A. KOMPETENSI INTI
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran discovery learning, peserta didik dapat mampu menganalisis prinsip kerja
peralatan listrik searah (DC) dalam kehidupan sehari-hari dan menyajikan arus listrik, pengukurannya,
hukum Ohm,arus listrik dalam rangkaian tertutup, hambatan sepotong kawat penghantar, rangkaian
hambatan ,gabungan sumber tegangan listrik,hukum II Kirchoff, energi dan daya listrikdengan
mengembangkan nilai karakter religius , kerjasama (gotong royong) dan kejujuran (integritas) .
C. MATERI PEMBELAJARAN
o Fakta
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang dissebabkan pergerakan elektron-elektron, mengalir
melaluisuatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.
Pengukuran arus listrik dapat dilakukan dengan menggunakan ampere meter.
Hukum Ohm menyatakan arus listrik yang mengalir melalui penghantar selalu berbanding lurus dengan
tegangan dan berbanding terbalik dengan hambatannya.
Rangkaian tertutup adalah rangkaian listrik yang tidak memiliki ujung-ujung rangkaian.
Hambatan sepotong kawat penghantar dipengaruhi panjang kawat,luas penampang kawat dan jenis
kawat.
Rangkaian hambatan dapat disusun secara seri, paralel, dan gabungan seri dan paralel.
Gabungan sumber tegangan listrik dapat disusun secara seri dan paralel.
Hukum II Kirchoff menyatakan total beda potensial (tegangan) pada suatu rangkaian tertutup adalah
nol.
Energi listrik adalah energi utama yang dibutuhkan bagi peralatan listrik.
Daya listrik adalah laju hantaran energi listrik dalam rangkaian listrik’
o Konsep
Q
Rumus untuk menentukan besar arus listrik i =
t
V
Rumus untuk menyatakan Hukum Ohm i =
R
l
Rumus untuk menentukan hambatan suatu penghantar R = ρ
A
Rumus susunan hambatan seri Rs = R1 + R2
1 1 1
Rumus susunan hambatan paralel
Rp R1 R 2
F. SUMBER BELAJAR
1. Sunardi dkk. 2018.Fisika SMA/MA kelas XII.Solo. Yrama Widya
2. Lembar kerja siswa
3. https://unitedscience.wordpress.com
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
Pertemuan Ke-dua
H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis/Lisan/Penugasan
c. Penilaian Keterampilan : Praktik/Produk/Portofolio/Projek
2. Bentuk Penilaian:
a. Observasi :Lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis :Uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja :Lembar penilaian presentasi
d. Portofolio :Penilaian laporan
Mengetahui,
Kepala SMA N 6 Palembang, Guru Mata Pelajaran,
Lampiran 1
BAHAN AJAR
RANGKAIAN ARSUS SEARAH
RANGKAIAN ARUS SEARAH
Uraian
1.Arus Listrik
Pada dasarnya rangkaian listrik dibedakan menjadi dua, yaitu rangkaian listrik terbuka dan rangkaian listrik
tertutup. Rangkaian listrik terbuka adalah suatu rangkaian yang belum dihubungkan dengan sumber
tegangan, sedangkan rangkaian listrik tertutup adalah suatu rangkaian yang sudah dihubungkan dengan
sumber tegangan.
Pada rangkaian listrik tertutup, terjadi aliran muatan-muatan listrik. Aliran muatan listrik positif identik
dengan aliran air. Arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah atau dari kutub (+) ke kutub
(-). Sedangkan muatan electron mengalir dari potensial rendah ke potensial tinggi.
Dua buah benda bermuatan masing-masing A dan B dihubungkan dengan sebuah penghantar. Bila potensial
A lebih tinggi dari pada potensial B, maka arus akan mengalir dari A ke B. Arus ini mengalir dalam waktu
yang sangat singkat. Setelah potensial A sama dengan potensial B maka arus berhenti mengalir.
sumber : www.myartprints.com/a/french-school/portrait-of-andre-marie-a.html
V= W/ Q
V = Beda potensial listrik dalam volt (V)
W = energi listrik dalam joule (J)
Q = muatan listrik dalam coulomb (C).
Arus listrik hanya akan terjadi dalam penghantar jika antara ujung-ujung penghantar terdapat beda
potensial (tegangan listrik). Alat ukur beda potensial listrik adalah volmeter. Dalam rangkaian
voltmeter dipasang paralel dengan hambatan (beban).
