ)

Gambar 2.1 Konstruksi House of Quality (HOQ)


27
H. Nilai Prioritas SQC / Respon Teknis

Tabel 2.12 Nilai Prioritas dan Peringkat dari Respon Teknis


No SQC Prioritas Peringkat
1. Pemilihan Karton 0.074 10
2. Distributor Karton Berkualitas 0.080 8
3. Distributor LED Berkualitas 0.097 4
4. Tebal Karton 0.043 11
5. Besar Watt LED 0.140 1
6. Kerapian Pemotongan 0.076 9
7. Penataan Layer 0.081 7
8. Ketelitian Penyusunan Layer 0.085 6
9. Ketelitian Pemasangan LED 0.111 2
10. Kerapian Finishing 0.086 5
11. Distribusi Ke Berbagai Tempat 0.099 3
Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner

I. Analisis
Berdasarkan nilai prioritas dari tabel 2.13 dapat diketahui bahwa nilai
tertinggi adalah 0.140 (Besar Watt LED), 0.111 (Ketelitian Pemasangan LED) dan
0.099 (Distribusi Ke Berbagai Tempat), dari ketiga nilai tertinggi tersebut adalah
aspek yang harus lebih diutamakan dibanding lainnya karena faktor yang paling
mempengaruhi pada proses pembuatan lampu hias Artpaper Lightbox terdapat
pada tiga prioritas utama tersebut.

Setelah voice of customer didapatkan maka produk lampu hias dapat


dirancang, bahan baku dan peralatan untuk perancangan produk memiliki
beberapa standar sesuai dengan voice of customer yang akan dijabarkan sebagai
berikut :

A. Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan lampu hias Artpaper
Lightbox adalah karton, lampu LED, figora, (kertas buram). Bahan baku tersebut
didapatkan dari beberapa supplier yang berbeda. Berikut penjabaran supplier
bahan baku produk lampu hias Artpaper Lightbox :

Tabel 2.13 Bahan Baku Artpaper Lightbox dan Supplier


No. Bahan Baku Supplier
1. Kertas Foto Glossy PT. Suparma, Tbk
2. Kertas Kalkir UD. Kartasindo

28
3. Lampu LED UD. Setiawan
4. Figora/bingkai Merwin Pigura
5. Styrofoam PT. Citra Profoam Nusantara
PT. Nipsea Paint And Chemical
6. Cat Semprot
Co. Ltd.
7. Kabel PT. Central Wire Industrial
8. Adaptor PT. Java Surya Teknik

B. Mesin dan Peralatan

Mesin yang digunakan untuk proses produksi lampu hias adalah mesin
potong, solder, dll. Berikut adalah mesin dan peralatan yang digunakan pada
proses produksi lampu hias Artpaper Lightbox beserta fungsinya.

1) Komputer
Tahap pertama dalam pembuatan lampu hias Artpaper Lightbox adalah
tahap desain gambar dan bentuk, sehingga pada tahap ini diperlukan sebuah
komputer yang digunakan untuk membuat desain gambar lampu hias tersebut.
Komputer yang digunakan adalah iMac dengan spesifikasi sebagai berikut :

Tabel 2.14 Spesifikasi Produk iMac


Spesifikasi Nilai
Layar 21.5 inch
Processor 3.4 GHz quad-core Intel Core i5
Memory 8GB of 2400MHz DDR4 memory
Kapasitas 1TB
Tampilan Radeon Pro 560 with 4GB of VRAM
802.11ac Wi-Fi wireless networking IEEE
Wifi
802.11a/b/g/n compatible
Bluetooth Bluetooth 4.2 wireless technology
Tinggi 17.7 inch
Lebar 20.8 inch
Ukuran dan Berat
Stand Depth 6.9 inch
Berat 5.66 kg
Sistem macOS
Harga Rp. 14.899.000,-
Sumber : Apple Inc.

29
Gambar 2.2 iMac 21.5inch
2) Mesin AOKE
Tahap lanjutan setelah tahap desain yaitu tahap pemotongan. Pada
pemotongan lampu hias Artpaper Lightbox harus dilakukan dengan teliti,
sehingga PT. Artpaper menggunakan mesin pada proses pemotongan tersebut.
mesin tersebut dijalankan secara otomatis yaitu dengan memasukkan desain ke
dalam mesin pemotong kemudian hasil potongan akan mengikuti desain yang
sudah di inputkan tadi. Mesin yang digunakan adalah AOKE DCZ50 series
packing carton box sample maker cutter machine dengan ukuran mesin sebesar
170cm x 130cm. Dalam mesin tersebut terdapat 4 alat yang digunakan yaitu
oscillating knife tool, drag knife tool, creasing tool dan plotting pen.

Gambar 2.3 Artpaper Cutting Machine by AOKE


3) Solder
Pada pembuatan lampu hias Artpaper Lightbox diperlukan solder dalam
proses pembuatannya, solder sendiri digunakan untuk menyambungkan kabel
LED dengan adaptor sehingga lampu LED dapat nyala atau berfungsi. Solder
yang digunakan merupakan solder kecil, karena proses pensolderan harus

30
dilakukan dengan teliti sehingga proses ini dilakukan perorangan sehingga solder
yang digunakan pun solder kecil untuk perorangan. Solder yang digunakan adalah
Soldering Iron Kit Electronics dari Tabiger dimana didalam box tersebut terdapat
20 alat yang berbeda.

4) Cutting Tools
Dalam proses pembuatan lampi hias Artpaper Lightbox perlu adanya proses

Gambar 2.4 Soldering Iron Kit Electronics


pemotongan styrofoam sehinga perlu adanya alat pemotong yang digunakan untuk
memotong Styrofoam tersebut. Sama halnya dengan proses pensolderan, proses
pemotongan gabus juga dilakukan dengan ketelitian, sehingga proses pemotongan
gabus dilakukan perorangan. Alat yang digunakan untuk proses pemotongan
styrofoam adalah Foam Cutter Electric Cutting Machine Pen Tools Kit.
Gambar 2.5 Cutting Foam Kit
5) Alat Perekat

31
Alat perekat sendiri digunakan untuk merekatkan Styrofoam dengan kertas
foto. Untuk merekatkan Styrofoam dengan karton menggunakan perekat double
tape.

Gambar 2.6 Double Tape


C. Proses Produksi

1) Pembuatan Desain
Proses pertama dalam pembuatan lampu hias Artpaper Lightbox adalah
pembuatan desain. Pembuatan desain sendiri dibagi menjadi dua kategori, yaitu
pembuatan desain yang telah ditetapkan perusahaan dan juga pembuatan desain
berdasarkan permintaan pelanggan (custom). Pembuatan desain dari perusahaan
biasanya diperbarui sekitar 2-3 bulan sekali, sehingga desain baru akan membuat
pelanggan puas dan tidak bosan dengan desain yang selalu sama. Untuk
pembuatan desain custom, desain diterima oleh perusahaan sesuai dengan
kemauan pelanggan tersebut.

2) Pemotongan

Proses selanjutnya yaitu pemotongan, pemotongan sendiri dikategorikan


menjadi dua yaitu pemotongan karton dan pemotongan Styrofoam.

a. Kertas Foto

Setelah desain dibuat maka komputer akan mengirimkan desain tersebut ke


mesin pemotong dan kemudian secara otomatis mesin akan memotong kertas foto
tersebut sesuai dengan desain, sehingga pada proses pemotongan ini tidak
membutuhkan waktu lama dan juga tidak memerlukan operator yang banyak.

32
Setelah proses pemotongan selesai kemudian kertas foto disisihkan dan akan
dibawa menuju proses selanjutnya.

b. Styrofoam

Untuk pemotongan Styrofoam sendiri dilakukan oleh tenaga manusia secara


perorangan, tenaga kerja dibekali oleh peralatan pemotong foam sendiri sehingga
tenaga kerja bisa fokus untuk memotong styrofoam tersebut. Setelah styrofoam
terpotongi maka styrofoam akan disisihkan dan akan dibawa menuju proses
selanjutnya,

3) Penataan/ Penyusunan

Setelah tahap pemotongan selesai maka tahap selanjutnya adalah


penyusunan kertas foto untuk tiap layer dan juga styrofoam yang telah dipotongi
pada proses sebelumnya. Proses ini juga dilakukan dengan penuh ketelitian secara
perorangan.

4) Pemasangan LED

Pada proses pemasangan LED sebelumnya LED ditempatkan sesuai dengan


suasana pada desain, kemudian kabel lampu LED tersebut akan disambungkan ke
adaptor dengan menggunakan solder.

5) Packing

Proses packing adalah proses akhir pada pembuatan lampu hias Artpaper
Lightbox, lampu hias yang sudah selesai akan di packing kedalam sebuah box
(kemasan). Setelah proses packing maka lampu hias Artpaper Lightbox siap untuk
di distribusikan.

2.2 Alternatif-Alternatif Desain Produk


Alternatif 1

Alternatif 2

2.3 Menentukan Alternatif Desain Produk


Setelah menetukan beberapa pilihan alternaltif desain produk, perusahaan
harus memilih produk yang nantinya akan diproduksi masal yang sesuai dengan
permintaan konsumen. Terdapat beberapa metode yang digunakan untuk

33
penentuan alternaltif desain produk, salah satunya yang digunakan oleh PT.
Artpaper yakni metode zero-one. Beberapa kriteria yang menjadi dasar untuk
penilaian semua alternaltif. Dengan perhitungan bobot sementara untuk masing-
masing alternaltif. Perhitungan bobot alternaltif ini didasarkan atas rumus dalam
(Julianus, 1995)

Untuk penentuan angka rangking dilakukan dengan cara terbalik, rangking


teratas memiliki bobot yang paling rendah. Dengan kata lain prioritas yang utama
memiliki bobot yang paling besar. Penilaian bobot sementara juga bergantung
pada jumlah fungsi yang dihadirkan.

Tabel 2.15 Penilaian Bobot Sementara


Angka
Fungsi Bobot Keterangan
rangking
Estetika (A) 3 50 Prioritas Tinggi
Fleksibelitas (B) 2 30 Prioritas Sedang

Harga (C) 1 20 Prioritas Rendah


Jumlah angka rangking 6 100

Kemudian setelah didapatkan angka bobot diatas maka dilakukan analisa


selanjutnya yaitu dengan metode Zero-One. Menurut Ir. Julianus H, MSIE (1955)
metode Zero-One adalah salah satu cara pengambilan keputusan yang bertujuan
untuk menentukan urutan prioritas fungsi – fungsi (kriteria). Prinsip metode ini
adalah menentukan relativitas suatu fungsi “lebih penting” atau “kurang penting”
terhadap fungsi lainnya. Fungsi yang “lebih penting” diberi nilai satu (one),
sedangkan nilai yang “kurang penting” diberi nilai nol (zero). Kemudian dengan
menghadirkan referensi perbandingan maka akhirnya didapatkan indeks untuk
masing – masng kriteria yang nantinya menjadi parameter perhitungan dalam
penentuan nilai pengambilan keputusan untuk masing – masing alternatif
berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Keuntungan metode ini adalah mudah
dimengerti dan pelaksanaannya cepat dan mudah.

34
Preferensi alternatif untuk Estetika (A)
Alternatif Preferensi Keterangan
Artpaper Lightbox (I) I < II Alt. I kurang baik dari Alt. II
Artpaper Lightox (II) II > I Alt. II lebih baik dari Alt I

Preferensi alternatif untuk kriteria Fleksibelitas (B)


Alternatif Preferensi Keterangan
Artpaper Lightbox (I) I < II Alt. I kurang baik dari Alt. II
Artpaper Lightox (II) II > I Alt. II lebih baik dari Alt I

Preferensi alternatif untuk Harga (C)


Alternatif Preferensi Keterangan
Artpaper Lightbox (I) I > II Alt. I lebih baik dari Alt. II
Artpaper Lightox (II) II < I Alt. II kurang baik dari Alt I

Preferensi alternative untuk … (D)

Alternatif Preferensi Keterangan


Artpaper Lightbox (I) I < II Alt. I kurang baik dari Alt. II
Artpaper Lightox (II) II > I Alt. II lebih baik dari Alt I

Tabel 2.16 Penilaian Zero-One Terhadap Estetika (A)


Alternatif I II Jumlah Indeks
I X 0 0 0
II 1 X 1 1/1
Jumlah 1 1

Tabel 2.17 Penilaian Zero-One Terhadap Fleksibilitas (B)


Alternatif I II Jumlah Indeks
I X 0 0 0
II 1 X 1 1/1
Jumlah 1 1

35
Tabel 2.18 Penilaian Zero-One Terhadap Harga (C)
Alternatif I II Jumlah Indeks
I X 1 1 1/1
II 0 X 0 0
Jumlah 1 1

Tabel 2. 19 Penilaian Zero-One Terhadap ... (D)


Alternatif I II Jumlah Indeks
I X 1 1 1/1
II 0 X 0 0
Jumlah 1 1

Cara pelaksanaan metode Zero-One ini adalah dengan mengumpulkan


fungsi–fungsi yang tingkatannya sama, kemudian disusun dalam suatu matriks
Zero-One yang berbentuk bujur sangkar. Kemudian dilakukan penilaian fungsi-
fungsi secara berpasangan, sehingga ada matriks akan terisi x. Nilai–nilai pada
matriks ini kemudian dijumlah menurut baris dan dikumpulkan pada kolom
jumlah.
Kemudian setelah diperoleh nilai indeks dan bobot sementara dari semua
kriteria untuk alternatif yang dipakai maka dilakukan pembobotan akhir dengan
matrik evaluasi. Bagian dari metode ini yaitu untuk mengetahui nilai prioritas dari
suatu item yang dihadirkan adalah dengan metode penilaian alternatif dan
existing.

Tabel 2.20 Analisa Metode Zero-One

A B C D
No Alternatif Bobot Total
(50) (30) (20) (…)

0 0 1/1
1 Artpaper Lightbox (I) 20
0 0 20

1/1 1/1 0
2 Artpaper Lightbox (II) 80
50 30 0

Pada tahap penganalisaan rangking digunakan perangkingan dengan metode


matrik evaluasi. Sehingga dari hasil analisa dapat diketahui bahwa alternatif 1

36
yaitu produk Artpaper Lightbox mempunyai keunggulan bobot dengan total 80,
sedangkan untuk alternatif II mempunyai bobot 20. Nilai bobot tersebut
didapatkan berdasarkan kriteria ekstetika atau keindahan, fleksibelitas dan harga.
Dengan analisa rangking ini, nilai yang dihasilkan akan menjadi nilai kelayakan
penggunaan alternatif yang dikembangkan.

2.4 Detail Gambar dan Desain Produk yang Terpilih


Detail Desain Produk

Bill of Material

2.5 Rancangan Proses, Peta Proses Operasi dan Peta Aliran Proses
Proses pembuatan / produksi lampu hias Artpaper Lightbox memiliki lima
proses secara umum. Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai proses produksi
lampu hias Artpaper Lightbox secara keseluruhan atau detail mulai dari proses
awal desaining, inspeksi sampai dengan proses akhir yaitu packaging. Berikut
akan dijelaskan mengenai proses produksi lampu hias Artpaper Lightbox.

A. Proses Desain

Proses desain merupakan tahap awal dalam proses produksi lampu hias
Artpaper Lighbox. Desain sendiri terdiri dari dua kategori. Kategori pertama
desain yang berasal dari perusahaan, dimana desain tersebut akan selalu
diperbarui agar konsumen tidak bosan. Kategori kedua yaitu desain yang berasal
dari custom pelanggan, tetapi desain dari pelanggan ini tidak semua di produksi
massal karena melalui persetujuan para stakeholder terlebih dahulu.

B. Inspeksi

Inspeksi pertama dilakukan setelah tahap desain selesai, desain di cek


apakah ada gambar yang kurang tepat, kurang berkenan atau yang lainnya.

C. Proses Pemotongan Kertas Foto

Setelah gambar telah melalui proses imspeksi maka tahap selanjutnya


adalah pemotongan kertas, proses pemotongan dilakukan dengan menggunakan
mesin potong otomatis dengan menginputkan desain gambar lampu hias
kemudian secara otomatis mesin memotong kertas tersebut sesuai dengan desain
gambar.

37
D. Inspeksi

Inspeksi kedua dilakukan untuk mengetahui apakah pemotongan sdah rapi


dan sesuai dengan gambar, apakah ada pemotongan yang salah ataupun lainnya.

E. Proses Pemotongan Styrofoam

Proses selanjutnya adalah proses pemotongan styrofoam, styrofoam


dipotong sebagai sekat antara kertas foto satu dengan lainnya sehingga akan
menjadikan sebuah layer.

F. Proses Penyusunan

Setelah semua material terpotongi maka selanjutnya adalah proses


penyusunan antara kertas foto dan styrofoam

G. Inspeksi

Tahap inspeksi ketiga digunakan untuk pengecekan apakah layer yang


terpasang sesuai dengan desain.

H. Pemasangan Lampu LED

Menempelkan LED pada bingkai produk kemudian menyambungkan kabel


LED ke kabel adaptor.

I. Pemeriksaan

Inspeksi digunakan untuk pengecekan apakah lampu LED dapat nyala atau
tidak.

J. Packing

Setelah produk telah tersusun rapi maka tahap akhirnya yaitu pengemasan,
pengemasan sendiri bertujuan selain untuk memperindah lampu hias tersebut
tetapi juga sebagai ciri khas tersendiri dari lampu hias Artpaper Lightbox.

Setelah dijabarkan mengenai proses produksi lampu hias Artpaper Lighbox


maka berikut akan dijabarkan mengenai peta proses operasi dan juga peta proses
aliran. Penjabaran peta-peta tersebut bertujuan untuk memudahkan pemahaman
mengenai proses produksi lampu hias Artpaper Lightbox.

38
Gambar 2.7 Peta Proses Operasi

39
PETA ALIRAN PROSES
Ringkasan Pekerjaan : Pembuatan
Waktu Jarak Artpaper Light
Kegiatan Jumlah
(detik) (cm) Nomor Peta : 02
10 425 Orang Bahan
5 15 Sekarang Usulan
- Dipetakan Oleh : Berlin N. A. Y
- Tanggal Dipetakan : 6 Des 2018
1 -
LAMBANG WAKTU JARAK
URAIAN KEGIATAN
(detik) (cm)
Desain gambar
√ 180 - 330
menggunakan komputer
pemeriksaan √ 3
Cetak gambar melalui mesin
√ 10
cutting
Bersihkan area bekas
√ 5
potongan gambar
pemeriksaan √ 3
Potong styrofoam sesuai
√ 10
ukuran kertas gambar
Berikan double tape pada
√ 10
setiap sisi styrofoam
Tempelkan styroafoam
disetiap sisi belakang √ 20
gambar
Satukan semua gambar yang
telah ditempelkan √ 10
styroafoam
Pemeriksaan √ 3
Rangkai kabel lampu led
√ 5
strip degan adaptor 12 volt
Tempelkan lampu led strip
√ 5
didalam bingkai 3D
Pemeriksaan √ 3
Masukkan tumpukan gambar
√ 20
kedalam bingkai
Pemeriksaan √ 3
Selesai √ -
Gambar 2.8 Peta Proses Aliran

Setelah pembuatan peta proses operasi dan peta proses aliran, maka dapat
ditentukan berapakan waktu baku dari semua kegiatan beserta allowance yang

40
telah diberikan dengan besar allowance adalah 15% dengan asumsi bahwa semua
pekerja dalam keadaan normal (100%) selama proses produksi lampu hias
Artpaper Lightbox dan juga tingkat keyakinan sebesar 95% dan derajat ketelitian
10%. Data pengamatan dapat dilihat di lampiran D.

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut maka akan dilakukan uji kecukupan


data untuk mengetahui apakah jumlah pengamatan yang telah dilakukan cukup
atau belum cukup. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan formulasi uji
kecukupan data sebagai berikut :

Dimana :
k : Tingkat keyakinan
s : Derajat ketelitian
N : Jumlah data pengamatan
N’ : Jumlah data yang seharusnya dilakukan

Sehingga didapatkan hasil sebagai berikut :

41
Nilai N’ didapatkan 6.15 dan nilai N adalah 20 sehingga data pengamatan
dianggap cukup karena memenuhi perumusan N’ < N. Setelah uji kecukupan data
selesai maka tahap selanjutnya adalah perhitungan waktu baku (Wb). Formulasi
perhitungan waktu baku adalah sebagai berikut :

Hasil perhitungan waktu baku akan dijabarkan sebagai berikut :

A. Desain Gambar

B. Pemotongan

C. Penyusunan

42
D. Pemasangan LED

E. Packing

Berdasakan nilai ws (waktu baku) dan wn (waktu normal), maka OS (output


standar) dari proses produksi lampu hias Artpaper Lightbox adalah sebagai berikut
:
Wn : 269.8 menit atau 4.5 jam
Wb : 318.37 menit atau 5.3 jam
OS : 4.9 jam/unit
2.6 Perencanaan Produksi

Menurut Wignjosoebroto (2006 : 335), Perencanaan dan pengendalian


produksi diterjemahkan dari istilah Production Planning and Control merupakan
aktivitas manajemen produksi/industri yang bertujuan untuk merencanakan (plan)
dan mengendalikan (control) aliran material (khususnya bahan baku) yang masuk,
melalui berbagai tahapan proses, dan kemudian keluar dari pabrik.

A. Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku

Kebutuhan bahan baku didasarkan pada jumlah permintaan pada periode


tertentu. Untuk permintaan produk lampu hias Artpaper Lightbox sendiri
sebanyak 200 pcs perbulan atau 10 pcs perhari sehingga kebutuhan bahan baku
akan dijabarkan sebagai berikut.