4.Hukum Ohm
Hukum ohm mempelajari tentang hubungan kuat arus dengan beda potensial ujung-ujung
hambatan. George Simon Ohm (1787-1854), melalui eksperimennya menyimpulkan bahwa
arus I pada kawat penghantar sebanding dengan beda potensial V yang diberikan ke ujung-ujung
kawat penghantar tersebut:
Besarnya arus yang mengalir pada kawat penghantar tidak hanya bergantung pada tegangan, tetapi
juga pada hambatan yang dimiliki kawat terhadap aliran elektron. Kuat arus listrik berbanding terbalik
dengan hambatan:
Makin besar hambatan ini, makin kecil arus untuk suatu tegangan V. Dengan demikian, arus I yang
mengalir berbanding lurus dengan beda potensial antara ujung-ujung penghantar dan berbanding
terbalik dengan hambatannya. Pernyataan ini dikenal dengan Hukum Ohm, dan dinyatakan dengan
persamaan :
Hambatan atau resistor suatu penghantar berguna untuk mengatur besarnya kuat arus listrik yang
mengalir melalui suatu rangkaian listrik. Dalam radio dan televisi, resistansi berguna untuk menjaga
kuat arus dan tegangan pada nilai tertentu dengan tujuan agar komponen-komponen listrik lainnya
dapat berfungsi dengan baik. Adapun model-model resistor seperti tabel di bawah ini :
Bila panjang kawat penghantar dinyatakan dengan huruf l, luas penampangnya dinyatakan dengan
huruf A, maka untuk berbagai jenis penghantar, panjang dan penampang berbeda terdapat hubungan
sebagai berikut. Ternyata hambatan sepotong kawat penghantar adalah :
1. Sebanding dengan panjang kawat penghantar tersebut (l)
2. Berbanding terbalik dengan luas penampang kawat penghantar (A)
3. Bergantung kepada jenis bahan penghantar (r)
Dalam persamaan ini r disebut hambatan jenis kawat penghantar, yang besarnya bergantung kepada
jenis bahan yang digunakan membuat kawat itu.
sehingga satuan :
Hambatan jenis setiap bahan berbeda-beda. Bahan yang mempunyai hambatan jenis besar memiliki
hambatan yang besar pula, sehingga sulit menghantarkan arus listrik. Berdasarkan daya hantar
listriknya (konduktivitas listrik), bahan dibedakan menjadi tiga, yaitu konduktor, isolator, dan
semikonduktor.
Konduktor adalah bahan yang mudah menghantarkan arus listrik. Bahan konduktor memiliki
hambatan kecil karena hambatan jenisnya kecil. Bahan konduktor memiliki elektron pada kulit atom
terluar yang gaya tariknya terhadap inti atom lemah. Dengan demikian, apabila ujung-ujung konduktor
dihubungkan dengan tegangan kecil saja elektron akan bergerak bebas sehingga mendukung terjadinya
aliran elektron (arus listrik) melalui konduktor. Contohnya: tembaga, perak, dan aluminium.
Isolator merupakan bahan yang sulit menghantarkan arus listrik. Bahan isolator memiliki hambatan
besar karena hambatan jenisnya besar. Bahan isolator memiliki elektron-elektron pada kulit atom
terluar yang gaya tariknya dengan inti atom sangat kuat. Apabila ujung-ujung isolator dihubungkan
dengan tegangan kecil, elektron terluarnya tidak sanggup melepaskan gaya ikat inti. Oleh karena itu,
tidak ada elektron yang mengalir dalam isolator, sehingga tidak ada arus listrik yang mengalir melalui
isolator. Contoh isolator antara lain : Plastik, kaca, karet busa termasuk isolator.
Semikonduktor adalah bahan yang daya hantar listriknya berada di antara konduktor dan isolator.
Semikonduktor memiliki elektron-elektron pada kulit terluar terikat kuat oleh gaya inti atom. Namun
tidak sekuat seperti pada isolator. Bahan yang termasuk semikonduktor adalah karbon, silikon dan
germanium. Karbon digunakan untuk membuat komponen elektronika, seperti resistor. Silikon dan
germanium digunakan untuk membuat komponen elektronika, seperti diode, transistor, dan
IC (integrated circuit).