43
Tabel 2.21 Tabel Pembelian Bahan Baku pada Satu Produk

No. Material Kuantitas Harga


1. Kertas Foto Glossy 7 lembar 5.950
2. Kertas Kalkir 1 lembar 1000
3. Lampu LED 0.3 cm 15.300
4. Figora/bingkai 1 biji 38.700
5. Styrofoam 0.5 x 0.5 m 4.300
7. Kabel 0.3 cm 4.500
8. Adaptor 1 biji 30.000

Tabel 2.22 Pembelian Bahan Baku per Hari (10 produk)


No. Material Kuantitas Jumlah Harga
1. Kertas Foto Glossy 7 lembar 70 lembar 59.500
2. Kertas Kalkir 1 lembar 10 lembar 10.000
3. Lampu LED 0.3 cm 3m 135.000
4. Figora/bingkai 1 biji 10 biji 387.000
5. Styrofoam 0.5 x 0.5 m 5x5m 43.000
7. Kabel 0.3 m 3m 45.000
8. Adaptor 1 biji 1 cm 300.000

Tabel 2.23 Pembelian Bahan Baku per Tahun


Per Per Per
No. Material Per Tahun
Unit Hari Bulan
Kertas Foto Glossy
1. 7 70 1.400 16.800
(lembar)
2. Kertas Kalkir (lembar) 1 10 200 2.400
3. Lampu LED (m) 0.3 3 60 720
4. Figora/bingkai (biji) 1 10 200 2.400
5. Styrofoam (m x m) 0.5x0.5 5x5 100x100 1.200x1.200
7. Kabel (m) 0.3 3 60 720
8. Adaptor (biji) 1 10 200 2.400

B. Perencanaan Pembelian

Dalam membangun sebuah pabrik, salah satu aspek terpenting yaitu


tepatnya pembelian (perencanaan pembelian). Apabila terdapat kesalahan dalam
perencanaan pembelian ini, walaupun kelebihan ataupun kekurangan keduanya
sangatlah berpengaruh bagi jalannya perusahaan atau pabrik tersebut. Jika barang
yang dipesan atau dibeli ternyata berlebih, akan mengakibatkan penumpukan di
gudang sedangkan jika barnag yang dipesan tersebut ternyata kurang maka
permintaan pelanggan pun tidak akan terpenuhi sehingga pelanggan sendiri akan
merasa kecewa.

44
Karena produksi dari produk lampu hias Artpaper Lightbox kontinyu dan
konstan maka metode Economic Order Quantity (EOQ) merupakan metode yang
paling tepat untuk mengetahui berapa tingkan pembelian atau pemesanan yang
optimal. Berikut formulasi dari EOQ :

Dimana :

Q : Ukuran pesanan
D : Kebutuhan bahan baku/tahun
Ch : Biaya penyimpan per tahun/produk
Cr : Biaya pesan
f : fraksi biaya penyimpanan
b : Harga barang per unit

1. Biaya Pesan

Dalam pemenuhan bahan baku, perusahaan mencari supplier dengan


kualitas barang bagus dan harga yang terjangkau. Beberapa bahan baku dibeli
pada produsen tetapi ada juga yang langsung membeli bahan baku melalui
pabriknya langsung. Berikut akan diuraikan mengenai biaya pesan di setiap
supplier.

Tabel 2.24 Rincian Biaya Pesan


Biaya yang
Rincian Total Biaya (Rp)
Dikeluarkan (Rp)
Biaya Telepon 5.000
Biaya Kendaraan 250.000 325.000
Biaya Supir 70.000

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa total biaya pesan yang
dikeluarkan untuk satu kali pemesanan adalah sebesar Rp. 335.000,-.

2. Biaya Simpan

Besar biaya simpan dihitung berdasarkan presentase harga yang disimpan di


gudang per bulannya, biaya penyimpanan ini meliputi :

45
Tabel 2.25 Rincian Biaya Simpan
Jenis Biaya Jumlah
Biaya kehilangan dan kerusakan 1% dari harga produk per bulan
Biaya penanganan persediaan 0.5% dari harga produk per bulan
Biaya fasilitas penyimpanan 0.5% dari harga produk per bulan
TOTAL 2% dari harga produk per bulan
Biaya simpan yang dikeluarkan setiap bulannya adalah sebesar 2% sehingga
pertahun akan mengeluarkan biaya seimpan sebesar 24% atau 0.24.

3. Biaya Pesan Bahan Baku

Perhitungan biaya pemesanan bahan baku dihitung di setiap bahan baku,


berikut merupakan contoh perhitungan biaya pesan bahan baku kertas foto glossy.

Berikut adalah tabel perhitungan biaya pesan keseluruhan bahan baku untuk
produksi lampu hias Artpaper Lightbox.

Tabel 2.26 Kebutuhan Bahan Baku Optimal


Kebutuhan
No. Cr f b Q*
per Tahun
1. Rp. 325.000,- 0.24 Rp. 5.950 16.800 2.764
2. Rp. 325.000,- 0.24 Rp. 1000 2.400 2.550
3. Rp. 325.000,- 0.24 Rp. 15.300 720 357
4. Rp. 325.000,- 0.24 Rp. 38.700 2.400 502
5. Rp. 325.000,- 0.24 Rp. 4.300 1.200x1.200 870
6. Rp. 325.000,- 0.24 Rp. 4.500 720 658.3
7. Rp. 325.000,- 0.24 Rp. 30.000 2.400 466

46
BAB III
PERANCANGAN PABRIK

3.1 Perencanaan Kapasitas Produksi

Kapasitas (capacity) adalah hasil produksi atau volume pemrosesan


(throughput) atau jumlah unit yang dapat ditangani, diterima, disimpan, atau
diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam suatu periode waktu tertentu. Kapasitas
menentukan :

a) Persyaratan modal sehingga mempengaruhi sebagian besar biaya tetap.


b) Menentukan apakah permintaan dapat dipenuhi atau apakah fasilitas yg ada
berlebihan.

Jika kapasitas terlalu besar, sebagian fasilitas akan menganggur dan akan
terdapat biaya tambahan yang dibebankan pada produksi yg ada. Jenis kapasitas
menurut waktu perencanaan :

a) Jangka Panjang

Biasanya berjangka waktu lebih dari 1 tahun. Berkaitan dengan desain


system. Sangat bergantung pada keadaan ekonomi makro, politik dll.

b) Jangka Menengah

Jangka waktu perencanaan biasanya 1 sampai dengan 24 bulan. Bentuk


perencanaan adalah aggregate. Bergantung pada forecast permintaan dan sumber
daya yang produktif.

c) Jangka Pendek

Jangka waktu perencanaan kurang dari 1 bulan. Hasilnya sama dengan


production schedule tujuannya production schedule sama dengan actual demand,
yang dinyatakan melalui/sampai pesanan yang diterima ke sumber daya yang
sekarang tersedia.

Oleh karena itu jenis kapasitas yang kita gunakam adalah kapasitas jangka
panjang, dimana sumber daya produksi memakan waktu lama untuk memperoleh
atau menyelesaikan, seperti bangunan, peralatan atau fasilitas. Perencanaan

47
kapasitas jangka panjang memerlukan partisipasi dan persetujuan manajemen
puncak.

A. Menghitung Kebutuhan Tenaga Kerja.

Kebutuhan tenaga kerja diperoleh dari hasil perkalian antara pengerjaan


produk perunit dengan kebutuhan produk dan jumlah hari kerja.

Kebutuhan tenaga kerja = waktu pengerjaan perunit produk x kebutuhan produk


(hari) x jumlah hari kerja (bulan)

Tabel 3.1 Kebutuhan Tenaga Kerja

Kebutuhan Yang Kebutuhan


Periode Hari Kerja
Diproduksi Per Hari Tenaga Kerja
Januari 20 10 1000
Februari 20 10 1000
Maret 20 10 1000
April 20 10 1000
Mei 20 10 1000
Juni 20 10 1000
Juli 20 10 1000
Agustus 20 10 1000
September 20 10 1000
Oktober 20 10 1000
November 20 10 1000
Desember 20 10 1000
Jumlah 12000

Kebutuhan tenaga kerja = 5 x 10 x 20


= 1000

B. Menghitung Jam Kerja Bulanan


Jam kerja bulanan diperoleh dari perkalian antara hari kerja dengan jam
kerja per hari.

Tabel 3.2 Kebutuhan Jam Kerja Bulanan

Periode Hari Kerja Jam Kerja Bulanan


Januari 20 160
Februari 20 160
Maret 20 160
April 20 160
Mei 20 160
Juni 20 160
Juli 20 160

48
Agustus 20 160
September 20 160
Oktober 20 160
November 20 160
Desember 20 160
Jumlah 240 1920

C. Jumlah Tenaga Kerja

Jadi, jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan adalah 6 atau 7 orang.

D. Memilih Jumlah Tenaga Kerja Yang Optimal Dengan Cara Trial & Error

Diketahui dimana kami menetapkan biaya operasi dan simpan terhadap produk
Artpaper Lightbox sebagai berikut:

Tabel 3.3 Biaya Operasi dan Biaya Simpan


Biaya Jumlah
Reguler Rp. 20.000,-
Overtime Rp. 25.000,-
Ongkos simpan Rp. 3.200,-

1. Tenaga kerja 6 orang.

Tabel 3.4 Total Biaya untuk Enam Karyawan

Kebutuhan Alternatif produksi


Biaya Biaya
Tenaga Kapasitas yang layak Total Biaya
Bulan Regular Overtime
Kerja Reguler (Rp)
Reguler Overtime (Rp) (Rp)
(jam)
Januari 1000 960 960 40 19.200.000 1.000.000 20.200.000
Februari 1000 960 960 40 19.200.000 1.000.000 20.200.000
Maret 1000 960 960 40 19.200.000 1.000.000 20.200.000
April 1000 960 960 40 19.200.000 1.000.000 20.200.000
Mei 1000 960 960 40 19.200.000 1.000.000 20.200.000
Juni 1000 960 960 40 19.200.000 1.000.000 20.200.000
Juli 1000 960 960 40 19.200.000 1.000.000 20.200.000
Agustus 1000 960 960 40 19.200.000 1.000.000 20.200.000
Septembe 20.200.000
1000 960 960 40 19.200.000 1.000.000
r
Oktober 1000 960 960 40 19.200.000 1.000.000 20.200.000
November 1000 960 960 40 19.200.000 1.000.000 20.200.000
Desember 1000 960 960 40 19.200.000 1.000.000 20.200.000

49
TOTAL 242.400.000

Kapasitas regular = jam kerja (bulan) x 6 orang


= 160 x 6

= 960

Maka total biaya selama 1 tahun dengan 6 orang tenaga kerja adalah sebesar
Rp. 242.400.000,-.