6.Susunan Seri hambatan listrik
Pada susunan seri , jika satu komponen gagal atau rusak , maka komponen-komponen lain dalam
rangkaian seri operasinya terputus. Manfaat susunan seri adalah sebagai pengaruh terhadap komponen
lainnya, misalnya sekring atau pemutus daya yang selalu dipasang seri dengan rangkaian .
Pada susunan parallel , jika salah satu komponen rusak/gagal, komponen-komponen lainnya tetap
bekerja.
Empat prinsip susunan parallel hambatan listrik :
a. Susunan parallel bertujuan untuk memperkecil hambatan suatu rangkaian
b. Tegangan pada ujung-ujung tia hambatan sama , yaitu sama dengan tegangan pada ujung-ujung hambatan
paralelnya. V1 = V2 = V3.....= V paralel
c. Kuat arus yang melalui hambatan pengganti parallel sama dengan jumlah kuat arus tiap-tiap
hambatan. Ipararel parallel = I1 + I2 + I3 +......
d. Susunan parallel berfungsi sebagai pembagi arus , di mana kuat arus yang melalui tiap-tiap hambatan
sebanding dengan kebalikan hambatannya.
I1 : I2 : I3 :......: Iparalel =
Suatu rangkaian arus yang sederhana, terdiri sebuah sumber tegangan, misalnya baterai dan sebuah
penghantar yang hambatannya R yang menghubungkan kutub-kutub baterai tersebut.
Di luar sumber tegangan, arus mengalir dari P ke Q melalui hambatan yang besarnya R ohm.
Di dalam sumber tegangan, arus mengalir dari Q ke P melalui hambatan yang besarnya r ohm. Hambatan r
ini disebut hambatan dalam.
Kutub-kutub sumber tegangan sebelum mengalirkan arus disebut gaya gerak listrik (GGL) atau
emf = electromotiveforce, sedangkan kutub-kutub sumber tegangan selama megalirkan arus disebut beda
potensial atau tegangan jepit. Bila arus I mengalir melalui rangkaian di atas, maka hambatan seluruhnya
yang dilewati arus listrik adalah R + r.
Tegangan jepit ialah beda potensial antara kutub-kutub sumber tegangan pada waktu sumber tegangan
tersebut mengalirkan arus. Bisa juga diartikan, Tegangan jepit adalah beda potensial yang dapat ditemukan
pada sumber tegangan antara kedua kutub positif dan negatif disaat sumber tegangan tersebut sudah
terhubung antara kutub positif dan negatifnya terhadap tahanan dan sudah mengalirkan arus listrik.
Dapat kita ambil contoh dalam praktek pengukuran tegangan pada batu baterai, dimana batu baterai
tersebut sudah terhubung dalam rangkaian tertutup yaitu dihubungkan ke sebuah beban misalnya lampu
pijar. Maka beda potensial yang terjadi antara kutub positif dan negatif pada baterai tersebut dapat
dikatakan sebagai tegangan jepit. Hal ini dapat dilihat pada saat tegangan di ukur, ternyata besarnya tidak
sama dengan saat baterai tidak digunakan untuk menyalakan lampu pijar. Jika sebelumnya baterai tersebut
memiliki tegangan 4,5 volt, maka pada saat sudah terhubung dengan rangkaian maka tegangan jepitnya
sebesar 4,2 volt.
Beberapa sumber tegangan dapat dihubungkan secara seri, yaitu kutub positif sumber yang pertama
dihubungkan dengan kutub negatif sumber yang berikutnya.
Bila ada n buah sumber tegangan yang tiap-tiap ggl nya adalah : volt dihubungkan secara seri, maka ggl
seluruhnya adalah n x volt. Dan bila hambatan dalam masing-masing sumber adalah r, maka hambatan
dalam seluruhnya sama dengan n x r ohm. Kalau n buah sumber tersebut dihubungkan oleh hambatan luar
sebesar R, maka kuat arus yang mengalir sama dengan :
Apabila n buah sumber tegangan tersebut dihubungkan secara paralel, maka ggl susunannya juga volt.
(lihat gambar di samping ini dan apabila hambatan dalam tiap sumber = r ohm, maka hambatan dalam n
Untuk n sumber tegangan identik dengan ggl dan hambatan dalam tiap sumber tegangan adalah r, maka :
D.Rangkaian Tertutup dengan Beberapa Sumber Tegangan Disusun Campuran Seri dan Paralel
Bila beberapa elemen (n buah elemen) yang masing-masing mempunyai GGL e dan tahanan dalam r
disusun secara seri, sedangkan berapa elemen (m buah elemen) yang terjadi karena hubungan seri tadi
dihubungkan paralel lagi, maka kuat arus yang timbul adalah :
1. Tujuan :
2. Hasil Pengamatan
1.................................................................................................................................................
2.................................................................................................................................................
3.................................................................................................................................................
4.................................................................................................................................................
3. Pertanyaan
a. Buatlah gambar rangkaian arus searah yang sudah dirakit
Jawab :
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
b. Dari pengukuran arus yang dicatat, buatlah hubungan antara kuat arus, beda potensial baterai dan
hambatab
Jawab :
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
4. Kesimpulan :
……………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………
Penilaian Sikap
Teknik : Observasi
Bentuk : Jurnal
Soal : Pada proses pembelajaran akan dilakukan dua penilaian sikap yaitu Kejujuran dan
Ketelitian
Petunjuk:
1. Bacalah baik- baik setiap pernyataan dan berilah tandapada kolom yang sesuai dengan
keadaan dirimu yangsebenarnya.
2. Serahkan kembali formatyangsudah kamu isi kepadabapak/ibu guru.
No Pernyataan Ya Tidak
Selamakegiatankelompok,saya:
1 Mengusulkan ide kepada kelompok
2 Sibuk mengerjakan tugassaya sendiri
3 Tidak berani bertanya karena malu ditertawakan
4 Menertawakan pendapat teman
5 Aktif mengajukan pertanyaan dengan sopan
6 Melaksanakan kesepakatan kelompok,meskipun tidak sesuai
Dengan pendapat saya
Petunjuk
1. Amati perilaku 2 orang temanmu selama mengikutikegiatan kelompok.
2. Isilah kolom yang tersedia dengan tanda cek (√) jika temanmu menunjukkan
Perilaku yang sesuai dengan pernyataan untuk indikator yang kamu amati atau tanda strip(-)jika
temanmu tidak menunjukkan perilaku tersebut.
3. Serahkan hasil pengamatan kepada bapak/ibu guru.
Kelas/Program : XII/MIPA
Pertemuan : 1 dan 2
Penilaian Pengetahuan
Teknik : Tertulis
Bentuk : Uraian Objektif
Soal :
1. Tuliskan pengertian arus listrik
2. Jelaskan pengertian pengukuran arus listrik
3. Hitung arus listrik, bila muatan listrik 10 Coulomb mengalir selama 1 detik
4. Apa perbedaan arus pada rangkaian hambatan seri dan paralel
5. Tuliskan bunyi hukum Ohm
6. Jelaskan cara merangkai hambatan seri dan paralel
7. Hitung hambatan listrik dari rangkaian yang dihubungkan dengan tegangan 6 volt, arus yang mengalir 2
ampere
8. Analisisa besar hambatan pengganti mana bila dua hambatan disusun seri dan dua disusun paralel
9. Tuliskan pengertian rangkaian tertutup
10. Jelaskan aturan pembuatan loop
11. H itung arus listrik pada loop yang terdiri R = 2 Ω, rd = 1 Ω dan ε = 6 v
12. Analisis besar arus listrik pada rangkaian dengan 2 loop dibawah ini
10 buah hambatan listrik disusun seperti gambar berikut! Masing-masing hambatan adalah identik dan
besarnya 120 Ω .
20.Uraikan mencari rumus hambatan pengganti untuk 2 resistor paralel, 1 seri dimana ke 3 resistor identik
untuk rangkaian gabungan
21.Tuliskan pengertian sumber tegangan listrik
22.Jelaskan cara menyusun sumber tegangan listrik seri dan paralel
23.Hitung sumber tegangan listrik pengganti seri dan paralel,bila terdiri dari 2 baterai dengan teganngan
tiap baterai 1,5 volt
24. Uraikan mencari rumus sumber tegangan pengganti untuk rangkaian gabungan
25. Tuliskan bunyi hukum Kirchoff II
26. Jelaskan rangkaian sederhana menurut Kirchoof
27. Hitung beda potensial sebuah kawat penghantar yang mempunyai hambatan 12 ohm, mengalirkan arus
listrik 0,5 Ampere. Jika kawat dipotong menjadi dua bagian sama panjang dan dihubungkan paralel satu
sama lain ke bateray
28. Bagaimana perbandingkan besar arus masuk dgn besar arus keluar pada titik percabangan.
29. Tuliskan pengertian dari energi dan daya
30. Jelas kan satuan dari energi dan daya
31. Hitung besarnya energi dan daya bila TV 100 volt dialiri listrik 2 Ampere selama 1 jam
32. Uraian hubungan antara energi dan daya listrik
9 Rangkaian tertutup adalah rangkaian yang tak berpangkal dan tak berujung yang terdiri 10
komponen listrik, alat ukur listrik, dan sumber daya listrik.