2. Tenaga kerja 7 orang

Tabel 3.5 Total Biaya untuk Lima Karyawan


Kebutuhan Alternatif produksi
Biaya Biaya
Tenaga Kapasitas yang layak Total Biaya
Bulan Regular Overtime
Kerja Reguler (Rp)
Reguler Overtime (Rp) (Rp)
(jam)
Januari 1000 1120 1000 20.000.000 20.000.000
Februari 1000 1120 1000 20.000.000 20.000.000
Maret 1000 1120 1000 20.000.000 20.000.000
April 1000 1120 1000 20.000.000 20.000.000
Mei 1000 1120 1000 20.000.000 20.000.000
Juni 1000 1120 1000 20.000.000 20.000.000
Juli 1000 1120 1000 20.000.000 20.000.000
Agustus 1000 1120 1000 20.000.000 20.000.000
Septembe
1000 1120 1000 20.000.000 20.000.000
r
Oktober 1000 1120 1000 20.000.000 20.000.000
November 1000 1120 1000 20.000.000 20.000.000
Desember 1000 1120 1000 20.000.000 20.000.000
TOTAL 240.000.000

Kapasitas regular = jam kerja (bulan) x 7 orang


= 160 x 7

= 1.120

Maka total biaya selama 1 tahun dengan 7 orang tenaga kerja adalah sebesar
Rp. 240.000.000,-.

Berdasarkan hasil tersebut didapatkan bahwa total biaya selama 1 tahun


adalah sebagai berikut :

50
Tabel 3.6 Rekapitulasi Hasil Trial Eror
Jumlah Tenaga Kerja Biaya yang Dikeluarkan
6 orang Rp. 242.400.000,-
7 orang Rp. 240.000.000,-.

Berdasarkan hasil rekapitulasi diatas dapat disimpulkan bahwa dengan


tenaga kerja sebanyak 7 orang akan mengeluarkan biaya yang lebih sedikit
dibandingkan dengan tenaga kerja sebanyak 6 orang. Sehingga jumlah tenaga
kerja yang dipilih adalah sebanyak 7 orang.

3.2 Penentuan Kebutuhan Mesin Yang Digunakan

Pembuatan produk Artpaper Lightbox rata-rata demand perhari adalah 10


unit, untuk itu kita dapat menghitung jumlah mesin yang dibutuhkan untuk
tahapan prosesnya. Data tahapan proses pembuatan produk Artpaper Lightbox
ditunjukkan pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.7 Kebutuhan Mesin pada Produk Artpaper Lightbox


Waktu Down
Jam Set Up
Mesin Pengerjaan Time Per %
Tahapan Kerja Per Time
Yang Per Hari Defect
Proses Periode (ST)
Digunakan Produk (T) (DT) (P)
(D) (Menit )
(Menit) (Menit)
1 Komputer 8 180-330 120 30 2
Mesin
2 8 10 30 10 3
AOKE
3 Solder 8 13 30 5 5
4 Cutting 8 10 30 5 5
5 Perekat 8 10 30 2 3

Berdasarkan tabel data diatas selanjutnya kita dapat menentukan tingkat


efisiensi dan jumlah yang dikerjakan untuk masing – masing proses dari masing–
masing mesin.

A. Penetapan Effisiensi Dari Masing-Masing Tahapan Proses (E)

Rumus umum:

51
Untuk Komputer (tahapan proses ke 1)

Untuk Mesin AOKE (tahapan proses ke 2)

Untuk Solder (tahapan proses ke 3)

Untuk Cutting (tahapan proses ke 4)

Untuk Perekat (tahapan proses ke 5)

B. Penetapan Jumlah Produk Yang Dibuat Oleh Masing-Masing Tahapan


Proses

Untuk menentukan jumlah produk dari masing- masing tahapan proses yaitu
dengan perhitungan terbalik, dari tahapan proses terakhir menuju ke tahapan
proses awal. Rumusnya sebagai berikut:

Untuk Komputer (tahapan proses ke 1)

, setara dengan 10 unit/bulan

Untuk Mesin AOKE (tahapan proses ke 2)

, setara dengan 10 unit/bulan

Untuk Solder (tahapan proses ke 3)

52
, setara dengan 11 unit/bulan

Untuk Cutting (tahapan proses ke 4)

, setara dengan 11 unit/bulan

Untuk Perekat (tahapan proses ke 5)

, setara dengan 10 unit/bulan

C. Penetapan Jumlah Mesin Yang Dibutuhkan Dalam Masing-Masing Tahapan


Proses

Untuk menentukan jumlah mesin dari masing- masing tahapan proses yang
dibtuhkan dipergunakan rumus:

Untuk Komputer (tahapan proses ke 1)

Untuk Mesin AOKE (tahapan proses ke 2)

Untuk Solder (tahapan proses ke 3)

Untuk Mesin Potong (tahapan proses ke 4)

53
D. Penentuan Luas Area Total Kerja Mesin Atau Ruangan Produksi

Tabel 3.8 Total Luas Area Kerja

Luas Keb. Dimensi Keb.


Jenis Jumlah Dimensi (Meter) Luas
Total Allowance Ruang Ruang (m)
Mesin Mesin (m2)
Panjang Lebar (m2) (m2) Panjang Lebar
Komputer 10 1 1 30 30 15% 10 5 2
AOKE 1 2 2 2.21 2.21 15% 4.6 2.15 2.15
Solder 1 1 1,5 1,5 1,5 15% 1.9 1.15 1.65
Cutting 1 1,5 2 3 3 15% 3.6 1.65 2.15
Perekat 1 1 1,5 1,5 1,5 15% 1.9 1.15 1.65

Antar mesin diberikan jarak minimal antara 1 meter – 2 meter untuk tempat
lintasan agar terjadi kemudahan dan keefisienan perpindahan barang dari mesin 1
ke mesin 2

Gambar 3.1 Denah Ruangan Produksi


Keterangan :

Aoke : Tempat pemotongan kertas foto dengan mesin AOKE


Cutting : Pemotongan Styrofoam dengan menggunakan cutting tools
Assembly I : Tempat assembly antara kertas foto dengan Styrofoam
Assembly II : Tempat assembly antara kabel LED dengan adaptor
Assembly III : Tempat assembly antara assembly I dengan assembly II

Sehingga total kebutuhan ruang produksi adalah 32m2 atau dengan panjang
8m dan lebar 4m.

54
3.3 Penentuan Daerah Kerja Perorangan
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa perusahaan memiliki target
produksi untuk mencapai pangsa pasar yang ada. Perusahaan membuat kebijakan
produksi, 200 produk lampu Artpaper Lightbox harus diproduksi selama satu
bulan. Untuk mencapai produksi tersebut perusahaan membentuk beberapa bagian
diantaranya bagian SDM, bagian Produksi, bagian Marketing, dan bagian
Administrasi. Dari bagian-bagian yang ada tersebut diharapkan bisa saling kerja
sama untuk mencapai tujuan perusahaan. Berikut merupakan struktur organisasi
PT. Art Paper.

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Perusahaan


Berikut ini adalah tugas dan tanggungjawab dari setiap bagian organisasi di
PT.Art Paper :

1. CEO

CEO memiliki peran untuk merencanakan, mengelola, dan menganalisis


segala aktivitas fungsional bisnis seperti operasional, sumber daya manusia,

55
keuangan, dan pemasaran. CEO juga bertugas mangambil keputusan untuk
kepentingan sustainabilitas perusahaan, sehingga tujuan perusahaan bisa dicapai.

2. Kepala Bagian SDM

Kepala bagian SDM bertugas mengkoordinasikan perumusan perencanaan


dan pemberdayaan pegawai (man power planning), sesuai kebutuhan perusahaan.
PT. Artpaper membutuhkan 3 orang staff yang dikepalai 1 orang untuk mengatur
kebutuhan perusahaan.

3. Kepala Bagian Produksi

Kepala bagian produksi memiliki tugas dan tanggung jawab yakni,


mengawasi pelaksanaan proses produksi mulai dari kedatangan bahan baku
(input) sampai menjadi barang jadi (output). Untuk bagian produksi PT. Artpaper
memerlukan 7 karyawan yang terbagi pada tiap-tiap bagian produksi yang ada.

4. Kepala Bagian Marketing

Terdapat 3 tugas utama kepala bagian marketing yakni bagian perencanaan,


pelaksanaan, dan bagian pengawasan. Perencanaan yang dimaksud adalah
menentukan strategi pemasaran yang efektif dan efisien dengan memperhatikan
sumber daya perusahaan. Bagian pelaksanaan pada marketing adalah menjalin
hubungan intern dan eksterm dengan pelanggan khususnya dalam hal penanganan
komplain, pengukuran kepuasan pelanggan. Dan pada bagian pengawasan
marketing bertanggung jawab terhadap ketertiban, kelancaran, dan keakuratan
data administrasi pemasaran.

5. Kepala Bagian Administrasi

Kepala bagian administrasi memiliki tugas umum mengelola semua


kegiatan administrasi dan keuangan dalam lingkungan perusahaan untuk
mendapatkan data yang akurat dan relevan sebagai alat pengendali, pengaman aset
dan sumber data serta pengambilan keputusan

56
Gambar 3.3 Posisi Tempat Kerja Operator
3.4 Penentuan Jenis Dan Jumlah Peralatan Pemindahan Material

Material handling dirumuskan oleh American Material Handling Society


(AHMS) sebagai seni dan ilmu yang meliputi penanganan (handling),
pemindahan (moving), pembungkusan/pengepakan (packaging), penyimpanan
(storing), sekaligus pengendalian atau pengawasan (controlling) dari bahan atau
material dengan segala bentuknya.

Dalam suatu produksi material handling adalah hal yang sangat penting
untuk dilakukan. Hal ini juga sangat berpengaruh penting terhadap rancangan tata
letak pabrik. Pada pabrik yang kita rencanakan ini menyangkut tentang
controlling bahan baku adalah pembelian dan pemakaian bahan. Bahan baku yang
kita inginkan harus memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan. Hal ini agar
dapat memberikan yang terbaik untuk pelanggan. Selanjutnya pemakaian bahan,
seorang operator bertugas sebagai memotongan kertas dan sterofoam yang
diambil dari gudang bahan baku dan ukuran yang sudah ditetapkan. Dengan
penanganan seperti ini diharapkan bahan yang terpakai akan terkontrol dengan
baik.

Material handling menggunakan alat bantu Hand Lift. Adapun material


handling yang dilakukan pada setiap proses produksi adalah sebagai berikut :

1. Pemindahan bahan baku dari gudang ke tempat pemotongan kertas (mesin


AOKE), pemotongan styrofoam dan tempat assembly 2 dengan menggunakan
hand lift.

57
2. Output dari pemotongan kertas dipindahkan ke tempat assembly 1 dengan
menggunakan hand lift.

3. Output dari pemotongan Styrofoam dipindahkan ke assembly 1 dengan


menggunakan hand lift.

4. Output dari assembly 1 di pidahkan ke assembly 3 dengan menggunakan


hand lift.

5. Output dari assembly 2 atau perakitan antara kabel LED dengan adaptor ke
assembly 3 dengan menggunakan hand lift.

6. Output dari assembly 3 dipindahkan ke tempat packaging dengan


menggunakan hand lift.

7. Produk Artpaper Lightbox dipindahkan ke gudang barang jadi menggunakan


hand lift.

Jadi, jumlah alat yang dibutuhkan dalam material handling tersebut


sebanyak 7 unit hand lift.

Selain dengan aktivitas penanganan material diatas, prosedur material


handling diperusahaan ini juga melibatkan ketelitian dan skill operator yang
disudah di training untuk mengetahui spesifikasi yang sudah ditetapkan. Operator
juga ditekankan untuk tetap safety sehingga tidak terjadi kecelakaan dan
kerusakaan terhadap produk pada saat pemindahan material.

3.5 Penentuan Luas Kebutuhan Gudang


Gudang terdiri dari gudang bahan baku dan bahan jadi. Kedua gudang
tersebut akan ditambahkan allowance yang bertujuan untuk memberikan ruang
gerak dan jalannya hand lift.

1. Luas kebutuhan gudang produk jadi dengan kapasitas maksinal 2.400 unit/
tahun adalah berdimensi 8 x 5 m = 40m2 + Allowance (20%) = 48 m2. Jadi
luas kebutuhan total gudang barang jadi adlah berdimensi 8 x 6 meter atau
dengan luas 48 m2.

2. Luas kebutuhan gudang bahan baku dengan kapasitas kertas Foto Glossy,
Kertas Kalkir, Lampu LED, Figora Bingkai, Sterofoam, Kabel, Adaptor 8 x 3

58
meter = 16 m2 + Allowance (20%) = 19,2 m 2. Jadi luas kebutuhan gudang
bahan baku adalah berdimensi 6.2 x 3 meter atau dengan luas total 19.2 m2.

3.6 Penentuan Luas Kebutuhan Ruang Kantor Dan Pendukung Lainnya

A. Ruangan kantor terdiri dari beberapa bagian ruangan yaitu ruangan CEO,
bagian SDM, bagian Marketing, bagian produksi, dan administrasi.

1) Luas ruangan CEO berisi 1 pegawai, setiap pegawai memiliki dimensi


ruang 2 x 2 meter atau luas 4 m2.

2) Luas ruangan bagian SDM berisi 4 pegawai, setiap pegawai memiliki


dimensi ruang 1,5 x 1,5 meter atau luas 2,25 m 2. Jadi luas total ruangan
bagian SDM adalah 4 x 2,25 = 9 m2.
3) Luas ruangan bagian marketing berisi 6 pegawai, setiap pegawai
memiliki dimensi ruang 1,5 x 1,5 meter atau luas 2,25 m2. Jadi luas total
ruangan bagian pemasaran adalah 6 x 2,25 = 13,5 m2.

4) Luas ruangan kepala bagian produksi berisi 4 pegawai, setiap pegawai


memiliki dimensi ruang 1,5 x 1,5 meter atau luas 2,25 m2. Jadi luas total
ruangan bagian pemasaran adalah 4 x 2,25 = 9 m2.

5) Luas ruangan kepala bagian produksi berisi 4 pegawai, setiap pegawai


memiliki dimensi ruang 1,5 x 1,5 meter atau luas 2,25 m2. Jadi luas total
ruangan bagian pemasaran adalah 4 x 2,25 = 9 m2.

Luas total ruangan kantor adalah 4 + 9 + 13,5 + 9 + 9 = 44,5 m 2. Jadi luas


total kantor adalah berdimensi 8,9 x 5 = 44,5 m2.

B. Luas kebutuhan bagian produksi adalah berdimensi 8 x 4 meter atau


dengan luas 32 m2

C. Luas kebutuhan bagian gudang produk jadi adalah berdimensi 8 x 6 meter


atau dengan luas 48 m2

D. Luas kebutuhan kamar mandi/ WC adalah berdimensi 2 x 2 meter atau


dengan luas 4 m2

E. Luas kebutuhan bagian gudang bahan baku adalah berdimensi 6,2 x 3


meter atau dengan luas 19,2 m2.

59
F. Luas kebutuhan mushollah adalah berdimensi 4 x 4 meter atau dengan luas
16 m2

3.7 Penentuan Total Luas Area Pabrik

Total area bangunan pabrik didapat dari penjumlahan luas ruangan kantor,
bagian produksi, bagian produk jadi, bagian kamar mandi/ WC, bagian bahan
baku, dan mushollah = 44,5 + 32 + 48 + 4 + 19,2 + 16 = 163,7 m 2. Total arae
pabrik ditambah allowance sebesar 20% menjadi 196.4 m2. Luas total area
bangunan pabrik adalah 196,4 m2. Jadi total luas kebutuhan area bangunan pabrik
adalah berdimensi 20 x 10 meter atau dengan luas 200 m 2. Maka sisa area akan
digunakan untuk area parkir kendaraan.

3.8 Membangun Lokasi Pabrik Dan Tata Letak Fasilitas

Suatu perusahaan untuk melakukan produksinya pasti memiliki beberapa


aktivitas. Untuk menunjang keberhasilan aktivitas-aktivitas tersebut tentunya
dibutuhkan ruang/tempat untuk melakukannya. Sebagaimana dapat diketahui
aktivitas tersebut saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang dapat
ditinjau dari kriterianya. Maka dalam perencanaan tata letak pabrik harus
dilakukan penganalisaan yang optimal.

Sebelum melakukan penentuan tata letak fasilitas pabrik terlebih dahulu


melakukan analisa hubungan antar aktivitas yang ada. Metode yang dapat
digunakan adalah Activity Relationship Chart (ARC). Setelah mendapatkan hasil
dari analisa ARC penentuan tata letak fasilitas bisa menggunakan metode Grafik.
Metode grafik merupakan metode perancangan tata letak yang menggunakan
grafik kedekatan sebagai penghubung antara departemen-departemen atau
fasilitas-fasilitas yang ada dengan tujuan memeperoleh bobot terbesar. Bobot
terbesar diperoleh dengan menjumlahkan masing-masing nilai dari busur-busur
yang telah dibuat. Busur-busur dibuat berdasarkan data-data dari metode ARC
(Activity Relationship Chart).

Pembuatan tata letak fasilitas dibagi menjadi dua yaitu tata letak fasilitas
perusahaan yang terdiri dari beberapa departemen diantaranya adalah gudang raw
material (bahan baku), gudang barang jadi, kantor ,kamar madi/WC, musholla
dan tempat produksi. Tata letak fasilitas yang kedua adalah tata letak fasilitas

60
untuk tempat produksi yang didalamnya terdiri dari beberapa bagian proses
seperti, tempat desain, mesin potong, mesin solder dan lainnya.

A. Tata Letak Fasilitas Perusahaan

Departemen-departemen yang terdapat pada perusahaan PT. Artpaper yaitu


gudang raw material (bahan baku), gudang barang jadi, kantor, kamar madi/WC,
Gambar 3.4 Diagram ARC PT. Artpaper
musholla dan tempat produksi.

1. Diagram ARC
2. Penentuan Bobot

Tabel 3.9 Nilai Bobot ARC


No. Simbol Nilai Mutlak
1. A (Mutlak dekat) 6
2. E (Sangat dekat) 5
3. I (Penting dekat) 4
4. O (Cukup dekat) 3
5. U (Tidak penting dekat) 2
6. X (Harus dekat) 1

3. Metode Grafik

Dalam penentuan tata letak fasilitas pebrik dengan menggunakan metode


grafik dapat dilakukan dengan langlah-langkah berikut ini :

61
a. Menentukan departemen utama yang memiliki kedekatan nilai A dengan
departemen lain. Karena nilai A nya banyak maka cukup diambil salah satu
yang di rasa merupakan departemen yang paling utama.

departemen 1 dan departemen 6

b. Perhitungan bobot keterkaitan semua departemen dengan departemen 1dan 2.


Kemudian pilih nilai terbesar.

Departemen 1&6 Nilai Keterangan


2 1+6 7 Terbesar
3 3+3 6 -
4 2+4 6 -
5 2+4 6 -

c. Masukkan departemen 2 ke departemen 1 dan 6, sehingga memberntuk


segitiga.

d. Perhitungan bobot departemen lainnya dengan bidang 1 2 6. Kemudian pilih nilai


terbesar.

Departemen 1–2-6 Nilai Keterangan


3 3+3+3 9 Terbesar
4 2+2+4 8 -
5 2+2+4 8 -

62
e. Masukkan departemen 3 ke dalam bidang 1 – 2 – 6

f. Perhitungan bobot departemen lainnya dengan bidang 136 ; 123 ; 236. Kemudian
pilih nilai terbesar.

Departemen 136 123 236


4 2 + 4 + 4 = 10 2+2+4=8 2 + 4 + 4 = 10
5 2 + 4 + 4 = 10 2+2+4=8 2 + 4 + 4 = 10

g. Masukkan departemen 4 ke dalam bidang 1 – 3- 6

h. Perhitungan bobot departemen 5 terhadap bidang 123 ; 236 ;146 ; 346 ; 134.
Kemudian pilih nilai terbesar.

Bidang Nilai departemen 5 Keterangan


123 2+2+4=8 -
236 2 + 4 + 4 = 10 -
146 2 + 6 + 4 = 12 -
346 4 + 6 + 4 = 14 Terbesar
134 2 + 4 + 6 = 12 -

63
i. Masukkan departemen 5 ke dalam bidang 3 – 4 - 6

Dari hasil pengunaan metode grafik ini digunakan sebagai dasar membuat
Block Diagram.

4. Block Diagram

Gambar 3.5 Block Diagram PT. Artpaper

64
5. Desain Tata Letak Fasilitas

Gambar 3.6 DesainTata Letak Fasilitas Perusahaan


B. Tata Letak Fasilitas Tempat Produksi

1. Diagram ARC

Gambar 3.7 Diagram ARC Produksi


2. Penentuan Bobot

Tabel 3.10 Nilai Bobot Kepentingan ARC

No. Simbol Nilai Mutlak


1. A (Mutlak dekat) 6
2. E (Sangat dekat) 5
3. I (Penting dekat) 4
4. O (Cukup dekat) 3

65
5. U (Tidak penting dekat) 2
6. X (Harus dekat) 1

3. Metode Grafik

Dalam penentuan tata letak fasilitas pebrik dengan menggunakan metode


grafik dapat dilakukan dengan langlah-langkah berikut ini :

a. Menentukan tahapan utama yang memiliki kedekatan nilai A dengan tahap


lain. Karena nilai A nya banyak maka cukup diambil salah satu yang di rasa
merupakan tahapan yang paling utama.
tahap 1 dan 2

b. Perhitungan bobot keterkaitan semua tahap dengan tahap 1 dan 2. Kemudian


pilih nilai terbesar.

Departemen 1&2 Nilai Keterangan


3 3+6 9 -
4 2+6 8 -
5 2+2 4 -
6 5+5 10 Terbesar
7 1+2 3 -

c. Masukkan tahap 6 ke tahap 1 dan 2, sehingga memberntuk segitiga.

66
d. Perhitungan bobot tahap lainnya dengan bidang 1 2 6. Kemudian pilih nilai
terbesar.

Departemen 1–2-6 Nilai Keterangan


3 3+6+5 14 Terbesar
4 2+6+6 14 -
5 2+2+6 10 -
7 1+2+6 9 -

e. Masukkan tahap 3 ke dalam bidang 1 – 2 – 6.

f. Perhitungan bobot tahap lainnya dengan bidang 136 ; 123 ; 236. Kemudian
pilih nilai terbesar.