10 Aturan pembuatan loop : 10
1.pilih arah arus sesuka hati kita
2.ketika arus melewati hambatan terjadi penurunan potensial. Jadi V=I.R bertanda negatif
3.jika arus mengalir dari potensial rendah ke tinggi (- ke +) maka sumber ggl (E) tsb
bertanda positip
11 I= 2A 10
12 I1 = 0,5 A, I2 = 0,025 A, I3 = 0,525 A
13 Kawat penghantar perak, tembaga, emas, dll 10
14 Accu 12 Volt Diameter Kabel Terhadap Panjang Kabel 10
Arus Daya 1m 1,5 m 2m
5A 30 W 0,8 mm 0,8 mm 0,8 mm
6A 36 W 0,8 mm 0,8 mm 0,8 mm
7A 42 W 0,8 mm 0,8 mm 0,8 mm
8A 49 W 0,8 mm 0,8 mm 0,8 mm
10 A 60 W 0,8 mm 0,8 mm 0,8 mm
11 A 66 W 0,8 mm 0,8 mm 0,8 mm
12 A 72 W 0,8 mm 0,8 mm 0,8 mm
15 A 90 W 0,8 mm 0,8 mm 0,8 mm
18 A 108 W 0,8 mm 0,8 mm 1 mm
20 A 120 W 0,8 mm 0,8 mm 1 mm
22 A 132 W 0,8 mm 0,8 mm 1 mm
24 A 144 W 0,8 mm 0,8 mm 1 mm
30 A 180 W 0,8 mm 1 mm 1 mm
40 A 240 W 0,8 mm 1 mm 2 mm
50 A 300 W 1 mm 2 mm 3 mm
100 A 600 W 3 mm 3 mm 5 mm
150 A 900 W 5 mm 5 mm 8 mm
200 A 1200 W 6 mm 8 mm 8 mm
15 R = 5,9 x 10-4 Ohm 10
16 Hambatan perak > Hambatan aluminium> Hambatan tembaga 10
17 Hambatan seri adalah susunan hambatan dimana ujung hambatan pertama bertemu dengan 15
pangkal hambatan kedua begitu seterusnya.
Hambatan parallel adalah susunan hambatan dimana pangkal hambatan hambatan bertemu
begitu juga ujung ujung hambatan
18 Rangkaian hambatan seri beda potensialnya terbagi, sedang pada rangkaian paralel beda 15
potensial setiap hambatan sama
19 Rp = 250 ohm 15
20 Rg = 3/2 R 15
21 Sumber tegangan adalah sumber yang mengeluarkan energi listrik berdasarkan prinsip 10
pasangan logam
22 Cara menyusun sumber tegangan seri dan paralel seperti gambar di bawah ini 10
SERI PARALEL
Pada rangkaian tertutup jumlah aljabar GGL (ε) dan jumlah penurunan potensial (IR) sama
dengan nol.
26 Rangkaian sederhana adalah rangkaian listrik yang terdiri dari lampu, baterai dan saklar 10
yang terhubung satu sama lain
27 V = 1,5 volt 15
28 Jumlah arus masuk = jumlah arus keluar 10
29 Energi listrik merupakan suatu energi yang berasal dari muatan listrik yang 10
menimbulkan medan listrik statis atau bergeraknya elektron pada konduktor ( pengantar
listrik ) atau ion ( positif atau negatif ) pada zat cair atau gas.
Daya listrik didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam rangkaian listrik.
30 Satuan dari energi listrik adalah Joule (Watt.detik) 10
Sedang Daya satuannya Joule/sekond (Watt)
31 W = 7,2 x 104 Joule sedang P = 200 watt 15
32 W = P.t 15
Sedang P =V.I
Maka W = V.I.t
Skor : 340
Totalskor
Nilai : X 100
340
Teknik : Praktek
Bentuk : Observasi
Instrumen : Rubrik Penilaian
Nilai : 100
Hj.Maryati,S.pd,M.M Imelda
NIP 196703121990032003 NIP 196206211984032008