Departemen 136 236 123


4 2 + 6 + 6 = 14 4 + 6 + 6 = 16 2 + 6 + 6 = 14
5 2 + 2 + 6 = 10 2 + 2 + 6 = 10 2+2+2=6
6 1+2+6=9 2 + 2 + 6 = 10 1+2+2=5

g. Masukkan tahap 4 ke dalam bidang 2 – 3- 6.

67
h. Perhitungan bobot tahap lainnya terhadap bidang 136 ; 132 ; 234 ; 246 ; 346.
Kemudian pilih nilai terbesar.

Departemen 5 7
136 2 + 2 + 6 =10 1+2+6=9
132 2+2+2=6 1+2+2=5
234 2+2+5=9 2+2+2=6
246 2 + 5 + 6 = 13 2 + 2 + 6 = 10
346 2 + 5 + 6 = 13 2 + 2 + 6 = 10

i. Masukkan tahap 5 ke dalam bidang 3 – 4 – 6

j. Perhitungan bobot tahap 7 terhadap bidang 136 ; 132 ; 346 ; 324 ; 645 ; 524.
Kemudian pilih nilai terbesar.

Departemen 7
136 1+2+6=9
132 1+2+2=5
346 2 + 2 + 6 = 10
324 2+2+2=6
645 6 + 2 + 2 = 10
524 2 + 2 + 2 =6

k. Masukkan tahap 5 ke dalam bidang 3 – 4 – 6

68
Dari hasil pengunaan metode grafik ini digunakan sebagai dasar membuat
Block Diagram.

4. Block Diagram

Gambar 3.8 Block Diagram Produksi


5. Tata Letak Fasilitas Porduksi

Gambar 3.9 Tata Letak Fasilitas Produksi

69
BAB IV
ANALISIS FINANSIAL

4.1 Identifikasi Investasi Awal

Investasi yang digunakan pada perusahaan ini merupakan investasi


mengenai beberapa hal yang bersangkutan dengan proses produksi, seperti
investasi tanah, biaya untuk mendirikan pabrik dan biaya pengadaan mesin dan
peralatan. Berikut akan disajikan mengenai rincian biaya-biaya yang dibutuhkan.

Tabel 4.1 Biaya Investasi dalam Produksi Artpaper Lightbox


Harga Satuan
No. Jenis Investasi Jumlah Total Biaya (Rp)
(Rp)
1. Tanah 200m2 Rp. 1.120.000 Rp. 448.000.000
2. Bangunan 200m2 Rp. 1.575.000 Rp. 630.000.000
3. Komputer 10 Rp. 12.950.000,- Rp. 129.500.000
4. Mesin Potong 1 Rp. 219.172.000 Rp. 219.172.000
5. Solder 1 Rp. 292.500,- Rp. 292.500,-
6. Alat Potong 1 Rp. 233.500,- Rp. 233.500,-
7. Hand Lift 7 Rp. 1.500.000 Rp. 10.500.000
8. Printer 3 Rp. 1.250.000 Rp. 3.750.000
9. Telephone 1 Line Rp. 2.550.000 Rp. 2.550.000
10. Listrik 1 Line Rp. 4.700.000 Rp. 4.700.000
11. Wi-Fi 1 Line Rp. 1.150.000 Rp. 1.150.000
TOTAL Rp. 1.444.448.000

4.2 Estimasi Biaya – Biaya Produksi Dan Pemeliharaan


Biaya produksi adalah biaya yang timbul akibat melakukan konversi bahan
baku menjadi produk jadi dan merupakan biaya-biaya yang terjadi berulang-ulang
yang diperlukan untuk mengoperasikan dan memelihara selama siklus pakainya
dalam satu tahun dengan jumlah lemek yang di produksi sebesar unit. Berikut
merupakan rincian biaya-biaya yang timbul dalam proses pembuatan lampu hias
Artpaper Lightbox.

70
4.2.1 Biaya Bahan Langsung

Biaya bahan langsung sendiri terdiri dari biaya bahan baku yang digunakan
dalam proses produksi lampu hias Artpaper Lightbox. Rincian biaya bahan
langsung adalah sebagai berikut.

Tabel 4.2 Biaya Bahan Langsung Artpaper Lightbox per unit


Harga Satuan Total Biaya
No. Material Jumlah
(Rp) (Rp)
1. Kertas Foto Glossy 7 lembar 850 5.950
2. Kertas Kalkir 1 lembar 1000 1000
3. Lampu LED 0.3 cm 45.000 15.300
4. Figora/bingkai 1 biji 38.700 38.700
5. Styrofoam 0.5 x 0.5 m 4.300 4.300
7. Kabel 0.3 cm 15.000 4.500
8. Adaptor 1 biji 30.000 30.000
TOTAL 99.750

Biaya diatas merupakan rincian dari bahan langsung per unit Artpaper
Lightbox, karena produksi perbulan Artpaper Lightbox adalah 20 unit sehingga
untuk biaya bahan langsungnya sendiri sebesar 200 X Rp. 99.750 = Rp.
19.950.000,- dan biaya bahan langsung per tahunnya adalah sebesar Rp.
19.950.000 x 12 = Rp. 239.400.000,-.

4.2.2 Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja terdiri dari jumlah karyawan PT. Artpaper, rinciannya
diuraikan pada tabel berikut.

Tabel 4.3 Biaya Tenaga Kerja PT. Artpaper per Bulan


Tenaga Kerja Jumlah Gaji/bulan (Rp) Total (Rp)
CEO 1 5.000.000 5.000.000
Ka. Bag. SDM 1 4.000.000 4.000.000
Staff SDM 3 3.000.000 9.000.000
Produksi 1 4.000.000 4.000.000
Staff Produksi 7 3.000.000 21.000.000
Marketing 1 4.000.000 4.000.000

71
Staff Marketing 3 3.000.000 9.000.000
Admin 1 4.000.000 4.000.000
Staff Admin 3 3.000.000 9.000.000
OB 4 2.500.000 10.000.000
Satpam 4 2.500.000 10.000.000
TOTAL 89.000.000

Sehingga biaya tenaga kerja yang dikeluarkan setiap bulannya adalah Rp.
89.000.000,- dan setiap tahunnya sebesar Rp. 1.068.000.000,-.

4.2.3 Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead timbul dari penggunaan bahan baku tak langsung, tenaga
kerja tak langsung, biaya penyusutan mesin dan segala biaya proses yang tidak
dapat dibebankan langsung pada produk Artpaper Lightbox.

A. Depresiasi

Menurut Pujawan (2012), depresiasi pada dasarnya adalah penurunan nilai


suatu properti atau aset karena waktu dan pemakaian. Besarnya depresiasi tahunan
yang dikenakan pada suatu properti akan tergantung pada beberapa hal yaitu (1)
ongkos investasi dari properti tersebut, (2) tanggal pemakaian awalnya, (3)
estiamasi masa pemakian, (4) nilai sisa yang ditetapkan, dan (5) metode depresiasi
yang ditetapkan.

1. Bangunan

Investasi untuk bangunan gedung dan pemasangannya adalah sebesar Rp.


1.078.000.000. Bangunan tersebut diperkirakan mempunyai umur ekonomis 20
tahun untuk dapat menampung kegiatan proses produksi dengan nilai sisa sebesar
15% dari nilai investasi, sehingga perhiungan untuk depresiasi bangunan adalah
sebagai berikut.

Dimana :
D = Nilai depresiasi
P = Nilai investasi

72
F = Nilai sisa
N = Umur ekonomis

Sehingga,

Sehingga depresiasi bangunan pertahun adalah sebesar Rp. 45.815.000,-

2. Mesin dan Peralatan

Tabel 4.4 Total Biaya Investasi Mesin dan Peralatan

Mesin dan Jumlah Harga Satuan


No. Total Biaya (Rp)
Peralatan (Unit) (Rp)
1. Komputer 10 Rp. 12.950.000,- Rp. 129.500.000
2. Mesin Potong 1 Rp. 219.172.000 Rp. 219.172.000
3. Solder 1 Rp. 292.500,- Rp. 292.500,-
4. Alat Potong 1 Rp. 233.500,- Rp. 233.500,-
5. Hand Lift 7 Rp. 1.500.000 Rp. 10.500.000
6. Printer 3 Rp. 1.250.000 Rp. 3.750.000
TOTAL Rp. 363.448.000

Investasi untuk mesin dan peralatan sebesar Rp. 363.448.000 dengan


perkiraan bahwa mesin dan peralatan tersebut memiliki umur ekonomis 10 tahun
dengan nilai sisa sebesar 10% dari nilai investasi, sehingga depresiasi mesin dan
peralatan adalah sebagai berikut.

Sehingga depresiasi mesin dan peralatan pertahun adalah sebesar Rp.


32.710.320,-.

B. Pemeliharaan

73
Pemeliharaan sendiri diperlukan untuk menjaga penggunaan dari fasilitas
produksi, baik bangunan, mesin, peralatan dan fasilitas-fasilitas lain sehingga
umur ekonomis dari fasilitas-fasilitas tersebut dapat digunakan semaksimal
mungkin. Pada pemelihiaraan disini meliputi perhitungan pada penggunaan mesin
dan peralatan. Besaran biaya perawatan pertahun diasumsikan sebesar 5% dari
nilai investasi mesin dan peralatan, sehingga perhitungan depresiasi adalah
sebagai berikut.

Sehingga biaya pemeliharaan yang ditanggung perusahaan adalah sebesar


Rp. 18.172.400,-.

C. Asuransi
Asuransi yang dimaksud sendiri adalah asuransi untuk mesin dan peralatan.
Biaya asuransi per tahun diasumsikan sebesar 1% dari nilai investasi mesin dan
peralatan. Perhitungan biaya asuransi adalah sebagai berikut.

Sehingga biaya asuransi per tahun sebesar Rp. 3.634.480,-.

4.3 Estimasi Pendapatan

4.3.1 Biaya Tetap

Biaya tetap meliputi biaya tenaga kerja, biaya penyusutan, biaya


pemeliharaan, biaya asuransi dan biaya bunga atas pinjaman investasi. Rincian
Biaya tetap adalah sebagai berikut.

Biaya Tenaga kerja = Rp. 1.068.000.000


Biaya Depresiasi = Rp. 78.525.320

74
Biaya Pemeliharaan = Rp. 18.172.400
Biaya Asuransi = Rp. 3.634.480 +
Total = Rp. 1.168.332.200
Sehingga total biaya tetap yang harus dikeluarkas detiap tahunnya adalah
sebesar Rp. 1.168.332.200,-.

4.3.2 Biaya Variabel

Biaya variabel meliputi biaya bahan baku dan utilitas. Perhitungan biaya
variabel adalah sebagai berikut.

Tabel 4.5 Biaya Variabel per Bulan


Kebutuhan Unit Pakai Total Biaya (Rp)
Biaya Bahan Langsung 200 unit Rp. 19.950.000
Biaya Listrik - Rp. 4.700.000
Biaya Telephone - Rp. 2.550.000
Biaya Air - Rp. 2.730.000
Wi-Fi - Rp. 1.150.000
TOTAL Rp. 31.080.000

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa biaya variabel yang


dibutuhkan setiap bulannya adalah sebesar Rp. 31.080.000 dan untuk biaya
variabel pertahunnya adalah sebesar Rp. 372.960.000,-.

4.3.3 Total Biaya Produksi

Total biaya produksi meliputi jumlah biaya yang digunakan untuk produksi
yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Perhitungan biaya produksi adalah sebagai
berikut.

Total Biaya Produksi = Total biaya tetap + Total biaya variabel

= Rp. 1.168.332.200 + Rp. 372.960.000

= Rp. 1.541.292.200 /tahun

75
4.3.4 Total Penerimaan

Total penerimaan meliputi jumlah penerimaan atas hasil produksi.

Harga Jual = Harga produksi/unit + total keuntungan 30%

Tabel 4.6 Biaya Produksi Artpaper Lightbox per Unit


Harga Satuan Total Biaya
No. Bahan Baku Jumlah
(Rp) (Rp)
1. Kertas Foto Glossy 7 lembar 850 5.950
2. Kertas Kalkir 1 lembar 1000 1000
3. Lampu LED 0.3 cm 45.000 15.300
4. Figora/bingkai 1 biji 38.700 38.700
5. Styrofoam 0.5 x 0.5 m 4.300 4.300
7. Kabel 0.3 cm 15.000 4.500
8. Adaptor 1 biji 30.000 30.000
TOTAL 99.750

1. Harga Produksi per Unit

Harga produksi per unit = biaya produksi per unit + total biaya produksi per unit
= Rp. 99.750 + (Rp. 1.418.862.200 /2400)
= Rp. 591.193,-

2. Harga Jual per Unit

Harga jual per unit = Rp. 591.193 + (Rp. 591.193 x 50%)


= Rp. 591.193 + Rp. 295.597
= Rp. 886.790
= Rp. 886.790/unit

Berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui bahwa pendapatan yang


didapatkan selama satu tahun adalah sebesar Rp. 886.790,- x 2400 = Rp.
2.128.296.000,-.

4.4 Penilaian Investasi

Penilaian investasi sendiri merupakan analisis mengenai kelayakan


pembiayaan dan penerimaan proyek pengembangan. Penilaian tersebut dianalisis

76
dengan menggunakan beberapa metode yaitu Payback Period (PP), Net Present
Value (NPV), Interval Rate of Return (IRR) dan Break Event Point (BEP).

4.4.1 Proyeksi Rugi / Laba Tahunan

Proyeksi rugi/laba tahunan merupakan perhitungan antara jumlah


penerimaan dan jumlah pengeluaran untuk mengetahui tingkat keuntungan dari
proyek pada periode waktu tertentu. Dengan bunga bank 9,6% per tahun dan
pajak tahunan sebesar 15% (PPH pasal 23). Adapun perhitungannya adalah
sebagai berikut.

Tabel 4.7 Proyeksi Rugi Laba Perusahaan


Rincian Biaya Jumlah (Rp)
Pendapatan
Penjualan 2.400 unit @ Rp. 886.790 Rp. 2.128.296.000
Total Biaya Produksi
Biaya Tetap Rp.1.168.332.200
Biaya Variabel Rp. 372.960.000 +
Rp. 1.541.292.200 -
Laba Kotor Rp. 587.003.800
Beban Usaha
Bunga Bank 9,6 % Rp. 56.352.365 -
Rp. 530.651.435
Laba Sebelum Pajak Rp. 530.651.435
Pajak / tahun 15% Rp. 79.597.716 -
Laba Setelah Pajak Rp. 451.053.719

4.4.2 Aliran Dana Kas (Chash Flow)

Cash flow atau aliran dana kas merupakan sejumlah uang kas yang keluar
dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah
aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar

77
perusahaan serta berapa saldonya setiap periode. Komponen utama cash
flow antara lain Initial cost (investasi), Operational Cost, Maintenance Cost dan
Benefit/ keuntungan. Dalam investasi, perusahaan akan berinvestasi dengan umur
investasi 10 tahun dengan suku bunga 15%. Sehingga investasi tersebut bernilai :

Sehingga,

P = F (P/F . i . n)
= Rp. 1.444.448.000 x (P/F . 15%. 10)
= Rp. 1.444.448.000 x 0,2472
= Rp. 357.067.547

4.4.3 Break Even Point (BEP)

Nilai suatu parameter atau variabel yang menyebabkan dua atau lebih
alternaltif sama baiknya disebut nilai titik impas (break event point atau BEP).
Analisa titik impas adalah salah satu analisis dalam ekonomi teknik yang sangat
populer digunakan terutama pada sektor-sektor industri yang padat karya.
(Pujawan, 2012).

Menurut Pujawan (2012), Aplikasi titik impas pada permasalahan


produksi biasanya digunakan untuk menentukan tingkat produksi yang bisa
mengakibatkan perusahaan berada pada kondisi impas. Untuk mendapatkan titik
impas ini maka harus dicari fungsi-sungsi biaya maupun pendapatanya. Pada saat
kedua fungsi bertemu maka total biaya sama dengan total pendapatan. Jenis-jenis
Break Event Point adalah sebagai berikut.

1. BEP unit yaitu BEP yang dinyatakan dalam jumlah penjualan produk di nilai
tertentu.
2. BEP rupiah yaitu BEP yang dinyatakan dalam jumlah penjualan tau harga
penjualan (p) tertentu.

Berikut biaya – biaya dalam usaha PT. Artpaper ini :

a. Biaya tetap = Rp. 1.168.332.200/tahun

b. Biaya variabel = Rp. 155.400/unit

c. Harga jual = Rp. 886.790/unit

78
Sehingga tolak ukur perusahaan untuk menyeimbangkan penghasilannya
adalah dengan menjual minimal 1.597 unit produk Artpaper Lightbox agar tidak
mengalami kerugian.

Gambar 4.1 Grafik BEP Produk Artpaper Lightbox

79
4.4.4 Pay Back Period (PP)

Menurut Pujawan (2012), Pada dasarnya periode pengembalian (Payback


Period) adalah jumlah periode (tahun) yang diperlukan untuk mengembalikan
(menutup) ongkos investasi awal dengan tingkat pengembalian tertentu.

Total Investasi = Rp. 1.444.448.000

Aliran Kas = Rp. 357.067.547

Sisa = Rp. 887.613.296

Payback Periode = iisss iki gantien sing apik yaa

= 4,0 tahun

Diperoleh payback period selama 4 tahun, artinya investasi akan kembali


setelah periode waktu tersebut. Dengan demikian proyek pengembangan tersebut
dikatakan layak atau dapat diterima.

80
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dalam proses sistem manufaktur menekankan pada analisa perencanaan,


pengembangan, dan penggunaan metode dan alat produksi yang tepat agar
produksi produk yang dihasilkan sesuai dengan tujuan perusahaan. Proses sistem
manufaktur di PT. Artpaper sendiri dimulai dari perancangan produk dengan
melakukan research and development untuk menyesuaikan keinginan konsumen
dengan produk yang akan dihasilkan. Kemudian melakukan perencanaan
kebutuhan bahan baku (raw material), karena pemilihan bahan baku sangat
berpengaruh terhadap hasil akhir dari suatu produk. Proses selanjutnya yaitu
melakukan perencanaan produksi, dengan menentukan alat produksi yang tepat
untuk proses produksi yang akan dijalankan. Proses terakhir yaitu penentuan
harga pokok produksi dan harga jual produk untuk mengetahui laba/rugi
perusahaan dari produk yang dihasilkan.

Setelah melakukan perhitungan untuk menentukan luas perusahaan, maka


dapat dilakukan penentuan layout yang optimal, total luas perusahaan adalah
200m2. Beberapa departemen yang ada di perusahaan yaitu kantor, tempat
produksi, gudang bahan baku, gudang barang jadi, muhsolla, kamar mandi dan
tempat parkir. Dalam menentukan posisi tempat tersebut, perusahaan mengunakan
metode grafik yang berbasis ARC sehingga layout yang digunakan menjadi lebih
efisien dan efektif.

Pada proses perancangan produk, perusahaan menggunakan metode QFD


untuk menampung permintaan pelanggan. Salah satu tahapan QFD yaitu untuk
mencari keinginan atau permintaan konsumen. Untuk mengetahui apa saja
permintaan konsumen, perusahaan menggunakan metode penyebaran kuesioner.
Dari kuesioner tersebut didapatkan 12 permintaan pelanggan atau Voice of
Customer (VOC) yaitu kerapian pemotongan, desain gambar, arti gambar,
kecerahan lampu, warna lampu, perpaduan warna lampu, jumlah watt, ukuran
lampu hias, harga, berat lampu hias, packaging dan kemudahan dalam

81
mendapatkan produk tersebut. Hasil QFD menyatakan bahwa dari 12 VOC
terdapat beberapa elemen yang dianggap penting oleh konsumen yaitu kecerahan
lampu, packaging dan kemudahan dalam mendapatkan Artpaper Lightbox

PT. Artpaper memerlukan beberapa mesin pendukung dalam proses


produksi Artpaper Light box diantaranya yaitu komputer, mesin AOKE, cutting
tools dan solder dimana jumlah yang dibutuhkan berdeda-beda. Penjelasan
kegunaan mesin dan kapasitan adalah sebagai berikut :
1. Komputer yang digunakan untuk mendesain produk Artpaper Lightbox
dengan kapasitas 10 mesin
2. Mesin AOKE yang digunakan untuk memotong kertas foto dengan kapasitas
1 mesin
3. Cutting tools yang digunakan untuk memotong Styrofoam dengan kapasitas 1
alat
4. Alat solder yang digunakan untuk mensolder antara kabel LED dengan
adaptor dengan kapasitas 1 alat

Dari kapasitas mesin tersebut, perusahaan menentukan kapasitas tenaga kerja


perusahaan sebesar 1.120 jam perbulan dengan karyawan sebanyak 7 orang.

5.2 Saran

Dalam proses pembuatan sebuah perusahaan atau pabrik sangatlah penting


untuk mengikut sertakan seorang ahli dalam perencanaan pembuatannya, mulai
dari perancangan produk, proses produksi, perancangan pabrik dan juga analisis
biayanya. Dengan adanya para ahli tersebut akan membuat perencanaan menjadi
matang dan tidak diragukan lagi akan adanya kegagalan dalam proses produksi
maupun proses keuangannya atau dengan kata lain perusahaan akan dapat berdiri
dan proses produksi dapat berlangsung tanpa ada halangan ataupun dengan sedikit
resiko yang dihadapi.

Kesabaran dan ketekunan harus selalu ada pada setiap pendiri perusahaan,
karena tanpa kedua hal tersebut akan mengakibatkan ketidak cocokan antar
pendiri atau pemilik perusahaan yang akan menjadikan pabrik gulung tikar atau
bangkrut. Sehingga solidaritas harus selalu ditekankan pada setiap stakeholder
perusahaan.

82
DAFTAR PUSTAKA

Is daftar pustaka dibawah ini masih tak tulis biasa belum tak masukan ndek
Bibliography yaa, soale format file ini beda jadi ku tak bisa masukkan ke sana.
Okeeee

I Nyoman Pujawan. 2012. Ekonomi Teknik. Surabaya:Prima Printing

Agus Ristono dan Puryani. 2011. Ekonomi Teknik. Yogyakarta : Graha Ilmu

83
LAMPIRAN-LAMPIRAN

84
LAMPIRAN A

KUESIONER

LAPORAN PRAKTIKUM INTEGRASI


ARTPAPER LIGHTBOX

Kuesioner ini dibuat untuk mengetahui seberapa penting faktor subjektif dan
faktor objektif terhadap pemilihan lokasi pabrik, sehingga diharapkan responden
mengisi kuesioner dengan sebenar-benarnya.

Identitas Responden

1. Nama :
2. Pekerjaan :
3. Alamat :
4. No. Telepon :

Petunjuk Pengisian :

Responden diminta untuk mengisi pertanyaan-pertanyaan yang sudah


disediakan dengan memberi tanda (X) dengan ketentuan sebagai berikut :

1 : Sangat Tidak Penting / Puas


2 : Tidak Penting / Puas
3 : Penting / Puas
4 : Sangat Penting / Puas
5 : Sangat Penting / Puas Sekali

85
Skala
No. Faktor Subjektif dan Faktor Objektif
1 2 3 4 5
1. Pasar
2. Masyarakat
3. Transportasi
4. Ketersediaan Bahan Baku
5. Biaya

86
LAMPIRAN B

KUESIONER

LAPORAN PRAKTIKUM INTEGRASI


ARTPAPER LIGHTBOX

Kuesioner ini dibuat untuk mengetahui seberapa penting faktor subjektif


terhadap alternatif-alternatif lokasi pabrik dalam penentuan lokasi pabrik,
sehingga diharapkan responden mengisi kuesioner dengan sebenar-benarnya.

Identitas Responden

1. Nama :
2. Pekerjaan :
3. Alamat :
4. No. Telepon :

Petunjuk Pengisian :

Responden diminta untuk mengisi pertanyaan-pertanyaan yang sudah


disediakan dengan memberi tanda (X) dengan ketentuan sebagai berikut :

1 : Sangat Tidak Penting / Puas


2 : Tidak Penting / Puas
3 : Penting / Puas
4 : Sangat Penting / Puas
5 : Sangat Penting / Puas Sekali

87
Faktor Subjektif Terhadap Lokasi Pabrik di Gresik

Skala
No. Faktor Subjektif
1 2 3 4 5
1. Pasar
2. Masyarakat
3. Transportasi
4. Ketersediaan Bahan Baku
5. Biaya

Faktor Subjektif Terhadap Lokasi Pabrik di Menganti


Skala
No. Faktor Subjektif
1 2 3 4 5
1. Pasar
2. Masyarakat
3. Transportasi
4. Ketersediaan Bahan Baku
5. Biaya

Faktor Subjektif Terhadap Lokasi Pabrik di Sidayu


Skala
No. Faktor Subjektif
1 2 3 4 5
1. Pasar
2. Masyarakat
3. Transportasi
4. Ketersediaan Bahan Baku
5. Biaya

88
LAMPIRAN C

HASIL KUESIONER ALTERNATIF LOKASI PADA SETIAP FAKTOR


SUBJEKTIF

Faktor Subjektif dan Objektif Terhadap Lokasi Gresik

Ranking F. Subjektif dan F. Objektif


No. Responden
Pasar Masy. Trans. BB Biaya
1. A 1 3 4 1 5
2. B 3 4 1 1 2
3. C 1 4 4 4 1
4. D 3 4 1 3 2
5. E 1 4 5 1 1
6. F 3 1 3 3 4
7. G 4 3 3 1 3
8. H 5 3 5 2 2
9. I 5 2 5 3 4
10. J 3 2 5 3 5
Jumlah 29 30 36 22 29

Faktor Subjektif dan Objektif Terhadap Lokasi Menganti

Ranking F. Subjektif dan F. Objektif


No. Responden
Pasar Masy. Trans. BB Biaya
1. A 2 1 2 2 4
2. B 2 2 5 3 2
3. C 5 4 2 3 4
4. D 4 1 4 3 5
5. E 2 4 3 1 5
6. F 2 4 1 3 5
7. G 4 3 1 3 2
8. H 4 3 4 4 3
9. I 2 2 4 3 3
10. J 3 5 4 5 5

89
Jumlah 30 29 30 30 38

Faktor Subjektif dan Objektif Terhadap Lokasi Sidayu

Ranking F. Subjektif dan F. Objektif


No. Responden
Pasar Masy. Trans. BB Biaya
1. A 1 1 3 2 1
2. B 2 3 3 3 4
3. C 2 1 2 4 5
4. D 1 3 2 2 4
5. E 4 3 5 5 3
6. F 4 2 5 5 1
7. G 4 4 2 3 1
8. H 1 4 3 3 3
9. I 3 4 4 4 5
10. J 4 1 3 5 4
Jumlah 26 26 32 36 31

90
LAMPIRAN D

HASIL PENGAMATAN
PEMBUATAN ARTPAPER LIGHTBOX DI SETIAP PROSES

No Pengamatan Ke- (menit)


Jenis Pengamatan
. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1. Desain 198 192 209 292 192 243 215 322 213 245 229 189 314 247 183 195 232 224 196 194
2. Pemotongan 11 19 19 17 10 19 18 12 10 13 13 19 16 20 10 11 10 18 13 12
3. Penyusunan 15 18 14 16 17 11 13 13 17 12 19 19 17 19 18 13 20 19 15 15
4. Pemasangan LED 6 5 8 10 5 5 6 10 5 10 6 8 6 7 8 9 8 7 9 10
5. Packing 6 7 6 5 6 5 4 4 4 6 4 7 6 7 6 5 6 7 7 6

91
LAMPIRAN E

KUESIONER

LAPORAN PRAKTIKUM INTEGRASI


ARTPAPER LIGHTBOX

Kuesioner ini dibuat untuk mengetahui apa saja yang diinginkan konsumen
pada suatu produk berupa lampu hias. Kuesioner ini merupakan hal terpenting
dalam hal penyusunan QFD (Quality Function Deployment) dalam pembuatan
laporan praktikum integrasi ini, sehingga diharapkan responden mengisi kuesioner
dengan sebenar-benarnya.

Identitas Responden

1. Nama :
2. Pekerjaan :
3. Alamat :
4. No. Telepon :

Pertanyaan : Apa saja yang anda harapkan pada sebuah lampu hias ?

No. Voice of Customer (VOC) / Permintaan Pelanggan


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
 Jika kolom yang disediakan kurang maka permintaan pelanggan / VOC dapat
ditulis di halaman belakang kuesioner

92
LAMPIRAN F

KUESIONER

LAPORAN PRAKTIKUM INTEGRASI


ARTPAPER LIGHTBOX

Kuesioner ini dibuat untuk mengetahui seberapa penting dan seberapa puas
konsumen terhadap produk lampu hias. Kuesioner ini merupakan hal terpenting
dalam hal penyusunan QFD (Quality Function Deployment) dalam pembuatan
laporan praktikum integrasi ini, sehingga diharapkan responden mengisi kuesioner
dengan sebenar-benarnya.

Identitas Responden

1. Nama :
2. Pekerjaan :
3. Alamat :
4. No. Telepon :

Petunjuk Pengisian :

Responden diminta untuk mengisi pertanyaan-pertanyaan yang sudah


disediakan dengan memberi tanda (X) dengan ketentuan sebagai berikut :

1 : Sangat Tidak Penting / Puas


2 : Tidak Penting / Puas
3 : Penting / Puas
4 : Sangat Penting / Puas
5 : Sangat Penting / Puas Sekali

93
Tingkat Kepentingan Artpaper Lightbox
Skala
No. Voice of Customer(VOC)
1 2 3 4 5
1. Kerapian Pemotongan
2. Desain Gambar
3. Arti Gambar
4. Kecerahan Lampu
5. Warna Lampu
6. Perpaduan Warna Lampu
7. Jumlah Watt
8. Ukuran Lampu Hias
9. Harga
10. Berat Lampu Hias
11. Packaging
12. Mudah didapatkan

Tingkat Kepuasan Artpaper Lightbox


Skala
No. Voice of Customer(VOC)
1 2 3 4 5
1. Kerapian Pemotongan
2. Desain Gambar
3. Arti Gambar
4. Kecerahan Lampu
5. Warna Lampu
6. Perpaduan Warna Lampu
7. Jumlah Watt
8. Ukuran Lampu Hias
9. Harga
10. Berat Lampu Hias
11. Packaging
12. Mudah didapatkan

Tingkat Kepuasan Lmpion Damar Kurung (Kompetitor 1)


Skala
No. Voice of Customer(VOC)
1 2 3 4 5
1. Kerapian Pemotongan
2. Desain Gambar
3. Arti Gambar
4. Kecerahan Lampu
5. Warna Lampu
6. Perpaduan Warna Lampu
7. Jumlah Watt
8. Ukuran Lampu Hias
9. Harga

94
10. Berat Lampu Hias
11. Packaging
12. Mudah didapatkan

Tingkat Kepuasan Lampionku (Kompetitor 2)


Skala
No. Voice of Customer(VOC)
1 2 3 4 5
1. Kerapian Pemotongan
2. Desain Gambar
3. Arti Gambar
4. Kecerahan Lampu
5. Warna Lampu
6. Perpaduan Warna Lampu
7. Jumlah Watt
8. Ukuran Lampu Hias
9. Harga
10. Berat Lampu Hias
11. Packaging
12. Mudah didapatkan

Tingkat Kepuasan Primajaya LED (Kompetitor 3)


Skala
No. Voice of Customer(VOC)
1 2 3 4 5
1. Kerapian Pemotongan
2. Desain Gambar
3. Arti Gambar
4. Kecerahan Lampu
5. Warna Lampu
6. Perpaduan Warna Lampu
7. Jumlah Watt
8. Ukuran Lampu Hias
9. Harga
10. Berat Lampu Hias
11. Packaging
12. Mudah didapatkan

95
Tingkat Kepuasan Gallery Terang (Kompetitor 4)
Skala
No. Voice of Customer(VOC)
1 2 3 4 5
1. Kerapian Pemotongan
2. Desain Gambar
3. Arti Gambar
4. Kecerahan Lampu
5. Warna Lampu
6. Perpaduan Warna Lampu
7. Jumlah Watt
8. Ukuran Lampu Hias
9. Harga
10. Berat Lampu Hias
11. Packaging
12. Mudah didapatkan

Tingkat Kepuasan Lampu Ganas (Kompetitor 5)


Skala
No. Voice of Customer(VOC)
1 2 3 4 5
1. Kerapian Pemotongan
2. Desain Gambar
3. Arti Gambar
4. Kecerahan Lampu
5. Warna Lampu
6. Perpaduan Warna Lampu
7. Jumlah Watt
8. Ukuran Lampu Hias
9. Harga
10. Berat Lampu Hias
11. Packaging
12. Mudah didapatkan

96

Anda mungkin juga menyukai